7 Kelebihan dan Kekurangan Smartphone Xiaomi 13T
Kendati warga Indonesia tidak dapat menikmati Xiaomi 13 secara resmi, namun rasa rindu akan flagship murah berkualitas akan dituntaskan dengan memilih Xiaomi 13T. Ya, varian "T" ini rilis di Indonesia secara resmi pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Keberadaan huruf "T" di namanya menandakan spesifikasi dan fitur yang lebih "sederhana" dibandingkan Xiaomi 13 biasa. Meski demikian, nyatanya Xiaomi 13T masih tetap memiliki tempat di hati masyarakat karena sanggup tawarkan fitur flagship pada harga lebih terjangkau. Untuk selengkapnya, simak pada tabel berikut ini.
Xiaomi 13T hadirkan beragam fitur yang bisa bikin brand lain ketar-ketir. Flagship seharga Rp10 jutaan saja jarang hadirkan layar sebagus dan setajam ini, dan Anda sudah bisa rasakan layar 1.5K hingga laju 144 Hz dengan banderol harga menengah ke atas.
Ditambah dengan kamera Leica yang cocok buat fotografi profesional, wajar saja para pelaku industri kreatif tidak sabar ingin mencicipi Xiaomi 13T yang mewah ini. Yuk, simak seluk-beluk Xiaomi 13T pada poin-poin kelebihan dan kekurangan di bawah.
Spesifikasi Xiaomi 13T
Layar | AMOLED 6.67 inci |
Chipset | MediaTek Dimensity 8200 Ultra |
RAM | 8 GB, 12 GB |
Memori Internal | 256 GB |
Kamera | 50 MP (wide) 12 MP (ultrawide) 50 MP (telephoto) |
Baterai | Li-Po 5000 mAh |
Kelebihan & Kekurangan | Baca di sini |
Cek Harga Saat Ini | Shopee Lazada Blibli |
Kelebihan Xiaomi 13T
Xiaomi 13T bawakan performa berkelas dengan layar cerah dan kamera Leica. Apa lagi kelebihan selengkapnya? Ketahui pada poin-poin di bawah.
1. Performa Kelas Flagship, Semua Gim Dijamin Lancar Rata Kanan!
Xiaomi 13T disajikan dengan chipset bertenaga MediaTek Dimensity 8200 Ultra, memiliki fabrikasi 4 nm TSMC yang hemat daya. Dimensity 8200 Ultra merupakan hasil kolaborasi MediaTek dengan Xiaomi untuk hadirkan varian chipset yang lebih bertenaga.
Konfigurasi prosesor Dimensity 8200 Ultra tidak berbeda dari versi "reguler"-nya. Pada Dimensity 8200, terdapat delapan inti prosesor (octa core) yang mencakup satu prime core Cortex A78 (3.1 GHz), tiga high performance core Cortex A78 (3.0 GHz), serta empat unit efisiensi daya Cortex A55 (2.0 GHz).
Pertama kali rilis untuk perangkat Xiaomi Civi 3 pada Mei 2023, Dimensity 8200 Ultra juga mengandalkan kartu pengolah grafis (GPU) berupa Mali-G610 yang andal dalam bermain gim. Melakukan aktivitas sehari-hari, melakukan navigasi, hingga bermain gim berat dijamin lancar tanpa hambatan.
Dimensity 8200 Ultra turut mengandalkan teknologi MediaTek HyperEngine 6.0 yang dapat mengalokasikan sumber daya dengan baik demi kelancaran gim. Dengan fitur ini, layar smartphone condong lebih responsif, performa terhindar dari lagging, dan koneksi pun terus nyambung tanpa terputus.
Pada departemen konektivitas, Dimensity 8200 Ultra membawakan dukungan tri-band Wi-Fi 6E dan jaringan 5G untuk jaringan yang luas, stabil, lancar, dan ngebut. Perangkat dapat terhubung pada pita (band) 6 GHz yang membuatnya cocok untuk ekosistem smart home, tetap gesit walau banyak perangkat terhubung ke internet yang sama sekaligus.
