10 Kelebihan dan Kekurangan Smartphone Tecno Phantom X2
Nama Tecno di Indonesia di akhir tahun 2022 sungguh sedang harum-harumnya. Bagaimana tidak? Pertama-tama, sang sister company dari Infinix ini mengeluarkan Tecno POVA 4 series dan POVA Neo 2, dua seri HP gaming di kelas harga murah dengan spek gahar.
Selain itu, muncul juga Tecno Camon 19 Pro yang berpusat pada kemampuan kamera dan desain bodi di rentang harga menengah. Sekarang, Tecno pun kembali menunjukkan kebolehannya sebagai salah satu vendor ponsel yang layak dipertimbangkan. Yakni, dengan merilis Tecno Phantom X2 series di kelas flagship.
Ini merupakan kali kedua Tecno mengeluarkan ponsel di seri Phantom. Sebelumnya, perusahaan juga telah merilis Tecno Phantom X di harga Rp8 jutaan, mengusung chipset kelas menengah berupa Helio G95.
Tecno Phantom X2 kini telah dibenamkan dengan spesifikasi yang lebih menyerupai flagship, meski beberapa aspeknya tetap belum dapat saingi flagship lain. Anda bisa melihat sekilas tentang kelebihan dan kekurangan Tecno Phantom X2 pada tabel di bawah.
Nah, setelah melihat poin-poin kelebihan dan kekurangan di atas, Anda mungkin jadi lebih tertarik dengan penjelasan lebih lengkapnya. Apakah Tecno Phantom X2 akan menjadi opsi flagship yang menarik perhatian Anda? Simak yang berikut ini.
Spesifikasi Tecno Phantom X2
Layar | AMOLED 6.8 inci |
Chipset | MediaTek Dimensity 9000 |
RAM | 4 GB, 8 GB |
Memori Internal | 64 GB, 128 GB, 256 GB |
Kamera | 64 MP (wide) 13 MP (ultrawide) 2 MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5160 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Tecno Phantom X2
Untuk Anda yang penasaran dengan kelebihan Tecno Phantom X2, jangan lewatkan beberapa poin berikut ini, ya. Siapa tahu ini akan menjadi daily driver Anda berikutnya.
1. Dimensity 9000 yang Powerful
Sama seperti varian Pro, versi reguler ini juga menggunakan chipset flagship dari Dimensity yang sangat bertenaga, yaitu Dimensity 9000. Chipset ini mengusung fabrikasi 4 nm sehingga membuatnya hemat daya sekaligus tidak mudah panas. Performanya kurang lebih setara dengan Snapdragon 8+ Gen 1 dari kubu Qualcomm.
Sebagai prosesornya, chipset Dimensity 9000 ini menggunakan inti prima Cortex X2 yang berkecepatan 3.05 GHz, tiga inti Cortex A710 dengan frekuensi 2.85 GHz, serta empat unit hemat daya Cortex A510 dengan clock speed 1.8 GHz.
Dimensity 9000 juga dipasangkan dengan kartu pengolah grafis Mali G710 dengan 10 inti, berlari pada kecepatan hingga 850 MHz. Untuk semakin mendongkrak performanya, Tecno menyematkan RAM berjenis LPDDR5 dengan kapasitas 8 GB serta penyimpanan internal UFS 3.1 sebesar 256 GB.
Kinerjanya sangat mencirikan sebuah flagship sejati, mencapai skor AnTuTu v9 sebesar 973.623 poin, dilansir dari GSM Arena. Malahan, skor tersebut berhasil kalahkan ASUS ROG Phone 6D Ultimate yang hanya hadirkan skor 931.170 poin. Not bad untuk Tecno yang terbilang masih baru dalam persaingan pasar flagship.
Skor tinggi pada Tecno Phantom X2 turut dirasakan saat pengujian Geekbench 5. Ponsel flagship tersebut berhasil meraih angka 1230 poin pada single core, serta memiliki skor 4077 poin pada multi-core.
Saat diujikan untuk mengangkat aktivitas berat, Tecno Phantom X2 sama sekali tidak menunjukkan adanya kendala sama sekali. Bahkan saat memainkan gim berat seperti Genshin Impact pada pengaturan grafis tertinggi, perangkat senantiasa tawarkan frame rate yang lancar. Namun, tentu terasa agak-agak hangat seperti flagship lain pada umumnya.
Meski sayangnya tidak menawarkan Snapdragon 8+ Gen 1, Tecno berhasil mengoptimasikan Dimensity 9000 untuk bekerja pada kemampuan terbaiknya. Para gamer hardcore akan merasa nyaman menggunakan ponsel ini dalam waktu yang lama.
2. Kemampuan Kamera yang Cukup Baik
Lini produk Tecno yang dikhususkan untuk fotografi adalah Tecno Camon. Tapi, tidak ada salahnya dong untuk Tecno berikan kamera mumpuni pada Phantom X2 juga?
Kamera utama di HP ini adalah Samsung S5KGWB dengan resolusi 64 MP pada apertur f/1.7, disertai fitur PDAF dan stabilisasi OIS (Optical Image Stabilizer) agar menghasilkan foto berkualitas baik. Selain itu, tersedia juga sensor Samsung S5K3L6 sebagai kamera ultrawide 13 MP yang disertai autofokus.
Pada kamera ketiganya, Tecno menyematkan sensor GalaxyCore GC02M1 yang punya resolusi 2 MP. Tecno sendiri tidak menyebutkan kamera ini punya fungsi apa.
Sensor utama di HP ini menggunakan teknologi Quad Bayer alias pixel binning 4-in-1, menggabungkan empat piksel berdekatan menjadi satu piksel agar menyerap cahaya lebih banyak. Filter warna yang digunakan adalah RGBW yang diklaim sanggup meningkatkan kualitas foto malam hari.
Pada bagian kamera depan, Tecno Phantom X2 menggunakan sensor Samsung S5KGD2 dengan resolusi 32 MP untuk menghasilkan jepretan selfie memukau. Baik kamera utama 64 MP maupun kamera depan 32 MP di HP ini juga dapat ditemukan pada Tecno Camon 19 Pro.
Tecno Phantom X2 juga cocok digunakan untuk aktivitas kreasi konten, lantaran sudah mendukung perekaman video 4K pada kecepatan hingga 60 FPS. Sementara itu, kamera selfie hanya support merekam hingga 1080p saja.
Hasil foto mode Auto dengan output 16 MP memiliki kualitas yang jernih, detail yang banyak, serta tampilan warna yang terlihat natural. Bagi sebagian orang mungkin terlihat kurang mencolok warnanya. Cukup disayangkan tidak ada mode chroma boost seperti pada beberapa ponsel realme.
Untuk Anda yang menginginkan hasil dengan detail yang lebih bagus, bisa memanfaatkan mode 64 MP. Sejumlah ponsel lain memiliki mode full resolution dengan hasil yang tidak beda jauh, atau bahkan lebih buruk ketimbang Auto. Berbeda dengan Tecno Phantom X2, di mana beralih ke 64 MP benar-benar menghasilkan peningkatan yang nyata.
Mode portrait di HP ini juga bekerja sebagaimana mestinya, mampu mengisolasi subjek dengan rapi dan memberikan efek background blur yang memesona.
Tecno Phantom X2 juga memiliki kemampuan night mode yang terbilang oke punya, meski masih jauh dari kata sempurna. Detail yang terjaga cukup melimpah, dan exposure-nya juga mampu membuat area gelap sedikit terlihat lebih terang.
Sampel foto malam hari yang pertama di atas menggunakan night mode yang aktif secara otomatis. Tecno Phantom X2 juga memiliki mode malam terdedikasi yang terpisah, memiliki waktu shutter yang lebih lama (sekitar 2-3 detik). Namun, menurut penilaian GSM Arena, mode malam terdedikasi tersebut tidak menghadirkan peningkatan berarti ketimbang mode malam Auto.
3. Layar AMOLED yang Cerah dengan Dukungan 120 Hz
Tecno Phantom X2 memiliki kualitas layar yang terbilang baik untuk menunjang keseharian. Panel yang digunakannya adalah AMOLED sehingga mampu tampilkan warna lebih punchy dan memanjakan mata. Ukurannya pun cukup imersif di angka 6,8 inci, masih tetap nyaman dipakai menonton Netflix berdua dengan teman.
Memiliki resolusi Full HD+ (1080 x 2400 piksel) serta kerapatan piksel 387 ppi (pixel per inch), tampilan layar sungguh terlihat crisp (tajam) dan memesona. Konfigurasi layar ini sama persis dengan yang dimiliki varian Pro-nya, sehingga kualitas tampilannya pun bisa dibilang setara.
Seperti saudaranya, Tecno Phantom X2 juga memiliki refresh rate layar 120 Hz yang membuatnya tampak lebih mulus saat ada yang bergerak di layar. Ulasan di GSM Arena juga melaporkan bahwa refresh rate tinggi ini menjadi aktif saat lakukan navigasi dan sejumlah gim yang mendukung laju penyegaran tinggi.
Para penggiat PUBG Mobile juga akan sangat mengapresiasi kehadiran touch sampling rate 360 Hz di HP ini, sehingga dapat menyerang musuh lebih cepat lantaran layarnya lebih responsif ketika disentuh.
Diketahui, layar Tecno Phantom X2 memiliki tingkat kecerahan hingga 500 nit saat slider dimaksimalkan secara manual. Sementara ketika mode high brightness dinyalakan, kecerahan layar bisa meningkat hingga 710 nit.
Perangkat ini juga diketahui sudah mendukung sertifikasi DRM Widevine L1, membuatnya eligible dalam menampilkan konten Full HD pada Netflix dan Amazon Prime Video. Layar smartphone ini menghadirkan dua mode warna yakni bright dan original. Kedua mode ini disebutkan memiliki gamut warna DCI P3 namun tidak sepenuhnya akurat.
Overall, kemampuan layar Tecno Phantom X2 terlihat begitu nyaman di mata. Namun, sayangnya layar ponsel ini kehilangan beberapa fitur yang umumnya hadir di HP flagship, seperti mode HDR dan sertifikasi Dolby Vision.
4. Desain Bodi yang Unik
Meskipun masalah desain bodi lebih ke urusan selera, tidak dipungkiri bahwa Tecno Phantom X2 memiliki desain terunik yang sungguh jarang dimiliki HP lainnya. Tidak membawakan modul kamera di pojok, HP ini justru menaruhnya di tengah-tengah, dengan dua lensa besar yang disusun diagonal, satu kamera kecil di samping kanan, dan LED Flash di sebelah kirinya.
Smartphone ini membawakan bahan material aluminium untuk sisi frame-nya, serta dilapisi kaca pelindung Gorilla Glass Victus yang membuatnya sangat kokoh terhadap benturan atau goresan. Bagian sisi ponsel tidak sepenuhnya flat, dirancang agak sedikit melengkung guna berikan keleluasaan jempol dalam melakukan navigasi di layar.
Bagian kamera depannya tentu sudah tidak lagi gunakan model waterdrop notch melainkan sudah punch hole sebagaimana HP flagship lain pada umumnya.
Di saat ponsel flagship lain memiliki bahan material kaca atau metal di bodi belakangnya entah mengapa HP ini masih menggunakan bahan plastik polikarbonat. Bukan jadi deal-breaker sih sebenarnya, namun ia tidak akan terasa premium seperti flagship pada umumnya.
Namun lagi-lagi ini kembali lagi ke masalah selera.Toh yang lebih penting adalah tingkat kekokohannya, dan Tecno Phantom X2 tidak memiliki masalah di bidang ini.
Oh ya, HP ini tersedia dalam dua varian warna, yaitu Stardust Gray dan Moonlight Silver. Tampaknya versi reguler ini tidak memiliki varian warna Mars Orange seperti versi Pro. Cukup disayangkan, mengingat warna Mars Orange begitu terlihat atraktif.
Selain itu, Mars Orange pada versi Pro juga diketahui memiliki bodi yang lebih kokoh lantaran tidak terasa "kopong" (kosong). Berbeda dengan Tecno Phantom X2 yang masih terasa hollow saat ditekan.
Dengan desain bodi yang sangat unik, saya sudah menduga bahwa akan terjadi polarization pada audiens dalam menilai modul kameranya. Yang pasti, jika memang sebegitu bosannya dengan desain yang itu-itu saja dan ingin sesuatu yang sungguh berbeda dan menarik perhatian, Tecno Phantom X2 akan terasa cocok.
5. Baterai Tahan Lama dan Mendukung Fast Charging 45 W
Jika ada hal lain yang bisa dibanggakan dari Tecno Phantom X2, salah satunya sudah pasti baterainya yang awet. Ponsel ini dikemas dengan kapasitas yang sedikit lebih tinggi di atas rata-rata yaitu 5.160 mAh. Jadi, Anda bisa ekspektasikan durasi penggunaan ponsel yang lebih lama.
Smartphone ini memiliki spesifikasi chipset, layar, dan baterai yang sama dengan versi Pro-nya. Itu mengapa, GSM Arena pun mendapatkan skor endurance rating yang sama pada keduanya yaitu 110 jam. Ponsel ini disinyalir sanggup bertahan selama 29 jam 2 menit pada aktivitas 3G Talk Time, melakukan browsing selama 12 jam 55 menit, atau pemutaran video selama 18 jam 46 menit.
Anda pun tidak perlu beli casan secara terpisah, karena Tecno Phantom X2 sudah menyertakan charger 45 W beserta kabelnya dari dalam boks pembelian. Dengan daya tersebut, ponsel ini sanggup dicas dari 0-100% dalam waktu 1 jam 7 menit.
Ini memang bukan durasi tercepat di kelas flagship (Xiaomi 12T dan 12T Pro misalnya, hanya makan waktu 23 menit). Namun, bagi kami durasi pengecasan di bawah 1 jam setengah adalah hal yang patut diapresiasi.
Kekurangan Tecno Phantom X2
Setidaknya ada 5 hal yang mesti Anda perhatikan jika memang tertarik dengan Tecno Phantom X2. Daripada salah beli, tidak ada salahnya ketahui poin-poin berikut ini sampai tuntas. Yuk, check these out!
1. Hadir dengan Android 12 yang "Lawas", Hanya Dukung Update hingga Android 14
Seperti Infinix, brand Tecno yang masih satu keluarga ini juga cenderung tidak pernah berikan kejelasan mengenai update software. Atau, setidaknya itulah reputasi menyelimuti kedua brand di bawah naungan Transsion Holdings tersebut. Tecno Phantom X2 dirilis menggunakan Android 12 dari pabrikannya, ber-antarmuka HiOS 8.6.
Sebagai ponsel yang dikeluarkan pada akhir tahun 2022, entah mengapa ia tidak dilengkapi dengan Android 13 yang lebih baru dan modern. Mengingat ponsel ini berada di rentang harga flagship, menggunakan sistem operasi terbaru menjadi hal cukup penting. Ini karena flagship semestinya tetap relevan untuk digunakan hingga 4-5 tahun setelah rilis.
Melalui laman GSM Arena, disebutkan bahwa Tecno Phantom X2 dan X2 Pro dijamin akan memiliki update hingga Android 13 dan 14. Disebutkan pula bahwa ada kemungkinan ponsel mendukung update hingga Android 15, namun hal ini masih tentatif.
Tecno dan Infinix merupakan brand yang memfokuskan value for money pada sisi perangkat keras, namun cenderung melupakan sisi software-nya. Jadi, jika memilih HP ini, Anda tampaknya mesti siap dengan kenyataan bahwa Tecno Phantom X2 akan jarang memiliki update.
2. Harga Terlalu Mahal untuk Spesifikasi yang Ditawarkan
Tecno adalah brand yang selalu memerhatikan sisi value for money. Atau, setidaknya itulah kesan yang saya rasakan setelah melihat beberapa lini produknya. Contohnya saja seperti Tecno POVA 4 series, ponsel dengan harga paling terjangkau yang bawakan baterai 6.000 mAh, chipset gahar Helio G99, dan fast charging 45 W sekaligus.
Kemudian ada juga Tecno POVA Neo 2 dengan baterai 7.000 mAh di harga Rp2 jutaan, serta sejumlah ponsel lain di bawah naungan seri Tecno Spark dan Camon yang terbilang worth it di kelasnya. Namun saat Tecno Phantom X2 series diluncurkan, nuansa value for money tersebut tampak hilang.
Tecno Phantom X2 reguler dibanderol dengan harga mulai dari Rp11 jutaan, namun fitur-fiturnya terasa kalah saing dengan HP lain di kelasnya. Bahkan, ini tampaknya jadi salah satu dari segelintir flagship yang pernah saya temui tanpa panel layar LTPO, stereo speaker, dan juga tanpa telefoto.
Di saat mayoritas flagship lain sudah gunakan konektivitas Wi-Fi 6 atau 6E, ponsel ini masih bawakan protokol Wi-Fi dual-band 5 GHz. Itu hanya sebagian saja, masih ada beberapa hal lainnya yang membuat Tecno Phantom X2 tidak terasa seperti flagship sejati.
3. Tanpa Stereo Speaker
Absennya stereo speaker pada Tecno Phantom X2 dan X2 Pro jadi salah satu hal yang cukup mencengangkan. Pasalnya, di rentang harga flagship, tampaknya semua sudah menggunakan stereo speaker. HP ini bahkan tidak menyuguhkan setup hibrida yang membuat earpiece-nya menjadi speaker tambahan.
Di luar itu, GSM Arena menyebutkan bahwa Tecno Phantom X2 punya speaker dengan suara yang lebih lantang daripada varian Pro-nya. Konon, hal ini disebabkan oleh ruang internal model reguler yang lebih luas dari Pro, sehingga memiliki echo chamber yang lebih luas. Malahan, versi reguler mendapatkan skor kelantangan lebih tinggi yaitu -26,8 LUFS, sementara versi Pro dapatkan skor -29,3 LUFS.
Absennya stereo speaker di HP ini diperparah dengan tidak adanya slot 3.5mm jack audio, sehingga memerlukan tambahan adapter jika ingin gunakan earphone model lama.
4. Fitur Kamera Kurang Lengkap, Tanpa Lensa Telefoto dan Mode Pro
Dari sisi hasil pemotretan, Tecno Phantom X2 memang layak diacungi jempol. Namun, tetap saja ada beberapa hal yang membuatnya kalah saing dengan flagship lain.
Pasalnya, Tecno Phantom X2 mengadopsi kamera belakang dan depan milik Tecno Camon 19 Pro yang notabene merupakan ponsel mid-range. Artinya, Anda mungkin bisa saja memilih Camon 19 Pro yang lebih murah namun tetap dengan kualitas hasil foto yang setara kualitasnya.
Selain itu, antarmuka kamera Tecno Phantom X2 juga tidak memiliki mode Pro, seperti yang dilansir dari GSM Arena. Mode Pro rasanya menjadi sebuah kewajiban pada smartphone flagship lantaran memberikan keleluasaan lebih pada penggiat fotografi profesional.
Adapun yang membuatnya cukup disayangkan adalah absennya kamera telefoto agar bisa melakukan pembesaran optis tanpa mengurangi kualitas gambar. Padahal, Tecno Camon 19 Pro saja sudah memiliki kamera telefoto.
Hal inipun membuat saya bertanya-tanya. Jika memang menggunakan kamera depan dan belakang yang sama dengan Camon 19 Pro, mengapa tidak sekalian saja adopsi kamera telefotonya juga, ya? Yang pasti, untuk Anda yang butuh pembesaran optis, masih banyak smartphone lain yang menyediakannya. Sebut saja Samsung Galaxy S22 Ultra, vivo X90 series, atau sang kakak, Tecno Phantom X2 Pro.
5. Layar Tidak Dukung Mode HDR
Ada satu hal yang semestinya wajib ada pada sebuah HP flagship, yakni sertifikasi HDR pada layar. HDR merupakan singkatan dari High Dynamic Range, dapat memberikan kontras yang lebih tegas antara warna gelap dan terang pada tampilan layar. Dengan adanya HDR, kualitas gambar pada film, video, atau TV Series bisa lebih terlihat memukau.
Selain itu, meski mendukung tingkat kecerahan maksimal yang terbilang tinggi (710 nit), namun angka ini masih terlampau jauh lebih rendah dari mayoritas HP flagship lain rata-rata. Sehingga, pengguna kemungkinan tidak akan merasakan pengalaman maksimal saat harus melihat layar di bawah terik matahari.
Simpulan
Tecno Phantom X2 series pertama kali debut di Saudia Arabia dengan harga rilis 2.699 riyal, atau sekitar Rp11,2 juta. Memiliki chipset Dimensity 9000, tampaknya ponsel ini cocok para mobile gamer di dunia.
Sedangkan bagi pengguna yang menyenangi fotografi, keberadaan kamera 64 MP di HP ini juga akan memuaskan hasrat berfoto-foto ria. Baik pada siang hari maupun malam hari, hasil fotonya terbilang oke untuk dibagikan ke jejaring media sosial.
Saya hanya menyayangkan sejumlah aspek yang terasa sangat kurang untuk seukuran flagship. Dengan membayarkan harga yang tidak jauh beda, Anda bisa dapatkan ponsel dengan layar yang lebih bagus, memiliki kamera telefoto, dan pastinya sudah gunakan stereo speaker.
Jika ponsel ini berada di rentang harga Rp7 jutaan, misalnya, barulah Tecno Phantom X2 ini akan terasa worth it. Bagaimana menurut Anda? Buy or bye? Tuliskan pendapat Anda di kolom komentar, ya.