MediaTek Dimensity 7050 Setara Apa? Inilah 5 Chipset Pesaingnya
MediaTek memperkenalkan chipset kelas menengah baru pada Mei 2023. Chipset atau SoC tersebut adalah Dimensity 7050. SoC ini menjalani debutnya dengan mengotaki HP dari brand India, LAVA Agni 2.
realme 11 Pro+ dan realme 11 Pro pun menyusul dan turut memakai Dimensity 7050. Jika dilihat dari jeroannya, SoC yang satu ini sangat identik dengan Dimensity 1080. Pada CPU-nya terdapat 2 inti Cortex A78 dan 6 inti Cortex A55. Masing-masing disetel pada clockspeed maksimal 2,6 GHz dan 2,0 GHz.
Unit pengolah grafis alias GPU-nya menggunakan Mali-G68 MC4. GPU ini memiliki 4 execution unit dan bisa berjalan sampai 800 MHz. Dimensity 7050 juga mengandung beberapa komponen penting lain.
Mulai dari ISP dengan dukungan kamera maksimal di resolusi 200 MP, prosesor AI MediaTek APU 3.0, dan modem internal 5G. Dimensity 7050 disebut kompatibel dengan layar beresolusi 2520 x 1080 piksel (Full HD+) dan refresh rate-nya sampai 120 Hz.
SoC yang dibangun dengan fabrikasi 6 nm (TSMC) ini bisa memproses video hingga 4K 30 fps, cocok dengan penyimpanan UFS 2.1 atau UFS 2.1, serta mendukung RAM LPDDR5 atau LPDDR4x. Soal konektivitas, WiFi 6 dan Bluetooth 5.2 dapat diaktifkan pada Dimensity 7050.
Situs Nanoreview mencatat bahwa ponsel yang menggunakan SoC ini, Realme 11 Pro+, meraih skor AnTuTu 9 di angka 532.839. Sementara itu, skor single-core dan multi-core CPU-nya di GeekBench 5 adalah 838 dan 2305.
Hasilnya sedikit berbeda dari pengujian yang dilakukan kanal YouTube Sahil Karoul. Pasalnya, skor AnTuTu 9 yang berhasil diraih adalah 570.745. Adapun skor GeekBench 6 di skenario single-core serta multi-core secara berurutan yakni 931 dan 2379. Terakhir, skor kemampuan GPU di 3DMark Wild Life (Vulkan) adalah 2301.
Lantas chipset mana saja yang kira-kira punya kemampuan setara dengan Dimensity 7050? Jawabannya akan segera Anda temui di bawah ini. Sebagai catatan, beberapa chipset yang dicantumkan bukan benar-benar setara, tetapi masih berada di kelompok performa yang satu rentang.
1. Snapdragon 778G
Snapdragon 778G adalah chipset favorit yang muncul sejak 2021. Hampir seluruh brand HP besar di Indonesia memakainya. Anda bisa menjumpainya di beberapa HP, misalnya Samsung Galaxy A73, vivo T1 Pro 5G, dan Xiaomi 12 Lite.
Hal yang membuat SoC ini disukai konsumen dan produsen adalah kestabilan performanya, kemampuan pemrosesan foto dan video yang baik, serta minim menimbulkan panas berlebih. Jeroan SoC ini diisi oleh komponen utama delapan inti CPU dan GPU berlabel Adreno 642L (2 execution unit; 490 MHz).
Delapan inti CPU itu terdiri atas 1 Kryo 670 Prime (2,4 GHz), 3 Kryo 670 Gold (2,2 GHz), dan 4 core Kryo 670 Silver (1,9 GHz). Kryo 670 Prime dan Kryo 670 Gold adalah modifikasi dari Cortex A78, sedangkan Kryo 670 Silver menggunakan basis asli mikroarsitektur Cortex A55.
SoC 5G dengan fabrikasi 6 nm ini bisa dipasangi layar Full HD+ dengan refresh rate sampai 144 Hz. Ia juga mendukung kamera hingga 192 MP, dan dapat memproduksi video sampai resolusi 4K 60 fps.
Snapdragon 778G cocok dipasangi penyimpanan UFS 2.1, UFS 2.2, UFS 3.0, hingga UFS 3.1. Namun, untuk RAM-nya hanya bisa LPDDR5. Adapun untuk konektivitas di luar jaringan seluler, SoC ini bisa tersambung ke WiFi 6e dan Bluetooth 5.2.
Snapdragon 778G menghasilkan skor AnTuTu 9 sebesar 527.181, menurut catatan Nanoreview. Ia pun mencatatkan skor single-core 773 dan multi-core 2801 pada GeekBench 5. Sementara itu, kemampuan grafisnya mendapat skor 2466 pada 3DMark Wild Life (Vulkan). Berikut perbandingannya dengan Dimensity 7050.
Kelebihan Snapdragon 778G dibanding Dimensity 7050
- Jumlah core performa CPU lebih banyak (3 vs 2)
- Dukungan refresh rate lebih tinggi (144 Hz vs 120 Hz)
- Perekaman video lebih tinggi (4K 60 fps vs 4K 30 fps)
- Dukungan WiFi lebih luas (WiFI 6e vs WiFi 6)
- Skor kemampuan GPU lebih tinggi (2466 vs 2301)
- Skor kemampuan multi-core lebih tinggi (2801 vs 2305)
- Dukungan developer game lebih banyak untuk SoC Qualcomm
Kekurangan Snapdragon 778G dibanding Dimensity 7050
- Clockspeed CPU dan GPU lebih rendah (2,4 GHz vs 2,6 GHz; 490 MHz vs 800 MHz)
- Skor AnTuTu 9 lebih rendah (527.181 vs 532.839)
- Skor kemampuan single-core lebih rendah (773 vs 838)
- Dukungan resolusi kamera lebih rendah (192 MP vs 200 MP)
2. MediaTek Dimensity 920
MediaTek Dimensity 920 jadi andalan beberapa smartphone yang rilis di Indonesia. Mulai dari realme 9 Pro+, vivo V23 5G, dan Infinix Zero 5G 2023. Dengan chipset rilisan November 2021 ini, HP kelas menengah dapat lancar menjalankan game berat seperti Genshin Impact.
Chipset ini memiliki dua inti performa Cortex A78 (2,5 GHz) dan enam inti efisiensi Cortex A55 (2,0 GHz) pada CPU-nya. Unit pengolah grafis yang mendukungnya adalah Mali G68 (4 execution unit; 950 MHz). Beberapa komponen lain juga ada di dalam Dimensity 920.
Mulai dari ISP yang mendukung kamera 108 MP, modem 5G, dan proseor AI. SoC dengan fabrikasi 6 nm ini bisa memproses video 4K 30 fps dan kompatibel dengan layar Full HD+ 120 Hz.
Dimensity 920 bisa bekerja dengan RAM LPDDR4x atau LPDDR5, serta penyimpanan UFS 2.1 atau UFS 3.1. Terkait konektivitas, SoC ini bisa tersambung ke WiFi 6 dan Bluetooth 5.2.
Data yang dirangkum Nanoreview menulis bahwa skor AnTuTu 9 Dimensity 920 ada di angka 488.097. Untuk, skor single-core dan multi-core-nya di GeekBench 5 adalah 786 dan 2580. Skor grafisnya di 3DMark Wild Life (Vulkan) mencapai 2293. Berikut komparasi antara Dimensity 920 dengan Dimensity 7050.
Kelebihan Dimensity 920 dibanding Dimensity 7050
- Clockspeed GPU lebih tinggi (950 MHz vs 800 MHz)
- Skor kemampuan multi-core lebih tinggi (2580 vs 2305)
Kekurangan Dimensity 920 dibanding Dimensity 7050
- Clockspeed CPU lebih rendah (2,5 GHz vs 2,6 GHz)
- Skor kemampuan single-core lebih rendah (786 vs 836)
- Skor AnTuTu lebih rendah (488.097 vs 532.839)
- Skor kemampuan GPU lebih rendah (2293 vs 2301)
- Dukungan resolusi kamera lebih rendah (108 vs 200 MP)
3. Exynos 1380
Exynos 1380 diperkenalkan Samsung pada Februari 2023. SoC ini merupakan jawaban dari Samsung atas kekecewaan sejumlah konsumen terhadap performa Exynos 1280. Khususnya performa dalam menangani beban kerja tinggi seperti menjalankan game.
Exynos 1380 bisa dibilang adalah Exynos 1280 yang ditingkatkan kemampuan CPU maupun GPU-nya. SoC yang mengotaki Samsung Galaxy A54 5g itu kini punya empat inti performa pada CPU-nya, dari yang sebelumnya dua inti saja pada Exynos 1280.
Lalu GPU ditambah jadi lima execution unit dari yang sebelumnya empat. CPU Exynos 1380 terdiri atas empat Cortex A78 (2,4 GHz) dan empat Cortex A55 (2,0 GHz). Sementara itu, GPU-nya adalah Mali G68 (950 MHz).
Di luar dua komponen utama itu, tentu masih ada beberapa komponen penting lainnya. Mulai dari prosesor AI - yang disebut Smasung sebagai NPU, ISP atau prosesor gambar yang mendukung kamera hingga 200 MP, hingga modem 5G. Seluruh komponen disatukan dengan fabrikasi 5 nm dengan teknologi EuV oleh Samsung Semiconductor.
Exynos 1380 disebut dapat mengolah video hingga 4K 30 fps. SoC ini juga kompatibel dengan layar Full HD+ dan refresh rate-nya bisa sampai 144 Hz. Ia bisa dipasangi memori internal UFS 3.1 serta RAM LPDDR4x atau LPDDR5.
Adapun konektivitas yang didukung Exynos 1380 adalah Bluetooth 5.3 dan WiFi 6. Data yang dicatat Nanoreview menyebut bahwa skor AnTuTu 9 SoC ini menyentuh 519.393. Pengujian CPU di GeekBench 5 menghasilkan skor 781 pada single-core dan 2633 pada skenario multi-core.
Skor olah grafisnya di 3DMark Wild Life (Vulkan) ditulis mencapai 2820. Berikut adalah komparasi antara Exynos 1380 dan DImensity 7050.
Kelebihan Exynos 1380 dibanding Dimensity 7050
- Fabrikasi lebih modern (5 nm vs 6 nm)
- Jumlah core performa lebih banyak (4 vs 2)
- Skor kemampuan multi-core lebih tinggi (2633 vs 2305)
- Jumlah core GPU lebih banyak, clockspeed lebih tinggi (5 vs 4; 950 MHz vs 800 MHz)
- Skor kemampuan GPU lebih baik (2820 vs 2301)
- Dukungan refresh rate lebih tinggi (144 Hz vs 120 Hz)
Kekurangan Exynos 1380 dibanding Dimensity 7050
- Clockspeed CPU lebih rendah (2,4 GHz vs 2,6 GHz)
- Skor kemampuan single-core lebih rendah (781 vs 838)
- Skor AnTuTu 9 lebih rendah (519.393 vs 532.839)
4. Kirin 990 5G
Kirin 990 5G adalah SoC kelas flagship rilisan November 2019. Statusnya tentu beda dengan Dimensity 7050 yang merupakan SoC kelas menengah. Meski begitu, performa Kirin 990 5G tetap relevan jika dibandingkan dengan SoC kelas menengah terbaru di 2023.
Itu menjadi bukti bahwa SoC kelas flagship dirancang untuk pemakaian jangka panjang. Kirin 990 5G dibekali dengan delapan inti CPU. CPU tersebut terdiri atas dua Cortex A76 (2,86 GHz), dua Cortex A76 (2,09 GHz), dan empat Cortex A55 (1,86 GHz).
GPU-nya memakai Mali G76 dengan 16 execution unit (600 MHz). Beberapa komponen lain yang dipakai SoC 7 nm ini adalah prosesor AI, ISP dengan dukungan kamera 50 MP, dan modem internal 5G Balong 5000.
Kirin 990 5G bisa dipasangi layar beresolusi maksimal 2K dengan refresh rate 90 Hz. Ia juga kompatibel dengan RAM LPDDR4x serta penyimpanan UFS 2.1 atau UFS 3.0. SoC yang satu ini bisa memproses video dengan resolusi hingga 4K 60 fps.
Selain mendukung jaringan seluler 5G, Kirin 990 5G juga bisa tersambung ke WiFi 6 dan Bluetooth 5.1. Nanoreview menyebut SoC yang dipakai Huawei P40 Pro 5G ini punya skor AnTuTu 9 sebesar 555.203. Skor single-core dan multi-core-nya di GeekBench 5 adalah 762 dan 3072.
Adapun skor kemampuan grafisnya pada aplikasi 3DMark Wild Life (Vulkan) adalah 3286. Berikut perbandingan antara Kirin 990 5G dan Dimensity 7050.
Kelebihan Kirin 990 5G dibanding Dimensity 7050.
