carisinyal-web-banner-retina 35

Cara Membuat Hard Disk Internal Menjadi Eksternal

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Kamu punya hard disk lama yang tidak tahu mau diapakan? Mengapa tidak dijadikan hard disk eksternal saja? Dengan begini, tidak ada hard disk yang mubazir dan kamu jadi punya hard disk ekstra untuk menampung file cadangan.

Hard disk merupakan salah satu komponen paling penting pada desktop dan laptop. Sistem operasi yang dibutuhkan PC agar bisa berfungsi disimpan pada komponen ini. Apalagi bagi kamu yang sering menginstal game dan aplikasi pasti membutuhkan hard disk yang kapasitasnya besar.

Ada beberapa alasan yang valid untuk mengubah hard disk internal menjadi eksternal, seperti pada saat kamu mengganti hard disk dengan SSD untuk performa gaming yang lebih kencang, atau saat menggantinya dengan hard disk dengan kapasitas yang lebih besar.

Jadi, sudah siap mengubah hard disk-mu menjadi hard disk eksternal? Ikuti langkah-langkah berikut ini.

1. Periksa Kesehatan Hard Disk

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kelayakan hard disk internal. Sebelum hard disk dicabut dari PC atau laptop, pastikan kalau hard diskmu tidak rusak agar data-data yang nantinya tersimpan tidak akan korup ataupun hilang.

Caranya pun cukup mudah, kamu hanya perlu membuka Windows Explorer dan melakukan klik kanan pada partisi hard disk yang akan dijadikan hardisk eksternal. Kemudian, pilih menu Properties dan klik tab Tools. Klik pada opsi Check pada bagian "Error checking".

Fitur ini akan melakukan scan pada hard disk untuk mengecek adanya error atau tidak. Jika setelah scan tidak terdapat pemberitahuan error, berarti hard disk-mu memang layak dijadikan hard disk eksternal.

2. Backup Data Penting (Opsional)

sebab tidak bisa upload di google drive

Memindahkan hard disk merupakan pekerjaan yang bisa dibilang beresiko. Tidak ada yang tahu apakah hardisk kamu akan rusak saat dicabut. Karena itu, ada baiknya memiliki data cadangan kalau-kalau data pada hardisk hilang.

Ada beberapa opsi yang bisa dilakukan. Kalau file-file penting yang mau dibackup berukuran kecil, kamu bisa menyalinnya pada flash disk atau menguploadnya ke media penyimpanan awan seperti Google Drive.

Kalau filenya besar, kamu bisa melakukan backup dengan menggunakan DVD melalui DVD burner. Tapi cara ini hanya dapat dilakukan jika kamu memiliki DVD-RW.

Langkah ini hanya sebagai tindakan preventif saja – proses mengubah hard disk internal menjadi eksternal sejatinya tidak akan menghapuskan data apapun di dalam hard disk. Tapi, lebih baik berjaga-jaga daripada menyesal, bukan?

3. Beli Enclosure yang Sesuai

Enclosure adalah wadah untuk menampung hard disk eksternal. Pada umumnya, enclosure terbuat dari bahan plastik atau metal dan bisa mengkoneksikan hard disk dengan slot USB 3.0 pada PC atau laptop.

Terdapat dua versi enclosure yang bisa dipakai, tergantung dari ukuran hard disk. Hard disk internal pada PC memiliki ukuran 3,5 inci dan harus dipasang pada enclosure yang 3,5 inci juga.

Lalu, ada enclosure khusus hard disk laptop yang berukuran 2,5 inci. Cukup mudah membedakan kedua enclosure tersebut karena enclosure versi 3,5 inci terdapat tambahan kabel untuk dicolokkan ke stop kontak. Soalnya, hard disk PC memang butuh dicolokkan ke listrik agar bisa menyala.

Enclosure untuk hard disk laptop tentu saja ukurannya lebih kecil dan tidak perlu dicolokkan ke listrik – ia akan mengambil daya dari laptop atau PC melalui koneksi USB. Perhatikan juga tipe hard disknya (IDE atau SATA) karena hal ini berpengaruh pada tipe koneksi yang didukung oleh enclosure.

4. Cabut Hard Disk dari PC atau Laptop

*

Langkah selanjutnya cukup riskan karena kamu diharuskan untuk mengoprek bagian hardware dari PC atau laptop kamu. Tapi, satu-satunya cara mengubah hard disk internal menjadi eksternal ya memang harus dicopot dulu.

Untuk PC, beberapa casing ada yang mengharuskan kamu mencabut sisi kiri atau kanan CPU menggunakan obeng. Ada juga casing yang memiliki tombol untuk melepas casing. Tapi, pada umumnya casing memiliki baut yang bisa dibuka menggunakan obeng Phillips (obeng plus).

Oh ya, pastikan komputermu dalam keadaan mati sebelum buka casing ya! Cabut juga semua kabel-kabel yang terhubung dengan PC tower terutama kabel listrik – supaya kamu enggak kesetrum. Setelah casing dibuka, cobalah cari di mana letak hardisk yang terpasang.

Kalau kamu memiliki casing keluaran lama, kamu memerlukan obeng untuk membuka baut yang terpasang pada dudukan hardisk. Kebanyakan casing zaman sekarang memiliki tuas yang bisa diputar agar hardisk mudah dilepas.

Cabutlah hard disk secara perlahan – jangan dicabut terlalu keras agar tidak rusak. Setelah itu, cabutlah semua kabel yang menempel pada hard disk seperti kabel IDE atau SATA dan power connector. Ingat, tetap berhati-hati saat mencabut kabel dan jangan tergesa-gesa.

Ketika hard disk sudah terlepas dari casing dan kabel-kabelnya sudah dicabut, hard disk internal sudah siap dijadikan eksternal.

Untuk laptop caranya pun tidak jauh berbeda. Pastikan laptop sudah dalam keadaan mati dan cabut semua kabel seperti USB dan kabel casan. Lalu, jangan lupa mencabut baterai dari laptop – biasanya terdapat pengait yang bisa dilepas untuk membuka slot baterai. Kalau tidak ada, coba cari buku manual laptop sebagai rujukan.

Meski sudah cabut baterai, laptop bisa saja masih menyimpan sebagian daya listrik yang bisa membuatmu kesetrum. Tekan tombol power selama 15 detik agar sisa listriknya menghilang.

Kemudian, cabutlah hard disk yang biasanya terletak pada bagian bawah laptop menggunakan obeng. Hati-hatilah pada proses ini karena tidak semua model laptop memiliki lokasi hard disk yang sama. Kalau ragu, kamu bisa merujuk pada buku manual atau minta tolong kepada ahlinya untuk mencabutnya.

5. Masukkan Hard Disk Internal ke Enclosure

Langkah selanjutnya adalah memasukkan hard disk ke enclosure sesuai dengan tipenya. Kalau kamu memiliki hard disk dengan tipe PATA, kamu harus menyambungkan kabel IDE dan power connector pada enclosure dengan hard disk kamu.

Kalau model SATA, kamu hanya perlu mencolokkan hard disk pada port SATA yang tersedia pada enclosure seperti pada gambar di atas.

Perlu diingat juga bahwa beberapa model dan merk enclosure memiliki cara yang berbeda untuk menyambungkan hard disk – lagi-lagi, buku manual bisa menjadi rujukan paling relevan untuk kamu. Sekarang, hard disk eksternal-mu siap digunakan.

Nah, itulah tadi cara membuat hard disk internal menjadi eksternal yang bisa dipraktekkan. Tidak perlu kuatir hard disk yang lama menjadi mubasir, kamu kini memiliki ruang tambahan untuk menyimpan berbagai koleksi film, TV series, atau mentahan game. Menarik sekali, bukan?

Sekali lagi, pastikan tidak mencabut atau memasang hard disk dengan tergesa-gesa. Hard disk merupakan komponen yang cukup penting sehingga sayang kalau rusak karena hal-hal yang sebenarnya bisa dihindari. Selamat mencoba!

Kategori:
Tag:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!