Cara Membaca Spesifikasi Laptop agar Tidak Salah Membeli

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Semakin teknologi kian berkembang, semakin beragam pula jumlah laptop yang ada di pasaran. Mulai dari yang paling mahal seperti laptop gaming dan desain, hingga laptop murah meriah seperti Chromebook untuk keperluan basic, semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan spesifik penggunanya.

Tidak hanya beragam dari sisi harga, masing-masing laptop juga memiliki spesifikasi yang berbeda guna semakin membuat konsumen lebih leluasa dalam memilih laptop sesuai keinginan. Misalnya, dua laptop di harga yang sama bisa saja menggunakan CPU yang berbeda. Ada yang clock speed-nya lebih tinggi,

Atau jika gunakan CPU yang sama, siapa tahu konfigurasi RAM dan jenis penyimpanannya pun berbeda. Nah, bagaimana kita bisa tahu mengenai perbedaan hal-hal tersebut? Mudah, tinggal cari saja daftar spesifikasi pada laptop masing-masing.

Jika mencari laptop di marketplace, Anda tinggal perlu membaca daftar spesifikasinya lewat deskripsi pada listing produk. Kalau penjual tidak mencantumkan spesifikasi secara detail, Anda bisa bertanya via chat ke penjual atau mencarinya sendiri di situs resmi dari merk laptop.

Lalu bagaimana jika ingin membeli laptop di toko elektronik? Pada dasarnya sih tetap sama. Biasanya laptop yang dipajang di toko tidak hanya menampilkan nama dan harga laptop melainkan juga spesifikasi dasarnya. Nah, informasi ini bisa dijadikan acuan sebelum membeli.

Biasanya, laptop yang dipajang ditempeli semacam kertas atau brosur yang menampilkan ukuran layar, panel layar yang digunakan, tipe storage, kapasitas memori dan RAM, hingga GPU yang digunakan.

Istilah-istilah tadi mungkin terdengar familiar untuk yang mengikuti dunia gadget. Tapi untuk pemula, mungkin tidak dapat menerka seberapa cocok sebuah laptop tersebut terhadap kebutuhan Anda. Berikut Carisinyal beberkan cara membaca (atau tepatnya memahami) spesifikasi laptop yang ada di toko.

Sebagai disclaimer, artikel ini akan memberikan dua contoh yang berbeda yaitu HP Mini dan ASUS VivoBook. Anda bisa mengacu HP Mini sebagai Contoh 1 dan ASUS VivoBook sebagai Contoh 2.

Cara Membaca Spesifikasi Laptop di Toko Elektronik

Foto di atas merupakan contoh dari sebuah laptop yang dipajang di etalase toko elektronik. Khusus contoh di atas, penjual memutuskan untuk tidak menampilkan harga jual, melainkan sekadar spesifikasinya saja.

Dalam kasus seperti ini, Anda diperbolehkan bertanya pada penjual mengenai harga laptop tersebut. Beberapa hal mengenai spesifikasi laptop yang bisa disimpulkan dari penjelasan spek di atas antara lain sebagai berikut.

Merk Laptop (Brand)

Pertama adalah merk laptop yaitu HP atau Hewlett Packard. HP sendiri merupakan salah satu brand laptop ternama yang bisa Anda percayai kualitasnya. Saya pribadi menggunakan laptop HP 245 G7 dan so far selama dua tahun ini masih tetap saya pakai dengan cukup lancar.

Brand HP umumnya memiliki konstruksi bodi yang kokoh, pelayanan paripurna yang baik, serta harga yang lumayan worth it. Mengetahui reputasi dari brand laptop yang diinginkan juga bisa menjadi insight yang berguna saat memilih laptop.

Untuk kasus di atas, Anda tidak diperlihatkan tipe laptopnya secara rinci. Tapi kita masih bisa mengetahui bahwa laptop tersebut adalah HP Mini. Beberapa penjual di toko biasanya turut menampilkan kode tipe laptopnya juga, contohnya seperti di bawah ini.

Dari contoh di atas, bisa terlihat kalau laptop ini adalah ASUS VivoBook A405UO-BV307T Gold. Kode yang ada di nama tersebut merupakan pembeda dari laptop ASUS VivoBook lainnya yang memiliki spesifikasi berbeda.

Luas dan Jenis Layar

Sebagaimana TV dan monitor yang punya ukuran beda-beda, tentu layar laptop pun punya ukuran layar yang beragam pula. Pada Contoh 1 alias HP Mini, ukuran layarnya memang kecil di angka 10 inci saja. Ukuran tersebut merupakan panjang diagonal.

Bayangkan saja penggaris yang membentang secara diagonal berukuran 25,4 cm, maka itulah ukuran layar laptop HP Mini tersebut. Kemudian pada jenis layarnya, hanya disebutkan menggunakan LED. Jika ingin mengetahui jenis LED apa yang digunakan, Anda bisa bertanya pada penjual atau sales yang sedang aktif di toko.

Jika Anda mencari laman spesifikasinya di web resmi, disebutkan bahwa HP Mini memiliki jenis layar WSVGA dengan resolusi 1024 x 600 piksel.

Anda pun bisa mengetahui ukuran dan resolusi layar pada Contoh 2 yang menunjukkan spesifikasi laptop ASUS VivoBook. Dari penjelasan spesifikasi tersebut, terlihat kalau laptop memiliki ukuran 14 inci dengan resolusi Full HD. Resolusi layar Full HD atau 1080p merupakan resolusi yang sangat layak dan tajam untuk pengalaman visual yang nyaman.

Prosesor yang digunakan

Lalu yang berikutnya adalah prosesor atau yang biasa disebut sebagai CPU. Jika mengacu pada gambar yang paling awal di artikel ini (contoh 1), laptop HP tersebut menggunakan prosesor Intel Atom.

Tidak dapat diketahui jenis Intel Atom apa yang digunakan. Anda pun dapat bertanya ke penjual mengenai hal ini apabila tidak dicantumkan. Soalnya, jenis dari Intel Atom cukup banyak, dan masing-masing memiliki besaran clock speed serta jumlah core yang berbeda.

Dari jenis CPU-nya kita bisa menerka bahwa laptop HP ini berada di rentang harga terjangkau (entry-level), bisa jadi di kisaran Rp2-4 juta. Soalnya, Intel Atom merupakan prosesor dengan kemampuan komputasi sederhana, hanya kuat untuk memenuhi kebutuhan ringan harian dan bukan untuk main gim atau edit foto.

Kalau melihat dari gambar di Contoh 2, laptop ASUS tersebut memiliki Intel Core i5 7200-U. Ini merupakan prosesor kelas menengah yang punya performa cukup kencang, namun berada pada generasi cukup lawas (di tahun 2023, generasi Intel Core sudah berada di angka 13).

RAM dan Storage (HDD/SSD)

Berdasarkan gambar Contoh 1 (HP Mini), terlihat bahwa RAM yang digunakan memiliki kapasitas 1 GB. Sedangkan untuk penyimpanannya menggunakan HDD (hardisk) SATA dengan kapasitas 160 GB.

Adapun pada Contoh 2 (ASUS VivoBook), menggunakan RAM 8 GB dengan dua gabungan jenis penyimpanan, yaitu HDD 128 GB dan SSD 1 TB. Tapi perlu diketahui, terkadang toko bisa saja salah dalam memasukkan informasi ke atas kertas.

Cukup jarang ada produsen laptop yang menyediakan HDD dengan kapasitas lebih kecil sedangkan SSD-nya punya kapasitas 1 TB. Kalau menurut saya pribadi sih kemungkinan kedua informasi ini terbalik (SSD-nya lah yang punya kapasitas 128 GB, sedangkan HDD-nya berkapasitas 1 TB). Jangan sungkan untuk pastikan kembali ke penjual.

Oh, dan satu lagi. Tidak semua laman spesifikasi menampilkan ketersediaan laptop dalam hal upgrade. Beberapa laptop menggunakan RAM yang ter-solder tanpa ada slot kosong tambahan, yang artinya RAM laptop tidak dapat di-upgrade sama sekali. Ada juga yang RAM-nya bisa dicabut dan diganti dengan kapasitas lebih besar, dan/atau sekaligus menyediakan slot kosong sebagai tambahan

Kartu VGA

Selain CPU, sebuah laptop juga didukung dengan kartu pengolah grafis atau yang biasa disebut sebagai GPU/VGA. Umumnya, laptop hanya didukung dengan VGA onboard alias VGA yang menyatu dengan CPU. Apalagi untuk laptop di rentang harga terjangkau.

Misalnya saja pada HP Mini yang merupakan laptop di gambar Contoh 1. Di situ tertera bahwa VGA yang digunakan adalah Intel HD Graphics yang merupakan VGA onboard dari Intel Atom. Sementara itu, VGA yang digunakan ASUS VivoBook di Contoh 2 adalah VGA discrete yaitu NVIDIA Graphics GT940 MX.

Laptop dengan VGA discrete alias VGA terpisah memiliki keunggulan lebih dalam hal pengolahan grafis tingkat tinggi. Artinya, laptop bisa digunakan untuk mengedit foto, video, hingga bermain gim dengan performa lebih lancar.

Konektivitas atau Port

Semua laptop hadir dengan lubang port USB yang bisa digunakan untuk menghubungkan aksesoris seperti mouse dan flashdisk. Selain itu, laptop pada umumnya juga bisa terhubung ke Wi-Fi dan memiliki konektivitas Bluetooth.

Jika Anda perhatikan penjelasan spesifikasi di gambar Contoh 1 (HP Mini), ada tulisan "WiFi, LAN, Camera, USB 3.0, dan VGA Port". Dalam hal ini, bisa dipastikan laptop bisa terhubung dengan Wi-Fi, namun tidak ditampilkan versi Wi-Fi mana yang didukungnya (bisa jadi hanya 2,4 GHz atau dual band 5 GHz). Lagi-lagi perlu ditanyakan ke penjual agar lebih jelas.

Selain itu, laptop juga sudah mendukung USB 3.0 yang merupakan versi tertinggi pada saat artikel ini ditulis. Dengan USB 3.0, Anda bisa menyalin data dengan lebih cepat dibandingkan USB 2.0.

Lalu, jika di keterangan spesifikasi tidak dijelaskan tipenya, besar kemungkinan port tersebut adalah USB Type-A. Jika memang tipe lainnya, biasanya akan tertera tulisan "USB Type-C". Laptop HP Mini tersebut juga masih menyediakan VGA Port, yakni port yang dapat menghubungkan laptop dengan proyektor.

Sedangkan, kata "camera" di sini mengacu pada webcam yang terletak di atas layar laptop. Ini sangat berguna untuk menunjang aktivitas online meeting atau sekadar video call di Omegle dan Skype.

Nah, pada contoh kedua (ASUS VivoBook), Anda bisa melihat tulisan "WiFi, USB 3.0, Bluetooth 4.0". Lagi-lagi, Anda tidak dapat mengetahui protokol Wi-Fi mana yang didukung pada laptop. Tapi mengingat laptop ASUS ini berada di kelas lebih mahal, sudah pasti minimal mendukung Wi-Fi 5. Anda hanya perlu bertanya ke penjual untuk memastikan.

Bluetooth yang didukungnya adalah versi 4.0 yang notabene satu versi di bawah 5.0 yang lebih unggul. Standar Bluetooth 5.0 lebih baik dalam hal kecepatan transfer data, rendahnya latensi atau lag, serta efisiensi daya.

Sistem Operasi

Kadang kala, sebuah kertas atau brosur produk yang mejeng di laptop display juga menampilkan jenis/versi sistem operasi yang digunakan. Namun dalam kasus gambar Contoh 1 di atas alias HP Mini, tidak ada keterangan sistem operasi sama sekali. Beda halnya dengan Contoh 2 di mana jelas terpampang tulisan "Windows 10".

Bisa disimpulkan bahwa HP Mini tidak hadir dengan OS sama sekali, atau hanya mengandalkan MS DOS. Artinya, laptop belum siap pakai dan mengharuskan seseorang untuk menginstal OS (sistem operasi) terlebih dahulu. Orang tersebut bisa saja Anda sebagai calon pembeli, atau penjual laptop.

Tergantung dari tokonya, sang penjual bisa saja menawarkan instalasi Windows pada laptop namun tanpa product key. Ada juga beberapa toko yang menawarkan product key dengan tambahan biaya.

Untuk kasus ASUS VivoBook di atas (Contoh 2), tulisan "Windows 10" di gambar bisa diasumsikan bahwa pembelian laptop sudah mencakup kepemilikan lisensi Windows 10 original. Anda tinggal perlu bertanya lebih lanjut ke penjual apakah Windows 10 tersebut merupakan varian "Home" atau "Pro".

Jika memilih laptop yang tanpa lisensi Windows, Anda juga bisa menginstalkan sistem operasi Linux yang open-source, sehingga Anda pun tidak perlu menambah biaya untuk membeli lisensi OS orisinal.

Penjelasan Istilah pada Spesifikasi Laptop

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengacu pada daftar istilah di bawah ini. Istilah-istilah di bawah biasanya suka muncul pada kertas atau brosur spesifikasi di toko elektronik. Tapi tergantung lagi pada trik pemasaran toko, ada sebagian yang tidak dimunculkan agar pengguna terdorong untuk bertanya pada penjual.

Prosesor/CPU. Komponen inti yang menghubungkan dan memerintahkan komponen-komponen lainnya, sama halnya "otak" manusia yang meregulasikan organ tubuh. Umumnya CPU laptop terbagi dua yaitu Intel dan AMD.
VGA. Bagian pada laptop yang bertugas untuk menunjang aktivitas rendering pada grafis. Mau itu menampilkan film di layar, memberikan frame rate yang lancar pada gim, menunjang pengeditan grafis seperti foto dan video, VGA lah komponen yang bertanggung jawab. Contoh: Intel HD Graphics, Intel Iris Xe, AMD Radeon Vega, dll.
Layar. Umumnya brosur spesifikasi hanya menampilkan ukuran dan jenisnya saja. Ada berbagai macam jenis layar yang bisa Anda pilih dengan nama-nama berbeda seperti TN, SVGA, IPS LCD, IPS-level, dan OLED.
Konektivitas dan Port. Biasanya konektivitas mengacu pada fitur jaringan nirkabel seperti Wi-Fi dan Bluetooth. Laptop murah biasanya hanya punya Wi-Fi 2,4 GHz dan Bluetooth 4. Sedangkan, laptop mahal hadirkan versi lebih tinggi, bisa Wi-Fi 5 atau 6, serta Bluetooth 5. Port mengacu pada lubang di sisi-sisi laptop untuk dihubungkan ke perangkat dengan kabel (USB, VGA Port, HDMI, 3.5 mm earphone jack, dll.)
RAM dan storage. Yang biasanya ditampilkan pada kertas spesifikasi adalah kapasitas RAM dan hardisk. Ukuran RAM bisa bermacam-macam, umumnya mulai dari 4 GB dan kelipatan empat berikutnya seperti 8 GB, 12 GB, 16 GB, hingga 32 GB. Pada storage, biasanya laptop terbagi jadi dua yaitu HDD dan SSD. Jenisnya pun ada yang SATA 2.5 inci (HDD dan SSD) atau SATA/NVMe M.2 (SSD).
Baterai. Biasanya toko elektronik jarang menampilkan informasi baterai. Jika smartphone mengacu pada satuan mAh, laptop biasanya menggunakan satuan "WHr". Jadi, kalau menemukan angka yang disertai "WHr" di kertas spesifikasi, itulah kapasitas baterai laptop.

Selain di atas itu, sejumlah toko juga menampilkan kata "garansi" sebagai pertanda bahwa laptop bisa diperbaiki secara gratis dalam masa garansi tersebut.

Perlu ditanyakan apakah garansi yang didapat adalah garansi resmi atau toko. Kalau garansinya resmi, berarti Anda terhubung dengan layanan servis brand secara resmi. Beda dengan garansi toko yang hanya memungkinkan pengguna melakukan service di toko tersebut (atau pada pihak yang masih terkait).

Jangan lupa juga bertanya kondisi laptop jika tidak disebutkan di kertas. Pada kasus contoh 1, tertera bahwa produk tersebut adalah laptop bekas. Tentunya punya kondisi berbeda dengan barang kondisi baru dalam hal fisik dan kinerja.

Nah, sekian penjabaran mengenai istilah-istilah yang biasa dipakai pada spesifikasi laptop. Semoga dengan membaca artikel ini, Anda tidak lagi bingung saat membaca spesifikasi laptop baik itu di toko elektronik maupun pada media online seperti Carisinyal. Selamat pilih-pilih laptop, ya.

Kategori: Laptop, Tips Laptop

Tag: Tips Laptop