Underrated, 9 Kelebihan dan Kekurangan Sharp Aquos R10
Berapa orang yang tahu nama Sharp Aquos R Series? Rasanya tidak banyak, padahal ini adalah salah satu brand ponsel nomor satu di Jepang, salah satunya adalah seri Aquos R10. Sebagai penerus dari Sharp Aquos R9, ada beberapa peningkatan yang meski tidak signifikan, tapi cukup krusial untuk sebuah ponsel.
Sharp Aquos R10 memiliki kemampuan yang unggul di hampir semua sektornya. Bodinya yang ringkas dengan durabilitas tinggi, audio dan visual imersif, baterai, performa tinggi, sampai jaminan upgrade yang panjang. Ponsel ini juga membawa nama Leica untuk pemotretannya, bukan hanya Xiaomi yang bisa menggandeng nama besar tersebut.
Rasanya, sayang sekali jika ponsel dengan kemampuan all rounded ini tidak banyak dikenal, setidaknya di Indonesia. Buat Anda yang penasaran, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan Sharp Aquos R10.
Spesifikasi Sharp Aquos R10

| Layar | PRO IGZO LTPO OLED 6.5 inci |
| Chipset | Qualcomm Snapdragon 7+ Gen 3 |
| RAM | 12 GB |
| Memori Internal | 256 GB, 512 GB |
| Baterai | Li-Po 5000 mAh |
| Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada |
Kelebihan Sharp Aquos R10
Sharp Aquos R10 hadir dengan banyak kelebihan yang layak untuk dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kelebihannya.
1. Layar PRO IGZO OLED yang Super Mulus

Ada satu hal yang selalu tampak menarik dari produk Sharp Aquos yaitu teknologi IGZO. Sharp Aquos R10 menggunakan layar PRO IGZO LTPO OLED, salah satu jenis panel terbaik yang pernah ada. Sebagai informasi, IGZO ini bukan jenis panel, tapi transistor yang ditempel ke panel OLED.
Keunggulan paling signifikan dari panel dengan IGZO dan non-IGZO adalah konsumsi dayanya yang sangat rendah. Panel dengan IGZO bisa mengonsumsi daya 80–90 persen lebih rendah. Serta punya kemampuan baik dalam menghasilkan warna, ketajaman, serta respons lebih cepat.
Pergerakan layar Sharp Aquos R10 juga sudah sangat mulus berkat dukungan refresh rate sampai 240 Hz. Tampaknya ini adalah angka tertinggi untuk sebuah ponsel. Berkat penggunaan teknologi LTPO, refresh rate-nya ini bisa lebih fleksibel dengan rentang 1–240 Hz. Konsumsi dayanya bisa jadi lebih rendah tergantung aktivitas yang sedang dilakukan.
Untuk ukurannya, ponsel bikinan Jepang ini cukup compact yaitu 6,5 inci beresolusi 1080 x 2340 piksel. Ada beberapa dukungan seperti Dolby Vision dan HDR untuk membuat layar tampak lebih kontras. Kecerahan layarnya juga tinggi yaitu bisa mencapai 3000 nit (puncak), cocok untuk pemakaian di luar ruangan yang terik sekalipun.
Soal ketahanannya, Sharp Aquos R10 dilindungi panel Gorilla Glass 5. Panel ini membuatnya lebih kuat dan kokoh dengan anti terhadap goresan atau retakan akibat benturan. Penggunaan ponsel jadi terasa lebih aman.
2. Stereo Speaker Berbasis Dolby Atmos

Sharp Aquos R10 dibekali stereo speaker berbasis Dolby Atmos yang canggih. Suara yang dihasilkannya cukup lantang dan seimbang dari bagian bawah dan atas bodinya. Hal ini membuat pengalaman menonton atau aktivitas multimedia lainnya jadi terasa lebih nyaman.
Satu hal yang sangat menarik dari speakernya adalah fitur 8Way Audio. Fitur ini menawarkan pengalaman mendengarkan suara yang sangat imersif. Sesuai namanya, Anda bisa mendengarkan suara dari delapan arah dengan sangat detail. Namun, fitur ini hanya aktif ketika menggunakan headphone, earphone, atau headset.
Ada beberapa opsi yang bisa digunakan yaitu Basic, Wide, dan Large. Opsi ini berpengaruh pada seberapa jauh suara sekitar yang bisa terdengar secara rounded. Dengan dukungan fitur ini, menonton film jelas jadi jauh lebih imersif dan nyata karena suara bisa terdengar dari arah mana saja.
3. Kamera Hasil Kerja Sama dengan Leica

Sektor kamera menjadi salah satu yang cukup diunggulkan oleh Sharp Aquos R10 ini. Bagaimana tidak, ada campur tangan Leica untuk menyempurnakan kemampuan kameranya. Benar, bukan hanya flagship dari Xiaomi saja yang bekerja sama dengan Leica, tapi Sharp juga bisa.
Konfigurasi kamera yang dipakai oleh Sharp Aquos R10 tidak jauh berbeda dengan pendahulunya yaitu Sharp Aquos R9. Misalnya penggunaan resolusi 50,3 MP untuk semua kamera. Berlaku untuk kamera utama di bagian belakang, ultrawide, serta selfie di bagian depan.
Sebagai hasil kerja sama dengan Leica, kamera utamanya menggunakan lensa Hector. Kamera ini punya bukaan f/1.9 dengan ukuran sensor 1/1.55 inci. Terdapat dukungan dual pixel PDAF dan OIS untuk mengatur tingkat ketajaman serta stabilisasi saat proses pemotretan.
Di bagian belakangnya dilengkapi kamera ultrawide dengan bukaan f/2.2 berukuran 1/2.55 inci. Dibandingkan dengan kamera ultrawide lain, sudut pandang yang dimilikinya cukup luas yaitu sampai 122 derajat. Hal ini juga dibenarkan oleh Shinsupēsu saat melakukan pengujian secara langsung.
Beralih ke kamera depan, ada kamera selfie dengan bukaan f/2.2 berukuran 1/2.88 inci. Menariknya, kamera ini sudah didukung autofocus sehingga bisa berpindah fokus secara otomatis dan akurat.
Satu hal yang mesti diperhatikan adalah sisi keautentikan yang dibawa oleh Leica. Sebagai pengguna Xiaomi 14T yang juga bekerja sama dengan Leica, saya cukup kenal dengan warnanya yang khas. Membuat foto terasa lebih punya cerita atau karakter.
Soal perekaman videonya, kamera belakang Sharp Aquos R10 bisa merekam hingga resolusi 4K@30fps. Sudah ada dukungan gyro EIS untuk membantu meredam guncangan saat merekam sambil berjalan. Sayangnya, kamera depannya ini hanya mampu merekam di 1080p@30fps saja.
4. Snapdragon 7+ Gen 3 dengan RAM 12GB

Berada di kelas menengah ke atas, performa Sharp Aquos R10 sempat diragukan karena menggunakan Snapdragon 7+ Gen 3. Apalagi chipset ini juga digunakan oleh pendahulunya yaitu Sharp Aquos R9. Setidaknya itu yang disampaikan beberapa reviewer. Namun, kesan tersebut segera hilang setelah menguji kemampuan aslinya.
Chipset ini dibangun dengan fabrikasi 4 nm serta CPU octa-core. Terdiri dari 1 core prima Cortex-X4 (2,8 GHz), 4 core performa Cortex-A720 (2,6 GHz), dan 3 core efisiensi Cortex-A520 (1,9 GHz). Chipset ini didukung oleh GPU Adreno 732 (950 MHz) yang dilengkapi fitur Snapdragon Elite Gaming Post Processing Accelerator dan Adreno Frame Motion Engine 2.
Sharp Aquos R10 juga menawarkan kapasitas memori yang lega untuk performa lebih optimal. Ponsel ini memiliki RAM 12 GB berjenis LPDDR5x dengan penyimpanan internal 256 GB/512 GB berjenis UFS 4.0. Menariknya, masih ada slot microSD khusus untuk perluasan hingga 2 TB jika dibutuhkan.
Satu aspek yang mesti diapresiasi adalah sistem pendinginnya. Sharp Aquos R10 menggunakan sistem manajemen termal baru dengan vapor chamber yang luas. Ini memungkinkan perangkat menjaga suhu tetap adem, tidak hanya saat bermain game intensif, tetapi juga saat menggunakan aplikasi kamera dalam waktu lama.
Untuk skor benchmark-nya, kita bisa merujuk pada シンスペース (Shinsupēsu) dalam videonya. Sharp Aquos R10 yang diujinya mampu meraih skor AnTuTu v10 sampai 1,3 jutaan. Skor ini dua kali lebih tinggi dari Snapdragon 7s Gen 2 yang dipakai Sharp Aquos Sense9 dengan skor 591 ribuan saja.
Belum puas dengan hanya menguji benchmark saja, Shinsupēsu mencoba langsung Sharp Aquos R10 dengan memainkan game Genshin Impact. Hasilnya, game ini sudah bisa dijalankan di setelan grafik Highest dengan frame rate 60 FPS. Tidak ada masalah selama permainan meski terdapat beberapa musuh berkumpul dalam satu frame.
5. Ada Upgrade OS 3 Kali Untuk Jangka Panjang
Sharp Aquos R10 jadi salah satu ponsel pilihan terbaik untuk penggunaan jangka panjang. Sebab produk buatan Jepang ini dibekali jaminan upgrade OS hingga 3 kali. Saat rilis, ponsel ini menggunakan Android 15. Artinya, ada jaminan untuk bisa menggunakan sistem operasi sampai Android 18.
Selain itu, Sharp Aquos R10 juga dibekali jaminan update keamanan lebih lama yaitu 5 tahun. Waktu yang sebenarnya cukup lama untuk penggunaan jangka panjang. Setidaknya, Anda tidak akan ketinggalan update sampai tiga tahun ke depan, serta ponsel tetap aman digunakan.
6. Mendukung USB C 3.2 dan DisplayPort
Satu hal menarik lain dari Sharp Aquos R10 adalah penggunaan USB Type-C 3.2. Hal ini jadi salah satu peningkatan yang mungkin tidak banyak diharapkan, tapi memiliki fungsi yang cukup krusial. Pendahulunya yaitu Sharp Aquos R9 masih menggunakan USB Type-C 2.0 saja.
Sebagai informasi, USB Type-C 3.x ke atas sudah mendukung fitur DisplayPort. Fitur ini memungkinkan ponsel bisa memproyeksikan layar ke monitor lebih luas. Alat yang diperlukan tentu hanya dengan kabel USB bawaan, hal inilah yang membuatnya tampak menarik sebagai kelas menengah ke atas.
Di sisi lain, Sharp Aquos R10 memang jadi salah satu ponsel dengan konektivitas lengkap dan unggul. Misalnya penggunaan jenis WIFi 7, WiFi 5.4, dan NFC (Near Field Communication). Sayang fitur infrared blaster harus absen dari daftar. Padahal, jika fitur ini turut dibawa, sektor ini mungkin akan jadi terasa lebih lengkap.
7. Tampilan Desain Compact dan Estetik

Beralih ke sektor desain, Sharp Aquos R10 memiliki tampilan yang cukup identik dengan pendahulunya. Desainer yang dipercaya sebagai pembuatnya pun masih sama yaitu Miyake Design. Miyake Design atau Issey Miyake merupakan salah satu desainer ternama di Jepang. Karyanya sudah berada di tahap internasional soal desain fashion, pameran, dan teknologi.
Sentuhan dengan nilai estetika yang unik terlihat pada modul kamera Sharp Aquos R9 ini. Bentuknya ini tampak bulat tapi tidak sempurna, juga tidak persegi karena sudutnya yang melengkung. Satu hal yang saya suka dari desain ini adalah sisi asimetris pada dua lingkaran kamera dan satu LED flash di dalam modulnya. Kesannya terasa premium dan estetik, khas sentuhan seniman asal Jepang.
Untuk desain bodinya, Anda mungkin akan teringat dengan model Galaxy S Ultra Series milik Samsung. Apalagi jika dilihat dari bagian depan. Bentuknya yang cukup tajam di bagian sudut dengan desain flat menambah kesan mewah sebagai ponsel flagship.
Material yang dipakai pada bodinya adalah kaca dengan aluminium pada frame. Menariknya, kaca bagian belakangnya ini tetap dibuat dengan finishing matte. Hal ini membuatnya terasa lebih halus saat disentuh, serta tidak mudah meninggalkan noda sidik jari. Warna yang ditampilkan juga terasa lebih dalam dan halus.
Sharp Aquos R10 hadir dengan tiga varian warna yang elegan, yaitu Cashmere White, Trench Biege, dan Charcoal Black. Ponsel ini menawarkan kenyamanan genggam yang baik dengan ketebalan bodi hanya 8,9 mm, serta berat 197 gram.
8. Durabilitas Unggul, Sudah Tahan Air dan Jatuh

Selain memiliki desain estetik, Sharp Aquos R10 dibekali durabilitas yang cukup tinggi. Ada sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan debu dan air bertekanan tinggi, bahkan hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit. Berada di kedalaman air atau terkena guyuran hujan tidak jadi masalah.
Selain itu, ada sertifikasi berstandar militer MIL-STD-810H/810G yang disematkan. Sertifikasi ini menjadi tanda bahwa sang ponsel sudah cukup tangguh berada di kondisi ekstrem. Sharp Aquos R10 memiliki ketahanan baik dalam menyerap getaran saat terbentur atau jatuh dari ketinggian tertentu, setidaknya sampai 1,22 meter dari berbagai arah.
Berada di kondisi ekstrem di sini diartikan ketika ponsel berada di suhu ruangan yang tidak biasa. Menurut klaimnya, Sharp Aquos R10 bisa bertahan dalam suhu 63 derajat Celcius selama 72 jam. Serta tetap aman berada di suhu -20 derajat Celcius selama 5 jam.
Kekurangan Sharp Aquos R10
Meski memiliki beberapa kelebihan menarik, ponsel ini masih punya catatan dis ektor tertentu. Hal ini wajar mengingat tidak ada ponsel sempurna di dunia. Nah, berikut kekurangan Sharp Aquos R10 yang bisa jadi bahan pertimbangan.
1. Kapasitas Baterai Standar
Sharp Aquos R10 memiliki kapasitas baterai standar saja yaitu 5000 mAh. Tampaknya, ponsel asal Jepang ini tidak begitu tertarik dengan perlombaan ukuran kapasitas baterai yang sedang ramai. Beberapa ponsel bahkan sudah bisa mencapai angka 7500 mAh dengan jenis baterai yang lebih baru.
Artinya, ketahanan daya Sharp Aquos R10 sebenarnya bukan hal yang “wah”, apalagi buat ponsel di kelasnya. Hanya saja, ia bisa bertahan cukup lama dengan kapasitas standar yang dimilikinya. Apalagi didukung beberapa sektor lain terutama layar dan chipset.
Catatan yang sebenarnya mesti diperhatikan adalah fitur pengisian dayanya. Sharp Aquos R10 hanya dibekali fitur fast charging 36W saja. Angka ini tentu saja kecil jika dilihat dari harganya. Memang, proses pengisian dayanya tidak akan memakan waktu yang sangat lama, tapi itu karena kapasitas baterainya yang standar, bukan karena kencang.
Simpulan
Sharp Aquos R10 jadis alah satu ponsel yang cukup underrated di pasar, terutama Indonesia. Padahal, ia memiliki beberapa kemampuan menarik hampir di semua sektornya. Sebut saja layar dengan teknologi PRO IGZO LTPE OLED yang tidak hanya jernih, tajam, tapi juga mulus. Refresh rate-nya ada di 240 Hz tanpa gimmick, sangat dinamis untuk bisa sampai ke 1 Hz.
Konfigurasi kameranya juga cukup lengkap, bahkan ada nama “Leica” di modul kameranya. Pengguna Xiaomi harusnya mengerti seberapa cantik kamera dengan sentuhannya. Sektor lainnya seperti performa, jaminan upgrade OS, dukungan displayport, sampai desain estetik dan tangguh sudah bisa ditemukan di Sharp Aquos R10.
Catatan yang mungkin harus diperhatikan dari Sharp Aquos R10 adalah baterainya yang standar serta pengisian daya tidak terlalu kencang. Namun, hal tersebut rasanya masih sangat bisa diterima untuk banyak orang. Bagaimana, apakah tertarik mencoba produk asal Jepang ini?
