10 Kelebihan & Kekurangan ZTE nubia Red Magic 6, HP 165 Hz!

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

nubia pernah meramaikan pasar ponsel Indonesia sejak teknologi 4G LTE tiba. Namun, gaung perusahaan rekanan ZTE ini tidak lagi terdengar di Indonesia pasca merilis ponsel gaming Red Magic 3S pada 2019. Meski begitu, nubia ternyata tidak benar-benar meninggalkan Indonesia.

Niatan nubia untuk kembali ke Indonesia pun nyata terlihat setelah dua HP gaming teranyar mereka lolos uji TKDN. Salah satu dari dua HP gaming itu adalah ZTE nubia Red Magic 6 yang bakal dibahas dalam artikel ini. Anda yang mengaku sebagai pecinta HP antimainstream kelas atas wajib membaca artikel ini sampai kelar.

Sebab, Carisinyal akan mengulas apa saja yang menjadi poin menarik ponsel ini, sekaligus hal-hal apa yang perlu dicatat. Sebagai pembuka, mari simak spesifikasi umum Red Magic 6 sebagai berikut.

Spesifikasi ZTE nubia Red Magic 6

  • Rilis: Agustus, 2021 (Indonesia
  • Layar: AMOLED, 6,8 inci, 1080 x 2400 piksel
  • Chipset: Snapdragon 888 5G (5 nm)
  • GPU: Adreno 660
  • RAM: 12 GB
  • Memori Internal: 128 GB
  • Memori Eksternal: -
  • Kamera Belakang: 64 MP + 8 MP + 2 MP
  • Kamera Depan: 8 MP
  • Baterai: Li-Po 5050 mAh

Spesifikasi selengkapnya...

Kelebihan ZTE nubia Red Magic 6

Memasang chipset kelas atas bukanlah satu-satunya formula untuk menciptakan sebuah smartphone gaming yang menarik. Ada banyak aspek yang harus diramu secara terukur sehingga menciptakan nilai tambah. Beberapa poin di bawah ini akan menjelaskan aspek-aspek menarik yang dimiliki nubia Red Magic 6.

1. Desain Kalem

sumber: global.redmagic.gg

Anda harus menyadari bahwa ukuran seluruh ponsel gaming memang bukan favorit semua orang. Tak terkecuali nubia ZTE Red Magic 6 ini yang punya dimensi 169,9 x 77,2 x 9,7 mm. Ukuran tersebut membuat HP ini terlihat bongsor dan memberi kesan penuh ketika digenggam tangan. Apalagi jika tangan Anda cukup mungil.

Bobot HP ini pun berat layaknya HP gaming lainnya, tembus 220 g. Walau begitu, harus diingat juga bahwa HP ini bakal sering dipakai secara horizontal (mode miring) untuk aktivitas gaming. Sehingga, gamers tentu sudah tahu dengan konsekuensinya.

Terlepas dari itu, bahasa desain Red Magic 6 tidak terlalu mencolok alias kalem. Hal itu dapat dilihat dari penutup belakang kacanya yang memiliki ornamen ala trapesium. Ornamen itu ditaruh di tengah-tengahnya dengan garis hitam lurus memanjang. Adapun ujung atas garis hitam itu jadi tempat bernaung tiga lensa tanpa tonjolan dan lampu flash berbentuk segitiga terbalik.

Sementara ujung bawah garis hitam tersebut menempel logo Red Magic. Masih soal garis hitam, tepat di tengah-tengahnya terdapat tulisan "REDMAGIC". Lalu, tulisan itu dihimpit dua lampu RGB yang nyalanya bisa disetel sesuai selera.

Hal yang patut diapresiasi dari desain Red Magic 6 adalah peningkatan ergonominya. Menurut GSM Arena, tombol-tombol yang ditaruh di rangka aluminium ponsel ini berada pada posisi yang pas. Tim penguji GSM Arena tidak mengalami kesulitan mengakses.

Entah itu tombol volume (bagian kiri), power (kanan), tombol game space (kiri atas) hingga lubang udara yang ada di kedua sisi. Kemudian, jika dilihat dengan saksama, frame ponsel ini punya bentuk yang tidak sepenuhnya datar. Bagian pojokan frame ponsel ini dibikin melengkung.

Mengapa begitu? Untuk bagian yang datar, jelas ini untuk mengakomodasi dua tombol trigger yang ada di frame sisi kanan. Sementara itu, sisi lengkung di pojokan frame akan meningkatkan kenyamanan tangan, sekaligus mempermudah telunjuk untuk memencet dua tombol trigger.

Adapun beberapa komponen lain yang bersarang di frame ponsel ini adalah jack audio 3,5 mm di sisi atas; serta USB C, grill speaker, dan SIM tray di sisi bawah. Balik ke bagian depan, layar Red Magic 6 aman dan nyaman buat gamers. Hal itu karena layarnya punya bezel yang agak tebal di bagian bawah dan atas, serta tidak mengadopsi kamera punch-hole.

Kamera depan dengan lensa mungil di taruh di dalam bezel atas (pojok kanan atas dari pandangan kita). Bezel atas itu juga jadi tempat earpiece merangkap speaker kedua. Adapun layarnya itu diproteksi Corning Gorilla Glass menurut penguji Android Authority, Gary Sims. Hanya saja, nubia tak menjelaskan Gorilla Glass versi berapa yang disematkan.

2. Layar Responsif

sumber: global.redmagic.gg

Red Magic 6 adalah ponsel pertama di dunia yang mengadopsi layar dengan laju penyegaran (refresh rate) 165 Hz. Selain itu, layar 6,8 inci Full HD+ ponsel ini juga dibekali touch sampling rate yang luar biasa: 500 Hz (singletouch) dan 360 Hz (multitouch).

Karena dua hal itu (refresh rate dan touch sampling rate), Anda tak perlu lagi meragukan kemulusan tampilan dan responsivitas layar AMOLED ponsel ini. Gim-gim dengan fps tinggi pun pasti bisa ditampilkan dan dimainkan dengan sip.

Gary Sims menyebut satu alasan yang menyebabkan kenapa layar Red Magic 6 bisa sangat responsif. Alasannya adalah pemakaian interface CPHY-DSI untuk menyambungkan layar si ponsel dengan chipset Snapdragon 888.

Kata Sims, interface ini membuat transfer data berjalan dua kali lebih cepat, dengan konsumsi daya lebih rendah. Adanya opsi untuk menurunkan refresh rate ke angka yang lebih rendah juga membantu menjaga daya tahan baterai.

Menurut pengujian GSM Arena, sebagian besar aplikasi berjalan pada mode refresh rate 90 Hz (default). Ponsel juga bakal menurunkan refresh rate secara otomatis ke setelan 60 Hz ketika menonton video dan browsing dengan Google Chrome. Ada juga pilihan 120 Hz, tetapi konsumsi dayanya tidak jauh berbeda dari 165 Hz.

Lantas, bagaimana kecerahan dan reproduksi warna dari layar Red Magic 6 ini? Pengujian GSM Arena memperoleh kecerahan maksimal 444 nit, sedangkan Jordan Palmer dari Tom's Guide memperoleh 560 nit. Tidak terlalu bermasalah jika Anda memakai ponsel ini untuk bermain gim di dalam ruangan.

Namun untuk di luar ruangan, mungkin saja akan sedikit kurang terang. Impresi berbeda diungkapkan oleh beberapa penguji ketika melihat reproduksi warna ponsel ini. Secara teori, Red Magic 6 punya warna yang bagus karena mendukung gamut warna DCI-P3 dengan menampilkan 1,07 miliar ragam warna.

Menurut Jordan Palmer, layar Red Magic 6 bisa menyajikan warna yang bagus dalam dua kalibrasi yang dimilikinya, yakni Vivid dan Natural. Kedua kalibrasi bisa menghasilkan warna akurat dengan standar warna DCI-P3 dan sRGB, dibuktikan oleh deltaE yang kurang dari 1 (0,27).

Angka deltaE ponsel ini bahkan lebih rendah daripada layar ASUS ROG Phone 5 (1,7, menurut GSM Arena). Jelasnya, tampilan yang muncul dari layarnya sangat detail, punya warna yang menyala, dan tidak memiliki masalah ketika dilihat dari berbagai sudut. Begitu kata penguji Tech Advisor, Anyron Copeman.

Terakhir, nubia memaksimalkan potensi layar Red Magic 6 dengan menyematkan sensor pemindai sidik jari. Kata Tom Bedford dari Tech Radar, respons sensornya sangat cepat. Gary Sims pun merasakan hal yang sama dengan Bedford. Artinya, sensor pemindai sidik jari in-display ponsel ini terbilang sip!

3. Performa Gila dengan Kipas Internal

sumber: global.redmagic.gg

Red Magic 6 dibekali chipset Snapdragon 888 sebagaimana ponsel papan atas lain yang lahir pada 2021. Singkatnya, Snapdragon 888 adalah chipset Qualcomm yang dibikin dengan proses fabrikasi paling canggih saat ini, 5 nm. Chipset ini punya CPU dengan arsitektur terbaru yang membuat performanya lebih kencang daripada generasi sebelumnya.

Arsitektur terbaru itu yakni Cortex X1 dan Cortex A78. Cortex X1 dipakai untuk merancang klaster pertama CPU, yakni singlecore Kryo 680 Prime (2,84 GHz). Sedangkan Cortex A78 jadi dasar klaster medium CPU tiga core Kryo 680 Gold (2,42 GHz).

Adapun klaster efisiensi chipset ini diisi oleh empat core Kryo 680 Silver (1,8 GHz) yang dibangun dengan arsitektur Cortex A55. Peningkatan performa Snapdragon 888 juga tidak lepas dari adanya GPU Adreno 660.

Namun demikian, sebagian penguji menilai bahwa Snapdragon 888 membutuhkan desain termal yang bagus agar bisa potensi terbaiknya keluar. Dalam hal ini, nubia tidak hanya memasukkan komponen pendinginan berupa lembar grafit, lempengan vapor chamber, dan heatsink aluminium di dalam Red Magic 6.

sumber: global.redmagic.gg

Sebab, mereka juga menyematkan satu kipas internal dengan dua lubang udara. nubia menyebut bahwa kipas memiliki 59 bilah dengan ketebalan tiap bilahnya 0,1 mm. Kipas tersebut bisa berputar hingga 20 ribu rpm, dan punya usia pakai selama 30 ribu jam.

Secara teori, keberadaan kipas akan menjaga suhu internal ponsel, sehingga chipset bisa lebih lama mempertahankan kinerjanya pada clockspeed tertinggi. Sekedar informasi, panas adalah musuh bagi seluruh perangkat elektronik seperti HP dan komputer.

Manajemen panas yang buruk bisa memperlambat kinerja perangkat. Bahkan perangkat bisa mati mendadak kalau mengalami overheat.

Untuk membuktikan dugaan bahwa desain termal Red Magic 6 benar-benar bagus, kita lihat saja hasil pengujian performanya. Kami pun merujuk rangkaian uji benchmark sintetis yang dilakukan GSM Arena, dengan menggunakan varian ponsel paling standar, yakni RAM 8 GB dengan memori internal 128 GB.

Untuk aplikasi AnTuTu 8, skor yang dihasilkan Red Magic 6 cukup tinggi, mencapai 708.853. Ia sedikit di atas ASUS ROG Phone 5 (708.531, plus X-Mode), serta mengambil jarak dengan ponsel non-gaming seperti Xiaomi Mi 11 (668.722) dan Samsung Galaxy S21+ 5G (622.276).

sumber: gsmarena.com

Pengujian berlanjut dengan memakai aplikasi GeekBench 5 untuk melihat kemampuan CPU-nya. Red Magic 6 pun mencatatkan skor singlecore 1124 dan multicore 3586. Skor singlecore-nya berada di atas rata-rata ponsel flagship, sedangkan multicore-nya cukup bagus.

sumber: gsmarena.com
sumber: gsmarena.com

Kemampuan olah grafis yang bagus juga ditunjukkan lewat uji dengan berbagai tool dari aplikasi GFXBench. Misalnya, pada tool GFX Aztek Vulkan High (offscreen, 1440p), ponsel ini mencatat kemampuan rendering hingga 30 fps. Sedangkan pada tool GFX Aztek ES 3.1 High (onscreen), tercatat 37 fps.

sumber: gsmarena.com
sumber: gsmarena.com

Untuk diketahui, uji offscreen adalah untuk mengetahui kemampuan olah grafis GPU ketika hasilnya tidak ditampilkan ke layar, alias berada di latar belakang. Sedangkan uji onscreen menggambarkan kemampuan GPU saat hasil rendering langsung ditampilkan ke layar.

Hasil uji dengan tiga aplikasi di atas mungkin tidak membuat Anda kaget karena sesuai dengan ekspektasi. Namun, pengujian belum berhenti di situ. Satu pengujian lagi akan membuktikan apakah keberadaan kipas internal benar-benar efektif dalam menjaga chipset berjalan pada performa tertinggi.

GSM Arena pun coba mengetes ponsel ini melalui aplikasi CPU Throttling Test dengan dua cara. Cara pertama yakni dengan menghidupkan kipas internal, cara kedua tanpa menghidupkan kipas internal.

Hasil uji CPU Throttling dengan kipas internal menyala (sumber: gsmarena.com)

Kipas dinyalakan dan dimatikan secara manual dengan menekan tombol Cooling Fan di dalam menu Game Space. Masing-masing cara dijalankan dalam satu sesi pengujian selama 60 menit. Hasil yang didapat dalam pengujian ini ternyata sesuai harapan!

Saat kipas internal dinyalakan, performa CPU hanya turun ke angka 94% dari kemampuan paling bagusnya. Suhu internal HP tercatat 55°C. Sedangkan saat kipas internal dimatikan, performa CPU turun ke angka 85% dari kemampuan puncak. Suhu internal HP pun lebih tinggi, yakni 59°C.

Hasil uji CPU Throttling dengan kipas mati (sumber: gsmarena.com)

Di sisi lain, hasil yang diperoleh dari aplikasi benchmark sintetis bisa jadi berbeda dengan kondisi riil saat dipakai main gim. Oleh sebab itu, GSM Arena pun tak lupa membagikan pengalamannya saat memainkan sejumlah gim dengan Red Magic 6.

GSM Arena mengungkapkan, HP ini lancar menjalankan PUBG Mobile dengan gambar yang stabil di 60 fps. Mereka tidak menemukan cara mengutak-atik pengaturan gim agar bisa memperoleh fps lebih tinggi. Nah, kemampuan refresh rate tinggi HP ini baru berguna ketika memainkan gim Call of Duty, Dead Trigger, dan Real Racing 3.

Dua gim yang disebutkan pertama tembus 120 fps, sedangkan Real Racing 3 bisa dimainkan dengan bagus pada setelan 165 Hz. Secara umum, Red Magic 6 mampu menyuguhkan performa yang gila! Tidak ada masalah soal frame drop dan lagging selama dipakai untuk main gim.

Kinerja yang luar biasa itu juga terasa pada penggunaan sehari-hari. Menurut Anyron Copeman, aktivitas kasual seperti browsing, bersosial media, dan mengecek e-mail mulus tanpa tersendat.

1 2»
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram