Ketahui 7 Chipset yang Setara dengan Exynos 1380, Apa Saja?

Ditulis oleh Ananda Ganesha M

Cukup mengejutkan, Samsung tiba-tiba merilis Exynos 1380 pada Maret 2023 bersamaan dengan Exynos 1330. Ya, kedua SoC kelas menengah ini menjadi sumber kekuatan bagi Samsung Galaxy A54 5G.

Bukan hanya kedatangannya yang tiba-tiba yang bikin kaget, tapi juga kemampuannya. Pasalnya Exynos 1380 benar-benar dirancang untuk memboyong fitur-fitur flagship ke smartphone yang lebih terjangkau.

samsung galaxy a54

Bagaimana tidak? Ia mendukung resolusi kamera utama hingga 200 MP. Ini jelas peningkatan cukup drastis ketimbang pendahulunya (Exynos 1280) yang hanya mendukung sampai 108 MP.

Adapun pada dukungan display-nya, Exynos 1380 juga sanggup menunjang layar beresolusi Full HD+ pada refresh rate 144 Hz. Omong-omong, ponsel menengah dengan refresh rate 144 Hz sendiri sudah pernah diwujudkan pada Xiaomi 10T dengan SoC Snapdragon 865. Semoga sih dengan adanya Exynos 1380, Samsung bisa ikuti jejak yang sama.

Perihal komponen CPU-nya, terdapat empat inti Cortex A78 berkekuatan 2.4 GHz sebagai klaster high performance, serta empat inti Cortex A55 pada clock speed 2.0 GHz. Tidak lupa, terdapat juga GPU berupa Mali G68 MP5 yang siap menunjang aktivitas grafis, seperti gaming dan pengeditan gambar.

Chipset Samsung yang bawakan fabrikasi 5 nm EUV ini juga mendukung jenis RAM LPDDR5 dan LPPDR4X. Ini tentunya tawarkan fleksibilitas pada vendor smartphone untuk menetapkan jenis RAM mana yang mau dipakai.

exynos 1380_

Kemudian, chipset juga dipadukan dengan dukungan storage UFS 3.1 sekaligus fitur jaringan berguna seperti NFC, Bluetooth 5.2, dan Wi-Fi 6. Exynos 1380 juga merupakan chipset 5G yang mendukung mmWave serta sub 6 GHz.

Untuk dapat mengetahui chipset apa saja yang setara dengan Exynos 1380, kita bisa gunakan hasil benchmark sebagai acuan. Exynos 1380 meraih skor AnTuTu v9 sangat tinggi yaitu 507.363 poin, demikian yang Carisinyal lansir dari Nano Review.

Tak lupa, skor Geekbench 5 di SoC ini juga cukup tinggi yakni 776 poin pada pengujian single core dan 2587 poin pada multi-core.

Melihat dari skornya, satu SoC setara yang namanya paling pertama mencuat di benak saya adalah Snapdragon 855. Saya pribadi pernah gunakan HP dengan SoC Qualcomm tersebut, yaitu Sharp Aquos R3. Dan performanya memang cukup memuaskan meski kadang throttling.

Nah, itu tadi sekilas tentang Exynos 1380. Samsung tidak bisa sepenuhnya bernapas lega, karena persaingan akan tetap berjalan ketat dengan beragamnya chipset lain yang punya performa setara (bahkan lebih) di kelas menengah. Mau tahu apa saja chipset tersebut? Simak berikut ini.

1. Snapdragon 855

snapdragon 855

Siapa sangka bahwa Exynos 1380 bisa setara dengan chipset flagship ternama dari Qualcomm? Ya, Snapdragon 855 adalah SoC yang dibicarakan, sering digunakan pada mayoritas flagship yang keluar di tahun 2019.

Di dalam chipset Qualcomm ini, terdapat konfigurasi prosesor delapan inti yang juga mengandalkan prime core guna mendongkrak performa lebih tinggi lagi. Ini tentu memberi advantage lebih ketimbang Exynos 1380 yang hanya andalkan klaster high performance untuk aktivitas berat.

Rincian spesifikasi prosesor pada Snapdragon 855 adalah sebagai berikut: satu unit prima core Cortex A76 dengan clock 2.84 GHz, tiga inti big core Cortex A76 berkekuatan 2.42 GHz, dan terakhir adalah empat unit Cortex A55 di frekuensi 1.8 GHz.

Semua inti tersebut bahu membahu untuk menyeimbangkan antara performa tinggi saat bermain gim, serta menjaga baterai tetap awet ketika melakukan aktivitas yang lebih ringan (dengan cara mengerahkan little core untuk melakukan tugasnya).

Jadi, total clock speed tertinggi yang bisa diraih Snapdragon 855 adalah 2.84 GHz, sedikit lebih tinggi dari Exynos 1380 dengan clock 2.4 GHz. Namun karena punya usia cukup lawas, Snapdragon 855 hanya gunakan arsitektur set instruksi ARMv8.1-A serta fabrikasi 7 nanometer.

Ini jelas inferior dibanding manufaktur 5 nm pada Exynos 1380. Tidak heran jika Snapdragon 855 lebih cenderung bertemu dengan isu throttling atau overheating.

Bahkan saat membandingkan kartu pengolah grafis keduanya (GPU), Snapdragon 855 hanya disertai chip Adreno 640 yang berlari pada frekuensi 585 MHz. Pun dengan jumlah unit eksekusinya yang hanya dua, tidak lebih unggul dari Mali G68 di Exynos 1380 yang punya frekuensi 950 MHz serta lima unit eksekusi.

Umur tua pada Snapdragon 855 lebih kentara lagi saat mengetahui dukungan memorinya yang hanya mentok di LPDDR4x, alih-alih LPDDR5 seperti pada Exnos 1380.

Snapdragon 855 juga diketahui memiliki dukungan modem X50 5G di dalamnya, disertai dengan support LTE Cat. 20 yang lebih unggul. Kecepatan unduhan yang dicapainya meraih hingga 2 Gb per detik serta kecepatan unggahan hingga 316 Mb per detik.

Sejumlah fitur konektivitas dan multimedia lainnya masih memperlihatkan ciri khas SoC flagship, seperti protokol Wi-Fi 6, Bluetooth 5.0, serta dukungan perekaman video hingga resolusi 4K di 120 FPS.

Skor AnTuTu v9 pada Snapdragon 855 kian membuktikan kesetaraannya dengan Exynos 1380, lantaran sama-sama meraih angka 500 ribuan. Lebih tepatnya, SoC ini dapatkan skor 523.438 poin yang hanya 3% lebih tinggi.

Kalau bicara performa riilnya, besar kemungkinan Snapdragon 855 akan kalah saing. Bukan karena tidak mampu berikan frame rate yang kencang, namun karena fabrikasinya yang lebih besar membuatnya tidak sebaik Exynos 1380 dalam hal sustainability.

2. Snapdragon 7 Gen 1

snapdragon 7 gen 1

Snapdragon 7 Gen 1 memang bukan SoC flagship. Posisinya sama seperti Exynos 1380. Keduanya merupakan chipset modern masa kini yang diperuntukkan pada kelas mid-range.

Bahkan, Snapdragon 7 Gen 1 juga disinyalir dapat membawakan kualitas SoC flagship ke kelas menengah. Ini sungguh terlihat pada besaran ukuran transistor yang dimilikinya. Ya, Snapdragon 7 Gen 1 diciptakan dengan manufaktur 4 nm oleh Samsung, sehingga membuat efisiensi dayanya setara dengan SoC flagship.

Di dalamnya pun sudah disediakan konfigurasi prosesor delapan unit yang lengkap, seperti unit Cortex A710 prime core berkekuatan 2.4 GHz, tiga inti performa tinggi Cortex A70 dengan clock speed 2.36 GHz, serta empat unit efisiensi Cortex A510 berkekuatan 1.8 GHz. Lalu sebagai kartu pengolah grafisnya, gunakan Adreno 644.

Berkat kartu pengolah grafis yang berkinerja tersebut, chipset mampu mendukung resolusi layar Full HD+ sekaligus dengan refresh rate 144 Hz. Bahkan ia juga sanggup berikan standar rentang dinamis HDR10, HLG, dan HDR10+.

Sementara pada sisi pengolahan imaging, menggunakan Spectra Triple ISP yang mendukung single camera hingga resolusi 200 MP. perekaman video 4K di 30 FPS, serta mendukung video recording 10-bit HDR.

Snapdragon 7 Gen 1 juga dilengkapi dengan modem internal 5G/LTE X62 dengan kecepatan unduhan 5G hingga 4,4 Gb per detik dan kecepatan unggahan 5G hingga 1,6 Gb per detik. Fitur konektivitas lainnya meliputi chip modem FastConnect 6700 yang mendukung WiFi 6E, Bluetooth 5.2, serta USB 3.1.

Untuk semakin membuktikan kalau Snapdragon 7 Gen 1 ini penuh dengan fitur flagship, lihat saja pada dukungan memorinya. Soalnya, chipset sudah mendukung RAM LPDDR5 pada frekuensi 3200 MHz serta storage berjenis UFS 3.1.

Ketimbang Exynos 1380, Snapdragon 7 Gen 1 lebih unggul karena mendukung kapasitas RAM maksimal di angka 16 GB (alih-alih hanya 8 GB pada Exynos 1380).

Snapdragon 7 Gen 1 pada dasarkan punya banyak advantage dibanding SoC dari Samsung tersebut. Pertama, developer gim lebih condong mengoptimalkan produk aplikasinya pada SoC Snapdragon. Kedua, ia memiliki prime core yang dapat meningkatkan performa lebih jauh. Ketiga, generasi mikroarsitektur yang digunakan lebih modern dan unggul.

Ditambah dengan alasan terakhir, yaitu skor AnTuTu v9 pada Snapdragon 7 Gen 1 lebih besar, yaitu 557 ribuan. Skor tersebut lebih tinggi 10% lebih besar dari skor 507 ribuan pada Exynos 1380. Per kuartal pertama tahun 2023, hanya ada sedikit smartphone yang gunakan Snapdragon 7 Gen 1. Beberapa di antaranya Xiaomi 13 Lite, Xiaomi Civi 2, dan OPPO Reno8 Pro.

3. Dimensity 1080

dimensity 1080

MediaTek Dimensity 1080 pertama kali dipopulerkan oleh realme 10 Pro Plus dan juga Redmi Note 12 Pro. Seperti Exynos 1380, chipset Dimensity 1080 juga dikhususkan untuk ponsel di harga mid-range.

Dimensity 1080 yang dirilis pada akhir tahun 2022 ini memiliki kesamaan konfigurasi prosesor dengan Exynos 1380. Bahkan jenis mikroaristektur yang digunakannya pun sama, yakni Cortex A78 sebagai inti high performance (big core) serta Cortex A55 sebagai klaster hemat daya (little core).

Perbedaan terletak pada formasi intinya. Dimensity 1080 gunakan dua unit big core dan enam inti hemat daya. Berbeda dengan Exynos 1380 yang membawakan formasi 4+4.

Kemudian, Cortex A78 pada Dimensity 1080 juga meraih besaran clock speed lebih tinggi yaitu 2.6 GHz. Satu hal yang membuat Dimensity 1080 kalah saing adalah ukuran transistor yang hanya 6 nm, sedikit lebih kalah dibandingkan Exynos 1380 dengan ukuran 5 nm.

Jenis GPU yang digunakannya pun sama-sama Mali G68, namun versi yang menyertai Dimensity 1080 memiliki sebanyak 4 execution unit. Bukan sebanyak 5 buah seperti GPU pada Exynos 1380.

Penerus dari Dimensity 920 ini juga kini memiliki dukungan kamera utama dengan resolusi mencapai 200 MP. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya mendukung 108 MP saja.

Terdapat dukungan HyperEngine 3.0 untuk memberikan optimasi pada aktivitas gaming, supaya mendapatkan performa lebih kencang dan juga stabilitas internet lebih stabil. Smartphone yang gunakan Dimensity 1080 juga berpotensi untuk mendukung Wi-Fi 6 serta jaringan seluler 5G sub 6 GHz.

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram