Review Asus Zenbook 13 UX333FA: Laptop Bodi Tipis untuk Profesional
Asus memiliki beberapa lini produk laptop sesuai kebutuhannya. Ada laptop untuk gaming seperti halnya ASUS TUF Gaming FX505GD, ada juga laptop untuk kebutuhan produktivitas seperti Asus Vivobook S. Ada juga lini produk Asus yang berada di kelas harga yang tidak jauh berbeda dengan kedua laptop tersebut, tetapi menawarkan mobilitas yang lebih baik, yakni Asus Zenbook13 UX333FA.
Asus Zenbook 13 UX333FA ini adalah salah satu seri Asus Zenbook yang termurah. Termurah dalam hal ini karena seri Zenbook umumnya dijual di kisaran harga Rp15 juta sampai puluhan juta. Sementara Asus Zenbook13 UX333FA hanya dijual pada kisaran harga Rp13 jutaan saja, harga yang tentunya tergolong menarik dan murah mengingat target pasar laptop ini adalah untuk Anda kalangan profesional.
Seperti apa Asus Zenbook 13 UX333FA ini? Apa yang jadi daya tarik dari laptop ini? Tanpa berlama-lama lagi, mari simak ulasan lengkap soal Asus Zenbook 13 UX333FA berikut ini.
Spesifikasi Asus Zenbook 13 UX333FA
- Layar: 13.3” LED-backlit FHD (1920 x 1080) 16:9 NanoEdge design with 95% screen-to-body ratio
- Processor: Intel Core i5-8265U 1.6GHz quad-core with Turbo Boost (up to 3.9GHz) and 6MB cache
- Graphic Card: Intel UHD Graphics 630
- RAM: 8 GB RAM DDR4
- Storage: 256 SDD PCIe® 3.0 x2 SSD
- Konektivitas: Dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi, Bluetooth® 5.0
- Port: 1 x USB 3.1 Gen 2 Type-C™ (up to 10Gbps), 1 x USB 3.1 Type-A (up to 10Gbps), 1 x USB 2.0 Type-A, 1 x HDMI, 1 x MicroSD card reader
- Baterai: Up to 14 hours battery life, 50Wh 3-cell lithium-polymer battery 45W power adapter
Desain
Asus Zenbook 13 UX333FA yang saya ulas kali ini memiliki spesifikasi kelas bawah, seperti yang tertera pada tabel spesifikasi tersebut. Namun, ada juga Asus Zenbook varian lain dengan bentuk mirip tetapi menghadirkan spesifikasi yang berbeda (SKU berbeda).
Asus Zenbook 13 UX333FA ini adalah model Icecly Silver. Ada juga Royal Blue yang menurut saya memiliki model yang baik karena menghadirkan kombinasi warna biru dominan dengan sedikit sentuhan warna hitam. Sementara Asus Zenbook 13 UX333FA yang saya ulas hadir dengan bodi metal dengan warna keseluruhan bodinya yang berwarna perak yang menyatu dengan logo ASUS yang tampak berwarna perak juga.
Asus Zenbook 13 UX333FA ini hadir dengan bodi yang kompak dan mudah digenggam dengan satu tangan. Bodinya memang tergolong ringan karena hanya memiliki bobot 1,09 kg. Dengan bobot yang ringan tersebut, jelas membuat Asus Zenbook 13 UX333FA cukup praktis dibawa kemana-mana. Terlebih fakta kalau laptop ini hadir dengan ketebalan 16,9 mm saja. Tergolong tipis tentunya.
Selain itu, Asus Zenbook 13 UX333FA memiliki lebar bodi yang cukup pendek, lebih pendek lebarnya dari kertas A4. Untuk panjangnya, Asus Zenbook 13 UX333FA sama jika dibandingkan ukuran panjang kertas A4. Dengan desain yang minimalis ini, jelas membuat Asus Zenbook 13 UX333FA terlihat sebagai elektronik yang praktis yang tidak sulit dibawa-bawa alias tidak berat.
Asus Zenbook 13 UX333FA juga hadir dengan tas yang berukuran kecil dan mini, lebih kecil dibandingkan tas selempang anak sekolahan. Anda yang membeli Asus Zenbook 13 UX333FA ini akan menemukan tas kecil ini di kotak penjualannya. Jadi, Anda tidak perlu khawatir membeli tas yang pas dan juga kecil untuk Asus Zenbook 13 UX333FA ini.
Dengan bodi yang kecil, apakah Asus Zenbook 13 UX333FA ini memiliki fitur yang tidak lengkap? Jelas tidak, Asus Zenbook 13 UX333FA memiliki beberapa port yang cukup lengkap untuk sebuah laptop bisnis atau kalangan profesional. Di bagian samping kanan, terdapat USB 3.0 dan port audio jack 3,5 mm.
Kehadiran port audio jack 3,5 mm jelas menarik, sayangnya, posisinya ada di bagian kanan. Hal ini sedikit mengganggu karena kabel headset bertemu dengan mouse. Beberapa kali saya perlu penyesuaian dengan posisi port audio jack 3,5 mm di sebelah kanan ini. Kalau tidak memakai mouse tidak terlalu masalah jika memakai headset.
Di bagian sisi satunya lagi, Asus Zenbook 13 UX333FA menghadirkan port USB Type-C, USB 3.0 dan juga port HDMI. Tidak ketinggalan ada port untuk colokan tombol power yang menariknya bentuk kabel powernya kecil dan cukup ringan dibawa kemana-mana.
Masih soal desainnya, ada hal menarik dari Asus Zenbook 13 UX333FA ini, yakni hinch laptop ini yang cukup kokoh ketika dibuka dan angkat mengangkat bagian bodi keyboard. Teknologi ini belakangan memang banyak diterapkan di beberapa laptop Asus untuk produktivitas. Dan hal ini memang untuk dipertahankan, terlebih teknologi ini cukup berpengaruh dalam kenyamanan mengetik.
Selain itu, teknologi hinch ini juga memungkinkan layarnya untuk diubah sudut pandang layarnya. Hanya saja tidak sampai 180 derajat. Namun, tetap saja hal ini membuat saya cukup apresiasi karena berkali-kali ketika saya mengetik, saya membutuhkan sudut pandang layar yang sedikit berbeda dibandingkan harus selalu tegak lurus 90 derajat.
Ngomong-ngomong soal mengetik, Asus Zenbook 13 UX333FA hadir dengan keyboard yang tergolong nyaman dipakai mengetik. Jarak antar tombolnya tidak terlalu rapat tetapi juga tidak terlalu jauh, jaraknya cukup kompak dan jari saya tidak cukup kesulitan menemukan tombol huruf tertentu. Selain itu, keyboard di laptop ini hadir dengan lampu backlit warna putih yang sangat membantu saya ketika mengetik di kondisi gelap.
Satu-satunya keluhan soal tombol keyboard di laptop ini hanyalah soal tombol "shift" yang terlalu pendek. Saya tidak terbiasa dengan tombol "shift" yang pendek sehingga seringkali saya salah memencet tombol yang salah alias typo ketika akan memakai tombol "shift".
Selain tombol "shift" tidak ada keluhan berarti soal keyboard maupun desain laptop ini secara keseluruhan. Touchpad di laptop ini juga tergolong baik dan cukup presisi. Hanya saja mungkin karena jari saya yang terlalu besar, kadang saya merasa touchpad di laptop ini terasa kekecilan tetapi tidak terlalu mengganggu juga karena saya masih terbiasa navigasi komputer OS Windows menggunakan mouse.
Layar
Tidak ada yang menyangka, laptop sekecil Asus Zenbook 13 UX333FA ini ternyata memiliki layar 13 inci. Padahal jika menilik ukuran bodi laptop ini, banyak yang bakal mengira kalau laptop ini memiliki layar 11 inci. Teknologi NanoEdge Display tentu jadi hal yang membuat bodi laptop ini mampu menghadirkan layar 13 inci.
Berkat teknologi NanoEdge Display, Asus Zenbook 13 UX333FA mampu menghadirkan layar 13 inci full HD dengan bezel tipis di kanan dan kirinya, yakni hanya 2,8 mm. Sementara bezel atas sedikit lebih panjang karena keberadaan kamera dan infrared.
Layar 13 inci laptop ini sendiri tergolong tajam, Tampilan warna yang keluar tergolong kaya dan bagus. Hal ini mungkin dipengaruhi juga karena kabarnya laptop ini memiliki RGB 100% sehingga bisa menghasilkan tampilan warna yang memiliki tingkat akurasi yang baik. Berikut tampilan layar dari Asus Zenbook 13 UX333FA ini.
Dengan teknologi NanoEdge Display, layar laptop ini mampu menghadirkan layar penuh di bodi yang tipis, Bahkan, laptop ini memiliki screen-to-body-ratio mencapai 95%. Sebenarnya lebih tepatnya, screen-to-body-ratio adalah 92% tetapi karena teknologi hinch yang mengangkat bagian layarnya, membuat laptop ini memiliki peningkatan screen-to-body-ratio sebesar 3%.
Performa CPU
Asus Zenbook 13 UX333FA yang saya ulas ini adalah laptop dengan prosesor Intel Core i5 8265U. Intel Core i5 8265U adalah prosesor Intel generasi kedelapan Whiskey Lake yang merupakan pembaruan dari Coffee Lake. Prosesor ini dibangun dengan fabrikasi 14nm dan berdasarkan info dari CPU-Z, prosesor ini memiliki TDP hanya 15 Watt saja.
Intel Core i5 8265U ini hadir dengan empat prosesor inti 1.60 GHz dan delapan threads. Dengan prosesor ini, Asus Zenbook 13 UX333FA mampu menjalankan berbagai program dengan baik. Tidak ada lag, terlebih faktor RAM 8 GB yang tersemat di laptop ini membuat Asus Zenbook 13 UX333FA tergolong nyaman digunakan untuk multitasking maupun membuka banyak program dan tab browser secara bersamaan.
Untuk menilik perfoma laptop ini, saya menguji Asus Zenbook 13 UX333FA dengan benchmark PC Mark 10. Hasilnya, laptop ini bisa mencapai angka 2.611 untuk tes PC Mark 10 normal dan 3.906 untuk PC Mark Extended. Angka tersebut sedikit lebih tinggi jika dibandingkan PC Mark 10 yang didapatkan Asus Vivobook S. Kebetulan Asus Vivobook S yang dibekali Intel Core i5 8250U memiliki skor PC Mark 10 yang sedikit lebih rendah.
Saya juga menggunakan Novabench untuk mengecek performa keseluruhan. Hasil Novabench menunjukan kalau laptop ini memiliki skor 1.380. Skor yang tergolong cukup oke untuk sebuah laptop. Sementara prosesor Intel Core i5 di laptop mendapat angka 822, skor yang tergolong cukup baik.
Selanjutnya saya mengetes CPU di laptop ini memakai Cinebench R15. Skor yang didapatkan dari benchmark CPU ini adalah 604 cb, 200 poin lebih baik jika dibandingkan prosesor Intel Core i5 8250 yang hanya memiliki skor CPU Cinebench R15 di angka 400-an.
Jika dibandingkan dengan Asus Zenbook S UX391UA, yang pernah saya ulas menunjukan hasil Cinebench R15 adalah 584 cb. Hal ini berarti, secara performa prosesor, Asus Zenbook 13 UX333FA sedikit lebih baik dibandingkan Asus Zenbook S UX391UA. Padahal, Asus Zenbook S UX391UA hadir dengan prosesor Intel Core i7-8550.
Tampaknya, faktor teknologi prosesor cukup berpengaruh mengingat Intel Core i7-8550 masih memakai teknologi Coffe Lake. Untuk performa, Asus Zenbook 13 UX333FA ini bisa dibilang tergolong baik, malah tergolong bagus di kelas harganya.
Performa Grafis
Asus Zenbook 13 UX333FA tidak dibekali kartu grafis tambahan. Hal yang cukup wajar karena laptop ini bukanlah laptop gaming. Proses grafis diserahkan kepada Intel UHD 630 yang merupakan pengolah grafis terintegrasi yang tersemat di prosesor Intel Core i5 8265U.
Kemampuan grafis dari Intel UHD 630 ini jelas tidak bisa diharapkan untuk main gim. Lagipula, sekali lagi, Asus Zenbook 13 UX333FA bukanlah laptop untuk main gim. Laptop ini ditujukan untuk kebutuhan untuk produktivitas, seperti mengetik, membuat presentasi, dan lainnya. Memakai laptop untuk kebutuhan edit foto masih tergolong aman, pun untuk melakukan editing video ringan.
Untuk main gim? Jelas bukan pilihan bijak. Namun daripada Anda penasaran, saya akan coba berbagi pengalaman memakai laptop ini untuk main gim. Gim yang saya coba adalah PUBG Lite, gim yang populer dan menurut saya masih tergolong ringan.
Angka fps yang ditunjukan Cinebench menunjukan kalau performa gaming di laptop ini rata-rata mendapatkan fps 86. Sebagai pembanding, Asus Vivobook S S430 mendapatkan skor 45 fps untuk Cinebench OpenGL. Skor yang lebih kecil tentunya. Skor tersebut cukup wajar karena Asus Vivobook S S43 dibekali dengan Nvidia MX MX150 2GB.
Bermain gim PUBG Lite di laptop ini ternyata tergolong oke. Permainan berjalan baik dan tidak terlalu lelet. Untuk pengalaman gim yang baik, saya memakai pengaturan grafis rendah seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.
Dengan pengaturan grafis tersebut, saya bisa memainkan PUBG Lite dengan nyaman di angka 40 sampai 50 fps. Angka yang tergolong cukup lumayan tinggi untuk sebuah laptop yang bukan untuk gim dan tidak memiliki kartu grafis tambahan. Wajar juga sih karena gim yang saya mainkan membutuhkan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi.
Angka 40 sampai 50 fps yang saya dapatkan saat main PUBG Lite sebenarnya tidak terlalu aneh. Berdasarkan pengujian Cinebench R15 untuk OpenGL, ternyata skornya bisa mencapai 47 fps. Angka ini cukup mendekati kemampuan grafis Nvidia GEForce GT 650, seperti yang terlihat pada gambar di atas.
Performa Harddisk
Hal yang saya suka dari Asus Zenbook 13 UX333FA adalah kehadiran SSD. Bagaimana pun, "No SSD No Party". Kehadiran SSD di laptop yang juga memengaruhi kecepatan dalam membuka program, menunjang kecepatan prosesor dan RAM dalam membuka banyak Tab, serta membantu dalam proses permainan PUBG Lite yang tergolong lancar.
SSD di laptop ini sendiri hadir dengan 256 GB dengan kecepatan PCIe® 3.0 x2. Wajar performa laptop ini jadi cepat karena kecepatan data SSD juga tergolong cepat. Skor kecepatan SSD di Novabench menunjukan kalau SSD di laptop ini mampu mencapai angka 1000 ribuan untuk proses bacanya. Tetapi tak afdol rasanya, tidak melihat kemampuan SSD memakai CrystalDiskMark.
Seperti terlihat pada gambar di atas, CrystalDiskMark menunjukan kecepatan baca SSD di laptop ini mencapai 1700 MB/s. Sementara skor menulisnya mencapai 1264 MB/s. Skor ini jelas tinggi dan tidak aneh jika saya bisa membuka OS Windows di laptop ini hanya membutuhkan tak kurang dari 5 menit saja.
Kecepatan SSD ini juga berpengaruh pada tes uji edit video. Seperti biasa, saya memakai Wondershare Filmora untuk tes editinya. Saya menggunakan dua video 4K yang jika digabungkan durasinya menjadi 3 menit 33 detik. Saya render video tersebut tanpa tambahan musik dan efek ke kualitas 1080p.
Hasilnya bisa dilihat di atas, kalau proses render video kisaran 3 menit hanya membutuhkan waktu kisaran 7 menit saja. Tentu jika menambah efek dan durasi video yang lebih lama, hasilnya akan berbeda. Namun, hasil uji coba di atas sebagai gambaran umum kalau laptop ini juga tergolong oke untuk dipakai mengedit video.
Kualitas Audio
Asus Zenbook 13 UX333FA memiliki kualitas audio yang tergolong bagus. Suara yang keluar dari laptop ini tergolong nyaman didengar. Baik memakai headset maupun mendengarkan langsung dari speaker yang ada di laptop ini.
Kualitas audio yang bagus ini karena Asus Zenbook 13 UX333FA dibekali teknologi audio dari Harman Kardon. Tidak perlu diragukan lagi rasanya, kualitas audio dari Harman Kardon. Mendengarkan musik, menonton video, semuanya oke dan suaranya terdengar baik.
Baterai
Asus Zenbook 13 UX333FA diklaim memiliki ketahanan baterai yang panjang. Klaim dari Asus menyatakan kalau laptop ini bisa bertahan sampai 14 jam lamanya. Namun, berdasarkan pengalaman saya memakai laptop ini, durasi yang saya dapatkan hanya 7 sampai 8 jam. Durasi tersebut didapatkan dengan penggunaan saya yang memakai laptop ini untuk mengetik dan membuka internet dengan banyak tab browser.
Durasi pemakaian 8 jam juga tergolong lama. Untuk kebutuhan produktivitas, durasi yang cukup panjang ini tergolong cukup karena umumnya durasi kerja pun rata-rata mencapai 8 jam. Hal ini berarti selama kerja, tidak perlu colokan.
Oh yah, pemakaian mengetik dan menonton film akan memengaruhi konsumsi baterai yang berbeda. Saya tes menonton film 720p di laptop ini dengan keadaan internet mati dan tingkat kecerahan layar 50%. Film yang saya tes berdurasi kisaran 110 menit. Hasilnya, baterai laptop ini hanya berkurang 20% saja.
Berdasarkan pengujian ini, saya bisa simpulkan kalau laptop ini berada di kondisi baterai 100%, dapat memutar film dengan resolusi 720p sebanyak 5 kali. Dengan durasi kurang lebih dua jam, laptop ini dapat memutar 5 film dengan resolusi 720p.
Untuk pengisian baterai, Asus Zenbook 13 UX333FA ini dapat terisi selama kurang lebih dua jam saja dari baterai kisaran 20%. Tidak terlalu cepat memang tetapi masih tergolong oke.
Fitur Lain
Asus Zenbook 13 UX333FA memiliki beberapa fitur menarik yang patut dibahas. Yang pertama adalah laptop ini sudah mengantongi sertifikasi MIL-STD 810G. Sertifikasi ini berarti laptop ini tahan banting dan tetap berjalan lancar di berbagai kondisi cuaca. Namun, Anda jangan mencoba membanting laptop ini dengan sengaja, ya.
Fitur menarik yang kedua adalah Quiet Fan Cooling. Dari namanya, fitur ini jelas menawarkan kipas yang adem tidak berisik meskipun memakai laptop ini dalam jangka waktu cukup lama. Namun, sepengalaman saya memakai laptop ini, kipas di laptop akan bekerja ekstra keras ketika menjalankan program berat, seperti ketika main PUBG Lite maupun ketika render video.
Fitur ketiga yang menarik dari Asus Zenbook 13 UX333FA adalah 3D IR Camera. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bagian bezel atas laptop ini hadir kamera Infrared. Nah, fungsi kamera ini tidak sekadar untuk video konferensi tetapi juga untuk memindah wajah sebagai fitur keamanan laptop ini.
Kehadiran 3D IR Camera di Asus Zenbook 13 UX333FA ini sebagai pengganti fitur keamanan sensor sidik jari. Dan saya apresiasi fitur pengenalan wajah ketika membuka laptop. Saat saya pakai, laptop ini tidak membutuhkan waktu dalam membaca wajah saya. Laptop ini juga mengenali wajah saya meskipun saya memakai topi. Namun, ketika memakai kacamata, wajah saya tidak terbaca.
Simpulan
Asus Zenbook 13 UX333FA ini adalah laptop atau bisa dikatakan ultrabook yang sebenarnya. Desainnya yang tipis, layar yang luas, performa yang oke, serta daya tahan baterai yang terbilang awet membuat laptop ini tergolong menarik untuk dilirik. Tapi tentu saja selalu ada kekurangan dari sebuah produk.
Kelebihan Asus Zenbook 13 UX333FA
- Desain bodi yang tipis dan ringan
- Mengantongi sertifikasi MIL-STD 810G
- Layar yang tajam dengan bezel kecil
- Performa CPU tergolong kencang dan bisa memenuhi berbagai tugas produktif
- 3D IR Camera untuk pemindaian wajah
- Baterai lumayan awet
- Keyboard dengan backlit warna putih
- Harga terjangkau untuk kelas ultrabook profesional
Kekurangan Asus Zenbook 13 UX333FA
- Tombol "shift" yang terlalu kecil
- Touchpad yang luasnya kecil untuk yang punya jari besar
- Posisi port audio jack yang sebaiknya ada di bagian kiri
Tiga poin kelemahan dari Asus Zenbook 13 UX333FA ini bukan sesuatu yang terlalu fatal. Masih bisa dimaklumi sebenarnya. Karena itu, saya bisa bilang Asus Zenbook 13 UX333FA ini tergolong sempurna. Oh yah, Anda juga bisa menyimak review laptop ini dalam bentuk video berikut ini (jangan lupa subscribe channel Youtube-nya juga yah).
Laptop ini sangat cocok digunakan oleh Anda para profesional yang sering berpergian atau memiliki mobilitas tinggi. Anda juga yang membutuhkan laptop tipis dengan kemampuan yang baik, bisa juga lirik laptop ini.
Untuk membeli laptop ini, Anda perlu menyiapkan dana kisaran Rp13 jutaan. Tertarik dengan laptop ini? Jika tertarik, langsung saja beli laptop ini di Bukalapak melalui link ini.