Mari Simak Kelebihan dan Kekurangan Redmi Note 10 Pro
Maret 2021 menjadi momen yang spesial buat Xiaomi. Pasalnya, pada bulan tersebut, salah satu seri ponsel andalan Xiaomi lahir ke dunia. Benar, ponsel yang dimaksud adalah Redmi Note 10 Pro. Ia lahir bersama empat ponsel lain yang masuk dalam keluarga Redmi Note 10 Series.
Xiaomi tentu sudah banyak makan asam garam dalam membesarkan Redmi Note, dari generasi pertama (2014) hingga generasi yang ke-10 ini. Mereka pun semakin tanggap dengan apa yang diminta publik, tidak asal membuat smartphone berlayar besar dan berspesifikasi mumpuni.
Terbukti dengan empat generasi terakhir, termasuk Redmi Note 8 Pro dan Redmi Note 9 Pro, yang selalu mendapat atensi dan respons positif dari masyarakat. Kali ini, kedewasaan Xiaomi kembali dibuktikan dengan lahirnya produk spesial bernama Redmi Note 10 Pro.
Seberapa spesial ponsel yang satu ini, dan apakah ada kekurangannya? Pertanyaan tersebut akan Carisinyal jawab dalam artikel ini. Jika Anda sama sekali belum mengenal Redmi Note 10 Pro, ada baiknya membaca spesifikasinya di bawah ini.
Spesifikasi Redmi Note 10 Pro

Layar | AMOLED 6.67 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 732G |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 64 GB, 128 GB |
Kamera | 108 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 5 MP (macro) 2 MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5020 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Kelebihan Redmi Note 10 Pro
Redmi Note 10 Pro membuat penegasan seperti apa seharusnya sebuah smartphone kelas menengah premium. Beberapa poin berikut akan menjelaskan mengapa ponsel ini punya daya tarik lebih.
1. Desain Totalitas

Cantik adalah satu kata yang mungkin bisa mewakili pekerjaan hebat Xiaomi dalam mendesain Redmi Note 10 Pro. Pasalnya, dalam kesempatan ini, mereka berhasil menggabungkan material premium dan murah menjadi satu. Benar, kaca berlabel Corning Gorilla Glass 5 di bagian layar dan kaca lengkung di kover belakang disatukan oleh frame plastik beraksen glossy.
Pekerjaan hebat selanjutnya bisa ditilik dari wujud si ponsel yang langsing. Redmi Note 10 punya ukuran 164 x 76,5 x 8,1 mm dengan bobot 193 g. Ukuran tersebut berarti bahwa Redmi Note 10 Pro lebih pendek, lebih singset, dan lebih tipis dari kakaknya, Redmi Note 9 Pro. Bahkan ia juga 16 gram lebih enteng daripada Redmi Note 9 Pro.
Ukuran layar kedua ponsel padahal sama-sama 6,67 inci. Lalu, apa yang membuat Redmi Note 10 Pro bisa menampung layar besar dengan dimensi ringkas. Alasan pertama adalah ukuran bezel yang sedikit lebih kecil, kecuali bagian dagu (bawah).
Kedua, diameter kamera depan bergaya punch-hole juga makin menciut. Menurut situs resmi Xiaomi, diameter kamera tersebut berukuran 2,96 mm. Xiaomi mengklaim, semakin kecil diameter kamera depan, semakin tidak terganggu pengalaman pengguna.

Selesai masalah material dan dimensi, mari berlanjut ke bagian belakang dan samping untuk menengok apa saja yang ada di sana. Bagian belakang ponsel ini tentu saja ada modul kamera di pojok kanan atas yang penataannya benar-benar berbeda dari Redmi Note 9 Pro.
Xiaomi merancang modul kamera belakang Redmi 10 Pro secara bertingkat. Tingkat pertama diisi lampu flash, laser autofocus, serta semacam sensor, yang didampingi oleh tulisan "ULTRA" dan "PREMIUM. Sementara itu, tingkat kedua jadi tempat bernaung empat lensa yang disusun dengan formasi 1-2-1 vertikal.
Lensa yang paling atas, yaitu lensa kamera utama, jadi sorotan karena dikelilingi oleh ring berwarna perak. Penataan kamera yang seperti ini membuat Redmi Note 10 Pro tampak canggih, bahkan mungkin terlihat lebih keren ketimbang Mi 11.
Hal keren selanjutnya tentu penutup belakang berbahan kaca yang melengkung ke arah frame dan bertuliskan "Redmi" di pojok kanan bawah. Penutup belakang ini menarik karena bisa menampilkan efek gradasi ketika mendapat terpaan cahaya atau dilihat dari sudut yang berbeda.

Macam warna penutup belakangnya ada tiga: Gradient Bronze, Onyx Gray (glossy), Glacier Blue. Lanjut ke bagian samping, ada tombol volume dan power yang menyatu dengan sensor sidik jari di frame bagian kanan. Anda mungkin akan bertanya, "Mengapa sensor fingerprint ponsel ini tidak dipasang di bawah permukaan layar saja mengingat sudah pakai panel AMOLED?"
Belum ada alasan tepat yang bisa menjawab pertanyaan itu selain strategi Xiaomi untuk menekan biaya produksi. Toh sensor sidik jari di samping ini nyaman, cepat, dan akurat, menurut GSM Arena dan Eric Zeman dari Android Authority.
Xiaomi pun memberi pilihan fleksibel buat Anda untuk membuka dan menutup kunci ponsel ini. Apakah hanya dengan sentuhan (membaca sidik jari sekaligus membuka kunci), atau sentuhan diikuti memencet tombol power. Pilihan kedua akan menghindarkan ponsel terkunci atau terbuka saat jari tak sengaja menyentuh tombol power.
Bergerak ke bagian bawah ada port USB tipe C, mikrofon, dan speaker. Di samping kiri ada slot dua nano-SIM plus satu microSD (tidak hybrid). Sedang di atas ada jack audio 3,5 mm, mikrofon, infrared blaster, dan speaker lagi (menyatu dengan earpice). Ya, ponsel ini punya dua speaker. Adapun bagian layarnya berupa kaca dengan tepi melengkung (2.5 D).
Secara ergonomi, GSM Arena menilai, menggenggam Redmi Note 10 Pro menimbulkan pengalaman yang menyenangkan. Kover belakangnya mungkin sedikit licin, lebih-lebih jika tangan Anda berkeringat. Namun, frame yang tipis disertai kaca lengkung di depan dan belakang membuat cengkeraman tangan terhadap si ponsel jadi oke.
Xiaomi sepertinya merancang desain Redmi Note 10 Pro secara totalitas. Hal itu membuatnya menjadi ponsel yang tidak hanya enak dipandang, tapi juga enak dipegang. Jangan lupa juga bahwa ada sertifikasi tahan percikan air dan debu IP53 yang membuat Anda kini tak perlu khawatir ketika gerimis hujan mengenai si ponsel.
2. Tampilan Mengesankan

Sektor tampilan Redmi Note 10 Pro menjadi sisi yang juga mencuri perhatian. Untuk kali pertama dalam sejarah, ponsel seri Redmi Note dibekali dengan layar 6,67 inci berpanel AMOLED Full HD+. Tidak cukup di situ, Redmi Note 10 Pro juga naik kelas berkat beberapa teknologi yang disuntikkan.
Di antaranya adalah, laju penyegaran adaptif 120 Hz, touch sampling rate 240 Hz, gamut warna bertaraf DCI-P3, teknologi rentang dinamis HDR10, dan dukungan Widevine L1 untuk menonton konten Netflix.
Laju penyegaran 120 Hz tentu tinggi, bahkan ini merupakan standar yang dipakai buat ponsel-ponsel kelas atas. Laju penyegaran tinggi ini berimbas pada pengalaman scrolling tanpa tersendat dan animasi yang ditampilkan ponsel berjalan mulus.
Menurut GSM Arena, secara default layarnya akan menampilkan laju penyegaran 120 Hz. Namun, ia akan berpindah ke setelan 60 Hz ketika menampilkan gambar yang diam, dan dipakai untuk membuka beberapa aplikasi dan gim. Beberapa aplikasi itu seperti YouTube, Prime Video, dan Netflix.
Karena itu, pengguna tidak perlu khawatir baterai Redmi Note 10 Pro bakal boros. Bahkan, kalau merasa tidak memerlukan 120 Hz, pengguna bisa menguncinya sendiri di setelan 60 Hz. Adapun touch sampling rate 240 Hz artinya adalah, layar ponsel ini bisa memproses 120 titik sentuhan dalam satu detik.
Sehingga, layar dengan kepadatan piksel 395 ppi ini cuma butuh waktu 4,16 milidetik untuk memproses satu titik sentuhan menjadi sebuah gerakan. Hal ini bisa membuat ponsel bebas lag saat main gim. Sekadar informasi, touch sampling rate 240 Hz adalah standar minimal yang biasanya dipakai buat ponsel gaming.
Lanjut ke masalah warna, Andrew Williams dari Tech Radar bilang bahwa layar ponsel ini bisa mengeluarkan tampilan yang tajam, kontrasnya sempurna, dan rentang warnanya dalam. Sangat oke buat nonton video ataupun main gim. Di sisi lain, adanya teknologi gamut warna DCI-P3 bikin rentang warna yang dipakai layar Redmi Note 10 Pro sangat luas, setara dengan layar bioskop modern.

Dalam uji yang dilakukan GSM Arena, layar ponsel ini bisa menampilkan akurasi warna paling bagus pada setelan standar. Sebab, delta E yang diperoleh pada setelan ini adalah 1.3. Makin kecil delta E suatu layar, makin kecil pula penyimpangannya terhadap ruang warna DCI-P3.
Tidak hanya responsif dan punya warna yang cemerlang, layar Redmi Note 10 Pro juga tetap bisa menampilkan konten dengan baik meski di bawah terik matahari. Hal ini disebabkan karena layar ponsel ini bisa memancarkan kecerahan puncak yang relatif tinggi.
Yakni 725 nit dalam mode auto atau ketika mengaktifkan fitur Sunlight Boost, menurut GSM Arena. Sedangkan kecerahan puncak 1200 nit yang diklaim Xiaomi hanya berlaku dalam kondisi tertentu, misalnya ketika menyetel konten video HDR.
Yang menarik, kata GSM Arena, Redmi Note 10 Pro bisa menampilkan kecerahan yang sangat rendah, yakni 2,3 nit saja. Hal ini tentu bakal membuat mata nyaman ketika menggunakan HP di kegelapan. Apalagi ponsel ini juga memiliki sertifikasi SGS Eye Care yang menjamin layarnya minim pancaran radiasi sinar biru.
Satu hal keren lagi soal layar Redmi Note 10 Pro adalah fitur always-on display yang umumnya dipunyai ponsel berpanel OLED. Fitur ini membuat notifikasi bisa muncul di layar yang sedang terkunci tanpa membuat baterai ponsel terkuras.
3. Performa Oke

Redmi Note 10 Pro kebagian SoC (System on Chip) kelas menengah premium terbaru dari Qualcomm. Yakni Snapdragon 732G yang diproses dengan fabrikasi 8 nm. Chipset ini terdiri atas 2 CPU Kryo 470 Gold berbasis Cortex A76 (2,3 GHz), 6 CPU Kryo 465 Silver berbasis Cortex A55 (1,8 GHz), serta GPU Adreno 618 (810 MHz).
Jika diingat-ingat, Snapdragon 732G juga dipakai oleh POCO X3 NFC. Lantas apakah hal ini membuat performa Redmi Note 10 Pro mirip dengan saudaranya itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita tengok beberapa hasil tes benchmark sintetis yang dilakukan GSM Arena.

Pada aplikasi mainstream Antutu 8, Redmi Note 10 Pro berhasil meraih skor 295.442. POCO X3 NFC kalah karena cuma menghasilkan skor 283.750. Redmi Note 10 Pro lagi-lagi mengungguli saudaranya ini dalam pengujian dengan Geekbench 5.


Skor singlecore dan multicore yang ia raih adalah 569 dan 1780, unggul tipis dari POCO X3 NFC yang mendapat nilai 568 dan 1777. Meski begitu, dalam tes GFX Car Chase ES 3.1 (onscreen) untuk menguji kemampuan grafis, kedua ponsel seimbang dengan mencatat 16 fps.

Kesimpulan awal yang bisa diambil dari hasil di atas adalah Redmi Note 10 Pro sedikit lebih unggul dari POCO X3 NFC. Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa hal ini bisa terjadi.
Pertama, Redmi Note 10 Pro sudah berjalan di sistem operasi lebih baru: Android 11. Kedua, teknologi penyimpanan UFS 2.2 pada Redmi Note 10 Pro punya kecepatan tulis sekuensial 2x lebih kencang ketimbang UFS 2.2 di POCO X3 NFC.
Di sisi lain, tinjauan skor benchmark sintetis saja tidak cukup untuk menggambarkan performa Redmi Note 10 Pro dalam kondisi nyata alias dalam pemakaian sehari-hari. Perihal ini coba dijawab oleh Mike Lowe dalam laman Pocket Lint. Kata Lowe, berkat Snapdragon 732G, ponsel ini andal menangani berbagai aplikasi dan gim.
Gim-gim seperti Zwift, PUBG Mobile, dan South Park: Phone Destroyer, bisa dijalankan dengan mulus. Pengalaman sama dirasakan oleh Andrew Williams yang mengaku nyaman memainkan gim Fortnite, ARK: Survival Evolved, hingga Asphalt 9.
Apalagi kalau cuma dipakai untuk menonton video di YouTube, browsing, atau scrolling di media sosial. Ponsel ini tak pernah memperlihatkan penurunan performa atau lag, berdasarkan pengalaman Eric Zeman. Satu-satunya lag yang ditemui Mike Lowe adalah saat berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain (multi-tasking). Itu pun sangat jarang.
4. MIUI 12

Ponsel dengan hardware yang bertenaga tidak akan mampu mengeluarkan potensi maksimalnya jika tidak didukung software yang kuat. Beruntung Redmi Note 10 Pro (bersama Mi 11) adalah ponsel pertama Xiaomi yang sudah dipasangi sistem operasi Android 11 dengan antarmuka MIUI 12, sejak dalam kardusnya.
Kata Eric Zeman, MIUI 12 (versi global) ini punya bloatware (aplikasi bawaan) yang jauh lebih sedikit dari versi-versi sebelumnya. Semua aplikasi bawaan - seperti app scanner - bahkan bisa diatur agar tidak menampilkan iklan mengganggu. Yakni dengan menonaktifkan (disable) fitur rekomendasi pada menu setelan.
Selain bloatware yang sedikit, hal menarik dari antarmuka ini adalah hadirnya beberapa fitur fungsional. Pertama, always-on display yang bisa Anda aktifkan atau tidak. Jika diaktifkan, Anda bisa mengatur apa saja yang bisa muncul saat ponsel dalam keadaan terkunci.
