6 Kelebihan dan Kekurangan vivo Y03t, 1 Jutaan Punya IP54
vivo Y03t rilis di Indonesia pada Agustus 2024, membawakan serangkaian fitur menarik di kelas harga Rp1 jutaan. Ponsel ini jadi varian alternatif dari vivo Y03 yang sudah rilis terlebih dahulu di Maret 2024.Â
Selain itu, vivo Y03t bisa dibilang sebagai penerus dari vivo Y02t, yang juga sama-sama dijual di Rp1 jutaan. Lantas, apa yang menarik dari vivo Y03t? Langsung saja simak berbagai kelebihan dan kekurangan pada artikel kali ini. Sebelum pembahasan detail, bisa simak tabel kelebihan kekurangan vivo Y03t berikut ini.
Spesifikasi vivo Y03t
Layar | IPS LCD 6.56 inci |
Chipset | UNISOC Tiger T612 |
RAM | 4 GB |
Memori Internal | 64 GB, 128 GB |
Kamera | 13 MP (wide) MP (depth) |
Baterai | Li-Ion 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan vivo Y03t
Jika memiliki dana yang mepet, memilih ponsel berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan memang agak sulit. Oleh karena itu, ada baiknya simak kelebihan vivo Y03t berikut ini.
1. Performa Cukup Oke dengan UNISOC T612 untuk Harga Rp1 Jutaan
Saya tidak begitu terkejut ketika mengetahui vivo Y03t menggunakan UNISOC T612. Hal ini wajar mengingat ponsel ini dijual di kisaran harga Rp1 jutaan, di mana penggunaan chipset standar adalah hal yang umum. Performanya memang sedikit di bawah vivo Y03 yang menggunakan Helio G85, namun perbedaannya tidak terlalu signifikan.
UNISOC T612 memiliki proses fabrikasi 12 nm dan delapan inti CPU, terdiri dari dua core Cortex A75 (1,8 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensi daya. Chipset ini juga didukung oleh GPU Mali G57 MP1 dengan frekuensi 614 MHz.
Berdasarkan data dari Nanoreview, chipset ini mampu meraih skor AnTuTu v10 sebesar 246.068 poin. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya adalah 422 poin untuk single-core dan 1.509 poin untuk multi-core.
Untuk kebutuhan sehari-hari, performa chip ini tergolong memadai. Namun, RAM 4 GB mungkin terasa kurang optimal saat melakukan banyak tugas sekaligus (multitasking). Hal ini bisa dimaklumi mengingat vivo Y03t berada di kelas harga Rp1 jutaan.
2. Bodi Minimalis dan Tahan Percikan Air IP54, Cukup Menarik di Kelas Harganya
Kesan pertama saat melihat vivo Y03t adalah bodinya yang tidak terlihat "murahan". Bodi belakangnya menggunakan sentuhan Crystalline Matte Finishing yang berkilau indah di bawah sinar matahari.
Varian warna Hijau Pertama terlihat sangat menarik dan tahan terhadap goresan serta noda sidik jari. Selain itu, vivo Y03t juga tersedia dalam varian warna Hitam Angkasa yang dibuat dengan teknik dip-dye, menampilkan warna-warni alami yang membuatnya menyerupai bintang di langit malam.
Tampilan bodi belakang terlihat rapi dengan dua bulatan kamera yang menyatu dengan bodi, memberikan visual tanpa modul yang membuatnya terlihat elegan dan minimalis. vivo juga menerapkan konsep 2.5D Flat Frame untuk kenyamanan genggam yang lebih baik. Ujung bingkai yang sedikit melengkung membuat ponsel nyaman digenggam dalam waktu lama.
Selain visual yang cantik, bobot ponsel juga tergolong ringan, hanya 185 gram. Detail cincin yang mengelilingi masing-masing bulatan kamera semakin menambah keindahan, terutama pada varian warna Hitam Angkasa dengan warna keemasan yang memberikan kesan mewah.
Rangka samping dan bodi belakang vivo Y03t terbuat dari bahan material plastik polycarbonate, yang umum digunakan pada ponsel Rp1 jutaan lainnya. Bahan plastik ini umumnya cukup kokoh. Ditambah dengan adanya sertifikasi IP54, pengguna tidak perlu khawatir ponsel mudah rusak saat terkena air hujan atau air minum.
Saat ini, banyak brand besar yang memperhatikan unsur desain tidak hanya pada ponsel kelas menengah ke atas, tetapi juga pada ponsel entry-level. vivo, sebagai brand yang seringkali memperhatikan penampilan, berhasil menciptakan desain dengan daya tarik yang tinggi pada vivo Y03t.
3. Layar Mulus, Sudah Mendukung Refresh Rate 90 Hz
vivo Y03t juga mengalami peningkatan dari sisi layar. Dibandingkan dengan vivo Y02, layar smartphone ini kini hadir dengan refresh rate 90 Hz yang 50 persen lebih mulus dari 60 Hz konvensional.
vivo Y03t hadir dengan layar 6,56, kendati resolusinya masih sama-sama 720p. Walau resolusinya tak sebaik Full HD+, namun layar ponsel tetap nyaman dilihat di bawah sinar matahari.
Layar smartphone dilengkapi sertifikasi TUV Rheinland yang mengurangi intensitas cahaya biru, sehingga tetap nyaman di mata kendati dilihat dalam durasi panjang.
Desain kamera depan yang ditampilkan juga masih berbentuk poni tetesan air (waterdrop notch), namun ini sudah tergolong layak di harganya yang hanya Rp1 jutaan. Adapun bezel di sekelilingnya juga masih terlihat tebal.
Bagaimanapun, pengguna tetap dapat rasakan pengalaman visual yang baik. Laju 90 Hz miliknya adalah peningkatan yang patut diapresiasi, membuat tampilan scrolling jadi mulus ketika berselancar di feed Instagram maupun browser.
4. Baterai 5.000 mAh yang Tahan Lama, Dilengkapi Charger di Kotak Penjualan
Bagi Anda yang suka menggunakan ponsel hingga larut malam, vivo Y03t adalah pilihan yang tepat. Baterainya memiliki kapasitas 5.000 mAh yang sangat awet untuk penggunaan ringan maupun berat.
Daya tahan baterai yang lama juga didukung oleh layar beresolusi HD+ yang tidak terlalu banyak mengonsumsi daya.
Selain itu, dari sisi perangkat lunak, ponsel ini dilengkapi fitur penghematan baterai untuk semakin mempertahankan durasi penggunaan dalam satu siklus pemakaian.
Pengguna juga dapat melakukan pengisian daya dengan cepat menggunakan fitur 15W FlashCharge yang sudah terpasang pada port USB-C 2.0. Pihak vivo mengklaim baterai ponsel ini dapat menunjang aktivitas gaming selama 7 jam, menonton film secara online selama 19 jam, serta mode siaga (stand by) selama 21 hari.
Kehadiran charger 15 watt ini menjadi hal yang menarik dibandingkan vivo Y02t yang masih mendukung charger 10 Watt. Terlebih lagi, charger tersebut sudah disediakan di kotak penjualan, berbeda dengan vivo Y03 yang tidak menyertakan charger.
5. Kamera Cukup Layak untuk HP Kelas Terjangkau dengan Fitur Melimpah
Secara spesifikasi, kamera vivo Y03t tampak standar dengan dua kamera di punggung. Kamera pertama menggunakan resolusi 13 MP f/2.2 dengan fitur PDAF, sedangkan kamera keduanya beresolusi 0,08 MP sebagai auxiliary lens.
vivo tidak mengikuti tren resolusi besar untuk produk Y series yang satu ini. Padahal, jika dibandingkan dengan Samsung Galaxy A05 di harga serupa, ponsel Samsung tersebut sudah menggunakan kamera utama 50 MP.
Meskipun resolusi berpengaruh terhadap detail dan kualitas, namun bukan satu-satunya faktor penentu. vivo sebagai brand yang mengutamakan kualitas foto tentu sudah tahu racikan yang pas untuk bisa menghasilkan foto bagus kendati resolusinya kecil.
Hasil fotonya pun tidak bisa dikatakan jelek. Anda masih bisa merasakan detail yang cukup oke serta rentang dinamis yang lumayan terlihat jelas. Dan hebatnya lagi, kamera belakang dan depan ponsel ini sudah dibekali fitur mode malam untuk membantu meningkatkan cahaya pada kondisi minim cahaya. Ini adalah fitur langka di kelas entry-level.
Walaupun ada night mode, kualitas gambarnya tentu tidak akan sebagus hasil foto malam hari pada ponsel kelas menengah. Namun setidaknya fitur ini tidak akan membuat hasil fotonya gelap gulita. Masih ada peningkatan cahaya walau menyisakan noise cukup banyak di area gelap.
Satu lagi fitur yang langka di harga Rp1 jutaan adalah mode Pro yang memungkinkan pengaturan tingkat lanjut secara manual. Mode Pro ini mengizinkan pengguna mengatur white balance, fokus, ISO (hingga 3200), dan shutter speed.
Bahkan, vivo Y03t ini bisa di-setting untuk memiliki shutter speed 32 detik. Ini akan membuat hasil foto lebih jernih saat memotret menggunakan tripod.
Kemampuan perekaman videonya memang tidak banyak yang bisa diharapkan, namun sudah sesuai dengan harganya. Tidak ada pengaturan stabilisasi di ponsel ini, sehingga hasil rekaman akan cenderung goyang. Sebaiknya pertimbangkan menggunakan gimbal jika ingin menggunakan ponsel ini untuk membuat konten video.
Dukungan resolusi videonya pun standar di kelasnya, yakni hingga 1080p di 30 FPS, baik untuk kamera belakang maupun depannya. Kamera depan ponsel ini juga memiliki resolusi 8 MP dengan bukaan f/2.2.
Adapun sejumlah pengaturan kamera lainnya turut hadir, seperti slow motion, time-lapse, panorama, Live Photo, mode portrait, serta dokumen.
6. Konektivitas Unggul dengan Wi-Fi 5 dan Bluetooth 5.2
Salah satu kekhawatiran saya terhadap ponsel Rp1 jutaan adalah fitur konektivitas yang dipangkas. Tidak jarang ponsel di kelas harga sejutaan hanya menggunakan Wi-Fi 4 yang hanya bisa terhubung ke pita jaringan 2,4 GHz.
Namun, Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini karena vivo Y03t dilengkapi dengan Wi-Fi 5 dual band sehingga dapat terhubung juga ke pita 5 GHz.
Selain itu, vivo Y03t sudah menggunakan Bluetooth 5.2 yang lebih baik dibandingkan vivo Y03 yang masih menggunakan Bluetooth 5.0.
Ponsel ini juga menghadirkan beragam konektivitas lain seperti FM Radio, USB-C 2.0, dan GPS.
Kecepatan Wi-Fi yang bisa diraih vivo Y03t tentunya lebih cepat dibandingkan perangkat dengan Wi-Fi 4. Jika sebuah kafe atau restoran menggunakan router 5 GHz, perangkat yang hanya mendukung Wi-Fi 4 kemungkinan tidak dapat mendeteksi internet di lokasi tersebut.
Kekurangan vivo Y03t
Sulit untuk mendapatkan semua yang Anda inginkan pada ponsel seharga sejutaan. Ada sejumlah fitur yang mesti dikurangi atau dihilangkan agar harga rilisnya tetap murah. Berikut adalah beberapa kekurangan vivo Y03t yang perlu diperhatikan.
1. Storage Masih eMMC 5.1
Sebagai ponsel seharga Rp1 jutaan, spesifikasi vivo Y03t memang tidak begitu impresif seperti ponsel lain di kelas atas. Meskipun sudah menggunakan UNISOC T612 yang mendukung UFS, namun tipe storage yang dipakai di vivo Y03t masih bertipe eMMC 5.1.
Untuk dapat merasakan kestabilan sistem yang mulus, serta waktu loading dalam game yang lebih cepat, diperlukan setidaknya tipe storage UFS 2.1. Sementara UFS 2.1 bisa mencapai kecepatan transfer hingga 1.200 MB/s, eMMC 5.1 hanya mentok di 400 MB/s saja.
Selain itu, storage vivo Y03t terbatas di 32 GB dan 64 GB. Untuk tahun 2024 dan seterusnya, rasanya storage 32 GB akan sangat kurang. Kebutuhan pemakaian yang aman sebenarnya adalah 4/64 GB. Bahkan, di tahun 2025 seharusnya sudah 6/128 GB.
2. Tanpa Kompas
Cukup dapat dipahami jika vivo Y03t tidak disertai sensor giroskop untuk dapat aiming lebih akurat saat bermain game. Namun, yang lebih disayangkan, perangkat sejutaan ini juga rupanya tidak memiliki sensor kompas.
Tanpa kompas, pengguna tetap dapat membuka aplikasi Google Maps dan mengetahui lokasi di mana mereka berada. Namun, mereka tidak dapat mengetahui ke arah mana mereka menghadap, dan ini tentu akan berpengaruh pada cara mereka mencari jalan.
Belum lagi, tanpa adanya kompas, pengguna tidak dapat menggunakan aplikasi pencari kiblat saat sedang berkunjung ke tempat yang asing.
3. Tidak Ada Sensor Pemindai Sidik Jari
Selain menggunakan kata sandi, pola, dan PIN, pengguna juga dapat membuka kunci layar menggunakan pengenalan wajah (face unlock). Namun, perangkat tidak menyediakan sensor pemindai sidik jari, baik itu di belakang bodi maupun di samping.
Keberadaan sensor sidik jari akan sangat membantu jika perangkat gagal membuka kunci layar menggunakan face unlock. Pendeteksian wajah tidak akan akurat ketika kondisi pencahayaannya gelap, sehingga kegagalan membuka kunci layar bisa saja sering terjadi.
Absennya sensor sidik jari tampaknya disebabkan oleh harga rilis ponsel yang begitu murah. Padahal, sejumlah ponsel Rp1 jutaan lainnya sudah menyediakan sensor sidik jari, contohnya itel P55 5G, Infinix Smart 8, dan itel S23.
4. Tanpa NFC
Sebagai ponsel Rp1 jutaan, vivo Y03t bisa tergolong "minim fitur". Ini karena ia tidak memiliki port audio, kompas, giroskop, serta sensor sidik jari. Seharusnya ini menjadi kesempatan vivo untuk tetap bersinar dengan cara menyediakan NFC. Sayangnya hal ini tidak terjadi.
Cukup banyak ponsel Rp1 jutaan di pasaran yang menggunakan NFC, beberapa di antaranya adalah itel P55 NFC, POCO M5, realme C51, dan Tecno POVA Neo 3. Jadi, saya rasa alasan harga murah tidak dapat berlaku lagi untuk tidak menghadirkan NFC.
Simpulan
vivo Y03t dibanderol dengan harga rilis Rp1.399.000 (RAM 4/64 GB) dan Rp1.299.000 (RAM 4/32 GB). Ponsel ini memiliki keunggulan di sektor performa, kamera, dan desain.
Sehingga, tidak salah jika membeli vivo Y03t dengan niatan ingin bermain gim populer tanpa lagging. UNISOC T612 miliknya masih memberikan performa yang relevan di tahun 2024, kendati tidak memberikan pengalaman mulus saat memainkan Genshin Impact.
Sayangnya, sektor lain pada ponsel ini banyak yang "disunat", seperti absennya sensor sidik jari, NFC, serta port audio 3.5 mm yang fungsinya cukup krusial. Ketiadaan charger di boks penjualan juga cukup disayangkan.
vivo Y03t bisa dibilang lebih menarik sebagai ponsel untuk kebutuhan dasar. Atau digunakan sebagai ponsel kedua saja. Hal yang perlu jadi catatan, jika ingin performa dan storage yang lebih baik, akan lebih baik memilih ponsel vivo Y03.