8 Kelebihan & Kekurangan Apple MacBook Pro M2 Max (14 dan 16 inci)
Portofolio laptop Apple mengalami pembaruan setelah dua laptop muncul pada Januari 2023. Dua laptop itu adalah Apple MacBook Pro 14 dan MacBook Pro 16. Kedua laptop merupakan kelanjutan dari MacBook Pro 14 dan MacBook Pro 16 edisi 2021.
MacBook Pro 14 dan 16 pada dasarnya adalah laptop kembar. Hanya dimensi bodi, ukuran layar, dan baterai yang membedakan keduanya. Baik MacBook Pro 14 maupun MacBook Pro 16 hadir dengan chipset Apple M2 Pro dan M2 Max. Yang akan Carisinyal bahas dalam artikel ini adalah varian dengan chipset M2 Max.
Konon M2 Max jauh lebih bertenaga dan efisien dibanding M1 Max yang dipakai MacBook Pro rilisan 2021. Maklum jumlah core CPU meningkat, dari yang sebelumnya 10 menjadi 12. GPU-nya juga, semula 30 core menjadi 38 core (di model tertinggi).
Lalu apa lagi yang menjadi keunggulan dari dua MacBook Pro generasi 2023 ini? Anda bisa mengeceknya pada tabel di bawah ini.
Apa yang tercantum pada tabel tersebut setidaknya sudah memberi gambaran Anda mengenai kualitas dari MacBook Pro 14 dan 16 2023. Namun, jika Anda ingin penjelasan yang lebih gamblang, silakan teruskan baca artikel ini sampai akhir.
Spesifikasi Apple MacBook Pro M2 Max 14 inci
Spesifikasi Apple MacBook Pro M2 Max 16 inci
Kelebihan Apple MacBook Pro M2 Max
Laptop Apple memang punya harga yang tergolong tinggi. Namun, harga tak bisa bohong. Sederet kelebihan yang dimiliki dua MacBook Pro M2 Max berikut ini merupakan alasan di balik harganya yang tinggi.
1. Desain Minimalis dengan Build Quality Keren
Apple jarang gembar-gembor soal keunggulan desain produknya. Meski begitu, banyak orang yang mengakui bahwa salah satu keunggulan dari produk Apple adalah desain. Demikian pula dengan MacBook Pro 14 dan 16 2023 dengan chipset M2 Max ini.
Secara penampilan, kedua laptop ini memang tidak terlihat berbeda ketimbang model 2021. Mereka terlihat minimalis khas laptop unibody, mampu memancarkan kesan elegan. Touch Bar, yang tak terlalu disukai sejumlah reviewer, pun lenyap.
Layar berponi dengan bezel tipis, layout keyboard yang warnanya kontras dengan bodi, touchpad dengan area luas, dan tombol power yang menyatu dengan sensor sidik jari, adalah beberapa hal lain yang bisa Anda jumpai dari dua laptop ini.
Satu ciri khas produk Apple yang kembali hadir pada dua MacBook Pro M2 Max ini adalah build quality yang keren. Bensin dari XDA-Developers mengatakan, setiap bagian dari laptop ini terasa solid. Bukti bahwa konstruksi bodi kedua laptop memang bagus.
Tidak ada yang namanya meleyot saat ditekan, atau kopon ketika diketuk. Hal menarik lagi dari MacBook Pro Max 14 dan 16 adalah layarnya bisa dibuka dengan satu jari saja. Anda tak perlu memegangi bodi bagian bawahnya saat hendak membuka layar.
Sayangnya, MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max tersedia dalam dua varian warna saja. Konsumen bisa memilih antara Perak dan Abu-abu.
2. Keyboard dan Touchpad yang Nyaman
Sebagaimana yang sudah disinggung di poin sebelumnya, kedua MacBook Pro ini tak lagi memakai Touch Bar. Hal ini membuat ukuran tombol "Function" setara dengan tombol-tombol lain dalam layout keyboard. Sebuah kabar baik, bukan?
Bagi Anda yang ingin membeli MacBook Pro 14 dan 16 2023 tak perlu khawatir dengan daya tahan keyboard-nya. Sebab Apple telah mengganti switch tombol ke model konvensional, bukan switch model butterfly kabarnya cukup bermasalah.
Untuk diketahui, keyboard dengan switch "kupu-kupu" muncul di laptop Apple rilisan 2015 hingga 2019. Keyboard di MacBook Pro 14 dan 16 2023 nyaman digunakan buat mengetik.
Key travel-nya tidak terlalu dalam, sehingga Anda bisa merasakan pengalaman mengetik yang effortless. Demikian menurut Brian Westover dari PC Mag. Westover juga bertutur, keyboard membran ini juga punya feedback yang baik. Setiap pencetan terasa mantap.
Apple juga merancang agar keyboard dua laptop ini minim menghasilkan typo dan insiden salah pencet. Salah satunya yakni mengurangi kemampuan tombol untuk merespons setengah pencetan. Maksudnya adalah, saat tombol itu tidak ditekan penuh, respons tidak akan muncul.
Andrew E. Freedman dari Tom's Hardware pun menguji kemampuan mengetiknya dengan MacBook Pro 16. Freedman melakukan pengujian tersebut di situs Monkeytype. Hasilnya adalah, dia mampu meraih 120 kata per menit dengan kesalahan 2% saja.
Tak hanya keyboard-nya yang nyaman, touchpad-nya pun begitu. Touchpad, atau trackpad dalam istilah Apple, di kedua laptop memiliki ukuran yang luas. Trackpad ini sudah mendukung teknologi Force Touch untuk membedakan sentuhan berdasarkan level tekanan, dan menciptakan haptic feedback (getaran).
Melalui trackpad, pengguna bisa memasukkan perintah dengan klik, usapan, atau gestur tertentu. Bagi Westover, trackpad MacBook Pro 2023 merupakan salah satu touchpad terbaik di dunia karena respons dan ketepatannya.
3. Layar Tajam dan Cerah
MacBook Pro 14 dan 16 2023 menggunakan layar Liquid Retina XDR. Layar ini pada dasarnya merupakan IPS dengan backlit mini LED. Apple menjejalkan berbagai teknologi yang membuat layar kedua laptop cocok untuk kegiatan content creation, multimedia, hingga gaming.
Mulai dari refresh rate adaptif 120 Hz (ProMotion), rasio kontras 1 juta:1, dan cakupan warna sesuai standar DCI-P3. Apple mengeklaim, layar kedua laptop bisa mencapai 1600 nit kalau digunakan untuk menonton konten HDR.
Kalau digunakan di dalam ruangan, kecerahan khasnya 500 nit. Sementara itu, jika dipakai di luar ruangan layarnya bisa meraih level kecerahan 1000 nit. Fitur True Tone untuk mengubah temperatur warna secara otomatis ada di layar laptop ini.
Secara diagonal, layar MacBook Pro 14 dan MacBook Pro 16 berbeda. Begitu juga dengan resolusinya. MacBook Pro 14 punya layar 14,2 inci dengan resolusi 3024 x 1964 piksel, sedangkan MacBook Pro 16 memiliki layar 16,2 inci dengan resolusi 3456 x 2234 piksel.
Walau demikian, ketajaman layarnya dipastikan serupa karena kerapatan pikselnya sama-sama ada di angka 254 ppi. Soal kualitas tampilan, tak ada satu pun penguji yang komplain. Mereka menyanjung kualitas tampilan dua laptop MacBook Pro ini.
Dalam pengujian yang dilakukan Andrew E. Freedman dan tim Tom's Hardware, layar MacBook Pro 16 M2 Max mampu menembus 118% sRGB dan 83,7% DCI-P3. Cakupan warnanya sedikit tertinggal dari sejumlah laptop yang sudah memakai panel OLED.
Misalnya saja Dell XPS 15 yang meraih 123% sRGB dan 86,9% DCI-P3. Namun, sebuah laptop dengan layar 100% sRGB sudah cukup untuk keperluan mengedit video dan desain grafis. Jadi, layar MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max telah memenuhi syarat tersebut.
4. Webcam dan Keluaran Suara Mantap
Sejak pandemi Covid 19 melanda, banyak pertemuan yang mesti dilakukan secara online. Kebiasaan itu ternyata berlanjut pasca pandemi. Laptop dengan webcam, speaker, dan mikrofon mumpuni adalah yang dibutuhkan untuk menunjang pertemuan online.
Untuk urusan ini, webcam MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max telah menggunakan webcam 1080p. Kualitas video kamera kedua laptop sudah mencapai 1080p. Kualitasnya tentu lebih baik ketimbang MacBook Pro 13 M2 2022 yang webcam-nya cuma 720p.
Tangkapan kameranya diklaim lebih minim noise karena sudah mengalami pemrosesan oleh neural engine. Namun, jika Anda belum puas, Apple menyediakan fitur yang namanya Continuity Camera.
Fitur yang disertakan di macOS Ventura ini membuat MacBook Pro bisa memanfaatkan kamera iPhone. Anda bisa memanfaatkan fitur ini dengan bantuan kabel maupun nirkabel. Anda bisa menilai perbedaan kualitas kamera MacBook Pro dengan iPhone pada sampel foto berikut.
Apple pun memasang tiga mikrofon yang katanya kelas studio, dan enam speaker dengan teknologi Dolby Atmos. Keluaran suara speaker laptop ini lantang. Cocok saat dipakai untuk menonton video dan musik, begitu kata Brian Heater dari Tech Crunch. Namun, kalau untuk keperluan mengedit video, sudah tentu harus pakai headphone.
5. Performa Mengesankan
Apple tidak pernah blak-blakan soal jeroan produknya. Mereka hanya menyebut bahwa chipset M2 Max yang dipakai kedua laptop MacBook Pro 2023 punya 12 core CPU, yang rinciannya 8 core performa dan 4 core efisiensi. Chipset itu juga mengandung 16 core neural engine serta GPU hingga 38 core.
Kalau diintip dari aplikasi benchmar sintetis, misalnya Cinebench R23, clockspeed CPU chipset ini ada di angka 3,7 GHz. Hanya saja, clockspeed GPU-nya tak diketahui. Adapun chipset ini tetap dibikin melalui fabrikasi 5 nm oleh TSMC, sama seperti M1 Max.
Chipset M2 Max disokong oleh RAM, atau yang disebut Apple dengan unified memory (memori terpadu) mulai dari 32 GB, 64 GB, hingga 96 GB. Konon, memori yang digunakan adalah LPDDR5. Sementara itu, untuk ada juga penyimpanan SSD 1 TB, 2 TB, 4 TB, atau 8 TB.
Apple menjanjikan peningkatan performa pada M2 Max dibanding M1 Max. Besar peningkatannya yakni 20% pada kemampuan CPU dan 30% pada kemampuan GPU.
Peningkatan yang dibawa chipset M2 Max tak akan terlihat dalam pengunaan ringan sehari-hari. MacBook Pro 2023 dengan M2 Max akan sama cepatnya dengan MacBook Pro terdahulu, ketika dipakai untuk browsing, streaming, mengetik, dan aktivitas ringan lainnya.
Peningkatan akan terasa kalau dua laptop ini diuji dengan aplikasi benchmark sintetis dan dipakai untuk mengedit video. Berbagai pengujian benchmark sintetis berikut memberi bukti bahwa chipset M2 Max punya performa yang trengginas.
Dari pengujian yang dilakukan oleh Brian Westover dan tim PC Mag di atas, unggul dari seluruh laptop Apple dan beberapa laptop content creation Windows. Hal itu dibuktikan dengan raihan skor multicore di GeekBench 5 yang mencapai 15.269, dan 14.782 di Cinebench R23.
Lalu, bagaimana performa CPU-nya kalau dipakai buat meng-convert video? Ternyata juga mengesankan. MacBook Pro 16 M2 Max mampu meng-convert video 4K 12 menit ke resolusi 1080p dalam waktu 4 menit lebih 3 detik saja.
Melalui uji dengan HandBrake 1.4 itu, ia terlihat lebih kencang daripada MacBook Pro 16 M1 Max (5 menit), ASUS VivoBook Pro 16X OLED (7 menit), dan Dell XPS 15 OLED (5 menit 30 detik).
Nah, sebagian orang masih ada yang mempertanyakan kemampuan MacBook Pro yang pakai chipset bikinan Apple, saat menjalankan aplikasi x86. Ternyata dengan emulator Rosetta 2, MacBook Pro M2 Max masih lebih powerful ketimbang laptop Windows. Berikut buktinya saat sang laptop menjalankan Adobe Photoshop (versi lama).
Untuk kemampuan olah grafis, beberapa skor benchmark memperlihatkan bahwa MacBook Pro 16 M2 Max memang andal. Misalnya di GFX Bench pada skenario Car Chase (1080p offscreen), ketika sang laptop meraih skor 587. Ia mengungguli seluruh MacBook Pro serta beberapa laptop Windows.
Terakhir, bagaimana dengan kemampuan gaming-nya? Dalam tes yang dilakukan Brian Westover, MacBook Pro 16 M2 Max bisa menjalankan Rise of The Tomb Raider pada setelan High 1920 x 1200. Game AAA itu lancar dijalankan dengan frame rate 150 fps.
MacBook Pro 14 M2 Max juga sama garangnya dengan varian 16. Laptop ini bisa menjalankan Resident Evil Village pada resolusi tertinggi dengan raihan 60 fps, menurut pengujian Devindra Hardawar dari Engadget. Game lain, Shadows of the Tomb Raider, mampu dijalankannya dengan rerata frame rate 81 fps.
6. Daya Tahan Baterai Bagus
Efisiensi menjadi salah satu alasan mengapa Apple beralih ke chipset bikinan sendiri yang berbasiskan ARM. Chipset dengan basis ARM terbukti irit konsumsi daya. Itulah mengapa semua smartphone masa kini menggunakan chipset ARM.
Chipset M2 Max yang efisien dipadu dengan baterai berkapasitas besar, berpotensi menghasilkan daya tahan yang bagus. Walau begitu, sistem operasi juga memiliki andil terhadap seberapa lama sebuah laptop bisa menyala.
Dalam uji yang dilakukan oleh PC Mag, MacBook Pro 16 M2 Max bisa bertahan selama 26 jam 51 menit. Metode pengujian yang diterapkan adalah pemutaran video lokal 720p, dengan kecerahan layar 50% dan volume 100%.
Laptop dengan kapasitas baterai 100 Wh itu mengalahkan seluruh MacBook terdahulu, termasuk MacBook Pro 16 M1 Max (20 jam 13 menit). Lantas bagaimana daya tahan baterai MacBook Pro 14 M2 Max yang baterainya lebih kecil, yakni 70Wh?
Brian Heater dan tim Tech Crunch menguji laptop itu lalu meraih durasi ketahanan 21,5 jam. Skenario yang digunakan pemutaran video lokal. Namun, tidak dijelaskan soal pengaturan volume, kecerahan layar, dan resolusi video yang dipakai.
Intinya, kedua laptop sama-sama punya daya tahan baterai yang bagus. Ben Sin dari XDA-Developers memperkirakan, baterai penuh MacBook Pro 16 M2 Max hanya akan berkurang setengahnya kalau dipakai untuk menangani pekerjaan ringan 8-10 jam. Pekerjaan ringan itu seperti browsing, mengetik, dan menonton video di YouTube.
Masih kata Ben Sin, MacBook Pro 16 M2 Max hanya menghabiskan 8% baterainya untuk streaming di Netflix selama 2 jam. Layar disetel dengan level kecerahan 50%.
Adapun MacBook Pro 14 mendukung fast charging 96W. Sementara itu, MacBook Pro 16 mendukung fast charging hingga 140W. Kedua laptop bisa terisi penuh dalam waktu kurang dari 2 jam, lebih tepatnya sekitar 70 menit untuk MacBook Pro 16 menurut pengujian Ben Sin.
7. Port dan Konektivitas Cukup Lengkap
MacBook Pro 14 dan 16 adalah dua laptop Apple dengan port terlengkap. Dua laptop tersebut menyediakan berbagai port yang banyak dibutuhkan oleh orang. Port atau colokan yang ada meliputi satu HDMI, satu MagSafe 3, satu audiojack 3,5 mm.
Ada juga port Thunderbolt 4 (USB C) yang jumlahnya tiga, serta satu slot SD card. Thunderbolt 4 di kedua laptop bisa dipakai untuk sambungan ke monitor, mengisi baterai ponsel, dan transfer data kecepatan tinggi.
Tak cuma colokannya yang lumayan lengkap, konektivitas dua MacBook Pro ini juga oke. Pasalnya, kedua laptop sudah mendukung WiFi 6e yang modern, serta Bluetooth 5.3 yang rendah latensi dan hemat daya.
8. Dukungan Aplikasi yang Makin Banyak
MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max datang dengan sistem operasi macOS Ventura. Banyak fitur anyar yang ditawarkan Apple pada sistem operasi ini. Salah satunya adalah Continuity Camera yang sudah dibahas di poin webcam.
Selain itu, Apple menjamin macOS Ventura bisa membuat semakin nyaman pengguna, terutama para kreator. Sebab Apple sudah meningkatkan jumlah aplikasi yang bisa dijalankan secara native oleh chipset Apple silicon.
Contohnya adalah Adobe Premiere Pro yang kini ada versi native buat MacBook Pro dengan chipset Apple. Para content creator, yang terbiasa memakai Premiere Pro, kini tak lagi terpaksa memakai Final Cut Pro atau Lumafusion.
Beberapa judul game terkenal juga sudah tersedia secara native. Misalnya Resident Evil Village, Disco Elysium, RollerCoaster Tycoon 3, dan Minecraft
Emulator Rosetta 2 juga masih disertakan untuk menangani aplikasi-aplikasi x86. Total sudah ada lebih 15 ribu aplikasi dan plug-in yang bisa dijalankan oleh MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max dengan macOS Ventura.
Kekurangan Apple MacBook Pro M2 Max
Duo MacBook Pro 2023 dengan chipset M2 Max tak cuma powerful. Namun, keduanya mampu menyuguhkan pengalaman yang tak bisa ditawarkan oleh laptop premium lainnya. Kendati demikian, mereka punya catatan minor yang di antaranya ada di bawah ini.
1. Bodi Cukup Berat untuk Model 16 Inci
MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max memiliki ketebalan yang relatif minim. Kedua laptop tampak tipis karena ketebalannya kurang dari 2 cm. Tepatnya adalah 1,55 cm untuk MacBook Pro 14 dan 1,68 cm buat MacBook Pro 16.
Hanya saja, bobot kedua laptop terpaut cukup banyak. MacBook Pro 14 masih enak ditenteng ke mana-mana lantaran bobotnya ada di angka 1,63 kg. Namun, tidak dengan MacBook Pro 16 yang bobotnya mencapai 2,16 kg.
Bagi yang terbiasa dengan laptop dengan bobot di kisaran 1 kg, persoalan ini bisa cukup serius. Kendati demikian, bila dibandingkan dengan laptop creator lain yang layarnya 16 inci, bobot MacBook Pro 16 masih terbilang wajar. Beberapa laptop pesaing juga memiliki bobot di kisaran 2 kg.
Ambil contoh ASUS Zenbook Pro 16X OLED (2,4 kg) dan MSI Creator Z16 HX Studio (2,35 kg). Dell XPS 15 - yang punya layar 15,6 inci - sedikit lebih ringan dengan bobot 1,84 kg.
2. Temperatur Lebih Panas
Sejumlah penguji mengaku bahwa MacBook Pro 14 M2 Max lebih panas dibanding para pendahulunya. Temperatur internal dapat mencapai 105 derajat Celcius, saat menjalankan Cinebench R23. Kipas sang laptop pun berputar kencang hingga mengeluarkan suara.
Untungnya, permukaan laptop masih terasa dingin. Fenomena ini sangat maklum terjadi mengingat CPU sedang digeber dengan beban kerja sangat berat. Dalam skenario penggunaan sehari-hari, laptop tak akan pernah sepanas itu.
Adapun MacBook Pro 16 jauh lebih senyap ketika menjalankan Cinebench R23. Suhu internalnya tak pernah tembus 100 derajat Celcius. Secara teori, MacBook Pro 16 memang punya sistem termal yang lebih baik, memanfaatkan sasisnya yang lebih luas.
3. Harga Relatif Mahal
Harga MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max punya harga yang relatif mahal. Di Amerika Serikat, model 14 inci dijual mulai dari 3099 dolar (sekitar Rp47 juta, varian 32 GB/1TB SSD). Sementara itu, model 16 inci dibanderol 3499 dolar (setara Rp53 jutaan, varian 32 GB/1TB SSD).
Saat artikel ini ditulis pada 25 Maret 2022, harga resmi untuk Indonesia belum dipublikasikan. Besar kemungkinan harganya akan mirip. Harga kedua laptop relatif mahal ketika dibandingkan dengan laptop kompetitor.
Misalnya, dengan mengeluarkan duit yang sama untuk membeli MacBook Pro 14, Anda bisa memperoleh ASUS ZenBook Pro 16X OLED. Laptop pembanding itu punya penyimpanan lebih besar, layar lebih luas, dan performa yang tidak kalah mantap.
Namun, untuk content creator profesional, harga rasanya tak jadi masalah serius. Toh apa yang ditawarkan MacBook Pro sepadan dengan harganya.
Simpulan
MacBook Pro 14 dan 16 edisi 2023 bukan sembarang laptop. Berkat chipset Apple M2 Max, kedua laptop mampu menorehkan performa yang gemilang dengan daya tahan baterai jempolan. Tak cuma itu, kedua laptop ini mempertahankan apa yang menjadi tradisi Apple.
Misalnya seperti desain dengan build quality bagus, kualitas layar yang keren, dan audio yang mantap. Makin banyaknya jumlah aplikasi yang bisa dijalankan secara native membuat MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max jadi daya tarik lain mereka.
Hanya saja, harga MacBook Pro 14 dan 16 M2 Max ini memang tidak murah. Butuh dana ekstra jika Anda hendak meminang salah satu di antara keduanya. Kalau uang bukan persoalan yang terlalu penting, kedua laptop sangat layak Anda jadikan andalan baru untuk bekerja. Tertarik?