carisinyal web banner retina

Tips Membeli STB dan Cara Memasangnya agar Dapat Siaran Digital

Ditulis oleh Adam Duta Dwiguna

Pada November 2022, Pemerintah Indonesia telah menyetop siaran televisi analog secara nasional dan menyeluruh di 112 wilayah. Penyetopan siaran analog atau Analog Switch Off (ASO) ini sudah melewati beberapa tahap yang telah dimulai sejak Agustus 2021 sebagai tahap pertama hingga November yang menjadi tahap terakhir.

Langkah kebijakan ini dilakukan berdasarkan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengamanatkan penghentian penyiaran analog dan migrasi ke penyiaran digital.

Lantas, apakah TV analog sudah tidak bisa menyiarkan tayangan TV lagi? Atau apakah masyarakat diwajibkan untuk membeli TV digital? Jawabannya tetap bisa dan tidak perlu membeli TV analog. Melalui Kominfo, pemerintah memberikan dua opsi yang bisa dilakukan masyarakat, yaitu:

Pertama, opsi pertama yang paling disarankan karena lebih murah adalah dengan menggunakan STB (Set Top Box) agar TV yang hanya bisa menerima sinyal siaran analog menjadi bisa menerima sinyal siaran digital. Kedua, membeli TV baru yang sudah bisa menerima sinyal siaran digital, tetapi harganya sudah pasti mahal.

Lalu, apa itu STB? STB (Set Top Box) mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. STB juga biasa disebut dengan cable box atau dekoder (decoder) oleh sebagian orang, bahkan ada juga yang menyebutnya sebagai receiver padahal keduanya cukup berbeda. 

Agar lebih paham mengenai STB atau Set Top Box, TV analog dan TV digital, receiver, hingga Smart TV dan Android TV, silakan simak sampai habis artikel ini. Sebab, artikel ini akan membahas serba-serbi tentang STB dan lainnya yang berkaitan.

Sekilas Tentang STB

Luby STB

STB menjadi komponen penting akibat adanya kebijakan migrasi teknologi TV analog ke digital. STB merupakan salah satu peranti dengan chip processor dan memory sebagai komponen utamanya. Peranti ini memiliki fungsi untuk memproses sinyal digital menjadi sinyal analog dan dikeluarkan dalam bentuk suara dan gambar ke TV analog.

Untuk menangkap sinyal, Set Top Box bisa menggunakan antena biasa baik antena dalam atau antena luar yang menangkap sinyal UHF dan VHF dari BTS (Base Transmitter Station) Terrestrial terdekat. Hal inilah yang membedakan STB dengan receiver karena receiver mengolah sinyal digital yang diterima oleh antena parabola dari satelit tertentu.

Selain itu, teknologi yang digunakan oleh STB dan receiver juga berbeda. STB menggunakan teknologi DVB T atau Digital Video Broadcasting Terrestrial, sedangkan receiver menggunakan teknologi DVB S2 atau Digital Video Broadcasting Satellite 2. STB juga berbeda dengan Android TV Box yang mampu mengubah TV biasa menjadi TV pintar.

Perbedaan lainnya antara STB dan receiver adalah Channel TV yang mampu ditangkap oleh receiver parabola bisa mencapai ratusan Channel baik di dalam maupun di luar negeri, dengan catatan jika berlangganan setiap bulannya. Sedangkan STB hanya mampu menangkap sinyal siaran TV digital di dalam negeri saja dan tidak ada biaya langganan apa pun.

Meskipun Channel yang berhasil ditangkapnya hanya sedikit, tetapi dengan menggunakan STB, gambar yang ditampilkan memiliki kualitas yang lebih baik dari TV analog biasa. Hal itu terjadi karena penggunaan teknologi DVB-T2 yang sempat disebut sebelumnya.

Melansir dari Kominfo, DVB-T2 merupakan jenis sinyal digital yang dibaca dan diterjemahkan dari sistem pengolahan transmisi digital terbaru yang telah dikembangkan oleh DVB Project. Sedangkan T2 merupakan Terrestrial sebagai BTS generasi kedua yang telah mengalami peningkatan dari generasi pertamanya.

Cara Kerja STB

serba serbi stb

Cara kerja STB ini cukup sederhana karena sesuai dengan pengertian yang telah disebutkan di awal. Untuk prosesnya, STB ini mulanya akan menangkap sinyal yang di dalamnya terdapat suatu siaran dari TV. Sinyal-sinyal tersebut kemudian disalurkan dan diolah oleh sinyal STB berupa pengkodean atau digitalisasi sinyal.

Setelah selesai tahap pemrosesan, sinyal tersebut kemudian akan dikirimkan dan diteruskan ke saluran output berupa port AV (RCA connector), HDMI, VGA out, dan sebagainya. Kemudian sinyal yang telah diteruskan tersebut akan diterima oleh TV dan diolah kembali hingga menjadi sebuah gambar dan suara.

Cara Memasang STB

serba serbi stb luby

Setelah mengetahui cara kerja dasar dari STB dan memutuskan untuk membeli, berikut ini adalah cara mudah untuk memasang STB ke TV analog Anda. Agar lebih jelas, simak langkah-langkahnya berikut ini.

  • Siapkan STB dan TV analog Anda.
  • Pastikan terlebih dahulu STB ini memiliki fitur berjenis DVB-T2 dan mendukung sambungan antena untuk TV analog.
  • Karena akan menyentuh kabel yang terhubung dengan TV, pastikan TV Anda dalam keadaan mati atau Power Off.
  • Jika sudah aman, silakan cabut kabel antena yang terpasang di TV analog.
  • Sambungkan kabel antena ke port yang memiliki nama “ANT IN” dan tersedia di bagian belakang STB.
  • Sambungkan juga kabel HDMI dari STB ke TV analog. Namun, jika TV Analog Anda belum mendukung sambungan kabel HDMI, Anda bisa menyambungkannya menggunakan kabel AV yang memiliki tiga kepala sebagai konektor, biasanya berwarna merah, kuning, dan putih.
  • Jika STB telah terhubung dengan daya, nyalakan STB dan TV analog tersebut.
  • Untuk mencari saluran atau channel pada TV analog, silakan masuk ke menu pengaturan TV analog, pilih mode tampilan AV.
  • Setelah itu, pilih opsi Pencarian Saluran dan pilih Pencarian Otomatis. Tunggu hingga pencarian selesai.
  • Setelah selesai dan semua saluran tersimpan, pilih simpan dan nikmati siaran TV digital Anda.

Cara Memilih STB 

Sejak penyetopan siaran saluran TV analog dan diharuskan bermigrasi ke TV digital, STB menjadi salah satu peranti yang wajib dan banyak dicari. Kini, sudah banyak STB dijual di pasaran yang memiliki spesifikasi berbeda. Oleh karena itu, agar tidak salah beli, simak terlebih dahulu cara memilih STB yang sudah memenuhi standar penyiaran TV digital di Indonesia.

1. Perhatikan Tanda khusus

serba serbi stb matrix

Cara pertama yang bisa dilakukan ketika memilih STB adalah dengan memperhatikan tanda khusus yang ada di STB tersebut seperti label atau stiker. Karena sinyal siaran dari TV digital harus ditangkap menggunakan teknologi DVB-T2, maka STB yang dipilih harus memiliki label DVB-T2 yang tertera di kemasannya.

Selain label DVB-T2, STB yang dipilih juga harus disertai label bertuliskan “Siap Digital” atau terdapat gambar maskot siaran TV digital di Indonesia yaitu “MODI”.

2. Cari Ulasan STB Terlebih Dulu

STB di Shopee

Sebelum menentukan pilihan, alangkah lebih baik jika Anda mencari tahu ulasan atau review mengenai tipe-tipe dan jenis STB yang direkomendasikan. Hal ini akan sangat membantu agar tidak salah pilih mengenai harga, spesifikasi, kompatibilitas, dan sebagainya.

Selain bisa tahu spesifikasi dan harga masing-masing STB, Anda juga bisa membandingkan beberapa merek STB yang dijual sehingga lebih mudah dalam memilih.

3. Sesuaikan Dengan Kebutuhan

matrix apple

Sama seperti produk lainnya, jika hendak membeli sesuatu hendaklah sesuaikan dengan kebutuhan. Sebab, setiap merek menawarkan spesifikasi serta kemampuan yang berbeda.

Selain itu, usahakan pilih merek yang cocok untuk TV dan memiliki harga yang sesuai dengan kemampuan.

Biasanya, kapasitas listrik yang dibutuhkan oleh STB ini tidak terlalu besar, hanya berkisar antara 5-10 W saja. Di antara beberapa merek STB yang dijual di pasaran, terdapat beberapa merek yang cukup direkomendasikan, misalnya merek Matrix, Luby, dan Advance yang dibanderol dengan harga kisaran Rp150 hingga Rp500 ribuan.

Smart TV atau Android TV Perlu STB?

apps-tv-smart-view-img_feature_sharing

Sebelumnya sempat disebutkan bahwa peranti STB ini berbeda dengan Android TV Box. Lalu, pertanyaannya adalah perlukah Smart TV atau Android TV menggunakan STB agar bisa mendapatkan sinyal siaran TV digital?

Jawabannya bisa ya, bisa juga tidak, tergantung apakah Smart TV atau Android TV Anda sudah mendukung siaran TV Digital atau belum.

Seperti yang kita ketahui, sinyal siaran dari TV digital ditangkap oleh teknologi DVB-T2, sehingga salah satu syarat agar TV tersebut bisa menangkap sinyal siaran TV digital tanpa STB adalah jika sudah terdapat fitur DVB-T2 di dalamnya.

Selain itu, Anda juga bisa mengecek apakah TV sudah mendukung siaran digital atau belum dengan memperhatikan stiker yang terdapat di TV. Jika telah mendukung siaran tv digital maka akan tertera stiker yang bertuliskan ATSC, DTV, Digital Ready, Digital Tuner, Digital Tuner Built-in, Integrated Digital Tuner, Digital Receiver, HD Ready, dan HDTV.

Jika salah satu stiker yang telah disebutkan tersebut tertempel di TV Anda, maka TV Anda sudah mendukung dan bisa menangkap sinyal siaran TV digital. Perlu diingat, penempatan stiker tersebut akan berbeda sesuai merek TV yang digunakan.

Salah satu cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengecek siaran TV yang tersedia di dalam TV Anda. Siaran digital biasanya memiliki sub-channel, misalnya Channel A-1 dan Channel A-2. Salah satu Channel yang memiliki sub di siaran digital adalah TVRI Nasional, TVRI memiliki beberapa sub-channel seperti TVRI Budaya, TVRI Sport HD, dan sebagainya.

Nah, itulah serba-serbi mengenai STB dan hal lain yang berkaitan yang harus Anda ketahui. Sejak penyetopan penyiaran saluran TV analog, STB ini memang menjadi peranti yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Hal itu disebabkan karena harganya yang lebih murah dibandingkan harus membeli TV digital baru hanya demi menonton siaran TV.

Namun, tidak sedikit orang yang nyatanya belum mengetahui dan malah salah ketika membeli STB. Oleh karena itu, dengan adanya artikel ini, semoga Anda menjadi lebih paham mengenai STB dan hal lainnya yang masih berkaitan.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram