6 Kelebihan dan Kekurangan Smartphone Redmi 14C
Pada September 2024, akhirnya Xiaomi memboyong Redmi 14C ke tanah air. HP ini menjadi penerus langsung dari Redmi 13C yang dirilis kuartal akhir 2023. Namun, ada yang berbeda dari Redmi 14C ini, terutama soal desainnya yang lebih mirip seperti produk Transsion Holdings dibandingkan Xiaomi.
Sementara untuk spesifikasinya, Redmi 14C masih terbilang mirip dengan pendahulunya. Nah, bagi Anda yang penasaran dengan kemampuannya, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan Redmi 14C. Anda bisa menyimaknya secara singkat di dalam tabel, lalu lanjut ke pembahasannya.
Spesifikasi Redmi 14C
Layar | IPS LCD 6.88 inci |
Chipset | MediaTek Helio G81 Ultra |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5160 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Redmi 14C
Redmi 14C jadi salah satu HP entry yang dijual dengan harga mulai dari Rp1,4 jutaan saja. Meski murah, terdapat beberapa hal yang cukup menarik dari HP ini. Berikut beberapa kelebihan Redmi 14C yang harus Anda tahu.
1. Tampilan Layar Luas dengan Refresh Rate Hingga 120 Hz
Redmi 14C menjadi salah satu HP kelas entry yang cocok untuk menunjang aktivitas multimedia sehari-hari. Hal ini terlihat dari ukuran layarnya yang cukup luas yaitu 6,88 inci. Layar dengan panel IPS LCD ini tentu akan membuat pengalaman seperti menonton jadi terasa lebih memuaskan.
Ukuran layarnya yang luas juga jadi salah satu peningkatan dari Redmi 13C yang hanya 6,74 inci saja. Selebihnya, tidak ada perbedaan cukup signifikan yang dibawa oleh Redmi 14C.
Untuk resolusi layarnya, Redmi 14C menawarkan 720 x 1612 piksel yang cukup wajar untuk HP di kelas harganya. Kerapatan piksel yang dimilikinya mencapai 260 ppi karena dipadukan dengan ukuran layar yang lebih luas. Meski belum mencapai Full HD, aktivitas menonton tetap terasa memuaskan dengan reproduksi warna yang bisa mencapai 16,7 juta warna.
Untuk penggunaan di luar ruangan, rasanya kurang pas karena Redmi 14C hanya mendukung kecerahan layar sampai 600 nit saja. Namun, angka ini sudah cukup terang dan nyaman saat dipakai di dalam ruangan.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dari Redmi 14C ini adalah refresh rate-nya yang mampu sampai 120 Hz. Di atas kertas, angka ini memang lebih tinggi dari Redmi 13C yang hanya 90 Hz saja. Namun kenyataannya, refresh rate 120 Hz ini tidak selalu bisa dipakai terus-menerus.
Menurut Eugoson Quorch dalam videonya, refresh rate 120 Hz ini hanya aktif saat membuka aplikasi Pengaturan di HP. Sedangkan saat digunakan di luar aplikasi itu seperti home screen, browser, media sosial, atau game, refresh rate-nya akan berada di 90 Hz, atau bahkan lebih rendah.
Namun jangan salah, refresh rate 90 Hz yang juga dimiliki oleh Redmi 13C tidak bisa dikatakan buruk. Perlu diingat bahwa Redmi 14C masih berada di harga Rp1 jutaan saja.
Yang jelas, Redmi 14C menawarkan pengalaman penggunaan layar yang cukup memuaskan. Aktivitas multimedia bisa dilakukan dengan nyaman. Apalagi terdapat sertifikasi TUV Rheinland low blue light and flicker free yang membuat mata tidak mudah lelah.
2. Kualitas Kamera Utama 50 MP yang Bisa Diandalkan
Redmi 14C memang menggunakan modul kamera dengan empat lingkaran di dalamnya. Namun, jangan salah sangka, hanya ada satu kamera utama saja yang bisa diandalkan oleh HP ini. Lingkaran lainnya diisi oleh sensor kedalaman, LED flash, dan hiasan yang diisi sebuah tulisan.
Meski hanya mengandalkan satu kamera saja, setidaknya kemampuannya sudah cukup baik untuk pemotretan sehari-hari. Redmi 14C dibekali kamera utama 50 MP dengan bukaan f/1.8 dan focal length 28 mm. Kamera ini hanya didukung PDAF untuk mengatur fokus secara otomatis.
Kamera utamanya ini juga sudah mendapat dukungan dari teknologi AI dan Xiaomi Imaging Engine. Hal ini membuat proses pemotretan jadi lebih cepat dan optimal agar tidak ada momen yang terlewat.
Sayangnya, kemampuan kameranya ini tidak lepas dari isu konsistensi. Eugoson dalam videonya mengatakan bahwa gambar yang dihasilkan terkadang kurang bagus. Namun, 7 dari 10 gambar yang dihasilkan sudah cukup baik, jadi hal ini bisa dianggap wajar sebagai HP murah.
Sedangkan di bagian depannya, Redmi 14C dibekali kamera selfie 13 MP dengan bukaan f/2.0. Menariknya, kamera depannya ini dilengkapi mode malam dan beauty. Saat mode malam diaktifkan, layar akan menampilkan pendar ring atau tampilan putih menyala untuk membantu pencahayaannya.
Sebagai gambaran, berikut beberapa sampel foto dari Redmi 14C yang dilansir dari Eugoson Quorch dalam videonya. Gambar yang dilampirkan di sini mungkin tidak akan sejernih gambar aslinya karena sudah melewati proses kompresi. Namun, hasilnya mungkin saja tidak akan jauh berbeda.
Untuk perekaman videonya, kemampuan Redmi 14C masih sama dengan pendahulunya yaitu Redmi 13C. Baik kamera depan atau belakang, kualitas video yang bisa diraihnya yaitu hanya mencapai 1080p 30 FPS. Jangan mengharapkan fitur stabilisasi di HP kelas harga ini, karena Redmi 14C tidak memilikinya.
3. Kapasitas Baterai Lega Untuk Aktivitas Seharian Penuh
Sebagai HP entry level, ketahanan baterai menjadi salah satu hal yang wajib dimiliki. Redmi 14C jadi salah satu HP yang menawarkan hal tersebut dengan kapasitas baterai mencapai 5160 mAh. Kapasitasnya ini berada sedikit di atas Redmi 13C yang hanya 5000 mAh saja.
Soal ketahanannya jelas Redmi 14C sedikit lebih baik dari HP lain dengan kapasitas 5000 mAh saja. Xiaomi mengeklaim bahwa Redmi 14C ini mampu bertahan hingga 22 jam untuk pemutaran video, 42 jam untuk menelepon, dan 21 hari lamanya saat dalam mode siaga atau standby.
Tidak hanya itu, Redmi 14C juga dibekali kecepatan pengisian daya yang sudah cukup baik yaitu 18W. Meski bukan jadi yang tercepat, Oscarmini dalam videonya mengatakan hal itu tidak terlalu jadi masalah, sebab baterai yang lebih awet jadi hal yang lebih penting.
Oscarmini mendapatkan ketahanan baterai sampai 8 jam lamanya untuk penggunaan biasa, termasuk bermain game. Ia juga mengatakan untuk mengisi daya saat malam hari ketika tidur. Sebab sudah ada fitur Smart Charging Engine yang akan menjaga kesehatan baterai meski dicas semalaman.
4. Kapasitas RAM Bisa Diperluas Sampai 16 GB
Memiliki kapasitas memori yang lega dengan harga murah tentu jadi hal yang cukup menarik. Hal ini coba ditawarkan Redmi 14C dengan dua kapasitas RAM yang disematkan yaitu 6 GB atau 8 GB. Jenis RAM yang digunakan yaitu LPDDR4x, standar utntuk HP kelas entry atau menengah.
Menariknya, Redmi 14C ini memiliki fitur Extended RAM yang bisa memperluas kapasitas RAM secara virtual. Kapasitas ini dipinjam dari memori internal dengan pilihan sampai 8 GB. Dengan begitu, Anda bisa menikmati total kapasitas RAM hingga 16 GB.
Di sisi lain, kapasitas memori internal yang ditawarkan juga memiliki dua varian yaitu 128 GB atau 256 GB. Tenang saja, Anda juga masih bisa memperluas kapasitasnya dengan slot microSD khusus yang tersedia.
Sebagai informasi, makin luas kapasitas memori yang tersedia, maka makin optimal juga performa yang dihasilkan. Sayangnya, jenis memori internal yang digunakannya ini masih eMMC. Kecepatannya tidak lebih baik ketimbang memori internal yang menggunakan UFS.
5. Performa Cukup Baik Berkat Helio G81 Ultra
Sebagai HP kelas entry, Redmi 14C menawarkan performa yang sudah cukup baik berkat Helio G81 Ultra. Jika dibandingkan dengan pendahulunya yaitu Remdi 13C yang memakai Helio G85, Anda mungkin berpikir bahwa ini adalah sebuah downgrade. Padahal, tidak sama sekali.
Sejatinya, Helio G81 Ultra dan Helio G85 adalah dua chipset yang sama, mulai dari arsitektur yang dipakai sampai pengalaman saat menggunakannya. Hal ini juga disampaikan oleh Eugoson Quorch yang tidak merasakan perbedaan apapun soal performanya.
Ia juga menambahkan bahwa Redmi 14C sudah cukup baik dalam menjalani setiap aktivitas hariannya. Misalnya bermain media sosial, menonton, berselancar di internet, bahkan bermain game. Hanya saja tidak semua game bisa dimainkan dengan nyaman, beberapa game yang masih oke adalah Mobile Legends, Free Fire, atau eFootball.
Meski begitu, bukan berarti Redmi 14C tidak mengalami masalah sedikitpun soal performanya. Ingat, HP ini adalah HP kelas entry. Beberapa aplikasi mungkin akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama saat membukanya.
Berbicara soal arsitekturnya, Helio G81 Ultra memiliki proses manufaktur 12 nm. Sumber tenaganya mengandalkan delapan prosesor yaitu dua core Cortex A75 (2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Lalu untuk GPU yang digunakannya yaitu Mali G52 MP2 dengan frekuensi 950 MHz.
Berdasarkan database Nanoreview, Helio G81 Ultra yang dipakai Redmi 14C ini bisa mendapatkan skor 262.145 poin untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 418 poin untuk single-core dan 1390 poin untuk multi-core.
6. Sudah Menggunakan HyperOS
Hal menarik lainnya dari Redmi 14C ini adalah Anda bisa langsung menggunakan HyperOS sejak pertama kali menyalakannya. Berbeda dengan Redmi 13C yang masih memakai antarmuka MIUI saat pertama kali digunakan.
Meski tidak ada perbedaan yang sangat kentara, terdapat beberapa hal yang membuat HyperOS ini menarik. Misalnya dari segi tampilannya yang lebih baru dan terlihat sederhana. Namun, tampilannya ini akan membutuhkan waktu agar Anda bisa terbiasa dengan letak-letaknya.
Penampilan yang paling berubah dari HyperOS ini ada pada bagian control panel-nya. Kali ini, Anda tidak akan menemukan teks dari label pada tiap ikonnya. Selain itu, tampilan pada layar kunci dan layar depannya jadi bisa lebih mudah dipersonalisasi atau diatur. Hal ini memungkinkan Anda membuat tampilan senyaman mungkin dan sesuai selera.
Selain itu, fitur floating windows yang dimilikinya juga jadi lebih mudah diatur dan mudah digunakan. Masih banyak fitur baru yang ditawarkan oleh HyperOS ini, mulai dari galeri, kamera, privasi, hingga Game Turbo. Bagaimanapun, produk original akan memberikan fitur yang lebih banyak dan beragam.
Kekurangan Redmi 14C
Meski dibekali beberapa kemampuan menarik di kelas harganya, Redmi 14C masih punya beberapa hal yang mesti diperhatikan. Hal ini bertujuan agar tidak menyesal saat sudah membelinya. Berikut beberapa kekurangan dari Redmi 14C.
1. Tampilan Desain Modul Kamera Kurang Menarik
Salah satu kekurangan yang cukup disayangkan dari Redmi 14C ini adalah tampilan desainnya. Alih-alih menyempurnakan desain modul kamera dari Redmi 13C, Xiaomi justru menggunakan modul lingkaran besar di bagian tengah. Daripada mirip dengan generasi sebelumnya, Redmi 14C ini justru mirip dengan HP Transsion Holdings, salah satunya Tecno Spark 30C.
Tech City Explorer dalam videonya bahkan mengatakan kalimat “tell me Transsion owns Redmi, without telling me Transsion owns Redmi”, dengan nada sarkastik. Hal ini tidak lain karena desain modul kameranya yang terlihat seperti produk Transsion Holdings, bukan Xiaomi.
Selain karena modul desainnya yang mirip brand lain, Ia juga menyayangkan karena dari bodinya sudah cukup baik, terutama untuk varian eco leather. Pada varian warna Sage Green yang dipegangnya memiliki tekstur kulit imitasi yang menarik. Apalagi jika dipadukan dengan desain modul kamera yang lebih sederhana seperti pada Redmi 13C.
Redmi 14C memiliki tiga varian warna lainnya yaitu Midnight Black, Dreamy Purple, dan Starry Blue. Hanya tiga varian warna ini yang tampaknya akan hadir di pasar Indonesia. Ketiganya menggunakan material kaca di bagian belakang dengan akhiran glossy. Meski cukup bagus, Anda akan menemukan noda sidik jari yang mudah menempel, terutama untuk varian hitamnya.
Beralih ke bagian depan, Redmi 14C ini masih memiliki isu yang sama dengan pendahulunya. Yaitu memiliki desain bezel yang cukup tebal dan notch berbentuk waterdrop. Dalam hal ini, Tecno Spark 30C lebih baik karena sudah pakai punch hole. Setidaknya, jika ingin meniru sebuah desain, tiru juga hal yang bagus dan cukup krusial.
2. Hanya Mengandalkan Kamera Utama, Tidak Ada Ultrawide atau Bahkan Makro
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Redmi 14C hanya mengandalkan satu kamera saja, meski modul kameranya cukup besar dengan empat lingkaran di dalamnya. Hal ini sebenarnya cukup wajar untuk HP di kelas harganya, setidaknya ada satu kamera yang berfungsi dengan baik.
Tidak ada kamera ultrawide di bagian belakangnya, bahkan kamera makro yang ada di Redmi 13C pun diganti dengan sensor kedalaman saja.
Di sisi lain, Redmi 14C juga memiliki kemampuan videografi yang biasa-biasa saja. HP ini tidak cocok jika diandalkan sebagai pembuat konten video untuk media sosial Anda. Kualitas perekamannya hanya bisa mencapai 1080p 30 FPS saja. Selain itu, tidak ada fitur stabilisasi apapun sehingga video akan berguncang saat merekam sambil berjalan.
3. Tidak Dibekali Stereo Speaker
Salah satu kekurangan dari Redmi 14C lainnya adalah jumlah speaker yang hanya satu atau mono. Hal ini cukup disayangkan, sebab suara yang dihasilkan jadi terasa kurang memuaskan.
Pemangkasan speaker ini agaknya sengaja untuk menurunkan harga atau fokus ke sektor lainnya. Cara ini sebenarnya sering dilakukan oleh beberapa brand HP, termasuk Xiaomi. Terlebih harga dari Redmi 14C memang cukup murah sehingga bisa diwajarkan jika terjadi pemangkasan seperti ini.
Dengan jumlah lubang speaker yang hanya satu saja, ketika speaker tersebut ditutup, suaranya akan benar-benar hilang atau tertutup. Berbeda jika jumlah speaker yang disematkannya berjumlah dua.
Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan earphone atau headset. HP ini masih memiliki satu port audio jack 3,5 mm pada bagian bodinya. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan TWS atau earbud wireless dengan memanfaatkan Bluetooth 5.3 yang sudah disediakan.
4. Penyimpanan Internal Masih Menggunakan eMMC
Redmi 14C memang menawarkan kapasitas memori yang cukup besar yaitu internal hingga 256 GB. Sayangnya, jenis memori internal yang digunakannya ini masih sama seperti pendahulunya yaitu Redmi 13C yaitu eMMC.
Perlu diketahui, standar penyimpanan ini merupakan downgrade dari Redmi 10C yang menggunakan UFS 2.2. Padahal HP tersebut hadir di Indonesia pada April 2022.
Standar eMMC sendiri memiliki beberapa kekurangan yang bisa menghambat pengguna dalam berproduktivitas. Misalnya saja seperti kecepatan transfer yang condong lebih lambat, sehingga Anda mesti lebih bersabar saat mengekstrak file, memindahkan, atau menyalin file dari folder ke folder lain.
Sementara UFS mendukung command queue (CQ) sehingga sanggup menyortir dan mendukung pengoperasian banyak sekaligus. UFS juga memiliki antarmuka full-duplex sehingga dapat melakukan baca dan tulis secara bersamaan, berbeda dengan eMMC dengan half-duplex yang hanya dapat baca atau tulis dalam sekali waktu saja.
Sedangkan keuntungan yang dimiliki eMMC ketimbang UFS adalah tidak lain karena biaya produksinya yang lebih terjangkau. Maka tidak heran kalau banyak HP kelas entry yang menggunakan eMMC demi menekan harga saat rilis.
Meski masih menggunakan jenis eMMC, setidaknya Redmi 14C masih menawarkan slot microSD khusus alias terpisah. Hal ini membuatnya mampu memperluas kapasitas hingga 1 TB tanpa mengganggu penggunaan dua kartu SIM.
Simpulan
Redmi 14C menjadi salah satu HP kelas entry Xiaomi yang terbilang cukup menarik. Misalnya dari sektor layar yang berukuran cukup besar yaitu 6,88 inci dengan panel IPS LCD. Menurut klaimnya, HP ini memiliki refresh rate yang bisa sampai 120 Hz. Sayangnya tidak bisa digunakan di semua aplikasi, sehingga tetap hanya 90 Hz saja.
Untuk kemampuan kameranya, Redmi 14C sudah bisa hasilkan gambar cukup baik dengan kamera utama 50 MP. Sayangnya, hanya kamera utamanya saja yang bisa diandalkan karena tidak ada kamera ultrawide mamupun makro. Perekaman videonya juga terbilang biasa saja dengan kualitas 1080p 30 FPS saja.
Soal performa, Redmi 14C sudah mumpuni untuk aktivitas harian. Apalagi dibekali dengan kapasitas memori yang cukup luas. HP ini juga sudah menggunakan HyperOS sejak pertama kali dinyalakan.
Redmi 14C dijual dengan harga mulai dari Rp1,4 jutaan saja. Wajar jika HP ini memiliki beberapa kekurangan seperti tampilan desain yang kurang menarik, hanya menggunakan mono speaker, sampai memori internal yang masih pakai eMMC. Bagaimana, apakah Anda masih tetap tertarik dengan HP kelas entry dari Xiaomi satu ini?