10 Kelebihan dan Kekurangan HP Gaming Black Shark 4
Tren mobile gaming yang muncul sejak era smartphone mendorong Xiaomi untuk turun tangan. Namun, perusahaan pimpinan Lei Jun ini tidak memproduksi ponsel gaming secara langsung. Mereka memilih berinvestasi pada perusahaan rintisan di Tiongkok yang dikenal dengan nama Black Shark.
Upaya Xiaomi di pasar smartphone gaming pun tampak serius. Pasalnya, mereka tak pernah absen meluncurkan produk saban tahun sejak 2018. Perjalanan mereka pun sampai pada tahun keempat, ketika HP Black Shark 4 melenggang ke pasaran. Ponsel ini tiba di Indonesia pada Juli 2021.
Dibanding Black Shark 3, Black Shark 4 terlihat memiliki desain kalem. Xiaomi tampaknya ingin agar sebuah ponsel gaming bisa cocok dipakai semua orang. Hal unik lagi dari Black Shark 4 adalah keberadaan dua tombol magnetik fisik di sisi kanan ponsel, layaknya sebuah joy stick.
Masih ada banyak hal unik yang dimiliki ponsel flagship ini, tentu saja. Carisinyal pun akan coba mengulasnya dalam artikel ini, disertai beberapa catatan yang harus Anda perhatikan.
Tujuan kami tidak lain untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh sebelum Anda menilai HP ini. Serta menjadi salah satu referensi bagi Anda yang sedang mencari HP gaming terbaik. Baiklah, simak pembahasannya sampai habis, dimulai dari sajian spesifikasi singkat Black Shark 4 sebagai berikut.
Spesifikasi Black Shark 4
Layar | Super AMOLED 6.67 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 870 |
RAM | 6 GB, 8 GB |
Memori Internal | 128 GB |
Kamera | 48 MP (wide) 8 MP (ultrawide) 5 MP (macro) |
Baterai | Li-Po 4500 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Black Shark 4
Ada hal baru yang dimunculkan produsen setiap kali melahirkan ponsel anyar. Hal baru itu umumnya merupakan sebuah kelebihan yang menjadi key selling point. Nah, beberapa poin di bawah ini adalah ragam kelebihan yang dimiliki Black Shark 4.
1. Desain Minimalis
Seperti dijelaskan pada paragraf pembuka, desain Black Shark 4 lebih kalem daripada pendahulunya, Black Shark 3. Tiada lagi aksen mencolok sebagaimana HP gaming pada umumnya. Nuansa gaming pada HP ini sebetulnya masih tercermin pada penutup belakangnya yang berbahan polikarbonat.
Hal itu terlihat dari adanya efek hologram yang muncul jika penutup belakangnya mendapatkan terpaan cahaya. Saking kalemnya desain Black Shark 4, lampu RGB dihilangkan. Di Black Shark 3, lampu RGB dipasang pada logo brand yang berbentuk "S".
Tidak ada apa-apa lagi di penutup belakang HP ini selain modul kamera memanjang dengan isi tiga lensa kamera dan satu lampu flash. Modul kamera ini sedikit menonjol keluar.
Geser ke bagian samping, HP ini memakai rangka aluminium. Sisi kanan rangka terdapat tombol power yang menyatu dengan pemindai sidik jari. Ada juga dua tombol magnetik fisik alias gaming triggers. Pembahasan khusus tombol magnetik fisik ada di poin berikutnya.
Lanjut ke sisi bawah, ada mikrofon, jack audio 3,5 mm, port USB C, dan lubang speaker. Di sisi kiri ada laci dua kartu nano-SIM tanpa microSD, mikrofon, serta tombol pengatur volume. Sementara itu, sisi atas HP ini ada mikrofon ketiga dan speaker sekunder.
Balik ke depan, Black Shark 4 punya layar bergaya punch hole, dengan lubang kamera depan di tengah-atas. Di atas kamera depan ada earpiece. Gaya layar HP ini memang tak seperti Black Shark 3 dan ponsel gaming lain pada umumnya yang mempertahankan bezel tebal.
Bezel tebal biasanya dimanfaatkan sebagai tempat kamera depan, speaker sekunder atau earpiece, serta agar layar tidak mengalami salah pencet akibat terkena sentuhan yang tak sengaja saat ponsel digenggam. Selain itu, adanya bezel membuat gamers akan lega jika tampilan yang dilihatnya tidak punya penghalang apa pun.
Namun demikian, GSM Arena menilai bahwa lubang kamera pada Black Shark 4 sangat kecil, berbeda dari kebanyakan ponsel. Hanya saja, jika gamers tetap terganggu, ada opsi untuk mengaktifkan notch virtual (poni) agar lubang kamera tak terlihat.
Ditinjau dari bentuknya, Black Shark 4 memang besar, tipikal HP gaming. Dimensi terukurnya 163.8 x 76.4 x 9.9 mm dengan bobot 210 gram. Penggunaan satu tangan memang sedikit lebih sulit.
Akan tetapi, HP gaming memang dirancang untuk lebih sering dipakai dengan mode horizontal memakai dua tangan. Terlepas dari itu, tim GSM Arena mengaku bahwa Black Shark 4 terasa kokoh saat digenggam.
Kemudian, penutup belakangnya yang varian Mirror Black tidak mudah untuk meninggalkan berkas sidik jari. Varian warna Mirror Black adalah satu-satunya yang dijual di Indonesia. Adapun bagian depan HP ini tidak dijelaskan memakai kaca proteksi jenis apa.
Namun, Zack Nelson meyakini bahwa ada lapisan tempered glass yang melapisi bagian depan si ponsel. Zack Nelson adalah pemilik kanal YouTube Jerry Rig Everything. Nelson mendapati layar Black Shark 4 tergores ketika digesek dengan pisau khusus dengan level ketajaman 6 skala Mohs.
2. Tombol Mekanik dan Fitur Gaming
Sisi kanan rangka Black Shark 4 cukup spesial dengan adanya dua tombol fisik magnetik. Black Shark menyebut tombol ini dengan istilah Magnetic Pop-up Triggers. Tombol ini bisa muncul setelah Anda membuka kunciannya. Letak kunciannya ada di samping tombol.
Black Shark 4 pun menjadi ponsel Black Shark pertama yang mengusung fitur ini. Fungsi dua tombol ini jelas untuk memunculkan aksi tertentu ketika Anda sedang bermain gim, mirip seperti L1 dan R1 pada joystick Play Station.
Tombol yang seperti ini bukanlah hal yang baru bagi sebuah HP gaming. Namun, sebagaian besar brand memakai jenis tombol virtual yang memanfaatkan sensor ultrasonik. Bukan tombol fisik seperti yang dipakai Black Shark 4. Tombol fisik jelas dapat menimbulkan sensasi tersendiri.
Uniknya, kedua tombol tersebut bisa digunakan untuk macam-macam fungsi di luar main gim. Misalnya, tombol yang bawah dapat digunakan sebagai shutter saat memfoto. Sementara itu, tombol yang atas bisa dipakai untuk melakukan tangkapan layar (screenshot). Masih ada banyak fungsi lain yang bisa dikustomisasi sesuka hati.
Menurut GSM Arena, tombol fisik magnetik ini sangat enak dipencet, taktil, dan punya feedback yang bagus. Meski begitu, tombolnya tidak terlalu dalam.
Selain tombol Magnetic Pop-up Triggers, Black Shark 4 dibekali aplikasi Shark Space 4.0. Aplikasi ini semacam pintasan ke berbagai gim yang sudah dipasang di HP, serta berbagai macam optimasi. Di aplikasi ini, Anda bisa memilih tiga mode performa.
Tiga mode itu yakni balance, solarcore, dan ludicrous. Mode yang terakhir disarankan jika HP dipakai main gim. Melalui Shark Space pula, Anda dapat melihat kondisi jaringan, fps gim, serta berapa persen overall performance load yang dipakai ketika menjalankan sebuah gim.
Selanjutnya, Shark Space juga memungkinkan Anda untuk menyetel notifikasi dalam bentuk floating windows seperti iklan lewat (bullet screen notification). Dengan begitu, Anda tak harus keluar gim untuk mengetahui notifikasi apa yang masuk. Di sisi lain, notifikasi yang masuk tidak menganggu Anda yang tengah asyik main gim.
Setelan mode performa, setelan notifikasi, dan pantauan kondisi HP saat menjalankan gim hanyalah segelintir dari fitur-fitur yang ada pada Shark Space. Masih ada banyak fitur lain yang bisa Anda ulik seperti macro dan motion sensing.
3. Tampilan
Sektor tampilan Black Shark 4 diperkuat oleh panel AMOLED E4 6,67 inci bikinan Samsung. Resolusi yang diusung adalah 1080 x 2400 piksel alias Full HD+. Jenis panel ini sama dengan yang dipakai oleh POCO F3.
Material E4 diklaim 15% lebih hemat konsumsi daya ketimbang E3. Walau konsumsi dayanya turun, E4 justru mampu menghasilkan tingkat kecerahan, kontras, dan akurasi yang lebih baik.
Black Shark pun mengklaim bahwa layar Black Shark 4 tembus ruang warna (gamut) 105% DCI-P3, punya rasio kontras 5.000.000:1, dan mendukung HDR10+. Layar ponsel ini juga mampu mencapai level kecerahan puncak 1300 nit ketika menyetel konten HDR.
Yang keren lagi, layar Black Shark 4 mendukung laju penyegaran (refresh rate) 144 Hz, berikut touch sampling rate 720 Hz! Angka touch sampling rate tersebut membuat Black Shark 4 jadi ponsel dengan layar paling responsif hingga artikel ini ditulis. Touch sampling rate yang tinggi akan sangat membantu saat Anda memainkan gim yang butuh kecepatan.
Di sisi lain, masih ada banyak konten video yang diproduksi dengan standar 24 fps atau 30 fps. Sementara itu, ada juga banyak gim yang gambarnya mentok 60 fps. Kalau sudah begitu, dukungan refresh rate tinggi hingga 144 Hz jadi mubazir.
Untungnya, Black Shark 4 punya teknologi MEMC (Motion Estimation, Motion Compensation). Sederhananya, teknologi ini akan menambahkan bingkai gambar dengan cara interpolasi pada konten yang punya fps rendah. Hasilnya, adegan dalam konten pun tampak lebih mulus. Perbedaannya sangat terasa pada konten slow motion.
Josh de Leon angkat bicara mengenai layar Black Shark 4 dalam laman YugaTech. Menurutnya, layar HP ini menampilkan warna yang cerah menyala (vibrant), karena setelan yang dipakai secara default adalah saturated. Jika kurang menyukai karakter tersebut, pengguna bisa memilih setelan auto, warm, cool, atau menyetelnya sendiri.
Sementara itu, berdasarkan pengujian GSM Arena, level kecerahan puncak yang bisa dicapai layar Black Shark 4 adalah 694 nit. Artinya, pemakaian di luar ruangan bukan sebuah masalah.
Soal akurasi warna, GSM Arena menyebut bahwa nilai deltaE 2000 layar Black Shark 4 hanya 2,4 dalam setelan standard (auto). Hal ini berarti bahwa penyimpangannya rendah. Semakin angka deltaE 2000 mendekati 1, makin minim pula penyimpangan warna sebuah layar.
4. Performa
Black Shark 4 memakai SoC dari Qualcomm, yaitu Snapdragon 870. SoC dengan litografi 7 nm ini sebetulnya adalah chipset flagship 2020, Snapdragon 865+, yang sedikit dipoles. Pemolesan chipset delapan inti ini ada pada CPU, L2 cache, dan GPU.
Di bagian CPU, satu core performa Kryo 585 Prime (berbasis Cortex A77) ditingkatkan frekuensinya menjadi 3,2 GHz. Pada Snapdragon 865+, core performa yang sama hanya disetel 3,1 GHz. Di luar core performa, setelannya masih sama. Yaitu tiga core medium Kryo 585 Gold (Cortex A77) 2,42 GHz, serta empat core efisiensi Kryo 585 Silver (Cortex A55) 1,8 GHz.
Selanjutnya, L2 cache chipset ini punya ukuran 1,8 MB, lebih besar 0,8 MB ketimbang milik saudaranya. Soal GPU, Snapdragon 870 masih memakai Adreno 650. Namun, frekuensinya meningkat jadi 675 MHz, tidak lagi 645 MHz. Beberapa pemolesan tersebut diklaim dapat membuat Snapdragon 870 lebih ngebut.
Di sisi lain, tidak diketahui mengapa Black Shark 4 tidak menggunakan chipset Snapdragon 888 yang lebih baru. Kami menduga, Snapdragon 870 dipilih untuk menekan biaya produksi sekaligus menghindari isu panas berlebih yang dialami beberapa HP premium dengan SoC Snapdragon 888.
Adapun selain SoC Snapdragon 870, dapur pacu Black Shark 4 diisi oleh RAM berjenis LPDDR5 dan memori internal UFS 3.1. Keduanya merupakan jenis paling canggih pada 2021.
Lantas, bagaimana gabungan ketiga komponen tersebut dalam menghasilkan performa? Mari kita rujuk saja hasil pengujian dengan beberapa aplikasi benchmark sintetis yang dilakukan oleh GSM Arena.
Pada aplikasi AnTuTu 9, skor akumulasi yang diraih Black Shark 4 adalah 605.569. Skor ini memang tertinggal dari vivo X60 Pro (720.352) yang juga menggunakan Snapdragon 870. Kendati demikian, skor tersebut sudah masuk dalam kategori flagship.
Lanjut ke GeekBench 5 untuk melihat kemampuan CPU. Skor singlecore yang diraih adalah 1025, sedangkan skor multicore-nya mencapai 3448. Black Shark 4 dengan Snapdragon 870 sudah sangat bagus, bahkan mengalahkan HP-HP lain yang memakai Snapdragon 865 dan 865+. Meski begitu, ia tetap kalah kencang jika melawan smartphone yang ditenagai Snapdragon 888.
Geser ke GFX Bench untuk mengetahui performa GPU. Dalam skenario GFX Car Chase ES 3.1 (offscreen 1080p), Black Shark 4 dapat mencatat kemampuan rendering hingga 59 fps. Sementara itu, pada skenario GFX Aztek ES 3.1 High (onscreen), HP ini meraih nilai 34 fps. Skornya terbilang bagus.
GSM Arena juga tidak lupa untuk mengetes kemampuan Black Shark 4 mempertahankan kinerja tertinggi. Hal ini patut diperhitungkan karena HP gaming tentu bakal memproduksi panas yang lebih banyak ketimbang HP biasa. Sementara itu, panas adalah musuh utama perangkat elektronik yang bisa menurunkan performa jika alirannya tidak bagus.
Pengetesan ini menggunakan aplikasi CPU Throttling. Dalam satu jam pengujian, si ponsel meraih hasil yang luar biasa. Performanya hanya turun ke angka 95% dari kemampuan puncak, dengan temperatur tertinggi 95°C. Sebagai catatan, tes ini dilakukan tanpa menggunakan aksesori kipas pendingin.
Adapun penguji YugaTech, Josh de Leon, mengetes kecepatan memori internal UFS 3.1 milik Black Shark 4 dengan AndroBench. Hasilnya sudah sesuai dengan kelasnya, 1.593,22 MB/s (baca sekuensial) dan 750,43 MB/s (tulis sekuensial).
Hasil-hasil pengujian dengan aplikasi benchmarking di atas memang menunjukkan bahwa Black Shark 4 benar-benar HP flagship. Namun, pengujian dengan memainkan sejumlah gim akan memberikan gambaran secara nyata. Perihal ini, Andrew Myrick dari Phandroid menyatakan bahwa HP ini tidak punya masalah saat menjalankan gim seperti COD Mobile dan Dead Cells.
Myrick lantas menjajal gim berat Genshin Impact. Seluruh setelan grafik pun diubah jadi rata kanan (60 fps) untuk mengetahui kemampuan maksimal Black Shark 4. Hasilnya, saat Myrick mengajak karakter yang dimainkannya untuk jalan-jalan, gim berjalan dengan mulus.
Hanya saja, suhu HP lama-lama makin naik. Selain itu, ada penurunan frame rate ketika Myrick terlibat dalam pertarungan. Karena itu, Myrick menyarankan agar pengguna mengatur setelan (grafis) sesuai dengan gim yang dimainkan.
Adapun GSM Arena memberi catatan bahwa belum banyak gim yang bisa dicicipi dengan mode refresh rate 144 Hz, sesuai kemampuan layar Black Shark 4. Beberapa gim memang bisa dipaksa berjalan pada mode tersebut. Namun, GSM Arena tak melihat adanya perbedaan yang nyata. Real Racing 3 adalah satu-satunya gim yang sementara ini enak dimainkan dalam laju penyegaran 144 Hz, menurut GSM Arena.
5. Baterai dan Pengisian Daya
Black Shark 4 membawa baterai yang sedikit lebih kecil ketimbang Black Shark 3. Jika dulu baterai Black Shark 3 berkapasitas 4720 mAh, sekarang Black Shark 4 hanya punya baterai 4500 mAh. Ukuran ini memang tidak kecil, tetapi cukup untuk standar masa kini.
Pertanyaannya, apakah baterai tersebut memiliki daya tahan yang baik pada Black Shark 4? Mengacu pada pengujian yang dilakukan Jagat Review, Black Shark 4 bisa memutar video lokal (1080p) selama 21 jam 45 menit dalam mode refresh rate 60 Hz. Jika refresh rate disetel 144 Hz, durasinya jadi 20 jam 36 menit.
Sebuah smartphone dapat dikatakan punya ketahanan baterai yang sangat oke jika mampu meraih waktu putar 20 jam. Masih menurut Jagat Review, kali ini ketahanan baterai Black Shark 4 diuji dalam skenario nyata, yakni bermain gim Genshin Impact selama 30 menit.
Saat setelan grafis Highest 60 fps yang dipilih, baterai berkurang 20%. Sementara itu, indikator kapasitas baterai berkurang 15% ketika setelan Lowest 60 fps yang dipilih. Hasil ini juga wajar menurut Jagat Review. Berdasarkan pengujian ini, terbukti bahwa baterai dengan kapasitas 4500 mAh cukup buat Black Shark 4.
Nah, yang tidak kalah menarik adalah seberapa cepat pengisiannya. Black Shark 4 memang mendukung teknologi pengisian cepat hingga 120W. Hanya saja, charger yang disertakan dalam paket penjualan ber-output 67W. Meski output-nya hanya sekitar setengah dari 120W, nyatanya charger ini cukup kencang.
Pasalnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi baterai dari keadaan kosong sampai terisi 50% cuma 9 menit. Sementara itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengecas dari 0 sampai 100% hanya memakan waktu 28 menit!
Yang perlu dicatat, Black Shark 4 belum mendukung fitur bypass charging. Karena itu, pengguna tidak boleh terus-terusan mencolokkan charger saat bermain.
6. Suara Speaker Lantang
Black Shark 4 konfigurasi speaker stereo, satu di rangka bawah sedangkan yang lain di rangka atas. Sayangnya, posisi speaker tidak menghadap ke atas (front firing) sebagaimana Black Shark 3. Hal ini membuat suara tidak langsung menuju pengguna.
Meski begitu, suara yang dihasilkan cukup lantang dan berkualitas karena disetel oleh DTS dan Cirrus Logic. Berdasarkan pengetesan yang dilakukan GSM Arena, speaker Black Shark 4 mencatat skor kelantangan -27,4 LUFS (Loudness Unit Full Scale). Skor ini masuk kategori bagus. Suaranya jernih, elemen vokalnya nyaring, bassnya juga terdengar.
7. Kamera
HP gaming memang tidak dirancang untuk punya kemampuan fotografi yang sip. Maka tidak heran bila Anda belum menemui HP gaming yang kameranya punya fitur eksklusif semacam lensa periskop telefoto atau penstabil gambar berbasis optik (OIS).
Begitu juga dengan Black Shark 4 yang konfigurasi kameranya biasa saja. Di sektor belakang, HP ini punya tiga kamera yang terdiri atas kamera utama 48 MP f/1.8, kamera ultrawide 8 MP f/2.2, dan kamera makro 5 MP f/2.4, AF. Kamera utamanya diketahui menggunakan sensor bikinan Sony, yaitu Sony IMX582 Exmor RS.
Si pendahulu, Black Shark 3, juga punya tiga kamera belakang. Hanya saja, resolusi yang dipakai Black Shark 4 mengalami penurunan, khususnya pada kamera utama (dari 64 MP jadi 48 MP) dan kamera ultrawide (dari 13 MP ke 8 MP). Selain itu, kamera ketiga Black Shark 3 adalah sensor kedalaman 5 MP f/2.2, bukan kamera makro.
Adapun di sektor depan Black Shark 4 memiliki kamera swafoto 20 MP, f/2.0. Seluruh kamera belakang Black Shark 3 dapat dipakai untuk merekam video, resolusi tertingginya adalah 4K pada 30 atau 60 fps. Sementara itu, kamera swafoto HP ini bisa menghasilkan video pada resolusi puncak 1080p 30 fps.
Menurut Josh de Leon, kamera utama Black Shark 4 mampu menghasilkan foto yang cukup bagus. Warnanya menyala dan kontrasnya baik. Kata dia, dalam mode normal, kamera ini menjepret gambar dalam resolusi 12 MP untuk menghemat ruang simpan.
Namun, jika mode 48 MP diaktifkan, otomatis ada empat gambar yang diambil untuk disatukan. Hasilnya sangat detail meskipun di-zoom. De Leon juga memuji kemampuan fotografi malam hari kamera utama si ponsel, karena detailnya masih terlihat. Walau begitu, fotonya memang bukan yang terbaik.
Beralih ke kamera ultrawide, de Leon menilai bahwa hasil jeperetannya tidak kalah bagus dari kamera utama. Asalkan foto diambil pada kondisi cahaya terang tanpa melakukan zoom.
Untuk kamera makro, fungsinya benar-benar dapat diandalkan. Sebab foto yang diproduksi jauh lebih detail ketimbang kamera makro 2 MP seperti HP-HP lain. Warna yang ditampilkan pun konsisten. Sementara itu, foto yang dengan detail bagus juga didapat Josh de Leon ketika menjajal kamera swafoto si ponsel.
Kekurangan Black Shark 4
Setiap perubahan yang ditawarkan produsen tentu menimbulkan pro dan kontra. Kelompok kontra akan menilai bahwa perubahan justru menjadi kekurangan dari suatu produk. Nah, beberapa poin di bawah ini adalah hal-hal yang kurang dari Black Shark 4, baik itu yang sifatnya perubahan maupun yang sudah ada sejak lama.
1. Sisi Minor Desain
Black Shark 3 menjadi model yang dicontoh produsen lain karena menempatkan SoC tepat di bagian tengah ponsel. Desain internal yang seperti ini diklaim membuat kinerja sistem pendinginan jadi lebih optimal, serta meningkatkan kenyamanan pengguna.
Namun, entah apa alasannya, posisi SoC pada Black Shark 4 dipindah agak ke atas, dekat dengan kamera belakang. Posisi ini dianggap kurang ideal karena membuat tangan kiri gamers bakal tidak nyaman. Penyebabnya ada dua.
Pertama, jelas karena bagian kiri ponsel (saat mode landscape) akan lebih panas dahulu ketimbang sisi kanannya. Kedua, jika pengguna memakai aksesori kipas eksternal FunCooler (dibeli secara terpisah), posisinya harus digeser agak ke atas menyesuaikan di mana tempat SoC berada alias titik terpanas.
Hal ini membuat area genggam tangan kiri bakal terbatas, bahkan pengguna harus ikut menggenggam si kipas sambil memainkan gim. Masalah lain soal desain adalah mengenai pemilihan material bodi.
Anda tentu tahu bahwa logam adalah konduktor yang bagus dalam mengalirkan panas, begitu juga dengan kaca. Nah, logam aluminium dan kaca adalah bahan yang dipakai Black Shark 3 untuk penutup belakangnya. Ketika panas cepat dialirkan, sebuah HP kemungkinan punya performa tertinggi yang stabil.
Namun, hal positif itu tidak diteruskan oleh Black Shark 4 yang penutup belakangnya menggunakan bahan polikarbonat. Hanya bagian rangka dari HP ini yang memakai material logam aluminium.
2. IP Rating
Sisi minor dari desain Black Shark 4 bukan cuma soal penempatan SoC dan pemilihan bahan untuk penutup belakang. Ketiadaan IP rating alias sertifikasi ketahanan juga merupakan sisi minor desain HP ini. Karena tidak punya sertifikasi ketahanan debu maupun air, HP ini sangat disarankan untuk tidak dipakai sembarangan.
Terkena cipratan air mungkin masih bisa ditoleransi, tetapi tidak dengan menyelam di dalam air. Kendati demikian, kanal YouTube Jerry Rig Everything menemukan lapisan antiair saat membongkar Black Shark 4. Lapisan tersebut terdapat pada speaker, baik speaker bawah maupun atas.
3. Sisi Minor Kamera
Kemampuan kamera Black Shark 4 bisa dikatakan cukup bagus mengingat HP ini bukan ditujukan untuk fotografi. Namun, ada beberapa catatan yang harus Anda perhatikan. Pertama, saat Anda merekam video dengan kamera belakang, fitur penstabil elektronik alias EIS memang aktif di berbagai resolusi.
Bahkan ketika merekam video 4K 60 fps pun videonya terasa distabilkan. Hanya saja, berdasarkan pengujian Jagat Review, EIS justru tidak aktif pada resolusi 4K 30 fps. Menurut Jagat Review, hal itu hanya masalah bug software.
Berbeda dari kamera belakang, kamera depan justru tak punya EIS. Alhasil, rekaman videonya pun goyang-goyang jika HP hanya dibawa dengan tangan.
4. Iklan dan Storage
Black Shark 4 menggunakan sistem operasi Android 11 dengan antarmuka JoyUI 12.5. Antarmuka ini berbasis MIUI 12, itulah mengapa tampilannya tidak jauh berbeda dengan HP-HP Xiaomi lain. JoyUI bisa dibilang punya sifat yang intuitif dengan berbagai fitur menarik dan keleluasaan untuk melakukan kustomisasi.
Meski begitu, antarmuka ini masih menampilkan iklan. Saat dicoba tim Jagat Review, iklan ditemukan pada beberapa aplikasi bawaan seperti File Manager dan Downloads.
Iklan-iklan tersebut memang tidak terlalu mengganggu karena tidak nongol secara tiba-tiba dan menyusup di notifikasi. Namun, seharusnya smartphone flagship seperti Black Shark 4 bersih dari iklan sebagaimana HP-HP Xiaomi seri Mi atau yang kini berubah jadi seri angka.
Adapun JoyUI 12 dan seluruh sistem aplikasi yang terpasang memakan ruang simpan sekitar 18 GB. Alhasil, ruang simpan yang dapat Anda pakai hanya sekitar 110 GB saja. Melihat fakta ini, varian 128 GB sepertinya kurang jika Anda hobi mengoleksi gim sekaligus menggemari film dan foto-foto.
Sayangnya, Black Shark 4 yang hadir secara resmi di Indonesia hanya memiliki memori internal 128 GB. HP ini juga tidak mempunyai slot microSD. Karena itu, Anda harus lebih bijaksana dalam memanfaatkan ruang simpan yang ada.
Simpulan
Black Shark 4 merupakan wujud konsistensi Xiaomi yang menggarap segmen HP gaming sejak 2018. Tidak bisa dimungkiri bahwa segmen ini hadir untuk mendukung tren mobile gaming yang kian kompetitif. Posisi Black Shark pun jelas tidak bisa dianggap sekadar brand pelengkap dari keluarga Xiaomi.
Merujuk apa yang telah kami jelaskan di atas, Black Shark 4 tentu dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan bagi seorang gamers. Alasannya adalah karena layar HP ber-NFC ini mulus dan responsif, ketahanan baterainya oke, speaker-nya mendukung, dan punya tombol trigger fisik yang belum pernah ditemui pada smartphone gaming lain.
Selain itu, yang tidak boleh dilupakan adalah harganya. Black Shark 4 jadi pilihan termurah karena pada saat dirilis dijual dengan harga Rp7 jutaan untuk varian 6/128 GB, dan Rp8 jutaan untuk varian 8/128 GB. Jika bujet Anda kurang dari Rp9 juta, HP 5G ini adalah pilihan paling bagus untuk main gim.
Black Shark 4 jelas lebih murah ketimbang ASUS ROG Phone 5 dan Red Magic 6 yang varian termurahnya dijual Rp9,9 juta. Namun, kedua HP tersebut lebih bertenaga karena menggunakan SoC Snapdragon 888. Keduanya pun memiliki varian dengan ruang simpan 256 GB yang lebih lega. Nah, bagaimana? Pilihan kini Anda di tangan Anda!