Mari Perhatikan Kelebihan dan Kekurangan vivo X60 Pro Ini!

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Genderang persaingan smartphone kian memanas sejak produsen-produsen meluncurkan ponsel andalannya pada semester pertama 2021. vivo, sebagai penguasa pangsa pasar Indonesia, pun tak melewatkan momentum ini dengan percuma. Sebab, mereka turut meluncurkan kreasi baru bernama vivo X60 Pro.

Penerus dari vivo X50 Pro ini diperkenalkan secara resmi di Indonesia pada 8 April 2021. Berbeda dari pendahulunya yang memakai Snapdragon 765G, vivo X60 Pro datang dengan SoC (System on Chip) Qualcomm Snapdragon seri 8, tepatnya Snapdragon 870. Hal ini menunjukkan bahwa vivo X60 Pro memang ponsel flagship sejati.

Sorotan selanjutnya dari ponsel 5G ini tentu saja soal kamera utamanya. Ya, kamera utama vivo X60 Pro merupakan salah satu yang tercanggih karena mendukung teknologi pixel shift, stabilisasi optik berbasis gimbal, serta lensa yang dirancang bersama Zeiss.

Hal yang mungkin membuat Anda penasaran dari ponsel ini adalah, apa saja kelebihan yang bisa diberikan dengan keberadaan SoC Snapdragon 870 dan kamera canggihnya? Selain itu, adakah kelebihan lain yang dipunyainya? Dua pertanyaan itu akan segera Anda temukan jawabannya dalam artikel ini.

Namun, Carisinyal juga akan menyertakan poin-poin kekurangan sebagai penyeimbang agar Anda dapat memberikan penilaian secara komprehensif. Sebelum ke pembahasan, Anda dapat menyimak spesifikasi umum dari vivo X60 Pro sebagai berikut:

Spesifikasi vivo X60 Pro

  • Rilis: Maret, 2021
  • Layar: AMOLED, 6,56 inci Full HD+ (1080 x 2376 piksel)
  • Chipset: Qualcomm Snapdragon 870 5G (7 nm)
  • GPU: Adreno 650
  • RAM: 12 GB
  • Memori Internal: 256 GB
  • Memori Eksternal: –
  • Kamera Belakang: 40 MP + 13 MP + 13 MP
  • Kamera Depan: 32 MP
  • Baterai: Li-Po 4200 mAh

Spesifikasi selengkapnya...

Kelebihan vivo X60 Pro

Poin kelebihan adalah sektor mencolok yang menjadi daya tarik dari sebuah ponsel. Berikut ini adalah beberapa kelebihan vivo X60 Pro yang bisa jadi bakal menarik perhatian Anda sebagai konsumen.

1. Desain Ergonomis

Bahasa desain yang dianut vivo X60 Pro serupa dengan yang dipakai pendahulunya: minimalis dan elegan. Karena itu, sekilas, Anda mungkin menyangka bahwa tampang ponsel ini sama saja dengan vivo X50 Pro. Namun demikian, ponsel ini tetaplah barang yang berbeda.

Perbedaan pertama yang bisa disadari adalah perpindahan letak kamera depan. Jika X50 Pro dulu punya kamera depan punch-hole di samping kiri, kali ini X60 Pro memiliki lensa kamera depan di tengah.

Sekedar informasi, diameter kamera punch-hole X60 Pro berukuran 3,96 mm (cukup kecil). Selanjutnya di bagian buritan ponsel, lampu flash sudah bergabung dengan modul kamera belakang untuk vivo X60 Pro.

Secara dimensi pun tak serupa. Dengan ukuran 158,6 x 73,2 x 7,59 mm, vivo X60 Pro lebih panjang, lebih lebar, dan lebih tipis ketimbang kakaknya (158,5 x 72,8 x 8 mm). Dengan ketebalan yang hanya 7,59 mm (varian Midnight Black), ponsel ini menjadi salah satu smartphone flagship paling tipis di dunia. Ketipisannya mengalahkan Xiaomi MI 11 (8,1 mm) dan Samsung Galaxy S21 5G (7,9 mm).

Bentuk yang tipis ini diperoleh dari pemakaian kaca lengkung di bagian depan dan belakang, serta frame aluminium yang minimalis. Pada bagian frame Anda akan menemukan tombol power dan volume di sisi kanan; satu speaker, slot dua nanoSIM, port USB tipe C, dan satu lubang mikrofon di sisi bawah; serta satu lubang mikrofon di sisi atas. Tidak ada apa-apa di sisi kiri.

Selain tipis, vivo X60 Pro juga ringan karena bobotnya hanya 177 g (varian Midnight Black), lebih enteng 2,5 g ketimbang X50 Pro. Lantas, bagaimana dengan sensasi yang ditimbulkan ketika ponsel ini digenggam?

Mengenai hal ini, Khumail Thakur dari Stuff Tv, Subhrojit Mallick dari My Smart Price, dan Saurabh Singh dari Financial Express, sepakat mengatakan bahwa vivo X60 Pro sangat nyaman digenggam. Ada dua alasan mengapa ponsel ini bisa begitu nyaman digenggam. Pertama adalah, ponsel ini tidak memiliki banyak lekukan bersudut.

Kedua, kover belakang ponsel ini dipoles dengan lapisan matte ala kain satin yang lembut. Kover belakang X60 Pro terbuat dari bahan kaca buram antigores (anti-glare frosted). Perpaduan antara bentuk yang tipis, bobot ringan, dan nyaman digenggam membuat vivo X60 Pro disebut Subhrojit Mallick sebagai ponsel paling ergonomis yang pernah dia pakai sepanjang 2021.

Di sisi lain, meski vivo X60 Pro punya bentuk yang tipis, built quality-nya tergolong jempolan menurut Kshitij Pujari dari 91 Mobiles. Pendek kata, ponsel ini enak dilihat dan enak digenggam. Adapun vivo X60 Pro tersedia dalam dua pilihan warna: Midnight Black dan Shimmer Blue. Varian yang disebut terakhir punya ketebalan 7,69 mm dengan bobot 179 g.

2. Tampilan Menawan

vivo menggarap sektor tampilan pada X60 Pro dengan serius. Mereka melibatkan Qualcomm untuk menciptakan teknologi LTM pada layar AMOLED 6,56 inci di ponsel ini. Teknologi LTM sederhananya adalah pemetaan warna secara parsial untuk menyesuaikan kontras layar secara cerdas.

Penyesuaian kontras akan memungkinkan layar mampu menampilkan konten dengan lebih jelas baik di bawah terik matahari maupun di lingkungan minim cahaya. Di atas kertas, layar Full HD+ (1080 x 2376 piksel) yang dipasang di muka X60 Pro lebih bagus ketimbang X50 Pro.

Sebab sang penerus sudah mengadopsi laju penyegaran 120 Hz dengan touch sampling rate 240 Hz. Bandingkan dengan X50 Pro yang refresh rate-nya baru menyentuh angka 90 Hz dengan laju pengambilan sampel sentuh 180 Hz. Alhasil, layar X60 Pro mampu menampilkan animasi yang lebih smooth dan responsif dalam mengeksekusi sentuhan.

Di sisi lain, pengguna tak perlu khawatir baterai ponsel akan terkuras karena mode laju penyegaran 120 Hz. Pasalnya, vivo telah merancang X60 Pro untuk berpindah ke mode 60 Hz secara otomatis ketika mode 120 Hz tidak dibutuhkan.

Beberapa teknologi keren ala smartphone flagship turut dibenamkan kepada layar yang bisa memindai sidik jari ini. Seperti dari HDR10+ dan Widevine L1 untuk menyaksikan film beresolusi tinggi di Netflix. Ada juga sertifikasi SGS Eye Care yang menjamin layar ponsel ini aman untuk mata, karena radiasi cahaya biru sudah diminimalkan hingga kurang dari 7,5 persen.

Soal reproduksi warna, beberapa pihak cukup terkesan dengan layar X60 Pro. Misalnya, W. Amirul Adlan dari Gamer Braves yang mengatakan, warnanya benar-benar cemerlang ketika dipakai untuk menonton video. Sementara itu, Saurabh Singh bilang bahwa layar ponsel ini cerah, punya saturasi warna yang dalam, dan tak punya masalah soal viewing angle.

Alasan utama mengapa layar ponsel ini punya reproduksi warna yang baik yakni karena telah mencakup 100 persen rentang warna (gamut) DCI-P3. Gamut warna DCI-P3 adalah standar paling mutakhir yang dipakai oleh bioskop modern, YouTube, hingga Netflix.

Selain itu, layar X60 Pro memiliki tingkat kecerahan khas 800 nit dan kecerahan puncak 1300 nit menurut Vinny Jenson dalam laman Giztop. Adapun layar lengkung dua sisi ponsel ini tahan dari goresan karena sudah dilapisi kaca Corning Gorilla Glass 6.

3. Performa Tak Mengecewakan

vivo memastikan bahwa varian global dari X60 Pro memakai SoC Snapdragon 870 dari Qualcomm. Varian ini pula yang dijual secara resmi di Indonesia. Hal tersebut membuat X60 Pro menjadi smartphone pertama dengan Snapdragon 870 yang hadir di Indonesia. Di Tiongkok, ponsel ini dijual dengan chipset 5 nm Exynos 1080 dari Samsung.

Perbedaan chipset ini mungkin membuat orang skeptis terhadap X60 Pro varian Snapdragon. Mengingat Snapdragon 870 masih diproduksi dengan proses fabrikasi 7 nm. Apalagi, chipset ini sejatinya 'cuma' reinkarnasi dari Snapdragon 865 yang sedikit ditingkatkan kecepatannya.

Peningkatan kecepatan secara khusus terjadi pada core performa Kryo 585 Prime - dari 2,84 GHz menjadi 3,2 GHz. Namun demikian, pada kenyataannya Snapdragon 870 mampu memenuhi ekspektasi sesuai dengan label kelas atas yang disandangnya.

Hal itu terbukti lewat serangkaian pengujian benchmark sintetis yang dilakukan oleh Subhrojit Mallick. Ketika diuji dengan software mainstream Antutu 8, chipset ini mampu mendorong vivo X60 Pro meraih skor 634.207. Skor tersebut mengalahkan OnePlus 8T (Snapdragon 865), tetapi kalah dari OnePlus 9 yang ditenagai Snapdragon 888.

Uji Antutu 8 vivo X60 Pro (sumber: mysmartprice.com)

Hasil serupa terjadi pada uji kemampuan CPU secara singlecore dan multicore menggunakan aplikasi Geekbench 5. vivo X60 Pro mencatat angka 1039 untuk singlecore, dan 3476 buat multicore. Dua skor tersebut lebih tinggi belasan persen dari yang dicatat OnePlus 8T.

Uji Geekbench5 vivo X60 Pro (sumber: mysmartprice.com)

Hal yang tak diduga muncul ketika Mallick melakukan tes 3D Mark Wild Life untuk mengetahui kemampuan grafis dari GPU Adreno 650 yang ada di dalam chipset Snapdragon 870. Ternyata skor yang dihasilkan lebih bagus daripada Adreno 650 yang menyatu dengan Snapdragon 865. Padahal kedua GPU sama-sama berjalan di kecepatan 587 MHz.

Uji 3DMark Wild Life vivo X60 Pro (sumber: mysmartprice.com)

Ketiga pengujian yang dilakukan diatas menggambarkan potensi performa yang muncul dalam sekali waktu. Pertanyaannya, bagaimana performanya jika ponsel dipacu dalam waktu yang lama? Guna menjawab pertanyaan tersebut, Subhrojit Mallick kembali melakukan stressing test.

Uji pertama yang dilakukan Mallick adalah CPU Throttling untuk mengetahui penurunan performa chipset seiring waktu pemakaian dan panas yang ditimbulkan. Hasilnya, dalam kurun 45 menit, Snapdragon 870 mampu mempertahankan 82 persen kemampuannya dari performa puncak. Hal itu terjadi ketika chipset berada pada temperatur 76°C.

sumber: mysmartprice.com | Subhrojit Mallick

Untuk diketahui, temperatur 76°C terbilang wajar buat sebuah chipset. Temperatur ini tidak akan dirasakan oleh tangan karena sistem manajemen panas ponsel akan mereduksinya. Sehingga, tangan hanya akan merasakan suhu permukaan ponsel yang berkisar 30-40 °C.

Kemudian, uji kedua adalah memacu performa chipset ketika diberi beban kerja tinggi dengan software simulasi 3DMark Wild Life Stress Test. Hasil yang diperoleh mengesankan karena dalam empat kali pengujian (loop), Snapdragon 870 mencatatkan kestabilan performa 99,6 persen (sangat tinggi).

Selama pengujian, suhu permukaan meningkat dari 34°C ke 43°C, dan ponsel stabil menghasilkan gambar dalam rentang 16-30 fps. Kesimpulan awal yang didapat dari uji benchmark sintetis ini yaitu vivo X60 Pro dengan Snapdragon 870-nya memiliki performa andal dan baik dalam manajemen panas.

sumber: mysmartprice.com | Subhrojit Mallick

Ternyata, hipotesis ini benar adanya berdasarkan pengalaman pada kondisi riil. vivo X60 Pro tidak mengalami satu pun masalah dalam pemakaian sehari-hari. Semuanya terasa lancar, kemampuan multitasking-nya pun mumpuni berkat RAM 12 GB berteknologi LPDDR5.

Jika 12 GB kurang, pengguna bisa menambah 3 GB lagi dengan fitur extended RAM. Fitur baru ini punya mekanisme mengubah ruang kosong di dalam memori internal menjadi virtual memory. Hal ini sudah lumrah terjadi di laptop atau komputer desktop yang punya storage berbasis flash (SSD).

Sementara itu, vivo X60 Pro juga memakai memori internal berbasis flash yakni UFS 3.1 dengan kapasitas 256 GB. Dengan fitur extended RAM, ponsel ini secara virtual jadi punya RAM 15 GB. Ukuran ini memungkinkan ponsel membuka hingga 25 aplikasi secara bersamaan.

Tak berhenti di situ, kemampuan vivo X60 Pro dalam menjalankan gim berat juga tak mengecewakan. Menurut pengalaman Subhrojit Mallick dan Khumail Thakur, main gim Call of Duty: Mobile di ponsel ini sangat lancar. Dengan pengaturan grafik maksimum, X60 Pro bisa menghasilkan gambar rerata 60 fps.

Sumber: stuff.tv
sumber: stuff.tv | Khumail Thakur

Gim berat macam Genshin Impact pun bisa ditangani dengan baik. Tidak ada frame drop saat memuat peta atau berada dalam situasi pertarungan. Meski begitu, Amirul Adlan menyarankan Anda untuk memakai kipas tambahan jika memainkan gim ini dalam waktu lama. Sebab, bodi vivo X60 Pro jelas akan menghangat.

Di luar pemakaian untuk main gim Genshin Impact, ponsel ini selalu adem. Khumail Thakur dan Saurabh Singh pun sepakat bilang bahwa vivo X60 Pro punya manajemen panas yang mengesankan, terlepas dari bentuknya yang tipis.

Biasanya, desainer akan lebih sulit merancang sistem pendinginan yang baik untuk ponsel tipis karena keterbatasan ruang. Bisa jadi yang menyebabkan vivo X60 Pro terasa lebih dingin adalah karakter Snapdragon 870.

Chipset ini dinilai lebih bijak karena akan sedikit menurunkan performa untuk menjaga suhu internal. Tidak seperti Snapdragon 888 yang lebih agresif dengan menerjang batasan suhu demi mencapai performa puncak.

4. Kamera Mengesankan

Kamera adalah sektor yang juga menyita perhatian dari vivo X60 Pro. Terutama karena adanya sistem stabilisasi gimbal generasi kedua, teknologi pixel shift, dan algoritma pemrosesan berbasis Zeiss. Sistem stabilisasi optik berbasis gimbal diklaim mampu 3 kali lebih baik daripada OIS biasa dalam meredam guncangan vertikal maupun horizontal.

Hal ini akan membantu kamera terbebas dari hasil blurry saat mengambil gambar pada malam hari (kondisi low light) menggunakan metode multiframe (menjepret beberapa gambar dalam satu kali pengambilan). Sistem stabilisasi optik berbasis gimbal digabung dengan EIS, menghasilkan VIS 5-Axis Video Stabilization.

1 2»
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram