10 Kelebihan dan Kekurangan ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro
Pada Juli 2022, ASUS mengeluarkan lanjutan dari ASUS ROG Phone 5s series yang hadir pada setahun sebelumnya. Ponsel penerus ini diberi nama ASUS ROG Phone 6 dan ASUS ROG Phone 6 Pro. Kedua ponsel ini sudah tersedia di pasar Eropa dan India.
Melihat dari sejarah, tampaknya pasar Indonesia juga akan kedapatan kedua seri ASUS ROG Phone 6 ini. Biasanya butuh beberapa bulan sesudah launching bagi ASUS Indonesia untuk membawanya masuk resmi.
Tampil dengan desain yang berbeda, serangkaian peningkatan juga dapat ditemukan dari sisi performa dan fitur-fitur penunjangnya.
Lantas, apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan ASUS ROG Phone 6 dan ASUS ROG Phone 6 Pro ini? Mengingat keduanya hanya menawarkan perbedaan yang terlampau sedikit, kami putuskan untuk menggabungkan keduanya dalam satu artikel ini. Berikut adalah penjabarannya.
Spesifikasi ASUS ROG Phone 6

Layar | AMOLED 6.78 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1 |
RAM | 8 GB, 12 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 5 MP (macro) |
Baterai | Li-Po 6000 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Spesifikasi ASUS ROG Phone 6 Pro

Layar | AMOLED 6.78 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8+ Gen 1 |
RAM | 18 GB |
Memori Internal | 512 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 5 MP (macro) |
Baterai | Li-Po 6000 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Kelebihan ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro
Anda sungguh hanya akan merasakan spesifikasi terbaik pada ASUS ROG Phone 6 series, seperti yang bisa Anda lihat dari sejumlah poin kelebihan di bawah ini.
1. Memiliki Spesifikasi Layar AMOLED Terbaik + Refresh Rate 165 Hz

Jika Anda sudah berdecak kagum dengan kehadiran refresh rate 144 Hz pada ASUS ROG Phone 5 series, tunggu hingga Anda melihat peningkatan layar pada ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro ini.
Pasalnya, ASUS berikan peningkatan laju penyegaran menjadi 165 Hz yang notabene merupakan tertinggi di industri smartphone sepanjang sejarah. Selain refresh rate tinggi, ASUS ROG Phone 6 series juga dihadirkan dengan touch sampling rate 720 Hz sehingga menawarkan input lag pada layar yang serendah mungkin.
Dengan serangkaian tweak yang dilakukan oleh pakar-pakar yang ada di tim ASUS, perangkat inipun mampu memberikan latensi sentuhan hingga serendah 23 milidetik saja.
Menurut ulasan dari GSM Arena, pengaturan refresh rate yang dipilih pun cukup spesifik. Dalam artian, jika Anda memilih salah satu mode refresh rate dari beberapa yang tersedia (60 Hz, 90 Hz, 120 Hz, 144 Hz, dan 165 Hz), layar akan selalu berusaha tampilkan refresh rate yang dipilih terlepas dari aplikasi atau gimnya mendukung atau tidak.
Ini berbeda jika Anda memilih mode Auto Refresh Rate. Pada mode tersebut, perangkat akan selalu berusaha menampilkan refresh rate 120 Hz ketika ada pergerakkan di layar dan otomatis berubah ke 60 Hz ketika layarnya sedang statis (tidak menampilkan pergerakkan sama sekali).
Hal ini juga berlaku ketika Anda sedang menonton film baik secara online streaming ataupun secara offline, layar akan menampilkan laju penyegaran 60 Hz yang lebih optimal untuk ketahanan baterai sekaligus pengalaman pengguna.
Pasalnya, percuma juga hadirkan refresh rate tinggi sementara mayoritas video yang tersedia hanya mentok di maksimal 30 FPS.
Menariknya lagi, Anda juga dapat menyetel setting-an refresh rate untuk masing-masing gim dengan mengakses menunya di fitur gaming bernama Armoury Crate.
Misalnya Anda ingin tampilkan refresh rate 165 Hz pada COD Mobile dan hanya 90 Hz untuk Mobile Legends, hal ini bisa dilakukan dengan mengubah penyetelan di dalam menu Armoury Crate.
Kini berbicara soal spesifikasi dasar, layar ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro dibekali dengan ukuran 6,78 inci pada resolusi 2448 x 1080 piksel pada aspek rasio 20,4:9. Tidak berubah dari generasi sebelumnya (ASUS ROG Phone 5 Pro).
Panel layarnya menggunakan AMOLED yang mendukung warna 10 bit (menampilkan sebanyak 1 miliar warna), memiliki sertifikasi HDR10+, dan menghadirkan tingkat kerapatan piksel 395 ppi.
Pada pengujian GSM Arena, ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro diketahui memiliki kecerahan maksimal hingga 501 (mode Manual) dan sanggup mencapai kecerahan maksimal 829 nit (Auto Brightness).
Meski tidak mendukung Dolby Vision, namun setiadknya layar sudah memiliki sertifikasi DRM Widevine L1 sehingga eligibel untuk menonton konten Full HD pada aplikasi OTT (over the top) seperti Netflix dan Amazon Prime Video.
Tersedia dua profil warna yang meng-cover dua standar warna berbeda, yakni Standard untuk sRGB dan Cinematic untuk DCI-P3. Anda pun dapat membuat profil custom sendiri dengan mengatur temperatur warna dan intensitas warna putih yang diinginkan.
Sebagai salah satu ponsel gaming terbaik di jagat raya, layar ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro terbukti jadi yang terbaik dalam tawarkan pengalaman visual yang imersif dan tak terkalahkan.
2. Ketahanan Baterai Luar Biasa dengan Fast Charging 65 W

Aktivitas bermain gim sungguh memakan daya baterai. Itu mengapa, sebagai salah satu HP gaming yang bergengsi, ASUS pun memodali ROG Phone 6 dan 6 Pro dengan kapasitas baterai 6.000 mAh yang terdiri atas dua baterai 3.000 mAh diletakkan secara simetris. Tidak berbeda dengan ASUS ROG Phone 5 series yang jadi pendahulunya.
Dan, seperti sebelumnya juga, perangkat ini membawakan dua port pengisian USB Type-C di lokasi berbeda, satu di bawah dan satunya lagi di samping. Ini berguna agar jika pengguna ingin bermain gim sambil mengecas, kabel yang mencolok di samping tak akan mengganggu tangan.

Berdasarkan pengujian ketahanan abterai yang dilakukan GSM Arena, ASUS ROG Phone 6 Pro berhasil meraih skor endurance rating sebesar 119 jam. Pengujian dilakukan pada kondisi refresh rate tertinggi, kecuali pada video playback yang gunakan 60 Hz.
Untuk melakukan panggilan telepon 3G, ponsel sanggup bertahan hingga durasi 31 jam 12 menit. Sementara untuk pengujian web browsing pada 165 Hz, durasi yang berhasil dicapai adalah 16 jam 8 menit. Menurunkan refresh rate menjadi 60 Hz saat browsing berhasil meningkatkan durasi menjadi 18 jam 53 menit.
Kemudian pada pengujian menonton video playback, ASUS ROG Phone 6 Pro berhasil mencapai durasi ketahanan 18 jam 40 menit.
Skor endurance rating ASUS ROG Phone 6 Pro yang mencapai 119 jam ini lebih baik ketimbang ASUS ROG Phone 5s Pro dengan endurance rating 110 jam. Sejumlah gaming smartphone lain yang jadi pesaingnya pun kalah saing, seperti Black Shark 5 Pro dengan skor 83 jam dan ZTE nubia Red Magic 7 Pro dengan skor 64 jam.
Ini membuktikan bahwa ketika Anda mengaktifkan laju penyegaran 165 Hz secara nonstop, Anda tidak perlu mengkhawatirkan ketahanan baterainya. Ponsel ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro niscaya akan berikan ketahanan baterai terbaik sembari hadirkan tampilan visual terbaik pula.
Bukan hanya baterai yang memadai, perangkat gaming istimewa ini juga dilengkapi dengan sistem pengisian daya cepat (fast charging) yang unggul di kelasnya.
Membawakan daya 65 W, ASUS mengklaim ponsel ini hanya membutuhkan waktu sekitar 42 menit ketika dicas dari 0-100%. Oh ya, poin plus juga bagi ASUS karena menyertakan adapter 65 W tersebut dalam boks penjualan.
GSM Arena turut mengamini klaim tersebut, berhasil mencapai baterai 75% dalam waktu pengecasan 30 menit saja dan mencapai 100% dalam waktu 42 menit. Durasi pengecasan ini masih lebih unggul dibandingkan ASUS ROG Phone 5 dan 5s Pro yang makan waktu sekitar 1 jam 3 menit untuk diisi hingga penuh.
Meski demikian, ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro bukanlah yang tercepat untuk jenis HP gaming. HP ini masih tidak dapat mengalahkan Xiaomi Black Shark 5 Pro yang hadirkan daya pengecasan 120 W, hanya butuh waktu 18 menit untuk isi daya dari 0-100%.
3. Performa Tercepat di Industri dengan Snapdragon 8+ Gen 1

Ada sebuah alasan yang membuat ASUS melakukan refresh terhadap seri generasi pendahulunya. Di tahun 2021, ASUS merilis ROG Phone 5s series setelah beberapa bulan sebelumnya baru meluncurkan ASIS ROG Phone 5 series.
Pasalnya, ASUS ROG Phone 5 series hanya diotaki dengan chipset Snapdragon 888, dan ASUS tidak ingin melewatkan kesempatan merilis ponsel gaming dengan Snapdragon 888+, yakni chipset yang mengotaki ROG Phone 5s series.
Untungnya, kali ini varian base dari ASUS ROG Phone 6 series sudah langsung diperkenalkan dengan Snapdragon 8 Gen 1+ sehingga tidak akan ada lagi ceritanya refresh produk seperti sebelumnya.
Snapdragon 8+ Gen 1 ini merupakan hasil overclock dari versi regulernya. SoC ini hadirkan clock speed lebih tinggi pada CPU dan GPU-nya. Bukan cuman itu, proses fabrikasinya juga beralih dari 4 nm 4LPE dari Samsung menjadi 4 nm N4 dari TSMC yang ASUS klaim 30% lebih efisien.
Pada spesifikasi prosesornya, Snapdragon 8+ Gen 1 hadir dengan konfigurasi octa-core yang mencakup tiga klaster berformat 1 + 3 + 4. Klaster pertama merupakan 1 inti prime core Kryo Prime (berbasiskan Cortex X2) berkekuatan 3.2 GHz. Sedikit lebih besar dari versi reguler dengan frekuensi 3.0 GHz.
Klaster keduanya hadirkan 3 inti berkinerja tinggi Kryo Gold (berbasiskan Cortex A710) berkekuatan 2.75 GHz, dan klaster ketiganya bawakan 4 inti hemat daya Kryo Silver (berbasiskan Cortex A510) dengan clock speed 2.0 GHz.
Pada unit kartu pengolahan grafis (GPU), chipset powerful ini dimodali dengan Adreno 730 yang kini berlari pada kecepatan 900 Hz, ketimbang yang dimiliki Snapdragon 8 Gen 1 dengan frekuensi GPU 818 MHz.
Yang menjadikan fitur dapur pacu di HP ini semakin unik, pengguna diizinkan untuk mengatur batas suhu internal yang dikerahkan oleh chipset.
Ini artinya, Anda bisa mengatur batasan panas yang bisa diraih oleh chipset, sehingga memberikan Anda keleluasaan untuk mendapatkan kinerja puncak, atau apakah Anda prefer mendapatkan kinerja berkelanjutan (sustained performance) pada durasi yang panjang.
Ponsel ini memiliki dua mode, yakni mode Dynamic dan X Mode. Jika Anda memilih X Mode, maka seluruh daya akan dikerahkan untuk kebutuhan gaming sehingga memberikan frame rate paling kencang yang bisa Anda dapatkan.
Jika Anda menghubungkan aksesoris kipas pendingin aktif AeroActive Cooling 6 dengan ponsel, X Mode akan berganti menjadi X Mode+, dan pastinya lebih sanggup hadirkan performa tinggi.



Seperti yang bisa dilihat dari pengujian benchmark sintetis di atas yang dihimpun dari GSM Arena, ASUS ROG Phone 6 Pro sanggup meraih skor 1329 poin untuk Geekbench 5 single core dan 3980 poin untuk multi-core. Namun, skor ini mengharuskan Anda menggunakan X Mode+ (menggunakan kipas angin eksternal).
Dengan setup yang sama, ASUS ROG Phone 6 Pro dengan X Mode+ berhasil meraih skor AnTuTu v9 sebesar 1.103.188 poin. Jika menggunakan X Mode (tanpa kipas angin eksternal), skornya agak menurun jadi 1300 poin (Geekbench 5 single core), 3889 poin (Geekbench 5 multi-core), dan 1.094.300 poin (AnTuTu v9).
Skor akan menurun secara drastis apabila tidak mengaktifkan X Mode dan tidak menggunakan kipas pendingin. Pada kondisi ini, ponsel meraih skor 1110 poin (single core) dan 2659 poin (multi-core) pada pengetesan Geekbench 5. Adapun untuk skor AnTuTu v9, ponsel meraih skor 762.090 poin.
Itu tadi sekadar pengujian benchmark sinstetis yang sayangnya tidak daapt mempresentasikan kinerjanya dalam penggunaan berdurasi panjang. Untuk mengetahui apakah performanya tetap kencang setelah 1 jam penggunaan berat, GSM Arena melakukan pengujian CPU Throttling Test.

Pada pengujian 1 jam di mode reguler (tanpa mengaktifkan X Mode), perangkat dengan sengaja menurunkan performanya pada menit ke-6 demi menjaga suhunya agar tetap dingin.
Menurut pantauan GSM Arena, ini tampaknya bukan sebuah akibat dari throttling, melainkan upaya yang disengaja oleh ASUS agar hadirkan performa yang lebih stabil dengan suhu yang nyaman di tangan.
Buktinya, setelah alami penurunan hingga 60% dari kinerja maksimal, performa tetap berangsur stabil tanpa adanya penurunan lebih lanjut.

Kemudian pada pengujian menggunakan X Mode, barulah sustained performance benar-benar dapat diraih. Setelah 1 jam pengujian, penurunan performa terendahnya masih tetap pertahankan 86% dari performa maksimal.

Kondisi paling prima yang bisa diraih ASUS ROG Phone 6 dan 6 Pro adalah ketika berada di X Mode+, menggunakan aksesoris kipas pendingin eksternal dengan mode yang paling dingin yaitu Frozen.
Saat berada dalam kondisi tersebut, ponsel ini sanggup mempertahankan 90% dari peak performance-nya setelah 1 jam pengetesan CPU Throttling Test.
ASUS ROG Phone 6 Pro hadir dengan sistem pendingin GameCool 6 yang telah diperbaharui, dengan desain termal yang dapat mendinginkan suhu prosesor dari segala arah. Ada setidaknya tiga cara mendinginkan suhu agar dapat meningkatkan stabilitas performa saat bermain gim berat.
Pertama adalah hadirnya Boron Nitride pada satu sisi prosesor yang dapat mengurangi thermal throttling saat bermain gim pada durasi yang sebentar. Kedua, ruang uap (vapor chamber) dan lapisan-lapisan graphite menghilangkan panas dari sisi prosesor satunya lagi secara efisien ketika durasi permainan berlangsung agak lama.
Barulah untuk permainan yang dilakukan hingga berjam-jam, ASUS menyarankan pengguna untuk menggunakan AeroActive Cooler 6 yang menyertakan siste pendingin aktif bertenagakan AI.
Ditambah lagi, ia menggunakan elemen pendingin bernama peltier yang menawarkan permukaan pendingin tambahan, menghadirkan kipas yang diletakkan di atas lokasi SoC.
Pada pengujian gaming yang dilakukan YouTuber bernama Geek Culture, terlihat bahwa perangkat ini bisa memainkan Genshin Impact di pengaturan Highest 60 FPS dengan begitu lancarnya. Sama sekali tidak terlihat adanya lag, stutter, bahkan pada adegan pertarungan dan setelah permainan berlangsung cukup lama.