UNISOC T820 Setara Apa? Inilah 5 Chipset Pesaingnya
Biasanya, chipset UNISOC lebih sering berada di kelas entry dengan kemampuan serba terbatas. Namun, tidak dengan UNISOC T820 yang memiliki performa cukup bertenaga. Bahkan, chipset ini memiliki tugas untuk menangani HP di kelas menengah yang biasanya membutuhkan performa dan efisiensi daya yang oke.
Meski begitu, tampaknya UNISOC T820 mampu menanganinya dengan mudah. Salah satu hal yang cukup menarik dari chipset satu ini adalah sudah support konektivitas 5G. Terdapat modem Makalu IVY510 untuk meningkatkan kecepatan berinternet.
Soal performa, UNISOC T820 cukup percaya diri dengan delapan inti CPU yang terbagi menjadi tiga klaster. Klaster pertama terdiri dari satu core Cortex A76 (2,7 GHz) sebagai sumber performa utamanya. Kemudian klaster kedua diisi oleh tiga core Cortex A76 dengan frekuensi yang lebih kecil yaitu 2,3 GHz.
Terakhir adalah klaster ketiga yang diisi oleh empat core Cortex A55 (2,1 GHz) untuk efisiensi dayanya. Proses fabrikasi yang dimiliki chipset ini juga sudah cukup modern dengan 6 nm saja. Sedangkan untuk pengolahan grafisnya mengandalkan Mali G57 MP4 (780 MHz) yang menggunakan arsitektur Vallhall generasi pertama.
Untuk kebutuhan multitasking, UNISOC T820 sudah mendukung memori LPDDR4x. Jenis memori tersebut memiliki frekuensi 2133 MHz dengan maksimal bandwidth mencapai 17,07 Gbit/s.
Lebih lanjut lagi, UNISOC T820 ini memiliki kemampuan ISP atau multimedia yang cukup menarik. Mulai dari resolusi layar yang bisa mendukung sampai 3440 x 1440 piksel, resolusi kamera 108 MP, dan perekaman video berkualitas 4K dengan 60 fps.
Skor benchmark yang diraih UNISOC T820 ini cukup menarik. Mulai dari AnTuTu v10 yang mampu mencapai skor 489.852. Kemudian GeekBench 6 dengan skor 766 untuk single-core dan 2306 untuk multi-core.
Nah, setelah mengetahui kurang lebih soal chipset satu ini, sebagian dari kalian mungkin penasaran kira-kira UNISOC T820 ini setara apa, sih? Berikut Carisinyal akan mengulas daftar chipset yang setara dengannya.
Sebagai catatan, UNISOC T820 di-rebranding menjadi UNISOC T9100 di tahun 2025 tanpa ada perubahan pada spesifikasinya. Oleh karena itu, pembahasan mengenai UNISOC T820 di artikel ini juga secara otomatis mewakili UNISOC T9100.
1. Exynos 1380

Chipset pertama yang dianggap setara dengan UNISOC T820 adalah Exynos 1380. Chipset dengan proses fabrikasi 5 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU. Terdiri dari empat core Cortex A78 (2,4 GHz) dan emapt core Cortex A55 (2 GHz).
Selain itu, Exynos 1380 juga didukung oleh GPU mali G68 MP5 dengan frekuensi 950 MHz untuk kartu pengolah grafisnya. Menariknya, chipset ini juga sudah mendukung memori LPDDR5 yang lebih cepat dengan frekuensi 3200 MHz. Bahkan, maksimal bandwidth yang dimilikinya mencapai 51,2 Gbit/s.
Untuk multimedianya, Exynos 1380 menggunakan ISP dengan dukungan layar mencapai 2960 x 1440 piksel refresh rate 120 Hz. Sedangkan untuk resolusi kameranya mendukung hingga 200 MP dengan perekaman video 4K 30 fps saja.
Exynos 1380 mampu meraih skor 585.285 untuk AnTuTu v10. Kemudian GeekBench 6, skor yang diraihnya adalah 1006 untuk single-core dan 2785 untuk multi-core. Sedangkan skor untuk 3DMark Wild Life yang diraihnya mencapai 2819.
2. Dimensity 1080

Dimensity 1080 hadir dengan delapan inti CPU sebagai sumber tenaganya. Terdiri dari dua core Cortex A78 (2,6 GHz) untuk performa dan enam core Cortex A55 (2 GHz) untuk efisiensinya. Selain itu, terdapat dukungan dari kartu pengolah grafis atau GPU Mali G68 MP4 dengan frekuensi 800 MHz.
Untuk urusan multitasking, chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini sudah mendukung memori LPDDR5. Jenis memori ini memiliki kemampuan proses pembacaan dan penulisan yang cepat dengan frekuensi 3200 MHz. Apalagi sudah didukung konektivitas 5G yang membuatnya lebih gesit.
Soal multimedianya, Dimensity 1080 menggunakan ISP MediaTek APU 3.0. ISP ini sudah mendukung resolusi layar mencapai 2520 x 1080 piksel dengan refresh rate 120 Hz, resolusi kamera mencapai 200 MP, dan perekaman videonya yaitu 4K dengan 30 fps.
3. Snapdragon 695

Snapdragon 695 menjadi chipset berikutnya yang dianggap setara dengan UNISOC T820. Chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU. Terdiri dari dua core Kryo 660 Gold berbasis Cortex A78 (2,2 GHz) dan enam core Kryo 660 Silver berbasis Cortex A55 (1,8 GHz).
Selain itu, chipset ini juga didukung oleh GPU Adreno 619 dengan frekuensi 950 MHz. Untuk aktivitas multitasking-nya, chipset ini menawarkan dukungan dari memori LPDDR4x (2133 MHz) dengan maksimal bandwidth mencapai 17 Gbit/s. Kecepatannya pun bisa diandalkan dengan konektivitas 5G menggunakan modem Snapdragon X51.
Lebih lanjut lagi, Snapdragon 695 ini menggunakan ISP Hexagon 686 yang mendukung resolusi layar hingga 2520 x 1080 piksel refresh rate 120 Hz. Selain itu, kemampuan kameranya juga mendukung hingga 108 MP dengan perekaman video 1080p dengan 60 fps.
Snapdragon 695 mampu meraih skor AnTuTu v10 mencapai 445.503. Sedangkan untuk GeekBench 6, skor single-core-nya yaitu 916 dan multi-core 2145. Kemudian untuk 3DMark Wild Life-nya mencapai skor 1201. Nah, berikut adalah komparasi antara Snapdragon 695 dan UNISOC T820.
4. Helio G99

Helio G99 menjadi salah satu chipset yang cukup bertenaga di kelas mid-end. Menariknya, UNISOC T820 ini memiliki misi untuk menggantikan peran tersebut di kelasnya. Chipset dengan proses fabrikasi 6 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU. Terdiri dari dua core Cortex A76 (2,2 GHz) dan enam core Cortex A55 (2 GHz).
Sedangkan untuk GPU-nya mengandalkan Mali G57 MP2 dengan frekuensi 1100 MHz. Untuk multimedianya, Helio G99 ini sudah mendukung resolusi layar maksimal 2520 x 1080 piksel dengan refresh rate 120 Hz. Sedangkan maksimal resolusi fotonya mencapai 108 MP dan video 2K dengan 30 fps saja.
Sayangnya, chipset ini mendukung konektivitas 5G, sehingga masih mengandalkan jaringan 4G atau LTE saja. Hal ini jugalah yang membuat kecepatan unduhannya hanya mencapai 650 Mbps saja. Namun, untuk penggunaan multitasking, Helio G99 sudah mendukung memori LPDDR4x dengan maksimal bandwidth 17,1 Gbit/s.
Helio G99 berhasil meraih skor 415.167 untuk AnTuTu v10. Sedangkan untuk GeekBench 6, skornya yaitu 733 untuk single-core dan 1994 untuk multi-core. Kemudian skor kemampuan grafisnya (GPU) mencapai 1243 pada 3DMark Wild Life.
5. Kirin 980

Kirin 980 menjadi chipset lainnya yang bisa dibilang masih setara dengan UNISOC T820. Chipset dengan fabrikasi 7 nm ini ditenagai oleh delapan inti CPU yang terbagi menjadi tiga klaster. Klaster pertama diisi oleh dua core Cortex A76 (2,6 GHz) sebagai sumber performa utamanya.
Kemudian klaster kedua diisi oleh dua core Cortex A76 (1,92 GHz) untuk performa dan empat core Cortex A55 (1,8 GHz) untuk efisiensinya. Selain itu, chipset ini juga didukung oleh kartu pengolah grafis atau GPU Mali G76 MP10 dengan frekuensi 720 MHz.
Sayangnya, Kirin 980 ini belum mendukung konektivitas 5G sehingga hanya mengandalkan jaringan LTE atau 4G saja. Meski begitu, kebutuhan multitasking-nya sudah didukung oleh LPDDR4x dengan frekuensi 2133 MHz. Apalagi kecepatan bandwidth yang dimilikinya sudah mencapai 34,1 Gbit/s.
Untuk multimedianya, Kirin 980 memiliki ISP yang mendukung resolusi layar mencapai 3120 x 1440 piksel. Selain itu, resolusi kamera yang didukungnya mencapai 48 MP dengan perekaman video 4K 30 fps.
Kirin 980 imampu meraih skor AnTuTu v10 hingga 583.410. Kemudian GeekBench 6 yaitu single-core mencapai 835 dan multi-core 2132. Sedangkan untuk 3DMark Wild Life-nya mencapai 2490.
6. Helio G200

MediaTek Helio G200 merupakan chipset kelas menengah yang berfokus pada gaming. Chipset ini menawarkan performa oke untuk ponsel budget gaming, dengan skor AnTuTu v10 sekitar 457 ribu poin dan Geekbench 6 sebesar 738 poin (single-core) / 2011 poin (multi-core).
UNISOC T820 dan Helio G200 sama-sama dibuat dengan proses fabrikasi 6nm (TSMC) dan CPU 8-core berbasis Cortex-A76 + A55. Keduanya juga sama-sama mendukung RAM LPDDR4X, layar FHD+ 120 Hz, dan Wi-Fi 5.
Akan tetapi, Helio G200 menggunakan konfigurasi CPU berupa 2× A76@2,2 GHz dan 6× A55@2,0 GHz sehingga performanya masih berada di bawah UNISOC T820. Helio G200 juga menggunakan GPU Mali-G57 MC2 yang tidak sepowerful GPU Mali-G57 MC4 yang dimiliki UNISOC T820.
Selain hanya mendukung jaringan 4G LTE, Helio G200 juga hanya mendukung perekaman video hingga resolusi 2K@30 fps saja. Penyimpanan internalnya juga tidak sekencang UNISOC T820 karena baru mendukung teknologi UFS hingga versi 2.2.
Menariknya, Helio G200 memiliki keunggulan dalam hal konektivitas Bluetooth. Pasalnya, chipset ini sudah mendukung Bluetooth versi 5.2 sedangkan UNISOC T820 hanya mendukung Bluetooth hingga versi 5.0.
Nah, itulah daftar chipset yang bisa dianggap setara atau memiliki kemampuan di rentang yang sama dengan UNISOC T820. Setiap chipset memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tergantung tujuan pemakaiannya.
Namun, bagus atau tidaknya sebuah HP sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan chipset-nya saja. Masih banyak faktor lain yang bisa memengaruhi nilai jual dari sebuah HP. Menurut Anda, chipset mana yang kira-kira lebih layar untuk menjadi lawan dari UNISOC T820 ini?
