Review HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming, Mouse Ringan dan Responsif
Bagi saya pribadi, mouse lebih menyenangkan untuk dipake dibanding sat set sat set memakai touchpad. Bisa dibilang, karena saya tumbuh dengan perangkat PC, navigasi memakai mouse sudah mendarah daging.
Kalaupun saya memakai laptop yang diklaim punya touchpad yang enak, tetap saja saya sering memakai mouse untuk navigasi. Makanya, seringkali saat saya lupa mouse, kadang sering kagok saat pakai touchpad.
Jadi, buat saya mouse masih merupakan produk relevan untuk menunjang kegiatan komputasi. Bukan cuman buat kerja tapi juga buat bermain gim. Sayangnya, ga semua mouse dirancang untuk kebutuhan gaming. Ada beberapa mouse yang ditujukan khusus untuk bermain gim. Contohnya adalah HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse.
Dari namanya jelas kalau produk ini merupakan mouse gaming dengan sistem nirkabel alias tanpa kabel. Dan khas produk gaming, lampu-lampu RGB pasti tidak lepas darinya. Untuk harganya, saya cek di toko online, harganya kisaran 700 sampai 1 jutaan. Tergantung tipe mengingat ada varian atau saudara dari produk ini.
Oh yah, mouse ini sudah saya pakai kurang lebih satu mingguan. Saya bakal memberikan pengalaman saya selama memakai mouse ini.
Spesifikasi HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse

- Dimensi: 124.4 x 64 x 39.7 mm
- Berat: Sekitar 64 gram (mouse saja); sekitar 75 gram (dengan baterai Alkaline AAA)
- Interface: Nirkabel 2.4GHz (via dongle USB-A), Bluetooth®
- Button: 6 tombol (tombol utama kiri/kanan pakai Kailh, 20 juta klik)
- Sensor: Pixart PAW3311
- DPI: Hingga 12.000 DPI (preset bawaan: 400, 800, 1.600, 3.200 DPI)
- Jangkauan: Kecepatan maks. 300 IPS, akselerasi maks. 35 G, polling rate hingga 1.000 Hz (pada 2.4GHz)
Kotak Kemasan

Isi kotak HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse tergolong menarik. Kotak luarnya bernuansa merah putih dengan informasi yang mendakan kalau produk ini merupakan produk mouse yang bisa terhubung dengan dongle USB maupun dengan Bluetooth.
Dari kemasannya terlihat kalau mouse ini juga dilengkapi dengan lampu RGB pada roda gulir dan strip belakang.
Di kotak kemasan juga ada informasi soal HyperX Pulsefire Fuse yang kompatibel dengan PC, PS5, dan Xbox Series X, dan bisa diatur lewat software HyperX NGENUITY, dengan garansi 2 tahun.

Di dalam isi kotaknya, saya menemukan:
- Mouse HyperX Pulsefire Fuse itu sendiri.
- Sebuah dongle nirkabel USB-A 2.4GHz untuk koneksi utama Anda.
- Satu baterai AAA agar Anda bisa langsung menggunakannya.
- Buku manual (yang saya yakin 99 persen tidak dibaca pembelinya).
Tidak ada isi lain selain empat hal di atas di dalam kotak kemasannya. Saya sendiri mengapresiasi kehadiran baterainya karena bisa langsung dipakai.
Desain HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse

Saya pribadi sudah pernah mencoba berbagai jenis mouse, mulai dari yang ukurannya mungil hingga yang terasa bongsor (bulky) di tangan. Mouse yang mungil memang enak karena ringan, tapi seringkali terasa kurang pas untuk tangan saya yang tergolong besar.
Nah, HyperX Pulsefire Fuse ini hadir sebagai penengah yang menarik. Dengan dimensi panjang 124,4 mm, lebar 64 mm, dan tinggi 39,7 mm, serta bobot 75 gram (sudah termasuk baterai), mouse ini terbilang cukup enak tapi ini juga bergantung bagaimana bentuk dan cara memegang mouse.
Saya pribadi merasa mouse ini cukup besar tapi bagian atasnya agak ceper. Ini membuat tangan saya kadang tidak terasa nge-grip dengan HyperX Pulsefire Fuse. Karena sebelumnya saya memakai mouse yang agak kecil, jadi agak perlu pembiasaan memakai mouse yang agak besar dan panjang meski bagian atasnya sedikit ceper.
Bentuknya yang Ceper dan Simetris

HyperX Pulsefire Fuse punya bentuk yang simetris (sisi kiri dan kanannya sama) dan bodinya agak ceper atau tidak terlalu tinggi. Tujuannya baik, yaitu agar bisa dipakai oleh orang dengan berbagai macam cara memegang mouse.
Namun, pendekatan "satu desain untuk semua" ini punya kekurangan. Karena tidak dirancang khusus untuk satu gaya genggam, mouse ini mungkin terasa "kurang pas" di tangan. Kalau kamu terbiasa dengan mouse yang punggungnya tinggi, Pulsefire Fuse ini mungkin terasa kurang menopang telapak tangan.
Saking cepernya, bagi sebagian orang akan merasa pergelangan tangannya jadi sering menyentuh mousepad. Hal ini justru bisa membuat keunggulan bobotnya yang ringan jadi kurang terasa maksimal.
Oh yah, saya lupa belum cerita bagian dalam mouse. Bagian atas laptop ini, bisa dicopot. Di dalamnya, tersemat slot untuk satu baterai dan ada slot dudukan untuk dongle. Tempat penyimpanan dongle ini sangat bagus karena menghindari dongle hilang saat tidak digunakan.
DI bagian belakang atau bawah, terdapat sensor, pengaturan DPI dan juga pengaturan mode mouse. Ada tiga mode; Mode off alias tidak dipakai, mode Bluetooth, dan juga mode 2,4 GHz yang harus terhubung menggunakan dongle.

Bahan Plastik dan Sensasi Penggunaan di Tangan
HyperX Pulsefire Fuse diklaim sebagai mouse yang bisa dipakai semua orang. Seluruh bodi mouse ini terbuat dari plastik. Ini adalah pilihan yang wajar agar bobotnya bisa sangat ringan dan harganya tetap terjangkau. HyperX menyematkan tekstur khusus di bagian samping yang mereka sebut "Microline" untuk menambah cengkeraman.
Bagi saya pribadi, teksturnya ini tergolong kasar tapi tidak jadi gangguan atau merasa mouse ini tidak terkesan nyaman. Hal yang wajar karena mouse ini terbuat dari plastik, jangan harapkan sensasi mewah seperti pada mouse Rp1 jutaan ke atas. Tapi bagi saya pribadi, mouse sekitar 700 sampai 800 ribuan seperti mouse ini sudah terasa mewah sih.

Untuk mouse seharga 800 ribuan, bahan yang digunakan seharusnya sedikit lebih baik. Saya agak kecewa karena memang bahannya sedikit premium. Meski ini berpengaruh pada desainnnya yang lebih ringan. Selain itu klik mouse ini terbilang responsif, renyah, dan memuaskan.
Keberadaan tombol lain di samping kiri memang jadi nilai tambah karena bisa jadi fungsi yang lain. Namun, tombol ini terasa kecil, agak licin, dan posisinya kurang ideal untuk diakses dengan cepat.
Selain itu, bagian scroll wheel terasa kurang premium, kesannya cenderung biasa saat saya coba scroll atas dan bawah. Kurang terasa premium dibandingkan klik kanan dan kirinya yang lebih clicky.
Ukuran Tangan dan Gaya Genggam

Karena tiap orang punya bentuk tubuh atau bentuk tangan yang berbeda, hal yang bagi saya nyaman belum tentu serupa bagi ornag lain. Nah, ini bagian paling penting. Kenyamanan mouse ini sangat bergantung pada ukuran tangan dan cara pengguna memegangnya.
Berikut penjelasan cara memegang HyperX Pulsefire Fuse berdasarkan kebiasaaan.
- Gaya Telapak Penuh (Palm Grip)
Kalau tangan penggunaberukuran sedang atau besar dan suka menempelkan seluruh telapak tangan di mouse, kemungkinan besar kamu akan merasa kurang nyaman. Bentuknya yang ceper tidak cukup memberi topangan. Tapi, kalau tanganmu kecil, gaya ini mungkin masih terasa pas.
Nah, saya sendiri merupakan tipe orang yang memakai mouse dengan gaya ini. Jadi, memang di awal ada sedikit pembiasaan karena gak selincah saat memakai mouse yang lebih kecil.
- Gaya Cakar (Claw Grip)
Gaya ini posisinya paling "nanggung". Mouse ini bisa saja dipakai dengan gaya cakar, tapi karena bodinya yang ceper, mungkin kurang memberi dukungan yang mantap, terutama jika genggaman cakarmu kuat.
Beberapa pengguna bahkan merasa mouse ini kekecilan dan membuat pergelangan tangan mereka terseret di mousepad, yang justru menghilangkan lincahnya mouse ringan.
- Gaya Ujung Jari (Fingertip Grip)
Nah, ini dia juaranya! Gaya genggam yang hanya mengandalkan ujung jari tidak butuh banyak topangan di telapak tangan. Di sinilah bobotnya yang hanya 75 gram menjadi keuntungan besar. Mouse jadi sangat lincah dan mudah digerakkan dengan presisi tinggi, cocok untuk gaya ini.
Katanya Bisa untuk Tangan Kiri dan Kanan, Benarkah?
Meskipun bentuknya simetris dan dipasarkan bisa untuk tangan kanan maupun kiri (ambidextrous), kenyataannya tidak sesederhana itu.
Mouse ini kabarnya bisa digunakan untuk pengguna tangan kanan maupun tangan kiri (kiri). Saya sendiri tidak tahu persis apakah mouse ini cocok untuk pengguna tangan kiri atau tidak karena saya tidak kidal. Hanya saja menurut saya klaim ini agak berlebihan karena mouse ini punya tombol samping yang hanya tersedia di sisi kiri
Keberadaan tombol itu membuat HyperX Pulsefire Fuse lebih ditujukanl untuk pengguna tangan kanan. Bagi orang kidal, tombol ini bisa jadi mengganggu.
Desain HyperX Pulsefire Fuse adalah tentang pilihan dan kompromi. Kamu mendapatkan mouse yang super ringan, tapi sebagai gantinya kamu mungkin harus mengorbankan sedikit kenyamanan dan kesan mewah.
Berdasarkan desain dan cara pakaki, saya bisa bilang kalau HyperX Pulsefire Fuse ini meurpakan mouse yang terlihat agak berat tapi cukup ringan. Namun, kurang cocok untuk digunakan jangka panjang bagi mereka yang memakai mouse dengan cara Palm Grip. Tapi bagi sebagian orang, desainnya ini jelas bisa jadi nyaman.
Fitur dan Pengalaman Pakai HyperX Pulsefire Fuse Wireless

Sebenarnya saya merasa HyperX Pulsefire Fuse tidak punya fiotur spesial. Lampu RGB jelas jadi nilai tambah meski sebatas gimmick. Fitur lainnya yang ada bisa dibilang tergolong minim. Meski begitu, saya merasa
HyperX Pulsefire Fuse ini merupakan mouse nirkabel yang responsif untuk bermain game. Saat saya coba bermain gim Genshin Impact memakai mouse ini, bisa dibilang tergolong responsif. Cukup oke lah untuk kebutuhan gaming. Si karakter di Genshin Impact jadi seolah lebih gesit saat saya memakai mouse ini.
Sensor mumpuni untuk sebuah mouse
Kegesitan ini ternyata berasal dari sensor yang ada di mouse ini. Pulsefire Fuse dibekali sensor Pixart PAW3311. Saya belum terlalu paham soal sensor mouse tapi kabarnya ini merupakan sensor yang bagus untuk sebuah mouse.
Dengan spesifikasi hingga 12.000 DPI dan kecepatan lacak 300 IPS, sensor ini lebih dari mampu untuk menangani game-game kompetitif yang bergerak cepat. Setiap gerakan Anda akan diterjemahkan dengan presisi di layar.
Keakuratan sensor ini didukung oleh dua mode koneksi nirkabel:
- Mode 2.4 GHz: Ini adalah mode utamanya untuk gaming. Dengan polling rate 1.000 Hz, koneksi ini memberikan responsivitas instan yang terasa menyatu dengan gerakan tangan, cocok digunakan untuk bermain gim serius.
- Mode Bluetooth: Ini adalah mode serbagunanya. Sangat ideal untuk koneksi ke laptop atau tablet saat bekerja atau bersantai. Perbedaan dengan mode 2,4 GHz.
Saat memakai mode 2,4 GHz, jujur memang lebih nyaman. Latensi dan responnya sangat cepat , apalagi saat bermain gim. Untuk mode Bluetooth memang lebih cocok digunakan saat komputasi untuk produktivitas.
Mode ini juga sangat cocok digunakan untuk pengguna yang perangkatnya sangat minim port. Tapi khusus gaming sangat disarankan memakai mode 2,4 GHz.
Satu baterai AAA yang tahan lama
Pulsefire Fuse menggunakan satu baterai AAA. Pilihan ini punya kelebihan dan kekurangan yang jelas. Kelebihannya adalah daya tahan yang luar biasa, klaimnya bisa bertahan hingga 85 jam pemakaian di mode 2.4GHz. Kekurangannya, jelas saya perlu mempersiapkan baterai cadangan saat baterai yang dipakai sebentar lagi habis. Tapi bagi saya hal ini biasa.
Mungkin jadi kekurangan karena saat ini sudah banyak mouse modern yang diisi daya kembali menggunakan kabel USB Type-C.
Hadirnya software yang sebenarnya tidak wajib

Mouse ini didukung oleh software HyperX NGENUITY. Saya menginstal software ini untuk cari tahu fitur apa yang ditawarkan. Namun, terbnnyata kehadiran software tidak terlalu signifikan.
Oh yah, saat sudah terinstal, software ini bakal membaca HyperX Pulsefire Fuse Wireless ketika dalam mode menggunakan dongle (2,4 GHz). Saat memakai Bluetooth, pilihan mouse di aplikasi tidak muncul. Entah kenapa.
Software ini mengatur level DPI atau fungsi tombol, tetapi kemampuannya terasa terbatas karena perangkat keras mouse ini sendiri cukup sederhana. Fitur RGB-nya, misalnya, sangat minim sehingga tidak terlalu memberikan dampak visual.
Saya coba pindahakn varian warna, tetapi rentang cahaya yang dihasilkan mouse tidak terlalu menyala. Jadi anggaplah pengubahan warna ini hanya sekadar bonus.
Saya bisa bilang kalau HyperX Pulsefire Fuse Wireless bisa digunakan meski tanpa menginstal software.
Simpulan

Setelah semingguan lebih memakai mouse ini, saya bisa simpulkan kalau mouse ini merupakan mouse nirkabel yang ringan, baterai awet, dan kemampuan responsif yang baik. Selain itu, lampu RGB bisa jadi nilai bonus. Dan hadirnya opsi mode 2,4 GHz dan Bluetooth sangat saya apresiasi karena penggunannya lebih fleksibel.
Namun, di balik keunggulannya, ada beberapa kompromi yang perlu Anda ketahui. Kualitas beberapa komponen dan desainnya yang tidak cocok untuk semua orang membuat mouse ini tidak bisa disebut sebagai pilihan "aman" untuk semua gamer.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan utama dari HyperX Pulsefire Fuse:
Kelebihan:
- Bobot hanya 75 gram, mouse ini sangat lincah untuk pergerakan cepat di dalam game.
- Hadirnya dua mode koneksi yang membuatnya fleksibel, bisa pakai dongle 2.4GHz untuk main game tanpa delay, atau pakai Bluetooth untuk kerja dan penggunaan santai.
- Baterai AAA bisa bertahan hingga 85 jam, jadi tidak perlu sering-sering menggantinya.
- Sensor Pixart PAW3311 di dalamnya sudah sangat mumpuni untuk melacak setiap gerakan dengan presisi.
- Klik kiri dan kanannya terasa responsif, memuaskan, dan awet.
- Tempat penyimpanan dongle dan baterai menggunakan magnet, sehingga aman dan mudah diakses.
Kekurangan:
- Desainnya mungkin kurang nyaman untuk orang dengan tangan besar atau yang punya gaya genggaman telapak tangan (palm grip).
- Walaupun bentuknya simetris, tombol sampingnya hanya tersedia di sebelah kiri jadi bukan mouse untuk semua orang.
- Tombol samping & scroll wheel terasa murahan.
- Pengaturan software terbatas, tidak wajib instal software.
- Mouse ini belum bisa diisi ulang dayanya lewat kabel USB-C, seperti mouse modern lainnya.
Dari pengalaman saya pakai, saya bisa simpulkan kalau HyperX Pulsefire Fuse ini merupakan mouse yang sangat direkomendasikan jika Anda adalah tipe pengguna seperti ini Gamer dengan tangan berukuran kecil hingga sedang, butuh mouse yang ringan, butuh mode koneksi ganda, dan tidak keberatan dengan bahan plastik yang kurang premium.
Satu lagi, jika dana Anda adalah kisaran 200 ribuan, maka jelas mouse ini kurang cocok. Siapkan dana yang lebih dan pastikan Anda paham kekurangan yang ada dari mouse ini.
