carisinyal web banner retina

Snapdragon 8s Gen 3 Setara Apa? Ini 5 Chipset Rivalnya!

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Kehadiran Snapdragon 8s Gen 3 adalah untuk membawakan fitur-fitur flagship ke rentang harga yang lebih terjangkau. Beberapa spesifikasi dan fiturnya mirip-mirip dengan Snapdragon 8 Gen 3, tapi cukup banyak juga sejumlah hal yang dipangkas.

Adapun secara lengkapnya, Snapdragon 8s Gen 3 disertai dengan delapan inti CPU yang mencakup prime core Cortex X4 (3.0 GHz), empat inti high performance Cortex A720 (2.8 GHz), serta tiga unit efficiency core Cortex A520 (2.0 GHz).

Snapdragon 8s Gen 3 juga disokong dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 732 berkekuatan 950 MHz, mendukung kapasitas RAM LPDDR5x hingga 24 GB, serta jenis penyimpanan UFS 4.0.

Seperti Snapdragon 8 Gen 3, varian 8s ini juga mendukung fitur ray tracing secara hardware untuk tingkatkan kualitas grafis pencahayaan pada game. Akan tetapi, tidak mendukung fitur global illumination seperti sang kakak.

Dilansir dari laman Kimovil, Xiaomi Civi 4 Pro yang diotaki Snapdragon 8s Gen 3 punya skor AnTuTu v10 sebesar 1.537.608 poin. Angka ini lebih kecil dari Snapdragon 8 Gen 3 yang skor AnTuTu v10-nya bisa menembus 2 jutaan poin.

Lalu, jika tidak setara dengan Snapdragon 8 Gen 3, apa saja chipset-chipset yang punya kinerja setara dengan Snapdragon 8s Gen 3? Simak berikut ini.

1. Snapdragon 8 Gen 2

Sony Xperia 1 V

Bukan Snapdragon 8 Gen 3, chipset yang justru punya performa setara dengan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Snapdragon 8 Gen 2. Ia merupakan chipset flagship yang diperkenalkan di Snapdragon Summit pada 15 November 2022.

Chipset Snapdragon 8 Gen 2 sering digunakan oleh mayoritas chipset keluaran tahun 2023, misalnya seperti OPPO Find X6 Pro, Xiaomi 13, serta OnePlus 11.

Snapdragon 8 Gen 2 hadir dengan fabrikasi 4 nm, serta memiliki peningkatan performa CPU hingga 35 persen sekaligus 40 persen lebih efisien dibandingkan Snapdragon 8 Gen 1 yang jadi pendahulunya.

Selain itu, chip tersebut juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang lebih baik, yakni Qualcomm AI Engine dengan tingkatan performa 4,35x lipat lebih tinggi serta efisiensi daya 60 persen lebih baik.

Untuk pertama kalinya, Snapdragon 8 Gen 2 juga memperkenalkan konektivitas Wi-Fi 7 yang bisa mencapai bandwidth lebih tinggi dibandingkan Wi-Fi 6E.

Adapun sejumlah fitur kamera baru turut diperkenalkan pada Snapdragon 8 Gen 2 yakni semantic segmentation, Qualcomm Sensing Hub yang dapat baca QR pada kondisi layar mati, serta horizon levelling sebagai tingkat stabilisasi video yang matang.

Secara spesifikasinya, Snapdragon 8 Gen 2 memiliki delapan unit CPU berisikan satu unit Cortex X3 (3.2 GHz), empat inti high performance berkekuatan 2.8 GHz (2x Cortex A715, 2x Cortex A710), serta tiga inti hemat daya Cortex A510 (2.0 GHz).

Dengan menambahkan unit performa tinggi, Snapdragon 8 Gen 2 ini juga memberikan akomodasi kinerja pada aplikasi berbasis 32 bit. Selain itu, unit performa tinggi yang lebih banyak akan membantu chipset untuk meraih tingkat kelancaran lebih tinggi saat bermain game maupun aktivitas sehari-hari.

Snapdragon 8 Gen 2 juga disertai dengan pengolah grafis (GPU) Adreno 740 yang beroperasi di frekuensi 680 MHz. GPU ini dapat mencapai frame rate tinggi saat gaming serta mendukung fitur ray tracing berbasiskan perangkat keras untuk tampilan cahaya di game yang lebih realistis.

Yang membuat saya yakin bahwa Snapdragon 8s Gen 3 dan Snapdragon 8 Gen 2 punya kinerja setara, keduanya memiliki skor benchmark yang hampir sama.

Diketahui dari laman Kimovil, Xiaomi Civi 4 Pro yang diotaki Snapdragon 8s Gen 3 punya skor AnTuTu v10 sebesar 1.537.608 poin. Sementara, Snapdragon 8 Gen 2 pada iQOO 11 meraih skor 1.606.381 poin.

Jadi, meskipun punya usia lebih lawas, Snapdragon 8 Gen 2 adalah opsi yang sedikit lebih unggul dari Snapdragon 8s Gen 3. Snapdragon 8 Gen 2 juga memiliki besaran clock speed yang 7 persen lebih tinggi yakni 3.2 GHz melawan 3.0 GHz pada Snapdragon 8s Gen 3.

2. Dimensity 9200

vivo x90

Dari kubu MediaTek, salah satu opsi chipset yang kinerjanya paling mirip dengan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Dimensity 9200. Chip ini dibangun pada fabrikasi 4 nm dan menjadi salah satu yang pertama dengan performance core ARMv9 berbasiskan 64-bit.

Dimensity 9200 terdiri atas delapan inti prosesor yang terdiri atas satu inti Cortex X3 (3 GHz), tiga inti high performance Cortex A715 (2.8 GHz), serta empat unit hemat daya Cortex A510 (1.8 GHz).

Chipset ini mengandalkan GPU Mali G715 Immortalis MC11 yang telah mendukung penggunaan fitur ray tracing berbasiskan perangkat keras. Konon, performa GPU ini selangkah lebih maju ketimbang yang ada pada Apple A16 Bionic.

Perihal dukungan memori, Dimensity 9200 sediakan dukungan terhadap RAM LPDDR5 hingga 24 GB. Adapun kemampuan ISP (Image Signal Processor) di chipset ini mendukung resolusi utama hingga 200 MP, dapat merekam video hingga 8K di 30 FPS.

Konektivitas yang didukung Dimensity 9200 mencakup jaringan Wi-Fi 7 serta dual SIM 5G dengan teknologi mmWave 5G. Sementara pada dukungan multimedia, Dimensity 9200 mendukung layar hingga resolusi 2.960 x 1.440 piksel dan refresh rate 240 Hz secara bersamaan.

Untuk dapat meningkatkan pengalaman dalam game, tersedia teknologi HyperEngine 5.0 yang dapat mengalokasikan daya CPU, GPU, dan memori secara cerdas dan efisien.

Jika dibandingkan dengan Snapdragon 8s Gen 3, skor benchmark pada Dimensity 9200 punya skor yang mirip. Misalnya pada OPPO Find X6 yang diotaki Dimensity 9200, mendapatkan nilai 1.449.660 poin pada pengujian AnTuTu v10, dilansir dari Nano Review.

Ini tidak berbeda jauh dengan skor Xiaomi Civi 4 Pro yang punya skor 1.537.608 poin. Dengan kata lain, Snapdragon 8s Gen 3 punya performa sedikit lebih tinggi dibandingkan Dimensity 9200. Adapun Snapdragon 8s Gen 3 juga memiliki set instruksi lebih baik, serta mendukung frekuensi GPU yang 29 persen lebih tinggi.

Di sisi lain, Dimensity 9200 mendukung bandwidth memori yang 7 persen lebih tinggi yakni 68,2 GB/detik vs. 64 GB/detik. Dimensity 9200 juga memiliki performa komputasi floating-point yang 28 persen lebih tinggi.

3. Apple A16 Bionic

iphone 14 pro max

Pada iPhone 14 series, ada perbedaan penggunaan chipset. Apple A16 Bionic digunakan pada varian Pro dan Pro Max, sedangkan reguler dan Plus masih menggunakan Apple A15 Bionic dari seri iPhone 13.

Chipset A16 Bionic ini menawarkan teknologi manufaktur yang canggih dengan ukuran 5 nm dari TSMC. Ini merupakan manufaktur generasi ketiga dengan peningkatan performa yang substansial dibandingkan teknologi 5 nm lainnya.

Konfigurasi prosesor 6 inti pada chipset ini terdiri dari dua unit high performance yang disebut Everest dengan frekuensi hingga 3.46 GHz, serta empat unit hemat daya yang disebut Sawtooth dengan frekuensi 2.02 GHz.

GPU dengan 5 inti juga menawarkan bandwidth memori 50% lebih besar dibandingkan GPU pada Apple A15 Bionic. Selain itu, chipset ini mendukung RAM LPDDR5 dan neural engine 16 inti yang menawarkan peningkatan kecepatan sebesar 7%.

Neural engine ini mampu mengoperasikan hingga 17 triliun operasi per detik (TOPs), mengungguli performa neural engine pada Apple A15 Bionic yang hanya mendukung 15.8 TOPs.

Secara tambahan, Apple A16 Bionic merupakan chipset pertama dari seri Apple A yang dilengkapi dengan display engine, memungkinkan implementasi fitur Always On Display (AOD) yang lebih baik pada iPhone 14 Pro dan Pro Max.

Fitur ini memungkinkan ponsel menawarkan refresh rate variabel hingga 1 Hz, seperti halnya panel LTPO seperti pada HP Android. Di sisi fotografi, ISP (Image Signal Processor) pada chipset ini juga mengalami peningkatan, mampu menangani sensor gambar dengan resolusi yang lebih tinggi dan mampu melakukan hingga 4 triliun operasi per foto.

Mengingat ini adalah chipset dari Apple, kita akan membandingkan skor Geekbench-nya alih-alih AnTuTu. Sebab, hasil skor AnTuTu tidak bisa dibandingkan jika berasal dari platform berbeda.

iPhone 14 Pro (Apple A16 Bionic) mendapatkan skor Geekbench 6 sebesar 2.519 poin (single core) dan 6.382 poin (multi-core). Sementara itu, Snapdragon 8s Gen 3 mendapatkan nilai 2.019 poin (single core) dan 5.570 poin (multi-core).

4. Exynos 2400

Exynos 2400

Exynos 2400 adalah chipset yang menggerakkan Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+ di Indonesia. Di beberapa negara lain, seperti AS, Kanada, Cina, Taiwan, dan Hong Kong, varian Galaxy S24 dan S24+ dilengkapi dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3.

Chipset Exynos 2400 menawarkan 10 inti prosesor alih-alih 8 seperti pada Snapdragon 8s Gen 3, merupakan jumlah terbanyak yang pernah ada dalam sebuah chipset Exynos. Ini termasuk satu unit Cortex X4 prime core dengan kecepatan 3,21 GHz, lima inti Cortex A720 (dua pada 2,9 GHz dan tiga pada 2,6 GHz), serta empat inti Cortex A520 pada 2 GHz.

GPU yang digunakan adalah Samsung Xclipse 940 dengan enam inti dan kecepatan hingga 1.009 MHz, hasil kerja sama antara Samsung dan AMD dengan basis teknologi AMD RDNA 3 untuk mendukung ray tracing.

Samsung telah menjanjikan peningkatan kinerja CPU dan GPU dari pendahulunya, serta efisiensi yang lebih baik dengan teknologi Fan-out Wafer Level Package (FOWLP) yang memungkinkan sinyal elektrik bergerak lebih cepat.

Tidak hanya itu, kemampuan kecerdasan buatan (AI) juga ditingkatkan, dengan Neural Processing Unit (NPU) yang mengalami peningkatan kinerja hingga 14,7 kali.

Peningkatan kinerja AI tersebut penting mengingat Galaxy S24 dan S24+ dilengkapi dengan berbagai fitur yang memanfaatkan kecerdasan buatan, seperti Live Translate, Circle to Search, Chat Assist, dan Generative Photo.

Dalam pengujian, Exynos 2400 mencetak skor AnTuTu 10 sebesar 1.658.813 dan skor CPU pada Geekbench 6 sebesar 2210 untuk single-core dan 7015 untuk multi-core.

5. Snapdragon 7+ Gen 3

snapdragon 7+ gen 3

Chipset berikutnya yang setara dengan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Snapdragon 7+ Gen 3. Ini merupakan chipset besutan Qualcomm untuk HP mid-range, diperkenalkan untuk memboyong teknologi kecerdasan buatan (AI) on-device ke pasar ponsel yang lebih terjangkau.

Dengan teknologi AI yang terkandung di dalam Snapdragon 7+ Gen 3, perangkat jadi bisa melakukan manipulasi konten seperti gambar, tulisan, video, audio, dan musik tanpa harus terhubung ke cloud.

Snapdragon 7+ Gen 3 juga menjadi yang pertama di seri Snapdragon 7 untuk dibekali kemampuan Wi-Fi 7. Fitur ini biasanya hanya didukung chipset kelas atas.

Adapun fitur pendukung lainnya mencakup Snapdragon Elite Gaming yang terdiri atas Game Post Processing Accelerator dan Adreno Frame Motion Engine 2. Serangkaian fitur ini berguna untuk meningkatkan kualitas grafis dari game yang dimainkan.

Snapdragon 7+ Gen 3 ditenagai dengan delapan unit prosesor yang mencakup satu inti Cortex X4 (2.8 GHz), empat inti Cortex A720 (2.6 GHz), serta tiga unit Cortex A520 (1.9 GHz). Chipset yang dibangun pada fabrikasi 4 nm TSMC ini juga ditopang dengan GPU Adreno 732 berfrekuensi 950 MHz.

HP pertama di dunia yang dibekali dengan Snapdragon 7+ Gen 3 adalah OnePlus Ace 3V. Ponsel ini memiliki skor AnTuTu v10 sebesar 1.366.982 poin, dilansir dari Nano Review. Angka tersebut tidak beda jauh dengan Xiaomi Civi 4 Pro (Snapdragon 8s Gen 3) yang hadirkan skor 1.537.608 poin.

Nah, kini setelah mengetahui chipset-chipset pesaing yang setara dengan Snapdragon 8s Gen 3, kita bisa membayangkan performa suatu ponsel dengan gambaran yang lebih akurat. Semoga bermanfaat.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram