carisinyal web banner retina

Dimensity 8300 Ultra Setara Apa? Ini 5 Chipset Pesaingnya

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

MediaTek meluncurkan Dimensity 8300 pada November 2023. Chipset ini menggunakan proses manufaktur 4 nm dari TSMC, memiliki satu unit prime core Cortex A715 (3.35 GHz), tiga performance core Cortex A715 (3.2 GHz), serta empat unit efficiency core Cortex A510 (2.2 GHz).

Performa chipset ini alami peningkatan 20 persen dibanding generasi pendahulunya, serta 30 persen lebih baik dari sisi efisiensi daya. Kartu pengolah grafis (GPU) yang digunakan adalah Mali G615 pada enam inti, meliputi peningkatan performa 60 persen sekaligus 55 persen lebih hemat daya dibanding generasi pendahulu.

Kendati bukan dari keluarga Dimensity 9000 series, namun Dimensity 8300 adalah cip pertama di kelasnya yang mengusung teknologi generative AI. Cip ini andalkan APU 780 AI yang terintegrasi, memungkinkan pemrosesan model AI Stable Diffusion.

Menariknya lagi, APU 780 di chipset ini merupakan teknologi yang sama pada Dimensity 9300. Dari sisi pengolahan gambar, Dimensity 8300 juga menawarkan ISP Imagiq 980 yang menjanjikan perekaman video 4K di 60 FPS dengan visual yang lebih jernih dan tajam.

Soal penambahan nama "Ultra" pada Dimensity 8300, hal ini mengacu pada hasil modifikasi yang dilakukan Xiaomi terhadap dua produknya yaitu POCO X6 Pro dan Redmi K70E. Pada dasarnya, "Ultra" dan Dimensity 8300 punya spesifikasi yang sama persis.

Dilansir dari Nano Review, Dimensity 8300 hadirkan skor AnTuTu v10 sebesar 1.529.448 poin. Sementara untuk pengujian Geekbench 6, menghadirkan skor 1492 poin (single core) dan 4808 poin (multi-core).

Jika menilik skor benchmark, performa Dimensity 8300 bisa dibilang setara atau mendekati performa dari Snapdragon 8+ Gen 1 atau Google Tensor G3.

Penasaran dengan gambaran performa Dimensity 8300 Ultra dan cip apalagi yang setara dengan Dimensity 8300 Ultra? Sebaiknya ketahui terlebih dahulu chipset apa saja dari kubu lain yang punya kinerja serupa. Yuk, simak berikut ini!

1. Snapdragon 8+ Gen 1

snapdragon 8+ gen 1_

Berbeda dengan Snapdragon 8 Gen 1 reguler yang dibangun melalui pabrikan Samsung, kini versi Plus-nya berpindah ke TSMC kendati sama-sama punya fabrikasi 4 nm.

Chipset Snapdragon 8+ Gen 1 sering kita jumpai pada jajaran HP flagship di tahun 2022. Terdapat konfigurasi prosesor octa-core yang terdiri atas satu unit Cortex X2 (3.2 GHz) sebagai inti prima, tiga unit Cortex A710 (2.75 GHz) sebagai unit performa tinggi, serta empat inti Cortex A510 (1.8 GHz) sebagai unit hemat daya.

Sebagai pengolah grafisnya, chipset dibekali Adreno 730 dengan peningkatan performa hingga 30 persen ketimbang GPU Adreno pada seri sebelumnya. Cip Qualcomm ini juga mengandalkan ISP Snapdragon Sight sebagai unit pemrosesan gambar yang mumpuni.

Menilik dari skor AnTuTu v10, Snapdragon 8+ Gen 1 meraih skor hingga 1.175.063 poin. Serta pengujian Geekbench 6 pun menyatakan skor cukup tinggi yaitu 1645 poin untuk single core dan 3996 poin untuk multi-core.

Yang membuat Snapdragon 8+ Gen 1 setara dengan Dimensity 8300 Ultra adalah skor benchmark AnTuTu v10 keduanya yang tidak terpaut jauh, hanya 18 persen (Dimensity 8300 Ultra lebih unggul).