Kemudian dari segi fotografi, Dimensity 8200 Ultra pun tak lupa mengandalkan MediaTek Imagiq 785 sebagai ISP (Image Signal Processor) yang andal. Chip tersebut mampu mengurangi intensitas noise pada gambar untuk hasilkan foto lebih jernih.
Secara perbandingan, Dimensity 8200 Ultra dikatakan setara dengan Snapdragon 870 dari kubu Qualcomm. Sebagai informasi, Snapdragon 870 juga merupakan SoC kelas mid-range ke atas yang punya kinerja unggul. Menurut Nano Review, Dimensity 8200 meraih skor AnTuTu v10 sebesar 895.649 poin, lebih tinggi 10 persen dari Snapdragon 870 dengan skor 812.339 poin.
Melansir dari Android Pimp, Xiaomi 13T mendapatkan skor Geekbench 6 setinggi 1.106 poin (single core) dan 3.788 poin (multi-core). Kalau performa gaming-nya? Tidak perlu ditanya, semua gim Android mampu dilibas tanpa hambatan, kendati pakai setting-an grafis tinggi.
Mengacu pada pengalaman yang dirasakan JagatReview, Xiaomi 13T mampu mengangkat Genshin Impact dengan frame rate 55 hingga 60 FPS. Bahkan tanpa kipas tambahan sekalipun, perangkat mampu pertahankan suhu dengan stabil dengan menyisakan sedikit frekuensi frame drop pada pertarungan sengit.
Pengguna juga bisa harapkan gim seperti Subway Surfers dan Real Racing 3 untuk mencapai frame rate hingga 144 FPS. Ini berkat dukungan refresh rate layar 144 Hz yang dimiliki Xiaomi 13T, membuat pergerakan animasi di layar jadi terlihat lebih mulus dari flagship rata-rata.
Performa Xiaomi 13T termasuk salah satu yang terbaik di harganya dari semua mid-range premium yang pernah saya telusuri. Buat yang menyukai aktivitas gaming di atas segalanya, sungguh tidak akan dikecewakan dengan performa Xiaomi 13T.
2. Layar 1.5K AMOLED Display, Punya 144 Hz
Tidak semua flagship menawarkan layar dengan resolusi lebih tinggi dari Full HD+. Itu mengapa, Xiaomi 13T layak mendapat acungan dua jempol dari masyarakat berkat resolusi layarnya yang di atas rata-rata. ya, perangkat hadirkan layar CrystalRes dengan resolusi 2712 x 1220 piksel.
Ini jelas membuat tampilan layar semakin tajam dan renyah, mendukung tingkat kerapatan piksel hingga 446 ppi (pixel per inch) dan tingkat kecerahan puncak mencapai 2600 nit.
Tersedia juga sunlight mode untuk memudahkan mata pengguna membaca tulisan di layar kendati berada di bawah terik matahari. Untuk keperluan edit konten, layar juga dapat tampilkan warna yang menyala dengan gamut DCI P3 dan dukungan tampilan 68 miliar warna.
Xiaomi juga mengklaim, keberadaan teknologi ultra-dynamic display mampu tingkatkan kecerahan hingga 5 kali lebih cerah dari layar smartphone rata-rata. Perangkat menyambangi sertifikasi Dolby Vision dan HDR10+ untuk membuat mulus transisi antar area dengan kecerahan yang berbeda-beda.
Pengalaman gim juga merasakan benefit melimpah dari layar 144 Hz AdaptiveSync. Fitur ini dapat menyesuaikan secara otomatis antara laju penyegaran 30 Hz, 60 Hz, 90 Hz, 120 Hz, hingga 144 Hz. Dengan begini, tak perlu khawatir baterai terbuang percuma.
Xiaomi paham betul bahwa terkadang, pengguna harus melihat layar pada kondisi gelap. Entah itu saat mati lampu, atau ketika melihat notifikasi masuk sesaat sebelum tidur, layar smartphone sediakan 2880 Hz PWM Dimming demi mengurangi intensitas kedip (flicker).
Pengguna juga dapat mengatur kecerahan secara otomatis pada sebanyak 16.000 tingkatan yang berbeda. Baik itu kondisi penerangan sekitar sedang cerah atau redup, layar akan menyajikan konten pada kecerahan paling ideal.
Berdasarkan pengujian dari Jagat Review, layar Xiaomi 13T menyediakan tiga mode warna berbeda yaitu original, vivid, dan saturated. Mode original akan menampilkan warna sesuai dengan gamut sRGB, sedangkan Vivid memunculkan warna dalam gamut DCI-P3. Adapun saturated adalah opsi untuk meningkatkan saturasi warna agar lebih "menyala".
Layar smartphone sajikan kecerahan maksimal hingga 525 nit pada saat slider dimaksimalkan. Sementara ketika berada di luar ruangan, auto brightness mampu meraih kecerahan hingga 1300 nit.
Menurut pengamatan saya, apa yang ditawarkan layar Xiaomi 13T sudah sesuai dengan standar flagship termahal di industri per tahun 2023. Nyaris semua flagship di luar sana bahkan hanya sajikan 120 Hz dengan resolusi Full HD+. Dengan Xiaomi 13T yang punya resolusi 1.5K dan refresh rate 144 Hz, pengalaman visual lebih nyaman begitu mudah didapatkan.
3. Kamera Leica, Ada Telefoto dan OIS
Buat Anda yang penyuka fotografi, barangkali sudah menanti-nanti masuknya Xiaomi 13 di Indonesia. Pasalnya, ia adalah smartphone yang kameranya merupakan hasil kerja sama antara Xiaomi dan Leica, perusahaan lensa ternama di dunia.
Namun disayangkan, Xiaomi 13 memang tidak tersedia di Indonesia secara resmi, menjadikan Xiaomi 13T sebagai salah satu ponsel dengan Leica pertama yang masuk ke pasar Tanah Air.
Pada punggung Xiaomi 13T, tersemat tiga buah kamera yang fungsional tanpa kehadiran kamera "bonus". Kamera pertamanya adalah sensor Leica Summicron 15 - 50 mm ASPH yang punya resolusi 50 MP, disandingkan dengan kamera telefoto 50 MP dan sensor ultrawide 12 MP.
Kamera utama di HP ini bawakan fitur phase detection auto focus dan OIS untuk hasil foto yang lebih detail dan menawan. Menggunakan teknologi pixel binning, hasil foto ini berada di output gambar 12.5 MP. Kamera utama ini memiliki bukaan f/1.9 dengan focal length 24 mm pada ukuran sensor 1/1.28 inci.
Kendati bukan kamera 1 inci seperti pada Xiaomi 13 Pro, namun kemampuannya dalam hasilkan foto indah di malam hari tetap layak diacungi jempol. Kamera ini dapat hasilkan video dengan resolusi 4K di 30 FPS pada rentang dinamis HDR10+, serta resolusi 1080p di 60 FPS. Jelas saja, kamera utama dipersenjatai dengan OIS + EIS untuk stabilisasi yang mantap.
Cukup disayangkan, kamera ultrawide dan telefotonya hanya dukung fixed focus saja alih-alih autofokus. Selain fitur hardware, Xiaomi 13T juga bawakan fitur-fitur pendukung yang beragam seperti dual video, steady video, Leica Photographic Style, short film, Xiaomi ProFocus, Leica Filters, dan masih banyak lagi.
Dilansir dari TrustedReviews.com, kemampuan kamera HP ini begitu impresif pada kondisi terang dan minim pencahayaan. Detail yang ditangkap sungguh melimpah dengan saturasi warna yang menakjubkan, namun tidak terlalu tersaturasi seperti pada Samsung Galaxy S23.
Mode Leica Authentic dan Leica Vibrant juga siap menyesuaikan tone dan keseluruhan warna pada hasil foto. Pengguna juga ditawarkan pengalaman mengubah berbagai pengaturan warna pada foto. Dan menariknya, tampilan preview pada kamera foto menunjukkan warna yang nyaris sama persis dengan hasilnya.
Melihat sampel di atas, saya tidak akan ragu menggunakan Xiaomi 13T sebagai sarana memotret. Hasilnya menunjukkan penggunaan fotografi yang tidak hanya cocok untuk kasual, melainkan untuk kebutuhan profesional juga.
Seperti yang saya duga sebelumnya. Kendati tidak bawakan kamera dengan sensor 1 inci seperti Xiaomi 13 Pro, tapi Xiaomi 13T tetap mampu hasilkan foto malam hari yang detail.
Bisa dilihat pada bagian layar di tiang pejalan kaki, tulisannya masih terlihat jelas tanpa terlihat tanda-tanda overexposure. Ini berarti, kamera mampu tampilkan rentang dinamis luas pada kondisi malam hari.
Kualitas foto bokehnya juga termasuk salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat. Dilihat dari kasat mata maupun jarak dekat, terlihat kentara kalau separasi subjeknya terjadi dengan begitu rapi.
4. Baterai Bisa Diandalkan, Bawakan Fast Charging 67 W, Charger Sudah Termasuk
Sudah tidak mengagetkan lagi, keputusan Xiaomi memberikan kapasitas baterai sebesar 5.000 mAh pada perangkat ini. Xiaomi 13T turut disertai chipset hemat daya yang menggunakan fabrikasi 4 nm, sehingga turut mendukung dalam masa durasi pakai yang panjang.
Sebagai informasi, kapasitas 5.000 mAh juga dapat ditemukan pada varian Xiaomi 13T Pro yang lebih tinggi. Kedua smartphone pendahulunya, Xiaomi 12T dan 12T Pro, juga diketahui pakai kapasitas baterai yang sama.
Melansir dari Tech Advisor, Xiaomi 13Tdisebutkan punya ketahanan baterai yang lebih buruk dari Xiaomi 12T dan 12T Pro. Kendati begitu, perangkat ini masih menyediakan masa pakai hingga seharian penuh pada penggunaan beragam. Disebutkan juga bahwa Xiaomi 13T meraih skor 8 jam 7 menit pada pengujian PCMark. Terbilang oke.
Charger 67 W juga tersedia di dalam boks penjualan, yang mana ini merupakan daya fast charging yang didukung oleh Xiaomi 13T. Setelah dilakukan pengisian 15 menit, perangkat dapat menuju 60 persen dari kondisi baterai benar-benar kosong. Klaim dari Xiaomi menyebutkan perangkat ini hanya butuh waktu 42 menit untuk charge dari kosong hingga penuh.
5. Bodi yang Kokoh dan Terlihat Premium, Hadirkan IP68
Tidak apa-apa jika Anda tidak dapat memiliki Xiaomi 13. Nyatanya, bodi Xiaomi 13T tampak tidak jauh beda dengan Xiaomi 13. Penempatan modul kameranya tentu masih sama, di pojok kiri atas.
Kini, modul Xiaomi 13T terlihat lebih besar. Kamera utamanya pun tampak lebih menonjol dan kini menyisakan dua sensor lainnya sebagai "pendukung visual", alih-alih pada Xiaomi 13 yang tiga kameranya terlihat serupa.
Untuk Anda yang memilih varian hitam (ketimbang dua varian warna lainnya, Alpine Blue dan Meadow Green), Anda akan mendapatkan bahan material back cover berupa kaca. Adapun dua varian lainnya menggunakan bahan silicone polymer.
Khusus untuk varian warna Alphine Blue, perangkat dibalut dengan bahan BioComfort Vegan Leather, memberikan tekstur kulit imitasi yang nyaman di tangan serta tidak mudah terpapar debu.
Menurut penelusuran dari Tech Advisor, saya menemukan kalau bodi Xiaomi 13T ini terbilang kuat. Bodi belakangnya tetap kokoh meski beberapa kali terbentur ujung meja. Frame pada HP ini juga terbuat dari bahan aluminium yang lebih kokoh dibandingkan plastik. Di bagian layar, tersemat Gorilla Glass 5 yang tahan dari kerusakan meski terjatuh ke permukaan keras.
Ditambah lagi, bodi smartphone sangat terbantu dengan sertifikasi IP68 yang dapat menjaga ponsel dari kerusakan akibat terkena air. IP68 membuat Xiaomi 13T tidak mudah rusak meski sudah tenggelam di air pada kedalaman 1,5 meter selama hingga 30 menit.
Beralih ke dimensi, Xiaomi 13T memang tidak dapat mengungguli Xiaomi 13 yang memang dirancang sebagai HP compact. Ketebalan Xiaomi 13T diketahui mencapai 8,5 mm dengan panjang 162,2 mm dan lebar 75,7 mm. Masih kalah dibandingkan Xiaomi 13 reguler yang setebal 8.0 mm saja.
Namun kabar bagusnya, bobot Xiaomi 13T masih tergolong ringan di 193 gram. Ia belum melampai threshold 200 gram yang sering ditembus oleh beragam flagship di luar sana. Artinya, untuk seukuran HP premium yang punya fitur melimpah, Xiaomi 13T terbilang nyaman digenggam dalam waktu lama.
6. Mendukung Wi-Fi 6, Infrared, dan NFC
Xiaomi 13T dilengkapi dengan sederet fitur konektivitas yang lengkap dan beragam. Bahkan ia sudah dukung protokol Wi-Fi 6 yang memungkinkan internet lebih stabil dan cepat, meski berada di lingkungan dengan banyak perangkat yang terhubung ke internet yang sama.
Wi-Fi 6 itu sendiri bukanlah barang baru di dunia smartphone, karena sejumlah flagship kelas atas pun sudah membawakan Wi-Fi 7 yang lebih cepat lagi. Walau demikian, fitur konektivitas Xiaomi 13T dinilai unik karena masih menyajikan sensor infrared, fungsinya untuk mengubah kanal televisi dan volume AC tanpa terhubung ke internet.
Keunikan infrared pada Xiaomi 13T semakin terlihat menonjol di kala mayoritas HP flagship tidak lagi menyediakannya. Malahan saya berani bilang hanya Xiaomi dan POCO saja segelintir brand yang masih rajin sediakan infrared.
Xiaomi 13T juga sediakan sensor sidik jari di dalam layar (in-display fingerprint), NFC untuk kemudahan bertransaksi digital, juga Bluetooth 5.4. Jaringan 5G yang didukungnya pun tentu sudah kompatibel dengan pita (band) yang didukung di Indonesia, mencakup n1, n3, dan n40 dari 13 pita yang tersedia.
7. Dukungan Update Software yang Panjang
Xiaomi 13T disuguhkan dengan sistem operasi Android 13 pada antarmuka MIUI 14. Di dalamnya terdapat sejumlah bloatware yang sebagian bisa dihapus, tapi sebagiannya lagi tidak.
MIUI 14 di HP ini menawarkan navigasi yang sedikit berbeda dari HP Android kebanyakan. Alih-alih menampilkan quick setting dan panel notifikasi di area yang sama, kini Anda harus melakukan dua gesture terpisah untuk memunculkan masing-masing dari keduanya. Mirip seperti iPhone.
Walau begitu, Xiaomi 13T menawarkan masa update cukup panjang, yakni empat tahun untuk versi Android dan lima tahun patch keamanan. Ini artinya, karena ponsel rilis di tahun 2023, maka OS Xiaomi 13T akan mampu di-update hingga tahun 2028 yaitu Android 17.
Kekurangan Xiaomi 13T
Kendati terdengar hampir sempurna, nyatanya Xiaomi 13T juga punya sejumlah hal yang mesti Anda perhatikan, yakni sebagai berikut ini.
1. Sisi Buruk Desain
Dari sisi ketahanan, Xiaomi 13T memang unggul. Tapi kalau soal estetika, ponsel ini punya sedikit isu. Disebutkan pada laman Tech Advisor bahwa perangkat ini mudah dihinggapi oleh sidik jari, ini terjadi pada varian warna hitam yang pakai bahan kaca.
Disebutkan juga bahwa bodi belakang varian hitam ini sangat reflektif, mudah menampilkan pantulan cahaya dan bayangan. Kabar baiknya, bodi tersebut bisa dijadikan cermin darurat jika perlu.
Bahkan setelah dipasangkan dengan casing silikon, semua daya tarik pada bodi belakang malah jadi memburuk, menurut sang pengulas. Kekurangan ini tentu kembali lagi ke masing-masing dari Anda, bisa jadi deal-breaker atau suatu hal yang layak ditoleransi.
2. Pakai USB-C 2.0, Tidak Bisa Display Out
Saat melihat keseluruhan fitur dan kelebihan Xiaomi 13T, saya jadi merasa tidak lagi perlu membeli HP yang lebih mahal. Ini karena saya merasa, Xiaomi 13T sudah memiliki semua hal yang dimiliki HP flagship.
Pemikiran tersebut terhenti saat saya menyadari, bahwa Xiaomi 13T hanya gunakan USB Type-C 2.0 sebagai port pengisiannya. Port ini tidak sebaik mayoritas flagship yang menawarkan USB-C 3.0.
Perbedaan versi tersebut menandakan Xiaomi 13T tidak dapat melakukan transfer data secepat flagship pada umumnya. Dan juga, versi 2.0 menghilangkan kemungkinan perangkat untuk dapat menampilkan isi layar pada monitor eksternal melalui DisplayPort.
3. Tanpa Wireless Charging
Satu-satunya smartphone flagship yang dilengkapi wireless charging dan pernah saya gunakan adalah Sharp Aquos R3. Dan itu pun saya tidak pernah menggunakan fitur wireless charging sama sekali. Kendati begitu, saya yakin sejumlah orang akan terbantu dengan adanya fitur tersebut.
Saya pribadi tidak menyukai wireless charging lantaran pengisiannya akan terhenti saat saya harus mengangkat panggilan telepon di tengah-tengah charging. Tapi, wireless charging akan mengurangi frekuensi "cabut-colok" kabel casan ke lubang port, sehingga membuat port lebih awet pada jangka waktu panjang.
Xiaomi 13T rupanya jadi salah satu HP menengah ke atas yang tidak menyediakan wireless charging. Padahal di tahun 2023, kita sudah dapat menyaksikan kehadiran wireless charging di HP dengan harga lebih terjangkau, yaitu Infinix Note 30 Pro.
4. Ada Stereo Speaker, tapi Suaranya Tergolong Standar
Tidak terlalu bagus, tapi juga tidak buruk-buruk amat. Itulah sepertinya yang bisa digambarkan dari kualitas audio Xiaomi 13T. Seperti HP lain di kelas harganya, ponsel ini dipasangkan dengan konfigurasi stereo speaker, satu grille speaker di bawah, dan satu lagi turut dijadikan sebagai earpiece di atas bodi.
Dilansir dari laman Tech Advisor, disebutkan bahwa "kedua speaker tidak dapat menghasilkan suara yang menakjubkan, dengan adanya tambahan suara distorsi pada volume maksimal."
Suara speaker Xiaomi 13T namun masih dianggap layak untuk memperdengarkan suara percakapan. Jadi setidaknya meski tidak dapat menikmati suara lagu di volume mentok kanan, setidaknya Anda masih bisa gunakan HP untuk mendengar podcast atau menonton YouTube.
Cukup disayangkannya lagi, Xiaomi 13T tidak suguhkan 3.5 mm jack audio port serta slot memori eksternal. Anda pun harus beralih ke TWS Bluetooth atau menggunakan adapter jika ingin gunakan earphone.
Simpulan
Jangan heran jika euforia akan Xiaomi 13T begitu menggaung. Sebab, ponsel ini memang bawakan fitur yang jarang dimiliki ponsel lain yang jadi pesaingnya. Sebut saja layar beresolusi 1.5K dengan refresh rate 144 Hz, HP ini dijamin cocok buat aktivitas menonton semalaman suntuk.
Lalu, "campur tangan" Leica pada HP ini juga menghasilkan persenjataan fotografi yang berdaya saing tinggi. Anda kini bisa merasakan hasil foto khas perusahaan lensa mendunia dengan kualitas detail dan warna yang tidak perlu diragukan lagi kelayakannya. Dengan Xiaomi 13T, siapa pun bisa jadi fotografer andal. Siap terjun ke dunia fotografi profesional?