carisinyal web banner retina

Snapdragon 7+ Gen 3 Setara Apa? Ini 5 Chipset Pesaingnya

Ditulis oleh Adam Duta Dwiguna

Snapdragon 7+ Gen 3 menjadi salah satu chipset terbaru dari Qualcomm yang menawarkan performa tinggi dan efisiensi yang cukup baik. Qualcomm merilis chipset ini pada Maret 2024 secara global. Chipset ini nantinya akan menyasar HP kelas menengah hingga menengah ke atas sebagai versi lebih tinggi dari Snapdragon 7 Gen 3.

Secara generasi, Snapdragon 7+ Gen 3 ini menjadi penerus dari Snapdragon 7+ Gen 2 yang punya kemampuan mirip dengan Snapdragon 8+ Gen 1. Sebagai penerus, Snapdragon 7+ Gen 3 ini bisa dibilang mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Salah satu alasannya adalah karena Snapdragon 7+ Gen 3 ini menggunakan core CPU yang sama dengan Snapdragon 8 Gen 3. Namun, dengan clock CPU yang lebih rendah.Meski begitu, Srivatsan Sridhar dari Fonearena mengatakan bahwa hal tersebut akan membuat chipset ini jadi yang paling tangguh di kelas menengah menggantikan posisi Dimensity 8300.

snapdragon 7+ gen 3

Untuk arsitekturnya, Snapdragon 7+ Gen 3 ini menggunakan proses fabrikasi 4 nm dan delapan inti CPU. Terdiri dari satu core Cortex X4 (2,8 GHz) sebagai inti primanya, empat core Cortex A720 (2,6 GHz) untuk performa, dan tiga core Cortex A520 (1,9 GHz) untuk efisiensi dayanya. Chipset ini didukung GPU Adreno 732 dengan frekuensi 950 MHz.

Untuk mendapatkan performa maksimal, GPU-nya juga sudah memiliki fitur seperti Snapdragon Elite Gaming Post Processing Accelerator dan Adreno Frame Motion Engine 2. Sebagai chipset kelas menengah ke atas, Snapdragon 7+ Gen 3 ini sudah kompatibel dengan RAM LPDDR5x dengan maksimal bandwidth 64 Gbit/s. Serta penyimpanan internal UFS 4.0.

Di sisi lain, chipset ini juga sudah didukung Qualcomm ISP 8-bit. Resolusi maksimal layar yang didukungnya bisa sampai QHD+ atau 3840 x 2160 piksel dengan refresh rate 120 Hz. Kemudian untuk resolusi kameranya bisa mencapai 200 MP dengan perekaman video 4K 60 fps yang stabil.

Soal kecepatannya, Snapdragon 7+ Gen 3 ini sudah didukung modem 5G dari Snapdragon X63. Kecepatan unduh maksimal yang bisa diraihnya yaitu mencapai 5000 Mbps dan unggah hingga 3500 Mbps. Selain itu ada WiFi 7 dan Bluetooth 5.4 yang kencang dan responsif.

Lalu, bagaimana dengan hasil pengujian sintetis dari Snapdragon 7+ Gen 3 ini? Jika merujuk pada hasil pengujian oleh Nanoreview, Snapdragon 7+ Gen 3 ini mendapatkan hasil yang cukup menarik.

Ketika diuji menggunakan Benchmark AnTuTu v10, Snapdragon 7+ Gen 3 ini mendapatkan skor 1.366.982 poin. Kemudian untuk GeekBench 6, skornya yaitu 1913 poin untuk single-core dan 5098 poin untuk multi-core-nya.

Nah, setelah mengetahui lebih soal Snapdragon 7+ Gen 3 ini, beberapa dari kalian mungkin penasaran chipset apa yang bisa dianggap setara dengannya. Namun, bukan berarti daftar chipset yang disebutkan ini akan benar-benar setara. Hanya saja, ketika disandingkan, chipset tersebut akan saling menyaingi satu sama lain. Silakan simak artikel ini sampai habis, ya.

1. Dimensity 8300

dimensity 8300

Salah satu chipset yang bisa dianggap setara sekaligus sebagai pesaing beratnya adalah Dimensity 8300. Snapdragon 7+ Gen 3 akan berebut posisi dengannya sebagai chipset terbaik dan tertangguh di kelas menengah ke atas.

Dimensity 8300 memiliki arsitektur cukup padat yaitu dengan fabrikasi 4nm dan delapan inti CPU yang terbagi ke tiga klaster. Klaster pertama diisi oleh satu core Cortex A715 (3,35 GHz) sebagai inti primanya. Klaster kedua diisi oleh tiga core Cortex A715 (3,2 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A510 (2,2 GHz) untuk efisiensi daya di klaster terakhir.

Untuk menghasilkan grafis tingginya, chipset ini didukung GPU Mali G615 MP6 dengan frekuensi 1400 MHz. Untuk kompatibilitasnya, Dimensity 8300 sudah bisa menggunakan RAM LPDDR5x dengan maksimal bandwidth hingga 68,2 Gbit/s. Serta penyimpanan internal UFS 4.0.

Untuk medianya, Dimensity 8300 menggunakan ISP MediaTek APU 780 yang mendukung resolusi layar hingga 2960 x 1440 piksel. Maksimal resolusi kameranya bisa sampai 320 MP dengan perekaman video 4K 60 fps. Chipset ini juga sudah menggunakan modem 5G dengan kecepatan unduh hingga 7900 Mbps dan unggah di 4200 Mbps. Sayangnya, chipset ini masih hanya mendukung konektivitas WiFi 6 saja.

POCO X6 Pro 5G menjadi HP pertama yang menggunakan chipset paling tangguh di kelasnya ini. POCO menambahkan nama “Ultra” di bagian belakangnya, tapi spesifikasi CPU-nya tidak berubah.

Berdasarkan data dari Nanoreview, Dimensity 8300 ini mampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 1.373.164 poin. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 1505 poin untuk single-core dan 4829 poin untuk multi-core-nya. Berikut adalah komparasi antara Dimensity 8300 dan Snapdragon 7+ Gen 3.

Kelebihan Dimensity 8300 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor AnTuTu-nya sedikit lebih tinggi (1.373.164 vs 1.366.982)
  • Clock speed CPU lebih tinggi (3,35 GHz vs 2,8 GHz)
  • Frekuensi GPU lebih tinggi (1400 MHz vs 950 MHz)
  • Mendukung resolusi kamera lebih tinggi (320 MP vs 200 MP)
  • Kecepatan unduh dan unggah lebih tinggi (7900 Mbps vs 5000 Mbps dan 4200 Mbps vs 3500 Mbps)

Kekurangan Dimensity 8300 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor single-core dan multi-core lebih rendah (1505 vs 1913 dan 4829 vs 5098)
  • Maksimal resolusi layar yang didukung lebih rendah
  • Jenis teknologi WiFi kalah baru (WiFi 6 vs WiFi 7)

2. Snapdragon 8+ Gen 1

red magic 7s pro

Snapdragon 8+ Gen 1 ini menjadi salah satu chipset kelas menengah ke atas dengan performa tinggi. Chipset ini dirancang dengan arsitektur ARMv9-A dengan proses manufaktur 4 nm. Prosesor atau CPU-nya berjumlah delapan yang diandalkan sebagai sumber tenaganya.

Adapun prosesor atau CPU tersebut terdiri dari satu core Cortex X2 dengan frekuensi cukup tinggi hingga 3,2 GHz. Kemudian ada tiga core Cortex A710 dengan frekuensi 2,75 GHz dan empat core Cortex A510 dengan frekuensi 2 GHz. Untuk kartu pengolah grafisnya, Snapdragon 8+ Gen 1 ini mengandalkan Adreno 730 dengan frekuensi 900 MHz.

Snapdragon 8+ Gen 1 ini sudah kompatibel bersama RAM LPDDR5 dengan bandwidth maksimal 51,2 Gbit/s. Sedangkan untuk memori internal yang sudah kompatibelnya adalah UFS 3.1. Chipset ini juga sudah mendukung resolusi kamera utama hingga 200 MP serta perekaman video di kualitas 8K dengan 30 fps dan 4K dengan 120 fps.

Menurut database dari Nanoreview, Snapdragon 8+ Gen 1 mendapatkan skor 1.292.839 poin untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang didapatkannya yaitu 1767 poin untuk single-core dan 4591 poin untuk multi-core-nya. Untuk pengujian 3DMark Wild Life, chipset ini mendapatkan skor cukup tinggi yaitu 9049 poin.

Beberapa HP yang sudah ditenagai oleh Snapdragon 8 Plus Gen 1 adalah OPPO Reno10 Pro+ 5G, ASUS ROG Phone 6, dan ASUS ROG Phone 6 Pro. Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 8+Gen 1 dan Snapdragon 7+ Gen 3.

Kelebihan Snapdragon 8+Gen 1 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Clock speed pada CPU lebih tinggi (3,2 GHz vs 2,8 GHz)
  • Mendukung kualitas perekaman video lebih tinggi (8K 30 fps vs 4K 60 fps)
  • Kecepatan unduh dan unggah lebih tinggi (10.000 Mbps vs 5000 Mbps dan 3670 Mbps vs 3500 Mbps)

Kekurangan Snapdragon 8+Gen 1 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor AnTuTu v10 lebih rendah (1.292.839 vs 1.366.982)
  • Skor single-core dan multi-core lebih rendah (1767 vs 1913 dan 4591 vs 5098)
  • Frekuensi GPU-nya lebih rendah (900 MHz vs 950 MHz)
  • Tidak kompatibel dengan RAM baru (LPDDR5 vs LPDDR5x)
  • Menggunakan jenis WiFi lebih lama (WiFi 6 vs WiFi 7)

3. Dimensity 9200

vivo x90

Salah satu chipset yang bisa dianggap setara lainnya adalah Dimensity 9200. Chipset ini dirancang atas arsitektur ARMv9-A dengan proses manufaktur 4 nm. Sedangkan untuk sumber tenaganya mengandalkan delapan prosesor atau CPU yang terbagi ke tiga klaster.

Klaster pertama diisi oleh satu core Cortex X3 (3,05 GHz) sebagai inti primanya. Kemudian klaster kedua diisi oleh tiga core Cortex A715 (2,85 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A510 (1,8 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sedangkan untuk kartu pengolah grafis yang digunakannya yaitu Mali-G715 dengan frekuensi 850 MHz.

Di sisi lain, Dimensity 9200 ini sudah kompatibel dengan RAM LPDDR5X dengan maksimal bandwidth 68,2 Gbit/s. Sedangkan untuk memori internalnya mendukung UFS 3.1 dan UFS 4.0. Chipset ini menggunakan ISP MediaTek APU 690 yang sudah mendukung resolusi layar mencapai 2960 x 1440 piksel.

Menariknya, chipset ini sudah mendukung penggunaan resolusi kamera utama mencapai 320 MP dengan perekaman video 8K 30 fps dan 4K 60 fps. Dimensity 9200 juga sudah menggunakan modem 5G dengan kecepatan unduh 7900 Mbps dan unggah hingga 4200 Mbps.

Menurut database dari Nanoreview, Dimensity 9200 ini mampu mendapatkan skor 1.482.965 poin untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang didapatkannya yaitu 1949 poin untuk single-core dan 5281 poin untuk multi-core-nya. Untuk pengujian 3DMark Wild Life, chipset ini mendapatkan skor cukup tinggi yaitu 12.376 poin.

Beberapa HP yang sudah ditenagai oleh Dimensity 9200 adalah vivo X90 Pro dan OPPO Find X6. Berikut adalah komparasi antara Dimensity 9200 dan Snapdragon 7+ Gen 3.

Kelebihan Dimensity 9200 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor AnTuTu v10 lebih tinggi (1.482.965 vs 1.366.982)
  • Skor single-core dan multi-core-nya lebih tinggi (1949 vs 1913 dan 5281 vs 5098)
  • Clock speed CPU-nya lebih tinggi (3,05 GHz vs 2,8 GHz)
  • Mendukung resolusi kamera dan perekaman video yang lebih maksimal
  • Kecepatan unduh dan unggahnya lebih tinggi (7900 Mbps vs 5000 Mbps dan 4200 Mbps vs 3500 Mbps)

Kekurangan Dimensity 9200 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Frekuensi GPU lebih rendah (850 vs 950)
  • Resolusi maksimal pada layar lebih rendah (2960 x 1440 piksel vs 3840 x 2160 piksel)

4. Snapdragon 8s Gen 3

snapdragon 8s gen 3

Chipset selanjutnya yang dianggap setara dengan Snapdragon 7+ Gen 3 adalah Snapdragon 8s Gen 3. Chipset ini jadi salah satu yang punya kemampuan tinggi, bahkan hampir setara dengan Snapdragon 8 Gen 3. Proses fabrikasi yang digunakannya cukup sempit yaitu 4nm dengan mengandalkan delapan inti CPU yang terbagi ke tiga klaster.

Klaster pertama diisi oleh satu core Cortex X4 (3 GHz) sebagai inti primanya. Kemudian klaster kedua diisi oleh empat core Cortex A720 (2,8 GHz) untuk performanya dan tiga core Cortex A520 (2 GHz) untuk efisiensi daya di klaster terakhir. Sedangkan untuk GPU yang digunakannya yaitu Adreno 735 memiliki frekuensi 1100 MHz.

Sebagai chipset kelas menengah ke atas, Snapdragon 8s Gen 3 sudah kompatibel dengan RAM LPDDR5x dengan bandwidth 64 Gbit/s dan memori internal UFS 4.0. Kecepatan modem 5G-nya pun sudah cukup baik yaitu untuk unduhannya mencapai 6500 Mbps dan unggah 3500 Mbps.

Di sisi lain, Snapdragon 8s Gen 3 juga sudah menggunakan ISP Hexagon untuk sektor multimedianya. Resolusi layar maksimalnya bisa mencapai 3840 x 2160 piksel. Sedangkan untuk resolusi kameranya mencapai 200 MP dengan perekaman video hingga 8K 30 fps dan 4K 60 fps.

Menurut database dari Nanoreview, Snapdragon 8s Gen 3 ini mampu mendapatkan skor 1.554.839 poin untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang didapatkannya yaitu 2019 poin untuk single-core dan 5570 poin untuk multi-core-nya. Untuk pengujian 3DMark Wild Life, chipset ini mendapatkan skor cukup tinggi yaitu 12.376 poin.

Kabarnya, HP pertama yang berkesempatan menggunakan Snapdragon 8s Gen 3 adalah Redmi Turbo 3. Berikut adalah komparasi antara Snapdragon 8s Gen 3 dan Snapdragon 7+ Gen 3.

Kelebihan Snapdragon 8s Gen 3 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor AnTuTu v10 lebih tinggi (1.554.839 vs 1.366.982)
  • Skor single-core dan multi-core lebih tinggi (2019 vs 1913 dan 5570 vs 5098)
  • Clock speed CPU lebih tinggi (3 GHz vs 2,8 GHz)
  • Frekuensi GPU lebih tinggi (1100 MHz vs 950 MHz)
  • Mendukung perekaman video yang lebih baik
  • Kecepatan unduhan lebih tinggi (6500 Mbps vs 5000 Mbps)

5. Exynos 2200

Exynos 2200

Exynos 2200 masih termasuk ke salah satu chipset yang setara dengan Snapdragon 7+ Gen 3. Chipset ini dirancang menggunakan proses fabrikasi 4 nm yang hemat daya. Sedangkan untuk prosesor atau CPU-nya ditenagai oleh octa-core yang terbagi ke tiga klaster.

Klaster pertama diisi oleh satu core Cortex X2 (2,8 GHz) sebagai inti primanya. Kemudian klaster kedua diisi oleh tiga core Cortex A710 (2,52 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A510 (1,82 GHz) untuk efisiensi dayanya. Sementara untuk kartu pengolah grafisnya, chipset ini mengandalkan Samsung Xclipse 920 dengan frekuensi 1306 MHz.

Exynos 2200 ini sudah kompatibel dengan jenis RAM LPDDR5 dengan maksimal bandwidth mencapai 51,2 Gbit/s. Sedangkan untuk memori internalnya adalah UFS 3.1. Dukungan modem 5G-nya juga membuat kecepatan unduhannya sangat baik yaitu mencapai 7350 Mbps dan unggahan mencapai 3670 Mbps.

Selain itu, chipset ini juga cukup baik soal multimedianya. Exynos 2200 sudah mendukung resolusi maksimal pada layar hingga 3840 x 2160 piksel. Sedangkan untuk resolusi maksimal kamera utamanya adalah 200 MP dan perekaman video 8K dengan 30 fps atau 4K dengan 120 fps.

Menurut database dari Nanoreview, Exynos 2200 ini mampu mendapatkan skor 1.131.544 poin untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor yang didapatkannya yaitu 1582 poin untuk single-core dan 3669 poin untuk multi-core-nya. Untuk pengujian 3DMark Wild Life, chipset ini mendapatkan skor cukup tinggi yaitu 6873 poin.

Salah satu HP Samsung yang sudah menggunakan Exynos 2200 adalah Samsung Galaxy S23 FE 5G. Berikut adalah komparasi antara Exynos 2200 dan Snapdragon 7+ Gen 3.

Kelebihan Exynos 2200 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Frekuensi GPU lebih tinggi (1306 Mhz vs 950 MHz)
  • Mendukung perekaman video yang lebih baik
  • Kecepatan unduhan dan unggahan lebih tinggi (7350 Mbps vs 5000 Mbps dan 3670 vs 3500 Mbps)

Kekurangan Exynos 220 dibandingkan Snapdragon 7+ Gen 3

  • Skor AnTuTu v10 lebih rendah (1.131.544 vs 1.366.982)
  • Skor single-core dan multi-core lebih rendah (1582 vs 1913 dan 3669 vs 5098)
  • Menggunakan jenis RAM yang tidak lebih baru (LPDDR5 vs LPDDR5x)
  • Tidak menggunakan jenis WiFi terbaru (WiFi 6 vs WiFi 7)

Nah, itulah lima chipset yang bisa dianggap setara atau memiliki kemampuan di rentang yang sama dengan Snapdragon 7+ Gen 3. Setiap chipset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung tujuan pemakaiannya.

Namun, bagus atau tidaknya sebuah HP sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan chipset-nya saja. Masih banyak faktor lain yang bisa memengaruhi kemampuan dari sebuah HP. Menurut Anda, chipset mana yang kira-kira lebih layak untuk menjadi lawan dari Snapdragon 7+ Gen 3 ini? Tulis jawaban Anda di kolom komentar, ya.

Kategori:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram