8 Kelebihan dan Kekurangan ZTE nubia Music
ZTE nubia Music rilis pertama kali di Barcelona pada Februari 2024 sebelum akhirnya rilis di Indonesia pada September 2024. Ini adalah HP persembahan ZTE yang ditujukan khusus untuk kaum audiophile atau pun pecinta musik.
Ada sejumlah hal yang bikin HP ini terlihat unik dibandingkan HP lainnya. Pertama, speaker-nya tidak terletak di bawah melainkan di belakang bodi. Tepatnya, dalam bentuk piringan hitam. Kedua, desainnya yang niche sungguh memberikan kesan "musik klasik" yang tidak terbantahkan.
Jarang ada smartphone Android yang memerhatikan unsur musik hingga sedalam ini, terlebih untuk pasar harga entri (Rp1 jutaan). Jadi, buat Anda yang tertarik dengan HP khusus musik yang dibanderol dengan harga murah meriah, sebaiknya perhatikan dulu kelebihan dan kekurangan ZTE nubia Music sekilas di tabel berikut.
Kehadiran ZTE nubia Music lantas mengingatkan saya akan Nokia XpressMusic yang merupakan featured phone keluaran tahun 2000-an awal.
Sebab, setelah HP Nokia tersebut, tampaknya ZTE nubia Music adalah satu-satunya HP yang kembali menjadikan unsur musik sebagai fokus utamanya. Apakah ZTE nubia Music layak jadi daily driver Anda berikutnya? Simak pada artikel berikut ini.
Spesifikasi ZTE nubia Music
Layar | IPS LCD 6.6 inci |
Chipset | UNISOC SC9863A |
RAM | 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 50 MP (wide) MP () |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan dan kekurangan ZTE Nubia Music
Walau hadir dengan harga rilis yang terjangkau, ZTE nubia Music memiliki fitur-fitur penunjang musik yang nyaris tidak pernah disediakan HP Android lain mana pun. Apa saja kelebihan-kelebihan HP ini? Berikut adalah penjelasannya.
1. Jawaranya Musik, Punya Fitur Audio yang Melimpah
ZTE Nubia Music, sesuai namanya, dilengkapi dengan serangkaian fitur-fitur musik yang modern. Tak seperti mayoritas HP kelas entri lainnya, speaker ZTE Nubia Music terletak di belakang.
Di bodi belakang, tepatnya di sebelah modul kamera, kita dapat melihat penampakan aksen visual bernuansa piringan hitam. Tapi usut punya usut, aksen visual ini rupanya turut berfungsi sebagai speaker.
ZTE nubia Music juga dikemas dengan fitur High Quality Ultra Speaker yang bisa meningkatkan volume suara hingga 600 persen lebih tinggi ketimbang smartphone lain. Dengan volume yang jauh lebih keras, pengguna dapat mendengarkan lagu, menonton video, atau bermain game dengan lebih "khusyuk" kendati berada di luar ruangan.
ZTE nubia Music disinyalir dapat memperdengarkan suara hingga 95 dB (desibel). Dengan kata lain, ponsel ini dapat mencapai volume suara lebih kencang dibandingkan smartphone lain yang hanya 80 dB, atau speaker Bluetooth yang umumnya hanya dapat meraih 92 dB.
Kualitas audio HP ini juga tak perlu diragukan, karena mendukung AI super volume algorithm dan DTS Ultra yang dapat menjaga suara agar tetap terdengar enak di telinga apa pun situasinya.
Mau mendengarkan musik pakai earphone? Bisa banget. Malahan, di saat banyak smartphone lain menghilangkan port audio, justru ZTE nubia Music menghadirkan dua lubang jek audio sekaligus!
Kehadiran dua lubang 3.5 mm jack audio port dapat menghubungkan dua kabel earphone di waktu yang sama. Dengan begini, Anda dan satu orang teman dapat mendengarkan lagu secara lebih immersive tanpa harus memakai dual adapter.
Terdapat pula fitur Dual Musical Light Effects yang dapat memancarkan efek cahaya pada sisi layar dan speaker. Efek cahaya ini dapat berubah-rubah mengikuti irama dari lagu yang sedang diperdengarkan oleh smartphone, sehingga memberikan sensasi mendengarkan lagu yang lebih immersive.
Beragam fitur audio seperti tadi menjadikan ZTE Nubia Music sebagai salah satu yang paling unik di kelasnya. Identitas ponsel ini sangat kuat lantaran menyosor segmen pasar yang sangat spesifik, dan pastinya memiliki daya tarik lebih tinggi dibandingkan HP Rp1 jutaan lain yang jadi pesaingnya.
2. Memori Internal Luas, Muat Banyak Aplikasi + Ada Slot MicroSD
ZTE nubia Music dibekali dengan memori internal 128 GB yang dapat memuat banyak file pada sekali waktu. Untuk seukuran HP Rp1 juta di atas sedikit, ponsel ini memiliki memori internal yang tergolong sangat besar dibandingkan para pesaingnya.
Dengan penyimpanan yang super luas, Anda tak hanya dapat menyimpan banyak lagu dan video, melainkan juga menginstal banyak aplikasi tanpa perlu khawatir low storage. Jika ingin tambah storage, Anda pun dapat menyelipkan microSD pada slot memori eksternal hibrida yang tersedia.
Pada sisi RAM, HP ini memiliki kapasitas 4 GB yang dapat diperluas lagi menjadi 8 GB melalui RAM virtual. Kendati bukan yang terbesar di kelasnya, namun RAM 4 GB sudah tergolong cukup untuk menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
3. Layar Mulus dengan Refresh Rate 90 Hz
ZTE nubia Music dibekali dengan layar IPS LCD berukuran 6,6 inci dengan resolusi HD+, alias 720 x 1.612 piksel. Sekilas, layar ini tergolong standar untuk HP Rp1 jutaan. Namun yang perlu diperhatikan, ZTE turut bekali HP ini dengan fitur refresh rate 90 Hz sehingga menjadikan pergeseran layar 50 persen lebih mulus dari 60 Hz konvensional.
Layar smartphone ini memiliki aspek rasio 20:9 dengan kerapatan piksel 267 ppi (pixel per inch). Sepengalaman saya, spesifikasi layar ini masih tergolong layak di kelas harganya. Saya pun pemakai ponsel dengan layar 720p dan tidak merasakan adanya gambar blur, kendati tidak setajam ponsel dengan layar 1080p.
4. Desain Cakep, Back Cover Warna-Warni dan Sudah Punch Hole
Untuk semakin mempertegas identitasnya sebagai "HP musik", ponsel ini dilengkapi dengan aksen visual yang menyerupai piringan hitam. Konsep bernama Classic Vinyl Record Player Design ini menampilkan bulatan besar yang berisikan rongga-rongga di sisi belakang, yang rupanya turut berfungsi sebagai speaker.
Jumlah speaker-nya sendiri hanya ada satu, tak seperti HP-HP di kelas harga tinggi yang sudah pakai stereo speaker. Kendati begitu, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ZTE nubia Music telah dilengkapi fitur yang dapat meningkatkan kelantangan dan kualitas suara speaker.
Smartphone memiliki dua varian warna, yakni POP Art dan Zeal Orange. Varian POP Art menampilkan warna putih, biru, oranye, dan merah pada susunan bangun geometris yang memberikan nuansa abstrak. Sekilas, bodi belakang POP Art terlihat seperti potongan panel-panel buku komik.
Tak kalah menarik, Zeal Orange memperlihatkan warna yang lebih polos namun tak kalah aesthetic. Warna oranyenya sedikit mengingatkan saya akan OPPO Find X2 Pro dan Redmi 9T. Ini adalah pilihan yang pas jika Anda ingin desain ponsel yang lebih mainstream dan dapat melebur ke berbagai situasi.
Saat memperlihatkan sisi depan, ZTE nubia Music tampak keren memamerkan desain punch hole sebagai "rumah" bagi kamera depan. Bezel di sisi kiri, kanan, dan atas terlihat cukup tipis. Menyisakan bezel dagu yang masih terlihat agak tebal.
Sekadar informasi, HP seharga Rp1 juta lebih sedikit umumnya hanya dibekali waterdrop notch, yakni poni yang tampak seperti "ceruk" yang menyita sebagian kecil layar. Hadirnya kamera punch hole pada ZTE nubia Music menandakan satu hal: ia tampil lebih modern dari mayoritas pesaingnya.
5. Baterai Besar dengan Kapasitas 5.000 mAh, Siap Menyala Seharian Penuh
Tak sulit mendapatkan HP dengan kapasitas besar di harga terjangkau. Di pasar harga Rp1 jutaan, mayoritas sudah menggunakan kapasitas 5.000 mAh. Tak terkecuali ZTE Nubia Music.
Dengan baterai 5.000 mAh, smartphone niscaya dapat bertahan hingga seharian penuh, atau bahkan sampai dua hari, jika dipakai dengan skenario penggunaan normal.
Selain karena kapasitasnya yang besar, keawetan baterai HP ini juga berkat penggunaan layar HD+ yang lebih hemat daya. Pun chipset yang digunakan hanya berisikan core efisiensi daya tanpa inti performa, sehingga dapat menekan penggunaan daya.
Kendati punya baterai badag, pihak ZTE tidak mengumumkan besaran daya fast charging yang dimiliki nubia Music. Akan tetapi, lumrah mengasumsikan bahwa HP ini berjalan pada daya standar 10 watt, alias tidak memiliki fast charging. Anda diperkirakan perlu menunggu sekitar dua jam untuk charge ponsel dari kosong hingga penuh.
Adapun jenis port pengisian daya yang dipakai tidak lagi microUSB, melainkan sudah USB Type-C 2.0. Hal ini karena adanya mandat Uni Eropa yang mengharuskan semua perangkat elektronik untuk memakai port pengisian yang seragam.
6. Sensor Sidik Jari di Samping, Terbilang Langka di Kelasnya
Menilik dari laman GSM Arena, diketahui bahwa ZTE Nubia Music hadir dengan sensor sidik jari. Kendati lokasinya tidak disebutkan, namun cukup kentara bahwa bodi belakang ponsel tidak memiliki sensor sama sekali. Ini artinya, sensor sidik jari ZTE nubia Music terletak di samping, alias side-mounted fingerprint scanner.
Lokasi sensor sidik jari di HP ini tergolong ideal, karena menyatu dengan tombol daya sehingga memudahkan pengguna meraihnya secara natural. Posisinya pun terletak pas di tengah-tengah bodi, sehingga pengguna dengan jari pendek pun tidak akan merasa kesulitan meraih sensor untuk membuka kunci layar.
Selain sensor sidik jari, smartphone ini juga dilengkapi dengan FM Radio built-in sehingga dapat memperdengarkan radio melalui speaker ponsel. Tidak perlu terhubung ke earphone terlebih dahulu.
7. Paket Penjualan Lengkap, Ada Charger-nya!
Tidak mengherankan jika ZTE memutuskan untuk tidak menyediakan aksesoris lengkap pada kotak penjualan nubia Music. Bagaimana pun, ini adalah HP kelas entri. Sejumlah brand terkadang mengharuskan pengguna untuk beli charger secara terpisah untuk menekan harga jual.
Namun rupanya, kendati murah, ZTE nubia Music masih menyertakan beragam aksesoris yang cukup lengkap, termasuk charger 10 watt. Selain casan, sejumlah aksesoris lain seperti protektor layar, casing transparan, kabel data, hingga SIM ejektor juga turut hadir.
8. Dual Camera 50 MP dengan Hasil Foto Cukup Bagus di Kelasnya
Karena ini HP kelas entri, wajar jika nubia Music dibekali dengan kemampuan fotografi yang seadanya. Kendati begitu, performa fotografi HP ini tidak bisa dikatakan buruk, lantaran dilengkapi kamera utama 50 MP.
Kamera utama 50 MP ini tergolong besar di harganya, mampu memanfaatkan mekanisme quad bayer (menggabungkan empat piksel berdekatan jadi satu piksel besar) guna meningkatkan detail, kecerahan, dan ketajaman foto secara keseluruhan.
Kamera 50 MP tersebut dibekali dengan PDAF (phase detection auto focus) untuk dapat mengunci fokus subjek dengan cepat dan akurat. Sebagai kamera pendamping, hanya tersedia kamera AI (Artificial Intelligence) yang hadir sebagai "bonus" atau tambahan.
Di depannya, terdapat kamera selfie 5 MP yang disusun dalam bentuk punch hole. Tidak ada gyro EIS atau pun perekaman 60 FPS pada HP ini, baik di kamera belakang maupun kamera depan.
Kamera belakang masih sanggup hasilkan rekaman video 1080p di 30 FPS, namun kamera depan hanya dapat merekam video vlog pada resolusi 720p di 30 FPS. Berikut ini adalah beberapa sampel fotonya.
Kekurangan ZTE nubia Music
Namanya juga HP murah, tentu muluk-mulu kalau kita mengharapkan fitur yang serba sempurna di segala sektor. Oleh karena itu, ada baiknya juga simak beberapa hal yang mesti diperhatikan dari ZTE nubia Music, yakni sebagai berikut.
1. Memakai Chipset UNISOC Lawas yang Tidak Bertenaga
Chipset yang mengotaki ZTE nubia Music adalah UNISOC SC9863A, dan ini merupakan salah satu chip yang kurang bertenaga di kelas harga entri.
UNISOC SC9863A memiliki fabrikasi 28 nanometer, dilengkapi dengan konfigurasi CPU octa-core yang berisikan empat buah unit Cortex A55 (1.6 GHz) dan empat unit Cortex A55 (1.2 GHz). Sebagai pengolah grafisnya, chipset didampingi GPU IMG8322.
Dengan chip ini, perangkat hanya bisa menunjang aktivitas ringan sehari-hari seperti menonton YouTube, berselancar di dunia maya, membuka TikTok, hingga bermain game ringan seperti Candy Crush. Sisanya, jika ingin digunakan untuk memainkan Genshin Impact, tentu tidak akan memberikan pengalaman yang nyaman.
Kehadiran RAM fisik 4 GB juga turut membatasi kemampuan smartphone dalam jalankan tugas-tugas berat. Sejumlah aktivitas seperti mengedit gambar dan video mungkin akan terhambat, terlebih jika file yang digunakan memiliki size yang besar.
Chipset UNISOC SC9863A hanya memiliki skor AnTuTu v10 sebesar 154.781 poin, dilansir dari Nano Review. Ini membuatnya setara dengan chip kelas entri lainnya seperti Helio A22 atau Helio G37.
Performa yang didapat akan terasa kurang baik saat memainkan PUBG Mobile, COD Mobile, apalagi Genshin Impact. Namun kalau untuk sekadar memainkan Mobile Legends, Anda bisa meraih frame rate cukup oke pada pengaturan grafis rendah.
2. Tanpa Fast Charging
Kendati rata-rata HP entri hanya menggunakan daya charging 10 watt, tentu akan lebih baik jika nubia Music hadir dengan setidaknya daya 18 watt. Pasalnya, walau jarang, kita masih dapat menyaksikan sejumlah HP Rp1 jutaan yang dibekali fast charging, contohnya seperti realme C51 (33W).
Bahkan, kini sudah ada vivo Y27 yang turun harga menjadi Rp1,6 jutaan namun sudah dilengkapi fast charging 44 watt. HP daily driver yang saya gunakan, itel RS4, juga merupakan salah satu HP Rp1 jutaan yang sudah dibekali fast charging 45 watt.
Namun walau sudah ada beberapa pesaingnya yang lebih baik, ZTE memiliki alasan valid untuk tidak membekali fast charging demi menekan harga produksi.
Bagaimana pun, beberapa HP Rp1 jutaan yang saya sebut tadi berada di rentang harga sedikit lebih mahal. Apabila kita bandingkan dengan HP yang lebih setara, misalnya Infinix Smart 8 (sama-sama di bawah Rp1,5 juta), HP tersebut juga masih mentok di 10 watt.
Simpulan
ZTE nubia Music bisa Anda dapatkan pada September 2024 dengan harga rilis Rp1.249.000. Harga yang terbilang masuk akal untuk semua fitur yang dibawakan.
Dengan harga yang begitu terjangkau, Anda sudah dapat merasakan memori internal besar 128 GB, kamera 50 MP, sensor sidik jari di samping, hingga speaker besar dan lantang. Fitur-fitur ini biasanya sulit didapatkan di rentang harga Rp1,2 jutaan.
Kehadiran ZTE nubia Music bisa menjadi obat pelipur lara bagi yang pernah merasakan era Nokia XpressMusic di awal tahun 2000-an. Sebab, smartphone yang ditujukan untuk penyuka musik memang hanya terhitung jari, bahkan setelah memasuki era smartphone Android sekalipun.
nubia Music yang rilis menggunakan Android 14 ini sangat cocok bagi pemula yang baru hendak memiliki HP Android pertamanya. Terutama bagi yang pecinta musik garis keras, kehadiran dual earphone jack sungguh layak diapresiasi.
Namun perlu diingat, nubia Music tidak ditujukan bagi pengguna yang ingin melakukan aktivitas berat seperti gaming ataupun edit video. Chipset-nya yang lawas dan RAM-nya yang mepet akan sangat membatasi pengguna dalam berbagai skenario penggunaan berat. Tertarik beli?