10 Chipset yang Setara MediaTek Helio G99 & G100
MediaTek Helio G99 merupakan chipset 4G yang sangat populer. Chipset ini hadir pada 2022 sebagai penerus dari Helio G96. Kepopuleran Helio G99 terlihat dari banyaknya ponsel yang memakai Helio G99.
Hal ini dilandasi dengan fakta kalau Helio G99 merupakan chipset 4G yang tergolong kencang. Apalagi jika disandingkan dengan RAM lebih besar seperti RAM 8 GB.
Saking populernya, Helio G99 punya modifikasi agar brand bisa melakukan tune-up. Contohnya, Xiaomi yang membuat Helio G99 menjadi Helio G99 Ultra atau Infinix yang membuat Helio G99 menjadi Helio G99 Ultimate.
Karena saking populernya, MediaTek akhirnya "merilis ulang" Helio G99 dengan nama Helko G100. Helio G100 punya spesifikasi yang mirip dengan Helio G99 dari semua sisi. Perbedaannya, Helio G100 mendukung kamera utama hingga 200 MP, sementara Helio G99 hanya mendukung 108 MP.
Selebihnya serupa. Kedua chipset ini dibuat dengan proses fabrikasi 6 nm TSMC. Keduanya juga dibekali prosesor octa-core yang terdiri dari dua core Cortex A76 performa tinggi dengan kecepatan 2,2 Ghz dan enam buah Cortex A55 berkecepatan 2.0 Ghz untuk efisiensi daya.
Kedua chipset ini juga disokong GPU Mali G57 serta mendukung RAM LPDDR4X dan memori penyimpanan UFS 2.2. Untuk kemampuan lainnya, chipset ini sudah mendukung layar hingga resolusi FHD dan refresh rate 120 Hz. Chipset ini juga konektivitas Modem Cat-13 4G LTE.
Helio G99 dan Helio G100 hadir dengan fitur HyperEngine 2.0 Lite. Fitur ini diklaim bisa memberikan performa hardware maksimal dan pengalaman gaming mumpuni ketika ponsel dipakai untuk bermain game. Fitur ini biasanya juga umum hadir di berbagai chipset dari MediaTek.
Nah, setelah mengenal lebih detail dan dalam SoC MediaTek Helio G99 dan Helio G100, mungkin saja timbul pertanyaan di benak Anda, Helio G99 dan Helio G100 ini setara apa? Nah, di artikel ini, kami akan menjabarkan beberapa daftar chipset yang setara tersebut.
Yang perlu diperhatikan, daftar chipset yang akan kami jelaskan disini memang tidak benar-benar setara. Namun, secara umum performanya bisa menyaingi atau masih dalam rentang yang sama.
1. MediaTek Dimensity 6080

Salah satu chipset yang kerap dibandingkan dengan Helio G99 adalah MediaTek Dimensity 6080. Chipset ini masih satu keluarga dengan G99 dan menggunakan fabrikasi 6nm, tetapi memiliki keunggulan yang lebih menonjol pada aspek konektivitas dan performa grafis.
Dimensity 6080 dilengkapi CPU yang terdiri dari dua inti Cortex-A76 berkecepatan 2.4GHz dan enam inti Cortex-A55. GPU Mali-G57 MC2 yang digunakan juga mendukung pengolahan grafis lebih halus, terutama ketika dipasangkan dengan layar Full HD+ yang mendukung refresh rate hingga 120Hz.
Tak hanya itu, chipset ini juga memungkinkan penggunaan kamera hingga resolusi 108MP dan mendukung perekaman video dalam resolusi 2K pada 30fps atau 1080p pada 60fps. Chipset ini juga mendukung jaringan 5G dan performa AnTuTu-nya bisa menembus angka 400.000-an.
2. Snapdragon 685

Di sisi Qualcomm, Snapdragon 685 menjadi salah satu pilihan menarik untuk disandingkan dengan Helio G99. Meskipun tidak dilengkapi dengan konektivitas 5G, chipset ini tetap menawarkan performa yang solid berkat fabrikasi 6nm dan arsitektur CPU Kryo 265 yang terdiri dari empat inti berbasis Cortex-A73 dan empat inti berbasis Cortex-A53.
GPU Adreno 610-nya memang tidak ditujukan untuk gaming berat, tetapi cukup baik untuk keperluan multimedia seperti menonton video beresolusi tinggi dan bermain game kasual. Snapdragon 685 juga mendukung kamera dengan resolusi hingga 64MP dan perekaman video hingga 1080p pada 30fps.
Keunggulan utamanya terletak pada efisiensi daya yang sangat baik dan performa harian yang stabil. Dengan skor AnTuTu yang berkisar antara 330.000 hingga 350.000, chipset ini sangat sesuai untuk pengguna yang mengutamakan baterai tahan lama dan performa yang cukup untuk aktivitas ringan hingga sedang.
3. Snapdragon 680

Snapdragon 680, sebagai pendahulu Snapdragon 685, juga masih masuk dalam kategori chipset yang sekelas dengan Helio G99. Meskipun performanya sedikit di bawah Snapdragon 685, chipset ini tetap bisa diandalkan untuk penggunaan harian.
Dengan fabrikasi 6nm dan arsitektur yang sama, yakni delapan inti Kryo 265, chipset ini menawarkan efisiensi daya yang baik dan pengalaman pengguna yang mulus untuk aplikasi umum seperti media sosial, browsing, dan konsumsi konten.
GPU Adreno 610 pada Snapdragon 680 cukup mampu menangani kebutuhan grafis dasar. Chipset ini juga mendukung kamera hingga 64MP serta perekaman video 1080p pada frame rate 30fps. Skor AnTuTu-nya berada di kisaran 270.000 hingga 290.000.
Meskipun tidak mendukung jaringan 5G, Snapdragon 680 cukup banyak dijadikan pilihan untuk smartphone entry-level hingga mid-range karena memiliki daya tahan baterai yang mumpuni.
4. Unisoc T820

Unisoc T820 adalah chipset buatan produsen asal Tiongkok yang banyak mendapat perhatian di pasar smartphone. Dibuat dengan proses fabrikasi 6nm, chipset ini menggabungkan satu inti Cortex-A76 berkecepatan hingga 2.7GHz, tiga inti tambahan Cortex-A76, dan empat inti hemat daya Cortex-A55.
Kombinasi ini memberikan kinerja yang cukup baik di kelasnya, sehingga menjadikan T820 sebagai pesaing serius untuk Helio G99 dan bahkan beberapa chipset di atasnya. GPU Mali-G57 pada T820 juga memberikan dukungan grafis yang kompetitif untuk gaming ringan hingga menengah, sementara konektivitas 5G memungkinkan pengalaman internet yang cepat dan stabil.
Chipset ini juga mendukung kamera hingga 64MP dan perekaman video hingga resolusi 1080p. Dalam pengujian sintetis, skor AnTuTu T820 dapat mencapai sekitar 420.000. Skor tersebut menjadikannya salah satu opsi chipset dengan rasio harga terhadap performa terbaik di segmen menengah.
5. MediaTek Dimensity 6300

MediaTek Dimensity 6300 hadir sebagai salah satu generasi penerus dari Helio G99 dengan menambahkan dukungan untuk jaringan 5G tanpa mengorbankan efisiensi daya. Dengan konfigurasi CPU yang terdiri dari dua inti Cortex-A76 berkecepatan 2.4GHz dan enam inti Cortex-A55, serta GPU Mali-G57 MC2, chipset ini memberikan performa yang sangat mirip dengan Dimensity 6080.
Keunggulan utamanya terletak pada kestabilan suhu selama pemakaian panjang serta efisiensi daya yang lebih baik. Chipset ini juga mendukung layar Full HD+ dengan refresh rate hingga 120Hz, kamera hingga 108MP, dan perekaman video hingga resolusi 2K pada 30fps.
Dengan skor AnTuTu berkisar antara 380.000 hingga 400.000, Dimensity 6300 cocok untuk pengguna yang mencari keseimbangan antara performa, efisiensi, dan konektivitas yang baik.
6. Snapdragon 695

Snapdragon 695 menjadi salah satu chipset paling unggul dalam daftar ini. Dibuat dengan fabrikasi 6nm, chipset ini menggabungkan dua inti performa tinggi Kryo 660 Gold berbasis Cortex-A78 dan enam inti hemat daya Kryo 660 Silver berbasis Cortex-A55.
GPU Adreno 619 yang ada di dalamnya memberikan performa grafis yang solid dan mampu menjalankan game dengan setting menengah hingga tinggi tanpa kendala berarti. Selain itu, Snapdragon 695 juga dibekali modem Snapdragon X51 yang mendukung konektivitas 5G sub-6GHz.
Chipset ini juga mendukung layar Full HD+ dengan refresh rate 120Hz, kamera hingga 108MP, dan perekaman video mencapai 1080p pada 60fps.
Skor AnTuTu-nya yang bisa melebihi 420.000 yang menandakan bahwa chipset ini adalah pilihan tepat bagi pengguna yang membutuhkan performa tinggi untuk multitasking, produktivitas, dan hiburan.
7. Snapdragon 765G

Snapdragon 765G ialah SoC Snapdragon 700 series pertama buatan Qualcomm yang mendukung konektivitas 5G. SoC yang dirilis pada kuartal pertama 2020 dan mempunyai tiga klaster CPU. Klaster pertama merupakan satu core Kryo 475 Prime (2,4 Ghz).
Klaster kedua diisi core menengah Kryo 475 Gold (2,2 Ghz). Dan, klaster ketiga terdapat enam core Kyro 475 Silver (1,8 Ghz) yang berperan sebagai core penghemat daya. Untuk Kryo 475 Prime dan Kryo 475 Gold memakai basis cortex A76, sedangkan Kryo 475 silver merupakan modifikasi Cortex A55.
CPU ini dilengkapi dengan GPU Adreno 620 (750 MHz), ISP Spectra 355 yang mendukung kamera hingga resolusi 192 MP. Ada pula modem 5G Internal X52dan prosesor AI Hexagon 696.
Tambahan lainnya, di bagian fotografi Snapdragon 765G mendukung perekaman video hingga resolusi 4K, mendukung WiFi 6 dan bisa tersambung layar perangkat dengan resolusi sampai 4K.
Snapdragon 765G meraih skor AnTuTu 9 sebesar 376.546. Kemudian, skor single-core dan multi-core-nya pada GeekBench 5 adalah 589 dan 1784.
8. Exynos 980

Exynos merupakan chipset hasil pengembangan dari produsen Samsung. Exynos 980 merupakan chipset dengan teknologi fabrikasi 8 nm yang sudah mendukung jaringan 5G. Hal ini disebabkan Samsung menghadirkan modem 5G terintegrasi.
Soc Exynos 980 sendiri merupakan prosesor octa-core yang terdiri dari 2 core cortex A77 2,2 Ghz untuk performa dan 6 core Cortex A55 1,8 Ghz untuk penghemat daya. Di dalamnya juga terpasang pengolah grafis GPU Mali-G76 MP5.
Samsung juga sudah menambahkan DSP dan NPU yang diklaim dapat menghadirkan kemampuan Ai yang baik. Selain itu, chipset ini sudah mendukung kamera utama 108 MP dan kamera ganda resolusi 20 MP. Kamera ini mendukung perekaman 4K pada 120 fps.
Exynos 980 mampu mencetak skor AnTuTu 9 385.141. Sedangkan untuk skor singlecore dan multi-core SoC ini yakni 689 dan 1838 sesuai data pengujian GeekBench 5.
9. MediaTek Dimensity 810

MediaTek Dimensity 810 merupakan SoC yang dirilis pada kuartal ketiga 2021. SoC ini memiliki delapan inti CPU yang terdiri dari dua core Cortex A76 (2.0 Ghz) dan enam Core Cortex A55 (2.0Ghz). CPU ini mengandung komponen GPU Mali G57 MC2, APU, ISP dan modem 5G. Seluruh komponen disatukan via proses manufaktur 6 nm.
MediaTek Dimensity 810 sudah mendukung layar resolusi FHD+ dengan refresh rate 120 Hz. SoC ini juga mendukung kamera utama resolusi 64 MP. Chipset ini cocok dipasangkan dengan RAM LPDDR4X dan memori internal tipe UFS 2.1.
Untuk perekaman video, SoC MediaTek ini dapat merekam video hingga resolusi 1080p pada 30 fps dan 60 fps, seperti yang ada di POCO M4 Pro 5G.
Dimensity 810 mampu mencetak skor AnTuTu 9 372.551. Sedangkan untuk skor singlecore dan multi-core SoC ini yakni 621 dan 1889 sesuai data pengujian GeekBench 5. Untuk skor kemampuan grafis GPU dalam aplikasi 3D Mark Wild Life 1230.Â
10. Kirin 810

HiSilicon Kirin 810 merupakan chipset buatan anak perusahaan milik Huawei yang dirilis pada 2019. CPU ini terdiri dari dua core Cortex A76 (2,27 Ghz) dan core penghemat daya Cortex A55 (1,88 Ghz).
Chipset ini dibuat dengan fabrikasi 7 nm dengan GPU Mali G52 MP6 (850 Ghz), Kirin ISP 4.0 dengan dukungan kamera utama 48 MP, serta modem internal 4G. ada juga prosesor AI yang memakai arsitektur Huawei Da Vinci.
Sayangnya, Kirin 810 hanya mendukung layar beresolusi Full HD dengan refresh rate 60 Hz. Walaupun demikian, SoC ini bisa memproses video rekaman resolusi 4K 30 fps. Contoh ponsel yang menggunakan Chipset Kirin 810 ialah Huawei Nova 5 dan Huawei P40 Lite.
Kirin 810 mampu mencetak skor AnTuTu 9 367.396. Sedangkan untuk skor singlecore dan multi-core SoC ini yakni 596 dan 1915 sesuai data pengujian GeekBench 5. Untuk skor kemampuan grafis GPU dalam aplikasi 3D Mark Wild Life 1420.
Nah, itu dia daftar chipset yang setara dengan MediaTek Helio G99. Masing-masing menawarkan kekuatan dan keunggulan yang beragam, mulai dari efisiensi daya, performa CPU-GPU, kemampuan multimedia, hingga dukungan jaringan 5G.