carisinyal-web-banner-retina 35

10 Kelebihan dan Kekurangan HP Huawei yang Perlu Diketahui

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

Huawei adalah vendor ponsel yang gaungnya sedang meningkat. Betapa tidak, produk HP Huawei, terutama yang kelas atas mampu mencuri perhatian banyak orang karena memiliki fitur menarik dan kualitas kamera yang mumpuni. Tidak berlebihan jika HP Huawei merupakan salah satu HP yang tergolong baik untuk dilirik.

Namun, tentu saja tidak semua kelebihan ada pada HP Huawei. Ada beberapa tipe HP Huawei yang malah kurang menarik dan kurang layak dilirik. Karena itu, mari cari tahu berbagai 10 poin yang terdiri dari 5 kelebihan dan 5 kekurangan HP Huawei.

Kelebihan HP Huawei

Apa saja kelebihan yang ditawarkan oleh HP Huawei? Simak poin-poin keunggulannya berikut ini.

1. Kemampuan Fotografinya Selalu Jadi yang Terbaik

huawei mate 40 pro desain

Daya tarik HP Huawei pada umumnya terletak di sektor kamera. Huawei memang tidak main-main soal kamera. Terbukti dengan beberapa tipe HP Huawei yang selalu masuk peringkat atas DxOMark. Tiap tahunnya, malah HP kelas atas mereka selalu jadi langganan sebagai predikat HP dengan kamera terbaik

Bukan hanya DxOMark, beberapa kalangan juga memang menyebutkan kalau hasil tangkapan kamera HP Huawei kelas atas, yakni Huawei P series dan Huawei Mate series, memang menawarkan kualitas yang baik. Hal ini bisa terjadi karena Huawei bekerja sama dengan LEICA, perusahaan lensa kamera yang cukup terkemuka. 

Sayangnya, kerjasama ini sudah berakhir. Berdasarkan laporan Gizmochina, kerja sama HUAWEI dan LEICA berakhir setelah HUAWEI P50 rilis. Dan benar saja, HUAWEI P60 dan seterusnya tidak lagi menggunakan branding LEICA pada spesifikasi kamera maupun material pemasarannya.

Setelah tidak lagi bekerja sama dengan LEICA, ponsel flagship keluaran HUAWEI tetap berhasil mendominasi pasar sebagai HP dengan kamera terbaik. Ini terbukti pada HUAWEI P60 Pro dan Mate 60 Pro+ yang langsung menduduki peringkat pertama dengan kamera terbaik di dunia versi DxOMark, pada saat awal masing-masing ponsel pertama kali rilis.

Para pengembang di balik nama HUAWEI rupanya telah belajar banyak dari durasi kebersamaan mereka dengan LEICA, sehingga sudah bisa hasilkan tuning-an kamera sendiri dengan kualitas yang tidak tersaingi, bahkan oleh iPhone sekalipun.

2. Memiliki Chipset Sendiri

kirin 990 5g huawei mate xs

HUAWEI adalah salah satu vendor ponsel yang memiliki pengembangan chipset tersendiri. Berbeda dengan vendor lain yang ketergantungan pada chipset MediaTek maupun Qualcomm Snapdragon. Chipset yang dikembangkan Huawei dinamakan HiSilicon Kirin. Karena itu, tidak aneh jika banyak HP HUAWEI yang memakai chipset Kirin.

Memang ada beberapa tipe HP HUAWEI yang memakai Snapdragon maupun MediaTek tetapi jumlahnya tidak banyak. Di berbagai ponsel andalannya, HUAWEI selalu mengandalkan chipset besutan mereka. Karena memiliki chipset tersendiri, tentu optimalisasi sistem dan pengembangannya lebih mudah.

Salah satu contoh terbaik dari chipset Kirin adalah fitur GPU Turbo. Fitur ini memungkinkan gim yang sudah didukung GPU Turbo mendapat optimalisasi yang baik sehingga pengalaman gim jadi lebih menyenangkan.

Chipset Kirin juga yang turut serta membuat kualitas kamera HP Huawei menghasilkan gambar yang baik. Tentu berkat DSP yang ada di chipset Kirin.

Chipset Kirin tidak hanya digunakan oleh HUAWEI, melainkan juga oleh HONOR yang awalnya merupakan anak perusahaan HUAWEI. Kedua perusahaan tersebut sempat memiliki hubungan dekat bak saudara kandung. Namun, akhir 2020, HONOR dijual Huawei ke Shenzhen Zhixin New Information Technology Co.

Sayang, kemandirian HUAWEI dengan chipset bikinan sendiri ini sempat terganjal oleh blacklist Amerika Serikat. HUAWEI tidak diperbolehkan mempergunakan teknologi apa pun dari Amerika, termasuk komponen semi konduktor untuk menciptakan chipset. Alhasil pengembangan Kirin mandek pasca Kirin 9000 dirilis (2020).

Namun menariknya, Kirin 9000s tiba-tiba datang bak bom bagi negara Amerika Serikat. Sebab, chipset tersebut mampu mendukung jaringan 5G yang semestinya jadi hal mustahil sejak HUAWEI masuk daftar hitam perdagangan pada tahun 2019.

Alasan Kirin 9000s bisa dikemas dengan jaringan 5G, adalah karena HUAWEI tidak lagi bekerja sama dengan TSMC buntut dari isu perdagangan tersebut. HUAWEI justru menggaet SMIC, pabrikan semikonduktor asal Cina yang sempat tertinggal dari TSMC namun kini alami perkembangan yang pesat.

Selain 5G, Kirin 9000s juga mendukung fitur pengiriman pesan via satelit yang menjadi salah satu fitur unik pada HUAWEI Mate 60 Pro.

Terlepas dari perjalanan Kirin yang panjang dan berliku, perusahaan smartphone mana pun yang bisa membuat chipset sendiri adalah hal yang patut diapresiasi.

Semakin banyak perusahaan berbeda yang memproduksi cip buatan sendiri, diharapkan semakin pesat juga tumbuh kembang teknologi chipset ke depannya.

3. Memiliki R&D yang Baik

R&D Huawei Nanjing

HUAWEI adalah salah satu vendor ponsel yang memiliki tim penelitian dan pengembangan (R&D = Research and Development) yang baik. Malah HUAWEI tidak pernah tanggung soal R&D ini. Huawei pernah mengeluarkan dana kisaran Rp175 triliun khusus untuk R&D. Hal ini membuat HUAWEI jadi perusahaan nomor 6 terbaik dalam urusan R&D.

Dengan adanya R&D yang memiliki pendanaan yang baik, tentu tidak aneh jika kemudian HUAWEI sering melahirkan produk ponsel berkualitas. Berkat R&D yang kuat juga, Huawei mulai diperhitungkan sebagai salah satu vendor ponsel terbesar di dunia.

4. Seri MateBook dan MatePad yang Bisa Diandalkan

Huawei-Matepad-Pro-13-2_

Di antara semua brand smartphone yang rajin mengeluarkan seri laptop, rasanya cuman HUAWEI yang paling konsisten. Setiap tahunnya selalu ada pembaruan seri yang menghadirkan peningkatan fitur.

Di tahun 2024, ada HUAWEI MateBook D 16 2024 yang punya bodi ramping, performa menakjubkan, serta layar yang besar dan memukau. Seri tabletnya, MatePad, juga sering menawarkan inovasi yang jarang dimiliki pesaingnya.

Seri tablet terbaru di 2024 memperkenalkan HUAWEI MatePad Pro 13.2, tablet yang dukung penggunaan stylus berlatensi 0 detik serta salah satu bodi paling tipis di dunia.

HUAWEI juga sering mengeluarkan tablet varian anak-anak yang menurut saya punya fitur dan harga yang worth it. Contohnya, ada HUAWEI MatePad T 8 Kids Edition di harga Rp2 jutaan yang dibekali casing khusus anak-anak.

Setahu saya, merk selain HUAWEI yang rajin keluarkan seri laptop cuman Apple dengan seri MacBook-nya. Kalau tablet, pesaing dari HUAWEI cuman Samsung dengan seri Galaxy Tab dan Apple pada seri iPad. Yang lainnya, seperti Xiaomi, Infinix, dan realme, hanya sesekali saja memproduksi laptop dan tablet.

5. Memiliki Layanan Purna Jual yang Baik

Huawei Customer care

HUAWEI termasuk salah satu vendor yang memiliki layanan purna jual yang baik. Bahkan, perusahaan menghadirkan layanan purna jual dengan sistem perbaikan 2 jam beres dengan jaminan maksimal perbaikan selama 3 hari. Tentu hal ini tergolong baik dan layak diapresiasi. Selain itu, pusat service HUAWEI juga tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Kekurangan HP Huawei

Setelah mengetahui kelebihan dari HP HUAWEI, selanjutnya mari cari tahu kekurangan dari HP HUAWEI. Apa saja kekurangan dari HP HUAWEI? Simak ulasannya berikut ini.

1. Masuk Daftar Hitam Perdagangan, Ada Sejumlah Hal yang Dikorbankan

logo Huawei

Sempat disinggung sebelumnya bahwa HUAWEI mengalami isu perdagangan yang membuatnya tak boleh lagi menyentuh teknologi Amerika Serikat sejak 2019.

CEO HUAWEI tetap percaya diri bahwa perusahaan mereka tidak akan terlalu terdampak soal hal ini. Dari stok chipset hingga sistem operasi, mereka sudah punya rencana untuk tetap mampu memberikan produk terbaik.

Hanya saja, isu perdagangan dengan AS berimbas pada sejumlah HP flagship yang tidak diperbolehkan mendukung 5G. Misalnya seperti HUAWEI P50, ponsel keluaran tahun 2021 yang menggunakan chipset Snapdragon 888 4G.

Absennya Google Mobile Service juga membuat sejumlah aplikasi pihak pertama Google, seperti YouTube, Gmail, dan Google Maps, tidak dapat dijalankan secara native pada HP HUAWEI.

Anda jadi mesti andalkan browser untuk dapat menikmati sejumlah layanan dari Google. Di Indonesia, ketiadaan GMS juga sempat berdampak pada aplikasi Gojek dan Grab yang tidak dapat berfungsi normal, lantaran tidak dapat menampilkan peta.

Saat ini, HUAWEI telah meluncurkan sistem operasi baru bernama HarmonyOS yang antarmukanya mirip-mirip Android. Sistem operasi tersebut bahkan masih bisa menginstal aplikasi Android berformat APK.

Namun, alih-alih instal aplikasi via Google Play Store, ponsel HarmonyOS menyediakan AppGallery sebagai sumber penyedia game dan aplikasi. Perlu dicatat, YouTube, Gmail, dan Google Maps tetap tidak dapat dijalankan secara native di OS ini. Tapi, aplikasi Gojek dan Grab sudah berjalan normal jika diunduh via AppGallery.

Ketiadaan layanan Google ini tergolong berpengaruh besar pada penjualan produk HUAWEI. Di Indonesia, HUAWEI sudah jarang merilis produk, terlebih ponsel kelas harga terjangkau. Efek pelarangan dari Amerika, pandemi Covid-19, dan kelangkaan chipset menjadi pukulan telak bagi HUAWEI. 

Masa depan smartphone HUAWEI pun semakin tanda tanya. Mereka makin jarang mengeluarkan ponsel baru. Untung saja isu yang mereka alami tampaknya tidak berdampak pada portofolio produk lainnya, seperti laptop dan tablet (MateBook dan MatePad) yang masih rajin dirilis setiap tahunnya.

2. HarmonyOS yang Masih Belum Matang 

HarmonyOS

Melanjutkan pembahasan HarmonyOS yang sempat disinggung sebelumnya, sistem operasi ini punya potensi untuk menyalip Android dan iOS. Hanya saja, satu hal yang menjadi tantangan berat bagi HarmonyOS adalah ekosistem aplikasinya.

Dengan Android dan iOS yang menjadi dua "penguasa" OS paling dominan, keduanya tentu memiliki jumlah aplikasi yang lebih banyak. Dilansir dari Designli, Apple Store pada iOS memiliki 1,96 juta aplikasi yang bisa diunduh. Sementara, Google Play Store di Android memiliki hingga 2,87 juta aplikasi.

Pada tahun 2022, HUAWEI AppGallery memiliki lebih dari 220 ribu aplikasi berbasiskan HUAWEI Mobile Services yang dapat diinstal. Angka tersebut tentu masih jauh kalah dibandingkan Google dan iOS.

Harmony OS sendiri masih bisa menginstal aplikasi berformat APK yang diunduh dari situs pihak ketiga. Namun tetap saja, untuk beberapa aplikasi seperti YouTube dan Google Maps yang membutuhkan Google Mobile Services, tidak dapat dijalankan secara native.

Pengguna harus andalkan layanan tidak resmi bernama Gbox yang menghadirkan GMS secara built-in. Dengan Gbox, aplikasi YouTube dan lain-lainnya bisa dijalankan, namun bukan tanpa tantangannya sendiri.

Aplikasi Gbox tidak bisa sepenuhnya dipercayai karena hadir dari pengembang pihak ketiga, dan aplikasi yang berjalan di dalamnya juga tidak bisa dijamin 100 persen lancar dibandingkan membuka aplikasi secara native.

Di tahun 2024, HUAWEI tengah mempersiapkan HarmonyOS NEXT yang sepenuhnya terpisah dari Android. Sebelumnya, HarmonyOS masih bisa instal aplikasi berformat APK, namun HarmonyOS NEXT akan menghadirkan ekosistem aplikasi yang benar-benar baru dan terpisah.

Ini mengingatkan saya akan Microsoft yang sempat gagal mempopulerkan Windows Phone karena seleksi aplikasinya yang kalah saing. Akankah HarmonyOS NEXT alami hal serupa? Ini adalah hal menarik untuk kita pantau bersama.

3. HP Huawei Middle-End dan Low-End Cenderung Biasa

Huawei nova 12 Pro

Huawei begitu agresif dan masif dalam mempromosikan ponsel kelas atas (high-end) mereka. Karena itu, tidak aneh jika banyak fitur menarik di HP kelas atas Huawei seperti prosesor yang kencang, teknologi terkini, dan lainnya. Sayangnya, Huawei seperti menomor-duakan HP kelas menengah (middle-end) dan kelas murah (low-end).

Tengok saja, hampir tidak ada fitur menarik di HP Huawei kelas menengah. Huawei Nova seri yang ada di kelas menengah cenderung biasa saja. Apalagi Huawei kelas murah seperti Huawei Y seri yang cenderung lebih biasa dan kalah saing dari vendor lain di kelas harga yang sama.

4. Branding yang Kurang Kuat di Indonesia

Untuk urusan global, nama Huawei boleh disandingkan dengan kuatnya merek Samsung dan Apple. Sayangnya hal tersebut tidak berlaku di Indonesia. Meskipun sudah diakui sebagai vendor yang memiliki produk HP berkualitas, nama HUAWEI masih kurang menggaung.

Ada beberapa sebab yang membuat nama HUAWEI kurang begitu dikenal atau bisa dibilang branding mereka kuat. Salah satu penyebabnya karena HUAWEI berasal dari Tiongkok. Zaman dulu, ketika di Tiongkok belum banyak produsen ponsel, orang lebih percaya merek ponsel buatan Jepang, Korea Selatan, Eropa, atau pun Amerika.

HP besutan Tiongkok cenderung dianggap jelek. Akan tetapi, situasi tersebut berbeda dengan sekarang. Sebab, justru vendor ponsel Tiongkok sudah banyak yang menempati hati masyarakat Indonesia, seperti Xiaomi, Infinix, OPPO, vivo, dan realme.

Kurangnya branding HUAWEI di Indonesia juga disebabkan oleh minimnya smartphone yang datang resmi ke Tanah Air. Kendati rajin keluarkan tablet terbaru di Indonesia, portofolio smartphone tampak dianaktirikan.

Setahu saya pribadi, saat artikel ini ditulis, HP HUAWEI terakhir yang rilis di Indonesia adalah HUAWEI P50 Pro pada tahun 2022. Saya belum melihat tanda-tanda HUAWEI P60 Pro atau Mate 60 Pro akan hadir resmi di Indonesia.

Salah satu penyebab lain adalah Huawei identik dengan HP murah. Apalagi ketika dulu ada HP Esia Hidayah yang merupakan HP Huawei C5100 yang hadir di pasaran. Mau tidak mau, orang Indonesia mengaitkan Huawei sebagai brand murah.

Faktor lainnya juga karena HUAWEI tidak berusaha menguatkan branding mereka di Indonesia. Ini terlihat dari iklannya yang tidak begitu masif baik secara offline maupun online. Kontras dengan Samsung dan Apple yang iklannya selalu mejeng di mana-mana saat meluncurkan HP flagship terbarunya.

5. Cepat Mengalami Penurunan Harga

Harga Huawei Nova 7

Karena branding yang kurang kuat, wajar jika HP Huawei cenderung mengalami penurunan harga yang cukup signifikan. HP baru mereka biasanya cepat turun dalam beberapa bulan saja. Hal ini dikarenakan branding HUAWEI yang memang belum kuat.

Ketika branding belum kuat, tentu HUAWEI harus menyesuaikan harga agar tetap laku. Beda dengan Samsung atau Xiaomi yang harga HP barunya masih stabil, selama belum ada seri generasi penerus yang menggantikannya.

Demikianlah penjelasan soal kelebihan dan kekurangan HP Huawei yang mungkin belum kamu ketahui. Semoga penjelasan ini bisa jadi referensi untuk kamu yang berencana membeli HP Huawei dalam waktu dekat.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram