11 Kelebihan dan Kekurangan HP Xiaomi yang Wajib Diketahui

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha

Kalau ada yang tanya kenapa Xiaomi terkenal? Jawaban mudahnya adalah HP Xiaomi umumnya memiliki nilai harga yang berimbang dengan spesifikasi yang ditawarkan. Xiaomi juga dikenal sebagai distributor ponsel cerdas terbesar ke-3 di Dunia

Alasan lain juga karena ponsel ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan produk dari vendor lain. Akan tetapi, Xiaomi juga bukan tanpa kekurangan. Perusahaan teknologi yang tergolong memiliki perkembangan cepat ini punya kelebihan dan kekurangan.

Carisinyal akan menjabarkan kelebihan dan kekurangan HP Xiaomi. Langsung cek poin pembahasannya berikut ini mulai dari kelebihan atau keunggulan dari HP Xiaomi berikut ini.

Kelebihan HP Xiaomi

Yuk ketahui terlebih dahulu kelebihan HP Xiaomi dan apa yang membuat HP Xiaomi menarik di mata konsumen.

1. Harga Murah tapi Tidak Murahan

Redmi Note 11 Pro

Ponsel besutan Xiaomi hampir semuanya ditawarkan dengan harga yang menarik. Bisa dikatakan harganya lebih murah dibanding ponsel dengan spesifikasi yang sama dari merek lain.

Contohnya Redmi 10C, yang memakai chipset Snapdragon 680 4G, ditawarkan di harga Rp1 jutaan. Padahal ponsel dari merek lain dengan chipset yang sama ditawarkan di harga Rp2-3 jutaan.

Dengan spesifikasi yang hampir mirip, vendor lain akan menjual dengan harga yang lebih tinggi. Xiaomi melakukan hal ini karena Xiaomi tidak ambil keuntungan tinggi dari penjualan ponsel mereka. 

Tahun 2018, Xiaomi Global menegaskan bahwa mereka mengambil untung hanya 5 persen. Sementara itu, laporan dari Gizmo China menyebut Lei Jun, pendiri Xiaomi, mengatakan bahwa Xiaomi hanya memiliki margin laba kotor 8 hingga 9 persen, yang membuat perangkat perusahaan hemat biaya.

Karena alasan ini pula, HP Xiaomi umumnya punya nilai jual yang lebih murah dibandingkan ponsel dari merek lain, kendati menawarkan spesifikasi yang menawan.

2. Mi Fans dan Dukungan Komunitas yang Kuat

mi community

Harga HP Xiaomi yang cenderung murah membuat banyak orang akhirnya penasaran dan akhirnya berkembang mencintai vendor dari Tiongkok ini. Perkembangan pengguna yang banyak juga memunculkan komunitas yang kuat (Mi Fans).

Kehadiran komunitas yang kuat ini juga jadi salah satu strategi marketing Xiaomi. Xiaomi lebih memanjakan komunitas dibanding melakukan marketing di berbagai media. 

Komunitas yang kuat semakin dimanjakan karena sering dilibatkan pada event peluncuran produk Xiaomi. Sudah sering, Xiaomi meluncurkan produk terbarunya di Indonesia dengan melibatkan Mi Fans. Mi Fans ini semakin kuat karena di tiap daerah juga bermunculan komunitas Mi Fans versi lokalnya.

Komunitas yang kuat ini juga yang membuat HP Xiaomi semakin populer. Pada perkembangan selanjutnya, komunitas ini jadi bagian inti Xiaomi dalam meraih pangsa pasar lebih luas. Tidak heran, jika kemudian Xiaomi lakukan marketing secara masif dengan cara lain, misalnya dengan menunjuk brand ambassador JKT48. 

3. MIUI

xiaomi 13 pro

Xiaomi tidak hanya terkenal karena HP-nya tetapi juga karena MIUI-nya. Bagi yang belum tahu, MIUI ini adalah firmware yang bisa dibilang sebagai OS dengan basis Android. MIUI ini dikembangkan oleh Xiaomi yang pada awal kemunculannya (MIUI V1) dikembangkan berdasarkan sumber Android 2.2.X Froyo dan CyanogenMod 6.

Sebelum Xiaomi terkenal dengan produknya, MIUI ini lebih dikenal terlebih dulu. Banyak fans yang menyukai tampilan antarmuka MIUI sehingga komunitas MIUI juga berkembang pesat.

Terlebih ketika MIUI jadi “sistem operasi” yang hadir di smartphone besutan Xiaomi, banyak orang menyukainya, termasuk orang yang tadinya tidak mengenal MIUI.

MIUI memiliki fitur dan tampilan yang menarik. Fitur-fitur ini menawarkan hal yang lebih dari sekadar mengandalkan Android bawaan. Suntikan fitur inilah yang membuat banyak orang yang menyukai HP Xiaomi karena MIUI. 

Salah satu versi terbaru antarmuka ini adalah MIUI 14, diklaim bisa hadirkan kelancaran penggunaan hingga 60 persen serta lebih minim bloatware. Xiaomi menyebutkan hanya ada delapan aplikasi bawaan yang tidak dapat dihapus. Ini tandanya, MIUI 14 berpotensi untuk menyisakan lebih banyak storage untuk diisi dengan aplikasi dan gim pilihan pengguna.

MIUI 14 juga menawarkan berbagai fitur baru seperti manajemen notifikasi yang lebih unggul, fitur OCR yang terintegrasi ke aplikasi galeri, Xiaomi Magic Center, dan juga kapabilitas asisten AI yang lebih mumpuni. Di India, Xiaomi 13 Pro merupakan smartphone pertama yang gunakan MIUI 14 berbasiskan Android 13 tersebut.

4. Terus Hadirkan Inovasi

xiaomi 13 ultra selfie_

Xiaomi memiliki banyak gebrakan dalam perkembangan dunia teknologi. Hal ini membuat mereka banyak dilirik dan dibicarakan. Tidak heran jika kemudian Xiaomi masuk ke dalam salah satu perusahaan paling inovatif di 2016 (posisi 35).

Xiaomi mampu mengungguli perusahaan besar semacam Dell, Honda, Intel, dan Huawei. Karena diakui sebagai perusahaan yang paling inovatif, Xiaomi mampu menciptakan produk dengan value yang lebih, terutama ponsel pintar. 

Diakuinya Xiaomi sebagai salah satu perusahaan paling inovatif jadi alasan lain yang membuat kenapa mereka terkenal, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Inovatif bukan karena cara penjualannya saja, tetapi juga hal-hal lain yang berkembang jauh. 

Contohnya adalah produk HP Xiaomi dulu punya desain yang membosankan dan sama-sama saja tiap serinya, dari harga termurah sampai yang kelas atas. Belakangan, desain tiap HP lebih inovatif dan berbeda. 

Inovasi juga banyak dilakukan oleh Xiaomi Indonesia. Jika dulu mereka mengandalkan penjualan online, kini Xiaomi Indonesia fokus pula dalam penjualan offline. Mereka juga punya Mi Store dan Mi Shop yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. 

Xiaomi Indonesia yang dulunya selalu hadirkan ponsel terjangkau, berkembang untuk merambah pasar kelas atas. Hal tersebut ditunjukan Xiaomi mulai 2020.

Mereka mendatangkan resmi produk Xiaomi kelas atas yang menarik seperti Xiaomi Mi Note 10 dan Note 10 Pro, Xiaomi Mi 10, Xiaomi Mi 10T dan Mi 10T Pro, POCO F2 Pro dan POCO F3, serta Xiaomi Mi 11 dan Mi 11 Ultra.

Tidak jarang, inovasi Xiaomi membuat produknya berada di deretan posisi tertinggi yang sulit dikalahkan. Misalnya saja Xiaomi 13 Ultra, satu dari segelintir ponsel yang tawarkan ukuran sensor 1 inci. Tak ayal lagi, ini menempatkannya pada salah satu deretan flagship 2023 tertinggi di dXoMark sebagai HP dengan kamera terbaik.

Berkat serangkaian inovasi yang dilakukan, HP Xiaomi yang masuk secara tidak resmi mulai berkurang. Hal ini juga dipengaruhi dengan langkah pemerintah untuk melakukan blokir IMEI terhadap produk yang tidak beredar secara resmi. 

5. Penawaran Garansi yang Menarik

logo garansi resmi Indonesia di HP Xiaomi
Sumber foto merupakan dokumentasi Carisinyal


Dalam hal garansi, Xiaomi Indonesia menawarkan hal yang benar-benar menarik. Salah satu langkahnya adalah diperbolehkannya melakukan root tanpa menghanguskan garansi. Namun, dengan catatan tanpa mengganti custom ROM. 

Soal garansi lain yang menarik adalah hadirnya garansi sampai 2 tahun untuk beberapa tipe HP dari Xiaomi. Hal yang tentunya patut diapresiasi mengingat merek lain umumnya hanya menawarkan garansi selama 1 tahun. 

Klaim garansi ini berlaku untuk HP Xiaomi bergaransi resmi. Ciri HP Xiaomi bergaransi resmi biasanya ditandai dengan adanya stiker logo bertuliskan “Garansi Resmi Xiaomi, Kami Buatan Indonesia”

Sebagai contoh konkret, cukup banyak pemilik POCO X3 Pro yang melaporkan isu "matot" alias mati total. Lalu ketika klaim garansi dan kebetulan stok POCO X3 Pro sudah habis, pihak garansi Xiaomi bersedia mengganti HP yang rusak dengan POCO F4. Alhasil ponsel yang digunakan tiba-tiba "naik kelas".

Ini pertanda kalau kualitas layanan garansi di Xiaomi memang tidak kaleng-kaleng. Mereka benar-benar berusaha berikan layanan purna jual yang maksimal agar berikan rasa aman dan percaya pada setiap konsumennya.

6. Diversifikasi Produk yang Melimpah

xiaomi iot_

Sebagai informasi, Xiaomi tidak hanya sekadar menjual smartphone saja. Perusahaan ini konsisten memperkaya portofolio produk mereka untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen.

Mulai dari TWS, speaker, gamepad, sikat gigi, IP Cam, hingga vacuum cleaner, rasanya sulit mencari area teknologi yang belum dijamah oleh perusahaan asal Tiongkok tersebut. Bahkan, Xiaomi juga mengeluarkan produk sepeda listrik dan skuter listrik.

Memiliki portofolio yang melimpah untuk berbagai kategori tentu menawarkan benefit tersendiri, baik itu untuk brand maupun konsumen. Dengan punya banyak produk, Xiaomi tumbuh menjadi brand yang punya reputasi tinggi dan terpercaya.

Selain itu, portofolio produk yang beragam dan melimpah berpeluang untuk meningkatkan revenue stream, yang nantinya bisa mereka manfaatkan untuk meningkatkan kualitas produk-produk selanjutnya.

Bagi konsumen, sejumlah keuntungannya juga cukup banyak. Misalnya saja mereka jadi tidak perlu lagi repot-repot mencari produk yang diinginkan ke toko lain. Lalu, Xiaomi juga terkadang menawarkan bundle penjualan berisikan dua produk dengan harga lebih murah. Misalnya, membeli HP gratis TWS atau smart band.

Konsumen pun jadi punya rasa kepercayaan lebih terhadap Xiaomi. Pasalnya, dengan menjamah begitu banyak portofolio produk, Xiaomi tidak langsung "memamerkan" kemampuan research and development dan keahlian inovasinya.

Selain itu, dengan opsi produk IoT (Internet of Things) beragam, Xiaomi menjadi salah satu brand yang layak dipertimbangkan untuk membangun ekosistem smart home.

Kekurangan HP Xiaomi

Tentu saja tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu juga dengan ponsel-ponsel besutan Xiaomi. Meski memiliki banyak keunggulan atau kelebihan, ponsel yang diproduksi Xiaomi memiliki beberapa kekurangan.  Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pemisahan Brand yang Masih Kurang Kuat

Xiaomi dan Sub Brand-nya

Xiaomi punya lini produk yang banyak, bahkan beragam. Hal ini yang kemudian memicu kelahiran sub-brand baru dari Xiaomi. Keputusan untuk punya merek tersendiri dilakukan Xiaomi pada 2018. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi pasar yang semakin berkembang

Brand yang ada di bawah bendera Xiaomi bisa dikatakan ada 3 Plus 1. Brand tersebut adalah Redmi, POCO, dan Xiaomi itu sendiri. Sementara plus satu yang dimakud adalah Black Shark. 

Redmi ini awalnya merupakan lini seri ponsel Xiaomi untuk kelas harga murah. Namun, Xiaomi memutuskan agar Redmi jadi brand sendiri meski tetap dalam pengawasan Xiaomi.

Yang kedua ada POCO. POCO ini brand yang fokus pada ponsel dengan performa bagus tapi dibanderol dengan harga yang lebih murah.

Kemudian ada Xiaomi itu sendiri yang fokus lewat seri Mi. Seri Mi ini adalah seri ponsel yang menghadirkan fitur premium dan menyasar segmen ponsel kelas atas. Sejak 2021, seri atas ini disederhanakan namanya. Debutnya dimulai ketika Xiaomi 11T dan Xiaomi 11T Pro meluncur. Kini, penamaan "Mi" series diubah menjadi "Xiaomi" saja.

Selain Redmi dan POCO, ada juga yang dinamakan Black Shark. Black Shark ini adalah brand yang terpisah, dalam artian tidak di bawah naungan Xiaomi. Hanya saja, Black Shark selalu identik dengan Xiaomi. Hal ini lantaran Xiaomi berinvestasi di perusahaan Black Shark. Black Shark lebih fokus pada produk HP untuk bermain gim.

Pemisahan brand ini tergolong inovatif dan membuat pengguna bisa punya banyak pilihan. Namun, pemisahan brand ini juga bisa jadi membingungkan. Pasalnya, sering kali, tiap merek tersebut harus bersaing di kelas harga yang sama. 

Contohnya untuk pasar Indonesia, Xiaomi di bawah bendera Redmi punya Redmi Note 10s Pro. Di bawah bendera POCO, ada POCO M5s. Kedua ponsel ini saling tumpang tindih satu sama lain lantaran punya spesifikasi sama persis pada perbedaan rentang harga yang tak terlalu jauh.

Hal yang bisa dimengerti jika pemisahan brand ini agar pengguna tetap fokus membeli Xiaomi. Sayangnya, di Indonesia sendiri, pemisahan tiap brand ini masih kurang kuat. Pasalnya, semua brand tersebut masih dikelola di bawah bendera yang sama, setidaknya untuk Indonesia. 

Lain cerita untuk Black Shark. Meskipun orang juga mengenal Black Shark karena pemberitaan bahwa Xiaomi menanam modal di merek tersebut. 

Jika Xiaomi ingin meniru BBK Electronics (induk perusahaan OPPO, vivo, dan realme) dengan berbagai brand ponselnya, maka boleh dibilang pembagiannya masih kurang kuat. 

Meski di pusatnya masih satu induk, OPPO, vivo, dan realme dijalankan dengan tim marketing yang berbeda dan tidak saling menginduk, setidaknya untuk pasar di Indonesia. Bahkan, mungkin untuk pasar di negara lain. 

2. Iklan 

mematikan iklan di Xiaomi

HP Xiaomi memang dijual murah. Namun, hal ini menimbulkan resiko lain, iklan. Seiring dengan keuntungan Xiaomi yang di bawah 10 persen, perusahaan asal Tiongkok pun punya cara agar bisa dapat keuntungan lain. Keuntungan tersebut didapatkan dengan adanya iklan di antarmuka MIUI. 

Dengan berbagai fitur menarik, MIUI ternyata menyisipkan iklan. Iklannya sendiri tidak mengganggu. Hanya ketika membuka aplikasi bawaan Xiaomi, iklan tersebut muncul. Namun, tentu saja tidak semua orang suka dengan iklan. 

Bakal ada orang yang merasa membuang uang untuk membeli ponsel yang didalamnya justru ada iklan. Hal ini tentu bisa jadi kekurangan tersendiri. 

Kabar baiknya, iklan di MIUI selain tidak mengganggu sebenarnya bisa dihilangkan dengan cara tertentu. Cara tersebut tergolong mudah. Silkan baca artikel soal cara menghilangkan iklan Xiaomi berikut ini

Satu hal lagi, iklan di MIUI umumnya hadir di seri Redmi dan POCO. Khusus seri Xiaomi, iklan yang hadir sangat sedikit malah hampir tidak ada. Karena itu, seri Mi dijual dengan harga yang cukup wajar untuk spesifikasi yang ditawarkan. 

3. Jangan Terlalu Berharap Pembaruan Android

Redmi Note 11 Pro

Satu hal yang pasti, Xiaomi jarang sekali memberikan update software Android pada ponsel yang mereka jua, utamanya untuk seri kelas menengah dan seri terjangkau. Jika HP Xiaomi saat membeli bersistem operasi Android 11, tidak usah berharap dapat pembaruan ke Android 12. Untungnya, MIUI biasanya dapat update untuk satu atau dua versi. 

4. Flash Sale dan Hype yang Berpengaruh pada Harga Jual 

redmi note 9 pro

HP Xiaomi yang diedarkan di Indonesia selalu dijual dengan harga menarik untuk spesifikasi yang ditawarkan. Apalagi mereka sering memperkenalkan harga flash sale atau harga perkenalan saat pertama kali rilis HP.

Strategi Xiaomi ini berjalan baik sejak lama. Mereka yang memopulerkan cara hungry marketing atau pemasaran yang tetap membuat orang penasaran dengan cara penjualan flash sale dalam jumlah barang terbatas.

Namun, hungry marketing ini tidak lagi terlalu digunakan. Penyebabnya karena belakangan stock HP Xiaomi tergolong banyak. Namun, karena permintaan yang tinggi, flash sale Xiaomi selalu laku keras. Terlebih ada “oknum” yang memanfaatkan hal ini karena kehadiran HP Xiaomi punya hype yang tinggi. 

Oknum tersebut membeli HP Xiaomi di harga flash sale kemudian menjualnya 300 sampai 400 ribu lebih murah. Contohnya ada HP Xiaomi yang dijual secara flash sale dengan harga Rp1.999.000. 

Karena minat orang akan HP tersebut tinggi, ada oknum yang punya cara tertentu untuk mendapatkan HP tersebut dalam jumlah yang banyak. Kemudian mereka menjualnya di harga Rp2.300.000. Karena efek ini, harga HP Xiaomi umumnya bisa normal saat hype menurun dan stock HP tersebut sudah melimpah. 

5. Harga Jual Kembali yang Rendah

price drop
*

HP Xiaomi garansi resmi (umumnya garansi TAM) memiliki nilai jual kembali yang masih dibilang wajar. Harga jual kembali di sini maksudnya adalah HP Xiaomi bekas. Penurunan HP Xiaomi bekas garansi resmi sekitar 30%.

Untuk Xiaomi garansi distributor, harganya terbilang jatuh mengingat banyaknya persoalan seperti terkait dukungan garansi dan soal ROM abal-abal. Bisa dibilang harga jualnya terlalu rendah untuk sebuah ponsel yang terbilang populer.

Dari pemaparan tersebut, sudah tahu bukan sekarang kelebihan dan kekurangan HP Xiaomi? Untuk kekurangan, umumnya memang terjadi pada Xiaomi tipe garansi tidak resmi.

Karena itu, bagi yang ingin membeli HP Xiaomi, sebaiknya cari tahu dulu tentang produknya. Apakah bergaransi resmi atau distributor. Jikapun membeli garansi distributor, pastikan ROM yang didapatkan adalah ROM MIUI yang bukan abal-abal agar dapat update berkala.

cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram