Tengok 7 Kelebihan dan Kekurangan POCO M6 Pro 5G

Ada duit, ada kuasa. Meski begitu, butuh pemikiran matang agar Anda bisa punya HP yang sesuai dengan keperluan. POCO M6 Pro 5G pun hadir buat Anda yang memiliki pemikiran bahwa fungsi harus jauh lebih tinggi daripada gengsi.

Kembaran Redmi 12 5G yang dirilis pada Agustus 2023 itu memang berada di kelas entri. Ia sesuai dengan portofolio POCO M Series yang bertempur di segmen budget phone. Namun, POCO M6 Pro ternyata lebih dari cukup untuk penggunaan sehari-hari. Berbagai kelebihannya bisa Anda cek pada tabel di bawah ini.

Saya rasa POCO M6 Pro layak dipertimbangkan bagi para pengguna kasual. Artinya Anda bukanlah orang yang neko-neko. Namun, mari simak sebentar pembahasan saya dan tim Carisinyal berikut supaya Anda semakin yakin.

Spesifikasi POCO M6 Pro

Kelebihan POCO M6 Pro

Tidak perlu keluar duit ekstra kalau yang murah saja sudah mumpuni. Kira-kira seperti itulah POCO M6 Pro dirancang. Sang ponsel dapat memenuhi ekspektasi kaum mendang-mending lantaran punya banyak kelebihan yang ada di bawah ini.

1. Desain dan Build Quality Bagus, Ada IP53

Dari dulu desain HP POCO selalu berani. Identitasnya langsung bisa diketahui begitu terlihat. Demikian juga dengan POCO M6 Pro yang modul kameranya dibuat luas, lengkap dengan logo "POCO" yang tercetak besar.

HP ini memang tidak hadir dengan "warna kebangsaan" POCO yakni kuning. Namun, ada opsi warna Forest Green bagi Anda yang ingin jadi pusat perhatian. Varian warna lain yang terlihat kalem adalah Power Black.

Varian warna terakhir yang saya sebut itu ternyata memberi kesan yang premium menurut Shivangi Agarwal dari Smartprix. Soalnya penutup belakang POCO M6 Pro terbuat dari bahan kaca yang glossy.

Penutup belakang dengan finishing glossy memang lebih mudah meninggalkan noda minyak dan sidik jari. Namun, kata Agarwal, itu bisa ditangani dengan mengelap bodi si ponsel dengan kain.

Masih kata Agarwal, HP ini enak digenggam dan terasa ramping. Impresi yang seperti itu bisa muncul lantaran frame POCO M6 Pro masih punya kelengkungan, walaupun ketebalannya mencapai 8,17 mm, penutup belakangnya flat, dan bobotnya tembus 199 gram.

Intinya, Shivangi Agarwal tidak punya masalah soal design dan build quality HP ini. Yang menarik lagi dari POCO M6 Pro adalah sudah punya sertifikasi IP53. Berarti HP ini akan tetap aman dipakai secara outdoor, karena tahan debu dan tahan percikan air.

2. Layar Luas dengan Tampilan Oke

Bagian depan POCO M6 Pro dipasangi layar selebar 6,79 inci dengan panel IPS LCD. Resolusi layar tersebut sudah Full HD+, sehingga tampilannya sudah tajam. Ada dukungan refresh rate 90 Hz, touch sampling rate 240 Hz, serta tingkat kecerahan hingga 550 nit.

Refresh rate layar HP ini bersifat adaptif. POCO menyebut refresh rate tersebut bisa turun otomatis ke 30 fps dan 60 fps sesuai keperluan.

Tidak ada satu pun penguji yang mengeluh soal kualitas tampilan layar POCO M6 Pro beserta kembarannya Redmi 12 5G. Layar sang ponsel sudah mencukupi untuk keperluan membaca dokumen, menonton video, sampai main game.

Bahkan kata Ashish Kumar dari 91 Mobiles, keterbacaan teks masih oke kendati ponsel digunakan di bawah terik matahari. Masih ada tiga hal menarik lagi yang perlu saya sebutkan terkait layar POCO M6 Pro.

Pertama adalah model poninya yang menurut sebagian besar orang tidak ketinggalan. Benar, layar HP ini punya poni punch hole, bukan ala tetesan air. Kedua, yakni soal kaca proteksi yang sudah diperkuat Gorilla Glass 3 dari Corning.

Anda tak perlu khawatir lagi saat layarnya bersentuhan dengan kunci ketika dimasukkan di saku celana. Soalnya layar HP ini tahan terhadap goresan benda tajam. Yang ketiga, terdapat sertifikasi Widevine L1 sebagai tanda bahwa layar POCO M6 Pro bisa memutar film di aplikasi Netflix pada resolusi Full HD.

3. Performa Harian Gesit, Bisa Main Game

Laju POCO M6 Pro dikendalikan oleh SoC Snapdragon 4 Gen 2 rancangan Qualcomm. Saat POCO M6 Pro rilis di September 2023, belum banyak HP yang menggunakan SoC tersebut. Baru ada kembaran POCO M6 Pro, yakni Redmi 12 5G, serta Redmi Note 12R.

Menurut saya, Snapdragon 4 Gen 2 adalah SoC yang bagus untuk HP kelas terjangkau. Performanya kira-kira mirip seperti Snapdragon 695, tetapi lebih efisien karena dibikin dengan fabrikasi 4 nm.

SoC 5G ini punya komponen utama delapan inti CPU dan dua inti GPU. CPU-nya terdiri atas dua inti Cortex A78 (2,2 GHz) plus enam inti Cortex A55 (2,0 GHz). Sementara itu, GPU yang dipakainya adalah Adreno 613 dengan frekuensi hingga 955 MHz.

Di barisan dapur pacu POCO M6 Pro, Snapdragon 4 Gen 2 didukung dua konfigurasi memori: 4/64 GB dan 6/128 GB. Varian 6/128 GB jelas lebih sip karena bisa memaksimalkan potensi performa SoC.

Ashish Kumar yang menguji kembaran HP ini, Redmi 12 5G, memperoleh skor AnTuTu 9 di angka 445.286. Skor AnTuTu 9 POCO M6 Pro tidak akan jauh dari itu, meskipun cenderung lebih rendah. Soalnya, kapasitas RAM Redmi 12 5G adalah 8 GB, alias 2 GB lebih tinggi daripada POCO M6 Pro.

Di pengujian lain yang dilakukan Shivangi Agarwal, POCO M6 Pro mencatatkan hasil yang oke pada Geekbench 6 dan CPU Throttling Test. Pada Geekbench 6, sang ponsel meraih skor single-core di angka 846 dan multi-core 1975.

Sumber: Smartprix

Lalu pada CPU Throttling Test, performanya cuma turun ke angka 92 persen dari kemampuan puncak selama kurang lebih 15 menit. Stabilitas performanya cukup baik.

Agarwal merasa bahwa POCO M6 Pro dapat melayaninya dengan baik. HP ini cepat dalam membuka aplikasi dan gesit saat pindah-pindah aplikasi. Tidak ada kendala ketika sang ponsel dipakai untuk main medsos, main game, memutar lagu, memutar video, video call, dan lain sebagainya.

Sang ponsel juga tidak menunjukkan penurunan kecepatan ketika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan di background. Nah, untuk kemampuan gaming Pratima Adhikari menjelaskannya dalam kanal YouTube GadgetByte.

Berdasarkan penuturan Adhikari, POCO M6 Pro dapat jalankan secara lancar PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile pada setelan grafis "smooth-ultra". Rerata frame rate yang dihasilkan adalah 40 fps.

Game megaberat seperti Genshin Impact juga masih bisa jalan. Walaupun begitu, gameplay-nya tidak terlalu stabil bahkan di setelan grafis rendah. Rerata frame rate adalah 30-an fps, dengan sejumlah lag dan stutter.

4. Foto Kamera Utama Bagus

Bagian belakang POCO M6 Pro ditumpangi kamera utama 50 MP (f/1.8) dan sensor kedalaman 2 MP (f/2.4). Anggap saja HP ini cuma punya satu kamera belakang karena sensor kedalaman tak terlalu penting.

Kamera utama POCO M6 Pro mendukung fitur autofokus, lampu flash, dan bisa merekam video hingga resolusi 1080p 30 fps. Adapun kamera depannya memiliki resolusi 8 MP (f/2.05), fixed focus, dan bisa merekam video dengan resolusi yang sama seperti kamera utama.

Hasil tangkapan foto kamera utama POCO M6 Pro menurut saya cukup bagus, terutama di kondisi pencahayaan yang cukup. Detail dapat disajikan dengan baik. Warnanya yang dihasilkan tidak lebay, tapi juga tidak pucat. Kamera utama ini juga bisa mengenali warna kulit manusia dengan baik.

Sumber: Business Insider India

Sumber: Smartprix

Sumber: 91 Mobiles

Untuk foto low light, pastikan Anda mengaktifkan mode malam. Mode malam akan meningkatkan eksposur dan ketajaman secara keseluruhan.

Sementara itu, kualitas tangkapan kamera depannya lumayan walaupun detailnya kurang. Setidaknya foto yang dihasilkan sudah mencukupi untuk dipamerkan di media sosial

5. Baterai Tahan Lama

Baterai yang tertanam di dalam bodi POCO M6 Pro memiliki kapasitas 5000 mAh. Kapasitas yang standar untuk smartphone zaman sekarang. Akan tetapi, baterai yang punya kapasitas sama tak mesti memiliki daya tahan serupa.

Suatu ponsel bisa jadi punya daya tahan baterai yang lebih panjang, sedangkan yang lain tidak. Faktor yang memengaruhinya adalah konsumsi daya SoC, komponen yang terpasang, serta sistem manajemen daya ponsel.

Dalam kasus POCO M6 Pro, sejumlah penguji merasa puas dengan daya tahan baterainya. HP ini disebut sanggup bertahan lebih dari satu hari dengan gaya pemakaian ringan hingga menengah.

Berdasarkan pengalaman Shivangi Agarwal, baterai HP ini tersisa 30 persen di pengujung hari. Sisa baterai itu didapat setelah Agarwal menggunakan ponsel untuk browsing medsos, menonton video, memutar lagu, bermain game, dan membuka Google Maps untuk keperluan navigasi. Semuanya dilakukan selama sehari penuh.

Di pengujian lain, Ashish Kumar memperoleh skor ketahanan 15 jam 55 menit setelah mengetes kembaran POCO M6 Pro, Redmi 12 5G, di aplikasi PCMark Battery Test.

Sebagai perbandingan, saya pernah menguji POCO M4 Pro yang kapasitas baterainya sama dengan POCO M6 Pro. Skor ketahanan HP itu di PCMark Battery Test cuma 13 jam 47 menit.

6. Ada Audio Jack, Slot microSD, dan Infrared Blaster

Sumber: GadgetByte

Satu hal yang perlu disyukuri ketika membeli HP di kelas terjangkau adalah adanya fitur-fitur yang masih diperlukan. Maksud saya di sini adalah audio jack 3.5 mm dan slot microSD. Dua fitur kini mulai jarang dijumpai di HP kelas menengah dan HP kelas atas.

POCO M6 Pro pun punya audio jack 3.5 mm dan slot microSD. Dengan begitu, ia bisa disambungkan ke headset kabel tanpa perlu konverter. Sementara slot microSD menjadi solusi di penyimpanan, mengingat storage HP ini sekadar 128 GB.

Slot microSD POCO M6 Pro sifatnya berbagi dengan kartu SIM. Anda tidak bisa memasang kartu microSD kalau hendak memasang dua kartu SIM. Kapasitas kartu microSD yang bisa ditampung yakni sampai 1 TB.

Selain dua fitur tersebut, ada satu lagi yang kehadirannya perlu diapresiasi. Adalah infrared blaster yang menjadi ciri khas HP keluarga Xiaomi. Letak infrared blaster POCO M6 Pro ada di bagian atas bodi, bersebelahan dengan audio jack.

Infrared blaster berguna untuk mengubah fungsi HP ini menjadi remote alat elektronik. Jadi Anda bisa mengatur volume televisi, menyetel temperatur AC, menaikkan brightness proyektor, dengan POCO M6 Pro.

7. Paket Penjualan Lengkap

Sumber: GadgetByte

Merujuk unit yang dijual di India, POCO M6 Pro dijual dengan aksesori yang lengkap. Di dalam kotak penjualannya ada kabel USB C, SIM ejector, casing transparan, dan kepala charger 22,5 Watt.

Ada juga kartu garansi dan panduan penggunaan yang mungkin tidak akan dibaca. Paket penjualan yang lengkap sudah menjadi kekhasan HP keluarga Xiaomi. Konsumen pun tidak dibuat bingung untuk mencari aksesori yang diperlukan.

Kekurangan POCO M6 Pro

Sebagaimana HP kelas terjangkau lain, POCO M6 Pro mendapat penyusutan di sektor tertentu supaya maksimal di sektor lain. Penyusutan berikut mungkin bakal dianggap jadi kekurangan sang ponsel oleh sebagian orang.

1. Pengisian Daya Kurang Cepat

Kepala charger yang disertakan di paket penjualan memang 22,5 Watt. Hanya saja, asupan daya maksimal yang bisa diterima POCO M6 Pro cuma 18 Watt. Alhasil, durasi pengisiannya agak lama. Kira-kira hampir 2 jam.

Untuk standar zaman sekarang, pengisian baterai bisa dianggap cepat kalau durasi yang diperlukan kurang dari 90 menit. Oleh sebab itu, pengisian daya POCO M6 Pro saya bilang kurang cepat.

2. Speaker Masih Mono

Sumber: GadgetByte

Penyusutan selanjutnya ada di sektor speaker. POCO M6 Pro cuma memakai speaker yang jumlahnya satu alias speaker mono. Shivangi Agarwal bilang bahwa kualitas suaranya biasa saja. Tidak ada hentakan bass dan rasanya flat karena tidak ada dinamika seperti di speaker stereo.

Kalau soal kelantangan, Pratima Adhikari menyebut suara speaker HP ini cukup lantang. Suaranya sudah mencukupi untuk keperluan menonton video, tetapi agak kurang untuk mendengarkan musik. Menggunakan headset atau earphone adalah pilihan masuk akal jika Anda penikmat musik.

3. Kamera Ultrawide Absen, Rekaman Video Biasa Saja

Seperti sudah dijelaskan di poin kelebihan keempat, cuma ada satu kamera belakang fungsional yang dipunyai POCO M6 Pro. Tidak ada kamera selain kamera utama. Itu berarti kamera ultrawide absen.

Seharusnya kamera ultrawide ada di bagian belakang HP ini, alih-alih memasang sensor kedalaman. Soalnya kamera ini pasti akan lebih sering digunakan, khususnya untuk memfoto pemandangan atau foto keluarga. Namun, absennya kamera ultrawide bisa dipahami sebagai upaya POCO untuk menekan harga jual produk.

Selain tidak ada kamera ultrawide, perekaman video kamera POCO M6 Pro biasa saja. Ia kurang cocok untuk kreasi konten karena tidak bisa merekam di resolusi lebih dari Full HD (1080p), tidak bisa merekam dengan frame rate 60 fps, serta penstabilan videonya kurang baik.

Guncangan cukup terasa sebagaimana sampel video yang ditunjukkan kanal YouTube GadgetByte. Absennya sensor giroskop menjadi jelas menjadi penyebab mengapa rekaman video kamera POCO M6 Pro tidak stabil.

4. Ada Bloatware

POCO M6 Pro hadir dengan sistem operasi Android 13 yang dilapis antarmuka MIUI 14. Para penguji tidak mengeluhkan antarmuka yang disuntikkan ke HP ini. Pengalaman navigasinya mulus dan tersedia banyak kustomisasi.

Belum diketahui soal berapa lama dukungan software yang diberikan. Umumnya sih POCO memberikan peningkatan dua kali generasi Android dengan pembaruan sistem keamanan selama 3 tahun.

Satu catatan dirasakan semua penguji yang saya rujuk adalah adanya iklan dan bloatware (aplikasi pra-instal). MIUI di HP ini memang seperti itu. Untungnya sejumlah bloatware bisa dihapus agar ruang simpan ponsel bisa lebih lega.

Simpulan

Memiliki ponsel dengan dukungan 5G merupakan sebuah investasi. Namun, beli HP 5G tetap tidak mubazir sekalipun jaringan 5G belum tersedia di area Anda. Pasalnya, Anda akan bisa merasakan manfaat performa yang gesit dari SoC mumpuni.

Hal itulah yang ditawarkan POCO M6 Pro. Performa harian HP ini memang gesit berkat SoC Snapdragon 4 Gen 2. Anda bahkan masih bisa mabar (main bareng) game-game populer seperti PUBG Mobile dan COD Mobile.

Kemampuan multimedia HP dengan IP53 ini pun lumayan. Kualitas tampilan layarnya bagus, tangkapan kamera utamanya oke di kondisi cahaya cukup. Hal yang tak kalah penting adalah daya tahan baterainya bagus. Dengan begitu, Anda bisa maraton nonton film dari pagi sampai sore.

Hanya saja, Anda juga perlu menyadari bahwa POCO M6 Pro tidak diciptakan untuk penggunaan berat. Ia juga kurang cocok untuk content creation mengingat rekaman videonya yang tak stabil.

Pokoknya kalau Anda golongan pengguna kasual yang tidak neko-neko, POCO M6 Pro saya pikir pas buat Anda. Bagaimana, tertarik?