Review Redmi Note 11 Pro, HP 108 MP di Harga 3 Jutaan
Redmi Note 11 Pro menjadi ponsel kesekian yang memakai SoC atau chipset MediaTek Helio G96. Dalam keluarga HP Xiaomi, chipset yang satu ini juga dipakai oleh POCO M4 Pro. Bukan tanpa alasan Helio G96 banyak dipakai oleh para produsen smartphone.
Pasalnya, Helio G96 terbukti memiliki performa yang bisa diandalkan. Selain itu, chipset ini juga menjadi pilihan paling logis bagi sejumlah produsen ponsel, di tengah gejolak kenaikan harga dan kelangkaan chipset pasca pandemi Covid-19.
Namun, potensi yang dimiliki Redmi Note 11 Pro tentu bukan cuma di sektor performanya, bukan?
Carisinyal pun berkesempatan mengetes Redmi Note 11 Pro setelah Redmi Indonesia mengirimkan satu unit uji. Pengetesan kami lakukan untuk mencari tahu apa saja potensi yang dimiliki oleh penerus langsung Redmi Note 10 Pro ini.
Selain itu, kami juga akan mengulik beberapa hal yang perlu jadi catatan mengenai si ponsel. Simak pembahasan kami dalam artikel ini sampai tuntas!
Spesifikasi
Layar | AMOLED 6.67 inci |
Chipset | MediaTek Helio G96 |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 108 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 2 MP (macro) 2 MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Isi Kotak Penjualan
Kotak penjualan Redmi Note 11 Pro memiliki warna dasar putih, khas ponsel Redmi. Kotaknya cukup kokoh dengan stiker bertuliskan "Garansi Resmi Xiaomi" dan "Kami Buatan Indonesia" di pojok kiri atas. Bagian depan kotak terdapat ilustrasi si ponsel, sedangkan bagian belakangnya menampung informasi fitur-fitur utama.
Ketika kali pertama membuka kotak tersebut, kami menjumpai kompartemen putih yang berisikan beberapa benda. Ada lembar panduan pemakaian dan garansi, softcase bening, serta ejektor kartu SIM.
Lalu tepat di bawah kompartemen terdapat unit ponsel yang masih terbungkus plastik pelindung. Kemudian di bagian dasar kotak, terdapat kabel USB C serta kepala charger dengan output daya 67W.
Dengan melihat apa yang ada dalam boks atau kotak penjualan Redmi Note 11 Pro, kami bisa bilang bahwa paket penjualannya terhitung lengkap. Di sisi lain, langkah Xiaomi untuk menyertakan charger dan softcase patut diapresiasi.
Pasalnya, beberapa produsen masa kini mulai menghilangkan charger dalam paket penjualan HP-nya, sekalipun itu HP kelas menengah.
Desain
Unit Redmi Note 11 Pro yang dikirimkan ke kantor redaksi Carisinyal memiliki varian warna Graphite Gray. Warna abu-abu pada penutup belakangnya tampak jika dilihat dengan jeli dari jarak dekat. Namun, bila dilihat sudut yang berbeda, HP ini memancarkan warna kehitaman.
Varian warna ini memiliki finishing matte alias tidak mengilap, sehingga noda sidik jari dan minyak tidak mudah menempel. Sekalipun ada yang menempel, mudah untuk dibersihkan. Selain warna yang kami uji, Redmi Note 11 Pro juga tersedia dalam varian Polar White dan Star Blue.
Xiaomi tidak menjelaskan mengenai nama desain pada ponsel Redmi-nya yang satu ini. Namun, beberapa hal yang membuatnya berbeda ketimbang sang pendahulu, Redmi Note 10 Pro.
Pertama adalah bentuk rata (flat) pada penutup tepi penutup belakang dan bagian rangka. Bentuk rata telah menjadi tren berbagai smartphone rilisan 2022. Termasuk pula Redmi Note 11 dan Redmi Note 11 Pro 5G, ponsel lain dalam Redmi Note 11 Series.
Biasanya, ponsel dengan penutup belakang dan rangka flat membuat impresi genggam sedikit kurang nyaman. Namun, tidak dengan Redmi Note 11 Pro. Pasalnya, rangka ponsel ini tidak benar-benar flat. Ada sedikit kurva yang membuatnya berbeda, misalnya dibandingkan dengan rangka iPhone 5s.
Perbedaan kedua dibanding pendahulunya adalah modul kamera belakang. Modul kamera belakang Redmi Note 11 Pro tampil lebih minimalis ketimbang pendahulunya. Meski begitu, tonjolan yang ditimbulkan lebih besar.
Terdapat dua tingkat tonjolan pada modul kamera belakangnya. Tingkat pertama adalah wadah untuk tiga lensa kamera dan satu lampu flash. Sedangkan tingkat kedua diisi satu lensa kamera utama.
Tonjolan akibat dua tingkat modul tersebut jelas membuat HP ini gampang goyang saat ditaruh di atas meja. Terutama ketika bagian penutup belakang ponsel menghadap ke arah bawah. Memasang softcase bawaan pun ternyata belum menyelesaikan masalah ini.
Sebab softcase hanya mengeliminasi tonjolan yang ada di tingkat pertama. Tonjolan tingkat kedua yang diakibatkan oleh kamera utama tetap nongol. Di luar tonjolan tersebut, kami tidak menjumpai masalah lain pada desain Redmi Note 11 Pro.
Secara build quality ponsel ini kokoh. Tidak ada sensasi kopong saat kami ketuk penutup belakangnya. Suara-suara aneh juga tidak muncul saat bodi si ponsel diremas.
Bahkan, ponsel ini tidak terasa begitu berat, walaupun bobotnya mencapai 202 gram. Adapun dimensi lengkap Redmi Note 11 Pro yakni 164,19 x 76,1 x 8,12 mm. Untuk tangan orang dewasa, HP ini masih cukup nyaman dioperasikan dengan satu tangan.
Beberapa komponen yang bisa ditemui pada bagian rangka ponsel ini yakni tombol volume dan tombol power di sisi kanan. Tombol power tersebut merangkap fungsi sebagai pemindai sidik jari.
Lalu di sisi bawah terdapat slot SIM hybrid (2 kartu SIM atau 1 kartu SIM dan 1 microSD), port USB C, mikrofon, dan speaker utama. Sisi kiri kosong, kemudian di sisi atas ada jack audio 3,5 mm. lubang speaker sekunder yang tersambung dengan earpiece, mikrofon kedua, dan Infrared blaster.
Balik ke sisi depan, ada lubang kamera selfie yang posisinya di sisi tengah atas. Adapun Redmi Note 11 Pro telah mengantongi sertifikasi IP53. Artinya, HP ini tahan terhadap debu serta tahan terhadap percikan air.
Tampilan dan Suara
Redmi Note 11 Pro memakai layar berpanel Super AMOLED dengan bentang 6,67 inci. Layar ini memiliki resolusi Full HD+ alias 2400 x piksel. Jika resolusinya dibagi dengan bentang layar, muncul angka kepadatan piksel 395 ppi.
Redmi Indonesia bilang, layar HP ini punya refresh rate 120 Hz dengan touch sampling rate 360 Hz. Wajar bila gerak animasi yang muncul begitu mulus saat tangan melakukan usapan. Responsnya pun instan, tidak ada delay.
Angka refresh rate akan secara otomatis menyesuaikan aplikasi yang dibuka. Misalnya, saat membuka aplikasi YouTube, refresh rate turun ke angka 60 Hz. Buat Anda yang ingin lebih menghemat baterai si ponsel, tersedia opsi untuk mengunci refresh rate di angka 60 Hz pada menu Settings.
Ngomong-ngomong soal kualitas tampilan, kami merasa bahwa layar HP ini bagus. Detailnya tinggi dan warnanya benar-benar keluar. Hal ini membuktikan klaim bahwa layar Redmi Note 11 Pro memiliki rentang warna luas sesuai standar DCI-P3, dengan rasio kontras 4.500.0000:1.
Kecerahannya layar HP ini bisa menyentuh 700 nit dalam High Brightness Mode (HBM). High Brightness Mode dinamai Sunlight Mode di ponsel ini. Fitur ini dapat diakses dengan masuk ke menu Settings, pilih Display, klik Brightness Level, lalu klik Automatic Brightness.
Fitur Sunlight Mode kemudian akan terbuka dengan sebuah saklar di sampingnya. Geser saklar ke arah kanan untuk mengaktifkannya. Fitur ini membuat tampilan layar bisa terlihat jelas sekalipun berada di bawah terik matahari. Sementara itu, kecerahan puncak layar HP ini diklaim tembus 1200 nit.
Bagi Anda yang ingin mengutak-atik karakter warna tampilan, antarmuka HP ini menyediakan fitur Color Scheme. Anda bisa memilih Vivid, Saturated, Standar, atau setel sesuai selera.
Dalam aplikasi YouTube, layar HP ini bisa menampilkan video hingga resolusi 1440p (2K). Sedangkan di aplikasi layanan streaming film seperti HBO Go, layar HP ini bisa menampilkan video sampai resolusi Full HD. Hal ini menandakan bahwa sertifikasi Widevine L1 sudah dikantongi.
Beberapa fitur pun disertakan untuk agar tampilan layar si ponsel makin ciamik. Beberapa fitur di antaranya adalah, Dark Mode, Reading Mode, dan Always-on Display. Fitur yang terakhir berguna untuk menampilkan berbagai macam informasi, misalnya jam dan agenda terkini.
Oh iya, layar Redmi Note 11 Pro sudah diproteksi oleh kaca Gorilla Glass 5 bikinan Corning. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir saat benda tajam bersentuhan dengan layar si ponsel. Layarnya dipastikan tahan terhadap goresan.
Walau sudah punya diproteksi Gorilla Glass 5, layar HP ini masih diberi lapisan antigores yang terpasang sejak HP masih berada di dalam kardus.
Di sisi lain, tak lengkap rasanya tanpa membahas kualitas audio si ponsel pada poin ini. Menurut kami, kualitas audio Redmi Note 11 Pro cukup baik. Speaker stereonya mampu mengeluarkan suara cukup lantang.
Elemen bass pada suaranya memang biasa saja. Akan tetapi, trebelnya cukup terasa. Suara simbal drum pun terdengar ketika kami memutar sejumlah lagu, misalnya Brompton Cocktail dan Beast and The Harlot dari Avenged Sevenfold. Selain itu, kelantangan speaker bawah dan atasnya ternyata cukup berimbang.
Jika ingin mendapatkan sensasi audio yang lebih sip, Anda bisa mencolokkan earphone dengan memanfaatkan jack audio 3,5 mm. Audio beresolusi tinggi dapat Anda putar di HP ini melalui earphone.
Antarmuka
Redmi Note 11 Pro datang dengan antarmuka MIUI 13.0.2 versi stabil. Antarmuka ini berbasis Android 11, cukup disayangkan memang. Sebab saat HP ini muncul, sudah banyak ponsel-ponsel lain yang langsung dibekali Android 12.
Saat pertama kali ponsel ini dihidupkan, antarmuka dan segala aplikasi yang terpasang tercatat memakan ruang sekitar 22,9 GB dari total 128 GB. Itu termasuk bloatware alias aplikasi pra-instal.
Untungnya, sebagian bloatware itu bisa di-uninstall untuk memperlega ruang simpannya. Yang bisa di-uninstall misalnya Amazon Shopping, Lazada, LinkedIn, dan NovelToon.
Menariknya, kami tidak menemukan iklan selama pengujian. Hanya ada notifikasi penawaran dari aplikasi pra-instal (seperti toko aplikasi GetApps) yang muncul. Itu pun tidak terlalu mengganggu dan bisa dinonaktifkan.
MIUI 13.0.2 pada dasarnya enak dipakai. Pasalnya, pengguna diberikan berbagai kebebasan untuk melakukan kustomisasi. Mulai dari memilih tampilan Home classic tanpa app drawer ala Xiaomi, atau dengan app drawer seperti HP Android pada umumnya.
Lalu Anda bisa memilih sistem navigasi dengan tiga tombol (recent apps, home, dan back), atau gestur dengan menyentuh sisi tepi layar. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mengatur layout ikon aplikasi pada tampilan Home, mengatur ukuran ikon, mengatur ukuran teks dan fon, menyembunyikan notch dan masih banyak lagi.
Tidak ketinggalan MIUI 13.0.2 juga menyediakan dua macam gaya untuk menampilkan notifikasi, yakni lama dan baru. Pada gaya lama, toggle (ikon akses cepat fitur) dan notifikasi yang masuk ditumpuk dalam satu tampilan. Seluruhnya muncul ketika melakukan usapan ke arah bawah dari ujung atas layar.
Pada gaya baru, toggle dan notifikasi memiliki ruang tampil masing-masing. Toggle bisa diakses dengan mengusap ujung atas layar sebelah kanan ke arah bawah. Sementara itu, notifikasi yang masuk bisa diakses dengan cara mengusap ujung atas layar sebelah kiri ke arah bawah.
Beberapa fitur fungsional dijejalkan ke dalam antarmuka MIUI 13.0.2. Mulai dari Cleaner (pembersih sampah data), Dual Apps (pengkloning aplikasi), App Lock (pengunci aplikasi), dan Second Space (menciptakan user account berbeda seperti di komputer Windows).
Ada juga fitur bawaan seperti Screen Recorder, kalkulator, kompas, radio FM, dan Mi Remote, yang mungkin bakal Anda perlukan sewaktu-waktu.
Oh iya, karena MIUI 13.0.2 sudah berbasis Android 11, fitur-fitur seperti floating windows (buka aplikasi dalam jendela kecil) sudah ada. Fitur ini penting bagi Anda yang ingin membuka beberapa aplikasi secara sekaligus, misalnya memutar video klip lagu di YouTube sambil membaca liriknya di browser.
Performa
SoC atau chipset MediaTek Helio G96 mengisi dapur pacu Redmi Note 11 Pro. SoC ini sudah cukup kondang karena banyak dipakai ponsel di berbagai merek, termasuk POCO M4 Pro. Oleh sebab itu, performa Redmi Note 11 Pro bisa jadi mirip-mirip dengan POCO M4 Pro.
Namun, chipset bukan satu-satunya faktor penentu performa. Ada faktor lain yang turut memberi pengaruh seperti software dan sistem pembuangan panas.
Sebelum membahas seperti apa performa Redmi Note 11 Pro, kami perlu mengulas sedikit mengenai profil chipset Helio G96. Chipset ini dibikin dengan proses fabrikasi 12 nm dan memiliki delapan inti CPU.
Delapan inti itu terbagi dalam dua klaster. Pertama, ada empat inti performa, yakni Cortex A76, yang disetel pada frekuensi puncak 2,05 Ghz. Kedua, ada enam inti efisiensi, yaitu Cortex A55, dengan clockspeed 2,0 Ghz.
Selain CPU, ada macam-macam komponen yang dikandung Helio G96. Beberapa di antaranya adalah GPU Mali-G57 MC2 (950 MHz), ISP dengan dukungan kamera hingga 108 MP, dan modem internal 4G.
Pada dapur pacu Redmi Note 11 Pro, Helio G96 dipadu dengan RAM 6 atau 8 GB LPDDR4X dual channel (2133 MHz) dan memori internal UFS 2.2 sebesar 128 GB. Unit Redmi Note 11 Pro yang kami uji adalah varian 8/128 GB.
HP ini memiliki fitur Memory Extension untuk menambah RAM hingga 3 GB, dengan memanfaatkan ruang kosong pada memori internal. Lalu penyimpanannya juga bisa ditambah hingga 1 TB melalui slot microSD hybrid.
Tidak hanya chipset dan memori, dapur pacu Redmi Note 11 pro juga diperkuat dengan sistem pembuangan panas yang disebut Teknologi LiquidCool. Sistem ini memiliki komponen berupa pipa pelepas panas dan beberapa lapisan panel grafit.
Nah, kini saatnya membahas performa HP ini mulai dari pengujian di beberapa aplikasi benchmark sintetis. Pertama, untuk AnTuTu 9, Redmi Note 11 Pro mencatat skor 320.606. Skor ini terbilang bagus, bahkan sedikit lebih tinggi ketimbang POCO M4 Pro (311.616) yang pernah kami uji.
Kedua, kami mengetes kemampuan CPU si ponsel dengan GeekBench 5. Hasil skornya adalah 478 untuk single-core dan 1609 buat multi-core. Lagi-lagi hasil ini oke buat HP kelas menengah dengan SoC Helio G96.
Ketiga, kami coba mengetes kemampuan GPU si smartphone pada 3DMark Wild Life. Hasilnya, Redmi Note 11 Pro mencetak skor 1099 dengan rerata 6,6 fps. Skor ini sesuai karena HP lain dengan SoC sama juga memiliki skor tak jauh beda.
Pengujian kami lanjutkan untuk mengetahui stabilitas performa si ponsel ketika menghadapi beban kerja tinggi. Tes yang pertama memakai aplikasi CPU Throttling Test. Pada aplikasi ini, pengujian dilakukan selama 20 menit.
Dari pengujian tersebut, terlihat bahwa Redmi Note 11 Pro mengalami penurunan performa ke angka 85% dari kemampuan puncaknya. Hasil ini cukup oke karena penurunan terjadi secara bertahap. Selain itu, jika dilihat dari grafiknya, penurunan kemampuan antar-waktu memiliki interval yang tidak besar.
Tes yang selanjutnya adalah pengujian selama 20 menit pada aplikasi 3DMark Wild Life Stress Test. Hasil yang menunjukkan HP ini meraih best loop score 1103, dengan lowest loop score 1098. Stabilitas performanya mencapai 99,5%. Hasil ini terbilang bagus.
Raihan Redmi Note 11 Pro pada pengujian aplikasi benchmark sintetis di atas terlihat bagus. Namun, performa pada kondisi nyata bisa jadi akan berbeda. Hal ini karena pengujian di aplikasi benchmark sintetis hanya mengukur kemampuan ponsel dalam satu waktu.
Pada kenyataannya, performa HP ini lancar dalam penggunaan sehari-hari. Buka-tutup aplikasi, berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain, scrolling secara cepat di lini masa media sosial, semuanya terasa mulus.
HP ini juga mampu membuka 13 tab pada browser Google Chrome, tanpa mengalami reload saat berpindah dari satu tab ke tab lainnya. Hal ini kami alami meskipun fitur Memory Extension tidak diaktifkan.
Selain itu, proses buka kunci ponsel juga terasa instan. Pengalaman ini kami dapati baik saat menggunakan pemindai sidik jari maupun pemindai muka.
Jika pemakaian sehari-hari terasa lancar, apakah pengalaman tersebut juga terjadi ketika Redmi Note 11 Pro digunakan main game? Untuk menjawab pertanyaan itu, kami melakukan pengujian pada empat game: Mobile Legends, Need For Speed No Limits, Subway Surfers, dan Genshin Impact.
Namun, sebelum membahas pengalaman memainkan satu per satu game, kami akan menjelaskan mengenai fitur optimasi bawaan ponsel ini. Fitur yang dimaksud adalah Game Turbo. Fitur ini akan muncul secara otomatis tatkala Anda membuka game.
Cara mengakes fitur ini cukup mudah, yakni dengan mengusap sisi pojok kiri atas layar setelah game dibuka. Ada macam-macam fungsi yang tersedia pada Game Turbo. Di antaranya adalah memilih setelan mode performa, melakukan screenshot, melihat persentase pemakaian CPU, serta melihat fps yang berjalan.
Kini saatnya membahas pengalaman saat bermain game. Sebagai catatan, setiap game dimainkan selama kurang lebih 20 menit. Selain itu, mode performance pada Game Turbo diaktifkan. Adapun data fps dan temperatur yang kami peroleh berasal dari sistem monitor.
Sistem monitor dapat diaktifkan setelah opsi pengembang (developer options) dibuka. Cara mengaktifkan fitur ini yakni dengan masuk ke Additional Settings pada menu Settings, pilih Developer Options, cari Power Monitor, lalu klik Start pada kolom Frame Rate Monitor Tools.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa game Mobile Legends dapat berjalan lancar pada setelan grafik Ultra dan refresh rate High. Frame rate pun cukup stabil di sekitar 50-60 fps.
Hanya, gara-gara setelan grafik mentok kanan tersebut, HP jadi lebih cepat panas. Efeknya adalah muncul peringatan seperti gambar berikut yang isinya anjuran untuk menurunkan setelan grafik.
Lalu Need For Speed No Limits juga dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada menu setelan grafik pada gim ini. Frame rate yang bisa diraih pun konstan di 60 fps.
Selanjutnya, kami memainkan Subway Surfers. Refresh rate layar kami setel terlebih dulu di 120 Hz dengan harapan memperoleh fps yang lebih tinggi. Hanya saja, refresh rate langsung turun ke angka 60 Hz begitu gim ini dibuka. Alhasil gim berjalan dengan frame rate mentok di 60 fps.
Terakhir, Genshin Impact kami mainkan pada setelan grafik lowest-60 fps. Hasilnya ternyata tidak terlalu bagus. Pengalaman yang cukup menyenangkan seperti saat menguji POCO M4 Pro tidak kami temui di HP ini. Padahal kedua ponsel memakai SoC yang sama.
Masalah ini muncul kemungkinan karena optimasi software MIUI yang belum beres pada Redmi Note 11 Pro. Sehingga performa SoC Helio G96 yang sebenarnya cukup oke belum bisa keluar secara optimal.
Temperatur Redmi Note 11 Pro segera meningkat setelah Genshin Impact dibuka. Titik terpanas berada di sekitar area modul kamera. Temperatur tertinggi yang tercatat selama kami memainkan gim ini adalah 48,1°C.
Saat gim ini dimainkan, gameplay terasa kurang lancar karena frame rate mengalami fluktuasi tinggi antara 40 dan 20-an fps. Angka itu kami peroleh saat sedang berjalan menyusuri denah. Kalau sedang bertarung, frame rate yang dicapai makin rendah dengan kisaran 27 sampai 12 fps.
Sangat disarankan untuk menurunkan setelan grafik ke lowest-30 fps. Dengan setelan grafik tersebut, frame rate lebih stabil di kisaran 20-an fps, sehingga sendatan bisa berkurang.
Kamera
Konfigurasi kamera Redmi Note 11 Pro tidak banyak mengalami perubahan dibanding Redmi Note 10 Pro. Di sektor belakang, HP ini masih mempunyai empat jenis kamera.
Ada kamera utama auto fokus 108 MP dengan bukaan f/1.9, kamera ultrawide fixed focus 8 MP (f/2.2) dengan sudut pandang 118°, serta kamera makro dan sensor kedalaman yang masing-masing beresolusi 2 MP dengan bukaan f/2.4.
Keempat kamera belakang tersebut ditemani satu lampu flash. Sementara itu, di sektor depan ada kamera selfie 16 MP dengan bukaan f/2.4.
Redmi menyebut bahwa kamera utama HP ini memakai sensor Samsung ISOCELL HM2. Sensor ini memiliki ukuran 1/1,52 inci. Tiap satu piksel gambar yang dihasilkan sensor ini memiliki ukuran 0,7 mikro meter.
Secara default, kamera utama Redmi Note 11 Pro menghasilkan foto dengan resolusi 12 MP. Foto dengan resolusi 108 MP bisa diciptakan melalui teknologi 9-in-1 binning. Ukuran tiap pikselnya pun naik jadi 2,1 mikro meter.
Soal videografi, kamera utama HP ini dapat merekam video hingga resolusi Full HD (1080p) 30 fps. Begitu juga dengan kamera ultrawide dan kamera selfie-nya. Sementara itu, kamera makro mentok di resolusi 720p 30 fps.
Berbagai fitur pun disematkan pada aplikasi kamera si ponsel. Misalnya, mode malam, mode potret, short video, slow motion, time lapse, dan long exposure. Mode Pro juga ada untuk foto dan video.
Mode pro dapat dipakai oleh kamera utama, kamera ultrawide, dan kamera makro. Di dalam mode ini Anda bisa mengubah ISO, shutter speed, wide balance, fokus, dan nilai eksposur. Anda juga bisa mengamil foto dengan format RAW melalui Mode Pro.
Secara umum, hasil jepretan kamera Redmi Note 11 Pro sudah baik. Karakter warna antarkamera mirip alias tidak mengalami pergeseran berarti. Kami cukup puas dengan tangkapan kamera utama dan kamera ultrawide-nya pada kondisi pencahayaan cukup.
Foto yang dihasilkan memiliki detail tinggi, eksposurnya pas, serta menampilkan rentang dinamis yang cukup luas. Adapun foto jepretan mode 108 MP di kamera utama juga sama-sama bagus, tetapi detailnya jauh lebih tinggi. Meski begitu, ukuran foto jadi super besar.
Di sisi lain, kamera makro HP ini tak dinyana bisa menghasilkan foto yang bagus. Padahal resolusinya sebatas 2 MP (turun 3 MP dari Redmi Note 10 Pro) tanpa autofokus. Foto bagus bisa didapat asalkan tangan tidak goyang dan objek dibidik dengan jarak kurang dari 10 cm.
Yang menurut kami agak kurang justru kamera selfie-nya. Karakter warna bukan masalah, melainkan detail pada muka yang tampak oversharpening. Tangkapan oversharpening tak bisa dihindari meskipun efek beautify sudah disetel ke level nol alias original.
Sementara itu, kemampuan foto malam hari Redmi Note 11 Pro termasuk baik, khususnya jika mode malam diaktifkan. Modem malam meningkatkan kualitas foto dalam segala aspek. Kami sangat merekomendasikan Anda untuk mengaktifkan mode malam saat berfoto pada malam hari.
Adapun untuk perekaman video, singkat saja. Cukup bagus di kelas harganya baik dari segi kecepatan mengunci fokus (kamera utama), warna, detail, dan audio. Hal yang kami apresiasi adalah pengalaman zooming yang mulus saat merekam menggunakan kamera utamanya.
Baterai
Ponsel Android masa kini umumnya memiliki baterai dengan kapasitas mumpuni. Redmi Note 11 Pro pun punya baterai dengan kapasitas besar, yakni 5000 mAh. Kapasitas baterai yang besar merupakan sebuah keniscayaan mengingat makin intensnya aktivitas penggunaan smartphone
Meski begitu, baterai berkapasitas besar bukan jaminan ponsel bisa menyala lebih lama. Hanya smartphone dengan sistem manajemen daya baik yang mampu memiliki waktu nyala panjang.
Untuk membuktikan seberapa lama waktu nyala Redmi Note 11 Pro, kami pun menguji ketahanan baterainya. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan aplikasi PC Mark.
Aplikasi ini menguji ketahanan baterai si smartphone dengan cara memberi simulasi beban kerja seperti pada pemakaian sehari-hari. Ada lima macam skenario yang diberikan, meliputi browsing, mengedit video, mengedit foto, mengetik, dan memproses data.
Dari hasil tes yang kami lakukan, Redmi Note 11 Pro mencatat skor ketahanan baterai 11 jam 29 menit. Skor tersebut terbilang kurang mengingat POCO M4 Pro bisa memperoleh skor yang lebih baik, yakni 13 jam 47 menit.
Xiaomi, atau dalam hal ini Redmi, sepertinya perlu melakukan tuning ulang pada sistem manajemen daya si smartphone agar ketahanan baterainya lebih baik. Di sisi lain, kecepatan pengecasan Redmi Note 11 Pro masuk kategori baik berkat dukungan teknologi pengisian cepat 67W.
Kami pun menguji kecepatan pengisian dayanya dengan charger bawaan 67W. Pengujian dilakukan untuk mengetahui durasi pengisian baterai dari 1% hingga penuh. Data penambahan kapasitas tiap waktunya kami catat dengan aplikasi Battery Log.
Hasilnya, dalam tempo 30 menit mengecas, kapasitas baterai berubah jadi 59%. Sementara itu, waktu pengecasan yang diperlukan hingga baterai terisi penuh adalah 1 jam 8 menit.
Konektivitas, Sensor, dan Haptic FeedBack
MediaTek Helio G96 yang dipakai Redmi Note 11 Pro adalah SoC dengan modem internal 4G. Oleh sebab itu, dukungan jaringan seluler 5G belum tersedia buat HP ini. Walau demikian, umur jaringan 4G di Indonesia masih cukup panjang. Jadi, Anda tak perlu khawatir.
Di luar jaringan seluler, dukungan konektivitas yang dipunyai Redmi Note 11 Pro terbilang lengkap. Ada Bluetooth 5.1, WiFi AC (5 GHz), Infrared, NFC, dan Radio FM.
Sensor yang dimiliki pun tak kalah lengkap. Mulai dari akselerometer, proksimitas, cahaya, kompas, dan giroskop. Keberadaan sensor giroskop membuat para pemain gim seperti Apex Legends, PUBG Mobile, atau COD Mobile, lebih leluasa mengontrol karakternya.
Nah, terkait haptic feedback atau getaran yang ditimbulkan saat mengetik, sudah cukup halus meski belum seperti ponsel flagship. Hal ini karena motor getar yang dipakai Redmi Note 11 Pro masih bertipe sumbu z, bukan sumbu x.
Motor getar sumbu z bekerja dengan menciptakan vibrasi secara vertikal (atas-bawah). Sementara itu, motor getar sumbu x, memiliki arah vibrasi horizontal (kiri-kanan). Arah getaran ini yang konon membuat tingkat kelembutan kedua motor getar berbeda.
Simpulan
Redmi Note 11 Pro dirilis di Indonesia dengan harga Rp3.799.000 untuk varian memori 8/128 GB dan Rp3.499.000 buat varian memori 6/128 GB. Pada rentang 3 jutaan ini, sebagian besar orang sudah mengharapkan sebuah smartphone dengan kemampuan mumpuni di beragam aspek.
Jika itu adalah parameternya, Redmi Note 11 Pro tentu sudah memenuhi harapan orang. Desain segar, tampilan layar memukau, speaker lantang, dan kualitas tangkapan yang bisa diandalkan. Cocok untuk penggunaan kasual.
Hanya, jika dibandingkan dengan pendahulunya, yakni Redmi Note 10 Pro, perubahan yang ada rasa-rasanya minim. Karena itu, jika saat ini adalah pengguna Redmi Note 10 Pro, sebaiknya Anda bertahan dengan ponsel tersebut.
Hal yang paling krusial dari Redmi Note 11 Pro sebenarnya hanya ada dua: performa gaming dan daya tahan baterainya. Update software harus segera diberikan agar potensi performa apik yang dimiliki SoC Helio G96 keluar, serta daya tahan baterai si ponsel jadi lebih baik.
Berikut ini kesimpulan kami mengenai Redmi Note 11 Pro setelah mengujinya dalam beberapa hari.
Kelebihan Redmi Note 11 Pro
- Desain flat yang trendi
- Tahan debu dan percikan air (IP53)
- Layar AMOLED 120 Hz, tajam, pekat, dan mulus
- Antarmuka bersih tanpa iklan
- Performa harian oke
- Kamera bisa diandalkan
- RAM besar (hingga 8 GB, plus 3 GB via Extension Memory)
- Speaker stereo lantang dan berimbang
- NFC, infrared, radio FM, dan jack audio tersedia
- Pengisian daya cepat
- Paket penjualan lengkap (ada charger dan softcase)
Kekurangan Redmi Note 11 Pro
- Tonjolan pada modul kamera utama
- Performa gaming kurang sip
- Foto selfie oversharpening
- Perekaman video terbatas pada resolusi 1080p 30 fps
- Daya tahan baterai perlu dibenahi
- Slot SIM hybrid, tidak ada opsi memori internal 256 GB
Ditinjau dari poin-poin di atas, Redmi Note 11 Pro masih layak untuk dipertimbangkan karena punya lebih banyak kelebihan. Namun, Anda juga mesti memperhatikan poin-poin kekurangan sebelum mengambil keputusan akhir meminang si ponsel atau tidak.