Yuk, Intip 8 Perbedaan IPS, AMOLED, dan Super AMOLED Ini!
Saat ini, berbagai perangkat pintar seperti smartphone, tablet, komputer, laptop, dan konsol gaming portabel menggunakan teknologi panel layar yang beragam. Beberapa yang paling umum digunakan adalah IPS LCD, AMOLED, dan juga Super AMOLED.
Ketiga istilah tersebut mengacu pada kemampuan masing-masing layar untuk berikan kenyamanan visual pada penggunanya. Beda jenisnya, beda pula kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dimiliki.
IPS LCD itu sendiri cenderung hanya dihadirkan pada ponsel terjangkau, sedangkan AMOLED dan Super AMOLED dimiliki oleh perangkat dengan rentang harga yang lebih mahal.
Apa Itu IPS, AMOLED, dan Super AMOLED?
IPS LCD merupakan singkatan dari In-Plane Switching Liquid Crystal Display. Sesuai namanya, panel ini menggunakan teknologi kristal cair, teknologi ini berarti satu piksel terbuat dari satu kristal cair sebagai poin cahaya. Di balik kristal cair ini terdapat sebuah backlight yang digunakan sebagai sumber penerangan.
Lalu, cahaya yang dipancarkan oleh backlight ini menembus lapisan kristal cair yang kemudian terpencar. Pancaran cahaya kemudian dikontrol oleh filter horizontal dan vertikal pada sisi susunan kristal. Sebagian warna pun ada yang diteruskan dan sisanya lagi ditahan.
IPS bekerja dengan cara mengimpit lapisan kristal cair di antara dua permukaan gelas. Molekul dari kristal cair tersebut disusun secara sejajar dengan dua lapisan tadi pada arah yang telah ditentukan. Kehadiran IPS LCD adalah untuk mengatasi masalah sudut penglihatan dan reproduksi warna yang buruk pada panel TN (Twisted Nematic).
AMOLED adalah active-matrix organic light-emitting diode, sebuah teknologi penghasil cahaya yang terdiri dari lapisan organik berlapis yang diletakkan antara lapisan anoda dan katoda. Karena dapat mengeluarkan cahaya sendiri, panel AMOLED tidak membutuhkan lapisan backlight.
Sebuah panel AMOLED meliputi matriks aktif piksel OLED yang hasilkan cahaya pada aktivasi listrik yang telah disimpan ke lapisan TFT. Nantinya, panel AMOLED jadi memiliki switch untuk mengontrol arus ke masing-masing piksel.
Super AMOLED adalah sebuah peningkatan yang dihadirkan oleh Samsung pada 2010. Super AMOLED memiliki tambahan komponen yang sensitif terhadap sentuhan, diintegrasikan pada layar itu sendiri alih-alih berlapis di atasnya.
Perbedaan IPS, AMOLED, dan Super AMOLED
Setelah penjelasan soal pengertiannya, mari langsung simak beberapa perbedaan panel layar IPS, AMOLED, dan Super AMOLED berikut ini.
1. Konsumsi Daya
Panel layar IPS bekerja dengan menghadirkan lapisan sumber cahaya berupa backlight LED di dalamnya. Sehingga, meskipun layar sedang menampilkan warna hitam, backlight tetap menyala dan membuatnya lebih boros baterai.
Ini berbeda dengan AMOLED dan Super AMOLED yang masing-masing pikselnya dapat memancarkan cahaya secara organik. Ketika menampilkan isi konten yang mengandung warna hitam, maka piksel tidak akan mengeluarkan cahaya.
Itu mengapa, penggunaan dark mode pada ponsel yang gunakan AMOLED atau Super AMOLED mampu menjaga ketahanan baterai dengan jauh lebih baik dibandingkan IPS LCD. Bahkan, AMOLED disinyalir lebih hemat daya hingga 10x lipat dibanding IPS LCD, seperti dilansir dari matob.web.id.
Super AMOLED merupakan versi AMOLED yang ditingkatkan. Super AMOLED memiliki efisiensi daya yang 20% lebih tinggi ketimbang AMOLED biasa.
Dikarenakan AMOLED dan Super AMOLED cenderung hemat daya, kedua jenis panel ini adalah satu-satunya yang bisa mengaplikasikan fitur AOD (Always on Display).
2. Tingkat Ketebalan
IPS LCD membutuhkan lapisan backlight di dalamnya sebagai sumber cahaya, beda dengan AMOLED dan Super AMOLED yang masing-masing piksel dapat memancarkan cahaya sendiri. Karena tidak ada lapisan backlight di AMOLED dan Super AMOLED, kedua jenis panel tersebut lebih tipis dibandingkan IPS LCD.
Tidak adanya backlight pada AMOLED dan Super AMOLED juga menjadi penyebab keduanya mampu menampung sensor pemindai sidik jari (under display fingerprint scanner).
Jika Anda perhatikan, tidak ada smartphone dengan IPS LCD yang tawarkan sensor dalam layar. Ini karena IPS LCD tidak memiliki cukup ruang untuk menampung sensor tersebut. Sehingga, ponsel dengan IPS LCD meletakkan sensornya di belakang atau di samping.
3. Fleksibilitas
Perbedaan yang satu ini masih berhubungan dengan ketebalan masing-masing panel. Dikarenakan Super AMOLED dan AMOLED lebih tipis, kedua jenis panel ini juga lebih adaptif dan fleksibel.
Kita tentu sering menemukan smartphone kelas flagship atau menengah ke atas yang suguhkan layar melengkung. Itu karena layar melengkung tidak dapat diaplikasikan pada panel IPS LCD. Sejumlah aksesoris seperti smartwatch juga menggunakan panel AMOLED.
Selain itu, panel AMOLED yang fleksibel memungkinkan lahirnya teknologi inovatif seperti ponsel lipat dan juga kamera di dalam layar (under display fingerprint).
4. Reproduksi Warna
Panel AMOLED dan Super AMOLED memiliki kelebihan dari sisi warna yang ditampilkan. Dibandingkan IPS LCD, kedua jenis panel AMOLED ini memiliki gamut warna 90% Adobe RGB, yakni 20% lebih banyak ketimbang ruang warna di panel layar lain.
5. Risiko Terkena Burn In
Panel layar Super AMOLED dan AMOLED memiliki risiko untuk penggunaan jangka panjang. Di saat layar menampilkan elemen visual statis di lokasi yang sama dalam waktu panjang, elemen visual tersebut akan ditampilkan secara permanen dalam bentuk "bayang-bayang" atau yang biasa disebut sebagai burn in.
Panel OLED secara general memiliki kerentanan ekstra terhadap burn in tersebut dibandingkan IPS LCD. Jika Anda sering memainkan gim RPG yang menampilkan HUD statis selama 8 jam per hari, panel AMOLED dan Super AMOLED akan cenderung terkena image retention (burn in versi sementara) yang kemudian berpotensi menjadi burn in permanen.
6. Kontras Rasio
Seperti yang sudah dijelaskan pada bahasan pengertian tiap panel, panel layar AMOLED dan Super AMOLED tidak membutuhkan lapisan backlight di dalamnya. Karena masing-masing piksel bisa mengeluarkan cahaya sendiri, piksel yang berada di porsi berwarna hitam bisa dimatikan.
Alhasil, layar sanggup menyuguhkan warna hitam yang benar-benar pekat (true black). Berbeda dengan IPS LCD yang backlight-nya tetap menyala secara keseluruhan, sehingga warna hitam yang ditampilkan cenderung lebih keabu-abuan.
Misalnya saja seperti Tecno Camon 19 Pro yang gunakan panel IPS LCD. Kontras rasio yang dimilikinya adalah 1597:1, berdasar data dari GSM Arena. Tingkat kecerahan terendah yang bisa ditampilkan di HP ini adalah 0,3 nit.
Di sisi lain, ponsel dengan panel AMOLED seperti Redmi Note 11 dan POCO M4 Pro sanggup tampilkan brightness terendah di 0 nit dan kontras rasio tidak terbatas.
7. Harga Produksi
Apakah Anda menyadari bahwa panel AMOLED hanya dimiliki oleh smartphone di kelas harga tinggi? Ini karena biaya produksi untuk AMOLED dan Super AMOLED memang lebih mahal dibandingkan IPS LCD.
Karena teknologi sudah berkembang pesat, kini panel AMOLED tidak hanya tersedia pada HP menengah ke atas, melainkan sudah dimiliki oleh HP 2 jutaan. Namun, panel IPS LCD tetap marak digunakan untuk ponsel-ponsel entry-level.
8. Tingkat Kecerahan
Sudah bukan rahasia lagi bahwa panel AMOLED mampu tampilkan kualitas warna yang lebih tajam dan menggigit ketimbang IPS LCD. Tapi tahukah Anda? Meski sering dianggap sama, Super AMOLED memiliki sejumlah peningkatan dibandingkan AMOLED biasa.
Diketahui, Super AMOLED mampu mencapai tingkat kecerahan yang 20% lebih tinggi dibandingkan AMOLED. Selain itu, Super AMOLED juga menampilkan 80% pantulan cahaya yang lebih sedikit. Artinya, ponsel dengan Super AMOLED akan lebih nyaman dilihat saat berada di luar ruangan pada siang hari.
Simpulan
Sekian yang dapat dijabarkan mengenai perbedaan ketiga panel layar IPS LCD, AMOLED, dan Super AMOLED. Saat ini, industri mobile masih membutuhkan ketiga panel tersebut. Di saat produsen mesti menghemat budget agar dapat menekan harga pada produknya, panel IPS LCD akan lebih cocok digunakan.
Di sisi lain, panel Super AMOLED hadirkan pengalaman visual yang jauh lebih memesona sekaligus memungkinkan perangkat menjaga ketahanan baterai hingga 10x lipat lebih awet. Jadi, Anda lebih suka panel yang mana nih, sobat Carisinyal? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar, ya.