7 Chipset yang Setara dengan Dimensity 7360
Saat tahu MediaTek rilis Dimensity 7360, saya berpikir kalau cip ini adalah penerus dari Dimensity 7350. Cip Dimensity 7350 terbilang powerfull di kelas harganya, jadi masuk akal kalau saya mengira Dimensity 7360 bakal lebih hebat.
Namun, dugaan saya salah. Dimensity 7360 ternyata tidak sekencang Dimensity 7350. Cip ini bukan penerus dari Dimensity 7350 melainkan adalah refresh dari Dimensity 7300. Disebut refresh karena spesifikasi Dimensity 7360 serupa dengan Dimensity 7300 tetapi ada peningkatan dari sisi software.
Mari bahas dulu spesifikasi teknisnya sedikit dari Dimensity 7360. Dimensity 7360 dibuat dengan proses manufaktur 4 nm yang sangat kecil. Cip ini memakai konfigurasi octa-core: empat inti Cortex-A78 berkecepatan 2,5 GHz untuk kinerja, dan empat inti Cortex-A55 2 GHz untuk efisiensi.
Sisi grafisnya mengandalkan ARM Mali-G615 MP6, yang disebut menawarkan FPS 20% lebih tinggi sekaligus 20% lebih hemat daya.
Untuk memori, Dimensity 7300 sudah mendukung RAM LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1. Ia juga dibekali ISP baru Imagiq 950 12-bit HDR yang memungkinkan perekaman dua video bersamaan. Resolusi kamera yang kompatibel mencapai 200 MP, dengan rekaman 4K 30 FPS ber-HDR.
Kualitas tampilan yang didukung mencapai WFHD+ (2520×1080 piksel) dengan refresh rate hingga 120 Hz. Selain itu, terdapat AI Accelerator MediaTek APU 655 yang membantu mempercepat dan mengefisienkan berbagai tugas berbasis AI, pengolahan visual, dan performa keseluruhan.
Nah sekarang lanjut optimalisasi di cip Dimensity 7360, yang membuatnya berbeda dari Dimensity 7300. Menurut MediaTek, perbedaan kunci Dimensity 7360 ada pada optimasi perangkat lunak yang ditanamkan MediaTek.
Di sisi gaming, hadir Adaptive Gaming Technology 3.0 yang dirancang untuk menjaga frame rate tetap stabil, menyeimbangkan kualitas grafis dengan performa, serta menekan konsumsi daya selama bermain.
Untuk imaging, ISP Imagiq 950 mendapat pengaturan baru yang menghadirkan perekaman video HDR lebih baik, reduksi noise lebih efektif, dan respons live focus yang lebih gesit. Pada tampilan, dukungan MiraVision 955 meningkatkan proses render untuk panel WFHD+ sekaligus membawa akurasi warna 10-bit.
Menilik spesifikasi yang ditawarkan, performa Dimensity 7360 ini tidak akan jauh berbeda dibanding Dimensity 7300. Nilai AnTuTu-nya ada di kisaran 700 ribuan jika mengacu pada skor vivo V60 Lite 5G yang memakai cip ini.
Mengacu pada skor tersebut, kira-kira chipset atau SoC apa saja yah yang punya kemiripan atau performanya mendekati Dimensity 7360? Saya coba cari tahu dan menemukan 7 cip yang bisa dibilang performanya setara berikut ini.
1. Snapdragon 782G

Snapdragon 782G meluncur pada November 2022 sebagai penerus Snapdragon 778G dan 778G Plus (rilis Oktober 2021). Chipset Qualcomm ini berbasis arsitektur ARMv8.4-A, dibuat pada proses 6 nm, dan mengandalkan CPU delapan inti sebagai dapur pacu.
Konfigurasinya terdiri atas satu inti Kryo 670 Prime (Cortex-A78) 2,7 GHz, tiga inti Kryo 670 Gold (Cortex-A78) 2,2 GHz, serta empat inti Kryo 670 Silver (Cortex-A55) 1,9 GHz. Khusus inti Prime, clockspeed 782G lebih tinggi dibanding 778G Plus yang berhenti di 2,5 GHz.
Untuk grafis, Snapdragon 782G tetap memakai GPU Adreno 642L. Meski familier, Qualcomm mengklaim performanya meningkat hingga sekitar 10 persen. Dukungan memorinya mencakup RAM LPDDR5 3200 MHz dan penyimpanan UFS 2.2, 3.0, maupun 3.1.
Fitur lainnya masih sejalur dengan pendahulunya: ada arsitektur Fused AI Accelerator dan ISP Qualcomm Spectra 14-bit. Namun 782G membawa dukungan kamera hingga 200 MP dan perekaman video 4K pada 30 fps.
Tidak banyak ponsel yang memakai cip Snapdragon 782G. Yang paling terkenal adalah Honor 80 dan iQOO Z7 5G. Ponsel iQOO Z7 5G sudah pernah rilis ke Indonesia dan mendapat sambutan yang baik karena performanya tergolong bagus. Skor AnTuTu v10 iQOO Z7 5G ada diangka 590 ribuan.
Namun, jika mengacu situs Nanoreview, skor AnTuTu v10 Snapdragon 782G ada di angka 680 ribuan. Sementara skor Geekbench 6 single-core 1119 dan multi-core 2820.
2. Exynos 1480

Salah satu chipset kelas menengah yang layak disejajarkan dengan Dimensity 7360 adalah Exynos 1480. Dari sisi performa, keduanya berada di level yang mirip. Beberapa pengujian menunjukkan Exynos 1480 bisa unggul tipis.
Ini menguatkan kesan bahwa, pada skenario tertentu, performa Dimensity belum konsisten melampaui lini Exynos seperti Exynos 2200. Perlu diingat, selisih skor sintetis tidak selalu mencerminkan rasa pakai sehari-hari.
Exynos 1480 diproduksi dengan fabrikasi 4 nm dan membawa delapan inti CPU, yaitu empat Cortex-A78 (2,75 GHz) untuk tugas berat dan empat Cortex-A55 (2,0 GHz) untuk efisiensi. Urusan grafis ditangani GPU Xclipse 530 dengan clock 1.300 MHz.
Cip ini dibekali GPU berarsitektur AMD RDNA pertama di segmen menengah Exynos. Dukungan memorinya mencakup UFS 3.1 untuk penyimpanan dan RAM LPDDR5 hingga 3.200 MHz.
Dalam uji sintetis, Galaxy A55 5G yang memakai Exynos 1480 meraih sekitar 734.625 poin di AnTuTu. Di Geekbench 6, skornya berada di kisaran 1.168 (single-core) dan 3.503 (multi-core). Sementara perangkat lain yang memakai Exynos 1480 seperti Galaxy M56 5G menunjukkan angka AnTuTu v10 di 713 ribuan.
3. Dimensity 7400

Dimensity 7400 diposisikan sebagai chipset kelas menengah yang menekankan efisiensi sekaligus kestabilan performa harian. Cip ini dibuat di proses 4 nm TSMC sama seperti Dimensity 7360.
Secara spesifikasi teknis, Dimensity 7360 dan Dimensity 7400 bisa dibilang mirip. Keduanya sama-sama SoC 4 nm kelas menengah dengan formasi 8-core (4×Cortex-A78 + 4×A55). Bedanya, Dimensity 7400 punya clocks big-core sedikit lebih tinggi yakni 2,6 GHz.
Kemampuan GPU juga sedikit beda. Meski sama-sama memakai Mali-G615 MP2, namun GPU Dimensity 7400 punya clock lebih tinggi sehingga lebih stabil untuk gim menengah pada setelan grafis “balanced”
Karena perbedaannya yang sedikit inilah yang membuat performa ponsel dengan Dimensity 7400 tidak berbeda jauh dengan Dimensity 7360. Meskipun secara benchmark sintetis, skornya lebih tinggi Dimensity 7400.
Dimensity 7400 hadir di ponsel yang ada di kelas menengah. Sebut saja Motorola Edge 60 Fusion, iQOO Z10R, dan Redmi Note 15 Pro 5G. Skor AnTuTu v10 Motorola Edge 60 Fusion sendiri ada di angka 690 ribuan, iQOO Z10R ada di angka 750 ribu, dan Redmi Note 15 Pro 5G ada di angka 770 ribuan.
4. Snapdragon 7 Gen 1

Snapdragon 7 Gen 1 ditujukan untuk ponsel kelas menengah-atas dengan penekanan pada efisiensi dan fitur “rasa flagship”. Chip ini diumumkan pada Mei 2022 dan dibuat dengan proses fabrikasi 4 nm oleh Samsung Semiconductor.
Snapdragon 7 Gen 1 mengusung CPU 8-core berbasis ARMv9 dengan konfigurasi satu inti Cortex-A710 hingga 2,4 GHz, tiga inti Cortex-A710 2,36 GHz, dan empat inti hemat daya Cortex-A510 1,8 GHz. Grafisnya ditangani Adreno 644 sebagai penyegar generasi sebelumnya.
Cip ini mendukung RAM LPDDR5 3200 MHz dan penyimpanan hingga UFS 3.1, serta dibekali modem 5G Snapdragon X62 dan Wi-Fi 6E lewat FastConnect 6700.
Di pasaran banyak ponsel yang memakai cip ini.Sebut saja Xiaomi 13 Lite, Samsung Galaxy M55s, Honor 90, nubia Flip, dan Motorola Razr 40. Performa Snapdragon 7 Gen 1 ini memang cenderung mirip dengan Dimensity 7360 karena skor AnTuTu v10 cip ini ada di kisaran 650–700 ribu.
5. Kirin 990

Salah satu cip kelas atas yang secara performa mirip dengan Dimensity 7360 adalah Kirin 990. Cip ini merupakan cip flagship yang performanya kencang pada masanya. Tepatnya, pada tahun 2019 saat cip ini rilis.
Waktu itu saya cukup optimis dengan perkembangan cip dari Huawei, tentu sebelum kebijakan sanksi Amerika. Setelah ada sanksi, perkembangan Huawei di divisi ponsel, terutama untuk cip cenderung melambat.
Kirin 990 sendiri hadir dalam dua versi: Kirin 990 5G yang dibuat pada proses 7 nm plus EUV dengan modem 5G terintegrasi serta clocks CPU lebih tinggi, dan Kirin 990 versi 4G pada proses 7 nm tanpa 5G terintegrasi.
Konfigurasi dasarnya memadukan klaster Cortex A76 untuk performa dan Cortex A55 untuk efisiensi, dipasangkan dengan GPU Mali G76 MP16. Unit pemroses AI Da Vinci turut menangani tugas kecerdasan buatan.
Kirin 990 digunakan di banyak perangkat seperti P40, P40 Pro, P40 Pro Plus, Mate 30 dan Mate 30 Pro (4G dan 5G), hingga Mate Xs. Cip ini juga digunakan beberapa ponsel Honor kala itu, yakni Honor 30 dan 30 Pro, Honor V30 Pro, hingga Nova 6 5G.
Rentang pemakaiannya yang luas menandai peran penting cip ini pada masa awal adopsi 5G. Meski sayangnya, kebijakan Amerika menghalangi perkembangan ini.
Untuk gambaran singkat performa sintetis, Kirin 990 5G biasanya menorehkan sekitar 714 ribu poin di AnTuTu. Di Geekbench 6, skornya umumnya berada di kisaran 960 untuk single core dan sekitar 3.100 untuk multi core. Menilik angkanya, cukup masuk akal kalau performa Dimensity 7360 cukup dekat dengan Kirin 990.
6. Dimensity 7200

Dimensity 7200 adalah cip yang merupakan pendahulu dari Dimensity 7300. Yang berarti sebenarnya Dimensity 7200 punya performa yang mirip dengan Dimensity 7300 dan Dimensity 7360.
Cip ini dibangun dengan proses fabrikasi 4 nm TSMC. Di dalamnya tersemat delapan inti CPU yang terdiri dari dua Cortex A715 hingga 2,8 GHz serta enam Cortex A510. GPU yang dipakai adalah Mali G610 MC4, sedangkan paket fitur meliputi HyperEngine 5.0 untuk gaming, ISP Imagiq 765 hingga 200 MP, dan dukungan layar FHD Plus 144 Hz.
Dimensity 7200 hadir pada seri seperti vivo V27, iQOO Z7 Pro 5G, dan vivo T2 Pro 5G. Untuk pengujian sintetisnya, skor AnTuTu Dimensity 7200 umumnya berada di sekitar 700 ribu poin. Sementara itu, hasil Geekbench 6 biasanya kurang lebih 1.180 untuk single core dan sekitar 2.600 untuk multi core.
Jika dibandingkan dengan Dimensity 7360, performanya tergolong berdekatan. Dimensity 7200 cenderung unggul pada respons satu inti dan efisiensi daya berkat kombinasi inti Cortex A715 serta proses fabrikasi yang hemat, sedangkan Dimensity 7360 kerap menyamai atau sedikit melampaui pada skor total bergantung optimasi grafis dan perangkat yang digunakan.
7. Dimensity 8020

Dimensity 1100 lahir sebagai chip kelas menengah-atas yang fokus pada performa stabil dan efisiensi. Susunannya empat inti Cortex A78 hingga 2,6 GHz untuk tenaga utama dan empat Cortex A55 2,0 GHz untuk hemat daya, dipadukan GPU Mali G77 MC9. Ia jadi otak beberapa ponsel populer seperti POCO X3 GT dan Redmi Note 10 Pro 5G khusus pasar Tiongkok.
Cip ini kemudian di-rebrand menjadi Dimensity 8020. Karena rebrand, Cip ini membawa spesifikasi yang serupa dengan Dimensity 1100. Dimensity 8020 dipakai di beberapa ponsel seperti Motorola Edge 40 dan Infinix Zero 30 5G.
Menilik performa berdasarkan benchmark sintetis, Dimensity 8020 ini menawarkan performa yang lebih ngebut jika dibandingkan Dimensity 7360. AnTuTu v10 yang memakai cip Dimensity 8020 atau Dimensity 1100 berada di kisaran 740 ribuan.
Itulah daftar chipset yang memiliki kinerja dan spesifikasi yang sebanding dengan MediaTek Dimensity 7360. Karena semuanya menawarkan pengalaman yang mulus untuk penggunaan sehari-hari maupun bermain game, keputusan pembelian ponsel dapat lebih difokuskan pada keunggulan fitur lain atau preferensi brand, sebab perbedaan performa antar chipset tidak akan terasa signifikan.
