carisinyal-web-banner-retina 35

Inilah 9 Kelebihan dan Kekurangan POCO M7

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

POCO M7 adalah penerus dari POCO M6 yang dirilis pada 2024. Menariknya, POCO M7 hadir dengan harga rilis yang tidak berbeda jauh dengan POCO M6, yakni di Rp2 jutaan kecil. 

POCO M7 hadir dengan berbagai kelebihan seperti baterai besar, desain menarik khas POCO, kamera 50 MP dan tentu fitur lainnya. Ponsel ini mungkin tidak semewah pesaingnya di kelas harga yang sama. Performanya juga jelas tidak sekencang saudaranya, POCO M7 Pro yang dijual lebih mahal. 

Terus apa saja kelebihan dari POCO M7 yang lebih detail? Apa juga kekurangannya? Jika Anda penasaran, langsung saja simak berbagai kelebihan dan kekurangan POCO M7 berikut ini 

*Tabel ini bisa digeser ke samping
Kelebihan
Kekurangan
Baterai 7.000 mAh yang super awet, siap menemani aktivitas lebih dari dua hari.
Kurang ideal untuk gaming berat, frame tidak stabil saat main gim berat
Mendukung pengisian cepat 33 watt, bisa isi daya ponsel 70% dalam waktu 60 menit
Hanya dibekali dengan speaker mono, bukan speaker stereo
Layar 6,9 inci dengan refresh rate 144 Hz yang adaptif dan sertifikasi TÜV Rheinland
Bodi ponsel terasa bulky dan berat saat digenggam di tangan
Android 15 dengan HyperOS 2, mulus untuk harian, juga terintegrasi Google Gemini
Menggunakan Slot SIM card hybrid yang berbagi dengan slot microSD
Kualitas kamera depan dan belakang masih mumpuni untuk aktivitas fotografi harian
Sudah dilengkapu dengan NFC multifungsi dan infrared blaster

Spesifikasi POCO M7

poco m7
Layar IPS LCD 6.9 inci
Chipset Qualcomm Snapdragon 685
RAM 8 GB
Memori Internal 256 GB
Baterai Li-Ion 7000 mAh
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada

Kelebihan POCO M7

Sebagai kelas entry, POCO M7 menawarkan kemampuan yang disesuaikan untuk penggunaan harian. Apalagi dengan baterainya yang besar. Berikut beberapa kelebihannya yang cukup menarik untuk dibahas.

1. Kapasitas Baterai 7000 mAh yang Awet

baterai POCO M7

POCO M7 dibekali baterai berkapasitas besar, 7000 mAh. Jika disandingkan dengan POCO M6 selaku model sebelumnya yang hanya 5030 mAh, tentu selisihnya sangat kentara. Daya tahannya jelas jauh lebih superior untuk aktivitas harian. 

POCO mengklaim bahwa POCO M7 sanggup beroperasi hingga lebih dari dua hari dalam penggunaan normal. Sedangkan apabila dipakai untuk panggilan telepon, perangkat ini bisa aktif selama 46 jam, dan untuk aktivitas membaca atau menelusuri media sosial dapat mencapai 29 jam. 

Bahkan saat daya tersisa 1%, Anda tetap dapat melakukan panggilan telepon. Ponsel ini juga dapat bertahan untuk bermain game seperti Mobile Legends hingga 9 jam nonstop atau menonton video hingga 28 jam, serta dapat digunakan untuk mendengarkan musik hingga 108 jam.

Ponsel ini juga bisa siaga selama 10 jam dalam kondisi diam dengan konsumsi daya terendah. Ini sangat pas bagi Anda yang sering berkegiatan di luar dan sukar mencari sumber daya listrik.

Dalam pengujian benchmark (3D Mark & Antutu) yang dilakukan Kanal YouTube Now & Then Tech, baterai ponsel menunjukkan performa yang sangat irit, hanya berkurang 3% dan 1% selama pengujian berat, jauh lebih baik dibandingkan ponsel flagship.

2. Mendukung Pengisian Cepat 33 watt 

POCO M7

Mengenai pengisian dayanya, POCO M7 ditopang oleh teknologi pengisian daya 33 W Turbo Charging. Di samping itu, tersedia fitur reverse charging (daya balik) untuk menyuplai daya ke gawai lain seperti ponsel, jam tangan pintar, hingga TWS.. 

Oh yah, charger 33 watt POCO M7 sudah tersedia di kotak penjualan. Pihak POCO mengklaim POCO M7 dapat terisi penuh 70 persen di satu jam pertama memakai charger 33 watt ini. 

Lantas, berapa waktu yang dibutuhkan untuk terisi penuh? Menurut kanal YouTube Nicole Yahaya, POCO M7 membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengisi daya dari nol hingga 100 persen. Hasil ini tergolong bagus mengingat baterai ponsel ini mencapai 7.000 mAh. 

3. Layar Lega, Refresh Rate-nya 144 Hz

POCO M7

Layar POCO M7 juga jadi keunggulan tersendiri. Pasalnya, layarnya ini sudah mendukung refresh rate 144 Hz. Fitur ini umumnya hadir di ponsel gaming kelas menengah. Hadirnya refresh rate ini memberi pengalaman gulir dan bermain yang lebih mulus serta responsif.

Refresh rate tersebut bersifat adaptif, memang tidak turun ke level paling rendah, namun mampu menyesuaikan dengan aktivitas di layar. Pendekatan ini membantu menekan konsumsi daya yang tidak perlu, sehingga ketahanan baterai bisa lebih panjang.

Ukuran panelnya terasa lapang, 6,9 inci dengan teknologi IPS. Bezel, terutama bagian dagu, bukan yang paling tipis, tetapi pengalaman pakai tetap nyaman dan memuaskan, apalagi karena resolusinya sudah Full HD+ atau 1080 x 2340 piksel. Kecerahan layar mencapai 700 nit untuk standar, dan 850 nit saat HBM, sehingga visibilitas di luar ruang tetap baik.

Kenyamanan menatap layar juga ditopang sertifikasi TUV Rheinland. Paparan cahaya biru yang lebih rendah membuat mata tidak cepat lelah, dan penggunaan di ruangan redup terasa aman berkat sertifikasi Flicker Free dan Circadian Friendly. 

Sebagai pelengkap, tersedia fitur Wet Touch 2.0, yang membuat respons sentuhan tetap akurat saat layar lembab, terkena percikan air, atau ketika jari berkeringat.

4. HyperOS 2 dan Dukungan Google Gemini

Xiaomi 15

Saat rilis pada Oktober 2025, POCO M7 sudah menjalankan Android 15 dengan antarmuka HyperOS 2. Janji peningkatan versi sistem, hingga kini, belum diumumkan secara resmi. Meski begitu, tampilannya terasa segar dan fungsional untuk ponsel kelas entry.

Berbagai kemampuan baru hadir di HyperOS 2, termasuk sinkronisasi panggilan serta berbagi salinan teks. Soal monetisasi, iklan masih ada, meski intensitasnya cenderung berkurang, dan aplikasi bawaan yang cukup banyak akan terlihat pada pemakaian awal.

Kanal YouTube Now & Then Tech menyebut penggunaan OS secara umum (multi-tasking, scrolling) terasa lancar berkat layar 144Hz.

Untuk fitur kecerdasan buatan, POCO dan juga Xiaomi sudah bekerja sama dengan Google Gemini sebagai asisten AI, sehingga pengguna bisa memanggil Gemini tanpa berpindah aplikasi, memanfaatkan Gemini Live untuk interaksi langsung, membuat gambar, serta menghubungkannya dengan aplikasi lain agar alur kerja terasa lebih mulus.

5. Kamera Utama 50 MP dan Kamera Selfie 8 MP

POCO M7

POCO M7 datang dengan bump kamera memanjang ke bawah. Dari desain modul kameranya, tampak seolah ada beberapa kamera di bagian belakang. Namun, hanya ada satu kamera di bagian belakang ini, yakni kamera 50 MP.

Ada satu kamera lagi yakni kamera lensa auxiliary lens yang sering gak dianggap sebagai kamera alias hanya lensa pembantu. 

Kamera 50 MP ini hadir dengan bukaan f/1.8 dan sudah dilengkapi PDAF, sehingga fokus dapat terkunci cepat saat memotret. Sementara kamera depan hadir resolusi 8 MP yang tergolong oke buat selfie.

Lantas, bagaimana hasil kamera belakang ini? Mengacu pada hasil pengujian yang dilakukan Gadgetmatch, hasil tangkapan kamera dari POCO M7 tergolong bagus untuk kondisi siang hari. Bisa dibilang hasil fotonya hadirkan detail yang baik dan lumayan.

Begitu juga dengan kamera depannya, hasilnya tergolong lumayan. Kamera depan ini padahal punya fitur menarik seperti mode malam dan beauty. Saat mode malam diaktifkan, layar akan menampilkan pendar ring atau tampilan putih menyala untuk membantu pencahayaannya.

Situs Yugatech bilang bahwa kamera POCO M7 bisa dikatakan tidak terlalu istimewa. Menurut Yugatech, kamera POCO M7 memang bisa hasilkan gambar yang lebih dari cukup saat kondisi siang hari. Kemampuan zoom juga terbilang. Namun untuk penggunaan zoom 1x dan 2x. 

Bagaimana dengan perekaman video? POCO M7 punya kemampuan merekam video 1080p dengan 30 FPS. Hasilnya secara umum bagus saat kondisi siang hari. Namun, kurang bagus saat malam hari. Hal yang sama sebenarnya dengan hasil tangkapan foto. 

Untuk perekaman videonya, kemampuan POCO M7 tidak mengalami peningkatan apapun. Kamera depan atau belakangnya hanya bisa mencapai kualitas video 1080p dengan 30 FPS. Jangan mengharapkan fitur stabilisasi di HP kelas harga ini. Anda perlu mengandalkan skill tangan ketika memegang HP agar tidak bergetar.

6. Konektivitas Lengkap, Ada NFC dan Infrared

NFC POCO M7

Untuk kelas entry, POCO M7 sudah membawa sensor yang cukup lengkap. Ponsel  NFC multifungsi dan infrared blaster. NFC, yang memudahkan pairing perangkat, transaksi digital, serta pemakaian sebagai kartu akses, terasa praktis untuk kebutuhan harian.

Infrared blaster berperan sebagai pengganti remote universal. Dengan fitur ini, POCO M7 dapat mengendalikan beragam perangkat rumah, seperti TV, AC, atau proyektor, sehingga Anda tidak perlu mencari remote terpisah.

Di sisi sensor, ponsel ini menyediakan akselerometer, proximity, kompas, dan pemindai sidik jari. Sensor sidik jarinya diletakkan di sisi bodi dan, terintegrasi dengan tombol daya, membuatnya mudah dijangkau ibu jari saat menggenggam.

Kekurangan POCO M7

Untuk sebuah ponsel harga Rp2 jutaan, tentu saja ada kekurangan yang mesti jadi perhatian. Apa saja kekurangan tersebut? Simak poin kekurangannya berikut ini.

1. Kurang Oke untuk Main Game Berat

vivo Y29

POCO M7 mengandalkan koneksi 4G saja, dan ditenagai oleh Snapdragon 685. Chip ini memang bukan yang paling kencang di ranah 4G. Karena itu, agak disayangkan POCO menyematkan cip ini untuk sebuah ponsel harga Rp2 jutaan. 

Chip tersebut ditopang dengan RAM 8 GB. Kombinasi ini seharusnya bisa hasilkan performa oke untuk harian atau tugas ringan. Namun, hasil mengecewakan didapatkan saat main game. Situs GadgetMatch dan kanal YouTube Now & Then Tech, menyebut POCO M7 kewalahan memainkan gim berat seperti Call of Duty. 

Situs Yugatech juga mengonfirmasi performa POCO M7 yang terbilang kurang bagus. Menurut mereka kombinasi hardware dan OS-nya kurang menyatu. Anda sebagai pengguna akan mengalami lag sesekali bahkan hanya saat menggeser menu, dan aplikasi membutuhkan waktu lama untuk dibuka.

2. Hanya Menggunakan Sistem Mono Speaker

SPEAKER POCO M7

Salah satu kekurangan dari POCO M7 adalah jumlah speaker yang hanya satu atau mono. Hal ini cukup disayangkan karena tidak bisa hasilkan suara yang surrounded saat dipakai menonton film.

GadgetMatch, kualitas audio POCO M7 dianggap "lumayan" (alright) dan cukup mengejutkan untuk segmen harganya. Artikel tersebut mencatat bahwa audio ponsel ini memiliki tingkat "renyah" (crispness) dan "keutuhan" (wholeness) yang baik jika dibandingkan dengan perangkat lain di kelasnya.

Hanya sayang, karena speakernya hanya mono, kualitas audio jadi kurang maksimal. 

3. Bobot yang Terasa Berat 

POCO M7

POCO M7 punya bobot 214 gram dengan ketebalan 8,4 mm. Ukuran ini membuat POCO M7 jadi ponsel yang bulky.. Seperti yang dikatakan kanal YouTube Now & Then Tech bahwa POCO M7 terasa berat dan besar di tangan. Namun, bagi sebagian orang yang tangannya cukup lebar hal ini mungkin tidak akan terlalu masalah. 

4. Slot SIM berjenis Hybrid

Hal lain yang perlu diperhatikan dari POCO M7 adalah soal penggunaan slot untuk SIM dan microSD-nya. Ya, POCO M7 punya slot microSD untuk ancang-ancang apabila penyimpanan UFS 2.2 berkapasitas  256 GB terasa kurang. 

Namun, slot SIM dan microSD ini hybird, artinya berbagi dudukan dengan kartu SIM kedua, sehingga ketika microSD digunakan, hanya satu kartu SIM yang dapat dipasang.

Simpulan

POCO M7, dengan baterai 7.000 mAh, pengisian 33 W, layar IPS 6,9 inci 144 Hz yang adaptif, serta fitur seperti Wet Touch 2.0, NFC, infrared, dan Google Gemini, terasa solid untuk harian, streaming, dan komunikasi, terutama di harga Rp2 jutaan kecil.

Namun, jika prioritas Anda adalah bermain gim berat dengan frame rate stabil, POCO M7 terasa kurang cocok. Silakan pertimbangkan POCO M7 Pro atau perangkat lain dengan SoC lebih kencang dan audio stereo.

Kategori:

cross