11 Kelebihan dan Kekurangan Infinix XPAD 20 Pro
Jarang sekali ada tablet murah yang mendukung kerja sekaligus sebagai arena belajar. Infinix XPAD 20 Pro adalah pengecualiannnya. Pasalnya, Infinix XPAD 20 Pro hadir dengan harga rilis di kisaran Rp2 jutaan dengan berbagai keunggulan menarik. Salah satunya adalah layar yang besar dan fitur AI.
Kemampuan kamera Infinix XPAD 20 Pro cenderung biasa. Tapi ini hal lumrah untuk sebuah tablet. Justru fitur-fitur dan spesifikasi lainnya yang menjadikan Infinix XPAD 20 Pro sebagai tablet yang sangat cocok digunakan, bahkan untuk semua anggota keluarga.
Tablet ini tampak lebih menarik dibanding saudaranya, Infinix XPAD 20. Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan XPAD 20 Pro? Untuk mengetahuinya, langsung saja simak pembahasan detailnya berikut ini.
Spesifikasi Infinix XPAD 20 Pro

| Layar | IPS LCD 12 inci |
| Chipset | Mediatek Helio G100 Ultimate |
| RAM | 4 GB, 8 GB |
| Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
| Baterai | Li-Po 8000 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan Infinix XPAD 20 Pro
Dengan harga Rp2 jutaan, Infinix XPAD 20 Pro tawarkan berbagai kelebihan yang sangat menarik untuk kelas harganya. Apa saja kelebihan tersebut? Simak detailnya berikut ini.
1. Layar Luas 12 Inci, Nyaman untuk Multitasking

Daya tarik utama Infinix XPAD 20 Pro adalah ukuran layarnya yang masif. Dengan panel IPS LCD 12 inci, beresolusi 2K (2000 x 1200 piksel), tablet ini menyajikan kanvas digital yang luas. Ukuran ini ideal untuk produktivitas, terutama saat memakai mode layar terpisah, yang memungkinkan dua aplikasi berjalan berdampingan dengan nyaman.
Situs Lowyat.com mengungkapkan pengalaman pakai Infinix XPAD 20 Pro. Berdasarkan pengalamannya, meski layarnya memakai panel IPS, layarnya memberi visual yang oke.
Dengan resolusi 2000 x 1200 pada bentang 12 inci, kerapatan pikselnya berada di kisaran 194 ppi, cukup tajam untuk membaca dokumen, melihat grafik, maupun browsing tanpa cepat lelah.
Rasio aspek layar mendekati 5:3, sedikit lebih lebar daripada 16:10, sehingga ruang horizontal terasa lega saat melakukan tugas bersamaan dalam satu jendela, termasuk ketika menaruh panel catatan di samping dokumen utama.
Selain itu, layarnya terasa mulus berkat refresh rate 90 Hz yang membuat gerakan saat menggulir lebih halus. Infinix juga membekali layar ini dengan sertifikasi ganda TÜV Rheinland untuk Low Blue Light dan Flicker Free, yang membantu menjaga kenyamanan mata saat menatap layar dalam waktu lama, sebuah nilai tambah untuk pelajar maupun pekerja.
Karena menggunakan panel IPS, reproduksi warna dan sudut pandangnya stabil, namun tingkat hitam dan sensasi kontras khas HDR, biasanya, tidak sedalam OLED. Refresh rate 90Hz sudah nyaman untuk pemakaian harian, walau sebagian pesaing mulai menawarkan refresh rate 120Hz yang lebih halus untuk animasi dan gaming kasual.
2. Desain Bodi Ramping, Mendukung Stylus dan Keyboard

Infinix XPAD 20 Pro dijual dengan harga Rp2 jutaan. Di kelas harga ini, biasanya banyak produsen menjual tablet pas-pasan, termasuk desain yang umumnya biasa saja. Namun, Infinix XPAD 20 Pro beda.
Infinix XPAD 20 Pro tawarkan kesan premium berkat kualitas build quality-nya. Berdasarkan pengalaman dari Lowyat.com, rangka metal unibody di tablet ini terasa kokoh, solid, dan bebas bunyi renggang saat ditekan, sehingga nyaman, meski dipakai tanpa casing.
Desain tablet ini sangat tipis yakni 6,58 mm. Sementara bobotnya hanya 545 gram, sehingga mudah dibawa meski bentang layar 12 inci cukup besar.
Tablet ini juga hadir dengan warna Titanium Grey dan Mist Blue yang memberi tampilan profesional, sementara kamera depan ditempatkan di sisi bezel panjang, yang mengisyaratkan optimasi untuk orientasi lanskap, termasuk video call.
Hal menarik, tablet ini kompatibel dengan X Pencil 20 serta keyboard khusus; layarnya mendukung palm rejection, 4.096 level tekanan, dan touch sampling rate hingga 180 Hz, sehingga menulis atau mencorat-coret terasa lebih natural.
3. Dibekali Helio G100 dengan RAM 8GB

Infinix XPAD 20 Pro mengandalkan MediaTek Helio G100 Ultimate 4G dipadu RAM 8 GB. Untuk kebutuhan harian, seperti scrolling media sosial, multitasking ringan, serta video call, karakter tenaganya terasa stabil dan responsnya cukup sigap, terutama ketika jumlah aplikasi latar dijaga tetap wajar.
Menurut kanal YouTube Lims Review, performanya dapat dikategorikan good enough untuk tugas sehari-hari, sesuai dengan sasaran pengguna tablet ini.
Untuk pemakaian produktif, seperti mengetik dokumen, membuka lembar kerja berukuran kecil sampai menengah, atau riset dengan beberapa tab peramban, kinerjanya tetap terkendali.
Mode layar terpisah membantu alur kerja, dan selama tidak membuka terlalu banyak aplikasi berat sekaligus, perpindahan antar aplikasi terasa lancar.
Berdasarkan tes Lims Review, skor AnTuTu v10 Infinix XPAD 20 Pro berada di angka 400 ribuan. Kanal YouTube Dhiarcom menyebut skor AnTuTu v11 perangkat ini berada di angka 570 ribuan.
Tidak usah bingung soal angka AnTuTu ini karena v11 memang punya skor lebih tinggi. Toh, berapapun skornya, pada akhirnya pengalaman pakai yang menentukan.
4. Empat Speaker Stereo dengan DTS Audio

Untuk melengkapi pengalaman media, XPAD 20 Pro dibekali empat speaker yang dipasang berpasangan di sisi berseberangan. Susunan ini menghasilkan pemisahan suara yang lebih terasa ketika tablet dipakai dalam mode lanskap, sehingga efek stereo saat menonton film atau serial menjadi lebih jelas.
Konfigurasi tersebut didukung DTS, yang menawarkan profil audio dengan kesan panggung lebih lebar dan efek virtual surround yang lebih imersif. Kombinasi empat speaker dan DTS menjadikan Infinix XPAD 20 Pro menyenangkan untuk menonton, mendengarkan musik, atau mengikuti kelas daring tanpa headset.
5. Fitur AI dan Learning Center

Inilah pembeda utama Infinix XPAD 20 Pro dari para pesaingnya. Infinix secara ambisius menyematkan serangkaian fitur berbasis AI yang biasanya hanya ditemukan pada perangkat yang lebih mahal. Untuk kelas harga Rp2 jutaan, ternyata ada banyak fitur AI di tablet ini yang bisa bantu produktivitas, seperti:
- Asisten Folax: Asisten suara yang dapat membantu berbagai tugas, mulai dari menjawab pertanyaan kompleks, membuat gambar dari teks, hingga membantu menyelesaikan soal pekerjaan rumah.
- AI Translation: Menawarkan terjemahan instan untuk percakapan, rapat, gambar, dan dokumen.
- AI Screen Recognition: Memungkinkan pengguna mengekstrak teks dan gambar langsung dari layar hanya dengan menekan lama.
- Voice-to-Text: Mampu mengubah rekaman suara menjadi transkrip teks, lengkap dengan ringkasannya.
Sebagai pelengkap, tersedia fitur Learning Center, yakni ruang terpusat berisi kurasi aplikasi dan permainan edukatif untuk anak-anak.
Konten pembelajaran dasar, seperti membaca, berhitung, kreatif menggambar, dan kuis interaktif, dapat dimanfaatkan orang tua sebagai bagian dari screen time yang lebih bermakna. Dengan layar 12 inci yang lega, serta dukungan stylus, aktivitas menulis dan menggambar menjadi lebih natural untuk latihan harian.
6. Mendukung 4G LTE dan Masih Ada Slot microSD

Infinix XPAD 20 Pro menawarkan fleksibilitas tinggi untuk mobilitas harian. Tersedia slot kartu SIM dengan dukungan 4G LTE, sehingga Anda tetap bisa terhubung saat jauh dari Wi-Fi, entah untuk browsing, video call, atau streaming resolusi menengah yang stabil.
Untuk kebutuhan penyimpanan, tablet ini menyediakan slot microSD dedicated hingga 1 TB. Slot yang hadir di tablet ini sendiri adalah dual slot. Satu slot untuk kartu SIM dan satu slot lagi untuk microSD. Tidak ada slot SIM kedua karena Infinix XPAD 20 Pro hanya punya satu IMEI di perangkatnya.
Kombinasi 4G LTE dan ekspansi microSD ini cocok untuk pelajar maupun pekerja yang sering berpindah lokasi. Ini juga membuat pemakainya tidak perlu tethering ke ponsel saat tablet membutuhkan jaringan internet.
7. Baterai 8.000 mAh yang Awet untuk Penggunaan Harian

Di dalam bodi yang ramping, Infinix XPAD 20 Pro menanam baterai 8.000 mAh. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Lowyat, daya tahan baterai ini bisa mencapai satu setengah dengan pemakaian ringan hingga sedang.
Berdasarkan hasil tersebut, tablet ini bisa dikatakan awet dan bisa jadi “teman” yang handal dalam menemani belajar atau bekerja seharian penuh tanpa cemas mencari colokan.
Sebagai nilai tambah, tablet ini mendukung reverse wired charging, yang pada kondisi darurat memungkinkan Infinix XPAD 20 Pro berfungsi sebagai power bank untuk mengisi daya perangkat lain melalui kabel. Fitur ini relevan bagi pengguna mobile yang sering berpindah lokasi, atau saat listrik padam.
Kekurangan Infinix XPAD 20 Pro
Di balik harganya yang menarik, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum membeli Infinix XPAD 20 Pro. Berikut kekurangan tersebut.
1. Tidak Cocok untuk Bermain Game Berat

Di bagian kelebihan, disebutkan bahwa Infinix XPAD 20 Pro sudah oke untuk tugas harian. Untuk produktivitas ringan, seperti mengetik, browsing, dan streaming, kinerjanya memadai. Namun, ketika memainkan game berat, terutama yang menuntut grafis tinggi dan stabilitas frame rate, performanya mulai goyah.
Lowyat mengonfirmasi bahwa tablet ini kurang bisa diandalkan untuk main game berat seperti Destiny: Rising. Perangkat bakal terasa lag dan stutter, bahkan ketika pengaturan grafis sudah diturunkan.
Beberapa ulasan juga menyebut performa tablet ini memang kurang cocok untuk memainkan game berat seperti Genshing Impact. Namun, untuk game kompetitif masih lancar.
Tampaknya pengaruh layar dengan resolusi cukup tinggi juga berpengaruh pada tersendatnya performa tablet ini.
Infinix XPAD 20 Pro lebih tepat diposisikan sebagai perangkat kerja dan hiburan santai. Ia nyaman untuk casual gaming, namun bukan pilihan utama untuk judul AAA atau competitive shooter yang menuntut performa tinggi.
2. Tingkat Kecerahan Hanya 450 nit

Meski bentang layarnya besar membantu produktivitas, kecerahan puncak 450 nit membuat visibilitas Infinix XPAD 20 Pro menurun tajam saat dipakai di outdoor yang terik. Untuk penggunaan indoor, layar masih nyaman, tetapi di bawah matahari, pantulan dan glare membuat konten sulit dibaca, sehingga mobilitas di lingkungan luar, pada praktiknya, menjadi terbatas.
Panell IPS memang memberi warna dan sudut pandang yang stabil, namun untuk keterbacaan di siang bolong, kecerahan 450 nit bukan yang paling ideal. Dampaknya, aktivitas seperti membaca dokumen, navigasi peta, atau meninjau presentasi, sebaiknya, dilakukan di tempat teduh.
3. Charger 18W, Kurang Cepat untuk Pengisian Daya
Dengan kapasitas 8.000 mAh, dukungan pengisian 18 W pada Infinix XPAD 20 Pro terasa kurang gesit. Pengisian dari kondisi baterai kosong ke penuh butuh waktu lama. Hal yang agak disayangkan karena Infinix bisa saja menyematkan kemampuan waktu pengisian daya yang lebih cepat.
4. Fitur Kolaborasi Multi-Device Terbatas

Salah satu nilai tambah produktivitas pada Infinix XPAD 20 Pro adalah kolaborasi multi-perangkat, yang menghubungkan tablet dengan ponsel secara nirkabel. Sayangnya, kompatibilitasnya dibatasi untuk ponsel Infinix dan Tecno, sehingga pengguna merek lain tidak dapat memanfaatkan fitur ekosistem ini.
Padahal ini fitur yang sangat menarik. Apabila kedepannya Infinix bisa menyertakan kemampuan multi-perangkat ke berbagai merek, pengguna merek ponsel lain tentu akan tertarik membeli Infinix XPAD 20.
Simpulan
Sebagai tablet Rp2 jutaan, Infinix XPAD 20 Pro hadir sebagai tablet yang membantu penggunanya untuk bekerja dan belajar. Dukungan keyboard, stylus, dan fitur-fitur AI serta Learning Center menguatkan hal tersebut.
Tablet ini juga dilengkapi dengan layar yang bagus yang membuatnya bisa dipakai untuk hiburan. Terlebih daya tahan baterainya awet.
Bisa dibilang tablet ini tergolong menarik bagi mereka yang butuh tablet untuk produktivitas dan hiburan. Namun, jelas tablet ini kurang cocok untuk main game berat dan kurang cocok digunakan di laur ruangan. Tapi kekurangan yang ada masih bisa dimaklumi, toh, performa tablet ini juga bukan yang jelek banget untuk kerja.