- Clockspeed CPU lebih tinggi (2,86 GHz vs 2,6 GHz)
- Jumlah core performa CPU lebih banyak (4 vs 2)
- Jumlah core GPU lebih banyak (16 vs 4)
- Skor AnTuTu 9 lebih tinggi (555.203 vs 532.839)
- Skor kemampuan multi-core lebih tinggi (3072 vs 2305)
- Skor kemampuan GPU lebih baik (3286 vs 2301)
- Perekaman video lebih tinggi (4K 60 fps vs 4K 30 fps)
- Dukungan resolusi layar lebih tinggi (2K vs Full HD+)
Kekurangan Kirin 990 5G dibanding Dimensity 7050
- Fabrikasi ketinggalan (7 nm vs 6 nm)
- Mikroarsitektur ketinggalan (Cortex A76 vs Cortex A78)
- Clockspeed GPU lebih rendah (600 MHz vs 800 MHz)
- Dukungan refresh rate lebih rendah (90 Hz vs 120 Hz)
- Dukungan resolusi kamera lebih rendah (50 MP vs 200 MP)
5. MediaTek Dimensity 1080
MediaTek Dimensity 1080 diperkenalkan pada Oktober 2022. Anda bisa menemui SoC pada pada HP seperti Redmi Note 12 Pro 5G dan Samsung Galaxy A34 5G. Performa SoC ini bukan kaleng-kaleng.
Ia memang bukan yang terbaik di kelas menengah, tetapi sudah mampu diandalkan untuk berbagai skenario pemakaian. Entah itu multitasking, produktivitas, ataupun mobile gaming. Seperti yang sudah disinggung di paragraf pembuka, Dimensity 1080 sangat identik dengan Dimensity 7050.
Hal itu dapat dilihat dari komponen dan fitur-fitur yang menyertainya. Dimensity 1080 mengandung delapan inti CPU yang terbagi atas dua klaster. Pada klaster performa ada dua Cortex A78 (2,6 GHz), sedangkan klaster efisiensinya diisi enam Cortex A55 (2,0 GHz).
GPU yang dipakai pun sama dengan Dimensity 7050, yakni Mali G68 (800 MHz) dengan empat execution unit. Komponen lain yang dikandung adalah prosesor AI MediaTek APU 3.0, ISP dengan dukungan kamera hingga 200 MP, dan modem internal 5G.
Dimensity 1080 mendukung penyimpanan up to UFS 3.1, RAM hingga LPDDR5, dan layar Full HD+ dengan refresh rate 120 Hz. SoC yang dibangun dengan fabrikasi 6 nm ini bisa memproses video dengan resolusi maksimal di 4K 30 fps.
Berdasarkan pengujian Jagat Review di Redmi Note 12 Pro 5G, Dimensity 1080 mampu mencetak skor AnTuTu 9 di angka 502.339. Pengujian pada GeekBench 5 menghasilkan skor CPU 754 di single-core dan 2084 di multi-core. Uji GeekBench 5 dilakukan dengan mode performa aktif.
Sementara itu, menurut Nanoreview, kemampuan grafis SoC ini di 3DMark Wild Life (Vulkan) adalah 2303. Skor-skor benchmark sintetis Dimensity 1080 cenderung lebih rendah dibanding Dimensity 7050. Namun, kami berasumsi bahwa kedua SoC memiliki kemampuan serupa.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi tinggi rendahnya skor. Bisa karena temperatur lingkungan pengujian, kapasitas RAM unit yang diuji, hingga setelan tertentu yang diberlakukan oleh produsen HP (misalnya limitasi performa dan kemampuan sistem termal). Berikut perbandingan antara Dimensity 1080 dan Dimensity 7050.
Kelebihan Dimensity 1080 dibanding Dimensity 7050
- Rilis lebih awal, sehingga beberapa aplikasi dan game lebih mudah mengenali
- Skor kemampuan GPU unggul tipis (2303 vs 2301)
Kekurangan Dimensity 1080 dibanding Dimensity 7050
- Skor AnTuTu 9 lebih rendah (502.339 vs 532.839)
- Skor kemampuan single-core dan multi-core lebih rendah (754 vs 838; 2084 vs 2305)
Nah, itulah deretan SoC yang memiliki kemampuan satu level dengan MediaTek Dimensity 7050. Jika kelak ada smartphone di indonesia yang menggunakan SoC ini, kira-kira berapa harga yang pas menurut Anda? Kalau menurut Carisinyal, mungkin sekitar Rp4-6 jutaan.