Cari Tahu 10 Kelebihan dan Kekurangan iPhone 13 Pro di sini!
Sejak iPhone 11 Series meluncur pada 2019, Apple selalu melengkapi lini ponselnya dengan model Pro dan Pro Max. Pada awalnya, Pro dan Pro Max tidak memiliki perbedaan berarti, kecuali soal dimensi layar, bobot, dan ukuran baterainya. Namun, konsep tersebut berubah ketika Apple memperkenalkan iPhone 12 Series pada 2020.
Pasalnya, model Pro dan Pro Max generasi tersebut tidak hanya memiliki diferensiasi dalam hal dimensi layar, bobot, dan ukuran baterai. Namun, model yang lebih kecil (iPhone 12 Pro) juga sedikit "disunat" kemampuan kameranya.
Nah, pada iPhone 13 Series, Apple mengembalikan konsep awal dari model Pro dan Pro Max. Hal itu berarti iPhone 13 Pro punya kamera yang sama kerennya dengan iPhone 13 Pro Max. Yang tentu membuatnya juga memiliki status sebagai flagship paripurna dari Apple.
Siasat Apple untuk mengembalikan model Pro ke konsep awal tentu bakal disambut dengan suka cita. Khususnya oleh orang-orang yang mendamba spesifikasi paling keren dari sebuah ponsel iPhone, dengan bentuk yang kompak alias ramah genggaman tangan.
Bukan bentuk desain saja, tentu saja kamera tetap jadi nilai jual. Bahkan, kamera hanyalah satu dari sekian hal menarik yang dibawa oleh iPhone 13 Pro. Masih ada banyak kelebihan yang dimiliki si ponsel. Carisinyal pun akan membahasnya secara terperinci apa saja kelebihan yang dipunyai iPhone 13 Pro dalam artikel ini.
Selain itu, artikel ini juga akan memaparkan hal-hal ekstra yang perlu Anda jadikan catatan. Mungkin saja catatan-catatan itu merupakan sebuah kekurangan yang dapat memengaruhi penilaian Anda terhadap si ponsel. Baiklah, mari kita awali pembahasan ini dengan menyimak spesifikasi ringkas iPhone 13 Pro sebagai berikut.
Spesifikasi iPhone 13 Pro
Layar | Super Retina XDR OLED 6.1 inci |
Chipset | Apple A15 Bionic |
RAM | 6 GB |
Memori Internal | 128 GB, 256 GB, 512 GB, 1 TB |
Kamera | 12 MP (wide) 12 MP (telephoto) 12 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Ion 3095 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan
Pro sudah jadi istilah yang jamak digunakan oleh banyak produsen. HP dengan embel-embel Pro biasanya memang lebih sip. Namun, mari kita lihat seperti apa Pro versi Apple pada iPhone 13 Pro. Apakah benar HP ini memang sip? Poin-poin kelebihan di bawah ini akan menjawabnya.
1. Desain
Anda tidak akan mendapati hal yang baru dari desain iPhone 13 Pro. Memang benar desain yang dipunyai si ponsel sama persis dengan iPhone 12 Pro. Hanya ada dua hal yang membedakan kedua ponsel.
Dua hal itu adalah poni dan tonjolan kamera. Untuk poni, Apple bilang bahwa iPhone 13 Pro punya poni 20% lebih kecil dibanding pendahulunya. Memperkecil ukuran poni adalah langkah Apple agar tampilan layar si ponsel makin memuaskan.
Sementara itu, tonjolan kamera belakang HP ini kian tebal ketimbang iPhone 12 Pro. Alasannya tak lain karena sensor kamera yang dipakai memakan tempat lebih besar. Di sisi lain, lupakan saja sesuatu yang tidak diubah Apple karena bukan kebaruan yang Anda cari dari desain iPhone 13 Pro.
Nah, jika yang Anda cari adalah indah dipandang dan nyaman digenggam, ponsel ini adalah salah satu yang terbaik. Kesan premium benar-benar terpancar berkat rangka datar berbahan stainless steel. Rangka ini berkilau karena polesannya adalah glossy. Kemudian, bingkai yang mengelilingi layar ponsel ini juga tipis.
Material kaca dengan komposisi keramik (Ceramic Shield) bikinan Corning melapisi bagian depan iPhone 13 Pro. Sementara itu, penutup belakangnya memakai kaca Gorilla Glass (matte) yang juga dibikin oleh Corning. Di tengah-tengah penutup belakang itu, ada logo iPhone yang berkilauan.
Soal kenyamanan genggam, ukuran dari HP ini adalah alasannya. Ya, karena hanya punya bentang layar 6,1 inci, dimensi iPhone 13 Pro sebatas 146.7 x 71.5 x 7.7 mm. Enak digenggam dan enak pula dimasukkan kantong celana. Bentuk yang ringkas juga membuat tangan Anda dapat menjangkau seluruh sisi layar HP ini.
Beberapa hal keren pada generasi sebelumnya turut diturunkan pada iPhone 13. Mulai dari lapisan antiminyak (oleofobik) pada bagian depan, sertifikasi ketahanan debu dan air IP68, dan kaca safir untuk memproteksi lensa kamera. Adanya sertifikasi IP68 membuat HP ini bisa menyelam hingga kedalaman 6 m selama 30 menit.
Adapun sisi rangka ponsel ini masih dihuni tombol dan port yang sama. Di kanan ada tombol power. Sebelah kiri jadi tempat bernaung tombol mute, pengatur volume, dan slot nanoSIM. Sementara itu, di bawah ada mikrofon, speaker, dan colokan lightning.
Di tepi bingkai atas ada kamera, beberapa sensor, dan speaker kedua merangkap earpiece. iPhone 13 Pro tersedia dalam empat varian warna Graphite, Silver, Sierra Blue, dan Gold. Sierra Blue adalah varian warna yang patut dipilih menurut James Peckham, penguji Tech Radar, jika Anda ingin jadi pusat perhatian.
2. Tampilan
Akhirnya Apple memberi dukungan refresh rate tinggi pada sektor tampilan ponselnya. Tidak tanggung-tanggung, refresh rate atau laju penyegaran yang diberikan untuk layar iPhone 13 Pro adalah 120 Hz. Alhasil, pengalaman menggulir layar HP ini makin mulus.
Namun, tampilan mulus dengan refresh rate tinggi bukannya tanpa efek samping. Makin banyak gambar yang ditampilkan tiap detik, makin banyak pula daya yang dibutuhkan. Ponsel pun jadi boros.
Masalah ini ditanggulangi oleh Apple dengan fitur ProMotion atau refresh rate adaptif dalam bahasa sederhananya. Fitur ini bekerja secara otomatis untuk menurunkan setelan refresh rate sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh si pemilik ponsel.
Misalnya, untuk sekadar membaca e-book, tampilan ponsel disetel 10 Hz. Sementara itu, saat ponsel dipakai untuk menonton video, refresh rate yang dipakai adalah 24 atau 30 Hz.
Yang baru lagi dari sektor tampilan iPhone 13 Pro adalah level kecerahannya. Apple menjanjikan level kecerahan 25% lebih baik ketimbang generasi sebelumnya. Secara spesifik, mereka mengklaim bahwa iPhone 13 Pro bisa mencapai level kecerahan khas 1000 nit.
Klaim ini ternyata benar setelah dites penguji Tom's Guide, Jordan Palmer. Menurut Palmer, kecerahan puncak layar si ponsel tembus 1024 nit. Sementara itu, GSM Arena memperoleh hasil 1063 nit.
Angka 1063 nit didapat GSM Arena ketika menyetel layar si ponsel pada warna putih dengan mode auto brightness aktif. Jika mode auto brightness dimatikan, tingkat kecerahan yang bisa diraih adalah 865 nit. Berapa pun angkanya, klaim Apple terbukti benar. Imbasnya layar iPhone 13 Pro semakin nyaman digunakan di situasi outdoor.
Lebih lanjut, spesifikasi sektor tampilan iPhone 13 Pro tidak punya banyak perbedaan lagi selain poni yang mengecil hingga 20%. Layar iPhone 13 Pro pun masih menggunakan panel Super Retina XDR OLED dengan bentang 6,1 inci.
Resolusinya 1170 x 2532 piksel, dengan kepadatan piksel 460 ppi. Layar dengan rasio 19,5:9 ini mendukung teknologi HDR10 dan Dolby Vision untuk meningkatkan kontras ketika menampilkan konten HDR. Kecerahan puncak yang dapat diraih saat menampilkan konten HDR adalah 1200 nit.
Layar HP ini juga masih didukung fitur pengatur temperatur warna bernama True-tone dan mendukung rentang warna (color gamut) lebar. Berdasarkan pengujian Jordan Palmer, layar iPhone 13 Pro tembus rentang warna 83% DCI-P3 dan 117% sRGB.
Artinya, rentang warna yang bisa dipancarkan layar HP ini sangat luas. Selain itu, warna yang muncul juga akurat karena skor penyimpangannya (deltaE) hanya 0,27. Makin kecil skor penyimpangan, makin akurat warna yang ditampilkan.
3. Performa
Produk baru, chipset baru. Begitulah rumusnya yang keluar setiap tahun. iPhone 13 Pro pun ditenagai chipset baru bernama Apple A15 Bionic. Chipset ini sebetulnya masih dibikin dengan cara yang sama dengan A14 Bionic, yakni via fabrikasi 5 nm.
Namun, A15 Bionic terlihat lebih keren karena beberapa hal. Pertama, frekuensi yang disetel untuk enam core CPU-nya lebih kencang. Dua core performa Avalanche disetel 3,22 GHz, sedangkan empat core efisiensi Blizzard 1,82 GHz.
Kedua, jumlah core GPU-nya bertambah satu menjadi lima. GPU baru ini diklaim Apple 50% lebih kencang ketimbang GPU di chipset flagship para pesaingnya. Sebagai catatan, chipset A15 Bionic dengan GPU lima core hanya ada pada iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max. iPhone 13 tanpa Pro menggunakan A15 Bionic dengan GPU empat core.
Ketiga, chipset A15 Bionic kini punya neural engine (16 core) untuk menangani fitur Cinematic Mode pada perekaman video, dan Smart HDR 4 pada fotografi. Keempat, ada racikan baru pada prosesor gambar (ISP) yang mampu membuat foto bisa minim noise dan lebih pandai dalam memetakan temperatur warna lingkungan.
Berkaca pada spesifikasi di atas, chipset A15 Bionic yang dipadu RAM 6 GB dan penyimpanan NVMe terlihat menjanjikan. Namun, mari kita buktikan seperti apa performanya dengan merujuk hasil benchmark sintetis yang dilakukan para penguji.
Pertama kita lihat pengujian menggunakan AnTuTu 9 yang dilakukan oleh GSM Arena. AnTuTu tidak menyarankan pengujian lintas sistem operasi. Karena itu, hasil pengujian di bawah ini hanya menyertakan iPhone 13 Pro dengan saudara-saudaranya.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, terbukti iPhone 13 Pro dengan Apple A15 Bionic memang lebih kencang daripada iPhone generasi sebelumnya yang diwakili oleh iPhone 12. Walaupun begitu, skor 794.348 yang diraihnya sedikit tertinggal dari iPhone 13 Pro Max.
Benchmark kedua yang kami rujuk adalah kemampuan CPU yang diuji lewat GeekBench 5. Pada pengujian ini, tingkat kompetisi perangkat lintas platform bisa dilihat. Berikut hasil yang diperoleh oleh GSM Arena.
Dalam hal multicore, iPhone 13 Pro meraih skor 4687, sedangkan kemampuan singlecore-nya diganjar nilai 1709. Menariknya, tidak ada satu pun ponsel kelas atas Android yang mampu menandingi skor tersebut. Padahal seluruh ponsel Android tersebut punya chipset dengan CPU delapan core yang lebih banyak ketimbang iPhone.
Selanjutnya, mari kita lihat seperti apa kemampuan GPU yang terkandung dalam chipset A15 Bionic milik si ponsel. Pada pengujian yang dilakukan GSM Arena menggunakan GFX Bench, iPhone 13 Pro mampu memperlihatkan performa rendering yang bagus dalam skenario offscreen.
Hanya saja, sistem ponsel ini membatasi akses ketika GFX Bench ingin mengetahui kemampuan olah grafis si GPU dalam skenario onscreen. Terbukti dengan skor 60 Hz yang dicatat pada semua kategori pengujian.
Untuk diketahui, skenario offscreen adalah uji untuk mengetahui kemampuan rendering GPU yang hasilnya tidak langsung divisualisasikan. Contohnya adalah proses menciptakan blur latar belakang pada foto bokeh. Sementara itu, skenario onscreen adalah uji untuk mengetahui kemampuan rendering GPU yang hasilnya langsung divisualisasikan. Misalnya seperti bermain gim.
Adapun kemampuan mengonversi video juga bergantung pada GPU. Karena itu, kami juga merujuk pengetesan yang dilakukan oleh Jordan Palmer. Ia menguji iPhone 13 Pro untuk mengonversi video beresolusi 4K menjadi video Full HD (1080p) menggunakan aplikasi Adobe Premiere Rush.
Hasilnya, waktu yang dibutuhkan HP ini hanya 26 detik, satu detik lebih cepat ketimbang iPhone 12 Pro. Namun, HP ini nyaris 4 kali lebih cepat daripada Samsung Galaxy S21 Plus 5G yang memerlukan durasi 1 menit.
Hasil-hasil keren dari benchmark sintetis nyatanya 11-12 dengan pemakaian di kondisi nyata. Max Parker dari Trusted Reviews menilai bahwa A15 Bionic tidak membuat iPhone 13 Pro lebih kencang daripada pendahulunya.
Namun, bukan berarti itu bermakna tidak bagus. A15 Bionic tetap membuat iPhone 13 Pro kencang seperti iPhone 12 Pro, tetapi juga mampu membuat fitur-fitur ekstra berjalan dengan baik. Fitur ekstra itu seperti ProMotion, LiveText (menyalin teks dari foto), merekam video dengan format ProRes, dan mengambil foto mentah dengan format ProRaw.
Beberapa gim yang dijalankan Max Parker juga berjalan tanpa kendala. Gim-gim itu yakni The Pathless, Asphalt 8+, dan Sayonara Wild Hearts. Sementara itu, Jordan Palmer mendapati ponsel ini dapat menjalankan gim Genshin Impact dan Asphalt 9 dengan baik.
4. Kamera
Sebagaimana yang sudah disinggung di paragraf pembuka, kemampuan kamera iPhone model Pro kini sama dengan model Pro Max. Artinya, tidak ada lagi kesenjangan antara iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max. Baik itu soal bukaan, besar sensor, sistem penstabil, dan kemampuan perbesaran optik.
Konfigurasi kamera yang dipakai iPhone 13 Pro masih sama seperti pendahulunya. Di sisi belakang ada tiga lensa kamera plus satu sensor kedalaman ToF 3D LiDAR. Di depan ada satu kamera ditemani sensor kedalaman merangkap sensor biometrik SL 3D.
Tiga kamera belakang terdiri atas kamera utama 12 MP dengan bukaan f/1.5 dan ukuran tiap piksel 1,9µm. Kamera ini didukung dengan sensor-shift OIS dan dual pixel PDAF. Penjelasan mengenai mekanisme sensor shift-OIS dapat dibaca di artikel "Kelebihan dan Kekurangan iPhone 13".
Kemudian ada kamera telefoto 12 MP dengan bukaan f/2.8. Kamera ini memakai lensa yang punya focal length 77 mm, dan bisa melakukan perbesaran optik hingga 3 kali. Kamera ini didukung OIS dan autofokus (PDAF). Selanjutnya ada kamera ultrawide yang memiliki bukaan f/1.8 dan dilengkapi PDAF. Kamera ini punya sudut pandang 120Ëš.
Deretan kamera belakang itu ditemani oleh lampu flash Dual-LED dual-tone. Adapun kamera depan beresolusi 12 MP, bukaan f/2.2, focal length 23 mm. dan punya sensor dengan ukuran 1/3,6 inci.
Kamera belakang HP ini bisa merekam video hingga resolusi 4K pada 60 fps. Video slowmotion juga bisa dihasilkan pada resolusi Full HD (1080p) 240 fps. Sementara itu, kamera depan juga dapat menghasilkan video hingga resolusi 4K 60 fps. Namun, untuk video 1080p, frame rate maksimalnya adalah 120 fps. Kamera depan ini didukung gyro-EIS.
Beberapa fitur keren disematkan untuk kamera si ponsel. Misalnya, Photography Styles, Smart HDR 4 dan ProRaw. Fitur yang disebut pertama berguna untuk memilih filter tertentu, sehingga foto punya temperatur warna berbeda. Sementara Smart HDR 4 berfungsi mengatur dynamic range dan warna agar foto terlihat lebih nyata pada situasi pencahayaan yang sulit.
Kalau soal videografi, ada banyak fitur keren yang disematkan. Dua di antaranya adalah kemampuan merekam video dengan format ProRes dan Cinematic Mode. Format ProRes diklaim dapat memperkecil ukuran karena menggunakan metode kompresi lossy. Namun, kualitas video yang dihasilkan tetap bagus.
Sementara itu. Cinematic Mode sederhananya adalah mode potret untuk video. Ya, video yang dihasilkan melalui fitur ini bisa jadi tampak lebih dramatis, dengan transisi fokus dan blur yang mulus.
Apple pun sekali lagi membuktikan bahwa megapiksel yang besar tidak terlalu berpengaruh pada kualitas foto dan video. Pasalnya, para penguji mengaku puas dengan apa yang dihasilkan oleh kamera iPhone 13 Pro.
Dalam pencahayaan normal, Dieter Bohn dari The Verge sulit membedakan kualitas foto iPhone 13 Pro dengan iPhone 13, bahkan dengan iPhone 12 yang lebih lawas. Max Parker pun punya pendapat serupa. Nah, kalau di situasi low light, barulah terlihat perbedaannya. Kamera iPhone 13 Pro jauh lebih sip!
Hal itu sebagai dampak dari pemakaian sensor kamera dan bukaan yang lebih besar pada kamera utama. Pengolahan algoritma yang baru juga berpengaruh. Juga karena sistem sensor-shift OIS yang lebih sensitif dalam meredam getaran. Foto low light pun jadi minim noise dengan rentang dinamis yang mantap.
Untuk kamera ultrawide, foto yang dihasilkan juga lebih terang menurut Bohn, sesuai janji Apple. Namun, hal menarik dari kamera ini bukan di situ, melainkan karena adanya fitur autofokus. Fitur ini membuat kamera ultrawide dapat merangkap tugas sebagai kamera makro.
Awalnya, Apple menyetel kamera iPhone 13 Pro akan berubah bidikan dari kamera utama ke kamera ultrawide, saat jarak objek dengan benda sudah mencapai 10 cm. Namun, tidak semua orang menyukai setelan otomatis ini.
Kata Bohn, Apple pun akan mengubah batas jaraknya hingga 2 cm melalui update software. Bohn berpendapat, hasil foto makro kamera ultrawide ponsel ini jauh lebih baik ketimbang seluruh kamera makro ponsel Android. Max Parker pun kagum dengan detail yang dihasilkan.
Lanjut ke kamera telefoto, kualitasnya mengesankan kata Bohn. Ia pun kini senang mengambil foto dengan perbesaran hingga 3 kali. Pasalnya, kamera telefoto iPhone 13 Pro mampu memberikan efek bokeh yang tampak lebih alami tanpa campur tangan software mode potret.
Sementara itu, kamera depan iPhone 13 Pro memang tidak mengalami peningkatan dari pendahulunya. Namun, jika ditanya seperti apa kualitasnya, James Peckham bilang bahwa kulitasnya tetap bagus dalam segala situasi.
Berikut contoh foto jepretan kamera iPhone 13 Pro:
5. Speaker
iPhone 13 Pro dibekali speaker stereo alias ganda. Speaker utama ditaruh di bawah, bersebelahan dengan mikrofon dan colokan lightning. Sementara itu, speaker sekundernya ada di tepi bingkai atas. Speaker sekunder ini merangkap tugas menjadi earpiece.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan GSM Arena, suara yang dikeluarkan speaker ponsel ini termasuk lantang. Kategori kelantangannya bahkan memiliki predikat sangat bagus, karena mencapai skor -24,9 LUFS (Loudness Unit Full Scale). Skor kelantangan tersebut mengalahkan Samsung Galaxy S21 5G (-26,4) dan OPPO Find X3 Pro (-25,4).
Kategori kelantangan suara speaker iPhone 13 Pro sama dengan HP iPhone 13 Series lain dan ponsel-ponsel iPhone 12 Series. Secara karakter, elemen suaranya mirip-mirip dengan iPhone 13. Namun, pada level volume bawah, yang satu ini sedikit lebih baik.
6. Daya Tahan Baterai
Apple tak luput untuk meningkatkan kapasitas baterai pada iPhone 13 Pro. Dengan ukuran 3095 mAH (12,11 Wh), baterai iPhone 13 Pro sekitar 10% lebih besar ketimbang iPhone 12 Pro. Peningkatan kapasitas baterai juga jadi salah satu alasan mengapa iPhone 13 Pro lebih tebal (7,7 mm vs 7,4 mm) dan lebih berat (204 g vs 189 g) ketimbang si kakak.
Apple pun mengklaim peningkatan kapasitas itu membuat iPhone 13 Pro memiliki daya tahan baterai 1,5 jam lebih lama ketimbang iPhone 12 Pro dalam skenario multimedia. Nah, apakah klaim itu benar? Jawabannya adalah "Ya".
Dalam pengujian yang dilakukan GSM Arena, ponsel ini mampu meraih skor ketahanan baterai 85 jam, empat jam lebih lama ketimbang iPhone 12 Pro (81 jam). Dengan kapasitas baterai yang lebih kecil, iPhone 13 Pro bahkan mampu mengungguli OPPO Find X3 Pro yang menggendong baterai 4500 mAh (81 jam).
Ada tiga skenario pengujian yang dilakukan GSM Arena. Pertama, menelepon dalam jaringan 3G. Skenario ini menghasilkan waktu pakai 17 jam 23 menit. Skenario kedua adalah browsing dengan jaringan WiFi, yang menghasilkan waktu pakai 16 jam 44 menit. Ketiga, skenario pemutaran video lokal meraih durasi pakai 18 jam 20 menit.
Untuk urusan pengisian daya, iPhone 13 Pro mendukung teknologi pengisian cepat. Hanya saja, Apple tidak menjelaskan secara rinci berapa daya maksimum yang bisa disalurkan. Dalam uji coba yang dilakukan GSM Arena, daya maksimum yang bisa disalurkan adalah 23 W.
Namun, beberapa distributor memaketkan penjualan HP ini dengan charger Apple 20W. Secara resmi, Apple memang sudah tidak menyertakan charger dalam paket penjualan, hanya kabel lightning.
Adapun pengisian cepat nirkabel juga didukung. Daya maksimal yang bisa dihantarkan adalah 15W jika menggunakan MagSafe, dan 7,5 dengan perangkat wireless charger pihak ketiga. Akan tetapi, yang diuji GSM Arena hanya kecepatan pengisian jalur kabel saja, dengan menggunakan charger 20W.
GSM Arena pun meraih kapasitas 60% dalam 30 menit mengecas si ponsel. Hasil ini lebih cepat daripada klaim Apple, yang menyatakan bahwa baterai iPhone 13 Pro dapat terisi 50% setelah mengecas selama setengah jam.
Namun, saat digunakan untuk mengisi dari kondisi kosong sampai penuh, waktu yang dibutuhkan adalah 1 jam 38 menit. Durasi pengecasan ini tidaklah buruk, tetapi kurang cepat untuk kelas flagship.
Kekurangan
Semahal apa pun ponsel yang dibuat, selalu ada sisi minus yang dimilikinya. Begitu pula dengan iPhone 13 Pro yang notabene ponsel flagship. Beberapa poin di bawah ini mungkin dapat menggambarkan hal-hal yang menjadi titik lemah si ponsel.
1. Berat dan Gampang Ternoda
Harus diakui bahwa tidak ada perubahan desain yang signifikan pada iPhone 13 Pro. Ketika melihat ponsel ini secara sekilas, sangat wajar bila orang tak bisa membedakannya dengan iPhone 12 Pro. Apple sepertinya bermain aman dengan tidak mengutak-atik penampilan HP ini.
Beberapa perubahan kecil sebetulnya tetap diberikan, tetapi tidak semuanya memberi imbas yang bagus. Pertama, soal tonjolan kamera yang kian besar. Tonjolan yang membesar memang tak bisa dihindari karena sensor yang dipakai kamera turut membesar.
Tonjolan itu sebetulnya bisa saja diminimalkan dengan jalan menebalkan bodi si ponsel. Nah, ketebalan ponsel sudah ditambah, tetapi tonjolan kamera tetap mencuat. Imbasnya, ponsel tidak bisa stabil ketika dibaringkan di atas meja, sedangkan saat itu Anda sedang mengetik atau sekadar bernavigasi.
Masalah kedua pada desain HP ini adalah bobotnya. Dengan berat yang mencapai 204 gram, iPhone 13 Pro 8% lebih gendut ketimbang iPhone 12 Pro. Pertambahan bobot tanpa diiringi pertambahan dimensi membuat HP ini jadi terasa lebih berat saat ditenteng.
Problem ketiga adalah noda berkas sidik jari pada rangka dan logo Apple. Menurut GSM Arena, mudah saja untuk mengelap dua bagian itu. Namun, menjaganya agar selalu tetap bersih adalah mustahil. Masalah ini tidak dijumpai pada iPhone 13 dan iPhone 13 mini karena keduanya memakai rangka dengan polesan matte, bukan glossy.
2. Sisi Minor Kamera
Tidak bisa disangkal lagi bahwa kualitas kamera iPhone 13 Pro adalah salah satu yang terbaik dari seluruh kamera ponsel di muka bumi. Situs DxO Mark pun menempatkan ponsel ini di urutan lima, per Oktober 2021. Kualitas foto dna video yang dihasilkan sama bagusnya.
Namun, ada hal yang mengganjal bagi Jordan Palmer dan James Peckham. Hal itu adalah adanya batasan pada fitur perekaman video dengan format ProRes. Pasalnya, iPhone 13 Pro varian paling dasar - dengan memori internal 128 GB - tak bisa merekam video ProRes pada resolusi 4K. Ia hanya mentok di resolusi Full HD (1080p) 30 fps.
Kemampuan membikin video profesional ala ProRes pada resolusi 4K 30 fps hanya bisa dilakukan oleh iPhone 13 Pro varian memori internal 256 GB, 512 GB, dan 1 TB. Meski begitu, seluruh varian iPhone 13 Pro mendukung perekaman Dolby Vision HDR hingga resolusi 4K 60 fps.
3. Keamanan dan Pengisian Daya
Sejak iPhone X muncul pada (2017), Apple membuang fitur pemindai sidik jari yang mereka sebut dengan Touch ID. Fitur ini sebetulnya masih mereka pakai pada iPhone SE (2020) serta dua iPad generasi 2020, yaitu iPad Air dan iPad 10.2.
Hal inilah yang disesalkan oleh Jordan Palmer mengingat pada masa pandemi orang lebih sering memakai masker di luar ruangan. Sementara itu, fitur keamanan Face ID tidak tidak bisa mengidentifikasi wajah ketika seseorang memakai masker.
Ada rumor yang mengatakan bahwa Apple bakal mempertimbangkan untuk mengaplikasikan pemindai sidik jari di bawah permukaan layar sebagaimana ponsel Android masa kini. Namun, hingga iPhone 13 Series diluncurkan, hanya Face ID fitur keamanan tambahan yang tersemat.
Sementara itu, masalah pengisian daya iPhone 13 Pro kurang kencang menurut GSM Arena. Waktu yang diperlukan untuk mengisi baterai dari kondisi kosong sampai penuh adalah 1 jam 38 menit. Pengisian itu memakai adaptor 20W.
Waktu pengecasan ini kalah cepat dari Samsung Galaxy S21 5G, yang didukung teknologi pengisian cepat 25W dan punya baterai 4000 mAh. GSM Arena pun berasumsi, pengisian baterai iPhone 13 Pro mungkin bisa sedikit lebih cepat jika pengguna memakai adaptor dengan daya yang lebih besar daripada 20W.
4. Gejala Throttling
Saat melakukan pengujian performa, GSM Arena turut mengetes seperti apa kemampuan iPhone 13 Pro dalam mempertahankan kemampuan tertingginya. Stressing test pun dilakukan, baik pada CPU maupun GPU. Pengujian CPU memakai aplikasi APSI Bench, sedangkan GPU memakai 3D Mark Wild Life Stress Test.
Hasilnya performa iPhone 13 Pro langsung anjlok mulai menit ketiga. Setelah itu, gejala penurunan (throttling) terus terjadi sampai akhirnya stabil pasca menit ke-11. Kestabilan performa ponsel ini pun tercatat 77,55%.
Sementara itu, hal yang sama terjadi pula pada GPU. Selama sesi pengujian, performa GPU iPhone 13 Pro terus mengalami penurunan. GSM Arena tidak memperlihatkan pada menit ke berapa performanya mulai stabil. Namun, merujuk hasil catatannya, disebutkan bahwa kestabilan performa GPU si ponsel ada di angka 66,9%.
Lantas, apa arti hasil ini jika diterjemahkan dalam pemakaian di kondisi nyata? Artinya kurang lebih yakni Apple berusaha menjaga temperatur si ponsel agar tidak terlalu panas ketika menghadapi beban kerja tinggi. Caranya dengan menurunkan kemampuan si ponsel.
Langkah ini sebenarnya juga dilakukan oleh produsen ponsel lain. Namun, GSM Arena berpandangan, keterbatasan ruang pada HP berukuran kecil membuatnya tidak memiliki sistem pembuangan panas (disipasi) sebagus ponsel berukuran besar.
Simpulan
Apple tahu bahwa tidak semua orang di dunia ini menginginkan HP berlayar jumbo. Namun, mereka juga sadar bahwa kebanyakan orang tak ingin melewatkan pengalaman terbaik menggunakan sebuah smartphone flagship. Untuk itulah iPhone 13 terlahir.
Ponsel ini pun menawarkan fitur paling sip yang bisa diberikan Apple pada sebuah ponsel, tanpa membuat ukurannya jadi tidak bersahabat. Karena itu, kemampuan HP ini setara dengan iPhone 13 Pro Max. Mulai dari sektor tampilan, performa, hingga kamera.
Di sisi lain, buat Anda yang menginginkan perubahan desain, iPhone 13 Pro jelas tidak mengakomodasinya. Khususnya jika saat ini Anda sudah memiliki iPhone 12 Pro. Ponsel ini mungkin akan lebih cocok untuk para pengguna ponsel lawas Apple, serta mereka yang mencari HP dengan kemampuan fotografi low light di atas rata-rata.
HP 5G ini sepertinya juga kurang cocok buat Anda yang gemar bermain game secara intens. Gejala throttling seperti yang dijelaskan di atas jadi indikasi bahwa sistem akan membatasi iPhone 13 Pro untuk mencapai kemampuan tertinggi, agar tidak terjadi overheat.
Nah, bagaimana pendapat Anda mengenai iPhone 13 Pro, apakah HP ini jadi salah satu yang menarik perhatian Anda? Tuliskan pandangan Anda secara bijak pada kolom komentar!