8 Kelebihan dan Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold6 5G
Samsung Galaxy Z Fold6 5G resmi diluncurkan pada Juli 2024 secara global, termasuk di Indonesia. Samsung merupakan salah satu yang pertama menghadirkan konsep HP lipat ke dunia. Itulah alasannya kehadiran Galaxy Z Fold6 5G layak ditunggu.
HP ini sekaligus jadi penerus bagi Galaxy Z Fold5 5G yang dirilis tepat setahun sebelumnya. Dengan selisih satu tahun, mestinya kita bakal melihat banyak perubahan drastis pada HP lipat bersertifikasi IP48 ini.
Tapi, perlu diakui bahwa HP lipat termasuk teknologi yang lebih kompleks. Samsung masih harus menyempurnakan penerapan komponen HP lipat agar terasa lebih durable, sekaligus memastikan adanya fitur-fitur baru yang membuatnya tetap fresh. Ini jelas bukan PR yang mudah bagi Samsung.
Lagi pula, konsep HP lipat di tahun 2024 sudah terasa fleshed out. Konsep HP lipat bukan lagi dianggap teknologi baru. Apalagi Samsung sudah membenahi seri HP lipat ini dari sejak kemunculan Galaxy Fold pertama di tahun 2019. Dan pastinya, setiap tahun, ruang untuk improvement juga akan semakin mengecil.
Namun, di sisi lain Samsung juga bisa belajar banyak dari merk pesaingnya. Contohnya seperti OPPO, vivo, dan juga Google. Mereka berhasil menjajakan seri HP lipat dengan keunggulannya tersendiri. Beberapa fiturnya bahkan bisa melampaui Samsung.
Akankah Samsung Galaxy Z Fold6 5G menjadi jawaranya HP lipat di tahun 2024? Ini jadi pertanyaan yang menarik untuk ditelusuri. Untuk informasi sekilas tentang kelebihan dan kekurangannya, bisa dibaca di tabel berikut ini.
Tentu sangat menggiurkan untuk langsung beli Samsung Galaxy Z Fold6 5G tanpa wawasan yang matang. Namun jika Anda melakukannya, bisa jadi akan kehilangan kesempatan untuk memilih smartphone lain yang lebih cocok untuk Anda.
Pastikan bahwa Galaxy Z Fold6 5G adalah yang benar-benar Anda butuhkan. Simak penjelasan kelebihan dan kekurangannya berikut ini.
Spesifikasi Samsung Galaxy Z Fold6 5G
Layar | Foldable Dynamic AMOLED 2X, 1-120 Hz 7.6 inci |
Chipset | Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 |
RAM | 12 GB |
Memori Internal | 256 GB, 512 GB, 1 TB |
Kamera | 50 MP (wide) 10 MP (telephoto) 12 MP (ultrawide) |
Baterai | Li-Po 4400 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Samsung Galaxy Z Fold6 5G
Tertarik beli HP ini? Jangan terburu-buru, sebaliknya simak beberapa penjelasan mengenai kelebihannya di bawah agar Anda semakin yakin.
1. Kini Desainnya Lebih "Kotak" + Peningkatan Desain Lainnya
Buat Anda yang sempat membandingkan foto penampakan Galaxy Z Fold5 5G dan Fold6 5G, pasti akan langsung ngeh sama perbedaan di segi desain layar cover. Ya, sekarang layar bagian pojok kiri atas terlihat lebih lancip sehingga tampak lebih "kotak".
Hal tersebut sukses membuat ukuran layar penutup yang awalnya 6,2 inci pada Fold5 5G kini menjadi 6,3 pada Fold6 5G. Semakin luas, tentu konten yang dilihat pun semakin besar.
Tidak hanya itu, Samsung juga berhasil membuat bodinya lebih tipis lagi. Saat dilipat, ponsel hanya setebal 12,1 mm. Sementara ketika menggunakan layar utama pada ponsel, ketebalannya hanya 5,6 mm. Sebelumnya, Fold5 5G punya ketebalan 13,4 mm saat dilipat dan 6,1 mm saat dibuka.
Galaxy Z Fold6 5G juga kini terasa lebih ringan dengan bobot 239 gram dibandingkan Fold5 dengan berat 253 gram. Kendati bukan peningkatan yang drastis, tapi nyatanya Samsung memang berhasil bikin pengalaman penggunaan sedikit lebih baik.
Menurut CNET.com, ujung-ujung yang lebih tipis membuat perangkat ini terasa lebih ramping. Adapun bekas lipatan (crease) pada layar utama juga kini lebih tak terlihat. Ini berkat tambahan lapisan di layar serta engsel yang lebih kokoh.
Dilansir dari Tom's Guide, layar cover 6,3 inci tak hanya lebih luas, melainkan berhasil menjaga pengalaman genggam agar tetap nyaman. Anda bisa merasakan pengalaman mengetik dengan dua tangan tanpa merasa terlalu kesempitan.
Dibandingkan OnePlus Open dan Google Pixel Fold yang layar cover-nya lebih luas, layar Galaxy Z Fold6 5G terasa lebih compact dan mudah dimasukkan ke dalam kantong.
2. Bodi Terasa Kokoh, Kini Dibekali IP48
Sebelumnya, Samsung Galaxy Z Fold5 5G hanya dibekali IPX8. Artinya ponsel tersebut mendukung ketahanan kedalaman air hingga 1,5 meter selama 30 menit, tapi tidak dukung ketahanan terhadap benda padat sama sekali.
Nah, Samsung kali ini bekali Galaxy Z Fold6 5G dengan sertifikasi IP48. Dengan kata lain, kini ponsel tidak akan bisa kemasukan benda-benda padat berukuran kecil (di atas 1 mm), seperti sekrup dan kabel.
Saya awalnya berharap sertifikasi tersebut adalah IP58 agar setidaknya masih ada perlindungan terhadap debu. Tapi naas, hingga pertengahan tahun 2024, memang belum ada HP lipat yang bisa kasih perlindungan terhadap debu.
Berbagai fitur perlindungan bodi pada seri sebelumnya kembali hadir pada Galaxy Z Fold6 5G. Salah satunya adalah lapisan pelindung Corning Gorilla Glass Victus 2 di bagian layar cover dan layar utama.
Lapisan pelindung tersebut bakal meningkatkan kemungkinan HP untuk tidak rusak meskipun sudah terjatuh dari ketinggian 2 meter ke permukaan keras. Samsung juga memberikan material armour aluminium yang lebih ditingkatkan lagi pada ponsel ini.
3. Kecerahan Layar Semakin Meningkat
Sungguh tidak disangka. Kendati layar Galaxy Z Fold5 5G sudah sangat terang, Samsung berhasil berikan layar lebih cerah lagi pada Galaxy Z Fold6 5G.
Untuk diketahui, layar cover ponsel ini menggunakan Dynamic LTPO AMOLED 2x berukuran 6,3 inci. Resolusinya sebesar 968 x 2.376 piksel dengan kerapatan 410 ppi. Pada layar utamanya, menggunakan panel Foldable Dynamic LTPO AMOLED 2x berukuran 7,6 inci dengan resolusi 1.856 x 2.160 piksel. Kerapatan layarnya adalah 374 ppi.
Layar utama dan cover mendukung refresh rate 120 Hz yang akan membuat pengalaman scrolling 2x lipat lebih mulus. Karena keduanya menggunakan teknologi LTPO, refresh rate layar pun bisa menyesuaikan antara 1 Hz hingga 120 Hz demi menjaga ketahanan baterai di saat layar dalam kondisi diam.
Soal kecerahannya, Fold6 5G diklaim mendukung kecerahan puncak hingga 2.600 nit. Berdasarkan pengujian di laman Tom's Guide, layar Galaxy Z Fold6 5G meraih kecerahan 2.317 nit. Kendati sedikit lebih rendah dari klaim, namun kecerahan tersebut lebih tinggi dibandingkan Galaxy Z Fold5 5G yang raih 1.535 nit.
Adapun sejumlah pesaingnya seperti OnePlus Open dan Google Pixel Fold kalah telak dalam tingkat kecerahan yang bisa dicapai, yakni hanya 721 nit dan 1.030 nit.
Pengulas di laman CNET.com turut merasakan pengalaman yang nyaman menggunakan layar ponsel ini. Dengan layar yang besar dan cerah, layar utama begitu nyaman dipakai saat melihat-lihat foto yang telah diambil saat menelusuri kota Paris. Melihat arah rute di Google Maps pun jadi lebih mudah dan menyenangkan.
Melansir Android Police, layar smartphone ini cukup terang untuk menghadang teriknya matahari di musim panas. Namun, kendati layar cover tablet ini lebih baik dari seri-seri pendahulunya, ia masih kalah dengan OnePlus Open (OPPO Find N3) yang jadi salah satu pesaingnya.
Kualitas layar Galaxy Z Fold6 5G bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbaik di industri ponsel lipat. Apalagi kini dengan penambahan ukuran di layar cover serta pengubahan bentuk rounded corner menjadi sharp corner, akan membuatnya persis seperti Galaxy S24 Ultra saat dilipat.
Oh ya, satu lagi, layar Galaxy Z Fold6 5G juga mendukung penggunaan S Pen. Tapi sayangnya S Pen tersebut dijual secara terpisah, kontras dengan Galaxy S24 Ultra yang menyediakannya pada boks penjualan.
4. Performa Tinggi dengan Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy
Sudah semestinya Galaxy Z Fold6 5G menggunakan chipset generasi lanjutan dari apa yang ada di Galaxy Z Fold6 5G. Dalam hal ini, Fold6 menggunakan chip Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy. Peningkatan dari Snapdragon 8 Gen 2 for Galaxy pada Fold5.
Keberadaan Snapdragon 8 Gen 3 di HP lipat sebenarnya sudah sering terjadi sebelumnya. Dua HP lipat yang duluan pakai chip ini adalah vivo X Fold3 Pro dan HONOR Magic V3. Seri Mix Fold4 dari Xiaomi juga turut memakai chipset tersebut.
Namun, di atas kertas, Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy lebih baik dari versi biasanya. Chipset khusus ini memiliki 8 unit CPU yang terdiri atas satu prime core Cortex X4 (3.39 GHz), lima inti Cortex A720 (tiga inti 3.1 GHz dan dua inti 2.9 GHz), serta dua unit hemat daya Cortex A520 (2.2 GHz).
Ada peningkatan clock speed pada unit prima dan juga inti performa tingginya. Adapun pada GPU Adreno 750 yang digunakan juga alami peningkatan clock speed menjadi 1 GHz dari yang mestinya cuman 770 MHz.
Hanya ada satu opsi RAM yaitu 12 GB LPDDR5x. Penyimpanannya terbagi menjadi tiga varian, yakni 256 GB, 512 GB, dan 1 TB. Ketiganya hadir dengan standar UFS 4.0 sebagaimana mayoritas HP flagship keluaran 2024 lainnya.
PCMag menuturkan bahwa Samsung Galaxy Z Fold6 5G meraih skor single core 2.231 poin dan multi-core 6.821 poin pada Geekbench 6. Angka ini lebih besar dari Galaxy Z Fold5 5G yaitu 2.058 poin single core dan 5.477 multi-core. Skor tetap sama antara mode terlipat dan terbuka.
Melansir dari GSM Arena, Samsung Galaxy Z Fold6 5G mendapatkan skor AnTuTu v10 sebesar 1.608.744 poin. Ini hanya sedikit lebih tinggi dari Galaxy Z Fold5 5G yang punya skor 1.527.952 poin.
Padahal, mayoritas HP lain dengan Snapdragon 8 Gen 3 bisa mencapai skor AnTuTu v10 hingga 2 jutaan poin. Ini artinya, bisa jadi Samsung melakukan pembatasan performa pada Galaxy Z Fold6 5G. Hal ini mungkin dilakukan untuk menjaga ponsel dari overheating.
Omong-omong soal suhu, Samsung telah meningkatkan ukuran peranti ruang uap (vapor chamber) sebanyak 1,6 kali lipat dibandingkan pada Galaxy Z Fold5 5G.
Pengulas pada PC Mag pun mengatakan HP ini berjalan lancar saat memainkan Genshin Impact, salah satu game dunia terbuka terberat di Android. Bahkan pada pengaturan grafis tertinggi, gerakan animasi tetap terlihat mulus dengan detail pemandangan yang lebih indah.
Saat dimainkan selama 20 menit pun, HP ini hanya memberikan rasa hangat di belakang bodi. GSM Arena mengatakan bahwa Galaxy Z Fold6 5G mampu pertahankan stabilitas 60 persen saat diujikan CPU Throttling Test.
5. Kamera Bagus untuk Seukuran HP Lipat
Di belakang bodi, terdapat tiga buah kamera yang mencakup sensor 50 MP (Samsung ISOCELL GN3), kamera 10 MP telefoto (Samsung ISOCELL 3K1), dan ultrawide 15 MP (Samsung ISOCELL 3LU).
Nyaris tidak ada perbedaan dengan pendahulunya, kecuali pada ultrawide yang menggunakan sensor baru guna dapat menangkap cahaya lebih banyak.
Karena ini HP lipat, terdapat dua kamera selfie yang diletakkan di lokasi berbeda. Pada layar cover, menggunakan kamera 10 MP berukuran sensor 1/3 inci. Sementara pada layar internal, terdapat kamera selfie 4 MP yang usung desain under display camera.
Dengan kamera yang tersembunyi di dalam layar, Anda pun benar-benar tidak akan melihat penampakan kamera depan saat lipatan HP terbuka.
Perihal kualitas hasil foto, perlu diakui Galaxy Z Fold6 5G memang tidak sebaik Galaxy S24 Ultra yang pakai kamera 200 MP. Berikut adalah beberapa hasil fotonya.
Walau tidak sebaik flagship non-lipat, hasil kamera Galaxy Z Fold6 5G masih jauh dari kata "jelek". Terutama pada pemotretan malam hari, semua sisinya sungguh terlihat terang dengan pencahayaan dan detail baik.
Meski tidak sanggup melakukan pembesaran hingga 100x, namun kamera ponsel ini masih bisa hasilkan foto bulan dengan cukup oke.
6. Baterai Tahan Lama, Awet Seharian!
Tidak seperti Flip6 5G yang mendapatkan upgrade kapasitas baterai, Galaxy Z Fold6 masih punya kapasitas yang sama seperti pendahulunya, yakni 4.400 mAh.
Semula saya pikir berkurangnya berat dan ketebalan HP ini dikarenakan baterainya yang merosot. Rupanya tidak, dan pengguna bisa merasakan HP lebih kompak dengan daya tahan baterai yang kurang lebih sama.
Melansir dari GSM Arena, Samsung Galaxy Z Fold6 mendapatkan skor penggunaan aktif (active use score) sebanyak 11 jam 31 menit. Itu artinya, perangkat bisa bertahan hingga 28 jam 28 menit pada aktivitas telepon, 14 jam 58 menit pemutaran video, 9 jam 22 menit aktivitas browsing, serta 7 jam 12 menit bermain game.
Sebenarnya, skor penggunaan aktif HP ini sedikit lebih buruk dari Galaxy Z Fold5 5G. Soalnya, pendahulunya tersebut raih skor 12 jam 1 menit. Galaxy Z Fold5 5G sedikit lebih awet saat dipakai menelepon, browsing, dan bermain game. Tapi, Galaxy Z Fold6 5G lebih awet saat dipakai streaming video.
Yang perlu diperhatikan, Galaxy Z Fold6 5G tidak sebaik flagship pada umumnya perihal ketahanan baterai, contohnya Galaxy S24 Ultra. Ini dikarenakan, ada dua layar sekaligus yang mesti dipasok daya dari baterai sehingga wajar apabila tidak seawet HP mainstream.
Dilansir dari Tom's Guide, Galaxy Z Fold6 5G mampu meraih ketahanan hingga 10 jam 35 menit. Ini membuatnya sedikit lebih baik dari Google Pixel Fold dengan ketahanan 10 jam 21 menit. Tapi, sedikit lebih buruk dari OnePlus Open yang tahan hingga 11 jam 31 menit.
Di sisi lain, Galaxy S24 Ultra disebutkan mampu meraih ketahanan baterai hingga 14 jam dengan pengujian yang sama. Jadi bisa disimpulkan kalau Galaxy Z Fold6 5G punya baterai yang tergolong awet untuk seukuran HP lipat. Tapi, masih kalah jauh ketimbang HP biasa.
7. Hadir dengan Galaxy AI yang Mengagumkan
Galaxy AI adalah sekumpulan fitur kecerdasan buatan yang pertama kali diperkenalkan pada Galaxy S24 series (reguler, Plus, dan Ultra). Isinya bermacam-macam, seperti Circle to Search yang dapat mencarikan informasi dengan cara melingkari subjek, penghapusan objek tak diinginkan pada foto, hingga generate gambar.
Di Galaxy Z Fold6 5G ini, ada tambahan fitur AI menarik yaitu Sketch to Image. Anda hanya perlu menggambar sketsa pada foto sebagai objek yang ingin Anda tambahkan.
Misalnya, ingin menambahkan kapal di atas laut, tinggal buatkan saja sketsanya di area yang Anda inginkan. Maka AI akan menyulapnya menjadi kapal sungguhan dengan gaya yang realistis dan natural. Seperti di bawah ini.
Seperti yang terlihat di atas, yang awalnya gambar perahu asal-asalan bisa berubah menjadi perahu yang asli. Memang sih semestinya AI bisa menghasilkan gambar sirip hiu seperti yang diniatkan penggambar. Namun, tampaknya tingkat keberhasilan juga tergantung pada detail sketsa yang dibuat.
Anda juga bisa menambahkan sketsa pada hasil foto selfie atau portrait wajah. Seperti yang terlihat di atas, AI dapat mengerti dengan baik maksud penggambar kendati sketsa burungnya tidak terlalu detail dan jelas.
Jadi tampaknya fitur ini agak-agak hit and miss. Kadang tidak selamanya sesuai yang diharapkan. Tapi sekalinya dapat, hasilnya sungguh realistis dan tidak terlihat buatan AI. Jika tidak sesuai dengan keinginan tinggal coba sketsa ulang sampai berhasil.
Anda juga bisa menggambar sketsa pada aplikasi Samsung Notes. Nantinya, hasil sketsa tersebut akan diubah menjadi gambar AI dengan berbagai gaya yang bisa dipilih, seperti ilustrasi, watercolor, 3D, dan sebagainya.
Galaxy AI juga menyematkan fitur untuk merangkum tulisan dan rekaman, melakukan penerjemahan secara real time, hingga memberikan sugesti nada atau gaya percakapan saat sedang chatting.
Oh ya, Samsung Galaxy Z Fold6 5G sendiri hadir dengan antarmuka One UI berbasiskan Android 14 dan disinyalir memiliki dukungan update versi OS hingga tujuh tahun.
8. Kehadiran Samsung DeX dan Sensor UWB
Samsung memang bukan lagi jadi satu-satunya produsen HP lipat. Namun, walau mulai mendapatkan banyak pesaing, tetap saja ada satu hal yang HP lipat Samsung miliki, yakni Samsung DeX.
Apa itu Samsung DeX? Jadi, Samsung DeX akan memberikan tampilan antarmuka yang menyerupai PC ketika ponsel terhubung dengan monitor eksternal.
Samsung Galaxy Z Fold6 5G memiliki port USB-C 3.2 yang mendukung display out. Artinya, melalui kabel USB, HP bisa memproyeksikan isi layar ponsel ke layar monitor.
Nah, saat terhubung dengan monitor, Anda bisa mengaktifkan Samsung DeX agar tampilannya tidak asing dengan tampilan PC atau laptop. Anda bisa menggeser-geser atau mengubah ukuran jendela, memanfaatkan split-screen, hingga membuka banyak aplikasi.
Selain itu, Samsung Galaxy Z Fold6 5G juga menjadi satu dari segelintir HP lipat yang dibekali sensor UWB (Ultrawide Band). Dengan memanfaatkan sensor ini, ditambah dengan aksesoris Galaxy Tag+, Anda bisa mencari benda yang hilang dengan pinpoint lokasi yang akurat dan spesifik.
Kekurangan Samsung Galaxy Z Fold6 5G
Walau terlihat beken, Samsung Galaxy Z Fold6 5G masih jauh dari kata sempurna. Simak beberapa kekurangannya di bawah ini.
1. Harga Rilis Lebih Mahal, Kendati tanpa Peningkatan Drastis
Meningkatnya kekuatan harga dolar terhadap rupiah jadi salah satu alasan Samsung Galaxy Z Fold6 5G punya harga lebih mahal dari seri pendahulunya.
Tapi faktor kurs dolar bukan satu-satunya alasan. Bahkan tanpa mempertimbangkan kurs dolar pun, Galaxy Z Fold6 5G di pasar global memang alami peningkatan sebanyak 100 dolar AS (setara Rp1,6 jutaan) dibandingkan Galaxy Z Fold5 5G.
Samsung Galaxy Z Fold6 5G hadir pada Juli 2024 di Indonesia dengan harga rilis sebagai berikut.
- RAM 12 GB/256 GB: Rp26.499.000
- RAM 12 GB/256 GB: Rp28.499.000
- RAM 12 GB/1 TB: Rp31.999.000
Dibandingkan dengan harga rilis Samsung Galaxy Z Fold5 5G, harga-harga di atas naik Rp2 juta untuk masing-masing varian memorinya. Malahan, harga termurah Samsung Galaxy Z Fold5 5G kini sebesar Rp21.999.000 saja, alias turun harga.
Secara umum, kenaikan harga adalah hal yang bisa dimaklumi. Hanya saja, peningkatan-peningkatan pada Galaxy Z Fold6 5G hanya terbilang memoleskan apa yang sudah ada pada Galaxy Z Fold5 5G, tidak ada peningkatan yang bisa dianggap besar atau sebuah revolusioner.
2. Kameranya Masih Kalah Saing dari Galaxy S series
Samsung Galaxy Z Fold6 5G memiliki spesifikasi kamera yang unggul di kelas harga flagship. Tapi tentu perlu disepakati bahwa harga Galaxy Z Fold6 5G tidak semurah flagship lain kebanyakan.
Konfigurasi kamera di HP ini nyaris tidak berubah sama sekali dibandingkan pendahulunya, Galaxy Z Fold5 5G. Kamera pun hanya bisa memotret hingga pembesaran digital 30x.
Yang berbeda hanyalah pergantian kamera ultrawide yang asalnya Sony IMX258 pada Fold5 5G, kini menjadi Samsung ISOCELL 3LU. Ini dilakukan agar hasil fotonya bisa lebih terang.
Secara kontras, Galaxy S24 Ultra 5G yang masih lebih murah sudah dapat melakukan zoom hingga 100x (Space Zoom). Kendati Z Fold6 5G masih bisa dipakai memotret bulan, tapi hasilnya tidak sebagus Galaxy S24 Ultra.
Dengan harga rilis yang lebih mahal, entah mengapa Samsung tidak memberikan HP ini dengan kamera 200 MP seperti Galaxy S24 Ultra. Barangkali ini bakal membuat harga rilisnya jauh lebih "membengkak" lagi.
Bukan hanya itu, kamera selfie pada layar utama juga sama sekali tidak berubah dari pendahulunya. Masih menggunakan kamera 4 MP dengan hasil foto yang kurang begitu detail.
Tampaknya hal ini karena kamera tersebut tersembunyi di dalam layar (under display camera), sehingga memengaruhi kualitas hasil foto. Menurut laman Gizmodo, kamera 4 MP tersebut kurang tajam untuk diunggah ke Instagram.
Simpulan
Banyak sekali yang perlu jadi bahan pertimbangan sebelum memutuskan Samsung Galaxy Z Fold6 5G itu worth it. Yang pertama, apakah pengguna Galaxy Z Fold5 5G perlu upgrade? Jawaban saya pribadi sih tidak.
Galaxy Z Fold5 5G masih jadi salah satu HP lipat terbaik, dan Anda nyaris tidak akan merasakan peningkatan pada Galaxy Z Fold6 5G, kecuali pada kecerahan layar, performa, dan beberapa perubahan minor lainnya.
Kehadiran Galaxy AI mungkin akan membuat Anda tergiur dengan seri penerusnya ini. Tapi, Samsung sebelumnya pernah menjanjikan akan menghadirkan Galaxy AI pada ponsel-ponsel flagship lama yang tergolong masih baru (alias belum tua-tua amat). Jadi besar kemungkinan Fold5 5G juga bakal kedapatan Galaxy AI.
Yang kedua, perlu juga dipertimbangkan apakah sepenting itu untuk memiliki HP lipat ketimbang HP biasa. Sebab, walau konsep HP lipat terlihat keren, banyak juga hal-hal lain yang mesti dikorbankan. Misalnya seperti kemampuan kamera yang kalah saing dengan Galaxy S24 Ultra, juga dengan dana yang mesti dikeluarkan.
Sebab, memilih Galaxy S24 Ultra bisa jadi pilihan lebih baik untuk Anda yang mencari value for money. Toh memakai HP flagship non-lipat bukan sebuah aib, kok. Apalagi dengan harga sedikit lebih murah, Anda pun sudah mendapatkan S Pen sebagai bonusnya. Ada kompartemennya pula tanpa harus pakai casing tambahan.
Pertimbangan yang ketiga, Galaxy Z Fold series bukan lagi menjadi satu-satunya pemain di industri HP lipat. Beberapa pesaingnya tawarkan keunggulan di beberapa sisi, dan bisa jadi lebih cocok dengan kebutuhan Anda.
Misalnya seperti Xiaomi Mix Fold4, menawarkan baterai lebih besar dan fast charging yang jauh lebih ngebut. Layar internalnya pun jauh lebih luas. Lalu ada vivo X Fold3 Pro 5G yang tawarkan layar utama hingga 8,03 inci, dual screen fingerprint yang unik, serta fast charging hingga 100 watt.
OnePlus Open (yang merupakan hasil rebranding dari OPPO Find N3) juga menawarkan kamera ultrawide sebagai kamera selfie di layar internal dan eksternal. Ponsel ini juga tawarkan ukuran layar lebih lebar dan fast charging lebih baik kendati sertifikasinya cuman IPX4.
Nama "Galaxy Z Fold" series memang sudah melejit karena ia merupakan seri pertama yang mempopulerkan konsep HP lipat. Tapi alangkah baiknya tidak buru-buru memilih karena reputasinya saja, melainkan dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya jelaskan tadi. Jadi, bagaimana? Tertarik untuk beli?