7 Kelebihan dan Kekurangan POCO M6 Pro versi 4G LTE
POCO M6 Pro jadi satu dari sekian produk HP POCO yang dirilis di kuartal pertama 2024. HP ini hadir menjadi HP standar baru di kelas mid-range dengan performa ekstrem yang punya harga terjangkau. Agar tidak bingung, POCO M6 Pro ini berbeda dengan POCO M6 Pro 5G yang sempat rilis di pasar India, ya.
POCO M6 Pro ini tidak membawa jaringan 5G di dalamnya. Namun, performa yang dimilikinya sudah sangat tangguh dan gahar untuk penggunaan gaming. Beberapa kemampuan di sektor lainnya juga menarik untuk dibahas. Nah, dalam tabel berikut Anda akan melihat kelebihan dan kekurangannya secara singkat.
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari POCO M6 Pro ini memang terlihat menarik. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk membuatnya jadi HP favorit untuk mencari performa di harga murah. Jika masih penasaran, berikut pembahasan kelebihan dan kekurangan POCO M6 Pro.
Spesifikasi POCO M6 Pro
Layar | AMOLED 6.67 inci |
Chipset | MediaTek Helio G99 Ultra |
RAM | 8 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 64 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 2 MP (macro) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan POCO M6 Pro
Jika melihat dari harganya yang terjangkau, beberapa kelebihan ini jadi terlihat sangat menarik. Berikut beberapa poin kelebihan yang ditawarkan POCO M6 Pro.
1. Desain Fresh dengan Build Quality Oke
Salah satu hal yang cukup menarik perhatian dari POCO M6 Pro adalah desainnya yang fresh. Kali ini, POCO tampak seperti tidak menggunakan model kamera di bagian belakang yang jadi ciri khasnya selama ini. Sekarang POCO menggunakan dua warna berbeda sehingga tampak terbagi menjadi dua bagian, yaitu atas dan bawah.
Kesimetrisan yang dimiliki antar lingkaran kamera, flash, dan tulisan kecil di bagian atas juga cukup menarik. Hal ini membuatnya tampak lebih nyaman saat dilihat.
Untuk bodinya dibuat datar termasuk pada bagian frame. Tampaknya desain seperti ini memang sedang ngetren. Meski begitu, di bagian sudut frame-nya dibuat melengkung dan tidak tajam sehingga tetap nyaman saat digenggam. Apalagi ketebalannya hanya 7,98 mm dengan berat 179 gram.
Bodinya yang ringan ini dipengaruhi oleh material yang digunakannya yaitu sebagian besar dari plastik. Untuk kelas harganya, POCO cukup serius soal pengerjaan bagian bodinya ini. Terbukti dari isinya yang solid dan tidak ada kekosongan.
Tidak hanya membuatnya menjadi ringan, material plastik yang digunakannya juga sudah cukup kokoh. Desain bodinya ini tidak mudah tergores atau penyok seperti sebuah logam atau bahkan pecah seperti pada kaca. Menariknya lagi, POCO membuat bodi bagian bawahnya ini terlihat seperti ditaburi sebuah pasir yang berkilau.
Untuk perlindungannya, POCO M6 Pro sudah dibekali sertifikasi IP54. Sertifikasi ini membuatnya mampu bertahan dari debu dan percikan air di segala arah. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika terjebak oleh gerimis. Perlu diingat, gerimis ini berarti tingkat air turunnya rendah, ya.
Di sisi lain, ternyata ada beberapa hal yang mesti jadi catatan dari bagian bodinya ini. Bodi bagian bawah atau yang memiliki tampilan seperti pasirnya ini memang cukup kokoh. Namun, ia mudah meninggalkan bekas noda sidik jari. Jadi, ada baiknya Anda menggunakan case agar tidak terlihat kotor.
Sementara di bagian depannya yaitu layar menggunakan material kaca. Tenang saja, sudah ada perlindungan dari Gorilla Glass 5 yang membuatnya kokoh dan tangguh. Layarnya tidak akan mudah pecah atau tergores oleh benda-benda tumpul dan tajam.
2. Tawarkan Layar AMOLED 120 Hz yang Tajam
Sektor layar menjadi salah satu yang sulit dipercaya bisa dimiliki oleh POCO M6 Pro dengan harganya yang sangat terjangkau. Kemampuannya dinaungi oleh panel layar AMOLED jernih berukuran 6,67 inci. Layarnya ini menggunakan desain punch hole sehingga POCO menyebutnya Flow AMOLED DotDisplay.
Ukurannya ini kian terlihat luas berkat desain bezel-nya yang cukup tipis mengelilingi layar. Rasio layar ke bodinya bahkan mencapai angka 88,9 persen. Berbagai aktivitas multimedia seperti menonton atau bermain game bisa dilakukan dengan puas.
Untuk kualitasnya, layarnya ini memiliki resolusi Full HD+ atau 1080 x 2400 piksel. Dengan aspek rasio 20:9, resolusinya terlihat lebih tajam dengan kerapatan piksel mencapai 395 ppi. Karena menggunakan panel AMOLED, tampilannya tetap tajam meski dilihat dari berbagai sudut.
Menurut klaimnya, POCO M6 Pro ini memiliki kontras rasio yang cukup impresif yaitu 5.000.000:1. Sedangkan untuk kecerahan layarnya bisa mencapai 1.300 nit. Untuk penggunaan di luar ruangan seharusnya bukan masalah. Warna yang ditampilkan tidak akan redup karena mampu menghasilkan 1,7 juta warna, color gamut 100 persen DCI-P3, dan Dolby Atmos.
Demi menunjang kenyamanan saat scrolling atau main game, layarnya ini sudah mendukung refresh rate 120 Hz. Menariknya, POCO M6 Pro menjadi HP pertama di POCO M Series yang mengusung angka tersebut. Selain itu, terdapat fitur auto-switch yang membuatnya bisa menyesuaikan refresh rate sesuai aktivitas yang dilakukan.
Selain pergerakannya yang mulus, layarnya juga punya respons sentuhan yang sangat baik. Terdapat touch sampling rate 2160 Hz dan 16x super resolution touch menjadi 38400 x 17280 piksel. Kemampuannya ini benar-benar menjamin respons yang sangat cepat saat bermain game. Bahkan tidak akan terpengaruh oleh air saat tangan Anda sedikit basah.
POCO M6 Pro tidak hanya cocok untuk Anda para gamer saja, untuk yang lebih suka menonton juga sangat cocok. Pasalnya, layarnya ini sudah dibekali sertifikasi DRM Widevine L1 tertinggi. Hal ini membuatnya bisa melakukan streaming film favorit Anda di kualitas Full HD dan memenuhi resolusi layar.
Selain itu, layarnya juga sudah mendukung peredupan PWM 1920 Hz dimming pada tingkat kecerahan yang lebih rendah. Hal ini membuat mata menjadi lebih rileks terutama bagi Anda yang sedikit sensitif soal cahaya.
Kemudian ada sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light dan Flicker Free agar mata tidak mudah lelah. Serta TUV Rheinland Circadian Friendly untuk membantu mengurangi ketegangan mata dengan menyesuaikan suhu warna berdasarkan aktivitas layar. Selain itu, layarnya juga membantu mengurangi efek cahaya melatonin dan meningkatkan kualitas tidur.
3. Performa Helio G99 Ultra yang Powerful
Hal menarik dari sektor dapur pacu POCO M6 Pro adalah penggunaan chipset khusus yaitu Helio G99-Ultra. Pertanyaannya, kira-kira apa yang membedakan chipset ini dengan Helio G99 biasa? Setelah ditelusuri, nyatanya tidak ada perbedaan yang benar-benar membuat keduanya ini berbeda versi.
Helio G99-Ultra ini masih menggunakan proses manufaktur TSMC 6 nm dan mengandalkan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya. Spesifikasinya juga sama, yaitu dua core Cortex A76 (2,2 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (2 GHz) untuk efisiensinya. Sedangkan untuk GPU-nya menggunakan Mali G57 MC2.
Spesifikasi yang disebutkan itu sama dengan spesifikasi Helio G99 biasa yang ada di pasaran. Hanya saja, Helio G99 dapat tunning khusus dari Xiaomi sehingga namanya bisa jadi Helio G99 Ultra.
Tunning ini tampaknya ada di sektor kamera. Pada poin kamera hal ini bakal di bahas.
Jadi, untuk performa, idak ada perbedaan spesifik yang dimiliki oleh Helio G99-Ultra ini. Meski begitu, saat dilakukan pengujian benchmark, Helio G99-Ultra berhasil mendapatkan skor yang cukup tinggi dan berada di atas Helio G99 biasa.
Merujuk pada pengujian yang dilakukan GSMArena, Helio G99-Ultra pada POCO M6 Pro berhasil mendapatkan skor AnTuTu v10 sampai 428.531 poin. Skornya ini membuat POCO M6 Pro berada di atas Snapdragon 4 Gen 1 dari Redmi Note 12 5G, serta hampir menyamai Redmi 12 5G yang menggunakan Snapdragon 4 Gen 2.
Sedangkan untuk pengujian GeekBench 6, skor single-core-nya yaitu 731 dan multi-core 1979. Skor tersebut tentu saja berada di atas Helio G99 biasa, bahkan hampir menyamai skor Snapdragon 4 Gen 1 yang digunakan oleh Redmi Note 12 5G.
Menariknya, saat merujuk pada data Kimovil, skor AnTuTu v10 Helio G99-Ultra dari POCO M6 Pro ini menyentuh angka 450.000 poin. Skor ini mirip dengan klaim yang diberikan POCO yaitu mencapai angka 451.159 poin.
4. Kapasitas Memori Luas dengan Total RAM 24 GB
POCO M6 Pro menawarkan kapasitas RAM sangat luas yaitu dengan total hingga 24 GB. Namun, kapasitas tersebut didapat berkat fitur Memory Extension 3.0 yang bisa menambah kapasitas RAM hingga 12 GB.
Sedangkan untuk kapasitas RAM bawaan yang ditawarkannya adalah 8 GB atau 12 GB berjenis LPDDR4x. Sedangkan untuk memori internalnya menggunakan UFS 2.2 dengan kapasitas 256 GB atau 512 GB.
POCO M6 Pro juga menyediakan slot untuk microSD yang membuat kapasitas memorinya bisa diperluas hingga 1 TB. Sayangnya, slotnya ini masih bersifat hybrid atau berbagi slot dengan kartu SIM.
Kapasitas memori yang dimilikinya inilah yang membantu mengoptimalkan performa dari Helio G99-Ultra. Selain itu, aktivitas multitasking juga sudah bisa dijalankan dengan lancar tanpa adanya hambatan.
5. Konfigurasi Kamera Lengkap dengan OIS
POCO M6 Pro hadir dengan konfigurasi tiga kamera di bagian belakang. Konfigurasi tersebut terdiri dari kamera utama 64 MP (f/1.8) menggunakan sensor OmniVision OV64B. Kamera ini memiliki fical length 25mm dengan ukuran sensornya yaitu 1/2,0 inci. Menariknya, kamera ini sudah didukung oleh PDAF dan OIS untuk menjaga stabilisasinya.
Konfigurasi yang dimilikinya ini terbilang lengkap karena sudah memiliki kamera ultrawide 8 MP (f/2.2). Kamera ini menggunakan sensor OmniVision OV08D berukuran 1/4 inci. Sayangnya, kamera ini tidak dibekali fitur autofocus apapun sehingga tidak bisa dijadikan sebagai kamera makro.
Meski begitu, POCO M6 Pro tetap menambahkan kamera makro sebagai pelengkap dengan resolusi 2 MP (f/2.4). Sebenarnya, tidak ada yang spesial dari kamera dengan sensor OmniVision OV02B ini selain sebagai pelengkap saja.
Beralih ke bagian depan, POCO M6 Pro mengandalkan kamera selfie 16 MP (f/2.5). Belum bisa dipastikan jenis sensor yang digunakan, tapi antara GalaxyCore gc16b3 berukuran 1/3.1 inci atau OmniVision OV16A berukuran 1/1.306 inci.
Meski memiliki konfigurasi kamera yang sudah cukup baik, POCO M6 Pro ini hanya mampu merekam video hingga 1080p dengan 60 fps saja. Setidaknya, dengan hadirnya OIS di kamera belakang, perekaman videonya ini juga akan sedikit lebih stabil berkat fitur gyro-EIS. Sedangkan untuk perekaman video kamera depannya tidak ada fitur stabilisasi.
Sebagai informasi, Helio G99 standar hanya mendukung kamera sampai 108 MP. Namun, Helio G99 Ultra ternyata membawa peningkatan cukup jauh berkat dukungan sensor utama 200 MP dengan fitur OIS.
Sayangnya, POCO tidak mengoptimalkan hal tersebut di POCO M6 Pro. Justru, HP yang secara spesifikasi agak mirip dengan POCO M6 Pro, yakni Redmi Note 13 Pro 4G tawarkan sensor utama 200 MP.
Redmi Note 13 Pro 4G sendiri dibekali cip Helio G99 Ultra yang memungkinkan punya kamera beresolusi tinggi tersebut melampaui batas dukungan resolusi maksimum pada Helio G99 standar.
Lantas, seperti apa kira-kira kemampuan kamera dari POCO M6 Pro ini? Kita bisa melihat beberapa hasil fotonya secara langsung melalui pengujian yang dilakukan oleh GSMArena. Berikut beberapa hasil pemotretan POCO M6 Pro.
Jika dilihat dari hasilnya, tidak ada yang spesial dari kamera 64 MP yang disematkannya ini. Namun, secara keseluruhan cukup bagus untuk harga yang ditawarkan. Detail yang ditampilkan juga sedikit kabur karena penajaman di beberapa tempat. Serta Dynamic Range yang masih menjadi masalah akibat penyesuaian kontras yang berlebihan.
Satu-satunya hal yang mungkin bisa diapresiasi adalah warna yang ditampilkan. Meski bukan yang terbaik dan cenderung kurang soal saturasinya, tertolong dengan layar AMOLED yang digunakannya.
Sedangkan untuk mode portrait oleh kamera utama, hasilnya justru cukup bagus. Pendeteksian dan pemisahan objek terbilang oke dan hampir seluruhnya tepat. Warna kulit yang ditampilkan juga tidak berlebihan dan justru lebih natural. Kemudian tingkat keburaman sebagai latar belakangnya terlihat pas dan tidak lebay.
Lanjut ke kamera ultrawide yang justru sedikit tidak memuaskan dengan hasil tangkapannya. Pasalnya, detail yang ditampilkan masih terasa kurang bagus dan justru terkesan berlebihan. Sedangkan untuk Dynamic Range-nya masih sama, bahkan terdapat noise yang terlihat di beberapa titik tertentu.
Terakhir adalah kamera selfie yang juga tidak ada yang spesial yang coba ditawarkan. Kamera ini mampu menangkap gambar yang kayak berada di kelas harganya. Meski begitu, secara keseluruhan tidak ada komplain termasuk soal detail, ketajaman, dan warna kulit.
6. Punya Sensor dan Konektivitas Lengkap
Salah satu keunggulan dari produk Xiaomi yang tidak pernah hilang adalah soal kelengkapan fitur. Hal ini juga yang ditawarkan oleh POCO M6 Pro terutama dalam sensor dan konektivitasnya.
Di sektor sensornya, POCO M6 Pro sudah menyimpan fingerprint di bawah layar. Hal ini cukup menarik mengingat harganya yang masih terjangkau tetapi memiliki teknologi yang canggih. Respons yang diberikan juga cukup cepat bahkan bisa saat layar masih dalam keadaan gelap. Penggunaan sensor fingerprint di bawah layar ini merupakan upaya dalam memaksimalkan panel AMOLED. Selain itu, sensornya juga jadi lebih mudah dijangkau daripada disimpan di bagian samping bodi.
Selain itu, terdapat sensor akselerometer, kompas, dan yang tidak kalah penting adalah gyro. Keberadaan sensor gyro tentu membuat para gamer merasa senang. Sebab beberapa game seperti racing, PUBG Mobile, hingga COD Mobile akan lebih seru jika menggunakan gyro.
Sayangnya, sensor proksimitas yang dimilikinya ini justru masih menggunakan virtual saja. Hal ini membuatnya sedikit terlambat atau delay dalam merespons.
Beralih ke konektivitas, tentu saja POCO M6 Pro ini sudah dibekali fitur NFC dan InfraRed Blaster. Kedua fitur ini tampaknya jadi hal yang wajib yang dimiliki oleh HP Xiaomi. Selain itu, terdapat WiFi dual-band, Bluetooth 5.2, dan USB type-C yang sudah mendukung OTG.
Fitur yang tidak kalah penting lainnya adalah keberadaan stereo speaker. Kualitas suara yang dihasilkan POCO M6 Pro jadi lebih baik berkat adanya dua lubang speaker yaitu di bagian bawah dan atas. Apalagi speakernya ini sudah menggunakan teknologi Hi-Res audio yang punya suara cukup nendang.
7. Baterai Awet dengan Charging Ngebut
POCO M6 Pro hadir dengan kapasitas baterai yang cukup besar yaitu 5000 mAh. Kapasitasnya ini memang terbilang standar untuk HP di kelas harganya. Namun, ketahanan baterainya sudah cukup bagus dan bisa dibilang normal untuk kapasitasnya.
Menurut klaimnya, baterainya ini mampu bertahan hingga 9 jam lebih untuk penggunaan video chat, 17 jam lebih untuk online video streaming, dan 8 jam lebih untuk gaming. Sedangkan GSMArena memberikan hasil yang sedikit berbeda dan justru berada di bawah klaimnya tersebut.
POCO M6 Pro mendapatkan skor active use selama 11 jam 46 menit. Ketahanannya tersebut tentu tergantung jenis penggunaannya seperti apa. Misalnya HP ini bisa bertahan hingga 39 jam 50 menit untuk menelepon, 10 jam 35 menit untuk browsing, 13 jam 21 menit untuk streaming, dan 6 jam 52 menit untuk gaming.
Hal yang menarik di sektor ini adalah fitur pengisian dayanya yaitu 67 W menggunakan teknologi Turbo Charging. Angka ini tentu cukup besar dan mengesankan, bahkan klaimnya menyebutkan bahwa HP ini bisa mengisi daya hingga penuh dalam waktu 44 menitan saja.
Menurut GSMArena, klaim tersebut tidak terlalu meleset. Mereka mengujinya secara langsung dimulai dengan HP dalam keadaan mati. Hasilnya, dalam 30 menit saja dayanya sudah terisi sekitar 71 persen, kemudian butuh waktu sampai 48 menit untuk bisa mengisi daya sampai penuh.
Kekurangan POCO M6 Pro
Sebagai HP dengan harga terjangkau, tentu masih terdapat beberapa kekurangan atau hal yang mesti diperhatikan. Anda bisa membuatnya sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan untuk membeli. Nah, berikut beberapa kekurangan dari POCO M6 Pro.
1. Catatan Di Sektor Kamera dan Bodi
Salah satu yang perlu diperhatikan pertama kali ini sebenarnya hanya hal-hal kecil, makanya disebut sebagai catatan. Namun, beberapa catatan ini mungkin bisa membuat Anda berpikir atau mempertimbangkan kembali ketika akan membelinya.
Catatan pertama itu ada pada kamera ultrawide yang tidak dibekali fitur autofocus apapun. Hal ini akan berpengaruh pada hasil terutama detail saat memotret menggunakan kamera ini. Selain itu, kemampuan pemotretan jarak jauhnya pun terbilang biasa saja meski sudah dibekali fitur OIS di kamera utamanya.
Hal yang paling harus digarisbawahi ada pada perekaman videonya yang hanya mentok di 1080p dengan 60 fps saja. Kualitasnya memang cukup baik apalagi ada fitur gyro-EIS sebagai stabilisasinya. Namun, akan lebih mengesankan jika perekamannya ini bisa sampai ke kualitas 4K.
Berikutnya adalah catatan di sektor bodinya yang sebenarnya sudah cukup bagus dengan tampilan fresh. Namun, terdapat beberapa hal yang masih luput dari perhatian yaitu soal kebersihan. Pasalnya, material plastik yang digunakan di bodi bagian belakangnya ini sangat mudah meninggalkan bekas sidik jari meski tangan tidak berminyak.
Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada nilai estetika saat menggunakannya di luar ruangan. Namun, Anda bisa mengakalinya dengan menggunakan casing HP favorit Anda agar tampilan bodinya tetap bersih.
2. Masih Menggunakan MIUI, Belum HyperOS
Salah satu kekurangan lainnya adalah POCO M6 Pro ini masih hadir menggunakan sistem operasi Android 13 dengan MIUI 14. Padahal, Xiaomi sudah memiliki antarmuka baru bikinan sendiri yang diberi nama HyperOS.
Meski begitu, POCO menjanjikan bahwa POCO M6 Pro ini akan mendapatkan update ke Android 14 dan HyperOS di pembaruan yang akan datang. Jadi, Anda diharapkan untuk bersabar sampai bisa menikmati fitur-fitur yang menarik dari HyperOS.
3. Tanpa 5G dan Slot MicroSD Hybrid
Berbeda dari yang sebelumnya yaitu POCO M6 Pro 5G yang hanya dirilis di pasar India. POCO M6 Pro yang rilis secara global ini tidak didukung oleh konektivitas jaringan 5G. Hal ini tentu berpengaruh pada penggunaan chipset sebagai sumber performanya.
Namun, meski tanpa jaringan 5G, performa dari POCO M6 Pro ini sebenarnya sudah cukup tangguh. Apalagi ditenagai oleh chipset 4G terbaik di kelas menengah dengan embel-embel Ultra yaitu Helio G99-Ultra. Selain itu, persebaran jaringan 5G di Indonesia juga masih belum sepenuhnya merata jadi HP dengan jaringan 4G tetap bisa menarik untuk dipilih.
Selain itu, POCO M6 Pro juga menggunakan slot microSD yang bersifat hybrid. Hal ini bisa dibilang di luar kewajaran bagi HP di kelas menengah dengan harga terjangkau. Hal ini memaksa Anda harus memilih antara menggunakan dua kartu SIM tanpa microSD atau satu kartu SIM dengan microSD.
Meski begitu, sebenarnya POCO M6 Pro ini memiliki kapasitas memori yang sudah cukup luas. HP ini menawarkan memori internal dengan varian 256 GB atau 512 GB yang sudah sangat cukup untuk menyimpan berbagai file atau dokumen.
Simpulan
POCO M6 Pro diprediksi bakal menjadi standar baru HP performa ekstrem dengan harga terjangkau. HP ini menawarkan performa tinggi dari chipset 4G terbaik yaitu Helio G99-Ultra. Meski memiliki embel-embel “Ultra”, tampaknya tidak ada perbedaan yang kentara dengan Helio G99 biasa.
Hal yang pasti adalah performa yang dihasilkannya ini cukup tinggi di kelas harganya. Apalagi dikombinasikan dengan total RAM hingga 24 GB dan memori internal sampai 512 GB. Sayangnya, POCO M6 Pro ini masih menggunakan Android 13 dengan MIUI 14. Namun, Anda tetap akan kebagian update ke Android 14 dengan HyperOS.
POCO M6 Pro juga dibekali kemampuan layar AMOLED yang luar biasa. Pergerakannya sangat mulus dengan refresh rate 120 Hz dan sentuhan yang sangat responsif. Menariknya, HP ini dibekali kelengkapan yang baik terutama pada sektor konektivitas dan sensor.
Sektor kamera juga jadi hal yang menarik yaitu kamera utama 64 MP dengan dukungan OIS. Sayangnya, perekaman videonya ini hanya mentok di 1080p dengan 60 fps saja. Setidaknya masih ada fitur gyro-EIS sebagai stabilisasi saat merekam video sambil berjalan.
POCO M6 Pro juga dibekali baterai yang cukup awet untuk aktivitas harian. Yang paling menarik adalah fitur pengisian dayanya yang sangat cepat yaitu Turbo Charging 67 W. Klaimnya mengatakan bahwa HP ini bisa mengisi daya hingga 100 persen dalam waktu sekitar 44 menit saja.
Nah, setelah melihat beberapa kelebihan dan kekurangan dari POCO M6 Pro ini. Apakah Anda masih merasa tertarik dan ingin membelinya atau justru tidak? Silakan tulis jawaban dan alasan Anda di kolom komentar, ya.