2. Snapdragon 8 Gen 2

Sony Xperia 1 V

Selain punya performa yang setara dengan Snapdragon 8+ Gen 1, skor AnTuTu v10 pada Dimensity 8300 Ultra juga punya kesetaraan dengan Snapdragon 8 Gen 2.

Ini disebabkan oleh peningkatan performa Snapdragon 8 Gen 2 yang tidak begitu drastis dibandingkan Snapdragon 8+ Gen 1, sehingga Dimensity 8300 Ultra bisa setara dengan dua chipset Qualcomm dari dua generasi yang berbeda.

Snapdragon 8 Gen 2 memiliki fabrikasi 4 nm yang masih sama seperti pendahulunya. Akan tetapi, Qualcomm menyebut bahwa ada peningkatan kinerja Kryo CPU sebesar 35 persen sekaligus 40 persen lebih hemat daya.

Adapun GPU yang digunakan Snapdragon 8 Gen 2 memiliki tingkatan kecepatan 25 persen lebih baik dari efisiensi daya yang 45 lebih awet.

Chipset ini juga memperkenalkan dukungan Wi-Fi 7, serta memiliki teknologi AI matang berkat Qualcomm AI Engine. Fitur ini diklaim hadirkan performance uplift 4.35x lipat lebih tinggi dan 60 persen lebih hemat daya dibandingkan generasi sebelumnya.

Snapdragon 8 Gen 2 juga memperkenalkan sejumlah fitur baru seperti semantic segmentation untuk separasi subjek foto yang lebih baik, horizon levelling yang sangat efektif menstabilkan perekaman video, serta Qualcomm Sensing Hub untuk memindai kode QR kendati layar ponsel dalam kondisi mati.

CPU pada Snapdragon 8 Gen 2 menawarkan konfigurasi octa-core yang cakup satu unit prima Cortex X3 (3.2 GHz), empat inti performa berkekuatan 2.8 GHz (dua inti Cortex A715 dan dua inti Cortex A710), serta tiga unit hemat daya Cortex A510 (2.0 GHz).

Snapdragon 8 Gen 2 turut mendukung GPU Adreno 740 pada frekuensi 680 MHz yang mendukung fitur ray tracing, sehingga dapat membuat tampilan gim sekelas konsol.

Skor AnTuTu v10 yang didapatkan Snapdragon 8 Gen 2 adalah 1.522.872 poin alias hampir sama persis dengan skor Dimensity 8300 Ultra di angka 1.529.448 poin. Adapun untuk Geekbench 6, hasil uji melaporkan angka 1492 poin untuk single core dan 4808 poin untuk multi-core, dilansir dari Nano Review.

3. Google Tensor G3

google tensor g3_

Sebelum Google Tensor G3 dirilis, sudah ada Google Tensor G2 yang punya performa setara chipset kelas menengah. Ya, kekuatan chipset Google Tensor memang bukan terletak di performa raw melainkan kemampuan AI-nya yang cemerlang.

Namun, kini Google Tensor G3 sudah dapat menyamai para pesaing flagship dengan menawarkan performa yang setara. Salah satu kemampuan unik Google Tensor G3 adalah dapat menunjang aktivitas pemrosesan AI dan machine learning secara natif, jauh sebelum ChatGPT marak di dunia.

Proses fitur AI berjalan tanpa harus melibatkan server, karena semua terjadi secara client-side tanpa harus mengirimkan file ke mana pun. Google Tensor G3 saat artikel ini dibuat baru bisa ditemui pada Google Pixel 8 dan 8 Pro.

Sejumlah fitur AI yang didukung ponsel tersebut adalah Magic Editor yang dapat menghapus objek tak diinginkan pada foto, Magic Audio Eraser untuk menghilangkan background noise pada suara rekaman, Best Take yang dapat mengubah ekspresi wajah, dan fitur Recorder yang dapat menghasilkan ringkasan otomatis pada hasil rekaman suara.

Dari segi spesifikasi, Google Tensor G3 hadir dengan sembilan inti prosesor berisikan satu inti Cortex X3 (2.91 GHz), empat unit Cortex A715 (2.37 GHz< serta empat inti Cortex A510 (1.7 GHz).

Google Tensor G3 mengusung teknologi fabrikasi 4 nm dari Samsung, hadir dengan skor AnTuTu v10 sebesar 1.099.191 poin. Memang, skor ini terpaut jauh lebih rendah dari Dimensity 8300 Ultra di angka 1,5 jutaan poin. Namun, ini adalah chipset terbaik Google di 2023.

4. Apple A15 Bionic

A15 Bionic

Chipset Apple yang kinerjanya paling mirip dengan Dimensity 8300 Ultra adalah Apple A15 Bionic yang mengotaki iPhone 13 series. Versi chipset yang dimiliki iPhone 13 reguler dan mini memiliki inti GPU empat inti, sementara GPU pada varian Pro dan Pro Max punya lima inti.

Anda juga bisa menemukan Apple A15 Bionic pada sejumlah perangkat lain seperti iPad mini 6h gen, iPhone 14, iPhone 14 Plus, dan Apple TV 4K 3rd gen.

Ditilik dari spesifikasinya, Apple A15 Bionic menawarkan prosesor 64 bit yang mencakup dua inti high performance Avalanche (3.24 GHz) serta empat efficiency core Blizzard (2.01 GHz).

Apple mengklaim chipset ini punya kinerja yang 50 persen lebih baik dari semua pesaingnya. Misalnya pada iPad mini 6, Apple menyebutkan kinerja chipset-nya alami peningkatan 40 persen dari A12 Bionic.

Terdapat unit neural engine sebanyak 16 inti yang berjalan pada 15,8 TOPs, juga mengalami peningkatan pemrosesan gambar serta sistem cache yang meningkat jadi 32 MB.

Sumber Nano Review menuturkan Apple A15 Bionic meraih skor AnTuTu v10 sebesar 1.280.615 poin, dengan Geekbench 6 yang mencatatkan angka 2342 poin untuk single core dan 5789 poin untuk multi-core.

5. Dimensity 9200

MediaTek Dimensity 9200

Hebatnya Dimensity 8300 Ultra adalah ia sanggup menyamai performa Dimensity 9200 yang merupakan chipset kelas flagship. Dari penamaan angkanya saja sudah jelas kalau 9200 dimaksudkan untuk kelas HP lebih tinggi dari 8300 Ultra.

Dimensity 9200 rilis pada November 2022, mengusung fabrikasi 4 nm serta merupakan salah satu chipset pertama dengan performance core 64 bit pada arsitektur ARMv9.

Chipset Dimensity 9200 menggunakan prosesor delapan inti yang mencakup satu unit Cortex X3 (3 GHz), tiga inti performa tinggi Cortex A715 (2.8 GHz), serta empat inti hemat daya Cortex A510 (1.8 GHz).

Dimensity 9200 mendukung kapasitas RAM LPDDR5x hingga 24 GB, serta dibekali kemampuan grafis tinggi dengan GPU Mali G715 Immortalis MC11. Kartu pengolah grafis ini mendukung fitur pencahayaan realistis dalam gim alias ray tracing.

Dari sisi konektivitas, fitur, dan multimedia, Dimensity 9200 turut mendukung jaringan Wi-Fi 7 dan 5G dual SIM (mmWave 5G0, dukung layar 2960 x 1440 piksel di laju 240 Hz, HyperEngine 5.0, serta ISP kamera yang dukung 200 MP.

Sumber Nano Review menyebutkan Dimensity 9200 sanggup meraih skor AnTuTu v10 hingga 1.445.702 poin yang hanya terpaut 1 persen lebih buruk dari Dimensity 8300 Ultra.

Itu tadi merupakan sejumlah chipset yang memiliki performa setara dengan Dimensity 8300 Ultra. Cukup mencengangkan bahwa POCO X6 Pro di harga Rp5 jutaan sudah dapat menyamai chipset flagship di harga Rp10 jutaan. Semoga informasi ini memberikan inspirasi yang Anda butuhkan, ya.

Kategori:
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai artikel yang kami tulis atau ingin meminta rekomendasi gadget, silakan tanyakan kepada kami di Instagram, atau Twitter/X. Kami akan dengan senang hati menjawabnya!
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram