Baca 10 Kelebihan dan Kekurangan iPhone 13 Ini Sampai Habis!

Ditulis oleh Ahmad Tsalis

Tidak semua orang suka berganti ponsel setiap tahun. Meski punya uang untuk membeli yang baru, orang tersebut memilih untuk memakai ponselnya sampai tiga tahun, lima tahun, atau bahkan lebih. Hal itulah yang sepertinya ditangkap Apple ketika merilis iPhone 13 pada semester kedua 2021.

Kehadiran iPhone 13 memperlihatkan bahwa Apple kini meninggalkan siklus tick-tock dalam meluncurkan lini produk iPhone. Tick adalah periode ketika Apple meluncurkan produk yang revolusioner (benar-benar baru), baik dari segi desain maupun jeroan. Dulu periode ini ditandai dengan munculnya HP seperti iPhone 6, iPhone 7, dan iPhone X.

Sementara itu, periode tock adalah waktu ketika Apple menghadirkan ponsel semodel iPhone 4s, iPhone 5s, dan iPhone 6s. Ketiga HP dengan akhiran "S" tersebut hanya mengalami beberapa peningkatan minor.

iPhone 13 pun masuk dalam kategori HP tock yang hanya mengalami peningkatan minor. Pasalnya, ia masih mirip-mirip dengan iPhone 12 dan iPhone 11. Kalau begitu, apakah iPhone 13 jadi kurang menarik untuk dipinang? Jawabannya tentu saja relatif, tergantung siapa yang akan membeli.

Nah, dalam artikel ini Carisinyal akan memandu Anda untuk melihat apa saja kelebihan dan kekurangan iPhone 13. Kami berharap, dengan mengetahui sisi luar dan dalamnya, Anda dapat memberi penilaian terhadap HP ini secara adil, serta dapat menentukan pilihan untuk membelinya atau tidak.

Spesifikasi iPhone 13

Layar Super Retina XDR OLED 6.1 inci
Chipset Apple A15 Bionic
RAM 4 GB
Memori Internal 128 GB, 256 GB, 512 GB
Kamera 12 MP (wide) 12 MP (ultrawide)
Baterai Li-Ion 3240 mAh
Kelebihan Baca di sini
Cek Harga Saat Ini Shopee Lazada Tokopedia

Kelebihan iPhone 13

Hingga ponsel ini dilahirkan, Anda tidak akan pernah menemui istilah kelas menengah atau kelas entri pada produk Apple. Artinya, hanya ponsel flagship yang diciptakan dengan keseriusan tinggi oleh Apple. Karena itu, cukup mudah untuk mengetahui beberapa kelebihan iPhone 13 yang penjelasannya ada di bawah ini.

1. Desain

Sumber: Apple

Minimalis adalah satu kata yang bisa menggambarkan bahasa desain dari seluruh produk Apple. Entah itu, ponsel, laptop, komputer desktop, semuanya didesain secara minimalis untuk memancarkan kesan elegan. Begitu juga dengan iPhone 13 ini.

Penampilan HP ini memang mirip dengan pendahulunya, iPhone 11 dan iPhone 12. Hal itu terlihat dari ciri khas poni (notch) di bagian layar dan bentuk modul kamera belakangnya. Namun, bukannya Apple tidak memberi perubahan sama sekali.

Ketika meluncurkan iPhone 12, iPhone mengubah bentuk rangka dari yang semula melengkung menjadi datar. Perubahan kecil itu juga terjadi pada iPhone 13, tepatnya ada pada susunan kamera belakang dan lebar poni.

Kini lensa kamera belakang iPhone ditata secara diagonal (menyilang), tidak lagi vertikal alias berbaris. Penempatan dua lensa secara menyilang ternyata bukan untuk keren-kerenan. Akan tetapi, Apple menyebut bahwa posisi menyilang dibutuhkan agar sensor kamera si HP - yang kini lebih besar - dapat masuk ke dalam modul.

Untuk poni iPhone 13, Apple mengklaim bahwa ukurannya 20% lebih kecil ketimbang milik iPhone 12. Poni HP ini jadi lebih pendek dan lebih tipis daripada pendahulunya. Perubahan ukuran ini juga diikuti dengan posisi earpiece yang kini pindah ke tepi bingkai. Dulu earpiece iPhone 12 ada di antara lensa kamera depan dan beberapa sensor.

Kemudian, Mark Spoonauer dari Tom's Guide mencermati bahwa tombol power di rangka sisi kanan HP ini dipasang sedikit lebih rendah ketimbang iPhone 12. Begitu juga dengan tombol pengaturan volume yang ada di sisi kiri.

Selebihnya, tidak ada perubahan mencolok soal elemen dan dimensi, kecuali bobot dan ketebalan. IPhone 13, yang punya bobot 174 gram, lebih berat 10 gram ketimbang iPhone 12. Ia juga lebih tebal 0,3 mm daripada iPhone 12 yang punya ketebalan 7,4 mm.

Keunggulan-keunggulan desain yang dipunyai pendahulunya pun diadopsi oleh iPhone 13. Mulai dari rangka berbahan aluminium dengan polesan matte, material Corning Gorilla Glass di belakang, kaca dengan Ceramic Shield dan lapisan oleofobik pada bagian depan, serta sertifikasi ketahanan debu dan air IP68.

Apple mengklaim, sertifikasi tersebut membuat iPhone 13 tahan menyelam hingga kedalaman 6 meter selama 30 menit. Sementara itu, pengalaman menggenggam iPhone 13 memberi kesan yang menyenangkan menurut GSM Arena. Ukuran HP yang kompak, bobot yang cukup ringan, serta build quality kokoh adalah alasannya.

Adapun iPhone 13 hadir dalam lima varian warna: starlight, midnight, biru, pink, dan merah. Varian warna ini berbeda dibanding iPhone 12 yang muncul dengan enam opsi, dua di antaranya adalah hijau dan ungu.

2. Tampilan

Sumber: Apple

Super Retina XDR OLED adalah panel layar yang disematkan Apple untuk sektor tampilan iPhone 13. Keputusan memakai panel ini menunjukkan bahwa Apple juga mengikuti tren produsen smartphone flagship masa kini, Ya, dewasa ini panel OLED dan turunannya menjadi standar buat layar smartphone kelas atas.

Ukuran layar iPhone 13 6,1 inci, sama seperti pendahulunya. Resolusinya 1170 x 2532 piksel, menghasilkan kepadatan piksel 460 ppi ketika dibagi dengan bentang layar. Layar dengan rasio 19,5:9 ini mendukung HDR10 dan Dolby Vision untuk meningkatkan kontras dan rentang dinamis ketika menampilkan konten HDR.

Layar iPhone 13 juga dibekali pengaturan temperatur warna otomatis TrueTone. Ada juga fitur Haptic Touch berkat Taptic Engine yang disematkan.

Apple mengklaim, layar iPhone 13 dapat memancarkan kecerahan khas hingga level 800 nit. Klaim tersebut ternyata benar. Berdasarkan pengujian Mark Spoonauer, level kecerahan khas layar HP ini rata-rata mampu mencapai 795 nit. GSM Arena mendapatkan 802 nit pada pengujian serupa.

Berapa pun nilainya, angka tersebut sudah lebih tinggi dibanding IPhone 12 (625 nit). Kecerahan 800 nit mengindikasikan bahwa layar iPhone 13 masih bisa menampilkan konten dengan jelas kendati berada di kondisi outdoor.

Adapun level kecerahan terendah HP ini adalah 1,7 nit menurut pengetesan GSM Arena. Sementara itu, kecerahan puncak 1200 nit yang dijanjikan Apple dapat dicapai ketika si ponsel digunakan untuk memutar video HDR.

Beberapa penguji menyatakan bahwa layar iPhone 13 mampu menampilkan kualitas visual yang bagus, baik dari segi ketajaman, kontras, kedalaman warna dan akurasi warna. Kedalaman warna HP ini cukup oke karena tembus rentang warna 78,1% DCI-P3 menurut pengujian Spoonauer.

Masih menurut Spoonauer, untuk akurasi warna, layar ponsel ini masuk kategori luar biasa. Penyimpangan warnanya - yang ditunjukkan oleh skor deltaE - hanya 0,26.

3. Performa

Sumber: Apple

Sejak iPhone 8 dan iPhone X meluncur pada 2017, Apple belum meninggalkan paten SoC dengan konfigurasi enam core CPU. Kalau dilihat dari jumlah core, HP-HP Apple memang kalah dari ponsel Android yang umumnya sudah pakai SoC delapan core. Namun, SoC enam core sudah cukup untuk membuat performa iPhone menandingi Android.

Hal tersebut terjadi karena iOS lebih efisien dalam memaksimalkan potensi hardware. Demikian halnya dengan SoC Apple A15 Bionic yang dipakai iPhone 13. SoC ini mengandung dua core performa yang dinamai Avalanche (3,23 GHz). Sedangkan empat core lainnya, yang merupakan core efisiensi, bernama Blizzard (1,82 GHz).

Apple A15 Bionic yang dipakai iPhone 13 sama dengan yang dipakai iPhone 13 mini, tetapi berbeda dari yang digunakan iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max. Perbedaannya adalah jumlah core pada GPU. SoC A15 Bionic milik iPhone 13 tanpa "Pro" cuma punya GPU 4 core, sedangkan dua model Pro memiliki GPU 5 core.

Perbedaan ini kemungkinan besar diberikan karena iPhone 13 Pro dan iPhone 13 Pro Max menangani beban grafis yang lebih berat, seperti dukungan refresh rate 120 Hz. Di luar itu, SoC A15 Bionic yang dipakai seluruh HP iPhone 13 Series sama saja.

Sama-sama dibikin melalui proses manufaktur 5 nm, mengandung 15 miliar transistor, dan punya 16 core neural engine. Apple mengklaim, A15 Bionic 27% lebih kencang ketimbang A14 Bionic. A15 Bionic di iPhone 13 didukung oleh RAM 4 GB dan memori internal berbasis NVMe.

Lantas, bagaimana kemampuan CPU ini ketika dites dengan berbagai aplikasi benchmark sintetis? Untuk mengetahui hal itu, mari kita rujuk pengujian yang dilakukan oleh GSM Arena.

Pengetesan pertama memakai aplikasi GeekBench 5 untuk melihat bagaimana performa CPU-nya. Hasil pun menunjukkan bahwa iPhone 13 dengan A15 Bionic-nya mengungguli seluruh ponsel flagship yang ada di dunia, termasuk iPhone 12. Skor multicore-nya 4645, sedangkan singlecore-nya 1727.

Sumber: GSM Arena
Sumber: GSM Arena

Pengujian bergeser ke aplikasi GFX Bench untuk melihat kemampuan GPU si ponsel. Dalam pengujian ini, GSM Arena memasukkan variabel iPhone dari berbagai generasi sebagai pembanding. Hasilnya, pada kategori GFX Manhattan ES 3.1 (offscreen 1080p) mencatat kemampuan rendering hingga 150 fps.

Sumber: GSM Arena

Angka ini sangat bagus, tapi tidak lebih bagus ketimbang iPhone 13 Pro Max yang GPU-nya 5 core (178). Hal yang sama terjadi pada kategori GFX Car Chase ES 3.1 (offscreen 1080p). iPhone 13 mencatat 98 fps, sedangkan iPhone 13 Pro Max 121 fps.

Sebagai tambahan, kami juga memasukkan pengujian yang dilakukan Mark Spoonauer. Ia menguji iPhone 13 untuk meng-convert video 4K menjadi Full HD (1080p) menggunakan aplikasi Adobe Premiere Rush.

Hasilnya, waktu yang diperlukan iPhone 13 adalah 25,9 detik, sedikit lebih cepat ketimbang iPhone 12 (26,5 detik). Namun, waktu ini berkali-kali lipat lebih cepat daripada Samsung Galaxy S21 yang mencatat durasi 1 menit lebih 2 detik.

Sumber: GSM Arena

Untuk AnTuTu 9, skor akumulasi yang diraih iPhone 13 adalah 775519, sekitar 10% lebih tinggi daripada iPhone 12 (692020). Pengujian yang dilakukan GSM Arena berlanjut untuk mengetahui stabilitas performa dari CPU dan GPU SoC A15 Bionic milik iPhone 13. Skenarionya yakni dengan memberi beban kerja tertinggi kepada dua komponen itu.

Aplikasi pertama yang dipakai adalah APSI Bench untuk menguji CPU. Aplikasi ini dijalankan selama satu kali sesi selama 30 menit. Hasilnya cukup memuaskan. HP ini dapat mempertahankan 78,26% kemampuan dari performa puncaknya.

Sumber: GSM Arena

Sementara itu, aplikasi kedua yang dipakai adalah 3D Mark Wild Life guna mengetes GPU dalam melakukan olah grafis. GSM Arena melakukan tes ini selama dua jam. Hasilnya adalah ketika diberi beban kerja tinggi selama 20 menit, GPU si ponsel menunjukkan penurunan performa ke angka 63,2% dari kemampuan maksimalnya.

Sumber: GSM Arena

Penurunan tersebut memang tidak menggembirakan, tetapi masih tergolong wajar. Pada menit ke-40 sampai 50, GPU ponsel ini mulai memperlihatkan kenaikan performa ke angka 75% dari kemampuan totalnya. Setelah itu, grafik menunjukkan bahwa performanya terus stabil di angka 75%.

Berkaca pada hasil pengujian di atas, iPhone 13 mampu menghasilkan performa yang mumpuni berkat SoC Apple A15 Bionic. Hanya saja, hasil di atas merupakan luaran dari pengujian sintetis yang belum tentu menggambarkan performa harian. Mengenai hal ini, pengalaman pakai dari para penguji akan menjawabnya.

Max Parker dari Trusted Reviews bercerita, iPhone 13 selalu bisa menangani berbagai tugas dengan cepat. Proses buka aplikasi terjadi dalam sekejap. Pengalaman serupa juga dirasakan oleh penguji Tech Radar, James Peckham. Peckham juga merasakan kemampuan multitasking yang sip pada HP ini.

Menurutnya, sangat mudah untuk berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain dengan waktu tunggu (untuk loading) yang minim. Sementara itu, beberapa penguji mengaku dapat menjalankan gim di HP ini dengan lancar tanpa gangguan, baik saat membuka hingga memainkannya.

Sebagai contoh, Mark Spoonauer mencoba gim mobile paling berat di dunia: Genshin Impact. Secara pribadi ia menilai bahwa iPhone 13 dapat menyajikan animasi dan efek partikel seperti konsol saat menjalankan gim tersebut. Skenario bermain yang dilakukan Spoonauer adalah mendaki gunung, berjalan menjelajahi peta, dan sesekali bertarung.

4. Kamera

Sumber: Apple

Konfigurasi kamera yang dipakai iPhone 13 sama dengan pendahulunya, yakni dua kamera belakang. Dua kamera itu ditemani oleh lampu flash dual-LED dualtone dan mikrofon. Resolusi dan bukannya pun tidak berubah dari iPhone 12.

Kamera utama mengusung resolusi 12 MP dan bukaan f/1.6, sedangkan kamera ultrawide beresolusi 12 MP dengan bukaan f/2.4 dan sudut pandang 120°. Nah, yang berbeda adalah sensor kamera utamanya yang kini lebih besar. Tiap satu piksel yang dihasilkan sensor kamera utama iPhone 13 berukuran 1,7 µm (dibaca: mikrometer). Si pendahulu cuma 1,4 µm.

Mark Spoonauer dari Tom's Guide meyakini bahwa kamera ultrawide HP ini juga mengalami perubahan sensor. Hanya saja, ia tidak menyebut secara spesifik. Yang jelas, sensor yang sekarang diharapkan dapat meningkatkan kualitas low light dan meminimalkan noise.

Peningkatan selanjutnya ada pada sektor penstabil. iPhone 13 kini memakai sensor-shift OIS seperti iPhone 12 Pro Max. Pertanyaannya, apa sih bedanya dengan OIS biasa? Sebelum menjawab hal itu, Anda harus tahu bahwa sensor kamera dan lensa kamera adalah dua komponen yang terpisah. Sensor kamera posisinya ada di bawah lensa.

Nah, sensor-shift OIS adalah metode untuk meredam getaran dengan menggerakkan sensor kamera, sedangkan lensanya diam. Kalau OIS biasa, yang bergerak adalah lensanya. Sejumlah pihak mengklaim, sensor-shift OIS lebih peka dalam meredam getaran karena bobot sensor lebih ringan ketimbang lensa.

Tiap satu detik, sensor dapat digerakkan oleh komponen aktuator hingga 5000 kali untuk mengompensasi getaran. Jumlah gerakan ini lima kali lebih banyak ketimbang OIS biasa. Meskipun begitu, keduanya sama-sama memanfaatkan data dari giroskop untuk melakukan stabilisasi.

Sementara itu, kamera depan iPhone 13 tak mengalami upgrade dari pendahulunya. Resolusinya 12 MP dengan bukaan f/2.2. Kamera depan ini ditemani oleh sensor kedalaman merangkap sensor biometrik (SL 3D: structured-light 3D Scanner).

1 2»
cross linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram