Inilah 10 Kelebihan dan Kekurangan Sony Xperia 1 IV
Sony telah meluncurkan generasi flagship penerus dari Sony Xperia 1 III, Sony Xperia 1 IV. Ponsel ini membawakan sejumlah peningkatan dan spesifikasi yang mumpuni, terutama pada sisi kamera dan dapur pacunya.
Sony Xperia 1 IV sendiri memiliki daya tarik utama di bagian kamera telefoto yang dapat melakukan continuous zoom pada jangkauan tertentu, diklaim sebagai smartphone pertama yang menggunakan teknologi secanggih ini.
Tak heran, kemampuan fotografi ponsel ini juga disebut-sebut setara dengan kamera mirrorless, terutama dari kemampuan autofokusnya.
Masih banyak kelebihan-kelebihan lain yang bisa ditemukan pada Sony Xperia 1 IV, begitu pun dengan sejumlah kekurangannya yang tak kalah penting untuk diketahui. Yuk, simak kelebihan dan kekurangan Sony Xperia 1 IV berikut ini!
Spesifikasi Sony Xperia 1 IV
Layar | OLED 6.5 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1 |
RAM | 12 GB |
Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
Kamera | 12 MP (wide) 12 MP (telephoto) 12 MP (ultrawide) 0.3 MP (ToF) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Sony Xperia 1 IV
Kalau Anda memiliki budget untuk membeli HP flagship, tidak ada salahnya melirik Sony Xperia 1 IV. Beberapa kelebihannya dijamin akan membuat siapapun tercengang. Simak yang di bawah ini, ya!
1. Punya Layar 4K OLED, Sangat Jarang di Industri Smartphone
Apa yang Anda bayangkan saat membaca tulisan "4K OLED"? Monitor kah? Atau TV? Ya, pasalnya, resolusi 4K umumnya hanya dimiliki oleh kedua perangkat tersebut. Namun tahukah Anda? Rupanya Sony Xperia 1 IV merupakan satu dari segelintir HP langka yang menyediakan resolusi setinggi itu.
Panel layarnya tentu sudah menggunakan OLED (nampaknya sudah menjadi "makanan pokok" untuk ponsel premium) dengan refresh rate 120 Hz pada dimensi 6,5 inci. Resolusi persisnya yang didukung oleh layar adalah sebesar 1644 x 3840 piksel dengan aspek rasio 21:9.
Layar juga mendukung tingkat kerapatan piksel yang begitu tinggi, yakni sekitar 643 ppi (pixel per inch). Soal ketajaman layar, pokoknya sudah tidak perlu diragukan lagi.
- Layar tidak menampilkan punch-hole maupun waterdrop notch
Yang menjadikannya cukup keren dan (lagi-lagi) unik, merupakan desain kamera depan yang mengusung konsep FullView. Anda sungguh tidak akan menemukan ceruk ataupun punch hole sama sekali di sini.
Bezel atas dan bawahnya memang dibuat agak sedikit tebal, demi menampung lensa kamera depan agar tidak menghalangi pandangan layar. Menurut penulis, ini adalah kompromi yang paling pas untuk mempertahankan imersi layar sekaligus menjaga kualitas kamera selfie.
Alternatif lainnya tentu dengan menyembunyikan kamera depan di dalam layar (atau yang biasa disebut "Under Display Camera", seperti yang dimiliki Xiaomi Mix 4).
Namun, konsep seperti ini belum sepenuhnya matang di industri smartphone lantaran berisiko membuat kualitas hasil foto selfie-nya jadi menurun jika tidak diperhitungkan dengan matang.
Daripada ambil risiko, keputusan untuk menaruh lensa di bezel sudah tepat, sih. Toh, bezelnya begitu tipis dan tidak mengganggu, dan sekaligus jadi bisa menampung lampu notifikasi LED yang umumnya jarang ditemukan pada ponsel Sony.
- Akurasi warna dan tingkat kecerahan layar
Kembali ke layar, Sony Xperia 1 IV juga membawakan standar kualitas warna 10-bit sehingga membuatnya sanggup menampilkan sebanyak 1 miliar warna. Ponsel Sony ini menyediakan dua mode kualitas gambar yang terbadi menjadi Standard (default) dan juga mode Creator.
Jika memilih mode Creator, layar akan berusaha menyesuaikan warna yang ditampilkan berdasarkan konten yang dipertontonkan, yakni dengan bergantian antara gamut warna sRGB dan DCI P3. Sementara, mode Standard akan menampilkan warna yang lebih menonjol dengan nuansa putih yang agak kebiruan.
Anda pun dapat mengatur tingkatan warna putih (white balance) yang terbagi menjadi Warm, Medium, dan Cool. Sesuai namanya, Warm akan membuat warna putihnya cenderung hangat alias kekuning-kuningan, dan Cool akan memberikan nuansa putih yang sejuk dengan aksen kebiruan. Medium terletak di tengah-tengah antara keduanya.
Dilansir dari GSM Arena, layar pada Sony Xperia 1 IV mampu meraih tingkat kecerahan tertingginya pada angka 668 nit, ketika white balance disetel ke tingkatan Medium. Ini merupakan kecerahan tertinggi saat slider dibuat mentok kanan secara manual.
Adapun untuk mode Auto Brightness, layar meraih tingkat kecerahan tertingginya pada mode Creator dengan white balance Medium, di angka 650 nit.
2. Peningkatan Ketahanan Baterai Ketimbang Generasi Sebelumnya
Ketahanan baterai sudah semestinya jadi sebuah hal yang diperhitungkan dengan matang pada HP flagship. Tentu tidak ada yang mau membayar mahal hanya untuk dapatkan ponsel yang cepat habis baterai, bukan? Dalam hal ini, Sony pun memodali Xpedia 1 IV dengan kapasitas baterai 5.000 mAh.
Kapasitas tersebut alami peningkatan 10% lebih besar ketimbang yang digunakan pada Xperia 1 III selaku pendahulunya (masih gunakan baterai 4.500 mAh). Sekarang pertanyaannya, apakah peningkatan kapasitas tersebut membuat baterai Xperia 1 IV lebih tahan lama?
Pengujian dari GSM Arena mengungkapkan bahwa endurance rating yang diraih Xperia 1 IV adalah sebesar 100 jam. Hasil tersebut merinci pada aktivitas panggilan telepon hingga durasi 26 jam 51 menit, melakukan browsing selama 11 jam 26 menit, dan pemutaran video playback hingga mencapai 15 jam 6 menit.
Ketahanan baterai ini meningkat dari Sony Xperia 1 III dengan endurance rating 82 jam. Selain itu, ia pun bahkan berhasil kalahkan Xiaomi 12 Pro yang hanya punya skor ketahanan baterai 74 jam saja.
Cukup banyak produsen smartphone yang menjustifikasikan pengurangan baterai menjadi 4.500 mAh karena memiliki chipset dengan efisiensi daya tinggi serta layar yang hemat daya. Padahal, kapasitas ekstra tidak pernah menyakiti siapapun, kecuali imbas negatifnya pada bodi yang jadi lebih bongsor.
Well, mengingat bobot Sony Xperia 1 IV hanya berada di angka 185 gram, hadirnya baterai 5.000 mAh tetap menjadi sebuah hal positif yang layak diapresiasi. Kali ini, Sony mengambil keputusan yang tepat dengan berikan tambahan 500 mAh ketimbang pendahulunya.
3. Menggunakan Chipset Snapdragon 8 Gen 1
Sebagai salah satu HP flagship tercanggih dan termahal di dunia, tentu Sony dituntut pula untuk hadirkan sisi performa terbaik pada Xperia 1 IV ini. Oleh karena itu, mereka pun memodali ponsel dengan chipset terbaik di jagat raya yaitu Snapdragon 8 Gen 1.
Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan chipset tersebut, lantaran nyaris semua smartphone flagship yang hadir di tahun 2022 sudah berbondong-bondong pakai chipset yang sama. Bahkan, beberapa sudah menggunakan versi yang lebih baik dari sisi kinerja dan efisiensi daya yakni Snapdragon 8+ Gen 1.
Snapdragon 8 Gen 1 merupakan SoC high-end yang menggunakan arsitektur ARMv9 dengan kombinasi prosesor delapan inti pada klaster 1 + 3 + 4. Di klaster pertamanya, mencakup satu prime core berupa Cortex X2 dengan clock speed mencapai 3 GHz.
Klaster high performance-nya meliputi tiga inti Cortex A710 berkekuatan 2.5 GHz dan klaster hemat dayanya menggunakan empat unit Cortex A510 dengan kecepatan frekuensi 1.8 GHz.
Chipset ini dibangun atas teknologi fabrikasi 4 nm oleh Samsung dan membawakan kartu pengolah grafis Adreno 730 pada frekuensi 818 MHz. Menurut Qualcomm, Snapdragon 8 Gen 1 memiliki peningkatan kecepatan prosesor sebesar 20% sekaligus mengurangi penggunaan daya hingga 30% ketimbang Snapdragon 888.
Seperti yang bisa diduga, performa ponsel ini berada di tingkatan yang serupa dengan sejumlah ponsel flagship lainnya. Sony Xperia 1 IV terutama memiliki skor benchmark sintetis AnTuTu v9 yang cukup tinggi yaitu 838.832 poin. Adapun untuk skor pengujian Geekbench 5, ponsel ini meraih skor di angka 1160 poin (single core) dan 3403 poin (multi-core).
Sejumlah pesaingnya yang berhasil ia lampaui (atau setidaknya setara) adalah OnePlus 10 Pro, Google Pixel 6, Google Pixel 6 Pro, dan juga OPPO Find X5 Pro.
Sebuah kanal YouTube bernama Booredatwork.com telah menguji Sony Xperia 1 IV untuk bermain Genshin Impact pada pengaturan grafis tertinggi. Ternyata, frame rate yang didapat cukup stabil di angka 38-40 FPS pada 20 menit pertama, dan menurun hingga antara 36-38 FPS pada menit-menit selanjutnya. Diketahui, FPS Stability-nya berada di angka 61%.
Gamer hard core akan mengatakan frame rate ini kurang nyaman. Namun, di mata kebanyakan orang, frame rate di atas 30 FPS itu masih tergolong nyaman untuk dimainkan.
Pada pengujian COD Mobile dan PUBG Mobile (Smooth - Extreme), perangkat berhasil menjaga frame rate yang konstan di angka 60 FPS. Adapun ketika PUBG Mobile dimainkan pada pengaturan UHD - Ultra, frame rate yang didapat adalah 40 FPS.
4. Ketahanan Bodi yang Solid Berkat IP Rating dan Gorilla Glass
Selain tangguh dari sisi hardware, Sony Xperia 1 IV juga rupanya dimodali dengan ketahanan bodi yang berkualitas. Bagaimana tidak? Ponsel ini sudah menggunakan bingkai aluminium yang dibungkus dengan Gorilla Glass Victus pada sisi layar dan bodi belakangnya.
Untuk diketahui, Gorilla Glass Victus merupakan generasi kaca pelindung terkuat di industri smartphone. Pasalnya, ia sanggup meminimalisir kerusakan pada layar dan bodi ketika ponsel terjatuh dari ketinggian hingga 2 meter ke permukaan keras.
Dan, seperti sejumlah ponsel flagship lainnya, HP ini juga dilengkapi dengan sertifikasi yang membuatnya tahan terhadap debu dan air, yakni IP65 dan IP68. Kedua Ingress Protection (IP) ini dapat melindungi perangkat dari semburan air dari segala arah, dan membuatnya cenderung tidak rusak meski sudah terendam di air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
5. Hadir dengan Port dan Konektivitas Lengkap
Sudah semestinya sebuah smartphone di segmen premium menghadirkan konektivitas yang lengkap. Dalam hal ini, Sony Xperia 1 IV sungguh tidak mengecewakan.
Meski ponselnya sendiri tidak dijual secara resmi di Indonesia, namun ia mendukung pita jaringan 5G cukup lengkap. Beberapa di antaranya adalah n1, n3, dan n40 yang didukung oleh sejumlah provider jaringan seluler di Tanah Air, yakni Telkomsel, XL, dan Indosat.
Selain itu, Sony Xperia 1 IV juga jadi sebuah ponsel langka yang masih menyediakan slot microSD di rentang harga high-end. Pasalnya, mayoritas smartphone flagship sudah tidak pernah lagi dibekali dengan slot microSD lantaran sudah punya kapasitas memori internal yang tinggi.
Meski slot microSD yang digunakan adalah shared SIM slot, namun setidaknya Anda bisa dengan mudah memindahkan microSD dari HP lama ke Sony Xperia 1 IV tanpa harus melalui proses memindahkan file yang cukup ribet.
Dan yang lebih uniknya lagi, rupanya Xperia 1 IV juga masih mempertahankan 3.5 mm jack audio port ketika mayoritas HP lain sudah tidak lagi menyediakannya. Selain dari stereo speaker yang disediakannya, pengguna juga bisa dengarkan lagu pakai earphone kabel, tanpa harus menggunakan adapter.
Terakhir, Sony Xperia 1 IV juga memiliki fitur NFC (Near Field Communication) yang dapat mempermudah proses transaksi digital serta mengecek/mengisi saldo eMoney.
6. Pengalaman Fotografi dan Videografi yang Tak Tertandingi, Setara Mirrorless
Sony memang salah satu brand yang paling bisa diandalkan kalau menyangkut soal fotografi. Beberapa ponsel dari brand lain bahkan seringkali menggunakan lensa dari Sony.
Konfigurasi Quad Camera yang dimiliki Sony Xperia 1 IV mencakup kamera utama Sony IMX 557 berkekuatan 12 MP dengan ukuran 1/2.55 inci dengan ukuran piksel 1.4µm. Kamera dengan bukaan f/1.7 ini turut dilengkapi dengan Dual Pixel PDAF dan juga stabilisasi OIS.
Sebagai kamera pendampingnya, Sony menyiapkan sensor telefoto 12 MP yang sanggup melakukan zoom berjangkauan 85 mm (apertur f/2.3 dengan zoom optik 3,5x) hingga 125 mm (apertur f/2.8 dengan zoom optik hingga 5.2x). Tentu saja lensa telefoto ini juga sudah dibekali dengan OIS.
Ini artinya, Anda bisa melakukan zoom optik antara kedua focal length ini tanpa sekalipun mengandalkan zoom digital. Dampak positifnya, hasil foto zoom akan terlihat begitu jelas dan tajam, tanpa terlihat seolah habis di-crop seperti yang biasa terjadi pada zoom digital.
Lensa pendamping lainnya merupakan kamera ultrawide 12 MP (f/2.2) dengan focal length 16 mm, ukuran sensor 1/2.5 inci, dan mendukung bidang luas 124 derajat. Tersedia juga PDAF pada kamera ini.
Terakhir, Anda akan menemukan sensor ToF (Time of Flight) 3D yang digunakan untuk hasilkan efek bokeh (depth sensor) dan juga mengambil foto subjek bergerak dengan optimal.
Tiga lensa yang digunakan pada Sony Xperia 1 IV sama-sama dapat merekam video hingga resolusi 4K HDR pada kecepatan 120 FPS. Tidak heran, layar dari ponsel ini juga mendukung resolusi 4K agar dapat menampilkan video dalam resolusi aslinya.
Kamera HP ini juga mengusung teknologi canggih hasil kerja sama dengan Zeiss, hadirkan kalibrasi optik untuk hasilkan standar mutu fotografi dan videografi yang meningkat drastis. Tak lupa, tersedia juga teknologi ZEISS T* Lens Coating yang dapat meminimalisir refleksi pada hasil foto.
Fitur realtime Eye AF juga akan memudahkan pengguna untuk mengambil foto potret dengan maksimal, baik itu saat memotret orang atau hewan. Fitur ini disinyalir tetap bekerja dengan baik meski subjek foto sambil berjalan atau ketika salah satu matanya tertutup.
Seringkali gagal memotret subjek yang bergerak dengan cepat? Jangan khawatir. Fitur tracking realtime pada kamera HP ini akan menggunakan algoritme AI dan sensor ToF 3D untuk dapat mengukur jarak kejauhan, sekaligus mendeteksi dan mengunci fokus pada subjek yang diinginkan.
Bagaimana? Semua fitur di atas membuat kamera ponsel ini tampak seperti kamera mirrorless, bukan? Malahan, situs Android Authority juga mengatakan bahwa kemampuan autofokus pada Sony Xperia 1 IV merupakan yang terbaik di industri, mengalahkan sejumlah kamera mirrorless. Berikut adalah beberapa sampel hasil fotonya.
Seperti yang bisa diekspektasikan, kualitas foto pada segala kondisi sungguh terlihat menawan. Sedikit pengecualian bagi pemotretan malam hari. Pada pemotretan siang hari, terlihat bahwa noise-nya dibuat sedikit mungkin dengan ketajaman yang memadai.
Kemampuan lensa ultrawide pada HP ini juga merupakan yang terbaik di industri smartphone, dengan white balance yang baik, deitl yang melimpah, serta ketajaman-ketajaman yang bikin hasil foto terlihat diambil dari kamera digital berkualitas.
Memiliki Sony Xperia 1 IV dalam genggaman niscaya akan membuat Anda enggan untuk menyisihkan uang lagi untuk beli kamera. Pasalnya, kamera HP ini tidak kalah dengan kualitas kamera mirrorless dan DSLR yang beredar di luar sana.
Kekurangan Sony Xperia 1 IV
Terlepas dari sejumlah kelebihannya yang membuat HP ini sungguh worth it, Anda juga perlu mengetahui beberapa kekurangannya berikut ini.
1. Throttling yang Cukup Parah
Saat bermain gim berat pada waktu panjang, ponsel akan menjadi panas. Semakin berat gimnya, semakin cepat pula ponsel meraih suhu tinggi melebihi batas, atau yang bisa disebut dengan overheating.
Ini terjadi karena CPU dan GPU terus-menerus diberi muatan hingga 100% dalam waktu lama tanpa berhenti, sehingga bodi ponsel akan terasa panas di tangan yang akan membuat pengalaman gaming jadi tidak nyaman.
Nah, masing-masing smartphone punya cara untuk mengatasi isu overheating, yakni dengan sengaja menurunkan performa ponsel agar lebih cenderung terhindar dari suhu tinggi. Inilah yang dinamakan dengan throttling.
Ponsel dengan optimasi yang baik serta sistem pendingin yang solid akan mampu mempertahankan peak performance dengan waktu lebih lama. Pun ketika terjadi throttling, penurunan performa tidak akan terlalu jauh dari peak performance-nya.
Yang jadi masalah, Sony Xperia 1 IV termasuk salah satu smartphone dengan isu throttling paling parah di kelas flagship. Dilihat dari tangkapan layar di atas, ponsel ini mengalami penurunan performa hingga 63% dari peak performance.
Pengujian CPU Throttling Test tersebut berlangsung selama 1 jam. Akan tetapi, penurunan yang sangat drastis ini terjadi ketika menyentuh menit ke-5. Ini menunjukkan bahwa Sony Xperia 1 IV memang tidak dapat mempertahankan sustained performance dengan baik.
Untungnya, chipset Snapdragon 8 Gen 1 memiliki performa yang gahar. Bahkan ketika terjadi throttling, besar kemungkinan Anda tidak akan merasakan penurunan performa yang drastis dalam gim.
Hanya saja, jika throttling-nya tidak separah ini, kemungkinan Anda masih bisa nikmati Genshin Impact di frame rate 60 FPS konstan pada pengaturan grafis tertinggi. Kabar baiknya, throttling merupakan salah satu isu yang berpotensi untuk diperbaiki dengan update-an firmware selanjutnya.
2. Fast Charging Lambat, Setara HP 2 Jutaan + Casan dan Kabel Dijual Terpisah
Kalau kita bisa mengatakan kualitas kamera HP ini setara mirrorless, rupanya kemampuan fast charging HP ini malah setara dengan smartphone 2 jutaan. Bagaimana tidak? Sony Xperia 1 IV hanya didukung dengan fast charging 30 W saja. Untuk seukuran HP flagship seharga 20 jutaan, ini tentu mengherankan.
Sony mengklaim HP ini dapat dicas dari 0-50% dalam waktu 30 menit, yang mana mayoritas flagship lain dapat mengisi hingga penuh bahkan kurang dari durasi tersebut. Contohnya saja Xiaomi 12S Pro dengan daya 120 W.
Yang semakin membuat heran lagi, Sony memutuskan untuk tidak menyertakan adapter dan kabel data ke dalam boks penjualannya. Ini memang salah satu tren yang sedang berlangsung di kalangan HP flagship, bertujuan untuk mengurangi jejak emisi karbon dengan cara membuat kemasan sekecil mungkin.
Berdasarkan hasil pengujian pengecasan yang dilakukan GSM Arena, Sony Xperia 1 IV ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam 42 menit dari 0-100%, menggunakan casan USB Power Delivery dengan daya 30 W.
Keputusan untuk tidak menghadirkan fast charging yang terlalu cepat tampaknya tidak berbeda dengan sejumlah ponsel flagship seperti iPhone 13 Pro Max dan Samsung Galaxy S22 Ultra, yakni untuk menjaga lifespan dari baterai itu sendiri.
Pasalnya, Sony Xperia 1 IV memang menjanjikan kesehatan baterai yang lebih terjaga meskipun setelah 3 tahun penggunaan. Oh ya, Sony Xperia 1 IV juga menyediakan fast wireless charging dengan daya 10 W.
3. Penanganan Refresh Rate yang Kurang Intuitive
Tidak seperti HP kebanyakan, Sony Xperia 1 IV tidak menghadirkan refresh rate adaptif yang dapat menyesuaikan laju penyegaran berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Jika Anda memilih mode 120 Hz, maka layar akan senantiasa menampilkan laju penyegaran tersebut pada kondisi normal. Refresh rate hanya menurun ke 60 Hz ketika sedang menonton video atau mengakses aplikasi yang tidak kompatibel.
Untungnya Anda dapat mengatur masing-masing gim untuk menampilkan refresh rate tertentu, yakni dengan cara mengaktifkannya pada fitur Game Enhancer (aplikasi in-game bawaan ponsel).
Dan cukup mengherankannya lagi, ponsel pun seringkali tiba-tiba menurunkan refresh rate dari 120 Hz ke 60 Hz ketika ponsel mencapai suhu panas tertentu.
Dan, sekalipun layar mendukung resolusi 4K, nyatanya resolusi yang ditampilkan sepanjang waktu adalah Full HD+. Resolusi 4K hanya ditampilkan saat membuka aplikasi media seperti galeri foto dan video. Tampaknya ini dilakukan demi menghemat baterai.
4. Tanpa Mode Malam
Kemampuan kamera Sony Xperia 1 IV termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Namun sayangnya, rupanya ponsel ini tidak menyediakan night mode (mode malam) yang dapat meningkatkan kualitas gambar pada pemotretan malam hari.
Anda masih dapat menemukan exposure yang kurang terlihat pada sisi-sisi gelap pada pemotretan malam hari, dan ini semestinya bisa diperbaiki pada mode malam.
Simpulan
Sony Xperia 1 IV tersedia di pasar Amerika Serikat dengan banderol harga rilis 1.600 dolar AS atau setara dengan Rp23,2 jutaan. Kendati punya harga selangit, namun kelebihan-kelebihannya tetap membuat ponsel ini sangat worth it, terutama di tangan seorang fotografer sejati ataupun konten kreator profesional.
Smartphone yang satu ini memiliki kemampuan fotografi dan videografi yang paling solid di kelasnya, lantaran ketiga lensanya bisa digunakan untuk merekam video hingga resolusi 4K HDR. Belum lagi, layarnya yang mendukung resolusi 4K termasuk dalam salah satu fitur terlangka di industri smartphone.
Semuanya tampak dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan kreasi konten. Baik itu untuk membuat video TikTok, YouTube, ataupun proyek film pendek dan iklan komersil, Sony Xperia 1 IV akan memastikan kualitas foto dan video didapat berada dalam kualitas tertinggi. Tertarik mencoba?