Review ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z, Intel Evo yang Bisa Main Game
Hal yang paling saya suka dari ASUS ketika hadirkan laptop adalah keunikan yang dihadirkan di tiap produknya. Untuk kelas harga murah, faktor ini tidak terlalu kentara. Namun untuk harga Rp8 jutaan ke atas, banyak produk laptop ASUS yang punya ciri khas dan keunikannya sendiri.
Contohnya seperti ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z.
Laptop ini berada di harga belasan juta. Harga yang cukup umum untuk sebuah laptop tipis ultra-portable. Bahkan, laptop ini sudah mendapatkan sertifikasi Intel Evo.
Apa itu Intel Evo?
Sederhananya, ini merupakan standar baru yang diciptakan Intel untuk sebuah laptop yang tipis, ringan, performa oke, dan punya daya tahan baterai yang lama.
Jika dulu Intel hadirkan Ultrabook sebagai standar untuk laptop tipis, kini Intel hadirkan nama Intel Evo. Sebutan ini tidak sekadar gimmick. Pasalnya, laptop yang diberi cap “Intel Evo” harus memenuhi berbagai syarat tertentu.
Syarat yang paling umum adalah penggunaan Intel Core i5 dan i7 generasi baru, penggunaan SSD M.2 NVMe™ PCIe® 4.0, RAM minimal 8 GB, layar Full HD, dan baterai yang setidaknya punya daya tahan sampai 8 jam.
Dengan berbagai syarat tersebut, tentu tidak semua laptop tipis di harga belasan juta ke atas bisa memenuhi Intel Evo. Meski tentu Intel Evo tidak jadi patokan apakah sebuah laptop tersebut bagus atau tidaknya.
Lantas, bagaimana dengan ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z? Apakah laptop ini sekadar memenuhi sertifikasi Intel Evo? Apa saja kelebihan yang ditawarkan laptop ini?
Terlebih di belasan juta, ASUS punya banyak lini laptop yang menarik. Dari yang khusus kreator dan untuk game lewat seri TUF-nya.
Karena saya juga penasaran dengan laptop ini, saya coba ulas atau review ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z. Tidak sekadar mengulas, saya juga menjadikan laptop ini sebagai perangkat kerja utama selama kurang lebih 3 minggu.
Langsung saja simak riviu ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z setelah info spesifikasinya berikut ini.
Spesifikasi ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z
- Layar: 14-inch, OLED, 2.8K (2880 x 1800) OLED 16:10 aspect ratio, 0.2ms response time, 90Hz refresh rate, 600nits HDR peak brightness, 100% DCI-P3 color gamut, 1,000,000:1, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 600, 1.07 billion colors, PANTONE Validated, Glossy display, 70% less harmful blue light, SGS Eye Care Display, Screen-to-body ratio: 85 %
- Processor: Intel® Core™ i7-12700H Processor 2.3 GHz (24M Cache, up to 4.7 GHz, 6P+8E cores)
- Graphic Card: Intel® Iris Xe Graphics
- RAM: 8GB DDR4 on board, 8GB DDR4 SO-DIMM
- Storage: 512 GB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 SSD
- Konektivitas: Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth 5
- Port: 1x USB 2.0 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack
- Camera: 720p HD camera with privacy shutter
- Baterai: 70WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Isi Kotak
Versi yang saya ulas kali ini adalah ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z varian Intel Core i7 dengan sokongan RAM 16 GB. Karena itu, acuan dan benchmark akan mengacu pada varian ini.
Untuk varian ini, kotak kemasannya cenderung biasa. Di dalamnya juga tidak banyak printilan atau aksesoris lain. Hanya laptop dan charger 90 Watt.
Setidaknya itu untuk unit yang kami review. Karena ini laptop pinjaman, bisa jadi isi kotak untuk penjualan retail berbeda. Namun, biasanya sih tidak terlalu jauh berbeda. Jadi tidak banyak yang bakal dibahas pada poin ini.
Bodi Desain dan Keyboard
Hal yang menarik dari desainnya sebenarnya konsep laptop ringan yang mampu hadirkan layar yang besar.
Jika 2020 ke bawah, laptop belasan juta jarang yang punya konsep layar besar dengan bodi tipis. Dengan dimensi yang ditawarkannya, yakni 31,64 x 22,45 x 1,89 cm, laptop ini terkesan ringkas di tangan. Apalagi bobotnya juga cuman 1,5 kg.
Desain ringkas ini berpadu dengan konsep desain yang ASUS sebut sebagai Metallic lid. Desain ini cukup keren dengan logo ASUS VivoBook di bagian bodi belakang layar yang cukup khas.
Berbalut warna metal yang menarik, laptop ini cukup menarik perhatian jika dibawa keluar dan digunakan di tempat publik, seperti kafe misalnya. Tapi mungkin juga tidak terlalu mencolok bagi sebagian orang.
Hanya saja menilik desain khasnya, orang sudah menduga kalau ini adalah laptop ASUS yang cukup keren untuk kelas harganya.
Untuk pasar Indonesia, laptop ini hadir dengan dua varian warna. Yang pertama adalah Neutral Grey, varian warna abu-abu yang saya tes. Satu varian lagi adalah Indie Black alias warna hitam. Ada satu varian lagi, yakni warna hijau alias Black Green. Hanya saja di situs resmi ASUS, tidak ada opsi untuk membeli varian ini.
Hal menarik dari desainnya adalah tampilan logo yang menonjol dengan varian warna pilihan yang berjiwa muda. Tentu ini bakal membuat pengguna terasa lebih keren saat memakai laptop ini di manapun.
Bodi yang keren ini berpadu dengan kehadiran port yang cukup lengkap. Sebut saja di bagian kanan, tersemat 1 port USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1 port HDMI 2.1 TMDS, dan juga 1 port 3.5mm Combo Audio Jack.
Tidak ketinggalan, ada 2 port Thunderbolt™ 4 yang posisinya bersebelahan. Kedua port ini bisa digunakan untuk ngecas ataupun untuk kebutuhan layar eksternal. Bahkan, layar yang didukung bisa mencapai 4 layar.
Saya tidak bisa mencoba bagian port Thunderbolt™ 4 ini. Untuk memakai layar kedua, saya memakai port HDMI, mengingat layar eksternal di Indonesia kebanyakan masih memakai port HDMI.
Untuk bagian port HDMI ini, ada sedikit keluhan. Menurut saya pribadi, semua port menumpuk di kanan ini kurang estetik untuk perkabelan. Terlebih jika 2 port Thunderbolt™ 4 dan port HDMI digunakan bersamaan.
Salah satu port sebenarnya bisa pindah ke bagian kiri. Di bagian ini, hanya ada 1 port USB 2.0 Type-A. Port ini sendirian. Kehadiran port ini tampak hanya dijadikan sebagai sarana memasang USB dongle untuk mouse atau perangkat aksesoris lain.
Sebenarnya akan lebih baik, jika ASUS memasang USB 3.0 juga di bagian sisi kiri ini.
Tapi ini sebenarnya perkara kecil yang saya keluhkan. Meski perkara kecil ini juga ditambah dengan layout keyboard yang harus dibiasakan kembali.
Pasalnya, layout keyboard laptop ini menghadirkan tombol delete di bagian ujung kanan atas. Bagian ini biasanya ditempatkan tombol power.
Ini sebenarnya tidak masalah, jika tombol power ditempatkan di bagian luar keyboard. Namun, tombol power ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z justru tetap ada di keyboard. Posisinya ada di sebelah kiri tombol delete, alias tombol kedua dari kanan.
Penempatan tombol power ini tampak ditujukan karena beberapa pengguna mengeluhkan kesalahan tombol. Misalnya ilustrator yang sering menekan tombol "del" tetapi malah tombol "power" yang ditekan.
Jadi, penempatan tombol Power ini tentu bisa jadi selera dan hanya butuh kebiasaan saja. Namun, menurut saya pribadi sih agak kurang terbiasa.
Yang patut diapresiasi dari keyboard di laptop ini adalah aksen garis pada tombol Enter dan tombol ESC yang di highlight warna oranye. Ini membuat keyboard dan bodi terasa menyatu sehingga membuat laptop terasa lebih sempurna dan tetap terlihat berjiwa muda.
Keyboard di laptop ini juga tergolong enak diajak untuk mengetik. Bidang keyboard yang luas membuat tangan terasa lebih bebas bergerak untuk mengetik. Sederhannya, berdasarkan pengalaman saya memakai laptop ini untuk kerja, mengetik di laptop ini tergolong enak dan nyaman.
Khusus touchpad-nya, tergolong enak dan nyaman. Namun, jelas touchpad bukan pilihan navigasi utama. Saya lebih nyaman memakai mouse dibanding touchpad di laptop Windows.
Oh yah, jika pembaca lebih suka bentuk pengalaman memakai laptop ini, bisa simak video pengalaman memakai laptop ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z berikut ini.
Layar
Seri laptop ASUS yang ada embel-embel OLED sudah pasti merupakan laptop yang menawarkan panel layar OLED. Panel OLED ini jadi nilai jual dari beberapa laptop ASUS. Saya sendiri sudah mencobanya di ASUS VivoBook Slate 13 OLED T3300 dan ASUS VivoBook 15 OLED K513E. Kedua laptop ini sama-sama hadirkan resolusi Full HD. Hanya saja yang satu layar 13,3 inci, yang satu lagi 15,6 inci.
Yang menarik, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z hadir dengan layar 14 inci dengan resolusi yang bukan Full HD. Resolusi layar di laptop ini adalah 2.8K dengan refresh rate 90 Hz.
Menurut klaim ASUS, dengan spesifikasi tersebut, membuat ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z sebagai laptop OLED NanoEdge pertama di Dunia.
Sebagai informasi, NanoEdge Display ini merupakan teknologi layar ini membuat layar laptop punya bezel yang tipis sehingga membuat dimensi bodi bisa lebih ramping layaknya laptop di bawah 14 inci. Paling yang agak tebal bagian atas dan bawah.
Untuk kualitas layar, tentu tidak sembarangan. Kehadiran panel OLED di laptop ini tidak akan mengecewakan. Layarnya sudah mendukung 100 persen DCI-P3 dengan tingkat kecerahan 600 nits. Tingkat kecerahan membuat laptop masih nyaman dipake di luar ruangan.
Sayangnya, saat cerah dan terik, agak kalah kecerahan layarnya dengan cahaya sekitar. Butuh sudut pandang yang tepat, agar tampilan di layar tetap jelas.
Laptop ini juga sudah mengantongi berbagai keunggulan khas laptop ASUS OLED. Contohnya fitur untuk mengurangi cahaya biru sampai 70 persen yang sudah disertifikasi oleh SGS Eye Care Display dan TÜV Rheinland. Ini membuat mata bisa lebih sehat meski lama-mana menatap layar.
Berdasarkan pengalaman saya sih, memang saya bisa betah lebih lama menatap layar laptop ini tanpa terasa membuat lelah mata.
Layar ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z juga didukung dengan VESA CERTIFIED Display HDR True Black, yang membuat tampilan warna hitam di layar menjadi lebih pekat.
Layar laptop ini punya 0.2ms response time. yang sederhananya merupakan kemampuan menghadirkan waktu respon super cepat, lebih cepat dibanding panel LCD.. Sebagai informasi, rata-rata layar LCD memiliki waktu respon 10 ms.
Berikut beberapa tampilan layar ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z.
Yang menarik dari ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z adalah layar 14 inci dengan resolusi 2,8K alias 2880 x 1800 piksel. Resolusi ini tergolong tinggi sehingga membuat layar laptop ini bisa digunakan untuk kebutuhan hiburan dan multimedia dengan nyaman.
Ini jadi kelebihan tersendiri karena jarang ada laptop di belasan juta yang menawarkan resolusi layar 2,8K atau 2880 x 1800 piksel.
Karena menawarkan layar yang baik, jelas kalau laptop ini memang cocok ditujukan untuk para kreator yang sering membuat konten video dan foto. Terlebih layar laptop ini juga sudah tersertifikasi Pantone Validated. Sertifikasi ini menegaskan kalau layar laptop ini sudah memenuhi standar warna dari Sistem Pantone Validated.
Sederhannya, warna yang tampil di layar bisa ditampilkan dengan baik, bahkan hasil warnanya mendekati warna aslinya.
Yang menarik lagi, layar ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z ini menawarkan konsep layar yang bisa diputar sampai 180 derajat. Fungsi ini tergolong bagus karena saya sebagai pengguna merasakan manfaatnya. Contohnya untuk melihat sudut pandang layar yang berbeda.
Fitur ini juga berguna saat ingin mempresentasikan sesuatu kepada rekan kerja atau siapapun. Contohnya, ketika para pengguna mendesain memakai laptop ini. Hasil desain bisa diperlihatkan langsung.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, saya bisa mengatakan kalau laptop ini punya kualitas layar yang tidak bisa diperdebatkan super bagusnya. Untuk kelas harganya, apa yang ditawarkan oleh layar di laptop ini sudah sempurna dan bisa dibilang di atas rata-rata.
Performa CPU
ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z yang saya uji ini hadir dengan prosesor Intel® Core™ i7-12700H alias Intel Core i7 generasi ke-12. Prosesor ini punya 6 P-core atau khusus performa dan 8 E-core atau khusus efisiensi daya. Total ada 14 core dengan jumlah threads mencapai 20 core.
Prosesor ini dikombinasikan dengan RAM 16 GB dual channel. Untuk varian i7, SKU yang dihadirkan adalah 8 GB DDR4 on-board plus 8 GB DDR4 SO-DIMM. Sementara untuk varian i5, SKU yang dihadirkan 8 GB DDR4 on-board plus 4 GB DDR4 SO-DIMM.
Dengan kombinasi ini, laptop bisa hasilkan performa yang mumpuni untuk sekelas laptop tipis. Berdasarkan hasil benchmark dari PC Mark 10, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z mendapat skor 4.6547
Hasil skor ini sebenarnya bagus. Namun, jika menilik hasil skor PC Mark 10 Intel Core i7 1165G7 ASUS ZenBook Duo 14 UX482E terasa agak janggal. Pasalnya, laptop tersebut mendapat skor PC Mark 10 sebesar 5.484.
Namun, ini bisa jadi juga dipengaruhi berbagai faktor lain. Kalau menilik hasil benchmark Geekbench 5 misalnya, skornya tergolong tinggi dibandingkan Intel Core i7 1165G7 ASUS ZenBook Duo 14 UX482E
Seperti pada gambar di atas, Intel® Core™ i7-12700H di ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z mendapat skor single-core 1.189 dan multi-core 8.471. Bandingkan dengan skor Geekbench 5 Intel Core i7 1165G7 ASUS ZenBook Duo 14 UX482E yang hanya mendapatkan skor 949 untuk single-core dan 2.706 untuk multicore.
Tampak, peningkatan performa sangat signifikan di bagian multi-core. Jumlah core dan jumlah threads sangat berpengaruh di sini. Ini juga menegaskan kalau Intel Core generasi ke-12 mengalami lompatan performa yang luar biasa bagusnya.
Hasil serupa ditunjukkan pada pengujian Cinebench R15 CPU. Intel® Core™ i7-12700H di ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z bisa mendapat skor terendah sebesar 1.569 cb. Sementara skor tertinggi ada di 1.813.
Sementara Intel Core i7 1165G7 hanya mendapat skor 785 cb untuk skor tertingginya.
Saya juga menguji memakai benchmark Cinebench R23. Pada pengujian ini, saya atur pada dua mode. Mode pertama adalah mode normal. Pada mode ini, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z berperforma standar dan masih menjalankan kipas meski tidak berisik. Hasilnya, untuk single-core mendapat nilai 1.496. Sementara multi-core hasilnya adalah 9.974
Pada mode performance, angkanya cukup meningkat. Jika mode ini dipilih, laptop akan mengoptimalkan peran prosesor sehingga kipas akan sering bunyi untuk mendinginkan dan menstabilkan prosesor. Suaranya memang agak berisik tetapi tidak terlalu mengganggu.
Di mode ini, untuk single-core mendapat nilai 1.907. Sementara multi-core hasilnya adalah 11.896.
Hasil benchmark tersebut, membuktikan kalau performa ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z ini sudah sangat oke untuk kebutuhan komputasi berat. Jadi, untuk sehari-hari atau untuk menjalankan aplikasi yang berat, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z.
Dalam pemakaian saya sehari-hari, memang tidak ada masalah saat memakai laptop ini. Di bawa kerja tergolong oke. Mengetik dan membuka browser dengan tab yang banyak tergolong lancar. Perpindahan satu aplikasi ke aplikasi lain juga tidak mengalami banyak kendala.
Performa Grafis
Meski tidak memakai dedicated graphics, kemampuan grafis Intel Intel® Iris Xe Graphics di laptop ini masih tergolong mumpuni untuk memainkan gim populer di pengaturan grafis tertentu. Terlebih karena laptop ini sudah memakai prosesor seri H yang umumnya digunakan di laptop gaming.
Sepengalaman saya, laptop ini dapat menjalankan berbagai gim seperti PUBG, Counter Strike, Shadow of The Tomb Rider, dan Genshin Impact. PUBG malah bisa dapat di 40 fps pada pengaturan normal. Sementara Genshin Impact bisa mendapat 50 fps medium dengan resolusi low 1080 piksel.
Jika ingin memainkan Genshin Impact dengan mode layar 2,8K, harus bisa bekompromi dengan fps yang lebih rendah. Sebaiknya untuk bermain lebih lancar dan baik, menurunkan resolusi layar atau menurunkan kualitas grafisnya ke medium.
Tentu saja, ASUS VivoBook S 14 OLED (K3402Z) juga bisa dihubungkan dengan e-GPU karena punya port Thunderbolt. Tentu opsi ini dipilih jika memang ingin bermain gim dengan kualitas yang lebih baik.
Oh yah, saya baru cerita soal pengalaman main gim di laptop ini. Terus bagaimana dengan benchmark di laptop ini? Untuk hasil benchmark bisa mulai dari Cinebench R15 yang bisa mendapatkan skor tertinggi sebesar 91,85 fps. Hasil yang tergolong bagus untuk sebuah GPU terintegrasi.
Untuk hasil benchmark Cinebench R15 OpenGL bisa disimak pada gambar di bawah ini. Saya menguji sebanyak 7 kali, skor yang terendah yang bisa didapatkan adalah 77,48.
Untuk hasil Geekbench 5 OpenCL, performa grafis di laptop ini mendapat skor 16.443.
Sementara untuk Vulkan Score, hasilnya adalah 15.335.
Kalau saya bisa simpulkan, meski tidak memakai dedicated graphic, performa grafis terintegrasi Intel® Iris Xe Graphics di ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z tergolong bagus.
Bahkan, performanya grafisnya bisa diandalkan untuk berbagai gim populer. Itu berarti, laptop ini tidak hanya bisa diandalkan untuk produktivitas tetapi juga untuk kebutuhan hiburan seperti bermain gim. Terlebih karena memakai panel AMOLED, pengalaman bermain gim di laptop ini menjadi lebih menyenangkan dibanding laptop lain di kelas harga yang sama.
Performa Harddisk
ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z yang saya uji ini hadir dengan SSD 512 GB. Tipe SSD yang digunakan adalah SSD NVMe PCIE 3.0 x4 dengan merek Micron. Setidaknya, itu yang terlihat dari CyrstalDiskinfo.
Lantas, berapa kecepatan SSD perangkat ini? Simak gambarnya di bawah ini.
Berdasarkan pengujian CrystalDiskMark 8, SSD di ASUS VivoBook Slate 13 OLED T3300 ini mendapatkan kecepatan baca 3.346,65 MB/s dan kecepatan menulis 1878,05 MB/s. Hasil ini lebih baik jika menilik hasil dari benchmark SSD ASUS ZenBook Duo 14 UX482E yang ada di angka 1.901 untuk kecepatan baca dan 1.613 di kecepatan menulis.
Test Render Video
Sebagai laptop tipis yang bisa diandalkan untuk kebutuhan pembuatan konten, gak afdol kalau gak buat tes untuk render video. Karena itu, saya coba melakukan tes render video dengan 4K ke 1080 piksel di dua software berbeda.
Yang pertama adalah Davinci Resolve versi gratisan. Pada tes ini, laptop membutuhkan waktu render mencapai 6 menit 14 detik untuk sebuah video 4K berdurasi 5 menit 14 detik.
Video yang sama, saya render memakai software lain, yakni Wondershare Filmora. Dengan software ini, waktu render yang dibutuhkan adalah 4 menit 58 detik.
Hasil tersebut didapatkan pada mode performance. Yang artinya, performa prosesor digenjot agar bisa menghasilkan performa yang maksimal.
Camera
Kamera di laptop ini adalah kamera yang dengan resolusi 720 piksel. Saya tidak tahu persis resolusi persis resolusinya berapa karena tidak sempat menghitung. Yang pasti, kehadiran kamera ini cukup membantu dan bisa dijadikan andalan untuk video conference atau video meeting.
Kualitas tangkapan kameranya tergolong bagus. Tidak gelap. Selain itu, suara di sekitar saya tidak terdengar ke rekan yang sedang lakukan video call. Ini juga berkat adanya fitur AI Noise Canceling yang bis amembantu proses video meeting menjadi lancar tanpa suara berisik di sekitar.
Kualitas Audio
Sebagai sebuah perangkat untuk kebutuhan multimedia dan pembuatan konten, tentu menawarkan layar saja adalah hal biasap.
Layar OLED harusnya dibarengi juga dengan kualitas audio yang nyaman didengar. Hal itu pula yang bisa ditemukan di ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z. Laptop ini sudah dibekali speaker tersertifikasi Harman Kardon. Saya malah merasa lebih nyaman mendengar suara langsung dari laptop dibanding memakai TWS atau headset.
Kualitas suara yang oke ini berkat dukungan teknologi Smart Amp Technology. Teknologi ini memastikan para pendengar menikmati suara yang lebih keras tanpa distorsi sehingga dapat menawarkan pengalaman audio yang menakjubkan.
Fitur MyASUS
Salah satu fitur yang berguna di laptop ASUS adalah MyASUS. Laptop Zenbook lama saya (yang memakai Intel Core i7 Generasi 8) juga bisa memakai fitur ini. Hanya saja ternyata fiturnya tidak selengkap MyASUS di laptop ASUS baru.
Di ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z jelas lebih banyak fiturnya. Di laptop ZenBook saya, hanya ada dua profile, standar dan whisper. Sementara di laptop baru, seperti ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z misalnya ada opsi Performance.
Opsi Performance inilah yang membuat suara kipas lebih nyaring karena memaksimalkan performa prosesor. Sementara whisper mode, lebih hening dan lebih membuat baterai irit.
Pengaturan fitur seperti AI noise-canceling mic juga tersedia di laptop ini. Seperti untuk laptop ASUS yang saya punya tidak ada fitur ini.
Fitur-fitur umum lainnya juga hadir di aplikasi MyASUS. Contohnya adalah fitur untuk mengatur sistem pengecasan. Ada fitur agar pengisian daya hanya mencapai 60 atau 80 persen jika ingin dicolok terus menerus. Fitur ini bisa membuat siklus hidup baterai lebih panjang.
Fitur lainnya adalah Link to MyASUS. Berkat fitur ini, saya bisa transfer data dari PC ke HP (Android atau iOS) atau sebaliknya lebih mudah dan lebih cepat.
Yang paling penting adalah fitur ASUS OLED Care. ASUS OLED Care adalah screensaver khusus, yang secara signifikan mengurangi kemungkinan penuaan layar OLED, dan Anda dapat mengaktifkannya di aplikasi MyASUS.
Fitur ini sangat berguna agar layar terhindar dari burn-in, sebuah masalah pada layar OLED. Untuk masalah ini juga, layar ASUS OLED ini dilengkapi teknologi Samsung OLED burn-in refine technology.
Kehadiran fitur ini tampak sebagai solusi bagi mereka yang ragu memakai laptop dengan panel OLED. Memang, banyak yang beranggapan kalau penggunaan panel OLED punya potensi terkena burn-in. Karena itu, ASUS menyediakan fitur agar laptop ASUS dengan panel OLED terhindar dari masalah tersebut.
Baterai
Menilik spesifikasi di situs resminya, baterai yang tertanam ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z adalah 70WHrs. Baterainya diklaim tahan atau awet. Apalagi laptop ini sudah punya sertifikasi Intel Evo yang mengharuskan baterai awet sampai 9 jam.
Hanya saja persyaratan tersebut hanya berlaku untuk laptop dengan layar Full HD. Mengingat ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z ini menawarkan resolusi 2,8K, daya tahan baterainya tidak mencapai sampai 9 jam.
