7 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy A06
Samsung Galaxy A06 hadir di Indonesia pada awal September 2024. Ponsel ini jadi penerus dari Samsung Galaxy A05 yang rilis di akhir tahun 2023. Secara bentuk desain, tidak ada perbedaan signifikan antara Samsung Galaxy A06 dengan Samsung Galaxy A05.
Namun, jelas Samsung Galaxy 06 pasti punya kelebihan tersendiri untuk sebuah ponsel Rp1 jutaan. Lantas, apa saja kelebihandari Samsung Galaxy 06? Apa ada kekurangannya?
Untuk menjawabnya, saya bakal paparkan lewat artikel ini terkait kelebihan dan kekurangan Samsung Galaxy 06. Rangkuman plus minusnya bisa disimak pada tabel di bawah ini dan selanjutnya bakal dibahas lebih rinci tiap poin setelah informasi spesifikasi.
Spesifikasi Samsung Galaxy A06
Layar | PLS LCD 6.7 inci |
Chipset | MediaTek Helio G85 |
RAM | 4 GB |
Memori Internal | 64 GB, 128 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 2 MP (depth) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Samsung Galaxy A06
Apa saja kelebihan yang ditawarkan Samsung Galaxy A06? Saya rangkum dalam 7 poin berikut ini.
1. One UI 6.1 dengan dukungan OS 2 Kali dan 4 Kali Security Update
Kalau Anda seorang pengguna Samsung Galaxy A03, Anda mungkin akan memperhatikan kalau smartphone tersebut masih bisa di-upgrade hingga Android 13, kendati rilis dengan Android 11. Artinya, HP tersebut mendapatkan masa update versi Android hingga dua tahun.
Dukungan dua tahun tersebut rupanya dilanjut di Samsung Galaxy A04 dan Samsung Galaxy A05. Samsung Galaxy A06 pun diperlakukan serupa. Ponsel ini mendapat pembaruan dua kali sistem operasi dengan pembaruan keamanan sampai 4 kali atau 4 tahun.
Samsung Galaxy A06 sendiri sudah mendukung One UI 6.1 berbasis Android 14. Itu berarti, Samsung Galaxy A06 bakal mendapat pembaruan sampai Android 16.
Oh yah, hal menarik lainnya dari sistem operasi adalah One UI yang digunakan merupakan One UI yang serupa dengan ponsel Samsung menengah ke atas.
Sebagai informasi, Samsung biasanya membagi One UI ke dalam dua versi. Versi pertama adalah versi full yang biasa hadir di ponsel kelas menengah Samsung sampai ke ponsel kelas flagship mereka.
Yang kedua adalah One UI Core yang merupakan One UI dengan fitur yang dipangkas. Artinya ada beberapa fitur di One UI versi standar yang tidak bisa ditemukan di One UI Core. Namun, secara tampilan sebenarnya mirip.
Saya tadinya beranggapan kalau Samsung Galaxy A06 juga akan memakai One UI Core, mengingat ponsel ini ada di kelas harga terjangkau. Namun, Samsung Galaxy A06 justru menawarkan One UI versi penuh.
2. Punya Fitur Keamanan Kelas Atas, Samsung Knox Vault
Selain menawarkan One UI versi yang tidak dipangkas fiturnya, Samsung Galaxy A06 juga dilengkapi dengan sistem keamanan mumpuni, yakni Samsung Knox Vault.
Samsung Knox Vault merupakan sistem keamanan terenkripsi yang membuat ponsel lebih aman digunakan. Fitur keamanan ini biasanya hadir di ponsel Samsung kelas atas (Z series dan S series).
Di 2024, Samsung menurunkan Samsung Knox Vault ke seri A. Samsung Galaxy A55 5G dan Galaxy A35 5G merupakan dua HP Galaxy A Series pertama yang memiliki fitur Knox Vault.
Tampaknya fitur ini bakal hadir di semua seri A mulai 2025. Namun, saya agak kaget ketika Samsung Knox Vault justru hadir di seri ponsel termurah mereka,
Knox Vault sendiri adalah fitur yang berfungsi untuk mengamankan data-data penting Anda, seperti password dan PIN. Knox Vault berbeda dari Knox biasa. Ia memiliki prosesor dan penyimpanannya sendiri, terpisah dari sistem operasi HP.
Hal ini membuat data-data penting yang bersifat rahasia seperti password dan PIN bisa tersimpan secara aman. Risiko peretasan pun jadi kecil, karena data-data penting terisolasi. Knox Vault terintegrasi dengan aplikasi Secure Folder.
3. Hadir dengan Sensor Sidik JariÂ
Salah satu pembeda Samsung Galaxy A06 dengan Samsung Galaxy A05 adalah hadirnya sensor sidik jari.Posisi sensor sidik jari ini ada di samping, menyatu dengan tombol power. Kehadiran sensor sidik jari ini patut diapresiasi mengingat Samsung Galaxy A05 tidak menawarkan fitur tersebut.
Kehadiran sensor sidik jari ini menjadi nilai jual tersendiri yang membuat Samsung Galaxy A06 bisa dibilang sebagai ponsel yang fokus ke keamanan. Apalagi, Samsung Galaxy A06 sudah dilengkapi sensor pengenalan wajah dan Samsung Knox Vault.
4. Desain Bodi Lebih Ringan, Enak Dibawa
Samsung Galaxy A06 hanya menyajikan dua buah kamera belakang saja. Tapi cara kamera ini ditampilkan tetap sama, yakni menempel langsung di back cover tanpa ada tambahan modul kamera menonjol seperti para pesaingnya.
Untuk Samsung Galaxy A06, bodi belakang menunjukkan pattern garis diagonal memanjang. Tidak terlihat adanya aksen visual yang flashy atau menyala, membuat saya berpikir Galaxy A06 tampak cukup minimalis tapi tetap pertahankan tampilan yang ikonik. Desainnya memang unik meski sama saja konsep desainnya dengan Samsung Galaxy A05.
Tidak adanya modul kamera membuat bodi terlihat begitu seamless, dengan hanya menyisakan satu bulatan kecil berwarna putih di sampingnya sebagai LED Flash.
Bodi smartphone pun tergolong sangat ringan untuk seukuran HP dengan layar 6,7 inci, yakni hanya 185 gram saja. Lebih ringan dibanding Samsung Galaxy A05 yang punya bobot 195 gram. Ini membuat Samsung Galaxy A06 lebih ringan dan enak dibawa kemana-mana.
5. Kamera 50 MP Bisa Merekam Video 60 fps, Bagus Buat Kelas Harganya
Meski kamera utama punya resolusi 50 MP, hasil output-nya secara kondisi awal (default) adalah 12,5 MP. Samsung Galaxy A06 menggunakan teknologi pixel binning 4-in-1 atau biasa disebut quad bayer. Singkatnya, ia menyatukan empat piksel berdekatan jadi satu piksel raksasa agar dapat menangkap lebih banyak cahaya.
Dengan pixel binning, kualitas foto secara keseluruhan jadi meningkat baik dari segi detail, rentang dinamis, noise, hingga pencahayaan. Terlihat pada gambar pertama, saya takjub dengan detail yang masih terjaga baik meski hasil gambar sudah diperbesar.
Hasil foto Samsung Galaxy A06 benar-benar not bad untuk diperlihatkan di medsos. Kualitasnya bisa dibilang tergolong mirip dengan kamera yang ada di Samsung Galaxy A05.
6. Layar Tergolong Lebar untuk Kelas Harga Rp1 Jutaan
Samsung Galaxy A06 dikemas dengan ukuran layar 6,7 inci pada panel PLS LCD di resolusi HD+ (720 x 1600 piksel). Tipe layar yang digunakan masih serupa dengan Samsung Galaxy A05. Tidak ada perbedaan sama sekali.
PLS LCD sendiri memiliki kualitas yang setara dengan IPS LCD pada ragam smartphone lainnya. Kendati tidak sebagus AMOLED dari segi tampilan true black dan efisiensi daya, namun PLS LCD ini lebih kuat dalam mencegah isu image retention atau burn-in.
Sekadar informasi, PLS LCD merupakan tipe panel yang dikembangkan Samsung. Kualitasnya menyerupai IPS LCD. Jadi, PLS LCD bisa dibilang mirip-mirip dengan IPS.
Bentang layar serupa, begitu juga dengan desain layarnya. HP ini juga masih menggunakan poni tetesan air (waterdrop notch) sebagai rumah bagi kamera depan.
Layar Samsung Galaxy A06 mengusung aspek rasio 20:9 dengan kerapatan piksel 262 ppi (pixel per inch). Layar ponsel ini turut mengusung rasio bodi ke layar sebesar 82,1 persen.
Tidak tersedia laju penyegaran (refresh rate) tinggi pada layar smartphone, hanya mentok di 60 Hz konvensional. Namun ini wajar mengingat harga rilisnya yang berada di rentang Rp1 jutaan.
Soal kualitas tampilan, layar Samsung Galaxy A06 mungkin tidak akan sejernih layar Full HD+ pada sejumlah HP di kelas lebih atas. Tapi kalau butuh HP Samsung di harga Rp1 jutaan yang ukuran layarnya di atas rata-rata, Samsung Galaxy A06 layak dimiliki.
7. Hadir dengan Port Tetap USB Type-C, Triple Slot, dan Dual Mic
Karena Samsung Galaxy A05 sudah memakai USB Type-C, tentu saya juga berharap Samsung Galaxy A06 memakai USB Type-C juga. Dan ternyata harapan saya benar adanya.
Port yang digunakan masih sama yakni USB Type-C 2.0 dengan antarmuka OTG. Tampaknya, ponsel di kelas harga Rp1 jutaan, sudah umum memakai USB Type C.
Untuk Bluetooth, ponsel ini sudah mendukung Bluetooth 5.3, di saat mayoritas HP lain di kelasnya mentok di 5.0. Ini berarti, Anda bisa merasakan pengalaman TWS yang minim latensi.
Selain itu, Samsung Galaxy A06 sudah mendukung Triple Slot. Artinya, ponsel ini memungkinkan pengguna bisa memakai dua kartu SIM secara bersamaan plus microSD.
Ini bisa jadi opsi menarik buat pengguna yang butuh dual SIM plus penggunaan slot microSD. Terlebih storage yang tersedia di ponsel ini 64 GB dan 128 GB.
Selain itu, Samsung Galaxy A06 punya fitur menarik, yakni hadir dengan dual mic. Tidak banyak ponsel kelas bawah, bahkan di kelas menengah, punya fitur dual mic.
Dengan fitur ini, jelas kualitas panggilan suara atau video, perekaman suara saat merekam video, atau merekam audio lebih baik dibanding ponsel yang punya satu mic saja.Â
Kekurangan Samsung Galaxy A06
Namanya juga HP kelas entri, wajar jika tidak sempurna. Berikut ini merupakan sejumlah hal yang mesti Anda perhatikan sebelum memutuskan beli Samsung Galaxy A06.
1. Performa Oke, tapi RAM 4 GB Membatasi Kemampuan MultitaskingÂ
Samsung Galaxy A06 memakai cip yang serupa dengan Samsung Galaxy A05. Cip yang dipakai adalah Helio G85.
Helio G85 sebenarnya adalah cip yang bagus. Cip ini mengandalkan GPU berupa Mali G52 yang berlari di frekuensi 1 GHz, lebih kencang dari GPU yang ada di Helio G70 dan Helio G80.
Sementara untuk CPU-nya, terdapat delapan inti prosesor yang mencakup dua inti Cortex A75 (2.0 GHz) dan enam unit Cortex A55 (1.8 GHz).
Chipset yang berjalan pada manufaktur 12 nm ini juga turut didukung teknologi Voice Wakeup (VoW) untuk penghematan daya, sensor utama hingga resolusi 48 MP, serta fitur HyperEngine untuk meningkatkan pengalaman gim.
Performanya sudah bagus, sayangnya, karena memakai cip yang serupa dengan Galaxy A05, tidak ada peningkatan dari sisi performa di ponsel ini.
Terlebih, saat awal rilis di Indonesia, Samsung Galaxy A06 hadir dengan dua varian, 4/64 GB dan 4/128 GB. Hal ini berarti Samsung Galaxy A06 yang dijual di Indonesia belum punya varian RAM 6 GB.
Varian storage 128 GB jelas menarik tetapi RAM yang ditawarkan hanya 4 GB membuat Samsung Galaxy A06 kurang cocok digunakan untuk multitasking. Apalagi, tipe storage yang digunakan masih eMMC 5.1.
2. Desain yang Masih Jadul, Bezel Layar Masih Tebal
Hal yang saya agak kecewakan, desain Samsung Galaxy A05 masih dipertahankan di Samsung Galaxy A06. Bahkan, konsep desain ini juga ada di Samsung Galaxy A04.
Perubahan desain depan tidak terjadi di Samsung Galaxy A06. Layar masih HD masih bisa diterima karena kelas harganya. Selain itu, layar HD+ juga berpengaruh besar terhadap daya tahan baterai yang lebih lama.
Yang agak disayangkan jelas adalah soal bezelnya yang tebal. Secara bobot memang lebih ringan dbanding Samsung Galaxy A05, tapi bezelnya masih tebal di semua sisi. Dan tentu saja kamera depan masih menggunakan konsep punch-hole.
3. Tidak Ada Gyro dan NFCÂ
Samsung Galaxy A06 tidak mendukung fitur NFC. Agak sayang karena merek lain justru punya fitur NFC di kelas harga Rp1 jutaan.
Selain itu, ponsel ini juga hanya dibekali dengan sensor seadanya. Tidak ada sensor cahaya, apalagi gyro hardware. Ketiadaan gyro hardware jelas bisa membuat pengalaman bermain gim tertentu kurang menyenangkan.
Tidak adanya gyro, walau bukan hal yang mengagetkan, akan menyulitkan Anda dalam membidik lawan pada gim shooter.
4. Baterai Awet, tapi Tidak Ada Charger di Kotak PenjualanÂ
Hal yang saya tidak suka tapi bakal jadi normal di kemudian hari tidak disediakannya charger di kotak penjualan. Beberapa tahun belakangan, hal ini hanya berlaku untuk ponsel kelas atas. Namun, di kelas entry-level juga terjadi.
Seperti yang terjadi Samsung Galaxy A06. Samsung Galaxy A06 bukan ponsel murah pertama yang menghilangkan charger di kotak kemasan. Beberapa brand lain juga melakukan hal sama demi menekan harga jual atau mungkin alasan lain.
Namun, saya tetap mengapresiasi Samsung Indonesia karena biasanya charger tetap disediakan sebagai bonus saat penjualan perdana ponsel. Jadi, kalau mau dapat charger Samsung Galaxy A06, alangkah lebih baiknya membeli saat periode awal.
Oh yah, Samsung Galaxy A06 sudah mendukung port pengisian USB Type-C dan mendukung fast charging 25 watt. Ini tergolong bagus mengingat biasanya buat kelas harga murah, Samsung hanya menawarkan kecepatan 18 Watt.
Hanya saja, kemampuan kecepatan pengisian dayanya tidak secepat fast charging 25 watt di ponsel Samsung yang lain. Meski tentu cukup bisa diapresiasi karena di kelas harganya, jarang ada yang sudah punya fitur pengisian cepat.
Meski begitu, Samsung Galaxy A06 sudah dibekali baterai 5.000 mAh yang cukup awet. Terlebih karena layarnya masih HD, membuat ponsel punya efisiensi daya yang lebih baik jika dibandingkan ponsel lain dengan resolusi Full HD+
Simpulan
Samsung Galaxy A06 jelas menjadi salah satu ponsel menarik + kelas entri yang layak diperhatikan, terutama untuk sektor kamera dan keamanan. Fokus dari ponsel ini memang ada di kemampuan kamera yang oke buat kelas harganya beserta hadirnya dual mic yang membuat perekaman suara hasilnya jernih.
Jangan lupakan juga, Samsung Galaxy A06 sudah dilengkapi sensor sidik jari, One UI 6.1, dan juga fitur keamanan Samsung Knox Vault.
Namun, harus diperhatikan juga jika ingin membeli Samsung Galaxy A06, bersiaplah karena ponsel ini tidak punya NFC, bezel tebal, dan tidak punya gyro hardware.
Jika ingin membeli Samsung Galaxy A06 alangkah lebih menarik jika nantinya Samsung Indonesia menghadirkan varian RAM 6 GB. Kalau ingin membeli varian RAM 4 GB tidak masalah hanya saja mungkin cocok digunakan untuk ponsel kedua saja.