carisinyal web banner retina

Cara Tambah RAM dengan Flashdisk agar Laptop Tak Lemot

Ditulis oleh Ahmad Tsalis
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Menggunakan komputer untuk membuka lebih dari satu aplikasi dalam satu waktu adalah hal yang biasa. Misalnya, sambil mengetik di Microsoft Word, kamu juga mendengar musik melalui Spotify, dan membuka beberapa foto memakai aplikasi Photos. Tidak hanya itu, ada pula Google Chrome yang kamu buka untuk mengakses beberapa situs.

Membuka banyak aplikasi dalam satu waktu familier dengan istilah multitasking. Setengah jam ber-multitasking, laptopmu kelihatan baik-baik saja. Namun, setengah jam berikutnya, laptopmu mulai kepayahan seiring bertambahnya tab di Google Chrome yang kamu buka.

Respons yang muncul setelah diberi perintah berjeda lama, diajak berpindah tampilan dari satu aplikasi ke aplikasi lain pun lemotnya bukan main. Bahkan, kadang-kadang laptopmu berhenti bekerja hingga muncul bluescreen. Seketika, kamu hanya bisa bersabar melihat performa laptopmu yang umurnya belum terlalu tua itu.

Kamu pun bertanya-tanya, “Apa yang menyebabkan laptopku ini tak bisa gegas?” Mungkin yang terjadi pada laptopmu adalah memori RAM (Random Access Memory)-nya kepenuhan.

Apa yang Membuat Laptop Lemot?

Ilustrasi Laptop Lemot

Seluruh aplikasi yang ada di komputer dipasang di dalam hard disk. Ketika salah satu aplikasi dibuka, prosesor akan memerintahkan memori RAM untuk mencari di mana tempat aplikasi tersebut disimpan. RAM kemudian akan membaca dan menyimpan sementara file aplikasi tersebut, agar bisa dieksekusi prosesor.

Mengapa prosesor tidak langsung menyuruh hard disk untuk membuka aplikasi yang dimaksud? Sebab, hard disk tidak punya kecepatan baca sekencang RAM dalam melayani permintaan prosesor. Meski begitu, RAM juga punya keterbatasan, hal itu terlihat ketika komputer lemot.

Dalam kasus multi-tasking, RAM sudah tidak mampu lagi menampung file aplikasi yang dibuka. Itu artinya, kapasitas RAM sudah penuh. Sebetulnya, komputer bersistem operasi Windows sudah cukup paham apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi tersebut. Ketika RAM sudah tidak mampu menampung, limpahan file sementara aplikasi akan dialihkan ke ruang kosong di hard disk.

Ruang kosong tersebut bisa disebut dengan virtual memory. Sedangkan prosesnya dinamai paging file. Hanya saja, karena proses baca hard disk tidak secepat RAM, penurunan performa komputer (lemot) tak bisa terelakkan. Mengurangi jumlah aplikasi yang dibuka dalam satu waktu tentu saja sulit kamu lakukan.

Akhirnya kamu berangkat ke toko komputer dan menanyakan ke teknisi untuk mencari solusi. Jawaban yang kamu dapatkan dari si teknisi adalah menambah (upgrade) kapasitas RAM. Menambah RAM tentu saja akan mengatasi secara tuntas masalahmu itu. Akan tetapi, ada biaya yang harus dikeluarkan, sementara kamu belum punya uang cukup.

Alhasil, kamu balik kanan dengan masih menenteng laptop yang lemot. Namun, jangan bersedih. Carisinyal punya solusi murah meriah agar laptopmu bisa bekerja dengan baik. Solusi itu adalah memanfaatkan fitur Readyboost dengan Flashdisk yang kamu punya. Sambil menabung untuk membeli RAM baru, Readyboost bisa kamu andalkan.

Apa itu ReadyBoost?

ReadyBoost secara sederhana bisa diterjemahkan dengan pemanfaatan ruang kosong di seluruh memori berjenis flash, termasuk flash disk, untuk menyimpan file sementara (cache). Sehingga, saat RAM sudah hampir penuh, file limpahan dari aplikasi tidak disimpan ke hard disk, melainkan ke flashdisk.

Memori berjenis flash diperkenankan untuk menyimpan file sementara karena punya kecepatan jelajah tinggi. Kecepatannya dalam mengakses file secara acak berkali-kali lebih kencang daripada hard disk magnetik biasa. Fitur ini pertama kali meluncur pada 2007, ketika Microsoft menghadirkan Windows Vista.

Fitur ReadyBoost menjadi solusi tepat guna kala itu. Pasalnya, spesifikasi komputer saat itu belum setinggi sekarang. Sementara Windows Vista menuntut lonjakan spesifikasi minimum yang cukup tinggi ketimbang komputer yang menjalankan Windows XP. Fitur ini selalu disertakan Microsoft di generasi penerus Windows Vista.

Syarat-Syarat Menggunakan ReadyBoost

Sebelum menggunakan ReadyBoost, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Kira-kira apa saja syaratnya? Berikut kami paparkan satu-persatu.

1. Flashdisk

*

Flashdisk yang digunakan untuk memanfaatkan fitur ReadyBoost tidak asal. Ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Namun, syarat-syarat ini umumnya sudah ada di flash disk masa kini. Berikut syarat-syaratnya:

  • Ukuran minimal flashdisk yang digunakan 256 MB.
  • Flashdisk harus kencang. Kecepatan baca minimal 2,5 Mb/detik dengan kecepatan tulis minimal 1,75 Mb/detik.
  • Flashdisk harus ditancapkan ke port berkecepatan tinggi yang ada di komputer. Misalnya di laptopmu ada port USB 3.0, colokkan saja di situ.
  • Flashdisk harus berformat NTFS, FAT16, atau FAT32.
  • Kapasitas maksimal yang bisa digunakan hanyalah 4 GB jika formatnya FAT32, sekalipun ruang kosong yang ada di flashdisk kamu lebih dari itu.
  • Jika formatnya NTFS atau exFAT, ruang maksimal yang bisa digunakan adalah 32 GB.
  • Selain flashdisk, kamu juga bisa menggunakan kartu microSD, miniSD, atau SSD eksternal.

2. Komputer

Komputer lama

Selain flashdisk, komputer juga harus memenuhi beberapa syarat tertentu. Untuk mengetahui syaratnya, bisa cek ulasan berikut:

  • Komputer harus menggunakan hard disk berkecepatan rendah

ReadyBoost sangat powerfull digunakan untuk komputer jadul dengan hard disk berkecepatan rendah, yang kecepatan putarannya di bawah 7200 rpm. Hard disk dengan kecepatan di atas itu mungkin saja tidak tampak efeknya ketika menggunakan fitur ReadyBoost. Apalagi di komputer yang sudah memakai SSD (Solid State Drive), fitur ini tidak bisa digunakan.

Windows akan secara otomatis melarang akses penggunaan ReadyBoost di komputer ber-SSD. Hal ini terjadi karena SSD tergolong flash memory yang sudah memiliki kecepatan tinggi. Kecepatan baca dan tulisnya sekitar 10 kali dari hard disk magnetik.

  • Komputer mesti memakai RAM dengan ukuran terbatas

Readyboost tetap bisa diaktifkan di laptop dengan ukuran RAM Besar. Namun, hal itu tentu akan sia-sia karena kapasitas RAM yang kamu gunakan sudah bisa menampung seluruh tugas yang diberikan. Fitur ReadyBoost bakal optimal digunakan pada komputer dengan RAM kurang dari 2GB di Windows bertipe 32 bit. Atau, bisa juga di komputer ber-Windows 64 bit dengan RAM kurang dari 4GB.

Langkah-langkah Menggunakan Readyboost

Sudah tak sabar ingin mencobanya di komputermu? Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini, ya!

  1. Nyalakan komputermu sampai tampilan paling awal.
  2. Colokkan flashdisk ke port kosong. Pilih port dengan kecepatan paling bagus.
  3. Buka File Explorer dengan menekan tombol Windows+E secara bersamaan.
  4. Pindahkan file yang ada di flash disk ke komputer agar ruang kosongnya makin besar. Langkah Ini opsional, bisa tidak dilakukan bila ruang kosong di flash diskmu sudah cukup besar.
  5. Klik kanan drive flash disk.
  1. Klik kiri Properties yang terletak di section paling bawah.
  1. Temukan dan klik tab ReadyBoost.
  1. Pilih salah satu di antara antara “Dedicate this device to ReadyBoost” atau “Use this device”.  Pilihan opsi yang pertama untuk mendapat performa optimal.
  2. Atur ruang kosong yang digunakan.
  3. Klik "Apply" dan "OK".

Mengecek Kinerja ReadyBoost

Kamu bisa mengetahui dampak yang diberikan oleh ReadyBoost dengan memantaunya lewat Performance Monitor yang ada di Windows. Berikut cara-cara mengaksesnya:

  1. Ketik “performance” di kolom pencarian.
  1. Jika sudah muncul “Performance Monitor” klik aplikasi tersebut.
  2. Arahkan ke tab “Monitoring Tools” dan pilih Performance Monitor.
  1. Klik tanda silang untuk menghilangkan grafik performa prosesor
  2. Klik tanda tambah berwarna hijau.
  1. Cari ReadyBoost Cache, lalu klik “Add>>” dan “OK”.
  2. Kini kamu bisa menguji kinerja ReadyBoost dengan membuka banyak aplikasi, lalu melihat grafiknya.

Demikian cara praktis menambah RAM dengan menggunakan flash disk lewat fitur ReadyBoost. Fitur ini sangat berguna untuk mengatasi keterbatasan performa dari komputer yang sudah berumur. Selain itu, beberapa laptop keluaran baru yang tak punya opsi meng-upgrade RAM (RAM tersolder bersama motherboard) bisa memanfaatkan fitur ini.

Benefit selanjutnya yang bisa diambil melalui fitur ini adalah baterai dan hard disk laptop berpotensi semakin awet. Di sisi lain, ReadyBoost membuat umur pakai flash disk berkurang. Sebab, fitur ini akan mengurangi siklus baca-tulis dari suatu flash disk. Flash disk biasanya punya siklus baca-tulis 100 ribu kali dan bisa dipakai hingga 10 tahun lebih.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram