6 Chipset yang Setara dengan MediaTek Dimensity 6400
MediaTek Dimensity 6400 merupakan chipset yang dirancang agar HP kelas menengah bisa dipakai lancar untuk kebutuhan harian, punya koneksi 5G yang stabil, dan kemampuan multimedia yang mumpuni.
Chipset ini dipakai di beberapa perangkat, salah satunya adalah Infinix Hot 60i 5G. realme 15T 5G juga memakai chipset ini, namun dengan nama Dimensity 6400 Max.
Penamaan “Max” di belakangnya bukan berarti ada peningkatan clock speed atau semacamnya, melainkan lebih kepada identitas, sama seperti yang sering digunakan oleh brand lain, misalnya Xiaomi dengan “Ultra”.
Dimensity 6400 hadir dengan konfigurasi CPU octa-core (2× Cortex-A76 2,5 GHz + 6× Cortex-A55) dan GPU Mali-G57 MC2. Untuk memberi gambaran performa yang jelas, berikut adalah patokan skor benchmark Dimensity 6400 berdasarkan data Nanoreview:
- AnTuTu v10: sekitar 500.600 poin
- Geekbench 6 (single-core): sekitar 803 poin
- Geekbench 6 (multi-core): sekitar 2.159 poin
Dengan skor tersebut, Dimensity 6400 menempati posisi sebagai chip kelas menengah sehingga performanya cukup mirip dengan beberapa chipset lainnya. Lantas, apa saja chipset pesaing atau yang setara dengan Dimensity 6400? Simak pembahasannya berikut ini.
1. Snapdragon 4 Gen 2

Salah satu chipset yang bisa dikatakan bersaing dengan Dimensity 6400 adalah Snapdragon 4 Gen 2. Chipset dari Qualcomm ini dirancang khusus untuk efisiensi. Dibuat dengan teknologi fabrikasi 4 nm, chipset ini menggunakan CPU delapan inti (konfigurasi 2 inti Cortex-A78 2,2 GHz dan 6 inti Cortex-A55 2,0 GHz) serta GPU Adreno 613 untuk menjalankan game ringan.
Kombinasi ini memastikan penggunaan sehari-hari terasa lancar, sekaligus menjaga perangkat tetap dingin dan hemat baterai. Ini adalah pilihan ideal bagi Anda yang mementingkan daya tahan baterai dan stabilitas performa.
Banyak smartphone terjangkau yang menggunakan chipset ini. Beberapa yang populer adalah Redmi 12 5G, Redmi Note 12R, POCO M6 Pro 5G, dan vivo Y100 5G.
Skor benchmark Snapdragon 4 Gen 2 di AnTuTu v10 adalah sekitar 427.069 poin. Sementara di Geekbench 6, skornya mencatat angka 918 untuk single-core dan 2.121 untuk multi-core. Angka ini menunjukkan CPU-nya cukup mumpuni untuk aplikasi harian, meski GPU-nya lebih pas untuk game kasual di pengaturan grafis rendah hingga menengah.
Jika dibandingkan dengan benchmark Dimensity 6400, Snapdragon 4 Gen 2 sedikit unggul di single-core, namun Dimensity 6400 sedikit lebih baik di multi-core.
Singkatnya, Snapdragon 4 Gen 2 unggul dalam hal efisiensi dan responsivitas harian, sementara Dimensity 6400 menawarkan performa keseluruhan dan kemampuan grafis (GPU) yang sedikit lebih bertenaga.
2. MediaTek Dimensity 6300

Chipset yang benar-benar selevel dengan Dimensity 6400 adalah Dimensity 6300. Keduanya ibarat saudara kembar yang perbedaannya tergolong minor. Malah banyak yang menyebut Dimensity 6400 rebrand dari Dimensity 6300.
Pernyataan itu tidak salah, tetapi juga bisa dikatakan tidak benar. Keduanya memang menawarkan arsitektur serupa. Perbedaan terlihat pada kecepatan dua inti performa Cortex-A76-nya: Dimensity 6400 berjalan di 2,5 GHz, sedangkan Dimensity 6300 di 2,4 GHz. Kenaikan 100 MHz ini, di atas kertas memang ada, namun dampaknya di penggunaan nyata sangat kecil.
Dari sisi angka, selisih performanya tipis sekali. Dimensity 6300 mencatat AnTuTu v10 sekitar 425.577, lalu Geekbench 6 sekitar 782 untuk single-core dan 2.012 untuk multi-core. Angka ini hanya sedikit di bawah Dimensity 6400.
Spesifikasi lainnya jelas identik. Keduanya dibangun dengan proses fabrikasi 6 nm, GPU Arm Mali-G57 MC2 yang sama, ISP dengan dukungan kamera 108 MP yang sama, modem 5G dengan standar 3GPP Release 16, serta dukungan memori LPDDR4X dan penyimpanan UFS 2.2 yang serupa.
Dimensity 6300 banyak ditemukan di ponsel kelas menengah, sebut saja realme 13 5G, realme 14T 5G, vivo V50 Lite 5G, dan OPPO A5 Pro 5G.
3. Unisoc T9100 (T820)

Chipset lain yang bisa dikatakan bersaing dengan Dimensity 6400 adalah Unisoc T9100. Unisoc T9100 merupakan rebrand dari Unisoc T820. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 6 nm.
Konfigurasi CPU-nya tiga klaster: 1× Cortex-A76 2,7 GHz (prime), 3× Cortex-A76 2,3 GHz (performance), dan 4× Cortex-A55 2,1 GHz (efisiensi). Untuk pengolahan grafis, ia mengandalkan Mali-G57 MP4 (780 MHz) berbasis arsitektur Valhall generasi pertama.
Unisoc T9100 punya performa yang oke jika menilik hasil benchmark. Skor Geekbench 6 mencapai 891 untuk single-core dan 2.450 untuk multi-core, melampaui skor Dimensity 6400. Lalu, bagaimana dengan skor AnTuTu v10 Unisoc T9100? Skornya mencapai sekitar 520.000 poin, yang membuat Unisoc T9100 sedikit mengungguli Dimensity 6400.
Ponsel yang memakai Unisoc T9100 di antaranya adalah nubia Neo 3 GT 5G. Saat namanya masih Unisoc T820, cip ini dipakai nubia Neo 5G dan nubia Neo 2 5G. ZTE nubia tampaknya jadi pemesan setia Unisoc, karena banyak ponselnya yang memakai cip dari perusahaan yang dulunya bernama Spreadtrum ini.
4. MediaTek Dimensity 7025

Selanjutnya adalah MediaTek Dimensity 7025. Chipset ini memang bersaing dengan Dimensity 6400. Namun, perbedaan kelas Dimensity 7000 dan 6000 cukup tampak.
Skor AnTuTu v10 Dimensity 7025 berada di bawah Dimensity 6400, yakni sekitar 459.847. Namun, kekuatan utamanya sangat terlihat pada pengujian CPU murni di Geekbench 6, yang menembus 1.024 (single-core) dan 2.472 (multi-core). Angka ini, terutama di single-core, menempatkannya secara signifikan di atas Dimensity 6400 (yang hanya 803).
Peningkatan performa ini bersumber dari arsitektur inti yang dimiliki Dimensity 7025. Meskipun keduanya sama-sama dibangun dengan fabrikasi 6 nm dan memiliki inti performa 2,5 GHz, Dimensity 7025 sudah menggunakan Cortex-A78 yang lebih canggih. Di sisi lain, Dimensity 6400 masih memakai Cortex-A76.
Inti Cortex-A78 mampu mengeksekusi lebih banyak instruksi per siklus (IPC), yang menghasilkan performa single-core yang jauh lebih kencang. Ini adalah peningkatan yang lebih efisien daripada sekadar menaikkan clock speed, yang biasanya boros daya dan lebih panas.
Selain CPU yang lebih kuat, Dimensity 7025 juga memakai GPU yang berbeda (IMG BXM-8-256 berbasis PowerVR). Yang tidak kalah penting, platform Dimensity 7025 secara keseluruhan lebih modern.
Beberapa ponsel yang memakai Dimensity 7025 adalah Honor 400 Lite 5G, POCO M7 Pro 5G, dan Redmi Note 14 5G. Ketiga ponsel tersebut menunjukkan performa yang tergolong bagus di kelas harganya.
5. Snapdragon 6s Gen 3 (Snapdragon 695)

Chipset lain yang bisa dikatakan setara atau bersaing dengan Dimensity 6400 adalah Snapdragon 6s Gen 3. Chipset ini pada dasarnya adalah “penyegaran” atau rebrand dari Snapdragon 695 yang populer, dengan sedikit peningkatan clock speed (dari 2,2 GHz menjadi 2,3 GHz).
Snapdragon 6s Gen 3 mencatatkan skor AnTuTu v10 di angka 453.329. Sementara di Geekbench 6, ia menghasilkan skor 940 (single-core) dan 2.115 (multi-core). Chipset ini menciptakan perbandingan yang sangat menarik dengan Dimensity 6400 (AnTuTu 500.600; Geekbench 803 / 2.159).
Meskipun clock speed-nya lebih rendah (2,3 GHz vs 2,5 GHz), Snapdragon 6s Gen 3 menggunakan inti performa Cortex-A78 yang lebih modern. Inilah alasannya ia mampu unggul telak dalam performa single-core (940 vs 803), mengalahkan Cortex-A76 milik Dimensity 6400.
Namun, dalam performa multi-core, skor keduanya (2.115 vs 2.159) bisa dibilang hampir identik atau sangat sebanding.
Dari segi platform (GPU Adreno 619, RAM LPDDR4X, UFS 2.2), keduanya sangat mirip. Namun, skor AnTuTu total menunjukkan Dimensity 6400 (500.600) masih unggul secara keseluruhan, kemungkinan berkat performa GPU yang sedikit lebih baik.
Ponsel dengan Snapdragon 6s Gen 3 di antaranya adalah Honor 400 Smart, Redmi 14 5G, dan Motorola Moto G45 5G.
6. MediaTek Dimensity 7050

MediaTek Dimensity 7050 (yang pada dasarnya adalah nama baru untuk Dimensity 1080) adalah chipset yang menunjukkan formula konsisten MediaTek untuk membedakan seri 7000 dari seri 6000. Peningkatan ini terjadi di setiap aspek penting.
Secara arsitektur, CPU-nya menggunakan dua inti performa Cortex-A78 dengan clock speed lebih tinggi di 2,6 GHz. Untuk gaming, peningkatannya sangat signifikan berkat GPU Arm Mali-G68 MC4 (empat inti), yang jauh lebih bertenaga dibanding Mali-G57 MC2 (dua inti) pada Dimensity 6400.
Selain itu, platform Dimensity 7050 secara keseluruhan lebih modern. Chipset ini sudah mendukung RAM LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1 yang lebih kencang, serta konektivitas Wi-Fi 6.
Semua peningkatan ini menghasilkan perbedaan performa yang sangat besar. Skor benchmark Dimensity 7050 memvalidasi hal ini, dengan skor AnTuTu v10 mencapai 595.962 poin, serta skor Geekbench 6 di angka 956 (single-core) dan 2.343 (multi-core). Angka ini jelas menempatkannya di kelas yang berbeda.
Dimensity 7050 umumnya dipakai di ponsel dengan harga Rp4 jutaan ke atas saat dirilis. Sebut saja realme 12+ 5G, OPPO Reno11 F 5G, OPPO Reno11 5G, serta realme 11 Pro 5G dan realme 11 Pro+ 5G.
Itulah tadi jajaran chipset yang performanya bisa dibilang ada di rentang yang sama dengan MediaTek Dimensity 6400. Tentu saja, setiap chipset punya plus minusnya sendiri, tergantung untuk apa ponsel itu akan dipakai.
Namun, perlu diingat bahwa bagus tidaknya sebuah ponsel tidak hanya ditentukan oleh chipset-nya. Masih ada banyak faktor lain yang ikut memengaruhi nilai sebuah HP. Nah, dari semua perbandingan tadi, chipset mana yang menurut Anda paling layak menjadi lawan sepadan untuk Dimensity 6400?
