10 Chipset Exynos Terbaik di Tahun 2025
Exynos adalah nama SoC (System on a Chip) atau chipset yang dikembangkan langsung oleh Samsung. Chipset ini merupakan chipset yang berbasis ARM dan dibuat oleh Samsung Semiconductor. Exynos mayoritas digunakan oleh ponsel Samsung. Akan tetapi, beberapa vendor lain juga ada yang memakai chipset ini.
Exynos hadir pada 2010 dengan produk pertamanya yakni Exynos 3. Chipset ini pertama kali dipakai di perangkat Samsung Galaxy S generasi paling awal. Pada 2011, hadir Exynos 4210 yang dipakai di Samsung Galaxy SII. Pengembangan Samsung untuk Exynos terus berlanjut
Exynos memiliki penamaan yang cukup rumit. Penamaan dan tingkatan chipset Exynos cukup sulit dikategorikan. Pasalnya, Samsung tidak menyederhanakan lini produk chipset secara langsung.
Struktur penamaan chipset ini adalah "Exynos" lalu diikuti tiga atau empat angka. Hanya saja, Samsung tidak pernah memberi pedoman bagaimana cara mengidentifikasi chipset Exynos berdasarkan angka-angka yang tertera pada namanya.
Hal ini berbeda dengan Intel dan AMD. Mereka punya guideline baku sehingga orang bisa memahami setiap angka yang tersemat pada nama prosesor.
Nah, buat Anda yang sedang memilih HP dengan chipset Exynos, berikut Carisinyal akan memberikan panduan daftar chipset Exynos terbaik yang bisa Anda pilih saat ini.
1. Exynos 2400

Exynos 2400 merupakan otak di balik Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+ yang dipasarkan di beberapa negara karena beberapa negara lainnya seperti AS, Kanada, Cina, Taiwan, dan Hongkong mendapat jatah Galaxy S24 dan Galaxy S24+ dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3.
Chipset ini menawarkan 10 inti prosesor. Jumlah inti prosesor paling banyak yang pernah dipakai Exynos. Kesepuluh inti itu terdiri atas satu unit prima Cortex X4 (3,21 GHz), lima inti Cortex A720 (dua unit pada 2,9 GHz dan tiga unit pada 2,6 GHz), serta empat inti Cortex A520 (2 GHz).
GPU yang dipakainya adalah Samsung Xclipse 940 (enam inti) dengan kecepatan hingga 1.009 MHz. Ini adalah GPU kedua hasil kolaborasi Samsung dan AMD. Xclips 940 dirancang dengan basis teknologi AMD RDNA 3 yang mendukung fitur ray tracing.
Sebelumnya kerja sama Samsung dan AMD menghasilkan GPU Xclipse 920 yang dipakai Exynos 2200. Samsung menjanjikan mengeklaim bahwa kemampuan CPU dan GPU Exynos 2400 meningkat dibanding pendahulunya.
Begitu pula dengan efisiensinya lantaran Samsung mengadopsi teknologi Fan-out Wafer Level Package (FOWLP). Teknologi ini disebut memungkinkan sinyal elektrik yang ada di dalam chipset bergerak lebih cepat.
Namun, yang digembar-gemborkan Samsung dari chipset 4 nm ini adalah kemampuan AI-nya. Komponen NPU - yang memiliki kuasa terhadap pemrosesan AI - diklaim mengalami peningkatan kemampuan hingga 14.7 kali.
Peningkatan kemampuan AI ini penting karena Galaxy S24 dan Galaxy S24+ membawa banyak fitur yang memanfaatkan AI. Fitur-fitur tersebut misalnya seperti Live Translate, Circle to Search, Chat Assist, dan Generative Photo.
Mengutip Nano Review, Exynos 2400 meraih skor AnTuTu 10 sebesar 1.658.813. Sementara itu, pengujian CPU pada Geekbench 6 mencatatkan skor 2210 pada skenario single core dan 7015 pada skenario multi-core.
2. Exynos 2400e

Exynos 2400e merupakan varian dari Exynos 2400. Chipset ini digunakan pada perangkan Samsung Galaxy S24 FE. Chipset ini masih menggunakan 10 inti CPU, namun dengan konfigurasi yang sedikit berbeda.
Sepuluh inti CPU yang dipakainya adalah 1 inti Cortex-X4 dengan kecepatan 3110 MHz, 2 inti Cortex-A720 dengan kecepatan 2900 MHz, 3 inti Cortex-A720 dengan kecepatan 2590 MHz, dan 4 inti Cortex-A520 dengan kecepatan 1960 MHz
Di sektor GPU, Exynos 2400e juga menggunakan Samsung Xclipse 940 sehingga performa grafisnya tidak akan jauh berbeda dari Exynos 2400.
Menurut beberapa pengujian dengan AnTuTu v10, chipset ini ada di angka 1.781.567. Sementara itu, skor singlecore dan multicore-nya di Geekbench 6 tercatat meraih 2099 dan 6414 poin.
3. Exynos 2200

Exynos 2200 merupakan penerus dari Exynos 2100. Exynos 2200 sendiri dibuat dengan proses fabrikasi 4 nm. Chipset ini dirancang menggunakan teknologi Extreme Ultra Violet (EUV).
Chipset ini cukup banyak dinantikan kehadirannya. Pasalnya, Exynos 2200 merupakan chipset yang dikembangkan Samsung dengan menggandeng AMD.Â
AMD turut menyertakan GPU di chipset ini yang disebut Xclipse 920. GPU ini memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X. Selain itu, GPU ini sudah dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading.
Kehadiran GPU dari AMD ini memang sangat dinantikan. Pasalnya, seri Exynos umumnya unggul dari segi prosesor dan kehematan daya. Sementara sisi grafisnya cenderung standar.
Xclipse 920 sendiri adalah GPU yang memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X. Selain itu, GPU ini sudah dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading.
Sayangnya, Exynos 2200 hanya hadir di Galaxy S22 series untuk pasar Eropa. Sementara di luar Eropa, termasuk Indonesia, Samsung Galaxy S22 series yang hadir memakai Snapdragon 8 Gen 1.
4. Exynos 1580

Exynos 1580 kali pertama hadir pada kuartal keempat 2024 dengan memperkuat Samsung Galaxy A56 5G. SoC yang diproduksi dengan fabrikasi 4 nm ini memang diperuntukkan bagi jajaran smartphone kelas menengah dari Samsung.
Chipset ini menggunakan 8 inti CPU dengan konfigurasi 1 inti Cortex-A720 pada kecepatan 2900 MHz, 3 inti Cortex-A720 pada kecepatan 2600 MHz, dan 4 inti Cortex-A520 pada kecepatan 1950 MHz. Untuk GPU-nya sendiri, Exynos 1580 menggunakan Samsung Xclipse 540.
Exynos 1580 juga mendukung RAM LPDDR5 dan penyimpanan UFS 3.1. SoC ini mendukung kamera hingga resolusi 200 MP dan bisa merekam video sampai resolusi 4K 60 FPS.
Dalam beberapa pengujian, Exynos 1580 menghasilkan skor AnTuTu v10 sebesar 903.759. Skor kemampuan singlecore dan multicore-nya di GeekBench v6 adalah 1360 dan 3893.
5. Exynos 2100

Exynos 2100 adalah chipset yang jadi otak Samsung Galaxy S21, S21 Plus, dan S21 Ultra. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi EUV 5 nm yang diproduksi Samsung sendiri. Banyak yang memuji performa dari chipset ini karena menawarkan performa kencang, stabil, dan tidak membuat bodi ponsel panas.
Chipset yang sudah mendukung jaringan 5G ini sendiri hadir dengan delapan core yang terbagi jadi tiga kluster. Yang pertama adalah dua prosesor Cortex-A78 dengan kecepatan 2,8 GHz untuk kebutuhan performa, sangat kencang, satu prosesor Cortex-X1 6 2,9 GHz untuk performa lebih kencang, dan 4 prosesor Cortex-A55 2,2 GHz.
Untuk prosesor grafis, hadir ARM Mali-G78 MP14 -yang jelas lebih baik dari pengolah grafis ARM Mali-G78 MP14.
Hal menarik dari Exynos 2100 adalah dukungan prosesor gambar dengan resolusi hingga 200MP. Satu hal yang menakjubkan mengingat Exynos 2100 jadi yang chipset yang pertama yang dukung hasil foto 200 MP. Nilai Antutu dari Exynos 2100 ini sendiri ada di angka 750 ribuan untuk Antutu versi 9.
6. Exynos 1480

Debut Exynos 1480 ditandai dengan keberadaannya pada dapur pacu Samsung Galaxy A55. SoC ini diproduksi dengan fabrikasi 4 nm oleh Samsung. CPU-nya delapan inti yang susunannya empat inti performa Cortex A78 (2,75 GHz) dan empat inti efisiensi Cortex A55 (2,05 GHz).
Susunan CPU tersebut tidak berubah dari Exynos 1380, hanya clockspeed-nya yang naik. Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa skor kemampuan CPU Exynos 1480 tidak naik signifikan dibanding pendahulunya. Walau begitu, skornya sudah cukup tinggi.
Dalam situs Geekbench, Exynos 1480 tercatat memiliki skor kemampuan single core 1127 dan kemampuan multicore 3090. Sebagai perbandingan, Eynos 1380 yang mengotaki Galaxy A54 meraih skor 1108 dan 2797 untuk pengujian serupa.
Yang mengejutkan adalah GPU-nya. Alih-alih menggunakan Mali, yang merupakan bawaan dari ARM, Samsung pede menyematkan GPU Xclipse 530 pada Exynos 1480.
GPU bikinan sendiri itu merupakan hasil kerja sama dengan AMD. XClips 530 lahir dengan basis RDNA2, sehingga mampu menjalankan fiitur ray tracing. Exynos 1480 pun menjadi SoC kelas menengah pertama Samsung yang memiliki fitur tersebut.
7. Exynos 990

Exynos 990 merupakan chipset kelas atas besutan Samsung. Chipset ini hadir dengan proses fabrikasi EUV (Extreme Ultraviolet Lithography) 7 nm. Di dalam chipset ini, terdapat tiga kluster yang terdiri dari 2 ARM Cortex-A76 berperforma tinggi, 4 ARM Cortex-A55 untuk efisiensi, dan 2 core custom Exynos M5.
Exynos 990 ini diklaim memiliki kemampuan 20% lebih cepat dibandingkan dengan chipset kelas atas sebelumnya, yakni Exynos 9825. Terlebih, Exynos 990 hadir dengan kemampuan AI on-device yang ditangani melalui dual-core NPU (Neural Processing Unit) dan ISP yang mendukung 6 sensor gambar.
Exynos 990 ini juga sudah hadir dengan 5G Exynos Modem 5123, sebuah modem 5G terintegrasi. Hal ini membuat smartphone dengan Exynos 990 pada dasarnya sudah mendukung jaringan 5G. Hanya saja, smartphone dengan Exynos 990 yang hadir di Indonesia seperti Galaxy S20 series atau Galaxy Note 20, dukungan 5G-nya tidak diaktifkan.
8. Exynos 1380

Sumber utama kekuatan Samsung Galaxy A54 5G adalah Exynos 1380. SoC yang dibuat dengan fabrikasi 5 nm EUV ini merupakan upgrade dari Exynos 1280. Jika dibandingkan dengan pendahulunya itu, Exynos 1380 punya jumlah inti performa CPU yang lebih banyak (empat inti), demikian pula dengan GPU-nya.
Susunan CPU-nya adalah empat Cortex A78 (2,4 GHz) dan empat Cortex A55 (2,0 GHz). GPU yang dipakai adalah Mali G68 lima inti dengan frekuensi hingga 950 GHz. Upgrade dilakukan Samsung karena banyak pengguna yang mengeluh soal performa Exynos 1280 yang di bawah harapan, khususnya saat menjalankan gim.
Komponen lain yang juga mendapatkan peningkatan adalah prosesor AI (NPU) dan ISP. NPU SoC ini mampu bekerja dengan kecepatan 4,9 triliun operasi per detik. Sementara itu, ISP-nya sudah mampu mendukung kamera hingga 200 MP.
Dalam tes yang dilakukan Yuga Tech, Exynos 1380 yang mengotaki Galaxy A54 memperoleh skor AnTuTu 9 sebesar 504.935. Pada GeekBench 5, skor kemampuan singlecore CPU ada di angka 769, sedangkan kemampuan multicore-nya meraih skor 2665.
9. Exynos 9825

Exynos 9825 merupakan chipset yang dibuat dengan fabrikasi EUV 7 nm. Chipset ini merupakan penyempurnaan dari Exynos 9820 yang digunakan di Samsung Galaxy S10 series yang tentunya juga berpengaruh pada peningkatan performa. Sementara Exynos 9825 digunakan di Samsung Galaxy Note 10 dan Samsung Galaxy Note 10 Plus.
Exynos 9825 hadir dengan tiga kluster prosesor. Kluster pertama adalah kluster custom Samsung M4 dengan jumlah 2 core berkecepatan 2,73 GHz. Kluster kedua adalah 2 core Cortex A75 2,4 GHz dan kluster ketiga 4 core Cortex A55 1,95 GHz. Sementara untuk pengolah grafisnya, chipset ini dilengkapi grafis Mali G76MP12.
10. Exynos 9820

Exynos 9820 adalah chipset yang digunakan di Samsung Galaxy S10 series. Chipset ini dibangun dengan teknologi fabrikasi 8 nm.
Teknologi fabrikasi 8 nm ini membuat Samsung Galaxy S10 series memiliki performa kencang. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai Antutu Samsung Galaxy S10 Plus yang mencapai 340 ribuan.
Samsung menyebut Exynos 9820 sebagai prosesor generasi keempat yang menghadirkan kemampuan prosesor yang baik, berkat custom CPU yang dimilikinya. Custom CPU dalam hal ini adalah kombinasi prosesor 4+2+2.
Maksud dari kombinasi tersebut yakni delapan prosesor yang terbagi tiga kluster. Pertama, empat prosesor hemat daya Cortex A55 1.9GHz. Kedua, ada dual core prosesor Cortex A75 2,3GHz dan ketiga dual core Exynos M4 2,7GHz.
Gabungan dua kluster Cortex A75 dan Exynos M4 ditujukan untuk kebutuhan prosesor yang kencang. Untuk GPU, chipset ini dibekali GPU Mali-G76 MP12.
Demikianlah penjelasan soal chipset Exynos. Bila dilihat dari komposisinya, chipset Exynos lebih banyak yang diperuntukkan HP kelas atas. Namun, bukan tidak mungkin kelak Exynos membanjiri HP kelas menengah dan kelas entri.