Inilah 10 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A03 Core
Pada November 2021, Samsung mengumumkan akan meluncurkan produk seri Galaxy A terbarunya yakni Samsung Galaxy A03 Core. Perlu dicatat, ponsel ini berbeda dengan Samsung Galaxy A3 Core yang merupakan nama lain dari Samsung Galaxy A01 Core. Notabene, Galaxy A01 Core adalah pendahulu dari Galaxy A03 Core.
Hadir di rentang harga entry-level, Galaxy A03 Core memang hanya memiliki banderol sekitar Rp1 jutaan lebih sedikit, tidak berbeda dengan Galaxy A01 Core. Semua fitur-fiturnya terbilang sederhana.
Galaxy A03 Core juga diketahui sebagai ponsel Samsung pertama yang diotaki dengan SoC Unisoc. Penasaran dengan HP ini? Langsung saja cari tahu selengkapnya pada spesifikasi, kelebihan dan kekurangan berikut ini.
Spesifikasi Samsung Galaxy A03 Core

Layar | TFT 6.5 inci |
Chipset | UNISOC SC9863A |
RAM | 2 GB |
Memori Internal | 32 GB |
Kamera | 8 MP (wide) |
Baterai | Li-Ion 5000 mAh |
Kelebihan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Tokopedia |
Kelebihan Samsung Galaxy A03 Core
Apakah Samsung Galaxy A03 Core mampu menarik minat Anda sebagai ponsel budget? Perhatikan beberapa poin kelebihannya di bawah ini.
1. Layar Lebar di Kelasnya

Meski Galaxy A03 Core berada di kelas harga murah, ia tetap dirancang dengan desain layar Infinity-V atau yang biasa disebut waterdrop notch. Sebuah peningkatan ketimbang Galaxy A01 Core yang masih menggunakan layar FullView dengan bezel tebal.
Itu mengapa, dimensi layarnya pun jadi ikutan meningkat, dari yang semula 5.3 inci pada A01 Core kini menjadi 6.5 inci. Sedangkan untuk panel layarnya, menggunakan TFT pada resolusi HD+ (720p).
Tidak diketahui apakah ia hadir dengan Gorilla Glass atau tidak, namun jika melihat dari harganya, safe to assume layar HP ini tidak dilapisi dengan kaca pelindung dari pabrikannya.
2. Hadir dengan Baterai 5.000 mAh

Aktivitas jangan sampai terganggu hanya karena baterai HP yang lemah. Untungnya, kini HP 1 jutaan sudah mulai berbondong-bondong menggunakan kapasitas baterai hingga 5.000 mAh, salah satunya adalah Samsung Galaxy A03 Core.
Dibandingkan dengan Samsung Galaxy A01 Core yang jadi pendahulunya yang menggunakan baterai 3.000 mAh, jelas ini merupakan sebuah peningkatan yang cukup drastis. Setidaknya, dalam sekali cas HP ini bisa bertahan dari pagi hingga malam, namun tentu ini juga sesuai penggunaan.
Sementara untuk port pengisian dayanya, ia belum menawarkan USB Type-C yang merupakan port paling umum zaman sekarang. Alih-alih USB Type-C, Samsung Galaxy A03 Core dibekali dengan port microUSB yang berjalan pada pengisian daya 10W.
3. Desain Bodi yang Simpel namun Tetap Menarik

Tidak seperti ponsel 1 jutaan lain yang berusaha "menyamarkan" fakta bahwa mereka hanya memiliki Single Lens, justru Samsung Galaxy A03 Core tampil dengan unik. Ya, modul kameranya hanya tonjolkan satu kamera tanpa ada lensa-lensa dekoratif sebagai tambahannya, tidak seperti ponsel-ponsel pesaing di kelas harga serupa.
Di bawah kamera tersebut hanya ada satu bulatan kecil yang berfungsi sebagai LED Flash. Lumayan, supaya hasil foto saat malam hari tidak gelap-gelap amat. Desain modul kamera ini mungkin terbilang sederhana, tapi justru ada nilai baik yang ditonjolkannya.
Entah bagaimana, Samsung Galaxy A03 Core justru terlihat simpel dan "lucu", dengan corak bergaris diagonal yang memberikan penekanan visual pada modul kamera.
Tentu saja, bagus tidaknya desain bodi ini kembali lagi ke selera. Mungkin Anda lebih tertarik dengan desain bodi seperti Infinix Smart 6 yang hadirkan lensa tambahan sebagai dekorasi? "Different strokes for different folks", begitu istilah kerennya. Oh, ngomong-ngomong, HP ini tersedia pada dua varian warna saja yakni hitam dan biru.
4. Performa yang Tergolong Lancar untuk Keseharian

Sudah menjadi hal umum untuk tidak berharap banyak pada ponsel yang harganya cuman 1 juta lebih sedikit. Dalam hal ini, berlaku juga bagi Samsung Galaxy A03 Core yang hanya didukung oleh dapur pacu Unisoc SC9863A.
Ini merupakan SoC yang kerap dimiliki oleh ponsel yang harganya begitu murah, termasuk juga Infinix Smart 6 yang menjadi salah satu rivalnya. Chipset Unisoc tersebut disusun atas konfigurasi octa core yang mencakup empat unit Cortex A55 pada frekuensi 1.6 GHz dan empat unit Cortex A55 yang berkekuatan 1.2 GHz.
Proses fabrikasi yang ditawarkannya sebesar 28 nanometer dan mengusung IMG8322 sebagai kartu pengolah grafis (GPU). Samsung juga meracik ponsel ini dengan balutan RAM 2 GB serta memori internal 32 GB pada jenis eMMC 5.1.
Apakah Anda menyadari bahwa chipset Unisoc SC9863A belum menawarkan klaster Cortex A7x? Ini sudah menjadi tanda jelas kalau Samsung Galaxy A03 Core memang sama sekali tidak diperuntukkan untuk game-game yang berat.
Namun untuk kebutuhan navigasi harian dan game ringan seperti Mobile Legends Bang Bang, Samsung Galaxy A03 Core sudah terbilang cukup mampu. Kendati begitu, jangan heran jika sesekali bertemu dengan yang namanya frame drop atau lag.
5. Hadir dengan 3-card Slot

Seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa ponsel ini hanya dibekali dengan RAM 2 GB dengan memori internal 32 GB. Seandainya kita masih hidup di awal tahun 2010, mungkin kapasitas ini masih terbilang cukup.
Namun seiring tumbuh kembangnya teknologi, masyarakat semakin bergantung pada beragam jenis aplikasi yang ada di Play Store seperti ojek online, portal lowongan kerja, hiburan OTT seperti Netflix, dan masih banyak lagi.