Dimensity 6100+ Setara Apa? Inilah 5 Chipset Pesaingnya
Pada Juli 2023, MediaTek meluncurkan SoC (system-on-chip) Dimensity 6100+ atau Dimensity 6100 Plus. SoC ini hadir sebagai salah satu Dimensity 6000 Series yang diberi tugas untuk memberi tenaga pada HP atau tablet kelas menengah. Pasalnya,
Dimensity 6100 Plus punya keunggulan karena adanya koneksi 5G sub-6 yang sudah terintegrasi dengan modem 5G. Menariknya, koneksi tersebut sudah didukung oleh teknologi UltraSave 3.0. Dengan begitu, penggunaan daya 5G untuk SoC ini diklaim lebih rendah 20 persen dibandingkan SoC lain di kelasnya.
Dimensity 6100 Plus ini juga menawarkan peningkatan performa sekaligus efisiensi daya bagi perangkat. Hal ini terlihat dari konstruksi CPU yang digunakannya.
Dimensity 6100 Plus ditenagai oleh delapan inti CPU di dalamnya. Terdiri dari dua core Cortex A76 (2,2 GHz) untuk performanya dan enam core Cortex A55 (2 GHz) untuk efisiensi dayanya. Menariknya, SoC ini menggunakan fabrikasi 6 nm sehingga efisiensinya akan lebih terjamin.
Sementara untuk kartu pengolahan grafis atau GPU yang digunakan, DImensity 6100 Plus memercayakannya pada Mali G57 MP2 dengan frekuensi 950 MHz. Apalagi sudah mendukung tipe memori LPDDR4x dengan frekuensi mencapai 2133 MHz. Aktivitas seperti multitasking akan jadi lebih terasa lancar dan nyaman berkat maksimal bandwidth-nya mencapai 17,07 Gbit/s.
Lebih lanjut lagi, Dimensity 6100 Plus sudah mendukung HP memasang kamera hingga 108 MP. Selain itu terdapat fitur AI camera dan AI color + bokeh untuk meningkatkan kualitas gambar dan kemampuan fotografinya. Sementara untuk perekaman video atau sisi videografinya mampu mencapai kualitas 2K dengan 30 fps.
Dimensity 6100 Plus juga sudah mendukung resolusi layar mencapai Full HD Plus atau 2520 x 1080 piksel dengan refresh rate hingga 120 Hz. Soal kecepatan, Dimensity 6100 Plus memang sangat bisa diandalkan. Keberadaan modem 5G di dalamnya membuat kecepatan unduhnya bisa mencapai 3300 Mbps.
Merujuk pada data dari Nanoreview, Dimensity 6100 Plus ini tercatat mampu meraih skor 413.197 untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang diraihnya adalah 771 untuk single-core dan 1965 untuk multi-core.Skor tersebut sudah cukup oke untuk perangkat di kelas mainstream atau mid-end.
Kabarnya, Dimensity 6100 Plus ini akan mulai digunakan dan berada di pasaran pada kuartal ketiga 2023. Nah, salah satu HP yang sudah ditenagai oleh SoC satu ini adalah realme narzo 60x, realme 11 5G, dan rumornya akan digunakan juga oleh realme 11x 5G.
Setelah mengetahui kurang lebih soal SoC satu ini, sebagian dari kalian mungkin penasaran kira-kira Dimensity 6100 Plus ini setara apa, sih? Kalau lihat berbagai sumber, performa Dimensity 6100 Plus ini setara atau bersaing dengan Snapdragon 750G dan Helio G99.
Selain dua cip yang disebutkan, ada tiga cip lain yang punya performa mendekati Dimensity 6100 Plus. Untuk bahas hal ini, langsung saja simak pembahasan lima cip yang setara dengan Dimensity 6100 Plus.
Sebagai catatan, lima chipset yang ditulis memang tidak benar-benar setara. Namun, secara umum performanya bisa menyaingi Dimensity 6100 Plus atau masih dalam rentang yang sama. Nah, berikut lima chipset yang setara dengan Dimensity 6100 Plus.
1. Exynos 980
Salah satu chipset yang bisa dibilang cukup setara dengan Dimensity 6100 Plus adalah Exynos 980. Chipset dengan proses fabrikasi 8 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU. Terdiri dari dua core Cortex A77 (2,2 GHz) dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz).
Selain itu, Exynos 980 juga dibekali GPU Mali G76 MP5 dengan frekuensi 728 MHz. Menariknya, untuk multimedia, chipset ini sudah mendukung resolusi layar mencapai 3360 x 1440 piksel dengan perekaman video maksimal 4K dengan 120 fps.
Dibekali modem 5G berjenis Exynos 5123, chipset ini memiliki kecepatan unduh sampai 3550 Mbps. Selain itu, chipset ini kian nyaman untuk diajak multitasking berkat dukungan memori LPDDR4x (2133 MHz) yang memiliki maksimal bandwidth sampai 34,1 Gbit/s.
Adapun beberapa HP yang ditenagai oleh Exynos 980 ini adalah Samsung Galaxy A71 5G, vivo X30 dan X30 Pro, dan Samsung Galaxy A51 5G.
Berdasarkan data dari Nenoreview, Exynos 980 mampu meraih skor 433.794 untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang diraihnya yaitu 869 untuk single-core dan 1867 untuk multi-core. Agar lebih praktis, berikut komparasi antara Exynos 980 dan Dimensity 6100 Plus.
Kelebihan Exynos 980 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor AnTuTu dan single-core lebih tinggi (433.794 vs 413.197; 869 vs 771)
- Maksimal bandwidth memori lebih tinggi (34,1 Gbit/s vs 17,07 Gbit/s)
- Maksimal resolusi layar lebih tinggi (3360 x 1440 vs 2520 x 1080)
- Maksimal perekaman video lebih tinggi (4K dengan 120 fps vs 2K dengan 30 fps)
- Mikroarsitektur lebih baru (Cortex A77 vs Cortex A76)
Kekurangan Exynos 980 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor multi-core lebih rendah (1867 vs 1965)
- Proses fabrikasi kalah modern (8 nm vs 6 nm)
- Frekuensi GPU lebih kecil (728 MHz vs 950 MHz)
2. Helio G99
Helio G99 menjadi salah satu chipset yang paling sering digunakan untuk HP kelas mid-end. Chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU. Terdiri dari dua core Cortex A76 (2,2 GHz) dan enam core Cortex A55 (2 GHz). Sedangkan untuk GPU-nya mengandalkan Mali G57 MP2 dengan frekuensi 1100 MHz.
Untuk multimedianya, Helio G99 ini sudah mendukung resolusi layar maksimal 2520 x 1080 piksel dengan refresh rate 120 Hz. Sedangkan maksimal resolusi fotonya mencapai 108 MP dan video 2K dengan 30 fps saja.
Sayangnya, chipset ini belum didukung oleh modem 5G, sehingga masih mengandalkan jaringan 4G atau LTE saja. Hal ini jugalah yang membuat kecepatan unduhannya hanya mencapai 650 Mbps saja. Namun, untuk penggunaan multitasking, Helio G99 sudah mendukung memori LPDDR4x dengan maksimal bandwidth 17,1 Gbit/s.
Cukup banyak HP yang sudah ditenagai oleh Helio G99 ini. Biasanya, HP tersebut berada di kelas mid-end seperti Tecno POVA 5, Tecno Camon 20 Pro, Infinix Note 30, Infinix Zero 20, vivo V27e, dan POCO M5.
Merujuk pada data dari Nanoreview, Helio G99 berhasil meraih skor 415.167 untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 733 untuk single-core dan 1994 untuk multi-core. Kemudian skor kemampuan grafisnya (GPU) mencapai 1243 pada 3DMark Wild Life. Berikut komparasi antara Helio G99 dan Dimensity 6100 Plus.
Kelebihan Helio G99 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor AnTuTu dan multi-core lebih tinggi (415.167 vs 413.197; 1994 vs 1965)
- Frekuensi GPU lebih tinggi (1100 MHz vs 950 MHz)
- Maksimal bandwidth memori lebih tinggi (17,1 Gbit/s vs 17,07 Gbit/s)
Kekurangan Helio G99 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor single-core lebih kecil (733 vs 771)
- Kecepatan unduhan lebih lambat (650 Mbps vs 3300 Mbps)
- Belum mendukung konektivitas 5G
3. Snapdragon 750G
Snapdragon 750G menjadi salah satu SoC dari Snapdragon 700 Series yang mendukung konektivitas 5G. SoC ini memiliki delapan inti CPU yang terbagi menjadi dua klaster. Terdiri dari dua core Kryo 570 Gold berbasis Cortex A77 (2,2 GHz) dan enam core Kryo 570 Silver berbasis Cortex A55 (1,8 GHz).
SoC dengan proses fabrikasi 8 nm ini juga didukung oleh GPU Adreno 619 dengan frekuensi 825 MHz. Selain itu, terdapat ISP Hexagon 694 yang mendukung kamera mencapai 192 MP dan perekaman video 4K dengan 30 fps.
Snapdragon 750G juga sudah mendukung konektivitas 5G dengan modem X52. Kecepatan unduhannya bahkan mencapai 3700 Mbps. Untuk aktivitas multitasking, SoC ini juga sudah mendukung memori LPDDR4x dengan maksimal bandwidth mencapai 17 Gbit/s. Salah satu HP yang menggunakan Snapdragon 750G ini adalah Samsung Galaxy M23 5G.
Merujuk pada data dari Nenoreview, Snapdragon 750G mampu meraih skor 441.755 untuk AnTuTu v10. Kemudian GeekBench 6, skornya yaitu 881 untuk single-core dan 2099 untuk multi-core. SoC ini juga mampu meraih skor 641 untuk 3DMark Wild Life. Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 750G dan Dimensity 6100 Plus.
Kelebihan Snapdragon 750G dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor AnTuTu, single-core, dan multi-core lebih tinggi (441.755 vs 413.197; 881 vs 771; 2099 vs 1965)
- Mikroarsitektus lebih baru (Cortex A77 vs Cortex A76)
- Kemampuan fotografi dan videografi lebih oke
- Kecepatan unduhan lebih tinggi (3700 Mbps vs 3300 Mbps)
kekurangan Snapdragon 750G dibanding Dimensity 6100 Plus
- Proses fabrikasi kalah modern (8 nm vs 6 nm)
- Frekuensi GPu lebih rendah (825 MHz vs 950 MHz)
4. UNISOC T820
UNISOC T820 menjadi salah satu chipset yang cukup bertenaga untuk kelas mid-end. Chipset ini menggunakan delapan inti CPU yang terbagi ke tiga klaster. Klaster pertama terdiri dari satu core Cortex A76 (2,7 GHz) sebagai sumber utama performanya.
Kemudian klaster kedua terdiri dari tiga core Cortex A76 (2,3 GHz) dan klaster ketiga diisi oleh empat core Cortex A55 (2,1 GHz). Performa chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini sudah cukup baik, apalagi didukung oleh GPU Mali G57 MP4 dengan frekuensi 780 MHz untuk pengolah grafisnya.
UNISOC T820 juga memiliki ISP yang sudah mendukung resolusi layar maksimal 3440 x 1440 piksel. Sedangkan untuk resolusi kameranya mencapai 108 MP dan perekaman video 4K dengan 60 fps.
UNISOC T820 juga sudah mendukung konektivitas 5G menggunakan modem Makalu IVY510. Kecepatannya cocok untuk aktivitas multitasking, apalagi didukung memori LPDDR4x (2133 MHz) dengan maksimal bandwidth 17,07 Gbit/s. Chipset satu ini terbilang baru dengan memulai debutnya bersama nubia Neo 5G.
Menurut data dari Nanoreview, UNISOC T820 ini mampu meraih skor 489.852 untuk AnTuTu v10. Kemudian GeekBench 6, skor yang diraihnya yaitu 766 untuk single-core dan 2306 untuk multi-core. Berikut adalah komparasi antara UNISOC T820 dan Dimensity 6100 Plus.
Kelebihan UNISOC T820 dibandingkan Dimensity 6100 Plus
- Skor AnTuTu dan multi-core lebih tinggi (489.852 vs 413.197; 2306 vs 1965)
- Frekuensi CPU lebih tinggi (2,7 GHz vs 2,2 GHz)
- Kemampuan resolusi layar dan perekaman video lebih oke
Kekurangan UNISOC T820 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Single-core lebih rendah (766 vs 771)
- Frekuensi GPU lebih rendah (780 MHz vs 950 MHz)
5. Snapdragon 4 Gen 1
Snapdragon 4 Gen 1 hadir dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya. Terdirid ari dua core Cortex A78 (2 GHz) dan enam core Cortex A55 (1,8 GHz). Chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini juga didukung oleh GPU Adreno 619 dengan frekuensi 825 MHz.
Untuk multimedianya, Snapdragon 4 Gen 1 menggunakan ISP Hexagon. Kemampuannya mencakup resolusi kamera mencapai 108 MP dan perekaman video di 1080p dengan 60 fps.
Snapdragon 4 Gen 1 ini sudah mendukung konektivitas 5G menggunakan modem Snapdragon X51. Hal ini tentu saja membuat kecepatannya sudah lebih baik dengan kecepatan unduhan hingga 2500 Mbps. Aktivitas multitasking-nya juga didukung oleh memori LPDDR4x dengan maksimal bandwidth 17 Gbit/s.
Terdapat beberapa HP yang sudah menggunakan Snpadragon 4 Gen 1 ini sebagai chipset-nya. Misalnya Xiaomi Redmi Note 12 5G, Redmi Note 12R Pro, dan iQOO Z6 Lite 5G.
Merujuk pada data Nanoreview, Snapdragon 4 Gen 1 ini mampu meraih skor 406.211 untuk AnTuTu v10. Kemudian GeekBench 6, skornya yaitu 840 untuk single-core dan 1888 untuk multi-core. Chipset ini juga meraih skor 1039 untuk 3DMark Wild Life-nya. Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 4 Gen 1 dan Dimensity 6100 Plus.
Kelebihan Snapdragon 4 Gen 1 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor single-core lebih tinggi (840 vs 771)
- Mikroarsitektur lebih modern (Cortex A78 vs Cortex A76)
Kekurangan Snapdragon 4 Gen 1 dibanding Dimensity 6100 Plus
- Skor AnTuTu dan multi-core lebih rendah (406.211 vs 413.197; 1888 vs 1965)
- Frekuensi CPU dan GPU lebih rendah (2 GHz vs 2,2 GHz; 825 MHz vs 950 MHz)
- Perekaman video tidak lebih baik
Nah, itulah lima chipset yang bisa dianggap setara atau memiliki kemampuan di rentang yang sama dengan Dimensity 6100 Plus. Setiap chipset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung tujuan pemakaiannya.
Namun, bagus atau tidaknya sebuah HP sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan chipset-nya saja. Masih banyak faktor lain yang bisa memengaruhi nilai jual dari sebuah HP. Menurut Anda, chipset mana yang kira-kira lebih layar untuk menjadi lawan dari Dimensity 6100 Plus ini? Tulis jawaban Anda di kolom komentar, ya.