7 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy S25 FE

Pada pertengahan September 2025, Samsung Galaxy S25 FE dirilis secara resmi. Di keluarga Galaxy S, seri FE adalah varian paling terjangkau yang biasanya hadir jelang akhir tahun, sebelum seri utama rilis awal tahun berikutnya.

FE adalah singkatan dari Fan Edition, yakni varian yang ditujukan bagi penggemar yang menginginkan rasa flagship dengan harga lebih terjangkau. Seri ini sudah hadir sekitar 5 tahun mulai dari Galaxy S20 FE, S21 FE, S23 FE, dan yang dirilis di 2024 yakni Galaxy S24 FE.

Lantas, apa yang ditawarkan Galaxy S25 FE ini lebih baik jika dibanding Galaxy S24 FE? Kalau saya lihat dari tabel spesifikasi ada beberapa sisi peningkatan tapi juga ada yang serupa. Mari langsung saja simak lebih dalam soal berbagai kelebihan dan kekurangan Galaxy S25 FE ini. 

Spesifikasi Samsung Galaxy S25 FE 

Kelebihan Samsung Galaxy S25 FE 

Berikut adalah penjabaran mendalam mengenai kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh Samsung Galaxy S25 FE.

1. Desain Lebih Ramping, Solid, dan Premium

Salah satu peningkatan paling signifikan pada Samsung Galaxy S25 FE terletak pada kualitas desain dan materialnya, yang kini terasa setara dengan lini flagship. 

Samsung secara nyata mengaburkan batas antara seri FE dan seri utamanya dengan menggunakan material yang jauh lebih premium. Rangkanya memakai Enhanced Armor Aluminum dan kaca Corning Gorilla Glass Victus+. 

Dimensinya lebih ringkas yakni tebal 7,4 mm dan bobot 190 gram, sehingga terasa lebih nyaman digenggam sambil tetap mempertahankan sertifikasi IP68 alias ketahanan terhadap air. 

Saya melihatnya, Samsung tidak ingin seri FE terkesan murahan lagi. Mari tengok desain Samsung Galaxy S24 FE. Desain Galaxy S24 FE masih menggunakan rangka Armor Aluminum standar dan Gorilla Glass 5. Jadi secara ketahanan, Galaxy S25 FE terasa lebih baik.

Galaxy S25 FE ini punya peningkatan yang baik tapi masih mempertahankan desainnya yang minimalis dan elegan. Apalagi desain belakangnya yang dilapisi matte efektif mencegah bekas sidik jari. 

Kombinasi material premium dan bodi yang lebih ringkas ini tidak hanya membuat Galaxy S25 FE lebih tangguh, tetapi juga memancarkan aura kualitas rakitan yang lebih solid dan mewah dibandingkan pendahulunya.

2. Visual yang Tajam dengan Kecerahan Tinggi

Pada lini FE, satu hal yang nyaris tak pernah Samsung korbankan adalah kualitas layar. Hal itu kembali terbukti di Galaxy S25 FE yang membawa panel Dynamic AMOLED 2X 6,7 inci beresolusi Full HD+. Resolusi layarnya benar-benar bagus. 

Tampilan layar Samsung Galaxy S25 FE ini terasa tajam, warna terlihat kaya, dan hitamnya pekat khas panel layar AMOLED.

Salah satu keunggulan lainnya dari sisi layar adalah tingkat kecerahan puncak yang mencapai 1900 nit. Angka ini memastikan visibilitas layar tetap prima bahkan di bawah terik sinar matahari, sebuah aspek krusial yang seringkali menjadi kelemahan pada ponsel kelas menengah. 

Layarnya juga sudah mendukung refresh rate adaptif 120Hz. Sistem akan menurunkan refresh rate saat konten statis seperti membaca, demi hemat daya. Begitu pengguna menggulir atau bermain gim, kecepatannya naik hingga 120Hz agar gerakan terasa halus dan responsif.

Bisa dibilang, bagian layar di ponsel ini terasa premium. Dengan kualitas panel kelas atas, aktivitas harian seperti menelusuri media sosial hingga menonton konten HDR terasa menyenangkan. 

3. Daya Tahan Baterai Tergolong Bagus

Untuk mengimbangi performa dan layar besarnya, Samsung menyematkan baterai 4.900 mAh pada Galaxy S25 FE, naik sedikit dibanding generasi sebelumnya. Meski di atas kertas kapasitasnya tidak terbesar di kelasnya, optimalisasi perangkat lunak dan efisiensi SoC membuatnya bekerja sangat efektif dalam menopang kebutuhan harian.

Bagi sebagian orang yang melihat angka saja, baterai 4.900 mAh memang terasa kecil di 2025. Saya juga termasuk yang skeptis kalau lihat angka kapasitas baterai saja. Apalagi banyak ponsel yang sudah tawarkan 6.000 mAh. Namun berbagai pengujian Galaxy S25 FE menunjukkan kalau daya tahan baterai Samsung Galaxy S25 FE ini bisa dikatakan oke.  

Dalam pemakaian nyata, ponsel ini dengan mudah bertahan dari pagi hingga malam pada skenario berat, dan kerap masih menyisakan daya hingga esok hari. 

Dibandingkan kompetitornya, Galaxy S25 FE secara umum memiliki daya tahan baterai yang lebih pendek, tetapi waktu streaming video dan bermain game secara umum cukup baik. Selain itu waktu panggilan telepon juga terbilang lama. Di bagian inilah, Samsung Galaxy S25 FE bisa dikatakan unggul. 

4. Kualitas Kamera Selfie Meningkat 

Kamera belakang pada Samsung Galaxy S25 FE menghadirkan pengalaman fotografi yang serba guna dan andal, setara dengan standar ponsel flagship. Ponsel ini dilengkapi dengan tiga kamera yang terdiri dari lensa utama 50 MP yang didukung fitur Optical Image Stabilization (OIS) untuk menghasilkan foto yang tajam dan stabil. 

Lensa ini dipadukan dengan lensa ultrawide 12MP untuk menangkap lanskap yang luas dan lensa telefoto 8 MP dengan optical zoom 3x yang didukung OIS untuk mendapatkan detail dari jarak jauh. Kombinasi kamera belakangnya sebenarnya serupa dengan Samsung Galaxy S24 FE. Hasil kameranya mampu menghasilkan foto-foto yang tajam, detail, dan kaya warna dalam kondisi cahaya yang cukup.

Yang paling menarik justru di bagian kamera depan. Samsung Galaxy S24 FE memakai kamera depan 10 MP. Di Galaxy S25 FE, kamera depannya meningkat menjadi 12 MP. Menariknya, sensor ini merupakan sensor yang sama dengan yang digunakan pada lini utama Samsung Galaxy S25. 

Hasil tangkapan kamera depannya tergolong bagus. Kamera depan ini bisa menghasilkan foto selfie yang lebih detail, memiliki rentang dinamis yang luas, dan menyajikan warna kulit yang akurat serta natural. 

5. Hadir dengan Galaxy AI dan Samsung DeX

Saya paling suka dengan ponsel yang menunjukkan kemampuan AI sebagai nilai jual utama tapi tidak sekadar gimmick. Hal itu pula yang saya lihat bisa ditawarkan dari Samsung Galaxy S25 FE. 

Ponsel ini menawarkan pengalaman penggunaan AI yang keren lewat Galaxy AI. Kehadiran fitur AI kelas atas di model yang lebih terjangkau ini menjadi langkah penting, karena sebelumnya hanya tersedia di lini Galaxy S series.

Dengan Galaxy AI, S25 FE bukan sekadar menyajikan performa andal, melainkan juga pengalaman yang lebih cerdas dan personal sehingga menarik bagi pengguna yang ingin teknologi terbaru tanpa perlu membayar harga tinggi.

Salah satu andalannya adalah “Generative Edit”. Fitur ini memperluas ruang kreativitas dalam fotografi dengan cara yang sangat praktis. Pengguna dapat mengolah gambar secara mudah, misalnya menghapus objek yang mengganggu sehingga hasil foto tampak rapi dan profesional langsung dari ponsel. 

Kemampuan pengeditan yang canggih ini memberi keleluasaan untuk bereksperimen dan menyempurnakan visual tanpa proses rumit.

Di sisi produktivitas, Galaxy AI pada S25 FE dibekali “Gemini Live” yang menambahkan kecerdasan kontekstual. Pengguna bisa bertanya berdasarkan konten di layar atau apa yang ditangkap kamera.

Contohnya, ponsel dapat menyarankan padu padan pakaian sesuai kondisi cuaca, atau menampilkan informasi cepat tentang sebuah monumen cukup dengan mengarahkan kamera. S25 FE pun berfungsi sebagai asisten pribadi yang tanggap di berbagai situasi. Banyak reviewer yang memuji kemampuan AI di Galaxy S25 FE ini. 

Selain AI, S25 FE juga mendukung Samsung DeX, sebuah fitur produktivitas andalan yang memungkinkan ponsel ini memberikan pengalaman layaknya desktop PC saat dihubungkan ke monitor. Fitur yang memang seharusnya tetap ada di Galaxy S seri apapun. 

6. Jaminan Update Software Sampai 7 Tahun

Samsung Galaxy dari seri A, S, maupun Z kini mendapat pembaruan OS yang panjang. Khusus untuk seri S jelas pembaruan atau update-nya lebih panjang dibanding beberapa tipe seri A.  Galaxy S25 FE sendiri dijamin akan menerima 7 generasi pembaruan sistem operasi (OS) Android dan 7 tahun pembaruan keamanan. 

Diluncurkan dengan Android 16, Galaxy S25 FE jelas bakal  mendapatkan pembaruan hingga Android 23, kemungkinan besar hingga tahun 2032. Ini kabar baik karena pembeli tidak perlu khawatir dukungan aplikasi selama 7 tahun selama ponselnya dalam keadaan baik tentunya. 

7. Performa Tergolong Oke dan Suhunya Stabil Saat Kinerja Berat

Galaxy S25 FE ditenagai chipset Exynos 2400. Ini merupakan cip yang sama dengan yang digunakan pada Galaxy S24 dan S24+. Yang berarti secara performa sebenarnya tidak masalah. 

Beberapa pengujian juga menunjukkan kalau performa Galaxy S25 FE tergolong oke. Misalnya saat memainkan gim seperti Genshin Impact dan Asphalt 9: Legends, S25 FE mampu mempertahankan frame rate yang stabil pada pengaturan grafis tinggi tanpa nge-lag. 

Ini bisa terjadi karena Galaxy S25 FE punya vapor chamber (ruang uap) yang ukurannya lebih besar dibanding seri sebelumnya. Peningkatan ini membuat S25 FE mampu menjaga suhu lebih baik saat menjalankan tugas-tugas intensif dalam waktu lama.

Saya salut untuk Samsung karena bisa memperbaiki isu panas di seri FE yang biasanya bisa jadi bahan cibiran. 

Kekurangan Samsung Galaxy S25 FE 

Meskipun menawarkan banyak keunggulan, Galaxy S25 FE tidak luput dari beberapa kompromi yang perlu dipertimbangkan.

1. Hanya Menawarkan RAM 8 GB

Samsung Galaxy S25 FE yang dijual di Indonesia ditawarkan dengan harga mulai Rp9 jutaan. Harganya berbeda tergantung dengan tipe storage yang dipilih yakni 128 GB, 256 GB, dan 512 GB. 

Opsi storage yang cukup beragam ini tergolong menarik. Sayangnya, Samsung hanya menawarkan RAM 8 GB saja. Tentu saja ini terasa kurang dan kalah dari pesaing di kelas harganya seperti POCO F7 Ultra yang tawarkan RAM 12 GB di hara Rp9 jutaan. 

2. Kecepatan Pengisian Daya Tidak Sampai 45 Watt

Di atas kertas, Galaxy S25 FE menawarkan dukungan pengisian daya 45 W. Namun, ada pengujian yang menyatakan kalau kecepatan pengisian dayanya tidak sampai 45 watt. Ini yang terjadi di GSMArena.

GSMArena memakai charger dan kabel resmi 45 watt dari Samsung untuk menguji kecepatan pengisian daya Galaxy S25 FE. Hasilnya, terungkap bahwa Galaxy S25 hanya menarik daya tidak lebih dari 28 watt

Akibatnya, kecepatan pengisian dayanya tidak menunjukkan peningkatan sama sekali dibandingkan model sebelumnya yang secara resmi hanya mendukung 25 watt. Waktu untuk mengisi daya hingga penuh ternyata benar-benar identik. 

Menurut saya daripada diklaim punya kecepatan pengisian daya 45 Watt, sebaiknya bilang saja hanya mendukung 25 watt.

Buat yang beli Galaxy S25 FE dan belum dapat chargernya, tidak usah beli yang 45 watt. Beli saja yang 25 watt karena secara kemampuan waktu pengisian daya tidak terlalu signifikan bedanya. 

3. Tidak Ada Inovasi Signifikan di Kamera Belakang

Meskipun kamera utama dan selfie-nya mumpuni, sistem kamera belakang Galaxy S25 FE bisa dikatakan tidak ada peningkatan, terutama pada lensa telefoto. 

Perangkat ini masih menggunakan sensor telefoto 8 MP dengan 3x optical zoom yang juga dipakai di Galaxy S24 FE. Bahkan, kamera telefoto ini dipakai  di setiap model FE sejak tahun 2020 alias Galaxy S20 FE. Artinya, selama lima tahun, tidak ada inovasi di sektor kamera telefotonya. 

Simpulan 

Samsung Galaxy S25 FE adalah ponsel yang bisa dikatakan punya dua sisi yang berlawanan.  Di satu sisi, ponsel ini menawarkan esensi sebuah ponsel flagship modern, mulai dari desain premium, kualitas layar terbaik di kelasnya, hingga performa yang andal.

Keunggulannya diperkuat oleh komitmen perangkat lunak luar biasa berupa jaminan pembaruan 7 tahun dan akses penuh ke ekosistem Galaxy AI.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Klaim pengisian daya 45W yang tidak terbukti dalam praktiknya, penggunaan lensa telefoto yang sudah usang selama lima generasi, serta hanya menawarkan RAM 8 GB yang terasa kurang kompetitif untuk sebuah ponsel dengan harga Rp9 jutaan ke atas. 

Menurut saya Galaxy S25 FE ini menarik dibeli ketika harga jualnya mengalami penurunan, biasanya 6 bulan setelah rilis. Pasalnya, harganya cenderung mendekati seri utama, yakni Galaxy S25 standar yang jelas punya poin keunggulan yang lebih baik.