Berdasarkan tes penggunaan, daya tahan baterai laptop ini rata-rata hanya empat jam di mode layar 90 Hz. Ketika diubah modenya ke 60 Hz, daya tahannya mencapai 6 jam. Itu didapatkan dengan kondisi laptop ada pada tingkat kecerahan 50 persen dan saya pun memakai TWS. Penggunaan berkisar mengetik di Google Doc sambil mendengarkan musik di Youtube atau Spotify.
Oh yah, ngomong-ngomong soal mode layar, di aplikasi MyASUS ada fitur untuk mengubah refresh rate. Ada opsi untuk memilih refresh rate di 60 Hz atau 90 Hz. Ada juga opsi yang membuat laptop bisa lebih dinamis dalam memilih refresh rate. Ketika sebuah aplikasi atau gim butuh 90 Hz, maka laptop akan mengubah mode ke 90 Hz, ketika tidak digunakan, maka mode layar berubah ke 60 Hz.
Intel Evo juga mensyaratkan pengisian cepat. ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z sudah memenuhi hal tersebut. Terlebih karena laptop ini sudah mendukung pengisian cepat 90 Whrs.
Berdasarkan pengalaman saya, laptop ini dapat terisi dari 20 persen sampai sekitar 60 atau 70 persen dalam waktu satu jam. Dari 70 persen sampai 100 persen butuh waktu sedikit lama dibanding sebelumnya. Rata-rata dari daya persen rendah ke tinggi memakan waktu mencapai 2 jam.
Simpulan
ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z adalah laptop yang sempurna untuk dipakai kreator. Layarnya yang menawarkan resolusi 2.8K jadi satu kelebihan utama, plus dengan layar OLED yang tentu jadi nilai jual lain.
Sertifikasi Intel Evo dan Pantone Validated membuat ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z tidak sekadar jadi laptop tips yang bisa diajak mobile. Laptop ini juga tergolong bagus untuk diajak membuat konten dan bermain gim di pengaturan tertentu dengan lancar.
Apakah laptop ini juga coock untuk kerja? Tentu saja, saya pakai buat kerja untuk mengetik dan browsing tergolong lancar.
Buat yang kerja dengan dokumen, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z memberikan penawaran menarik, yakni aplikasi Microsoft Office Home & Student. Jadi yang membeli ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z, tidak sekadar mendapatkan Windows 11 tetapi juga mendapat lisensi Microsoft Office Home & Student yang tidak perlu dibeli atau berlangganan lagi.
Nilai jual utama laptop ini jelas adalah layar ASUS OLED 2.8K, Intel Core i7 12th Gen, Intel Evo, dan desain yang menarik perhatian.
Harga yang ditawarkan laptop ini juga tergolong bagus jika menilik spesifikasi yang ditawarkan. Berdasarkan situs resmi ASUS Indonesia, ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z varian Core i7 dijual dengan harga Rp15.499.000. Untuk varian i5, harganya adalah Rp13.799.000.
Kelebihan ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z
- Desain bodi metalic yang menarik dan kekinian, cocok untuk Gen Z
- Layar ASUS OLED 2,8K yang sangat memanjakan mata dan luas
- Performa Kencang untuk Kelas Harganya Berkat Intel Core 12th Gen
- Cocok untuk kerja, ngedit video ringan, dan multimedia
- Keyboard yang nyaman untuk mengetik
- Kualitas suara yang jernih berkat Harman Kardon
- Dukungan pengisian daya yang cepat
- Intel Evo
Kekurangan ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z
- Posisi tombol power yang tidak biasa
- Port yang lebih banyak di satu sisi, ini hanya butuh pembiasaan
- Karena resolusi layar 2.8K, daya tahan baterai jadi tidak begitu lama
ASUS VivoBook S 14 OLED K3402Z ini bisa dibilang sebuah laptop komplit untuk ukuran laptop tipis atau mobile. Performanya tergolong keren untuk kelas harganya. Setidaknya, itu menurut pengalaman saya pribadi yang memakai laptop ini kurang lebih satu bulan.
Ini adalah laptop yang sangat worth it untuk dibeli, terutama untuk para kreator yang sekaligus ingin sesekali ingin bermain gim.
Hanya tentu jangan jadi laptop ini untuk menjalankan gim terus-terusan. Jika itu tujuannya, sebaiknya silakan pilih laptop gaming.