6 Kelebihan dan Kekurangan Smartphone vivo V29e 5G

vivo V29e 5G versi global diluncurkan pada Oktober 2023. HP ini adalah model yang berbeda dari vivo V29e versi India yang diluncurkan lebih dahulu pada September 2023. vivo V29 5G versi global inilah yang masuk secara resmi ke Indonesia.

Sebagai opsi smartphone khusus fotografi yang menduduki kelas harga menengah, alias mid-range. Peluncuran HP tersebut menjadi pelengkap dari vivo V29 5G yang memiliki harga sedikit lebih tinggi.

Sufiks "e" pada nama vivo V29e menandakan spesifikasi dan harga yang sedikit turun dibanding vivo V29 (reguler). Walau begitu tidak ada salahnya mendalami kelebihan dan kekurangan vivo V29e yang harganya lebih bersahabat ini.

Perlu diingat, HP ini jangan disamakan dengan vivo V29e India ataupun vivo V29 Lite, ya! Sebab masing-masing sudah mengacu ke jenis HP yang berbeda. Yuk langsung saja simak poin-poin kelebihan dan kekurangannya di tabel berikut agar semakin well-informed.

Setelah mengintip poin di atas, saya bisa simpulkan bahwa vivo V29e ditujukan untuk fotografi profesional di kelas menengah. Lebih tepatnya, HP ini dikhususkan untuk fotografi selfie.

Dengan desainnya yang memukau, vivo V29e niscaya jadi objek yang menarik banyak perhatian saat hang out bersama sirkel Anda. Nah, yuk pantau kelebihan dan kekurangan HP ini agar semakin tahu seluk-beluk soal vivo V29e. Check these out, ya.

Spesifikasi vivo V29e 5G

Kelebihan vivo V29e 5G

Buat yang hobi selfie dan penyuka desain ciamik, silakan merapat. Berikut ini adalah beberapa kelebihan vivo V29e yang cukup menggiurkan di kelas harga Rp4 jutaan.

1. Layar AMOLED Lega dengan HDR10+ dan Kecerahan Tinggi

vivo V29e merupakan ponsel menengah dengan kualitas layar membanggakan. Saya sebenarnya sudah cukup sering melihat panel AMOLED dengan 120 Hz di kelas harga Rp4 jutaan, tapi ada satu kemampuan layar vivo v29e yang bagi saya layak diperhatikan.

Ya, layar ponsel ini mendukung penampilan HDR10+ sehingga membuatnya eligible untuk memainkan konten HDR pada sejumlah platform terkenal, salah satunya adalah YouTube. Dengan HDR10+, kualitas gambar seperti kejernihan, rentang dinamis, warna, dan detail akan ditingkatkan sehingga berikan immersion lebih mendalam setiap menonton film.

Ukuran layar di HP ini juga tergolong lega di kelasnya, yakni 6,67 inci pada resolusi Full HD+. Mengapa terbilang lega? Karena mayoritas HP lain umumnya gunakan panel layar 6,5 inci saja. Dengan layar lebih luas, pengguna pun bisa merasakan pengalaman menonton atau bermain gim yang lebih apik.

vivo V29e pun berhasil memiliki ukuran bezel yang begitu tipis, sehingga mencapai rasio screen-to-body yang tinggi di angka 88,3 persen.

Layar vivo V29e juga mendukung 16,7 juta tampilan warna. Kontras rasio layar juga layak diacungi jempol, meraih 8.000.000 banding 1 untuk meningkatkan visibilitas di luar ruangan atau di ruangan terang.

Soal tingkat kecerahannya, saya cukup mengagumi kemampuan vivo V29e dalam mencapai peak brightness di 1150 nit. Hal ini membuat layar mampu tampilkan konten HDR dengan rentang dinamis setara HP flagship, memastikan pengguna merasakan pengalaman visual yang oke punya tanpa harus keluar biaya banyak.

Selain menawarkan refresh rate 120 Hz untuk pergeseran layar 2x lipat lebih mulus, vivo V29e juga menyajikan touch samping rate hingga 1200 Hz yang tinggi.

Hal itu membuat layarnya ideal untuk memainkan gim kompetitif seperti Free Fire, Mobile Legends, atau PUBG Mobile, lantaran memungkinkan pengguna mengeluarkan serangan lebih dulu ketimbang lawan, walau kedua pemain menekan layar di saat bersamaan.

vivo V29e diklaim sudah mendukung gamut warna 100% DCI-P3, sehingga tampilan warnanya benar-benar memanjakan mata. Layar HP ini pun punya sertifikasi Widevine L1. Dengan begitu, pengguna bisa menonton film di Netflix pada resolusi Full HD.

Kendati tidak sebagus monitor tercanggih di dunia dengan delta E di bawah 1, tapi ini sudah oke untuk seukuran smartphone di kelas harga Rp4 jutaan. Harus diakui, layar vivo V29e bisa jadi salah satu yang terbaik (atau bahkan yang terbaik) di segmen harga mid-range.

2. Desain Stylish, Warna Mewah, Ramping, dan Ada IP54

vivo V29e menyajikan desain berkelas yang mewah. Bodi belakangnya menampilkan tekstur tertentu sesuai opsi warna, yang dibalut dengan finishing matte di bagian belakang, untuk hadirkan desain premium yang memikat.

Salah satu varian warnanya, Crystal Blue, terinspirasi dari keadaan geografis di Indonesia. vivo menyebut penampilannya mirip seperti sinar matahari yang menyinari samudera lautan Indonesia.

Bobot ponsel berada di 190 gram dengan ketebalan 7,69 mm. Saat digenggam, ponsel ini akan berikan sensasi yang tidak terlalu berat dan cukup tipis. Itu memberikan kenyamanan genggam yang lebih pada durasi panjang.

Bodi belakang smartphone ini juga tidak lagi mengusung bahan material plastik polycarbonate, melainkan sudah mengusung bahan kaca. Ponsel dengan bahan kaca memang sering memiliki peningkatan dari segi estetika visual, karena memberikan kesan mewah yang sulit didapatkan pada ponsel berbahan plastik.

Bodi belakang HP ini juga diklaim tahan noda sidik jari dan goresan. Namun, supaya memperoleh proteksi ekstra, sangat disarankan untuk menggunakan casing TPU transparan yang tersedia dalam boks penjualan.

Satu hal yang perlu Anda ketahui dari bodi vivo V29e adalah adanya sertifikasi IP54. Sertifikasi tersebut menjamin HP ini tahan terhadap debu serta tahan terhadap percikan air dari segala sisi. Tak perlu khawatir ketika HP ini terkena air hujan.

3. Dual Camera Anti-Gimmick, Ada OIS dan Ultrawide

Beda dengan mayoritas HP lain yang berusaha hadirkan triple atau bahkan quad camera, vivo V29e justru hanya suguhkan dual camera. Tapi di kamus saya, dual camera tidak selamanya jadi hal buruk. Buat apa ada tiga atau empat kalau nyatanya hanya sekadar gimmick?

vivo V29e sajikan sensor utama berkekuatan 64 MP dengan bukaan f/1.79. Kamera utama tersebut turut dipersenjatai dengan stabilisasi OIS, agar pengalaman memotret di malam hari tetap fokus kendati memiliki proses shutter yang lebih lama.

Di bagian kamera pendampingnya, ada kamera ultrawide 8 MP yang memiliki bukaan f/2.2 serta ukuran sensor 1/4 inci. Kamera belakang ponsel dapat menghasilkan rekaman video pada resolusi 1080p (FullHD) pada frame rate 30 FPS.

Yang menarik dari kamera vivo V29e adalah adanya fitur aura light. Fitur ini sebelumnya sudah ada di vivo V29. Mekanisme aura light sama seperti ring flash di kamera profesional. Ia akan menawarkan pencahayaan ekstra ketika situasinya redup.

Tak hanya itu, cahaya ekstra yang diberikan dapat mengubah suasana foto. Pasalnya, pengguna dapat mengatur tone warna cahaya tersebut. Foto yang dihasilkan pun bisa mengalami perubahan suasana menjadi lebih dingin atau lebih hangat.

Berdasarkan informasi yang saya lansir dari laman produk vivo V29e di GSM Arena.

Sumber: YouTube/Techniqued

Sumber: YouTube/Techniqued

Menurut saya beberapa hasil foto di atas menunjukkan sebuah kualitas kamera yang layak di kelas mid-range. Saya melihat adanya rentang dinamis yang cukup oke, terutama di bagian outdoor yang dapat menampilkan keseimbangan warna yang baik antara langit dan subjek-subjek di bawahnya.

Detail yang cukup melimpah juga turut dihasilkan pada kamera ultrawide, kendati adanya sedikit proses saturasi yang membuat warna langitnya tidak seakurat kamera utama. Tapi overall masih menyajikan warna yang pleasing dan enak dilihat.

Kamera 64 MP di HP ini juga terbukti dapat menghasilkan foto malam hari yang unggul, kendati tidak sepenuhnya terbebas dari noise. Hasilnya memang tidak sebaik kamera flagship yang bisa tampilkan exposure berlebih pada daerah gelap, tapi setidaknya sudah cukup presentable.

4. Kamera Depan 50 MP dengan Autofokus, Cocok untuk Selfie

Kamera beresolusi besar memang sudah menjadi tren industri smartphone sejak lama. Tidak hanya kamera belakang vivo V29e yang tawarkan kamera 64 MP dengan teknologi quad pixel binning, kamera depannya juga suguhkan kamera 50 MP dengan bukaan f/2.0 .

Turut gunakan filter cahaya pixel binning 4-in-1, kamera selfie tersebut hasilkan output gambar 12,5 MP. Pengguna juga tidak perlu lagi mengatur fokus secara manual karena vivo membekalinya dengan autofokus di kamera depan. Ini membuatnya lebih sanggup hasilkan foto selfie berkualitas baik dengan effort lebih minim.

Seperti yang bisa diekspektasikan, vivo V29e mencetak hasil-hasil foto selfie yang layak. Tampaknya vivo sudah mengetahui tuning-an yang pas untuk berikan hasil foto kamera depan yang detail. Dari saya pribadi, tidak ada keluhan soal hasil foto selfie di atas, termasuk pada kamera portraitnya.

Untuk kelas harga mid-range, memang lumrah mengekspektasikan foto bokeh dengan latar belakang yang backlight, sebagaimana yang terjadi pada kasus sampel di atas. Walau begitu, yang terpenting adalah kamera mampu melakukan separasi subjek dengan lihai dan rapi.

5. Ketahanan Baterai Mantap

Sudah jadi kebiasaan HP slim untuk memangkas kapasitas baterai. Semula saya pikir vivo V29e menghadirkan baterai 4.000 mAh, namun rupanya HP ini mampu hadirkan baterai standar 4800 mAh.

Ponsel ini menggunakan Snapdragon 695 5G dengan fabrikasi 6 nm TSMC, sehingga tidak heran kalau HP ini punya ketahanan baterai yang cukup lama pada satu kali siklus pengisian.

Laman ZeeBiz.com, menguji vivo V29e versi India yang menggunakan SoC sama, tetapi baterainya 5000 mAh. diketahui bahwa vivo V29e versi India mampu bertahan hingga 1 hari pemakaian penuh pada penggunaan yang condong ke berat.

Dengan ukuran baterai yang selisih 200 mAh saja, vivo V29e versi Indonesia kemungkinan besar bisa bertahan dengan durasi yang sama.

Dari dalam boks penjualannya, vivo V29e juga menyertakan charger dengan daya 44 W yang bisa mempercepat durasi pengisian berkali-kali lipat ketimbang 10 W standar. Kecepatan pengisiannya sudah terhitung kencang karena di bawah 90 menit (75 menit, 1-100 persen).

Tentu ini bukan termasuk fast charging terbaik di kelas harga Rp4 jutaan, karena sejumlah ponsel di bawahnya saja sanggup menawarkan hingga 67 W.

Namun jika dinilai dari merit-nya, saya rasa mayoritas orang sudah cukup terpuaskan dengan durasi cas ponsel ini. Terlebih jika daya 44 W yang lebih kecil tersebut bisa membuat battery health lebih terjaga pada pemakaian jangka panjang.

6. Pakai Sensor Sidik Jari di Layar

Ponsel dengan sensor sidik jari di belakang sudah mulai ditinggalkan pada segmen harga terjangkau. Kini hampir semua smartphone murah berbondong-bondong hadirkan sensor di samping, bahkan untuk HP seharga Rp1 jutaan.

Otomatis, ini membuat ponsel di kelas harga mid-range naik kelas, contohnya adalah vivo V29e yang kini menawarkan sensor sidik jari di dalam layar.

Sensor dalam layar atau in-display fingerprint scanner hanya bisa diterapkan pada smartphone dengan panel layar AMOLED. Inilah yang membuat sensor dalam layar terasa eksklusif dibandingkan sensor di samping.

Sejumlah HP dengan AMOLED di segmen Rp4 jutaan masih menawarkan sensor di samping, contohnya adalah POCO F5. Walau begitu, sebagian pengguna kadang lebih menyukai sensor di samping. Sebab, apabila sensor terletak di layar, pengguna harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis tempered glass agar sensor tetap responsif.

Kekurangan vivo V29e 5G

Tentu impian semua orang untuk memiliki HP yang serba unggul di segala sektor. Tapi nyatanya hal ini sulit didapatkan. Untuk vivo V29e sendiri, ada beberapa ha yang mesti Anda perhatikan sebelum membeli, yakni sebagai berikut.

1. Performa SoC Kurang Berdaya Saing di Kelasnya

Snapdragon 695 5G pada vivo V29e sebenarnya punya kinerja yang cukup kencang. Akan tetapi, SoC keluaran tahun 2021 tersebut lebih umum ditemui pada jajaran HP yang harganya lebih murah.

Kita bisa mengacu pada beberapa HP di harga Rp3 jutaan seperti POCO X5, iQOO Z7x, dan realme 9 Pro 5G yang sudah menggunakan Snapdragon 695 5G. Dengan kata lain, vivo V29e tidak memiliki rasio price to performance yang baik.

Chipset Snapdragon 695 5G dibangun pada litografi 6 nanometer (TSMC) sehingga memiliki efisiensi daya yang baik. SoC menggunakan delapan inti prosesor yang terbagi jadi dua klaster, yaitu klaster high performance berisikan dua unit Cortex A78 (2.2 GHz) dan klaster hemat daya mencakup enam unit Cortex A55 (1.8 GHz).

Dengan clock speed yang mencapai 2.2 GHz, SoC ini sudah mampu mendukung jenis pemrosesan berat. Apalagi ditambah dengan kartu pengolah grafis (GPU) berupa Adreno 619 yang mumpuni, sebenarnya gim-gim berat condong berjalan dengan lancar pakai SoC ini.

vivo V29e ditopang dengan opsi storage 128 GB dan 256 GB berjenis UFS. Tapi, tidak disebutkan versi UFS berapa yang ia gunakan. Sedangkan dari sisi RAM, menggunakan single option 8 GB pada jenis LPDDR4x.

Ponsel ini dikemas dengan tiga fitur optimasi performa, yaitu Extended RAM 3.0, App Retainer, dan RAM Saver. Ketiga fitur ini bahu membahu meningkatkan performa HP saat melakukan kegiatan multi-tasking, misalnya untuk berganti-ganti aplikasi dengan cepat.

Snapdragon 695 5G pada vivo V29e mencapai skor AnTuTu v9 di angka 400 ribuan, sehingga membuatnya setara dengan Helio G99 yang sering dijumpai pada smartphone Rp2 jutaan.

Melihat harga vivo V29e di segmen Rp4 jutaan, mestinya ia dilengkapi dengan SoC lebih gahar seperti Dimensity 8020, Dimensity 920, atau Snapdragon 778G yang punya skor AnTuTu v9 di angka 500-600 ribuan. Intinya, vivo V29e memang tidak dirancang untuk bermain gim secara khusus.

2. Tanpa Stereo Speaker

vivo V29e hanya mengandalkan satu speaker tunggal (mono) yang terletak di bawah ponsel. Ini jelas menjadi sebuah kekurangan mengingat mayoritas HP lain sudah membawakan stereo speaker dengan hasil suara yang jernih dan lantang.

Suara speaker vivo V29e tentu saja masih tergolong layak untuk kasus penggunaan paling umum. Namun, absennya stereo speaker membuat penggunanya kehilangan kesempatan untuk merasakan pengalaman audio yang lebih bersinar, terlebih untuk aktivitas gaming yang bisa mengeluarkan suara berbeda dari dua kanal speaker.

3. Stabilisasi Kamera Depan Absen

Kamera menjadi sektor yang seksi di HP ini. Fitur seperti OIS dan aura light menjadi alasannya. Meski begitu, vivo V29e memiliki keterbatasan untuk sebuah ponsel yang mengutamakan kemampuan kamera.

Keterbatasan pertama adalah tidak adanya fitur penstabilan video untuk kamera depan. Masalah ini sangat krusial buat para vlogger yang ingin membuat konten dengan kamera depan. Ketiadaan fitur penstabilan video buat saya membuat kamera depannya kurang asyik, walaupun sudah ada autofokusnya.

Untuk kamera utama, fitur penstabilan video ada. Namun, stabilisasi cuma bisa dilakukan pada resolusi 1080p 30 FPS. Lanjut ke keterbatasan kedua yakni soal resolusi dan frame rate video.

Cukup disayangkan HP dengan harga Rp4 jutaan cuma bisa hasilkan video di resolusi 1080p (Full HD). vivo V29e belum bisa merekam video di resolusi 2K dan yang lebih tinggi lagi. Keterbatasan ini menjadi problem buat kreator konten yang ingin melakukan zoom cropping. Pasalnya, video jelas akan mengalami penurunan kualitas saat di-crop.

Perihal frame rate, fitur perekaman video 1080p 60 FPS yang bagus untuk konten di Instagram Reels memang sudah ada. Namun, hanya kamera utama yang memilikinya.

4. Belum Ada Kaca Proteksi

vivo V29e memang memiliki bodi yang berpenampilan indah, salah satunya karena mengusung bahan material kaca. Namun yang perlu diketahui, bahan kaca lebih rentan terkena goresan dan retak akibat terbentur ketimbang plastik dan metal.

Saat saya coba mencari tahu soal HP ini, tidak disebutkan adanya penggunaan Gorilla Glass pada vivo V29e, baik di bagian depan maupun belakangnya. Karena itu, memasang tempered glass dan sotfcase akan meminimalkan kejadian berisiko pada HP ini

Simpulan

Untuk Anda yang ingin punya ponsel khusus fotografi keluaran 2023 di harga menengah, vivo V29e nyaris punya semua hal yang Anda perlukan. Terlebih melihat kemampuannya hasilkan foto selfie memukau, membuat siapa saja bisa tampil secara terbaik tak peduli kondisi pencahayaan sekitar.

Jangan lupa pula bahwa kamera utama HP ini punya OIS dan aura light. Foto potret Anda tetam akan cemerlang kendati berada di situasi pencahayaan yang minim.

vivo V29e dibanderol dengan harga rilis Rp4 jutaan. Harga yang sebenarnya sudah ideal untuk HP kelas menengah. Walau bagus di fotografi, HP ini bagi saya agak kemahalan atau bisa dikatakan "overpriced". Kemahalan di sini bukan maksudnya harga jualnya tinggi, ya. Melainkan, value yang didapat rasanya agak minim dengan harga yang ditawarkan.

Dengan harga Rp4 jutaan, mestinya Anda bisa dapatkan smartphone dengan stereo speaker dan kaca proteksi layar yang kuat. Performanya pun mestinya bisa lebih bagus lagi, walau Snapdragon 695 5G sendiri sebenarnya bukan SoC yang lemah. Hanya saja, SoC tersebut biasanya berada di kelas lebih bawah yaitu Rp3 jutaan.

Dan, untuk HP yang dikhususkan pada fotografi, sayangnya ia tidak dibekali kemampuan perekaman video 60 FPS. Padahal ini jadi salah satu fitur penting kalau HP diniatkan sebagai sarana bikin konten.

Terlepas dari sejumlah keluhan tadi, saya acungi dua jempol untuk sejumlah hal di HP ini yang sulit ditiru brand lain, seperti desain dual tone yang indah dan bisa berubah warna, serta kualitas layarnya yang terbilang di atas rata-rata. Bagaimana menurut Anda? Apakah HP ini menarik?