Review Asus Zenfone Max M2: Menilik Kelebihan dan Kekurangannya
Jika ada satu ponsel menarik tetapi kurang promosi, maka Asus Zenfone Max M2 adalah jawabannya. Ponsel yang satu ini diluncurkan berbarengan dengan Asus Zenfone Max Pro M2 dan Asus ROG Phone pada 11 Desember 2018. Sayangnya, promosi produk Asus Zenfone Max M2Â terasa kurang.
Banyak orang lebih fokus pada Asus Zenfone Max Pro M2. Pihak Asus juga memang tampak lebih fokus mempromosikan Asus Zenfone Max Pro M2 dibandingkan Asus Zenfone Max M2. Hal ini cukup wajar mengingat Asus Zenfone Max Pro M2 memang lebih menarik secara spesifikasi dan kemampuan.
Saya sendiri sudah mengulas Asus Zenfone Max Pro M2 ini dan memang ponsel ini tergolong menarik jika menilik spesifikasi dan harga yang ditawarkan. Anda dapat membaca review Asus Zenfone Max Pro M2 terlebih dulu sebelum melanjutkan untuk membaca artikel ini.
Kali ini, Asus Zenfone Max M2 datang ke meja redaksi Carisinyal. Saya berkesempatan kesempatan untuk mengulas ponsel ini dan saya bisa bilang kalau ponsel ini menarik. Seperti yang saya katakan di awal tulisan, ponsel yang menarik tetapi kurang banyak dilirik.
Lantas, apa yang membuat Asus Zenfone Max M2 ini menarik? Langsung saja cek ulasan yang akan membahas soal kelebihan dan kekurangan Asus Zenfone Max M2 berdasarkan pengalaman penggunaan lebih dari dua minggu.
Spesifikasi Asus Zenfone Max M2
- Rilis: Desember 2018
- Layar: IPS LCD 6,26 inches
- Resolusi Layar: 720 x 1520 piksel, 19:9 ratio
- Chipset: Qualcomm SDM632Â Snapdragon 632
- CPU:Â Octa-core (4x2.2 GHz Kryo 260 & 4x1.8 GHz Kryo 260)
- GPU: Adreno 512
- Memori Internal: 64 GB with 4 GB RAM, 32Â GB with 3 GB RAM
- Memori Eksternal: microSD, up to 512 GB
- Kamera Belakang: Dual: 13 MP, f/1.8, 1.12µm, PDAF + 2 MP, depth sensor. LED flash, HDR, panorama
- Kamera Depan: 8 MP, f/2.0, 1.12µm
- Baterai: Non-removable Li-Ion 4000 mAh battery
Kelebihan Asus Zenfone Max M2
1. Bodi Metal
Hal menarik dari Asux Zenfone Max M2 adalah bodinya yang terbilang kokoh karena berbalut metal. Hal ini jelas jadi keunggulan tersendiri yang membuat Asux Zenfone Max M2 memiliki nilai jual yang lebih. Terlebih karena Asux Zenfone Max M2 ini perlu bersaing di kelas harganya, yakni Rp2 jutaan dengan ponsel lain.
Pasalnya, di kelas harga ini, ponsel lain banyak yang mengusung bodi dengan tampilan menarik meski dari plastik. Ada ponsel lain seperti Nokia 5.1 Plus yang menawarkan bodi metal kokoh tetapi desainnya menarik.
Asus Zenfone Max M2 mengambil jalur sebagai ponsel dengan bodi metal dengan finisihing yang biasa saja. Memang tidak terlihat mewah dan bodi metal ponsel terkesan biasa saja. Tetapi penggunaan bodi metal di HP ini patut dipuji. Bukan hanya karena bodinya yang kokoh tetapi juga feel menggenggam ponsel ini terasa cukup enak.
Penggunaan bodi metal dengan tampilan yang biasa saja di Asus Zenfone Max M2 adalah hal yang bisa dimaklumi. Jika desain bodi ponsel ini terlihat mewah, maka hal itu sama saja akan "membunuh" saudaranya, Asus Zenfone Max Pro M2 yang menawarkan bodi akrilic (bahasa marketing lain untuk plastik) dengan polesan menarik layaknya tampilan kaca.
2. Performa Gegas di Kelas Harganya
Pesona Asus Zenfone Max M2 harusnya lebih banyak dikedepankan dan tidak membuat ponsel ini seperti anak tiri. Pasalnya, sus Zenfone Max M2 ini sudah dilengkapi Snapdragon 632 yang membuat ponsel ini menjadi ponsel resmi pertama di Indonesia yang mengusung Snapdragon 632. Hal ini membuat performa Asus Zenfone Max M2 tidak bisa dipandang sebelah mata.
Saya masih memaklumi dengan cara Asus menangani Asus Zenfone Max M1, yang memang tidak begitu spesial dan lebih fokus untuk menjual Asus Zenfone Max Pro M1. Asus Zenfone Max M1 hanya ditenagai Snapdragon 430 yang secara performa tidak begitu spesial dan saat itu hype pasar memang lebih ke Asus Zenfone Max Pro M1.
Lain cerita dengan Asus Zenfone Max M2. Penerus dari Asus Zenfone Max M1 ini menawarkan Snapdragon 632 yang secara performalebih baik dibandingkan Snapdragon 430, Snapdragon 450, bahkan Snapdragon 625. Mari telisik detail dari Snapdragon 632 berikut ini.
Dari informasi tersebut, jelas terlihat kalau Snapdragon 632 dibangun dengan proses fabrikasi 14nm. Di dalam chipset ini, tersemat prosesor tipe Kryo dengan delapan prosesor (4 x 2) berkecepatan 1,8 GHz.
Prosesor tipe Kryo ini biasa digunakan di chipset Snapdragon kelas atas. Belakangan, Kryo ini diturunkan ke Snapdragon 636 dan juga Snapdragon 632. Karena itu, tidak heran jika performa dari Snapdragon 632 ini tergolong baik di kelasnya. Hal ini terlihat dari nilai Antutu yang didapatkan oleh Asus Zenfone Max M2 yang mencapai skor 102.423.
Skor Antutu tersebut berbeda kisaran 15 ribu poin dengan nilai Antutu Snapdragon 636 yang terdapat di Asus Zenfone Max Pro M1 yang mencapai 116 ribuan. Menilik perbedaan tersebut, bisa dibilang Asus Zenfone Max M2 memiliki performa yang sebenarnya mendekati Snapdragon 636 meski jelas tidak bisa dikatakan imbang.
Kalau menilik hasil Geekbench, Asus Zenfone Max M2 ini mendapatkan skor 1242 untuk tes single core dan 4629 untuk tes multi-tes score. Skor ini terbilang biasa sebenarnya tapi bisa dikatakan performanya tidak jelek.
Performa Asus Zenfone Max M2 jelas tergolong bagus. Ponsel ini tergolong gegas dalam menjalankan aplikasi maupun perpindahan satu aplikasi ke aplikasi lain. Padahal unit Asus Zenfone Max M2 yang saya tes mengusung RAM 3 GB dan ROM 32 GB saja.
Selain performa untuk kebutuhan penggunaan sehari-hari, performa Asus Zenfone Max M2 untuk main gim tergolong lancar. Memang kualitasnya kurang bagus tetapi Adreno 506 sebagai pengolah grafis yang ada di Snapdragon 632 terbilang mumpuni untuk menjalankan gim.
Hasil kemampuan bermain gim bisa di cek pada GFX bench yang ada di gambar di atas. Terlihat kalau Asus Zenfone Max M2 ini nids mendapatkan 24 fps untuk tes ALU 2. Nilai yang memang bukan sempurna memang tetapi pada tes beberapa gim yang saya coba memakai HP ini, perfoma Asus Zenfone Max M2 justru tergolong baik.
Saya mengecek performa Asus Zenfone Max M2 melalui 3 gim berikut ini.
- Free Fire
Free Fire adalah gim battle royal yang jadi bundle di HP ini. Hal ini berarti gim ini sudah tersedia secara bawaan di Asus Zenfone Max M2. Saat saya mengetes gim ini, saya bisa memainkan gim ini di pengaturan grafis "ultra".
Di pengaturan grafis ultra, saya bisa memainkan Free Fire dengan baik meski terkadang gim mengalami patah-patah. Saya baru bisa bermain nyaman ketika pengaturan grafis saya ubah ke "smooth".
- Asphalt 9Â
Asus Zenfone Max M2 tergolong lancar memainkan Asphalt 9. Grafis yang ditampilkan gim ini menarik sehingga memainkan Asphalt 9 memang menyenangkan. Ketika saya memainkan ini, saya jarang menemukan kendala. Framerates gim turun sesekali saat sedang balapan. Sedikit menyebalkan memang tetapi tidak begitu mengganggu.
- PUBG Mobile
Jelas saya perlu mengetes PUBG Mobile di Asus Zenfone Max M2. Pasti banyak yang bertanya soal gim ini. apakah lancar dimainkan atau tidak di Asus Zenfone Max M2? Jawabannya yah bisa dimainkan dengan lancar asal pengaturan grafisnya tidak diatur tinggi. Jangankan tinggi, bermain gim PUBG Mobile dengan pengaturan medium di ponsel ini kurang nyaman.
Saat pertama memainkan gim ini, Asus Zenfone Max M2 menyarankan untuk mengatur grafis gim ini di pengaturan grafis rendah (low). Saya tidak ada masalah memainkan gim di grafis low (smooth), hanya saja framerates biasanya saya ubah ke "medium'.
Untungnya, main PUBG Mobile di Asus Zenfone Max M2 tergolong nyaman memakai pengaturan grafis "smooth" dengan framerates "medium". Saya sempat dua kali menang alias chicken dinner memainkan PUBG Mobile di ponsel ini.
Menilik performa yang ditawarkan oleh Asus Zenfone Max M2, bisa dibilang performa ponsel ini tergolong baik. Performanya cukup kencang dan di atas rata-rata dibandingkan ponsel lain di kelas harga yang sama (kisaran Rp2 sampai Rp2,5 jutaan). Pengarus OS Android murni tampaknya juga berpengaruh terhadap performa ponsel ini.
3. Daya Tahan Baterai yang Baik
Asus Zenfone Max M2 dibekali dengan baterai berkapasitas 4.000 mAh. Baterai ini tidak hanya besar tetapi memang menawarkan daya tahan baterai yang lama. Dengan penggunaan sampai 84%, saya masih bisa mendapatkan screen-on-time sebanyak 6 jam.
Selain itu, ketika ponsel ini digunakan bermain gim, saya bisa memainkan gim PUBG Mobile sekitar satu jam lebih dan hanya mengonsumsi baterai sebesar 10%. Saat saya gunakan untuk menonton video Youtube dengan resolusi 720p selama satu jam, konsumsi baterai yang digunakan juga hanya 10% saja.
Berdasarkan pengalaman tersebut, tidak berlebihan jika saya menyebut kalau daya tahan baterai ponsel ini tergolong awet.
4. Memiliki Sensor yang Lengkap
Faktor ini mungkin tidak begitu penting bagi sebagian orang tetapi percayalah, ponsel Rp2 jutaan zaman sekarang seharusnya memang sudah memiliki sensor yang lengkap. Cukup aneh jika sebuah ponsel di kelas harga ini, tidak memiliki sensor yang lengkap.
Asus Zenfone Max M2 untungnya sudah menawarkan sensor yang cukup penting dan lengkap. Ketidakhadiran sensor tekanan dan sensor suhu bukan soal besar, mengingat ponsel Rp5 jutaan saja jarang menghadirkan dua sensor ini.
5. Tampilan Layar yang Baik
Asus Zenfone Max M2 menawarkan layar 6,26 inci IPS LCD. Dimensi layarnya serupa dengan saudaranya, Asus Zenfone Max Pro M2. Bedanya, Asus Zenfone Max M2 hanya mengusung resolusi HD+ 720 x 1520 piksel sementara Asus Zenfone Max Pro M2 sudah mengusung full HD+. Untuk detail layarnya bisa disimak pada informasi dari AIDA64 berikut ini.
Menilik informasi tersebut, terlihat kalau v memiliki kerapatan layar sebesar 270 ppi. Kerapatan layarnya memang tidak tinggi tetapi kabar bagusnya, tampilan layar Asus Zenfone Max M2 tergolong baik. Kontras layarnya tergolong cerah dan masih bisa dilihat ketika terkena sinar matahari langsung.
Oh yah, satu catatan untuk sektor layar yaitu bagian notch. Asus Zenfone Max M2 dan Asus Zenfone Max Pro M2 memiliki notch. Hanya saja, notch pada Asus Zenfone Max M2 sedikit lebih panjang jika dibandingkan dengan Asus Zenfone Max Pro M2.
6. Kemampuan Face Unlock yang Baik
Hal yang membuat saya suka dari Asus Zenfone Max M2 adalah face unlock. Fitur yang sudah umum sebenarnya tetapi menariknya face unlock di Asus Zenfone Max M2 tergolong baik. Pasalnya, face unlock di ponsel ini memiliki respon yang cepat dalam memindai wajah.
Pemindai wajahpun tergolong pintar. Hal ini dibuktikan oleh rekan kerja saya, Jihan, yang saya suruh untuk memakai face unlock dengan mendaftarkan wajahnya yang memakai kacamata. Kebetulan memang dalam keseharian, Jihan memakai kacamata.
Saya menyuruh Jihan untuk mencoba membuka layar ponsel dengan face unlock dengan kondisi memakai kacamata dan membuka kacamata. Menariknya, Asus Zenfone Max M2 ini ternyata mampu membaca wajah Jihan dengan baik. Kecepatan dalam memindai wajah pun tergolong cepat.
Selain itu, saya juga mencoba mengetes face unlock di kondisi gelap. Hasilnya, face unlock Asus Zenfone Max M2 ini sulit membaca wajah saya dengan baik. Baru ketika ada cahaya dari arah depan wajah (lewat cahaya monitor laptop), face unlock Asus Zenfone Max M2 mampu membaca wajah saya dengan baik.
Kekurangan Asus Zenfone Max M2
1. Kamera Utama yang Kurang Maksimal
Asus Zenfone Max M2 memiliki kamera belakang ganda dengan kombinasi kamera utama 13 MP dan kamera kedua 2 MP yang bisa memberikan efek depth sensor atau bokeh. Soal bokeh inilah yang jadi catatan dari saya. Hasil kamera bokeh di ponsel ini kurang memuaskan. Cek saja hasil fotonya berikut ini.
Terlihat dari hasil kamera belakangnya, foto bokeh di HP ini masih tergolong kasar. Blur bagian bleakang ponsel kurang rapi. Perlu usaha yang lebih ekstra agar kamera dapat menangkap foto bokeh dengan baik. Cek foto berikut ini.
Foto tersebut saya potret menggunakan fitur efek bokeh dan hasilnya memang lebih baik dibandingkan foto sebelumnya. Hanya saja jelas blur di foto tersebut kurang begitu sempurna tetapi setidaknya efek bokehnya tidak begitu kasar.
Kamera pada ponsel ini justru lebih baik ketika digunakan tanpa menghidupkan fitur bokeh. Dynamic range hasil tangkapan kameranya memang kurang dan kontras warna hasil fotonya kurang begitu menonjol, Hasil tangkapan kameranya juga terasa kurang detail. Berikut contoh hasil tangkapan kamera belakang ponsel ini.
Sebagai informasi tambahan, kamera pada ponsel ini memiliki banyak mode menarik. Ada mode malam, ada mode malam, HDR, olahraga,dan juga jelas mode otomatis. Saya jarang menggunakan mode Pro karena biasanya orang memakai kamera ponsel tidak seperti kamera profesional.
Untuk menangkap gambar di kondisi malam, saya mengaktifkan mode malam. Kadang juga saya potret menggunakan mode otomatis. Hasil kedua mode ini tidak jauh berbeda. Baik mode malam maupun mode otomatis, ketika memotret saat kondisi kurang cahaya, hasil tangkapan kameranya terasa kurang tajam dan tidak memiliki detail yang baik. Cek saja hasil foto saat malam berikut ini!
Menilik hasil tangkapan kamera belakang ponsel ini, jelas kalau kamera belakang ponsel ini tidak begitu bagus. Hasilnya bisa dikatakan kurang sempurna karena jarang sekali saya mendapatkan foto dengan detail yang baik.
2. Hasil Selfie Cenderung Biasa
Asus Zenfone Max M2 dibekali kamera depan 8 MP,dengan bukaan f/2.0. Hasil tangkapan kamera depan ini sebenarnya bisa dikatakan tidak terlalu buruk meskipun tidak bagus juga. Hasil tangkapan kamera depan masih kalah dengan kamera ponsel lain yang mengusung konsep selfie di kelas harga yang serupa. Berikut beberapa contoh hasil selfie memakai ponsel ini.
Oh yah, untuk proses selfie tersebut, saya menyuruh Jihan dan Listorini, dua kolega saya di Carisinyal untuk selfie. Hasilnya bisa disimak di empat foto di atas. Tidak buruk bukan? Tetapi jelas hasil kamera selfie tersebut bukanlah yang terbaik.
3. Tidak Mendukung Fast ChargingÂ
Asus Zenfone Max M2 dibekali baterai berkapasitas 4.000 mAh yang sayangnya tidak didukung dengan teknologi fast charging. Charger bawan ponsel ini hanya mampu mengisi daya dalam tempo waktu kisaran dua jam lebih.
Saya tidak tahu pastinya, tetapi saya mengisi daya dari 14% sampai terisi penuh, membutuhkan waktu kisaran 2 jam 15 menit. Barangkali hasil pengisian daya bisa lebih panjang jika diisi mulai dari 0%. Soalnya, pernah juga mengisi daya ponsel ini dari 5% dan untuk mengisi penuh, dibutuhkan waktu sekitar kurang dari 2 jam 30 menitan.
Memang bukan waktu yang lama sebenarnya tetapi menilik ponsel zaman sekarang yang banyak mendukung teknologi pengisian cepat, jelas ponsel ini bisa dikatakan kurang begitu bagus dalam hal kecepatan pengisian daya. Hasil berbeda tampaknya bisa terjadi jika saya menggunakan charger yang sudah mendukung Quick Charge.
4. Respon Fingerprint Tidak Begitu Cepat
Berbeda dengan face unlock, kecepatan fingerpint atau sensor sidik Asus Zenfone Max M2 ini kurang begitu cepat. Ada jeda sekitar 2 detik saat jari tangan menyentuh bulatan sensor belakang ponsel ini. Berbeda dengan face unlock yang bisa dikatkan lebih baik kecepatannya.
Karena itu, untuk membuka akses sistem operasi di ponsel ini, fitur face unlock sebaiknya digunakan dibandingkan memakai fingerprint. .
Simpulan
Asus Zenfone Max M2 adalah ponsel yang secara performa dan kemampuan baterai tergolong baik. Layar ponsel ini juga termasuk memiliki kecerahan yang baik. Selain itu, sistem operasi Android murni yang diusung ponsel ini juga memberikan performa yang baik dan gegas saat pindah aplikasi.
Tentu Asus Zenfone Max M2 juga punya kelemahan, terutama dari sisi kamera. Tetapi jika hal ini tidak begitu masalah, tidak ada salahnya untuk membeli ponsel ini. Berminat untuk membeli HAsus Zenfone Max M2? Jika tertarik, langsung saja beli Asus Zenfone Max M2 di toko online lewat link ini.