6 Kelebihan dan Kekurangan Apple MacBook Pro M2 Pro, Apa Saja?
Di tahun 2022, Apple mengeluarkan MacBook Pro yang menggunakan chipset silicon M2 dengan ukuran layar 13 inci. Apple pun kembali meluncurkan MacBook Pro dengan varian chipset yang lebih bertenaga yaitu M2 Pro, tepat setahun setelahnya.
Kini hadir dengan varian layar 14 inci dan 16 inci, Anda bisa merasakan pengalaman produktivitas yang lebih lancar. Konektivitasnya pun kini lebih lengkap, mengusung jumlah port yang lebih banyak serta varian Wi-Fi dan Bluetooth dengan versi lebih tinggi.
MacBook Pro M2 Pro dirilis sebagai salah satu opsi mobile workstation terbaik, menawarkan performa yang nyaris tidak tertandingi dengan pengalaman multi-tasking menyenangkan. Agar tahu lebih banyak lagi, bisa menyimak bocoran kelebihan dan kekurangannya pada tabel di bawah ini.
Dengan serangkaian peningkatan ini, diharapkan MacBook Pro M2 Pro bisa lebih baik dalam menangani aktivitas berat dengan skala lebih tinggi. Misalnya saja seperti pengolahan rendering beberapa video 8K sekaligus, pemrograman, hingga penanganan grafis 3D tingkat berat.
Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan MacBook Pro M2 Pro ini? Apakah semua fitur dan fasilitasnya bisa menjustifikasikan harganya yang selangit? Jangan lewatkan artikel kelebihan dan kekurangan yang satu ini.
Spesifikasi Apple MacBook Pro M2 Pro
Kelebihan Apple MacBook Pro M2 Pro
Produk Apple memang selalu menyuguhkan performa dan layar yang menggiurkan. Apa saja kelebihan lainnya? Simak poin kelebihan Apple MacBook Pro M2 Pro berikut ini.
1. Performa M2 Pro yang Menakjubkan
MacBook Pro keluaran tahun 2023 ini menggunakan chipset Apple Silicon bernama Apple M2 Pro. SoC ini menawarkan enam inti berkinerja tinggi dan empat inti hemat daya di dalam konfigurasi CPU 10-core.
Diketahui, klaster high performance-nya menggunakan Avalanche dengan clock speed hingga 3.504 GHz dan klaster hemat dayanya menggunakan Blizzard berkecepatan hingga 2.424 GHz. SoC juga bisa di-upgrade hingga menjadi 12-inti, yakni dengan cara menambahkan dua inti high performance.
Sementara pada kartu pengolahan grafisnya, menggunakan Apple GPU 16-core yang bisa ditingkatkan menjadi 19-core di awal pembelian. Apple M2 Pro pada MacBook ini turut dikemas dengan neural engine 16-core yang sanggup menangani hingga 15,8 triliun pengoperasian per detik (TOPs).
Adapun pada jenis RAM yang digunakan, varian 14 inci dan 16 inci sama-sama didukung dengan memori 512-bit quad channel LPDDR5-6400 yang beroperasi dalam unified memory. Kemampuan bandwidth-nya mencapai hingga 204,8 Gb per detik, masih sama dengan bandwidth generasi sebelumnya.
Kapasitas yang disediakan adalah 16 GB, dan pastinya bisa di-upgrade hingga 32 GB pada saat kali pertama membeli produknya. Penyimpanan SSD-nya menggunakan kapasitas awal 512 GB berbasiskan PCIe dengan kecepatan baca mencapai 7,4 Gb per detik.
Berdasarkan pengujian Geekbench 5 yang diunggah oleh Max Tech di YouTube, MacBook Pro M2 Pro mendapatkan skor sebesar 1.956 poin pada single core dan 12.006 poin pada multi-core.
Skor tersebut lebih tinggi dari MacBook Pro M1 Pro yakni 1.956 poin untuk single core dan 12.006 poin untuk multi-core.
Sedangkan pada pengujian Speedometer 2.0 Web Browsing, rupanya MacBook Pro M2 Pro mendapatkan skor 412 rpm (runs per minute), sekitar 14 persen lebih cepat dibanding M1 Pro dengan skor 361 rpm.
Pada pengujian rendering di aplikasi Blender, varian M2 Pro sanggup melakukan rendering dengan durasi 1 menit 25 detik, lebih cepat dari varian M1 Pro dengan durasi 2 menit 2 detik. Sejauh ini, varian MacBook Pro M2 Pro selalu menunjukkan performa lebih tinggi dibanding pendahulunya, baik saat benchmark maupun pengujian rendering.
Meski MacBook tidak benar-benar diperuntukkan pada gaming, namun chipset yang digunakan memang punya performa grafis sebagus itu. Sehingga, tidak salah jika ada yang penasaran gambaran performa yang didapat saat bermain gim AAA.
Salah satu gim yang bisa berjalan secara native di ekosistem Apple Silicon adalah Resident Evil Village, dan Apple pun sering menjadikan gim tersebut sebagai acuan dalam memamerkan performanya.
Seperti yang terlihat di video pengujian Andrew Tsai di YouTube, MacBook Pro M2 Pro bisa meraih frame rate 80-an FPS di resolusi 1920 x 1080 piksel pada gim Resident Evil Village.
Bahkan untuk gim yang tidak dimaksudkan untuk Mac, misalnya The Witcher 3, Anda tetap bisa rasakan gameplay yang menyenangkan pada perangkat ini.
Melalui berbagai macam langkah emulasi, Andew Tsai mampu membuat The Witcher 3 agar bisa dimainkan di MacBook Pro M2 Pro, dan hasilnya sangat playable. Anda dapat merasakan frame rate antara 40-50 FPS saat gim berada di resolusi Full HD (1920 x 1080 piksel).
2. Layar dengan Kualitas dan Ukuran yang Mantap
MacBook Pro yang dirilis pada 2023 hadir dengan dua ukuran berbeda, yaitu 14,2 inci dan 16,2 inci. Pada varian 14,2 inci, menggunakan resolusi sebesar 3024 x 1964 piksel. Sedangkan, varian 16,2 inci menggunakan resolusi 3456 x 2234 piksel. Keduanya berada pada aspek rasio 9:5,85.
Desain layarnya dibuat agar menampilkan work area seluas mungkin dengan memanfaatkan segala ruang yang ada. Itu mengapa, layar MacBook Pro memiliki poni sebagai rumah bagi kamera 1080p FaceTime HD. Poni ini mirip seperti lini iPhone series.
Apple membekalinya dengan layar true tone glossy display dengan kerapatan piksel 254 ppi, serta mendukung gamut warna DCI P3 yang mendukung sebanyak 10 miliar warna. Layar perangkat mendukung kecerahan sustained sebesar 1000 nit serta kecerahan puncak 1600 nit. Sehingga, siapa pun dapat menikmati isi layar dengan jelas meski menggunakan perangkat di bawah terik matahari.
Terdapat juga fitur ProMotion untuk menghadirkan refresh rate 120 Hz adaptif. Ini berguna untuk membuat pergeseran di layar jadi dua kali lipat lebih mulus, terutama saat sedang scrolling-scrolling di browser atau sekadar melakukan navigasi.
Panel Liquid Retina XDR yang digunakan sanggup menampilkan rentang dinamis yang sungguh kontras, menyajikan setiap jenis konten dengan detail yang kaya, tajam, dan warna yang benar-benar terlihat hidup. Akurasi warnanya juga telah dikalibrasikan agar ideal untuk kebutuhan fotografi dan desain. Sehingga, warna di layar dengan warna pada hasil cetakannya tidak akan berbeda.
Layar MacBook Pro M2 Pro ini terdiri atas ribuan mini-LED yang dikelompokkan ke masing-masing zona peredupan lokal, guna menawarkan kontras dan pencahayaan yang paling akurat. Apple menyebut bahwa struktur layar hanya memiliki ketebalan enclosure kurang dari 4 nm.
3. Kualitas Speaker dan Mikrofon Unggulan
Apple menghadiahi perangkat MacBook Pro ini dengan sentuhan speaker dan mikrofon yang menakjubkan. Kualitas suara yang dihasilkan speaker-nya juga menjadi salah satu yang terbaik pada laptop, jika tidak dapat dikatakan yang terbaik.
Varian 14 inci dan 16 ini sama-sama menggunakan enam buah stereo speaker yang dikemas dengan empat buah woofer force-cancelling, memproduksikan frekuensi rendah untuk kualitas suara bass yang baik sekaligus menjadikan suara yang keluar lebih terdengar dinamis.
Andrew E. Freedman, seorang penulis di laman Tom's Hardware, mengatakan bahwa speaker pada MacBook Pro ini merupakan speaker laptop terbaik yang pernah ia dengar. Disebutkan bahwa lagu berjudul "Love From The Other Side" oleh Fall Out Boy terdengar begitu detail dan seimbang pada varian 16 inci. Alunan suara gitar, vokal, drum, dan bass-nya pun terdengar seimbang dan nyaman di telinga.
Namun rupanya varian 16 inci dapat mengeluarkan tingkatan suara yang sedikit lebih bagus dari varian 14 inci. Terlepas dari itu, disebutkan pula bahwa perbedaan kedua varian ini tidak akan terdengar jika memang sedang tidak dibandingkan.
Apple menyebutkan bahwa perangkat dihadirkan dengan tiga buah mikrofon dengan kualitas studio, sanggup menangkap suara sekecil apa pun sekaligus meminimalisir suara di latar belakang.
3. Konektivitas Jempolan
MacBook Pro M2 Pro memiliki konektivitas yang sama pada varian 14 inci dan 16 inci. Dibandingkan dengan sejumlah laptop lainnya di pasaran, perangkat ini cenderung memiliki port yang beragam dan benar-benar komplit.
Anda bisa menemukan port MagSafe 3 yang bisa digunakan untuk mengecas. Selain itu, terdapat juga sebanyak tiga buah port USB Type-C yang mendukung Thunderbolt, dua di kiri dan satu di kanan.
MacBook juga masih menyediakan port 3.5 mm jack audio yang bisa digunakan untuk menghubungkan headset kabel atau speaker eksternal. Tidak ketinggalan, terdapat juga port HDMI yang mendukung monitor eksternal dengan resolusi mencapai 8K di 60 FPS atau 4K dengan refresh rate hingga 240 Hz.
Anda juga bisa menemukan slot kartu SD untuk menyelipkan memori tanpa menggunakan adapter. Selain pada port-nya yang cukup lengkap, perangkat dibekali dengan kemampuan Bluetooth dan Wi-Fi yang meningkat, kini mengusung versi 5.3 dengan protokol Wi-Fi 6E.
Bluetooth 5.3 pastinya memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan aksesoris wireless tanpa terkendala latensi. Sebagai salah satu versi Bluetooth tertinggi, jangkauannya pun sangat luas dan cenderung memiliki delay yang minim.
Begitu pun dengan Wi-Fi 6E yang kini mengizinkan perangkat agar bisa terhubung ke pita jaringan 6 GHz. Anda akan merasakan kecepatan transfer rate saat gunakan Wi-Fi, akan terasa ketika sedang mengunggah konten di YouTube, browsing, atau bermain gim daring.
So far, keberadaan port dan konektivitas di MacBook ini tergolong cukup lengkap dan melimpah. Namun jika ada beberapa hal yang perlu disayangkan, hal itu adalah absennya USB Type-A dan juga port LAN RJ45.
4. Baterai Awet
Mengingat kedua varian MacBook Pro M2 Pro memiliki ukuran layar berbeda, maka bisa dipastikan kapasitas baterainya pun tidak sama. Varian 14 inci dibekali dengan baterai 70 WHr sedangkan 16 inci hadir dengan baterai 100 WHr.
Adapter daya kedua versi ini juga berbeda, di mana varian 14 inci menggunakan adapter 96 W sementara versi 16 inci menyuguhkan daya 140 W.
Dilansir dari Tom's Hardware, versi 14 inci dapat bertahan hingga 14 jam 21 menit setelah pemakaian browsing web, menjalankan pengujian OpenGL, dan streaming video. Perangkat terhubung ke Wi-Fi sepanjang pengujian baterai dan memiliki kecerahan layar di 150 nit.
Lebih lanjut lagi, Apple MacBook Pro M2 Pro varian 16 inci juga memiliki ketahanan luar biasa. Disebutkan pada laman CNet.com, perangkat bisa bertahan hingga 24 jam pada kondisi default (alih-alih mode penghematan baterai).
5. Pengalaman Mengetik yang Menyenangkan
MacBook Pro M2 Pro menawarkan papan ketik (keyboard) dengan mekanisme scissor pada switch-nya. Berbeda dengan MacBook Pro varian Intel, versi Silicon kali ini tidak menawarkanTouch Bar sama sekali sehingga memberikan ruang permukaan lebih luas untuk dijadikan tempat keyboard dan trackpad.
Keyboard pada perangkat menyuguhkan pengalaman mengetik yang begitu nyaman, serta menawarkan backlight terbaik dibandingkan laptop berbasiskan Windows, dilansir dari NotebookCheck.
Backlight tersebut disebutkan dapat menyesuaikan diri secara otomatis menggunakan sensor yang ada. Dikatakan juga bahwa belum ada laptop Windows yang bisa menyamai pengalaman tersebut.
Pada varian 14 inci, trackpad memiliki ukuran trackpad sebesar 5,1 x 3,2 inci, sedangkan varian 16 inci hadirkan trackpad berukuran 6,3 x 3,9 inci. Keduanya sama-sama menawarkan ruang cukup luas untuk memberikan kenyamanan berlebih. Karena mendukung haptic feedback, Anda pun bisa melakukan klik di mana pun pada trackpad.
Penggunaan trackpad di perangkat ini juga benar-benar mengimplementasikan gesture di MacOS dengan baik, sehingga membuat pengguna bisa menghemat waktu saat lakukan navigasi.
6. Tidak Bising saat Digunakan Sehari-Hari
Seperti halnya mayoritas laptop high-end, MacBook Pro M2 Pro tentu dibekali dengan sistem kipas pendingin agar dapat menangani beban berat tanpa membuat perangkat terlalu panas.
Uniknya, dua kipas pada perangkat ini nyaris tidak pernah bergerak pada penggunaan sehari-hari, dilansir dari NotebookCheck. Ini merupakan kabar bagus, artinya perangkat benar-benar tidak mengeluarkan bunyi saat digunakan pada aktivitas harian.
Disebutkan bahwa kipas pendingin hanya akan mulai bekerja saat chipset mencapai suhu 100 derajat Celsius. Ini dikatakan sudah cukup untuk menangani beban berat pada durasi panjang tanpa menggunakan kipas.
Pada awal pergerakan kipas di 2.800 rpm, suara yang dihasilkan nyaris kosong alias tidak terdengar sama sekali. Tingkat kebisingannya hanya 26 dbA. Sedangkan, pada saat menangani beban berat di CPU multi-core, tingkat kebisingannya hanya meningkat ke rentang 33 hingga 36 dbA.
Sebagai perbandingan, MacBook Pro M2 Pro (14 inci) hanya mengeluarkan kebisingan di tingkatan 43,2 dbA pada beban maksimal. Sedangkan, MacBook Pro M2 (13 inci) keluaran tahun 2022 terdengar lebih bising di angka 49 dbA.
Pada beban muatan yang sama, sejumlah laptop high-end pesaingnya mengeluarkan tingkat kebisingan lebih tinggi. Misalnya saja seperti Lenovo Yoga Slim 7 Pro X dengan kebisingan 50,4 dbA dan Microsoft Surface Laptop Studio i7 RTX 3050 Ti di angka kebisingan 46,7 dbA.
Kekurangan Apple MacBook Pro M2 Pro
Di luar dari kelebihannya, terdapat juga sejumlah kekurangan yang mesti diperhatikan sebelum beli MacBook Pro M2 Pro, yakni sebagai berikut.
1. Tanpa Face ID dan Center Stage
MacBook Pro merupakan seri mobile workstation yang dibanderol dengan harga selangit. Namun, rupanya ia tidak hadir dengan fitur yang sepenuhnya lengkap. Entah mengapa, webcam-nya yang sudah mendukung resolusi 1080p tidak dapat digunakan sebagai Face ID.
Perangkat menggunakan sensor pemindai sidik jari yang diletakkan di tombol daya. Akan tetapi, jika Anda berharap bisa log in dengan hanya menampilkan muka, perangkat ini belum bisa melakukannya. Di kelas harganya, hampir semua laptop Windows sudah menawarkan Windows Hello sebagai sensor biometrika pemindai wajah.
Lalu, meskipun webcam 1080p miliknya dapat menyerap cahaya lebih banyak dan menawarkan detail wajah yang lebih kaya, namun ia belum mendukung fitur Center Stage.
Fitur Center Stage dapat menjaga lokasi subjek agar senantiasa berada di tengah melalui teknologi object tracking. Anda bisa mendapatkan fitur ini pada seri iPad Air dan iPad Pro terbaru.
2. Sulit Di-Upgrade
Berbeda dengan laptop Windows kebanyakan, MacBook series memang condong memiliki ekosistem yang tertutup. Anda tidak dapat melakukan maintenance apa pun pada perangkat ini, kecuali dengan menghubungi tempat servis resmi.
Untuk melakukan upgrade pun, Anda mesti melakukannya saat di awal pembelian. Karena jika barang sudah diterima di tangan, tidak bisa menambah RAM dan SSD. Itu pun jika ingin menambah kapasitas RAM dan SSD, Anda akan dikenai tambahan biaya yang jauh lebih mahal dibandingkan saat meng-upgrade kapasitas pada laptop Windows.
3. Hanya Menawarkan Garansi 1 Tahun
Apple hanya menawarkan garansi selama 1 tahun pada produk MacBook Pro ini. Mengingat sulitnya lakukan perbaikan secara mandiri, ditambah dengan harga part-nya yang dijamin tidak murah, garansi 1 tahun rasanya terlampau pendek.
Sejumlah brand laptop lain sudah mulai menawarkan masa garansi 2 tahun yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman di benak penggunanya, misalnya saja ASUS dan Lenovo.
Dengan masa garansi hanya 1 tahun, artinya Anda akan dikenai biaya apabila perangkat alami kerusakan setelah pemakaian yang tidak terlalu lama.
4. Terdapat Flickering pada Layar
Umumnya, layar laptop akan mematikan dan menyalakan backlight secara cepat untuk menampilkan tingkat pencahayaan rendah. Bagi orang dengan mata sensitif, melihat layar laptop di pencerahan rendah dapat membuat mata mereka tidak nyaman dan bisa bikin sakit kepala.
Dilansir dari NotebookCheck.net, layar MacBook Pro M2 Pro sudah menampilkan tanda-tanda flickering dengan frekuensi 14880 Hz pada tingkat kecerahan 500 nit ke bawah. Disebutkan bahwa pada tingkat kecerahan setinggi ini, semestinya tidak terdeteksi flickering sama sekali.
Kabar bagusnya, frekuensi 14880 Hz masih tergolong tinggi sehingga kebanyakan pengguna kemungkinan tidak akan merasakan masalah pada layar ini.
Simpulan
Jika mengacu pada laman resmi Apple, MacBook Pro M2 Pro ini dibanderol dengan harga 1.999 dolar AS atau setara dengan Rp30 juta (varian 14 inci). Sedangkan untuk varian 16 inci, harganya dimulai dari 2.499 dolar AS alias sekitar Rp38 juta.
Kinerja M2 Pro membawakan performa yang lebih baik, walau sebenarnya tidak terlalu drastis jika dibandingkan dengan M1 Pro. Saya sungguh menyarankan MacBook Pro ini untuk Anda yang menginginkan laptop yang bisa menangani proyek-proyek besar tanpa kendala.
Sungguh sulit untuk menemukan tingkat pekerjaan tinggi yang bisa membuat MacBook Pro ngos-ngosan. Ini dipastikan bisa menjadi investasi jangka panjang yang baik, cocok untuk start up yang berkecimpung di dunia desain grafis, advertising, pengembangan gim, atau sebuah production house.