8 Perbedaan Xiaomi Mi 10 Ultra dan Xiaomi Mi 11 Ultra
Xiaomi memang sudah lama memproduksi HP seri Mi yang bertaraf flagship. Namun, mereka baru punya smartphone yang statusnya flagship paripurna pada 2020. Smartphone yang dimaksud adalah Xiaomi Mi 10 Ultra. Status flagship paripurna menandakan bahwa seluruh teknologi terbaik yang ada di dunia HP disematkan buat si ponsel.
Namun demikian, Xiaomi tampak masih malu-malu karena Mi 10 Ultra dijual eksklusif hanya di pasar Tiongkok. Rasa percaya diri perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun ini akhirnya muncul ketika menghadirkan Xiaomi Mi 11 Ultra secara global. Indonesia pun tak luput dari pemasaran Mi 11 Ultra.
Tentunya keberanian Xiaomi untuk menjual produk ini ke dunia internasional tak lepas dari kualitas Mi 11 Ultra yang memang jempolan. Selain itu, Xiaomi pasti melakukan beberapa pembenahan yang membuat Mi 11 Ultra tak sama dengan Mi 10 Ultra.
Nah, ketidaksamaan itulah yang akan Carisinyal bahas dalam artikel ini. Membahas perbedaan kedua ponsel bukanlah hal sepele. Sebab, kami berharap Anda jadi tahu apa saja peningkatan yang diberikan Xiaomi untuk produk barunya. Pembahasan dapat diawali dengan membaca spesifikasi singkat kedua ponsel sebagai berikut.
Spesifikasi Xiaomi Mi 10 Ultra
Layar | OLED 6.67 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 865 |
RAM | 8 GB, 12 GB, 16 GB |
Memori Internal | 128 GB, 256 GB, 512 GB |
Kamera | 48 MP (wide) 48 MP (periscope telephoto) 12 MP (telephoto) 20 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Ion 4500 mAh |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Spesifikasi Xiaomi Mi 11 Ultra
Layar | AMOLED 6.81 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 888 |
RAM | 12 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 48 MP (periscope telephoto) 48 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Perbedaan Xiaomi Mi 10 Ultra dan Xiaomi Mi 11 Ultra
Xiaomi Mi 10 Ultra dan Xiaomi Mi 11 Ultra punya banyak perbedaan. Tidak hanya dari sisi penampilan, tapi juga soal komponen apa yang dikandung. Poin-poin di bawah ini akan menjelaskan secara gamblang mana saja yang jadi faktor pembeda. Simak satu per satu !
1. Desain dan Dimensi
Xiaomi Mi 10 Ultra dan Xiaomi Mi 10 Ultra sama-sama menerapkan bahasa desain minimalis. Sepertinya, bahasa desain yang seperti itu sudah menjadi pakem buat HP flagship. Namun, ada banyak hal yang membuat Anda akan sadar akan perbedaan kedua ponsel dari sekilas tapan saja.
Pertama soal modul kamera identitas brand. Mi 10 Ultra terlihat serba vertikal karena modul kamera dan tulisan identitas brand ditata berdiri. Adapun di dalam modul itu tersusun lensa kamera yang urutannya dari atas yakni: lensa telefoto periskop, lensa telefoto, lensa utama, dan lensa ultrawide.
Berkebalikan dengan si kakak, Mi 11 Ultra memilih gaya horizontal untuk menaruh modul kamera dan identitas brand. Namun, yang unik adalah modul kamera Mi 11 Ultra berbentuk persegi panjang besar, dengan dua bulatan lensa kembar, lensa berbentuk persegi, dan layar mini untuk pratinjau swafoto.
Untuk bagian depan, kedua ponsel sama-sama memakai layar dengan gaya empat sisi lengkung dengan lubang kamera di pojok kiri atas dari pandangan kita. Namun, kaca proteksi yang melapisi masing-masing ponsel berbeda. Mi 10 Ultra mengandalkan Gorilla Glass 5, sedangkan Mi 11 Ultra sudah pakai Gorilla Glass Victus.
Perbedaan material ini ternyata juga terjadi di kover belakang. Mi 10 Ultra masih setia dengan kaca, tetapi yang dipakai adalah Gorilla Glass 6. Lain dengan Mi 11 Ultra, ia memakai bahan keramik. Untuk bagian frame (rangka), kedua ponsel sepakat menggunakan aluminium.
Perbedaan masalah desain merembet ke ukuran pula. Mi 11 Ultra dirancang Xiaomi lebih panjang, lebih tipis, dan lebih ramping ketimbang si kakak. Dimensinya yakni 164,3 x 74.6 x 8,4 mm. Di sisi lain, Mi 10 Ultra yang punya ukuran 162,4 x 75,1 x 9,5 mm, lebih ringan daripada si adik: 221,8 g berbanding 234 g.
Hal terakhir soal desain yang membuat Mi 11 Ultra lebih keren ketimbang pendahulunya adalah adanya sertifikasi ketahanan debu dan air IP68. Alhasil, Mi 11 Ultra aman ketika 'berenang' hingga kedalaman 1,5 m selama 30 menit. Sertifikasi ketahanan debu dan air tak dimiliki Mi 10 Ultra.
2. Tampilan
Sektor tampilan kedua ponsel sebetulnya sudah sama-sama sip. Sebab, keduanya memakai panel keluarga OLED, mampu menampilkan 1,07 miliar warna, punya refresh rate 120 Hz, dan sertifikasi HDR10+. Namun, ada beberapa hal yang membuat Mi 11 Ultra lebih unggul.
Keunggulan pertama terletak pada ukuran dan resolusi. Mi 11 Ultra punya ukuran layar 6,81 inci dengan resolusi Quad HD+ alias 2K (1440 x 3200 piksel). Mi 10 Ultra lebih kecil dengan bentang layar 6,67 inci dan resolusi Full HD+ saja (1080 x 2340 piksel).
Keunggulan kedua yakni soal level kecerahan. Mi 11 Ultra punya kecerahan khas 900 nit, dan bisa dimaksimalkan sampai 1700 nit. Sementara itu, dalam kondisi di dalam ruangan Mi 10 Ultra memiliki kecerahan khas 800 nit, dan kecerahan puncak 1120 nit saat berada di situasi outdoor.
Keunggulan ketiga adalah mengenai rasio bodi banding layar dan kerapatan piksel. Mi 11 Ultra lebih efisien memanfaatkan bodinya sebagai penampang layar karena punya rasio 91,4 persen, unggul sedikit ketimbang Mi 10 Ultra yang memiliki rasio 89,5%.
Untuk kerapatan piksel, Mi 11 Ultra lebih tinggi karena punya resolusi layar yang lebih tinggi pula, yakni 515 ppi, sedangkan Mi 10 Ultra 386 ppi. Namun demikian, kerapatan piksel di atas 300 ppi sudah membuat gambar cukup tajam karena titik-titik piksel tak lagi terdeteksi oleh mata.
3. Chipset
Xiaomi memilih chipset Snapdragon 888 untuk menjadi dapur pacu buat Mi 11 Ultra. Chipset ini dirancang dengan arsitektur dan proses fabrikasi baru (5 nm). Untuk CPU-nya, chipset delapan inti ini memiliki tiga klaster. Klaster pertama ditempati satu core kencang Kryo 680 Prime (2,84 GHz). Klaster kedua diisi oleh tiga core medium Kryo 680 Gold (2,42 GHz).
Adapun klaster ketiga merupakan empat core hemat daya Kryo 680 Silver (1,80 GHz). Ketiga klaster CPU tersebut didukung oleh banyak komponen, salah satunya adalah GPU Adreno 660.
Adapun Mi 10 Ultra ditenagai oleh chipset premium yang diluncurkan Qualcomm Desember 2019, yakni Snapdragon 865. Chipset delapan inti yang dibikin dengan proses manufaktur 7 nm ini terdiri atas tiga klaster CPU juga.
Tiga klaster itu adalah satu core kencang Kryo 585 Prime (3,1 GHz), tiga core medium Kryo 585 Gold (2,42 GHz), dan empat core irit daya Kryo 585 Silver (1,8 GHz). Ketiganya didukung beberapa komponen, termasuk GPU Adreno 650.
Perbedaan nama core CPU kedua chipset memang didasari karena arsitektur yang dipakai tak sama, khususnya untuk core performa dan core medium. Snapdragon 888 memakai arsitektur Cortex X1 untuk core kencangnya, sedangkan core mediumnya berbasis Cortex A78.
Sedangkan Snapdragon 865 memakai arsitektur Cortex A77 untuk merancang core performa dan core menengahnya. Perbedaan arsitektur ini merupakan salah satu faktor yang membuat Snapdragon 888 lebih unggul. Meskipun begitu, clockspeed tertinggi yang dimilikinya lebih rendah ketimbang Snapdragon 865.
Hal itu dapat dibuktikan dengan catatan skor AnTuTu 8 kedua ponsel yang berbeda. Mi 11 UItra mencatatkan skor 688.720, sedangkan Mi 10 Ultra mencapai skor 638.497, menurut pengujian GSM Arena.
4. Konfigurasi Kamera
Mi 11 Ultra lebih percaya diri dengan memakai tiga lensa saja untuk memperkuat kamera belakangnya. Berbeda dari Mi 10 Ultra yang punya lensa kamera belakang lebih banyak, yakni empat. Dalam hal ini, Mi 10 Ultra punya dua lensa yang fungsinya untuk perbesaran optik.
Lensa itu adalah lensa periskop telefoto 120 mm dengan resolusi 48 MP dan bukaan f/4.1 yang bisa melakukan 5 kali perbesaran optik. Lalu, lensa telefoto primer 50 mm dengan resolusi 12 MP, bukaan f/2.0, dan mampu optical zoom hingga 2x sehingga Mi 10 Ultra secara total bisa melakukan optical zoom 7x.
Hal inilah yang membuat Mi 11 Ultra sedikit inferior karena praktis hanya dibekali lensa periskop telefoto 120 mm, 48 MP, f/4.1, dengan optical zoom 5x. Spesifikasi lensa ini sama dengan yang dipakai Mi 10 Ultra.
Kendati demikian, Mi 11 Ultra lebih unggul soal lensa utama yang dipakai. Sebab, resolusinya 50 MP dengan bukaan f/2.0, dan ditenagai oleh sensor berukuran besar (1/1.2 inci) bernama Samsung ISOCELL GN2. Karena sensor ini, satu piksel gambar yang dihasilkan jadi lebih besar (1,4 µm).
Secara teoritis, ukuran satu piksel gambar yang lebih besar bikin gambar secara keseluruhan lebih detail dan cerah. Situs DxOMark pun menempatkan Mi 11 Ultra sebagai ponsel dengan kamera terbaik di dunia, hingga artikel ini ditulis pada Juni 2021.
Bandingkan dengan Mi 10 Ultra yang lensa utamanya punya resolusi 48 MP. Lensa ini memang punya bukaan sedikit lebih besar, f/1.9, yang membuat cahaya lebih mudah masuk. Namun, sensor Omnivision OV48C yang dipakai buat lensa utamanya punya ukuran lebih kecil, yakni 1/1,32 inci. Alhasil, satu piksel gambar 'hanya' punya besar 1,2 µm.
Perbedaan selanjutnya ada di soal lensa ultrawide. Mi 11 Ultra lagi-lagi menang karena resolusi yang dipakai mirip dengan lensa utamanya, yakni 48 MP, f/2.2. Karena itu, kualitas jepretan lensa ultrawide Mi 11 Ultra seharusnya tidak jauh berbeda dari lensa utamanya.
Sementara itu, Mi 10 Ultra 'cuma' dibekali lensa ultrawide 20 MP, f/2.2. Untuk lensa swafoto, kedua ponsel sama-sama memakai resolusi 20 MP. Namun, bukaan diafragma Mi 10 Ultra lebih kecil dibanding Mi 11 Ultra (f.2/3 versus f/2.2).
5. Memori
Saat dirilis, Mi 11 Ultra yang dijual secara resmi di Indonesia hadir dengan satu varian memori, yakni 12 GB RAM dengan memori internal 256 GB. Tidak ada opsi menambah ruang simpan melalui kartu microSD. Di negara asalnya, Mi 11 Ultra tersedia dalam tiga varian memori: 8/256 GB, 12/256 GB, dan 12/512 GB.
Sedangkan Mi 10 Ultra dipasarkan di Tiongkok dengan varian memori yang lebih beragam. Ada empat varian yaitu: 8/128 GB, 8/256 GB, 12/256 GB, dan 16/512 GB.
6. Konektivitas
Kedua ponsel sudah mendukung konektivitas 5G karena masing-masing chipset yang terpasang memiliki modem telekomunikasi seluler generasi kelima. Meski begitu ada beberapa hal terkait konektivitas di luar jaringan seluler yang jadi pembeda.
Misalnya untuk WiFi, Mi 10 Ultra mentok di WiFi 6 (WiFi AX), sedangkan Mi 11 Ultra mendukung hingga WiFi 6e. Generasi WiFi yang dipakai Mi 11 Ultra adalah pengembangan dari WiFi 6. Seluruh kelebihan WiFi 6, seperti transfer data hingga 9,6 Gbps, dimiliki WiFi.
Akan tetapi, WiFi 6e memungkinkan perangkat untuk melakukan komunikasi pada pita frekuensi 6 GHz, guna menghindari kepadatan berlebih pada spektrum 2 GHz hingga 5 GHz. Alhasil, latensinya semakin rendah yang berimbas pada kelancaran koneksi.
Selain itu, teknologi Bluetooth Mi 11 Ultra juga lebih baru, yakni Bluetooth 5.2 berbanding Bluetooth 5.1 yang dipakai Mi 10 Ultra. Kelebihan selanjutnya Mi 11 Ultra adalah mendukung sistem navigasi NavIC yang belum dipunyai Mi 10 Ultra.
7. Sensor dan Speaker
Soal konektivitas kita cukupkan, beralih ke masalah sensor. Kedua ponsel punya seluruh sensor esensial yang diperlukan oleh suatu smartphone. Mulai dari pemindai sidik jari (di dalam permukaan layar), akselerometer, giroskop, proksimitas, kompas. Ada pula sensor spektrum warna untuk membantu kinerja kamera.
Namun, ada sensor yang ada di Mi 10 Ultra tapi tidak dimiliki Mi 11 Ultra. Sensor itu adalah barometer alias sensor pengukur tekanan udara. Sensor ini tentu akan penting buat Anda yang tinggal di daerah empat musim. Sebab, tekanan udara di negara empat musim lebih cepat berubah ketimbang di negara tropis.
Lain halnya dengan speaker, kedua ponsel memang sudah memakai pengeras suara stereo. Satu speaker ditempatkan di sisi frame bawah, sedangkan speaker sekunder menyatu dengan earpiece. Meski begitu, kualitas suara keluaran Mi 11 Ultra jelas lebih baik karena memakai speaker yang disetel oleh Harman Kardon, perusahaan audio jempolan dari Amerika Serikat.
Karena itulah, kelantangannya sedikit lebih tinggi daripada Mi 10 Ultra, yakni -24,3 LUFS versus -24,6 LUFS. Hal yang kentara adalah elemen bass-nya. Menurut GSM Arena, speaker Mi 11 Ultra adalah speaker HP yang paling terasa bass-nya dari seluruh ponsel Mi series yang pernah ada.
8. Baterai
Mi 11 Ultra mendapat lonjakan ukuran baterai. Jika Mi 10 Ultra memakai baterai 4500 mAh, Mi 11 Ultra kini telah menggendong baterai 5000 mAh. Pertanyaannya, apakah peningkatan kapasitas ini berimbas pada daya tahan baterai yang meningkat?
Jawabannya adalah "Ya". GSM Arena mencatat bahwa nilai ketahanan baterai Mi 11 Ultra mencapai 95 jam, 10 jam lebih banyak ketimbang Mi 10 Ultra. Hal ini merupakan sebuah peningkatan. Namun, jika melihat dari teknologi pengisian daya, Anda mungkin akan melihat sebuah downgrade.
Benar saja, Mi 11 Ultra 'cuma' dibekali teknologi pengisian 67 Watt, setengah dari Mi 10 Ultra yang menyandang sebagai ponsel pertama di dunia dengan dukungan teknologi pengisian cepat 120 Watt. Walau begitu, saat diuji GSM Arena, perbedaan kecepatan pengisian kedua ponsel tidak terlalu signifikan.
Ketika dicas dari keadaan kosong sampai penuh, Mi 11 Ultra butuh waktu 37 menit saja. Durasi itu hanya 10 menit lebih lambat ketimbang Mi 10 Ultra (27 menit).
Simpulan
Debut Xiaomi dalam memasarkan seri Mi Ultra secara global dilakukan dengan baik. Pasalnya, Mi 11 Ultra membawa spesifikasi yang membuatnya benar-benar pantas menyandang status sebagai flagship paripurna. Beberapa perubahan yang diberikan Xiaomi kepadanya memang tidak selalu lebih unggul ketimbang Mi 10 Ultra.
Namun, bukan berarti Mi 11 Ultra tidak lebih bagus daripada pendahulunya itu. Beberapa faktor seperti adanya sertifikasi IP68, resolusi layar 2K, kamera utama 50 MP, speaker Harman Kardon, dan baterai 5000 mAH, jadi penegas bahwa Mi 11 Ultra adalah smartphone penerus yang menarik. Jadi, mana yang akan kamu pilih?