Inilah 10 Kelebihan dan Kekurangan vivo Y21d
vivo Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen yang sangat agresif dalam merilis smartphone di lini Y-Series mereka. Seri Y21 adalah salah satu contohnya. Pasalnya, seri ini hadir dengan berbagai tipe yang bisa jadi membuat konsumen bingung.
Mari cek saja, di pasaran ada sudah hadir vivo Y21 standar, vivo Y21s, vivo Y21T, hingga vivo Y21A, yang semuanya bermain di kelas entry-level dengan sedikit perbedaan spesifikasi. Pada Oktober 2025, vivo Indonesia kembali merilis keluarga baru vivo Y21, yakni vivo Y21d.
Berbeda dari saudara-saudaranya yang fokus pada desain tipis atau kamera, vivo Y21d mengambil jalur yang sama sekali berbeda. Ponsel ini dirancang bukan untuk adu kecepatan, melainkan untuk adu ketahanan, menargetkan segmen pengguna yang sangat spesifik.
Mari kita bedah apa saja kelebihan dan kekurangan dari smartphone tangguh terbaru vivo ini dan untuk siapa vivo Y21d ini.
Spesifikasi vivo Y21d

| Layar | IPS LCD 6.68 inci |
| Chipset | Unisoc T7225 |
| RAM | 4 GB, 6 GB, 8 GB |
| Memori Internal | 128 GB, 256 GB |
| Baterai | Li-Ion 6500 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan vivo Y21d
Selain menonjolkan sisi durabilitasnya, kira-kira apa saja berbagai kelebihan lain yang ditawarkan vivo Y21d? Simak poin-poinnya berikut ini.
1. Durabilitas Bagus, Punya IP Rating sampai IP69+

Salah satu keunggulan paling menonjol dan unik dari vivo Y21d adalah tingkat ketangguhannya. Di kelas harganya, sangat jarang menemukan perangkat yang menawarkan perlindungan selengkap ini. Ponsel ini dirancang untuk tahan terhadap kondisi ekstrem, menjadikannya pilihan ideal bagi pengguna yang membutuhkan durabilitas tinggi.
Pertama, vivo Y21d tidak hanya mengantongi sertifikasi IP68 standar, tetapi juga IP69+. Ini berarti ponsel tidak hanya mampu bertahan di kedalaman air hingga 6 meter selama 30 menit, tetapi juga tahan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi, sebuah perlindungan yang biasanya ditemukan pada perangkat rugged khusus.
Untuk mendukung ketahanan airnya, vivo menyertakan fitur-fitur praktis. Terdapat Wet Touch yang memungkinkan layar tetap responsif meskipun dioperasikan dengan jari basah. Selain itu, ada juga fitur One-Tap Water Ejection yang akan menggetarkan speaker untuk mengeluarkan sisa air yang mungkin terperangkap di rongganya setelah ponsel terendam.
Ketangguhannya disempurnakan dengan standar militer MIL-STD-810H. Itu berarti vivo Y21d punya ketahanan terhadap benturan, getaran, dan suhu ekstrem.
Bodinya yang kokoh juga diklaim telah meraih sertifikasi SGS Gold Five-Star untuk durabilitas. Kombinasi proteksi air, debu, dan benturan ini menjadikannya salah satu ponsel paling tangguh di segmennya.
2. Daya Tahan Baterai Baik, Bisa Tahan Lebih dari 1 Hari

vivo Y21d dibekali baterai 6500 mAh. Kapasitas ini sudah terbilang cukup tinggi, meski bukan yang tertinggi, karena ada ponsel murah yang tawarkan baterai lebih dari 7000 mAh.Â
vivo mengklaim kapasitas baterai ini mampu memberikan daya tahan luar biasa hingga 3 hari dalam pemakaian normal. Namun, berdasarkan pengujian yang dilakukan kanal YouTube Mr Raza, penggunaan vivo Y21d dengan mode hemat, daya tahan baterainya dapat bertahan selama 1,5 hingga 2 hari.
Tampaknya klaim vivo mengacu pada waktu siaga alias kondisi ketika vivo Y21d jarang digunakan. Meski klaimnya agak berlebihan, tapi daya tahan baterainya yang bisa tahan lebih dari 1 hari patut diapresiasi. vivo Y21D juga dapat memberikan screen-on time atau waktu layar menyala selama 10 hingga 11 jam.
3. Bisa Mengisi Baterai Penuh Dalam 70 Menit

Selain awet, pengisian dayanya juga tergolong cepat berkat teknologi 44W FlashCharge. Oh yah, charger 44W di vivo Y21d sudah ada di dalam paket penjualan, jadi tidak perlu beli terpisah.Â
Klaim vivo, vivo Y21d dapat mengisi daya hingga 50 persen dalam waktu 40 menit. Klaim itu tidak berlebihan karena Mr Raza membuktikan dalam videonya bahwa ponsel dapat terisi 50 persen dalam waktu kisaran 38-40 menit. Untuk terisi penuh, dibutuhkan waktu sekitar 70 sampai 80 menit.
Mengingat ukuran baterainya yang sangat besar, kecepatan ini patut diapresiasi karena meminimalkan waktu tunggu.
Tidak hanya itu, vivo juga menyertakan fitur 5-Year Battery Health, yang menjanjikan baterai akan tetap berada di atas 80% kapasitasnya bahkan setelah 1600 siklus pengisian (atau sekitar 5 tahun pemakaian). Jadi cocok buat yang butuh ponsel tangguh dan bisa dipakai jangka waktu lama.
4. Layar 6.68 inci dengan Kecerahan Puncak 1000 nits

Layar vivo Y21d yang berukuran 6.68 inci memiliki kelebihan utama di sektor visibilitasnya. Keunggulan utamanya terletak pada tingkat kecerahan yang sangat tinggi, yang diklaim mampu mencapai peak brightness hingga 1000 nits (dalam mode HBM).
Angka ini sangat impresif dan memastikan bahwa konten di layar tetap dapat terlihat dengan jelas, bahkan saat pengguna berada di bawah terik sinar matahari langsung. Kecerahan maksimum ini sangat mencukupi untuk penggunaan di luar ruangan pada siang hari, menjadikannya sangat cocok untuk pengguna yang sering beraktivitas outdoor.
Banyak reviewer yang memuji tingkat kecerahan layar yang dimiliki vivo Y21d ini. Kanal YouTube Unbox Bawaji juga menyebut kecerahan layar vivo Y21d sangat baik. Visibilitas di luar ruangan (outdoor visibility) di bawah sinar matahari langsung tidak menjadi masalah alias masih tetap terlihat.Â
Satu hal lagi, layar vivo Y21d juga dilengkapi TÜV Rheinland Low Blue Light yang sifatnya software. Sebagai informasi, banyak ponsel yang kini layarnya dilengkapi sertifikasi TÜV Rheinland Low Blue Light. Bedanya ada bersifat fisik, ada yang tidak. Yang bersifat fisik itu memakai metode yang diterapkan langsung pada layar, seperti filter atau lapisan khusus, untuk mengurangi cahaya biru secara permanen.
Sementara software seperti pada vivo Y21d ini merupakan metode digital yang menyesuaikan warna dan intensitas layar melalui aplikasi yang bisa diaktifkan atau tidak. Tentu metode software ini juga sudah tergolong baik.
5. Speaker Stereo Bertenaga dengan Fitur Audio Booster

Ponsel ini dilengkapi dual speaker stereo. Berkat hal ini, suara yang jauh lebih imersif, ideal untuk menonton film atau mendengarkan musik. Yang membuatnya istimewa adalah teknologi "400% Audio Booster", yang mampu mendongkrak volume suara menjadi sangat lantang, berguna saat berada di lingkungan bising.
Tidak hanya keras, speakernya punya sertifikasi Hi-Res Audio. Ini menjadi jaminan bahwa detail suara tetap terjaga dan terdengar jernih, baik saat streaming, gaming, atau melakukan panggilan loudspeaker.
Mr Raza juga menyebut audionya cukup kencang dan memiliki sedikit bass. Selain itu, bahkan saat volume penuh, speakernya tidak pecah. Kualitas ini membuat pengalaman multimedia, baik saat mendengarkan musik atau menonton video di Vivo Y21d menjadi cukup mengesankan.
6. Kamera 50 MP dengan Mode Pemotretan Bawah Air

Di sektor kamera, vivo Y21d masih menawarkan sesuatu yang mumpuni. Ponsel ini dibekali kamera utama 50 MP (f/1.8) yang terbilang andal untuk kebutuhan fotografi sehari-hari.
Saat digunakan di kondisi cahaya yang cukup, hasil fotonya mampu menampilkan detail yang tajam dan warna yang hidup (vivid), sangat pas untuk dipamerkan di media sosial. Ponsel ini juga menyediakan Night Mode untuk membantu pemotretan di malam hari, meskipun hasilnya tergolong standar saja untuk kelas harganya.
Namun, nilai jual utamanya ada pada fitur yang sangat tidak lazim: Underwater Mode atau mode pemotretan bawah air. Berkat ketangguhan bodi dan sertifikasi IP69+, pengguna bisa dengan percaya diri membawa ponsel ini untuk mengambil foto atau merekam video di dalam air, seperti di kolam renang atau saat snorkeling.
Mode khusus ini sangat cerdas, karena mengalihkan fungsi pengambilan gambar ke tombol fisik (seperti tombol volume). Ini sangat penting, sebab layar sentuh (touchscreen) pada umumnya tidak akan berfungsi normal saat terendam air.
Kemampuan memotret di dalam air ini adalah bonus kreativitas yang sangat jarang ditemukan pada ponsel mainstream di segmen harga ini.
Kekurangan vivo Y21d
Setelah membahas berbagai kelebihan yang ditawarkan vivo Y21d, mari selanjutnya kita bahas soal kekurangan dari vivo Y21d berikut ini.
1. Performa Chipset Pas-Pasan

Meskipun tangguh di luar, performa vivo Y21d tergolong pas-pasan, terutama untuk urusan game berat. Ponsel ini ditenagai chipset entry-level Unisoc T7225 (yang juga dikenal sebagai Unisoc T612).
Untuk penggunaan harian seperti browsing, media sosial, chatting, dan streaming, performanya masih tergolong memadai dan lancar. Multitasking aplikasi ringan juga masih bisa berjalan baik, apalagi dengan adanya opsi RAM 6 GB atau 8 GB yang didukung fitur Extended RAM.
Namun, kemampuan cip ini akan langsung terasa ketika dihadapkan pada game 3D berat. GPU Mali-G52 MP1 yang diusungnya tidak dirancang untuk tugas grafis tinggi dan lebih cocok untuk game kasual.
Unbox Bawaji menyebut pengalaman bermain game berat seperti PUBG Mobile di vivo Y21d, ternyata hanya mampu mencapai frame rate 40 fps. Untuk sebuah ponsel dengan harga Rp2 jutaan, ini terasa kurang. Karena di kelas harga ini, ada ponsel lain yang tawarkan performa lebih.
Memang tidak bisa berharap lebih untuk performa ponsel ini. Apalagi AnTuTu v10-nya hanya mendapat 350 ribuan. Terlebih tipe storage di ponsel ini masih memakai eMMC.
Namun sekali lagi, vivo Y21d masih oke untuk penggunaan sehari-hari dengan catatan memilih varian RAM setidaknya 6 GB. Karena vivo Y21d punya tiga varian RAM yakni 4 GB, 6 GB, dan 8 GB, maka sebaiknya hindari membeli varian RAM 4 GB.
2. Layar Hanya HD+ dan Refresh Rate 90 Hz

Salah satu kekurangan yang cukup terasa dari vivo Y21d ada di sektor layarnya. Meskipun memiliki ukuran 6.68 inci, resolusinya sayangnya masih sebatas HD+Â alias 1608 x 720 piksel. Untuk bentang layar sebesar itu, kerapatan piksel yang dihasilkan (sekitar 264 ppi) tergolong rendah untuk standar saat ini.
Akibatnya, ketajaman tampilan menjadi kurang optimal. Pengguna dengan mata yang jeli mungkin akan melihat teks dan ikon di layar tidak sehalus atau setajam di layar Full HD+. Tampilan bisa terkesan sedikit buram atau jaggies (bergerigi), terutama saat menampilkan font berukuran kecil.
Di kelas harga 2 jutaan, ini adalah sebuah kompromi, karena banyak kompetitor yang sudah beralih menggunakan resolusi Full HD+. Ditambah lagi, refresh rate-nya juga hanya 90 Hz.
Walaupun sudah lebih mulus dibanding 60 Hz, angka ini terbilang standar dan tidak bisa sepenuhnya menutupi kekurangan utama dari resolusinya yang rendah. Sudah banyak ponsel di harga Rp2 juta bahkan banyak ponsel lebih murah tawarkan refresh rate 120 Hz.
3. Konektivitas Kurang Lengkap

Untuk urusan konektivitas modern, vivo Y21d punya kekurangan di sektor konektivitas dan port. Yang pertama, ponsel ini tidak dilengkapi NFC. Padahal, banyak kompetitor di kelas harga Rp2 jutaan sudah menyertakan fitur ini.
Kedua, ponsel ini belum mendukung jaringan 5G dan masih terbatas di 4G LTE. Meskipun 5G di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, ketiadaan fitur ini membuat vivo Y21d terasa kurang future-proof atau siap untuk masa depan.
Tapi soal ini cukup wajar karena beberapa ponsel lain masih banyak yang tidak dukung 5G. Tentu ini juga dipengaruhi oleh cip yang dipakai karena dukungan 5G juga dipengaruhi oleh cip yang digunakan.
Terakhir, vivo Y21d tidak lagi memiliki jack audio 3.5 mm. Keputusan ini kemungkinan diambil untuk mendukung desain bodi yang lebih kedap air. Imbasnya, pengguna harus bergantung pada earphone TWS (Bluetooth) atau menggunakan konverter USB-C. Soal ini mungkin ada yang setuju atau tidak.
Terlepas dari itu, untungnya vivo Y21d masih dibekali sensor gyro hardware. Setidaknya berdasarkan Unbox Bawaji yang sudah memeriksanya langsung ponsel ini.
Simpulan
vivo Y21d adalah "alat tempur" yang jelas dirancang untuk ketahanan, bukan kecepatan. Dengan bodi IP69+ tahan banting, baterai 6500 mAh yang luar biasa awet, dan layar 1000 nits yang super terang, ponsel ini adalah pilihan ideal untuk pekerja lapangan atau pengemudi ojek online yang butuh perangkat tangguh dan tahan lama di segala kondisi.
Sebaliknya, ponsel ini kurang cocok bagi Anda yang mencari performa. Chipset-nya yang pas-pasan tidak akan memuaskan gamer. Selain itu, kompromi seperti layar yang masih HD+, absennya kamera ultrawide, kamera selfie yang buruk, dan ketiadaan NFC, membuatnya sulit bersaing sebagai ponsel all-rounder untuk pengguna umum di perkotaan.
