carisinyal web banner retina

Inilah Jenis & Urutan Chipset Exynos yang Dipakai di HP

Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha
ARTIKEL INI ADA VERSI INGGRISNYA!
Jika meng-update artikel ini, WAJIB tulis link-nya di sheet ini

Exynos adalah nama SoC (System on a Chip) atau chipset yang dikembangkan langsung oleh Samsung. Chipset ini merupakan chipset yang berbasis ARM dan dibuat oleh Samsung Semiconductor. Exynos mayoritas digunakan oleh ponsel Samsung. Akan tetapi, beberapa vendor lain juga ada yang memakai chipset ini.

Exynos hadir pada 2010 dengan produk pertamanya yakni Exynos 3. Chipset ini pertama kali dipakai di perangkat Samsung Galaxy S generasi paling awal. Pada 2011, hadir Exynos 4210 yang dipakai di Samsung Galaxy SII. Pengembangan Samsung untuk Exynos terus berlanjut

Exynos memiliki penamaan yang cukup rumit. Penamaan dan tingkatan chipset Exynos cukup sulit dikategorikan. Pasalnya, Samsung tidak menyederhanakan lini produk chipset secara langsung.

Struktur penamaan chipset ini adalah "Exynos" lalu diikuti tiga atau empat angka. Hanya saja, Samsung tidak pernah memberi pedoman bagaimana cara mengidentifikasi chipset Exynos berdasarkan angka-angka yang tertera pada namanya.

Hal ini berbeda dengan Intel dan AMD. Mereka punya guideline baku sehingga orang bisa memahami setiap angka yang tersemat pada nama prosesor.

Nah, untuk menyederhanakan jenis-jenis chipset Exynos, mari kita bagi saja ke dalam tiga kategori. Mulai dari kategori flagship atau kelas atas, kelas menengah, dan kelas entri.

Chipset Exynos Kelas Atas

Berikut ini adalah chipset-chipset Exynos yang masuk dalam kategori flagship alias kelas atas. Umumnya digunakan oleh Samsung Galaxy S Series.

1. Exynos 2400

Exynos 2400

Exynos 2400 merupakan otak di balik Samsung Galaxy S24 dan Galaxy S24+ yang dipasarkan di Indonesia. Beberapa negara seperti AS, Kanada, Cina, Taiwan, dan Hongkong mendapat jatah Galaxy S24 dan Galaxy S24+ dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3.

Chipset ini menawarkan 10 inti prosesor. Jumlah inti prosesor paling banyak yang pernah dipakai Exynos. Kesepuluh inti itu terdiri atas satu unit prima Cortex X4 (3,21 GHz), lima inti Cortex A720 (dua unit pada 2,9 GHz dan tiga unit pada 2,6 GHz), serta empat inti Cortex A520 (2 GHz).

GPU yang dipakainya adalah Samsung Xclipse 940 (enam inti) dengan kecepatan hingga 1.009 MHz. Ini adalah GPU kedua hasil kolaborasi Samsung dan AMD. Xclips 940 dirancang dengan basis teknologi AMD RDNA 3 yang mendukung fitur ray tracing.

Sebelumnya kerja sama Samsung dan AMD menghasilkan GPU Xclipse 920 yang dipakai Exynos 2200. Samsung menjanjikan mengeklaim bahwa kemampuan CPU dan GPU Exynos 2400 meningkat dibanding pendahulunya.

Begitu pula dengan efisiensinya lantaran Samsung mengadopsi teknologi Fan-out Wafer Level Package (FOWLP). Teknologi ini disebut memungkinkan sinyal elektrik yang ada di dalam chipset bergerak lebih cepat.

Namun, yang digembar-gemborkan Samsung dari chipset 4 nm ini adalah kemampuan AI-nya. Komponen NPU - yang memiliki kuasa terhadap pemrosesan AI - diklaim mengalami peningkatan kemampuan hingga 14.7 kali. Peningkatan kemampuan AI ini penting karena Galaxy S24 dan Galaxy S24+ membawa banyak fitur yang memanfaatkan AI.

Fitur-fitur tersebut misalnya seperti Live Translate, Circle to Search, Chat Assist, dan Generative Photo. Mengutip Nano Review pada 24 Februari 2024, Exynos 2400 meraih skor AnTuTu 10 sebesar 1.658.813.

Sementara itu, pengujian CPU pada Geekbench 6 mencatatkan skor 2210 pada skenario single core dan 7015 pada skenario multi-core.

2. Exynos 2200

Exynos 2200

Exynos 2200 merupakan penerus dari Exynos 2100. Exynos 2200 sendiri dibuat dengan proses fabrikasi 4 nm. Chipset ini dirancang menggunakan teknologi Extreme Ultra Violet (EUV). 

Chipset ini cukup banyak dinantikan kehadirannya, terutama di tanah air. Pasalnya, Exynos 2200 merupakan chipset yang dikembangkan Samsung dengan menggandeng AMD. 

AMD turut menyertakan prosesor di chipset ini. Prosesor tersebut berupa grafis yang disebut Xclipse 920.  GPU ini memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X. Selain itu, GPU ini sudah dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading.

Kehadiran GPU dari AMD ini memang sangat dinantikan. Pasalnya, seri Exynos umumnya unggul dari segi prosesor dan kehematan daya. Sementara sisi grafisnya cenderung standar. 

Xclipse 920 sendiri adalah GPU yang memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X. Selain itu, GPU ini sudah dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading.

Sayangnya, Exynos 2200 hanya hadir di Galaxy S22 series untuk pasar Eropa. Sementara di luar Eropa, termasuk Indonesia, Samsung Galaxy S22 series yang hadir memakai Snapdragon 8 Gen 1. 

3. Exynos 2100

galaxy s21 exynos 2100

Exynos 2100 adalah chipset yang jadi otak Samsung Galaxy S21, S21 Plus, dan S21 Ultra. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi EUV 5 nm yang diproduksi Samsung sendiri. Banyak yang memuji performa dari chipset ini karena menawarkan performa kencang, stabil, dan tidak membuat bodi ponsel panas.

Chipset yang sudah mendukung jaringan 5G ini sendiri hadir dengan delapan core yang terbagi jadi tiga kluster. Yang pertama adalah dua prosesor Cortex-A78 dengan kecepatan 2,8 GHz untuk kebutuhan performa, sangat kencang, satu prosesor Cortex-X1 6 2,9 GHz untuk performa lebih kencang, dan 4 prosesor Cortex-A55 2,2 GHz.

Untuk prosesor grafis, hadir ARM Mali-G78 MP14 -yang jelas lebih baik dari pengolah grafis ARM Mali-G78 MP14.

Hal menarik dari Exynos 2100 adalah dukungan prosesor gambar dengan resolusi hingga 200MP. Satu hal yang menakjubkan mengingat Exynos 2100 jadi yang chipset yang pertama yang dukung hasil foto 200 MP. Nilai Antutu dari Exynos 2100 ini sendiri ada di angka 750 ribuan untuk Antutu versi 9.

4. Exynos 990

exynos 990

Exynos 990 merupakan chipset kelas atas besutan Samsung. Chipset ini hadir dengan proses fabrikasi EUV (Extreme Ultraviolet Lithography) 7 nm. Di dalam chipset ini, terdapat tiga kluster yang terdiri dari 2 ARM Cortex-A76 berperforma tinggi, 4 ARM Cortex-A55 untuk efisiensi, dan 2 core custom Exynos M5.

Exynos 990 ini diklaim memiliki kemampuan 20% lebih cepat dibandingkan dengan chipset kelas atas sebelumnya, yakni Exynos 9825. Terlebih, Exynos 990 hadir dengan kemampuan AI on-device yang ditangani melalui dual-core NPU (Neural Processing Unit) dan ISP yang mendukung 6 sensor gambar.

Exynos 990 ini juga sudah hadir dengan 5G Exynos Modem 5123, sebuah modem 5G terintegrasi. Hal ini membuat smartphone dengan Exynos 990 pada dasarnya sudah mendukung jaringan 5G. Hanya saja, smartphone dengan Exynos 990 yang hadir di Indonesia seperti Galaxy S20 series atau Galaxy Note 20, dukungan 5G-nya tidak diaktifkan.

5. Exynos 9820

Exynos 9820

Exynos 9820 adalah chipset yang digunakan di Samsung Galaxy S10 series dan kemungkinan bakal tetap digunakan di Galaxy Note 10. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, chipset ini dibangun dengan teknologi fabrikasi 8 nm.

Teknologi fabrikasi 8 nm ini membuat Samsung Galaxy S10 series memiliki performa kencang. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai Antutu Samsung Galaxy S10 Plus yang mencapai 340 ribuan.

Samsung menyebut Exynos 9820 sebagai prosesor generasi keempat yang menghadirkan kemampuan prosesor yang baik, berkat custom CPU yang dimilikinya. Custom CPU dalam hal ini adalah kombinasi prosesor 4+2+2.

Maksud dari kombinasi tersebut yakni delapan prosesor yang terbagi tiga kluster. Pertama, empat prosesor hemat daya Cortex A55 1.9GHz. Kedua, ada dual core prosesor Cortex A75 2,3GHz dan ketiga dual core Exynos M4 2,7GHz. Gabungan dua kluster Cortex A75 dan Exynos M4 ditujukan untuk kebutuhan prosesor yang kencang. Untuk GPU, chipset ini dibekali GPU Mali-G76 MP12.

6. Exynos 9825

Exynos 9825

Exynos 9825 merupakan chipset yang dibuat dengan fabrikasi EUV 7 nm. Chipset ini merupakan penyempurnaan dari Exynos 9820 yang digunakan di Samsung Galaxy S10 series yang tentunya juga berpengaruh pada peningkatan performa. Sementara Exynos 9825 digunakan di Samsung Galaxy Note 10 dan Samsung Galaxy Note 10 Plus.

Exynos 9825 hadir dengan tiga kluster prosesor. Kluster pertama adalah kluster custom Samsung M4 dengan jumlah 2 core berkecepatan 2,73 GHz. Kluster kedua adalah 2 core Cortex A75 2,4 GHz dan kluster ketiga 4 core Cortex A55 1,95 GHz. Sementara untuk pengolah grafisnya, chipset ini dilengkapi grafis Mali G76MP12.

7. Exynos 9810

Exynos 9810

Sebelum kehadiran Exynos 9820, Samsung menghadirkan Exynos 9810 yang dibangun dengan fabrikasi 10 nm. Chipset ini digunakan di perangkat Samsung kelas atas seperti Samsung Galaxy S9 series dan Samsung Galaxy Note 9. Nilai Antutu perangkat yang memakai Exynos 9820 rata-rata berada di angka 240 ribuan.

Adapun, Exynos 9810 ini hadir dengan kombinasi dua kluster prosesor. Kluster pertama adalah Exynos M3 dengan empat prosesor berkecepatan 2,9GHz untuk kebutuhan prosesor kencang. Yang kedua adalah Cortex A55 dengan empat prosesor 1,9GHz yang bakal berjalan sebagai proses hemat daya.

Untuk performa grafisnya, Exynos 9810 dibekali dengan pengolah grafis Mali-G72 MP18. Oh yah, Exynos 9810, Exynos 9820, dan satu Exynos 9110 (untuk Galaxy Watch) hadir dengan instruksi set ARMv8.2-A.

8. Exynos 8895

exynos 8895

Exynos 8895 adalah chipset yang digunakan Samsung Galaxy S8, Samsung Galaxy S8 Plus, dan Samsung Galaxy Note 8. Ketiga perangkat adalah ponsel Samsung kelas atas tahun 2017 yang secara performa tergolong baik karena umumnya memiliki nilai Antutu di angka 200 ribuan.

Chipset dengan fabrikasi 10 nm ini memiliki empat prosesor Mongoose 2.3 GHz dan empat prosesor Cortex A53 dengan kecepatan 1.7 GHz. Sementara pengolah grafis yang digunakan adalah Mali-G71 MP20. Pada masanya, chipset ini tergolong mumpuni dan mampu memberikan pengalaman gim yang lancar.

Chipset Exynos Kelas Menengah

Chipset Exynos kelas menengah umumnya dipakai oleh HP Samsung Galaxy A dan Galaxy M Series. Kemampuan chipset Exynos kategori ini ada di bawah chipset Exynos kelas flagship. Namun, secara umum sudah mampu memenuhi kebutuhan mayoritas pengguna.

1. Exynos 1480

Exynos X AMD

Debut Exynos 1480 ditandai dengan keberadaannya pada dapur pacu Samsung Galaxy A55. SoC ini diproduksi dengan fabrikasi 4 nm oleh Samsung. CPU-nya delapan inti yang susunannya empat inti performa Cortex A78 (2,75 GHz) dan empat inti efisiensi Cortex A55 (2,05 GHz).

Susunan CPU tersebut tidak berubah dari Exynos 1380, hanya clockspeed-nya yang naik. Mungkin itu yang menjadi alasan mengapa skor kemampuan CPU Exynos 1480 tidak naik signifikan dibanding pendahulunya. Walau begitu, skornya sudah cukup tinggi.

Dalam situs Geekbench, Exynos 1480 tercatat memiliki skor kemampuan single core 1127 dan kemampuan multicore 3090. Sebagai perbandingan, Eynos 1380 yang mengotaki Galaxy A54 meraih skor 1108 dan 2797 untuk pengujian serupa.

Yang mengejutkan adalah GPU-nya. Alih-alih menggunakan Mali, yang merupakan bawaan dari ARM, Samsung pede menyematkan GPU Xclipse 530 pada Exynos 1480.

GPU bikinan sendiri itu merupakan hasil kerja sama dengan AMD. XClips 530 lahir dengan basis RDNA2, sehingga mampu menjalankan fiitur ray tracing. Exynos 1480 pun menjadi SoC kelas menengah pertama Samsung yang memiliki fitur tersebut.

2. Exynos 1380

Exynos 1380

Sumber utama kekuatan Samsung Galaxy A54 5G adalah Exynos 1380. SoC yang dibuat dengan fabrikasi 5 nm EUV ini merupakan upgrade dari Exynos 1280. Jika dibandingkan dengan pendahulunya itu, Exynos 1380 punya jumlah inti performa CPU yang lebih banyak (empat inti), demikian pula dengan GPU-nya.

Susunan CPU-nya adalah empat Cortex A78 (2,4 GHz) dan empat Cortex A55 (2,0 GHz). GPU yang dipakai adalah Mali G68 lima inti dengan frekuensi hingga 950 GHz. Upgrade dilakukan Samsung karena banyak pengguna yang mengeluh soal performa Exynos 1280 yang di bawah harapan, khususnya saat menjalankan gim.

Komponen lain yang juga mendapatkan peningkatan adalah prosesor AI (NPU) dan ISP. NPU SoC ini mampu bekerja dengan kecepatan 4,9 triliun operasi per detik. Sementara itu, ISP-nya sudah mampu mendukung kamera hingga 200 MP.

Dalam tes yang dilakukan Yuga Tech, Exynos 1380 yang mengotaki Galaxy A54 memperoleh skor AnTuTu 9 sebesar 504.935. Pada GeekBench 5, skor kemampuan singlecore CPU ada di angka 769, sedangkan kemampuan multicore-nya meraih skor 2665.

3. Exynos 1330

Exynos-1330_

Exynos 1330 kali pertama hadir pada kuartal pertama 2023 dengan memperkuat Samsung Galaxy M15 5G. SoC yang diproduksi dengan fabrikasi 5 nm ini mirip dengan Exynos 1280. Hanya saja, kemampuan GPU-nya diturunkan.

Exynos 1280 memakai GPU Mali G68 empat inti dengan clockspeed 1 GHz. GPU yang sama dipakai Exynos 1330, tetapi jumlah intinya hanya dua dengan clockspeed 950 MHz.

CPU yang dipakai sama, yakni dua inti performa Cortex A78 (2,4 GHz) dan enam inti efisiensi Cortex A55 (2,0 GHz). Performa sepertinya bukan jadi aspek yang dikejar oleh Exynos 1330, melainkan kemampuan multitasking dan efisiensi konsumsi daya.

Hal ini bisa dilihat dari kemampuan Galaxy M15 5G dalam menjaga nyalanya. Jagat Review menyebut daya tahan si ponsel mencapai 27 jam 9 menit ketika memutar video lokal 1080p.

Adapun Exynos 1330 mendukung RAM LPDDR4X atau LPDDR5 dan penyimpanan sampai UFS 2.2 atau UFS 3.1. SoC ini mendukung kamera hingga resolusi 108 MP dan bisa merekam video sampai resolusi 4K 30 FPS.

Menurut Jagat Review, Exynos 1330 menghasilkan skor AnTuTu 9 sebesar 401.865. Skor kemampuan singlecore dan multicore-nya di GeekBench 5 adalah 759 dan 2057.

4. Exynos 1280

Exynos 1280

Chipset Exynos 1280 5G hadir dengan enam prosesor ARM Cortex A55 2.0 GHz dan dua  prosesor Cortex A78 dengan kecepatan 2,4 GHz. Untuk pengolah grafisnya, chipset ini dibekali GPU Mali-T880 MP12.

Di sektor GPU, chipset dengan proses fabrikasi 5 nm ini hadir dengan Mali-G68 yang punya empat core kecepatan sampai 1.000 MHz clock speed. Karena bawa embel-embel 5G, chipset ini sudah pasti mendukung jaringan 5G dan dukungan  Bluetooth 5.2, Wi-Fi 6, serta GPS. 

Ponsel yang menawarkan chipset Exynos 1280 5G adalah Samsung Galaxy A53s 5G. Samsung Galaxy A33 5G dan Samsung Galaxy M53 5G juga memakai chipset ini.

5. Exynos 1080

Exynos 1080

Exynos 1080 merupakan chipset besutan Samsung yang pemakaianya justru bukan di ponsel Samsung. Chipset ini malah pertama kali dipakai di vivo X60 dan vivo X60 Pro yang khusus dijual untuk pasar Tiongkok. Karena itu, vivo X60 dan X60 Pro yang masuk resmi ke Indonesia tidak memakai Exynos 1080.

Chipset ini dibangun dengan proses EUV 5nm yang diklaim Samsung dapat mendongkrak kinerja single-core 50 persen lebih tinggi dari generasi sebelumnya.  Sementara kinerja multi-core Exynos 1080 diklaim dua kali lebih ngebut dibanding pendahulunya.

Exynos 1080 ini memiliki empat core dengan tiga kluster. Yang pertama adalah 1 prosesor Cortex-A78 2,8 GHz untuk kebutuhan performa sangat kencang, 2 prosesor Cortex-A78 2,6 GHz untuk performa kencang, dan 4 prosesor Cortex-A55 2,00 GHz untuk hemat daya. Untuk prosesor grafis, hadir ARM Mali-G78 MP. Performanya chipset ini berkisar di angka 600 ribuan berdasarkan Antutu versi 9.

Di dalam Exynos 1080 sendiri terdapat fitur NPU yang dapat memproses 5,7 TOPS, dukungan RAM LPDDR5/LPDDR4x, serta storage UFS 3.1. Selain itu, chipset ini telah mendukung 4G dan 5G. Sementara jaringan 4G hadir dengan dukungan jaringan 4G LTE Cat.18 dengan kecepatan downlink 1,2 Gbps dan uplink 200 Mbps.

6. Exynos 980

Exynos 980

Selanjutnya ada chipset Exynos 980 yang hadir dengan teknologi fabrikasi 8 nm. Chipset ini merupakan chipset Samsung yang digunakan di luar ekosistem ponsel pintar Samsung. Smartphone seperti vivo X30, vivo X30 Pro, dan vivo S6 memakai chipset Exynos 980.

Sementara ponsel pintar Samsung yang memakai Exynos 980 diantaranya adalah Samsung Galaxy A71 5G dan Samsung Galaxy A51 5G. Dari daftar ponsel tersebut, jelas kalau Exynos 980 ini sudah mendukung jaringan 5G karena memang di dalam chipset ini terdapat modem 5G yang sudah terintegrasi.

Exynos 980 sendiri terdiri dari dua kluster prosesor. Kluster pertama adalah 2 core Cortex-A77 2,2 GHz untuk performa dan 6 core Cortex-A55 1,8 GHz untuk efisiensi daya. Sementara untuk pengolah grafis, chipset ini ditenagai dengan pengolah grafis GPU Mali-G76 MP5.

Chipset ini sendiri sudah dilengkapi DSP dan NPU yang diklaim dapat menghadirkan kemampuan AI yang baik. Selain itu, chipset ini sudah mendukung sensor 108 MP atau kamera ganda dengan resolusi 20 MP. Chipset ini juga sudah mendukung perekaman 4K pada 120fps.

Chipset Exynos Kelas Entri

Chipset Exynos yang mengisi kategori ini biasanya dipakai oleh HP-HP dengan harga terjangkau. Harga HP ada di kisaran Rp1-2 jutaan. Berikut daftarnya

1. Exynos 850

Exynos 850

Samsung Galaxy A13 dan Galaxy A14 LTE adalah dua ponsel yang kebagian jatah chipset Exynos 850. Chipset ini tidak seksi jika dilihat dari performanya. Hal itu wajar mengingat di dalam CPU-nya tak ada inti performa.

Delapan inti CPU yang dipakainya adalah Cortex A55 2,0 GHz. GPU Mali-G52 yang mendukung Exynos 850 juga termasuk GPU CPU, bahkan ketika dibandingkan dengan chipset kelas entri di kelasnya. Namun demikian, spesialisasi Exynos 850 adalah multimedia dan efisiensi baterai.

Hasil pemrosesan gambar yang dilakukan ISP-nya bagus. Tak heran bila Galaxy A14 LTE bisa hasilkan gambar yang tajam, minim noise, dan warnanya cemerlang. Efisiensi baterai didapat dari kemampuan hardware yang tidak terlalu tinggi plus fabrikasi 8 nm FinFET yang cukup modern.

Saat diuji Jagat Review, Galaxy A14 yang memakai Exynos 850 bisa bertahan selama 18 jam. Ketahanan itu didapat ketika ponsel memutar video lokal beresolusi 1080p.

Sumber yang sama menyebut skor AnTuTu 8 HP ini ada di angka 137.362. Sementara itu, skor singlecore dan multicore-nya di Geekbench 5 tercatat meraih 179 dan 1108 poin.

Demikianlah penjelasan soal chipset Exynos. Bila dilihat dari komposisinya, chipset Exynos lebih banyak yang diperuntukkan HP kelas atas. Namun, bukan tidak mungkin kelak Exynos membanjiri HP kelas menengah dan kelas entri.

Semoga pemaparan ini membantu pembaca mengetahui tentang seluk-beluk dan jenis-jenis chipset Exynos.

Kategori:
Tag:
cross
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram